Anda di halaman 1dari 28

PANDUAN PRAKTIK MANAJEMEN

KEPERAWATAN
TAHAP AKADEMIK

KOORDINATOR MATA AJAR :


Ns. ENOK SURESKIARTI.,M.Kep

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR

TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wata ‘Alla karena berkat karunia-Nya
Buku Panduan Mananjemen Keperawatan Tahap Akademik ini dapat kami susun. Buku Panduan
ini disusun untuk memberikan gambaran dan panduan kepada mahasiswa sehingga
mahasiswa dapat melakukan praktik mananjemen keperawatan dengan menitik beratkan pada
berbagai ketrampilan mengkoordinasi kegiatan-kegiatan keperawatan secara efektif dengan
menggunakan fungsi-fungsi manajemen. Buku panduan ini diharapkan dapat menjadi acuan
belajar bagi mahasiswa untuk pencapaian kompetensi manajemen keperawatan pada Tahap
Akademik.

Buku panduan ini tentunya masih banyak memiliki kekurangan, oleh sebab itu saran
dan masukan yang positif sangat kami harapkan demi perbaikan buku panduan ini. Mudah-
mudahan buku panduan ini bisa memberikan manfaat bagi yang membacanya.

Samarinda, Desember 2022


Koordinator Manajemen Keperawatan

Ns.Enok Sureskiarti.,M.Kep
MANAJEMEN KEPERAWATAN
TAHAP AKADEMIK

MATA AJAR : MANAJEMEN KEPERAWATAN II


BEBAN STUDI : 2 SKS (1 SKS Teori, 1 SKS PRAKTIK KLINIK)
Koordinator Mata Ajar : Ns. Enok Sureskiarti.,M.Kep Tim Pengajar : Ns. Enok Sureskiarti.,M.Kep

A. PENDAHULUAN
Manajemen keperawatan adalah pelaksanaan fungsi-fungsi pengelolaan dan pelayanan
dalam ruang lingkup keperawatan, mencakup fungsi-fungsi manajemen seperti
perencanaan, organisasi, staffing, pengarahan, dan pengontrolan. Manager keperawatan
memiliki peran sebagai pemberi pelayanan profesional dalam asuhan keperawatan, yang
dalam prosesnya diharapkan mampu bekerja sama dengan perawat yang lain, keluarga dan
klien, serta tenaga kesehatan lainnya sesuai dengan lingkup kewenangan dan tanggung
jawabnya.

Dalam memberikan asuhan keperawatan profesional, perawat menggunakan pengetahuan


teoritik yang mantap dan kokoh yang didasari oleh ilmu dan kiat keperawatan, dengan
mengaplikasikan pendekatan manajerial. Terkait dengan pentingnya pemberian asuhan
keperawatan profesional tersebut, maka seorang perawat harus menunjukkan
kemampuan ketrampilan dan pengetahuan yang berkembang secara terus menerus.

Pada program pembelajaran tahap Akademik manajemen keperawatan, peserta didik


diharapkan dapat mengetahui berbagai ketrampilan dan pengetahuannya langsung pada
klien yang dirawat di rumah sakit dan berusaha memberikan asuhan keperawatan
profesional yang berkualitas. Peserta didik diharapkan mampu mengetahui kemampuan
intelektual, emosional dan spiritual dalam hubungannya dengan kerjasama antar tim,
dengan teman sejawat di RS, serta klien dan keluarga. Selain kemampuan
profesional, dalam proses pembelajaran tahap Akademik manajemen keperawatan, kerja
sama antar tim adalah mutlak untuk ditekankan.

B. DESKRIPSI MATA AJAR


Pelaksanaan pembelajaran klinik Manajemen dan Kepemimpinan Keperawatan diruang
rawat mengacu pada bidang keilmuan manajemen keperawatan dengan beban studi 2

SKS. Dalam melaksanakan pembelajaran klinik manajemen keperawatan menekankan pada


penerapan konsep-konsep dan prinsip manajemen dan kepemimpinan keperawatan
dalam tatanan pelayanan kesehatan nyata. Penekanannya meliputi mengetahui
keterampilan manajemen dan kepemimpinan dalam usaha memberikan asuhan kepada
klien secara menyeluruh dalam manajemen pelayanan keperawatan dan dalam
memprakarsai perubahan yang efektif dalam sistem asuhan keperawatan. Bentuk
pengalaman belajar dengan pembelajaran klinik dan seminar serta mengintegrasikannya
pada keperawatan klinik dalam pembelajaran ditingkat pendidikan profesi.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada akhir pelaksanaan tahap Akademik manajemen keperawatan, peserta didik mampu:
1. Mengetahui ketrampilan dalam mengorganisasi dan mengkoordinasi kegiatan- kegiatan
keperawatan secara efektif dengan menggunakan fungsi-fungsi manajemen.

a. mengetahui cara mengumpulkan data tentang kondisi dan situasi ruang rawat
b. mengetahui cara menganalisa data yang diperoleh

c. m e n g e t a h u i c a r a menyusun rencana kegiatan sesuai dengan


permasalahan yang ada

d. mengetahui cara mengorganisasikan dan mengarahkan kegiatan


e. mengetahui cara melakukan pengontrolan dalam proses kegiatan
f. mengetahui cara melakukan evaluasi dan pelaporan hasil

2. M e n g e t a h u i c a r a Menjalin kerjasama
yang baik dalam team

a. membentuk team building


b. memilih ketua team
c. membagi tugas secara adil dan merata sesuai dengan kapasitas individu dalam
kelompok

3. Mengetahui cara Menerapkan gaya kepemimpinan yang tepat, pendekatan dan strategi
untuk mempengaruhi individu atau kelompok untuk melakukan perubahan yang
positif dan pencapaian tujuan.

