KEPERAWATAN
TAHAP AKADEMIK
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wata ‘Alla karena berkat karunia-Nya
Buku Panduan Mananjemen Keperawatan Tahap Akademik ini dapat kami susun. Buku Panduan
ini disusun untuk memberikan gambaran dan panduan kepada mahasiswa sehingga
mahasiswa dapat melakukan praktik mananjemen keperawatan dengan menitik beratkan pada
berbagai ketrampilan mengkoordinasi kegiatan-kegiatan keperawatan secara efektif dengan
menggunakan fungsi-fungsi manajemen. Buku panduan ini diharapkan dapat menjadi acuan
belajar bagi mahasiswa untuk pencapaian kompetensi manajemen keperawatan pada Tahap
Akademik.
Buku panduan ini tentunya masih banyak memiliki kekurangan, oleh sebab itu saran
dan masukan yang positif sangat kami harapkan demi perbaikan buku panduan ini. Mudah-
mudahan buku panduan ini bisa memberikan manfaat bagi yang membacanya.
Ns.Enok Sureskiarti.,M.Kep
MANAJEMEN KEPERAWATAN
TAHAP AKADEMIK
A. PENDAHULUAN
Manajemen keperawatan adalah pelaksanaan fungsi-fungsi pengelolaan dan pelayanan
dalam ruang lingkup keperawatan, mencakup fungsi-fungsi manajemen seperti
perencanaan, organisasi, staffing, pengarahan, dan pengontrolan. Manager keperawatan
memiliki peran sebagai pemberi pelayanan profesional dalam asuhan keperawatan, yang
dalam prosesnya diharapkan mampu bekerja sama dengan perawat yang lain, keluarga dan
klien, serta tenaga kesehatan lainnya sesuai dengan lingkup kewenangan dan tanggung
jawabnya.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada akhir pelaksanaan tahap Akademik manajemen keperawatan, peserta didik mampu:
1. Mengetahui ketrampilan dalam mengorganisasi dan mengkoordinasi kegiatan- kegiatan
keperawatan secara efektif dengan menggunakan fungsi-fungsi manajemen.
a. mengetahui cara mengumpulkan data tentang kondisi dan situasi ruang rawat
b. mengetahui cara menganalisa data yang diperoleh
2. M e n g e t a h u i c a r a Menjalin kerjasama
yang baik dalam team
3. Mengetahui cara Menerapkan gaya kepemimpinan yang tepat, pendekatan dan strategi
untuk mempengaruhi individu atau kelompok untuk melakukan perubahan yang
positif dan pencapaian tujuan.
b. mampu mengetahui cara bekerja sama dengan pihak-pihak terkait yang ada
di ruangan serta rumah sakit
1. Mengetahui Peran sebagai kepala ruang, ketua tim dan perawat pelaksana
Pada Tahap Akademik ini mahasiswa melakukan Observasi terkait peran sebagai kepala
ruang, ketua Tim, dan perawat pelaksana dalam mengorganisasi dan mengkoordinasi
kegiatan- kegiatan keperawatan secara efektif dengan menggunakan fungsi-fungsi
manajemen yang dilakukan di Ruang rawat Inap tempat mahasiswa tersebut
melakukan praktik manajemen Keperawatan
F. EVALUASI
1. Prosentase Penilaian
5. Pembimbing Akademik :
(1) Ns. Maridi.,M.D.,M.Kep
(2) Ns Enok Sureskiarti.,M.Kep.
(3) Ns. Milkhatun .M.Kep.
(4) Ns. Dwi widtyastuti.,M.Kep.
Pembimbing Klinik :
Sesuai yang ditentukan dari RSUD A.M Samarinda sebrang, Taman Husada Bontang, RSUD
Dayaku Kotabangun, RSUD Tenggarong
G. HAK DAN KEWAJIBAN MAHASISWA DAN PEMBIMBING
1. Hak dan Kewajiban Mahasiswa :
Hak :
Kewajiban :
a. Menyerahkan seluruh Tugas dan daftar hadir kepada Pembimbing Klinik Praktek
Manajemen Keperawatan.
b. Melaksanakan komuniasi efektif dan asertive dengan semua staf yang ada di
ruang keperawatan/RSUD s-d-a untuk kelancaran pelaksanaan praktek.
