Anda di halaman 1dari 3

Bab 1

Pendahuluan

A. Latar belakang

Terwujudnya pelayana keperawatan yang profesional dan berkualitas dapat tumbuh


melalui proses menajemen yang baik. Menurut handoko (2021) manajemen adalah proses
prencanaan, perorganisasian,pengarahan dan pengawasan usaha usaha para anggota
organisasi dan penggunaan sumber daya sumber organisasi lainnya agar mencapai tujuan
organisasi yang telah diterapkan. Dalam pelayanan keperawatan terdapat manajemen
pengelola ruang keperawatan dengan model manajemen praktik keperawatan profesional
(MPKP) yang merupakan salah satu upaya meningkatkan mutu pelayanan dirumahsakit
dalam pelayanan keperawatan untuk meminimkan kesalahan dan kelalaian yang
terjadi.masyarkat yang dilayanin oleh perawat profesional akan memperoleh tingkat
keamanan yang tinggi kerna standar praktek keperawatan yang baik ( darmawan, 2013).

Praktik manajemen keperawatan profesional yang diterapkan di rumah sakit di


harpkan dapat memperbaiki askep yang diberikan untuk pasien dimana lebih di utamakan
pelayan yang bersifat interaksi antar individu. Pernyaraan tersebut juga sesuai dengan ciri ciri
dari pelayanan keperawatan profesi onal yaitu memiliki otonomi, tanggung jawab,dan
bertanggung gugat, menggunakan metode ilmiah, berdasarkan stndar praktik dan kode etik
profesi, dan mempunyai aspek legal.proses keperawatan adalah aktifitas yang praktik
keperwatan yang dilakukan dengan cara yang sistematik. Selama melaksanakan proses
keperawatan perawat menggunakan dasar pengetahuan yang berkonferensir untuk mengkaji
status kesehatan klien, membuat penilaian yang bijaksana dan mendiagnosa, mengindetifikasi
hasil akhir kesehatan klien dan merencanakan, menerapkan, dan mengevaluasi tindakan
keperawatan yang tepat guna mencapaian hasil akhir tersebut ( dermawan 2012).

Praktek manajemen keperawatan merupakan bagian dari praktek profesi maha siswa
S1 keperawatan yang memiliki peranan sangat penting karna praktek ini merupakan
berwujudnya peniliaian kompetensi mahasiswa S1 keperawatan dalam mengaplikasikan
seluruh teori yang didapat selama proses pebelajaran di pendidikan tinggi sarjana keperawatan
yang terpayungkan keilmuan manajerial dan kepimpinan dalam keperawatan yang bertujuan
untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa yang menggunakan ilmu dan seni tentang
bagaimana menggunakan sumber daya secara efisien, efektif, dan rasional untuk mencaoau
tujuan yang telah diterapkan.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah di lakukan di ruangan


sebayang rsj tempan pekanbaru, ruang sebayang merupakan tempat petawtan intensif selama
dua puluh empat jam dimana kebanyakan individu di rawat dengan waktu singkat di sebayang
dan di pindahkan segera setelah kritis berakhir atau perilaku tersiko terkendali. Ruangan
sebayang memerlukan penerapan fungsi meajemen dalam meberikan askep pada klien. Fungsi
manajemen tersebut diantaranya adalah perencanaan yang terdiri dari perencana ketenagaan
dan perencana askep. Pengendalian seperti mengukur mutu askep yang diberikan, mengukur
kinerja perawat dan melakuakan perbaikan jika terdapat penyimpangan drai standar yang
ditetapkan. Seistem manajemen yang tepat harus di lengkapi dengan jumlah tenanga perawat
yang ideal dan pengadaan sarana dan prasarana yang sesuai yang akan menunjang dalam
meberikan askep yang optimal di ruang sebayang rumahsakit jiwa tampan.
Berdasarkan hal tersebutr mahasiswa praktek manajemen keperawatan yang tidak
lain adalah sebagai change agent tertarik untuk melakuakn praktik profesi manajemen
keperwatan di ruang sebayang , dimana praktik manajemen keperawatan adalah salahsatu
proses pembelajaran klinik yang di harapkan mampu mengubah tatanan manajemen pelayanan
keperawatan ke aarah yang lebih baik khususnya di ruang sebayang rsj tampan pekanbaru.

B. Tujuan
1. Tujuan umum
Setelah melaksanakan praktik manajemen keperawatan selama 3 minggu kelopok
di harapkan mampu melakuakan penerapan metode MPKP diruang sebayang rsj
tampan
2. Tujuan khusus
a. Mempu melaksanakan pengkajian fungsi manajemen di raung sebayang rsj
tampan .
b. Mampu menganalisa data hasil pengkajian di ruang sebayang rsj tampan
c. Mampu memproriataskan masalah diruang sebayang berdasarkan hasil analisa
data yang di proses rsj tampan.
d. Mampu menyusun rencana stategis dan operasional unit pelayanan kep sesuai
dengan kondisi unit keperawatan pasien denga tepat dan benar di ruang
sebayang rsj tampan
e. Mampu mengiplementasikan model perorganisasian pelayanan kep sesuai
dengan kondisi unit keperawatan pasien jiwan di ruang sebayang tampan
f. Mampu melaikan evaluasi program yang tepat dan bebar di ruang sebayang
tampan
g. Mampu mengindetifikasikan hambatan dan kendala dalam penerapan metode
mpkp di ruang sebayang rsj tampan.

C. Metode mengumpulan data


Pengumpulan data pada makalah ini menggunakan metode:
1. Wawancara
Adalah pertemuan yang dilakan oleh dua orag atau lebih untuk bertukar informasi
dengan cara tanya jawab sehingga di dapatkan sebbuah kesimpulan terhadap topik
tertentu.
2. Observasi
Adalah pengamatan dan penvatatan secara sistematis terhadap unsur unsur yang
nampak pada suatu objek.
3. Telusur dokumen
Adalah penelusuran yang dimulai dengan identifikais dokumen sehingga di
dapatkan informasi aktual
BAB II
PENGKAJIAN DAN ANALISA MASALAH

Anda mungkin juga menyukai