a. mampu mengetahui cara memprakarsai adanya perubahan yang dinamis


sesuai dengan perkembangan teknologi dan informasi serta regulasi yang
terbaru

b. mampu mengetahui cara bekerja sama dengan pihak-pihak terkait yang ada
di ruangan serta rumah sakit

c. mampu m e n g e t a h u i c a r a menerapkan kemampuan negosiasi untuk


melakukan perubahan yang dibutuhkan

4. M e n g e t a h u i c a r a Menggunakan metode pendekatan pemecahan masalah yang


efektif dan konstruktif

a. m e n g e t a h u i c a r a untuk mengidentifikasi masalah


b. mengetahui cara untuk mengidentifikasi alternatif solusi
c. mengetahui kemampuan untuk mengidentifikasi resiko dan keuntungan
masing- masing alternatif solusi
d. m e n g e t a h u i c a r a memutuskan alternatif solusi yang paling tepat sesuai
dengan situasi yang ada

e. M e n g e t a h u i c a r a mempertanggungjawabkan pilihan yang telah diambil


5. Mengetahui cara Menggunakan konsep penjaminan mutu dan penampilan kerja dalam
melakukan asuhan keperawatan

a. mengetahui kemampuan untuk mengidentifikasi konsep penjaminan mutu


dalam lingkup rumah sakit

b. mengetahui cara melakukan pengukuran penjaminan mutu


c. Mengetahui cara melakukan pengukuran penampilan kerja
d. M e n g e t a h u i c a r a melakukan analisis hasil pengukuran

e. m e n g e t a h u i c a r a memberikan alternative pemecahan masalah terhadap


masalah terkait dengan mutu

f. mengetahui cara menyusun rencana perubahan terkait dengan


peningkatan mutu
D. TARGET KOMPETENSI
Pada Tahap Akademik ini, mahasiswa mencapai target kompetensi sebagai berikut :

1. Mengetahui Peran sebagai kepala ruang, ketua tim dan perawat pelaksana
Pada Tahap Akademik ini mahasiswa melakukan Observasi terkait peran sebagai kepala
ruang, ketua Tim, dan perawat pelaksana dalam mengorganisasi dan mengkoordinasi
kegiatan- kegiatan keperawatan secara efektif dengan menggunakan fungsi-fungsi
manajemen yang dilakukan di Ruang rawat Inap tempat mahasiswa tersebut
melakukan praktik manajemen Keperawatan

2. Membuat Laporan Kelompok kegiatan Manajemen Keperawatan : Timbang Terima,


Dischage planing, Ronde Keperawatan, Supervisi, dll

E. PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TAHAP AKADEMIK MANAJEMEN KEPERAWATAN


1. Waktu Pelaksanaan dan Tempat Pelaksanaan.

a. Tahap Akademik Praktikmanajemen keperawatan diselenggarakan dalam waktu


1 minggu mulai tanggal 12-24 Desember 2022. Rumah Sakit yang dipergunakan
sebagai tempat pembelajaran klinik untuk manajemen keperawatan adalah:
RSUD A.Moeis, RSUD Parikesit, RSUD Dayaku, RSUD Taman Husada

b. Ruangan yang di gunakan untuk Praktik Manajemen Keperawatan Tahap Akademik


adalah menyesuaikan RSUD yang di gunakan.
Sistem Pelaporan Praktek
1. Satu Laporan Peran Karu, Katim, Perawat Pelaksana (Kelompok)
2. Satu Laporan kegiatan Manajemen Keperawatan : Timbang Terima, Dischage planing,
Ronde Keperawatan, Supervisi, dll (Individu)

F. EVALUASI

1. Prosentase Penilaian

a. Tugas Individu LP dan Askep (35%)


b. Laporan kelompok (45%)
c. Penilaian sikap dari Pembimbing Klinik (10%)
d. Responsi (10%)
2. Nilai akhir :
Lebih besar 80 :A
70 – 79 :B

5. Pembimbing Akademik :
(1) Ns. Maridi.,M.D.,M.Kep
(2) Ns Enok Sureskiarti.,M.Kep.
(3) Ns. Milkhatun .M.Kep.
(4) Ns. Dwi widtyastuti.,M.Kep.

Pembimbing Klinik :
Sesuai yang ditentukan dari RSUD A.M Samarinda sebrang, Taman Husada Bontang, RSUD
Dayaku Kotabangun, RSUD Tenggarong
G. HAK DAN KEWAJIBAN MAHASISWA DAN PEMBIMBING
1. Hak dan Kewajiban Mahasiswa :
Hak :

a. Mendapatkan bimbingan yang memadahi dari pembimbing akademik dan


pembimbing klinik untuk kelancaran pelaksanaan praktek klinik.

b. Mendapatkan nilai praktek klinik sesuai dengan pencapaian kompetensi.

Kewajiban :
a. Menyerahkan seluruh Tugas dan daftar hadir kepada Pembimbing Klinik Praktek
Manajemen Keperawatan.

b. Melaksanakan komuniasi efektif dan asertive dengan semua staf yang ada di
ruang keperawatan/RSUD s-d-a untuk kelancaran pelaksanaan praktek.

c. Melakukan konsultasi, konfirmasi, klarifikasi dll kepada pembimbing klinik.


Ruang keperawatan/pihak terkait dalam rangka optimalisasi hasil praktek.

2. Hak dan Kewajiban Pembimbing Klinik dan Pembimbing Akademik :


Hak :

a. Menentukan kegiatan berdasarkan usulan yang akan dilakukan oleh mahasiswa

b. Memberi nilai sikap kepada semua mahasiswa sesuai dengan kriteria penilaian

Kewajiban :
a. Menerima dan memberikan pengarahan/penjelasan kepada seluruh mahasiswa
b. Memberikan orientasi tentang berbagai hal yang berkaitan denan ruang rawat
kepada semua Orientasi pada awal praktek
c. Menerima dan menyerahkan kembali lembar penilaian sikap sebelum berakhirnya
tugas di ruangan.
d. Mengecek dan mengoreksi (datang dan pulang), bila perlu memberi keterangan
tertulis serta menandatangani daftar hadir setiap hari

e. Memberikan informasi, data, fasilitas yang diperlukan untuk kelancaran


pelaksanaan praktek.

f. Melaksanakan koordinasi, diskusi, bimbingan dan pengarahan untuk kelancaran


praktek
LAMPIRAN 1 :