b. Memberi nilai sikap kepada semua mahasiswa sesuai dengan kriteria penilaian
Kewajiban :
a. Menerima dan memberikan pengarahan/penjelasan kepada seluruh mahasiswa
b. Memberikan orientasi tentang berbagai hal yang berkaitan denan ruang rawat
kepada semua Orientasi pada awal praktek
c. Menerima dan menyerahkan kembali lembar penilaian sikap sebelum berakhirnya
tugas di ruangan.
d. Mengecek dan mengoreksi (datang dan pulang), bila perlu memberi keterangan
tertulis serta menandatangani daftar hadir setiap hari
BAB I : PENDAHULUAN
Latar Belakang
Waktu Pelaksanaan
Tujuan
b. Kajian Data (kenyataan yang ada) yang diperoleh dari data yang ada
serta pelaksanaan proses pelayanan/pendidikan kep. pada pagi dan Sore
No Kriteria Penilaian 1 2 3 4
1. Pendahuluan
a. Memberikan gambaran yang jelas tentang latar
belakang praktek profesi
2. Hasil Kajian
a. Memberikan data kuantitatif pada unsur input,
proses dan output
5 Referensi
a. Menuliskan referensi dengan metode yang tepat
(APA 5 th)
Penjelasan :
0 : tidak ada
1 : buruk
2 : cukup memuaskan
3 : bagus
4 : memuaskan
LAMPIRAN :
Keterangan :
Kehadiran
Tempat
No Tanggal Dtng Plg Keterangan
TTD TTD
(Jam) (Jam)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Penilaian Kinerja Keperawatan
PENGERTIAN Suatu kegiatan yang dilakukan untuk mengevaluasi kinerja tenaga keperawatan
Untuk mengetahui seberapa baik mereka melakukan tugas yang ditugaskan pada
mereka, menyediakan umpan balik positif dan negatif untuk staf (jika perlu) dan
memberitahukan kepada mereka apakah mereka memiliki masalah kinerja. Evaluasi
TUJUAN
akan ditinjau dengan anggota staf secara pribadi dengan memberi kesempatan kepada
anggota staf untuk berkomentar. Anggota staf menandatangani formulir untuk mengakui
bahwa evaluasi telah dilakukan pada tanggal ini dan menerima salinan evaluasi
1. Evaluasi kinerja akan dilakukan, oleh Kepala ruangan dan kepala Unit Pelaksanan
KEBIJAKAN
Perawatan, setelah staf perawat menyelesaikan masa percobaan/orientasi,
sekitar 90 hari. Dalam hal pemindahan atau perubahan klasifikasi pekerjaan,
evaluasi akan dilakukan sekitar 90 hari setelah perubahan.
2. Seorang karyawan baru akan dievaluasi kinerjanya satu (1) tahun dari tanggal
dipekerjakan . Perubahan klasifikasi atau uraian tugas pekerjaan akan dilakukan
evaluasi kinerja satu (1) tahun dari tanggal perubahan
3. Evaluasi kinerja lanjutan harus dilakukan minimal sekali
atau lebih sering sesuai dengan kebijakan organisasi, undang-undang atau
peraturan.
4. Karena itu adalah tanggung jawab organisasi untuk menentukan bahwa
pelayanan yang diberikan oleh perawat yang terdaftar/teregistrasi sesuai
dengan tanggung jawab pengawasan
kompetensi yang diperlukan untuk in
untuk melakukan pe layanan yang sama atau serupa, tiap individu juga harus
memiliki evaluasi kinerja pada frekuensi yang sama sebagai karyawan organisasi
5. Evaluasi kinerja umumnya dilakukan bersamaan atau setelah penilaian
kompetensi anggota staf dari kemampuan nya untuk melaksanakan tanggung
jawab yang diberikan telah selesai. Namun, evaluasi kinerja dapat diselesaikan
pada waktu yang terpisah, jika perlu.
6. Semua evaluasi kinerja akan didokumentasikan dan ditempatkan dalam file
personil karyawan.