PEDOMAN PENYUSUNAN HASIL OBSERVASI PRAKTEK MANAJEMEN KEPERAWATAN

BAB I : PENDAHULUAN
Latar Belakang
Waktu Pelaksanaan
Tujuan

Praktikan (angkatan, kelompok, nama)

BAB II : HASIL KAJIAN


A. Profil/Gambaran Umum Ruang Keperawatan
B. Unsur Input/Masukan :
1. Pasien, jumlah penyakit terbanyak, demografi, asal rujukan, dll
2. Mhs. Praktek (jumlah, institusi, lama dll)
3. Ketenagaan (kualitas dan kuantitas)
4. Sumber Dana : DIK, DIP (APBN) dan DIKS-S (pendapatan fungsional RS)
5. Fasilitas/Alat/Bahan dan obat-obatan
6. Metode/Standar/Pedoman/Prosedur tetap
7. Mesin
C. Unsur Proses
1. Proses Asuhan Keperawatan (penerapan proses keperawatan)
2. Proses Manajemen pelayanan/operasional Keperawatan (penerapan
proses manajemen), dengan fungsi-fungsi manajemen : POAC/ teori lain

D. Unsur Out Put/Keluaran


1. Efisiensi ruang rawat (BOR, LOS, BTO, TOI)
2. Hasil evaluasi penerapan SAK
Setiap sub unsur pada unsur input, proses, output tersebut terdiri dari 3 pokok uraian yaitu :

a. Kajian Teori (studi pustaka)

b. Kajian Data (kenyataan yang ada) yang diperoleh dari data yang ada
serta pelaksanaan proses pelayanan/pendidikan kep. pada pagi dan Sore

c. Analisis data di temukan


BAB III : HASIL dan DISKUSI
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan (dibuat singkat dan jelas sesuai dengan BAB sebelumnya)


B. Saran (ditujukan kepada siapa dengan kalimat yang operasional)
Kriteria Penilaian Tugas Kelompok

No Kriteria Penilaian 1 2 3 4
1. Pendahuluan
a. Memberikan gambaran yang jelas tentang latar
belakang praktek profesi

b. Memberikan gambaran yang jelas tentang waktu


pelaksanaan

2. Hasil Kajian
a. Memberikan data kuantitatif pada unsur input,
proses dan output

b. Memberikan data kualitatif pada unsur input,


proses dan output

c. Memberikan analisis yang relevan antara kajian teori


dan kajian data

d. Memberikan bukti adanya kolaborasi dan


konsultasi dengan Kepala ruang Ruang/Katim/PP

3. Menganalisis dan Membahas hasil yang di dapatkan dari


observasi

4 Kesimpulan dan saran


a. Memberikan kesimpulan tentang kegiatan
b. Memberikan saran yang bermutu untuk ruangan
terkait dan bagi peserta didik

5 Referensi
a. Menuliskan referensi dengan metode yang tepat
(APA 5 th)

b. Menggunakan sumber-sumber pustaka yang


relevan dan up to date

Penjelasan :
0 : tidak ada
1 : buruk
2 : cukup memuaskan
3 : bagus
4 : memuaskan
LAMPIRAN :

Daftar Fungsi- Fungsi Manajemen Keperawatan


No Kegiatan Peran
Karu Katim PP
I Melakukan pengkajian √ √ √
Mengidentifikasi masalah terkait masalah di ruangan Merencanakan kegiatan
yang terkait dengan masalah yang teridentifikasi
II Melaksanakan MPKP
A. Manajemen Approach (Pendekatan Manajamen)
1. Perencanaan
a. Menyusun Rencanan jangka pendek √ √ √
2. Pengorganisasian
a. Menyusun Struktur organisasi √ - -
b. Menyusun Jadual dinas √ √ -
c. Menyusun Daftar pasien √ √ -
3. Pengarahan
a. Melakukan Operan √ - -
b. Melakukan Pre conference √ √ -
c. Melakukan post conference √ √ -
d. Membudayakan Iklim motivasi* √ √ -
e. Melakukan Pendelegasian* √ √ -
f. Melakukan Supervisi √ √ -
4. Pengendalian
a. Menghitung Indikator √ - -
b. Melakukan Audit dokumen √ - -
c. Melakukan Survey kepuasan* √ - -
d. Melakukan Survey masalah kesehatan / keperawatan √ - -
B. Compensatory Reward (Penghargaan)
1. Melakukan Penilaian kinerja* √ √ -
C. Profesional Relationship (Hubungan Profesional)
1. Melakukan Rapat keperawatan* √ - -
2. Melakukan Konferensi kasus √ √ -
3. Melakukan Rapat tim kesehatan* √ - -
4. Mengikuti Visit dokter √ √ -
D. Patient Care Delivery (Asuhan Keperawatan) √ √ √
III Melakukan Evaluasi terhadap Kegiatan yang telah dilaksanakan √ √ √

Keterangan :

*= bukan merupakan target kompetensi utama yang dinilai


LAMPIRAN LEMBAR KEGIATAN HARIAN
absensi :

Kehadiran
Tempat
No Tanggal Dtng Plg Keterangan
TTD TTD
(Jam) (Jam)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Penilaian Kinerja Keperawatan

No. Dokumen Revisi Halaman


00 1/2
STANDAR PROSEDUR Ditetapkan oleh:
OPERASIONAL
(SPO) Tanggal Berlaku
PELAYANAN
KEPERAWATAN

PENGERTIAN Suatu kegiatan yang dilakukan untuk mengevaluasi kinerja tenaga keperawatan

Untuk mengetahui seberapa baik mereka melakukan tugas yang ditugaskan pada
mereka, menyediakan umpan balik positif dan negatif untuk staf (jika perlu) dan
memberitahukan kepada mereka apakah mereka memiliki masalah kinerja. Evaluasi
TUJUAN
akan ditinjau dengan anggota staf secara pribadi dengan memberi kesempatan kepada
anggota staf untuk berkomentar. Anggota staf menandatangani formulir untuk mengakui
bahwa evaluasi telah dilakukan pada tanggal ini dan menerima salinan evaluasi

1. Evaluasi kinerja akan dilakukan, oleh Kepala ruangan dan kepala Unit Pelaksanan
KEBIJAKAN
Perawatan, setelah staf perawat menyelesaikan masa percobaan/orientasi,
sekitar 90 hari. Dalam hal pemindahan atau perubahan klasifikasi pekerjaan,
evaluasi akan dilakukan sekitar 90 hari setelah perubahan.
2. Seorang karyawan baru akan dievaluasi kinerjanya satu (1) tahun dari tanggal
dipekerjakan . Perubahan klasifikasi atau uraian tugas pekerjaan akan dilakukan
evaluasi kinerja satu (1) tahun dari tanggal perubahan
3. Evaluasi kinerja lanjutan harus dilakukan minimal sekali
atau lebih sering sesuai dengan kebijakan organisasi, undang-undang atau
peraturan.
4. Karena itu adalah tanggung jawab organisasi untuk menentukan bahwa
pelayanan yang diberikan oleh perawat yang terdaftar/teregistrasi sesuai
dengan tanggung jawab pengawasan
kompetensi yang diperlukan untuk in
untuk melakukan pe layanan yang sama atau serupa, tiap individu juga harus
memiliki evaluasi kinerja pada frekuensi yang sama sebagai karyawan organisasi
5. Evaluasi kinerja umumnya dilakukan bersamaan atau setelah penilaian
kompetensi anggota staf dari kemampuan nya untuk melaksanakan tanggung
jawab yang diberikan telah selesai. Namun, evaluasi kinerja dapat diselesaikan
pada waktu yang terpisah, jika perlu.
6. Semua evaluasi kinerja akan didokumentasikan dan ditempatkan dalam file
personil karyawan.
1. Setiap bulan, Bagian Sumber akan memberitahu kepala ruangan
PROSEDUR KERJA
anggota staf perawat yang perlu di evaluasi kinerja nya
2. Kepala Ruangan akan menggunakan criteria evaluasi berbasis pekerjaan sebagai alat
evaluasi posisi pekerjaan yang ada.
3. Bagian Sumber Daya Manusia akan memberi persetujuan administratif yang sesuai
untuk semua evaluasi dan bentuk tindakan dan dimajukan ke bagian keuangan
untuk diproses
UNIT TERKAIT SDM,Keuangan.

PENJADWALAN TUGAS

No. Dokumen Revisi Halaman


00 1/2
Ditetapkan oleh:

STANDAR PROSEDUR Tanggal Berlaku


OPERASIONAL
(SPO)
PELAYANAN
KEPERAWATAN

Membuat prosedur jadwal dinas untuk semua ruang di Bidang keperawatan dengan aturan yang
PENGERTIAN
sama diberlakukan atas kesepakatan bersama dengan tanggung jawab masing-masing.

Sebagai pedoman bagi Kepala Ruang dalam membuat jadwal dinas agar kegiatan keperawatan di
TUJUAN
Instalansi lain dapat tercapai dan berjalan dengan optimal.

1. Dilakukan untuk mengatur ketertiban dinas/ jaga


KEBIJAKAN
2. Dilakukan untuk mengatur ketertiban operan jaga
3. Dilakukan di ruangan pelayanan keperawatan
4. Disusun oleh kepala ruang/Ka Tim

1. Kepala Ruang membuat jadwal dinas rangkap 3(Tiga) masing-masing untuk :


PROSEDUR KERJA
a. Arsip Bagian Kepegawaian
b. Arsip Bidang Keperawatan
c. Arsip Ruang perawatan atau Instalansi
2. Kepala ruang membuat jadwal dinas dengan persetujuan dari kepala instalansi dan kepala
bidang keperawatan.
3. Kepala ruang membuat jadwal 3 Shift dalam sehari, yaitu :
a. Pagi : jam 07.00-14.00
b. Siang : jam 14.00-21.00
c. Malam : Jam 21.00-07.00
4. Perawat Shif melaksanakan pola penjadwalan
a. 2 hari dinas siang, jumlah dinas pagi menyesuaikan kondisi, 2hari dinas malam dan 2
hari libur.
b. Setelah dinas siang diberikan libur 1 hari, setelah dinas malam diberikan libur 2 hari.
c. Setiap bulan jumlah libur sesuai dengan jumlah hari minggu di tambah dua hari libur
d. Cuti diatur sesuai dengan kebutuhan, Situasi dan kondisi ruangan
5. Perawat non shift melaksanakan dinas pagi da
dan hari besar serta cuti bersama yang telah ditetapkan
6. Pelaksanaan jaga diluar ketentuan tersebut agar seijin Kepala Ruang dan sepengetahuan
Kepala seksi keperawatan

UNIT TERKAIT Rawat Inap, IGD.ICU.HCU dan ruangan inap lainnya


PERGANTIAN TUGAS JAGA/DINAS

No. Dokumen Revisi Halaman :


00
Ditetapkan oleh:

STANDAR PROSEDUR Tanggal Berlaku


OPERASIONAL (SPO)
PELAYANAN
KEPERAWATAN

Pelimpahan Tugas dan tanggung jawab perawat yang berhalangan hadir kepada perawat
PENGERTIAN
pengganti.

Sebagai pedoman pelaksanaan bagi perawat yang berhalangan hadir agar tidak terjadi
TUJUAN
kekosongan petugas/perawat.
Dilakukan disemua ruang yang ada kaitannya dengan perawatan agar pelayanan perawatan tetap
KEBIJAKAN
berjalan dengan baik.
1. Perawat yang berhalangan hadir wajib mengisi formulir dan tandatangan atasan
PROSEDUR KERJA
langsung/ Kepala Ruangan serta diketahui oleh Kepala Bidang Keperawatan.
2. Kepala Ruang menunjuk perawat pengganti yang sesuai.
3. Perubahan jadwal dinas dilaksanakan oleh kepala Ruang seijin Kepala Bidang Perawatan
4. Tugas dan tanggung jawab perawat yang berhalangan menjadi tugas dan tanggung jawab
perawat pengganti.
5. Perawat yang berhalangan hadir pada waktu malam, sore dan Libur sebagai penggantinya
diatasi dan ditunjuk oleh Kepala Ruang

UNIT TERKAIT Rawat Inap, IGD.ICU.HCU dan ruangan inap lainnya

PERTUKARAN JADWAL TUGAS/DINAS

No. Dokumen Revisi Halaman


00
Ditetapkan oleh:

STANDAR PROSEDUR Tanggal Berlaku


OPERASIONAL
(SPO)
PELAYANAN
KEPERAWATAN

Pelimpahan tugas dan tanggung jawab perawat yang berhalangan hadir kepada perawat
PENGERTIAN pengganti.