1. Setiap bulan, Bagian Sumber akan memberitahu kepala ruangan
PROSEDUR KERJA
anggota staf perawat yang perlu di evaluasi kinerja nya
2. Kepala Ruangan akan menggunakan criteria evaluasi berbasis pekerjaan sebagai alat
evaluasi posisi pekerjaan yang ada.
3. Bagian Sumber Daya Manusia akan memberi persetujuan administratif yang sesuai
untuk semua evaluasi dan bentuk tindakan dan dimajukan ke bagian keuangan
untuk diproses
UNIT TERKAIT SDM,Keuangan.
PENJADWALAN TUGAS
Membuat prosedur jadwal dinas untuk semua ruang di Bidang keperawatan dengan aturan yang
PENGERTIAN
sama diberlakukan atas kesepakatan bersama dengan tanggung jawab masing-masing.
Sebagai pedoman bagi Kepala Ruang dalam membuat jadwal dinas agar kegiatan keperawatan di
TUJUAN
Instalansi lain dapat tercapai dan berjalan dengan optimal.
Pelimpahan Tugas dan tanggung jawab perawat yang berhalangan hadir kepada perawat
PENGERTIAN
pengganti.
Sebagai pedoman pelaksanaan bagi perawat yang berhalangan hadir agar tidak terjadi
TUJUAN
kekosongan petugas/perawat.
Dilakukan disemua ruang yang ada kaitannya dengan perawatan agar pelayanan perawatan tetap
KEBIJAKAN
berjalan dengan baik.
1. Perawat yang berhalangan hadir wajib mengisi formulir dan tandatangan atasan
PROSEDUR KERJA
langsung/ Kepala Ruangan serta diketahui oleh Kepala Bidang Keperawatan.
2. Kepala Ruang menunjuk perawat pengganti yang sesuai.
3. Perubahan jadwal dinas dilaksanakan oleh kepala Ruang seijin Kepala Bidang Perawatan
4. Tugas dan tanggung jawab perawat yang berhalangan menjadi tugas dan tanggung jawab
perawat pengganti.
5. Perawat yang berhalangan hadir pada waktu malam, sore dan Libur sebagai penggantinya
diatasi dan ditunjuk oleh Kepala Ruang
Pelimpahan tugas dan tanggung jawab perawat yang berhalangan hadir kepada perawat
PENGERTIAN pengganti.
Sebagai pedoman pelaksanaan bagi perawat yang berhalangan hadir agar tidak terjadi
TUJUAN kekosongan petugas/Perawat.
Dilakukan disemua ruang yang ada kaitannya dengan keperawatan agar pelayanan perawatan
KEBIJAKAN
tetap berjalan dengan baik.
1. Perawat yang berhalangan hadir wajib mengisi buku tukar dinas dan tanda tangan atasan
PROSEDUR KERJA
langsung/Kepala Ruang.
2. Perawat yang berhalangan hadir menghubungi perawat pengganti dengan media
komunikasi berupa sms atau telephone.
3. Setelah adanya kesepakatan antara perawat yang berhalangan dengan perawat
pengganti, kemudian melaporkan kepada kepala ruang atau ketua Tim.
4. Apabila perawat yang berhalangan tidak mendapatkan pengganti maka kebijakan
diserahkan sepenuhnya kepada kepala ruang dan ketua Tim.
UNIT TERKAIT Unit Rawat Inap, IGD.ICU.HCU dan ruangan inap lainnya
Suatu kegiatan didalam ruang rawat inap dalam mengelola penempatan pasien berdasarkan
PENGERTIAN
diagnosa medis .
1. Dilakukan pada pasien yang telah mendapat persetujuan dari keluarga untuk dirawat.
KEBIJAKAN
2. Dilakukan pada pasien yang mempunyai indikasi dirawat.
1. Perawat ruang menerima informasi akan adanya
PROSEDUR KERJA
Rumah Sakit.
2. Perawat Unit Gawat Darurat atau Poli melakukan konfirmasi kepada perawat ruangan
(dapat dilakukan melalu telephone) tentang diagnosa medis dan penatalaksanaannya.
3. Perawat ruang konfirmasi ulang dari ruang Unit Gawat Darurat atau Poli tentang
Diagnosa medis.