Sebagai pedoman pelaksanaan bagi perawat yang berhalangan hadir agar tidak terjadi
TUJUAN kekosongan petugas/Perawat.
Dilakukan disemua ruang yang ada kaitannya dengan keperawatan agar pelayanan perawatan
KEBIJAKAN
tetap berjalan dengan baik.

1. Perawat yang berhalangan hadir wajib mengisi buku tukar dinas dan tanda tangan atasan
PROSEDUR KERJA
langsung/Kepala Ruang.
2. Perawat yang berhalangan hadir menghubungi perawat pengganti dengan media
komunikasi berupa sms atau telephone.
3. Setelah adanya kesepakatan antara perawat yang berhalangan dengan perawat
pengganti, kemudian melaporkan kepada kepala ruang atau ketua Tim.
4. Apabila perawat yang berhalangan tidak mendapatkan pengganti maka kebijakan
diserahkan sepenuhnya kepada kepala ruang dan ketua Tim.

UNIT TERKAIT Unit Rawat Inap, IGD.ICU.HCU dan ruangan inap lainnya

PENGELOLAAN PENEMPATAN PASIEN RUANG RAWAT INAP

No. Dokumen Revisi Halaman


00
Ditetapkan oleh:
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL Tanggal Berlaku
(SPO)

Suatu kegiatan didalam ruang rawat inap dalam mengelola penempatan pasien berdasarkan
PENGERTIAN
diagnosa medis .

1. Mengaplikasikan peran perawat dalam pengelolaan pasien ruang rawat berdasarkan


diagnosa medis.
TUJUAN
2. Meminimalkan infeksi nosokomial.
3. Memberikan dan menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman.

1. Dilakukan pada pasien yang telah mendapat persetujuan dari keluarga untuk dirawat.
KEBIJAKAN
2. Dilakukan pada pasien yang mempunyai indikasi dirawat.
1. Perawat ruang menerima informasi akan adanya
PROSEDUR KERJA
Rumah Sakit.
2. Perawat Unit Gawat Darurat atau Poli melakukan konfirmasi kepada perawat ruangan
(dapat dilakukan melalu telephone) tentang diagnosa medis dan penatalaksanaannya.
3. Perawat ruang konfirmasi ulang dari ruang Unit Gawat Darurat atau Poli tentang
Diagnosa medis.
4. Perawat ruang rawat Inap mempersiapkan ruang perawatan sesuai dengan informasi.
5. Perawat ruang rawat inap menerima pasien dan menepatkanpasien sesuai dengan
diagnosa medis.
6. Perawat Unit Gawat Darurat atau Poli melakukan operan pasien kepada perawat
ruangan rawat inap.
7. Perawat ruang rawat inap menerima pasien dan melengkapi dokumentasi file pasien.

UNIT TERKAIT Rawat Jalan, Rawat Inap, IGD.ICU.HCU dan ruangan inap lainnya

OPERAN JAGA/ TIMBANG TERIMA


No. Dokumen Revisi Halaman
00
Ditetapkan oleh:

STANDAR PROSEDUR Tanggal Berlaku


OPERASIONAL (SPO)
PELAYANAN
KEPERAWATAN

Merupakan tehnik atau cara untuk menyampaikan dan menerima suatu laporan yang berkaitan
PENGERTIAN
dengan keadaan pasien.

1. Menyampaikan kondisi dan keadaan pasien.


2. Menyampaikan hal yang sudah/belum dilakukan dalam asuhan keperawatan kepada
pasien.
TUJUAN 3. Menyampaikan hal yang penting yang harus ditindak lanjuti oleh perawat dinas
berikutnya.
4. Menyusun rencana kerja untuk dinas berikutnya.

1. Mengingkatkan kemampuan komunikasi antar perawat.


KEBIJAKAN
2. Menjadi hubungan kerjasama dan bertanggung jawab antar perawat.
3. Pelaksanaan asuhan keperawatan terhadap pasien yang berkesinambungan.
4. Perawat dapat mengikuti perkembangan pasien secara paripurna.
5. Pasien dapat menyampaikan masalah secara langsung bila ada yang belum terungkap
saat orientasi operan jaga perawat-perawat.

1. Kedua Kelompok Shift /Dinas sudah siap(Shift jaga), 15 Menit sebelum dilakukan operan
PROSEDUR KERJA
jaga dinas.
2. Jadwal dibuat 3 Shiftdalam sehari.
a. Pagi : jam 07.15
b. Siang : Jam 13.45
c. Malam : Jam 19.45
3. Sebelum memulai operan dimulai dengan berdoa bersama.
4. Kelompok yang akan memulai bertugas menyiapkan buku catatan.
5. Kepala Ruang membuka acara operan.
6. Perawat yang melakukan operan dapat melakukan klarifikasi, tanya jawab,dan
melakukan validasi terhadap hal-hal yang telah dioperkan dan berhak menanyakan
mengenai hal-hal yang kurang jelas.
7. Kepala Ruang dan Ketua Tim menanyakan kebutuhan Dasar pasien.
8. Penyampaian operanyang jelas, singkat dan padat.
9. Ketua Tim Mengkaji secara penuh terhadap masalah keperawatan, kebutuhan dan
tindakan yang telah/belum dilaksanakan serta hal-hal yang penting lainnya selama
pemberian asuhan keperawatan.
10. Hal-hal yang sifatnya khusus dan memerlukan perincian yang matangsebaiknya dicatat
secara khusus untuk kemudian diserah terimakan kepada petugas berikutnya.
11. Lama operan untuk tiap pasien tidak lebih dari lima menit kecuali pada kondisi khusus
dan memerlukan keterangan yang rumit.
12. Selesai operan jaga/dinas mengkonfirmasi dan melanjutkan program pelayanan
berikutnya.

UNIT TERKAIT Ruang Rawat Inap, IGD.ICU.HCU dan ruangan inap lainnya
BIMBINGAN TEKNIS

No. Dokumen Revisi Halaman


00
Ditetapkan oleh:

STANDAR PROSEDUR Tanggal Berlaku


OPERASIONAL
(SPO)
PELAYANAN
KEPERAWATAN

Bimbingan Teknis merupakan upaya menumbuhkan kemampuan profesionalisme (Intelektual,


PENGERTIAN teknis, dan interpersonal) perawat melalui upaya integrasi berbagai konsep, teori, dan prinsip
keperawatan, dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar pasien secara menyeluruh.

Membantu perawat mencapai yang ditetapkan dalam pembelajaran klinik melalui proses
TUJUAN peningkatan kemampuan intelektualitas, teknis, dan interpersonal yang dilandasai etika
keperawatan.

1. Kemampuan intelektual, meliputi kemampuan perawat dalam menganalisis data subjektif


KEBIJAKAN
dan objektif, nemetapkan diagnosis keperawatan, mengevaluasi asuhan keperawatan, serta
memodifikasi rencana keperawatan.
2. Kemampuan teknis, meliputi berbagai ketrampilan klinik dan kemampuan interpersonal.
3. Kemampuan interpersonal, meliputi kemampuan wawancara dan melakukan komunikasi
terapeutik.

1. Menentukan jenis-jenis kasus yang akan diangkat.


PROSEDUR KERJA
2. Menentukan spesifikasi yang akan dicapai.
3. Menetapkan satu kasus untuk setiap peserta bimbingan teknis.
4. Setiap peserta bimbingan teknis membuat laporan pendahuluan tentang kasus yang akan
dikelolanya.
5. Melakukan prakonferensi untuk menilai kesiapan peserta bimbingan tehnis.
6. Menentukan ketrampilan tehnis yang harus dicapai baik melalui klien atau dari klien lain.
7. Ratio pembimbing dan peserta bimbingan tehnis adalah 1: (6-8)
8. Keberadaan pembimbing klinik dari pendidikan ditetapkan dalam rangka membantu
mencapai tujuan belajar peserta Bimbingan teknis.
9. Jika tidak terpenuhi bisa menunjuk satu pembimbing klinik dari ruangan.
10. Post conference bisa dilakukan ke ruangan atau disuatu tempat yang telah disepakati.
11. Umpan balik perlu diberikan secepatnya.
12. Pembimbing klinik (PK) dari pendidikan maupun pelayanan perlu memiliki persepsi dan
sistematika yang sama tentang proses bimbingan.

Ketua Bidang ( Kabid), ketua Seksi (Kasi), Komite Keperawatan, Kepala Ruang dan Perawat
UNIT TERKAIT
fungsional.

MANAJEMEN PASIEN PULANG

No. Dokumen Revisi Halaman


00
Ditetapkan oleh:
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL (SPO) Tanggal Berlaku
PELAYANAN
KEPERAWATAN

PENGERTIAN
Merupakan kumpulan langkah yang dilakukan untuk persiapan pasien pulang.

1. Memberikan informasi tentang hal-hal yang harus dilakukan sebelum pasien pulang.
TUJUAN
2. Memberikan informasi kepada pasien tentang pengobatan dan perawatan di rumah.

Ditujukan kepada seluruh pasien baik pasien pulang sembuh, membaik, maupun pasien pulang
KEBIJAKAN
atas permintaan sendiri.
1. Memeriksa ulang catatanan medis pasien apakah sudah diijinkan pulang.
PROSEDUR KERJA
2. Jika pasien sudah diijinkan pulang maka perawat mempersiapkan pasien dan mengisi format
keterangan pasien dan mengisi format keterangan pasien pulang (Discharge planning).
3. Jika pasien ingin pulang paksa lakukan konfresi pasien pulang paksa oleh Tim kesehatan,
persiapkan pasien dan keluarga untuk menandatangani persetujuan pasien pulang paksa
yang terlebih dahulu telah diberikan informasi selengkap-lengkapnya.
4. Jika pasien pulang Sembuh tetapi perlu tindak lanjut perawatan, koordinasi dengan unit
perawatan lanjutan (Home care) untuk perawatan lanjutan.
5. Memastikan dokter dan perawat sudah mengisi dan menandatangani surat keterangan
pasien pulang.
6. Menyiapkan obat yang akan dibawa pulang.
7. Memastikan apakah administrasi pasien sudah diselesaikan.
8. Menjelaskan isi surat keterangan pasien pulang Resume atau Dischange Summery (tata cara
minum obat, perawatan di rumah, dan kapan waktu kontrol) .
9. Menanyakan kembali pada pasien dan keluarga apakah sudah mengerti isi dari surat
keterangan pasien pulang.
10. Mempersilahkan pasien atau keluarga untuk tandatangan.
11. Memberikan surat keterangan pasien pulang kepada pasien/keluarga.
12. Mendokumentasikan.
13. Untuk pearwatan lanjutan (home care) membuat dokumentasi berdasarkan dokumentasi
surat keterangan pasien pulang, selanjutnyamembuat dokumentasi catatan kesehatan
pasien selama perawatan di rumah.

UNIT TERKAIT Ruang Rawat Inap, IGD.ICU.HCU dan ruangan inap lainnya

MANAJEMEN KONFLIK ANTAR PERAWAT

No. Dokumen Revisi Halaman


00
Ditetapkan oleh:

STANDAR Tanggal Berlaku


PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
PELAYANAN
KEPERAWATAN

Situasi yang terjadi ketika beberapa kelompok atau orang yang memiliki perbedaan pendapat atau
PENGERTIAN cara pandang yang berada dalam upaya mencapai satu tujuan sehingga mereka berada dalam posisi
oposisi (bukan Kerjasama).
TUJUAN Kesefahaman dalam mencapai suatu keputusan.