4. Perawat ruang rawat Inap mempersiapkan ruang perawatan sesuai dengan informasi.
5. Perawat ruang rawat inap menerima pasien dan menepatkanpasien sesuai dengan
diagnosa medis.
6. Perawat Unit Gawat Darurat atau Poli melakukan operan pasien kepada perawat
ruangan rawat inap.
7. Perawat ruang rawat inap menerima pasien dan melengkapi dokumentasi file pasien.
UNIT TERKAIT Rawat Jalan, Rawat Inap, IGD.ICU.HCU dan ruangan inap lainnya
Merupakan tehnik atau cara untuk menyampaikan dan menerima suatu laporan yang berkaitan
PENGERTIAN
dengan keadaan pasien.
1. Kedua Kelompok Shift /Dinas sudah siap(Shift jaga), 15 Menit sebelum dilakukan operan
PROSEDUR KERJA
jaga dinas.
2. Jadwal dibuat 3 Shiftdalam sehari.
a. Pagi : jam 07.15
b. Siang : Jam 13.45
c. Malam : Jam 19.45
3. Sebelum memulai operan dimulai dengan berdoa bersama.
4. Kelompok yang akan memulai bertugas menyiapkan buku catatan.
5. Kepala Ruang membuka acara operan.
6. Perawat yang melakukan operan dapat melakukan klarifikasi, tanya jawab,dan
melakukan validasi terhadap hal-hal yang telah dioperkan dan berhak menanyakan
mengenai hal-hal yang kurang jelas.
7. Kepala Ruang dan Ketua Tim menanyakan kebutuhan Dasar pasien.
8. Penyampaian operanyang jelas, singkat dan padat.
9. Ketua Tim Mengkaji secara penuh terhadap masalah keperawatan, kebutuhan dan
tindakan yang telah/belum dilaksanakan serta hal-hal yang penting lainnya selama
pemberian asuhan keperawatan.
10. Hal-hal yang sifatnya khusus dan memerlukan perincian yang matangsebaiknya dicatat
secara khusus untuk kemudian diserah terimakan kepada petugas berikutnya.
11. Lama operan untuk tiap pasien tidak lebih dari lima menit kecuali pada kondisi khusus
dan memerlukan keterangan yang rumit.
12. Selesai operan jaga/dinas mengkonfirmasi dan melanjutkan program pelayanan
berikutnya.
UNIT TERKAIT Ruang Rawat Inap, IGD.ICU.HCU dan ruangan inap lainnya
BIMBINGAN TEKNIS
Membantu perawat mencapai yang ditetapkan dalam pembelajaran klinik melalui proses
TUJUAN peningkatan kemampuan intelektualitas, teknis, dan interpersonal yang dilandasai etika
keperawatan.
Ketua Bidang ( Kabid), ketua Seksi (Kasi), Komite Keperawatan, Kepala Ruang dan Perawat
UNIT TERKAIT
fungsional.
PENGERTIAN
Merupakan kumpulan langkah yang dilakukan untuk persiapan pasien pulang.
1. Memberikan informasi tentang hal-hal yang harus dilakukan sebelum pasien pulang.
TUJUAN
2. Memberikan informasi kepada pasien tentang pengobatan dan perawatan di rumah.
Ditujukan kepada seluruh pasien baik pasien pulang sembuh, membaik, maupun pasien pulang
KEBIJAKAN
atas permintaan sendiri.
1. Memeriksa ulang catatanan medis pasien apakah sudah diijinkan pulang.
PROSEDUR KERJA
2. Jika pasien sudah diijinkan pulang maka perawat mempersiapkan pasien dan mengisi format
keterangan pasien dan mengisi format keterangan pasien pulang (Discharge planning).
3. Jika pasien ingin pulang paksa lakukan konfresi pasien pulang paksa oleh Tim kesehatan,
persiapkan pasien dan keluarga untuk menandatangani persetujuan pasien pulang paksa
yang terlebih dahulu telah diberikan informasi selengkap-lengkapnya.
4. Jika pasien pulang Sembuh tetapi perlu tindak lanjut perawatan, koordinasi dengan unit
perawatan lanjutan (Home care) untuk perawatan lanjutan.
5. Memastikan dokter dan perawat sudah mengisi dan menandatangani surat keterangan
pasien pulang.