KEBIJAKAN Semua Perawat

A. Tahap Interaksi
PROSEDUR KERJA
1. Meneliti dua kelompok gengan sudut pandang yang berbeda.
2. Menganalisa masalah yang ada.
B. Tahap Interaksi
1. Mengatur dan merencanakan pertemuan antara individu yang terlibat konflik.
2. Memantau sudut pandang dari semua individu yang terlibat.
3. Mengembangkan dan menguraikan solusi dengan :
a) Disiplin : mempertahankan disiplin dapat untuk mengelola dan mencegah konflik.
b) Pertimbangan pengalaman dalam tahap kehidupan.
c) Komunikasi : suatu komunikasi yang baik akan menciptakan lingkungan yang
terapeutik dan kondusif.
d) Mendengar secara aktif : Hal ini penting untuk mengelola konflik sehingga memiliki
pemahaman yang benar.
4. Memilih Solusi dan Melakukan tindakan :
a) Menghindar : Menghindari konflik dapat dilakukan jika issu atau masalah yang
memicu konflik tidak terlalu penting atau jika potensi konfrontasi tidak seimbang
dengan akhibat yang akan ditimbulkan.
b) Mengakomodasi : Memberi kesempatan orang lain untuk mengatur stratrgi
pemecahan masalah.
c) Kompetisi : Hal ini digunakan ketika ada nilai-nilai yang tidak biasa dikompromikan
dengan pihak lain.
d) Kompromi atau Negosiasi : Masing-masing memberikan dan menawarkan sesuatu
pada waktu yang bersamaan, saling memberi dan menerima serta meminimalkan
kekurangan semua pihak yang dapat menguntungkan semua pihak.
e) Memecahkan masalah atau kolaborasi : perlu adanyan suatu komitmen dari semua
pihak yang terlibat untuk saling mendukung dan saling memperhatikan.
5. Membuat Program Perencanaan.
C. Tahap Terminasi
1. Melakukan Evaluasi tindakan.
2. Mengobservasi Kelompok yang terlibat konflik.
3. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan.

UNIT TERKAIT Ruang Rawat Inap, Unit Rawat Jalan, IGD.ICU.HCU dan ruangan inap lainnya

RONDE KEPERAWATAN

No. Dokumen Revisi Halaman


00
Ditetapkan oleh:

STANDAR PROSEDUR Tanggal Berlaku


OPERASIONAL
(SPO)
PELAYANAN
KEPERAWATAN

Suatu Kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi masalah keperawatan klien yang dilaksanakan
PENGERTIAN oleh perawat, dengan melibatkan klien, Keluarga untuk membahas dan melaksanakan asuhan
Keperawatan.
1. Mendapatkan Data klien.
TUJUAN 2. Mendapatkan tindakan keperawatan yang aktual sesuai masalah klien.
3. Memodifikasi rencana perawatan.

Ronde Keperawatan dilaksanakan pada :


KEBIJAKAN
1. Klien dengan kasus langka atau kasus baru.
2. Klien dengan masalah keperawatan yang belum teratasi meski sudah dilakukan tindakan
keperawatan.
A. Tahap Para Interaksi :
PROSEDUR KERJA
1. Karu memilih pasien yang akan dilakukan ronde Keperawatan.
2. Membuat Informed Consent dengan pasien atau keluarganya.
3. Menyiapkan data-data mengenai pasien.
4. Perawat Primer menyiapkan waktu, Tujuan, Ronde Keperawatan.
B. Tahap Interaksi :
1. Mengucapkan Salam.
2. Perawat Primer atau Ketua
pada masalah keperawatan dan rencana tindakan yang akan atau telah
dilaksanakan.
3. Perawat Primer memilih prioritas masalah dan rencana yang akan didiskusikan.
4. Diskusi dan Memberi kesempatan bertanya kepada peserta ronde, pasien dan
keluarga.
C. Tahap Terminasi :
1. Menyimpulkan dan membuat analisa
2. Membuat Rencana Tindak Lanjut.
3. Menutup kegiatan Ronde Keperawatan.

UNIT TERKAIT Ruang Rawat Inap, IGD.ICU.HCU dan ruangan inap lainnya

DISKUSI REFLEKSI KASUS

No. Dokumen Revisi Halaman


00
Ditetapkan oleh:

STANDAR PROSEDUR Tanggal Berlaku


OPERASIONAL
(SPO)

Suatu metode dalam merefleksikan pengalaman klinis perawat dalam menerapkan Standar
PENGERTIAN
dan uraian tugas.

Untuk mengembangkan profesionalisme, membangkitkan motivasi belajar, meningkatkan


TUJUAN pengetahuan dan ketrampilan, aktualisasi diri serta menerapkan tehnik asertif dalam berdiskusi
tanpa menyalahkan dan menonjolkan antar peserta diskusi.

1. Semua Perawat
KEBIJAKAN
2. Ketua Tim/Perawat Primer atau Manajer Kasus sebagai Penanggung Jawab.
A. Tahap Para Interaksi
PROSEDUR KERJA
1. Memilih dan menetapkan kasus yang akan didiskusikan.
2. Membentuk Tim/Kelompok yang akan melakukan Riskusi Refleksi Kasus (RDK).
3. Menetapkan Jadwal kegiatan yang disepakati bersama.
4. Menetapkan Waktu pelaksanaan.
5. Menetapkan peran masing-masing individu.
B. Tahap Interaksi.
1. Melakukan diskusi dengan memberi kesempatan semua anggota diharuskan
memberikan pendapat.
2. Pimpinan Diskusi harus mengarahkan diskusi, sehingga peserta fokus.
C. Tahap Terminasi.
1. Tercapai hasil kesepakatan.
2. Menyususn Laporan hasil Diskusi.

UNIT TERKAIT Unit Rawat Jalan, Unit Rawat Inap, HCU dan ICU.

SUPERVISI KLINIK

No. Dokumen Revisi Halaman


00
Ditetapkan oleh:

STANDAR PROSEDUR Tanggal Berlaku


OPERASIONAL
(SPO)
PELAYANAN
KEPERAWATAN

Kegiatan yang terencana melalui aktivitas bimbingan, pengarahan, observasi, motivasi, dan
PENGERTIAN
evaluasi pada perawat dalam melaksanakan tugas sehari-hari.