6. Menyiapkan obat yang akan dibawa pulang.
7. Memastikan apakah administrasi pasien sudah diselesaikan.
8. Menjelaskan isi surat keterangan pasien pulang Resume atau Dischange Summery (tata cara
minum obat, perawatan di rumah, dan kapan waktu kontrol) .
9. Menanyakan kembali pada pasien dan keluarga apakah sudah mengerti isi dari surat
keterangan pasien pulang.
10. Mempersilahkan pasien atau keluarga untuk tandatangan.
11. Memberikan surat keterangan pasien pulang kepada pasien/keluarga.
12. Mendokumentasikan.
13. Untuk pearwatan lanjutan (home care) membuat dokumentasi berdasarkan dokumentasi
surat keterangan pasien pulang, selanjutnyamembuat dokumentasi catatan kesehatan
pasien selama perawatan di rumah.
UNIT TERKAIT Ruang Rawat Inap, IGD.ICU.HCU dan ruangan inap lainnya
Situasi yang terjadi ketika beberapa kelompok atau orang yang memiliki perbedaan pendapat atau
PENGERTIAN cara pandang yang berada dalam upaya mencapai satu tujuan sehingga mereka berada dalam posisi
oposisi (bukan Kerjasama).
TUJUAN Kesefahaman dalam mencapai suatu keputusan.
A. Tahap Interaksi
PROSEDUR KERJA
1. Meneliti dua kelompok gengan sudut pandang yang berbeda.
2. Menganalisa masalah yang ada.
B. Tahap Interaksi
1. Mengatur dan merencanakan pertemuan antara individu yang terlibat konflik.
2. Memantau sudut pandang dari semua individu yang terlibat.
3. Mengembangkan dan menguraikan solusi dengan :
a) Disiplin : mempertahankan disiplin dapat untuk mengelola dan mencegah konflik.
b) Pertimbangan pengalaman dalam tahap kehidupan.
c) Komunikasi : suatu komunikasi yang baik akan menciptakan lingkungan yang
terapeutik dan kondusif.
d) Mendengar secara aktif : Hal ini penting untuk mengelola konflik sehingga memiliki
pemahaman yang benar.
4. Memilih Solusi dan Melakukan tindakan :
a) Menghindar : Menghindari konflik dapat dilakukan jika issu atau masalah yang
memicu konflik tidak terlalu penting atau jika potensi konfrontasi tidak seimbang
dengan akhibat yang akan ditimbulkan.
b) Mengakomodasi : Memberi kesempatan orang lain untuk mengatur stratrgi
pemecahan masalah.
c) Kompetisi : Hal ini digunakan ketika ada nilai-nilai yang tidak biasa dikompromikan
dengan pihak lain.
d) Kompromi atau Negosiasi : Masing-masing memberikan dan menawarkan sesuatu
pada waktu yang bersamaan, saling memberi dan menerima serta meminimalkan
kekurangan semua pihak yang dapat menguntungkan semua pihak.
e) Memecahkan masalah atau kolaborasi : perlu adanyan suatu komitmen dari semua
pihak yang terlibat untuk saling mendukung dan saling memperhatikan.
5. Membuat Program Perencanaan.
C. Tahap Terminasi
1. Melakukan Evaluasi tindakan.
2. Mengobservasi Kelompok yang terlibat konflik.
3. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan.
UNIT TERKAIT Ruang Rawat Inap, Unit Rawat Jalan, IGD.ICU.HCU dan ruangan inap lainnya
RONDE KEPERAWATAN
Suatu Kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi masalah keperawatan klien yang dilaksanakan
PENGERTIAN oleh perawat, dengan melibatkan klien, Keluarga untuk membahas dan melaksanakan asuhan
Keperawatan.
1. Mendapatkan Data klien.
TUJUAN 2. Mendapatkan tindakan keperawatan yang aktual sesuai masalah klien.
3. Memodifikasi rencana perawatan.
UNIT TERKAIT Ruang Rawat Inap, IGD.ICU.HCU dan ruangan inap lainnya
Suatu metode dalam merefleksikan pengalaman klinis perawat dalam menerapkan Standar
PENGERTIAN
dan uraian tugas.