Meningkatkan kualitas proses pelayanan Keperawatan melalui penggunaan sistem evaluasi,


memberikan kesempatan perawat belajar selama proses supervisi, meningkatkan kinerja
TUJUAN perawat, menurunkan resiko terjadinya Kejadian Tidak Diharapkan (KTD), memastikan tugas
perawat dilakukan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan, dan memungkinkan supervisor
memperbaiki kompetensi perawat.

1. Semua Perawat pelaksana.


KEBIJAKAN
2. Kepala Ruangan.
3. Ketua Tim/Perawat Primer.
4. Instruktur Klinik.
5. Supervisor
A. Tahap Para Inter aksi
PROSEDUR KERJA
1. Menciptak
disupervisi.
2. Mengidentifikasi pengalaman supervisi sebelumnya.
B. Tahap Interaksi
1. Menjelaskan tehnik supervisi
2. Menjelaskan stuktur dan prosedur yang akan dilakukan sebagai
supervisi.
3. Memberikan Kesempatan kepada para perawat untuk merefleksikan dan
mereview asuhan keperawatan.
4. Mendiskusikan kasus-kasus individu secara mendalam.
5. Mendukung para perawat untuk mengubah/memodifikasi asuhan keperawatan.
6. Mendukung pengembangan ketrampilan keperawatan dalam memberikan asuhan
keperawatan.
C. Tahap Terminasi
1. Mengidentifikasi kesenjangan dalam pemberian asuhan keperawatan.
2. Membuat rencana tindak lanjut dengan menggunakan pendekatan bersama
perawat agar di dapatkan peningkatan kemampuan perawat yang optimal.

UNIT TERKAIT Ruang Rawat Inap, IGD.ICU.HCU , Kasi, Kabid, dan ruangan inap lainnya

PENGISIAN INFORMED CONSENT

No. Dokumen Revisi Halaman


00
Ditetapkan oleh:

STANDAR PROSEDUR Tanggal Berlaku


OPERASIONAL
(SPO)
PELAYANAN
KEPERAWATAN

Perswtujuan yang diberikan oleh pasien /keluarganya atas dasar informasi dan penjelasan
PENGERTIAN
mengenai tindakan medik yang akan dilakukan terhadap pasien pasien.

1. Memberikan penjelasan tentang prosedur tindakan medik yang akan dilakukan.


TUJUAN
2. Memberikan penjelasan tentang resiko tindakan yang akan dilakuakan.

KEBIJAKAN Semua pasien yang akan dilakukan tindakan medik.

1. Siapkan lembar persetujuan atau penolakan tindakan medis.


PROSEDUR KERJA
2. Memanggil penanggung jawab pasien ke ruangan tindakan.
3. Menjelaskan maksud dan tujuan yang akan dilakukan pada pasien atau penanggung
jawab.
4. Menjelaskanresiko tindakanyang dapat terjadi akhibat tindakan medis.
5. Menjelaskan persiapan yang harus dilakukan bila pasien/penanggung jawab setuju.
6. Apabila pasien/penanggung jawab telah memahami dan menyetujui dilanjutkan
pengisian formulir yang telah disediakan sesuai petunjuk tehnis pengisian.
7. Apabila pasien/penanggung jawab tidak menyetujui dilanjutkan dengan pengisian
formulir Penolakan tindakan.

UNIT TERKAIT Ruang Rawat Inap, IGD.ICU.HCU , Kasi, Kabid, dan ruangan inap lainnya

MONITORING DAN EVALUASI

No. Dokumen Revisi Halaman


00
Ditetapkan oleh:

STANDAR PROSEDUR Tanggal Berlaku


OPERASIONAL
(SPO)
PELAYANAN
KEPERAWATAN

Monitoring (pemantauan) adalah suatu proses untuk mengetahui pelaksanaan program yang
PENGERTIAN
sedang berjalan. Kegiatan monitoring dapat membantu meningkatkan kualitas program kerja
Staf, yang dilakukan oleh manajer perawat dalam mengontrol sumber daya manusia dan
produktifitas di lapangan.

1. Meningkatkan prestasi kerja staf, baik secara individu maupun kelompok dengan
memberikan kesempatan pada mereka untuk memenuhi kebutuhan aktualisasi diri
dalam kerangka pencapaian tujuan pelayanan Rumah Sakit.
2. Peningkatan yang terjadi pada prestasi staf secara perorangan pada gilirannya akan
mempengaruhi atau mendorong Sumber Daya Manusia (SDM) secara keseluruhannya.
3. Merangsang minat dalam pengembangan pribadi dengan tujuan meningkatkan hasil
karya dan prestasi yaitu melalui pemberian umpan balik terhadap prestasi staf.
4. Membantu Rumah Sakit untuk menyusun program pengembangan dan pelatihan Staf
yang lebih tepat guna. Rumah Sakit akan mempunyai tenaga yang terampil untuk
pengembangan pelayanan keperawatan di masa depan.
5. Menyediakan alat dan sarana untuk membandingkan prestasi kerja melalui peningkatan
TUJUAN
gaji atau sistem imbalan yang baik.
6. Memberikan kesempatan kepada pegawai atau staf untuk menyampaikan perasaan
tentang pekerjaannya atau hal lain yang ada kaitannya melalui jalur komunikasi dan
dialog,sehingga dapat mempererat hubungan antara atasan dan bawahan.
7. Evaluasi perawat dilaksanakan berdasarkan pada standar pelaksanaan kerja dan
orientasi tingkah laku untuk posisi yang ditempati.
8. Sampel tingkah laku perawat yang cukup representatif sebaiknya diamati dalam rangka
evaluasi pelaksanaan kerja. Perhatian harus diberikan untuk mengevaluasi tingkah laku
umum atau tingkah laku konsistennya untuk menghindari hal-hal yang tidak di inginkan,
9. Perawat sebaiknya diberikan salinan deskripsi kerja, standar pelaksanaan kerja dan
bentuk evaluasi

KEBIJAKAN

PROSEDUR KERJA

UNIT TERKAIT Ruang Rawat Inap, IGD.ICU.HCU , Kasi, Kabid, dan ruangan inap lainnya

Anda mungkin juga menyukai