1. Semua Perawat
KEBIJAKAN
2. Ketua Tim/Perawat Primer atau Manajer Kasus sebagai Penanggung Jawab.
A. Tahap Para Interaksi
PROSEDUR KERJA
1. Memilih dan menetapkan kasus yang akan didiskusikan.
2. Membentuk Tim/Kelompok yang akan melakukan Riskusi Refleksi Kasus (RDK).
3. Menetapkan Jadwal kegiatan yang disepakati bersama.
4. Menetapkan Waktu pelaksanaan.
5. Menetapkan peran masing-masing individu.
B. Tahap Interaksi.
1. Melakukan diskusi dengan memberi kesempatan semua anggota diharuskan
memberikan pendapat.
2. Pimpinan Diskusi harus mengarahkan diskusi, sehingga peserta fokus.
C. Tahap Terminasi.
1. Tercapai hasil kesepakatan.
2. Menyususn Laporan hasil Diskusi.
UNIT TERKAIT Unit Rawat Jalan, Unit Rawat Inap, HCU dan ICU.
SUPERVISI KLINIK
Kegiatan yang terencana melalui aktivitas bimbingan, pengarahan, observasi, motivasi, dan
PENGERTIAN
evaluasi pada perawat dalam melaksanakan tugas sehari-hari.
UNIT TERKAIT Ruang Rawat Inap, IGD.ICU.HCU , Kasi, Kabid, dan ruangan inap lainnya
Perswtujuan yang diberikan oleh pasien /keluarganya atas dasar informasi dan penjelasan
PENGERTIAN
mengenai tindakan medik yang akan dilakukan terhadap pasien pasien.
UNIT TERKAIT Ruang Rawat Inap, IGD.ICU.HCU , Kasi, Kabid, dan ruangan inap lainnya
Monitoring (pemantauan) adalah suatu proses untuk mengetahui pelaksanaan program yang
PENGERTIAN
sedang berjalan. Kegiatan monitoring dapat membantu meningkatkan kualitas program kerja
Staf, yang dilakukan oleh manajer perawat dalam mengontrol sumber daya manusia dan
produktifitas di lapangan.
1. Meningkatkan prestasi kerja staf, baik secara individu maupun kelompok dengan
memberikan kesempatan pada mereka untuk memenuhi kebutuhan aktualisasi diri
dalam kerangka pencapaian tujuan pelayanan Rumah Sakit.
2. Peningkatan yang terjadi pada prestasi staf secara perorangan pada gilirannya akan
mempengaruhi atau mendorong Sumber Daya Manusia (SDM) secara keseluruhannya.
3. Merangsang minat dalam pengembangan pribadi dengan tujuan meningkatkan hasil
karya dan prestasi yaitu melalui pemberian umpan balik terhadap prestasi staf.
4. Membantu Rumah Sakit untuk menyusun program pengembangan dan pelatihan Staf
yang lebih tepat guna. Rumah Sakit akan mempunyai tenaga yang terampil untuk
pengembangan pelayanan keperawatan di masa depan.
5. Menyediakan alat dan sarana untuk membandingkan prestasi kerja melalui peningkatan
TUJUAN
gaji atau sistem imbalan yang baik.
6. Memberikan kesempatan kepada pegawai atau staf untuk menyampaikan perasaan
tentang pekerjaannya atau hal lain yang ada kaitannya melalui jalur komunikasi dan
dialog,sehingga dapat mempererat hubungan antara atasan dan bawahan.
7. Evaluasi perawat dilaksanakan berdasarkan pada standar pelaksanaan kerja dan
orientasi tingkah laku untuk posisi yang ditempati.
8. Sampel tingkah laku perawat yang cukup representatif sebaiknya diamati dalam rangka
evaluasi pelaksanaan kerja. Perhatian harus diberikan untuk mengevaluasi tingkah laku
umum atau tingkah laku konsistennya untuk menghindari hal-hal yang tidak di inginkan,
9. Perawat sebaiknya diberikan salinan deskripsi kerja, standar pelaksanaan kerja dan
bentuk evaluasi
KEBIJAKAN
PROSEDUR KERJA
UNIT TERKAIT Ruang Rawat Inap, IGD.ICU.HCU , Kasi, Kabid, dan ruangan inap lainnya