Anda di halaman 1dari 66

LAPORAN PRAKTIK MANAJEMEN KEPERAWATAN

DI KLINIK ANANDA DESA TROSO


KECAMATAN PECANGAAN
KABUPATEN JEPARA

DISUSUN OLEH :

1. NUR WAHYUNI SARI DEWI


2. ENY FITRIANI
3. ANA MUAWWANAH
4. LINDA PUTRI ANJANI
5. APRILIA MARGA R

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS
TAHUN 2022
Alamat : Jl. Ganesha I, Purwosari, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah 59316
Website: http://www.umkudus.ac.id Email: secretariat@umkudus.ac.id
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. Atas limpahan ramat serta
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas Laporan Manajemen Keperawatan
di Klinik Ananda ini dengan lancar dan pada waktu yang telah ditentukan. Dalam
kesempatan ini tidak lupa kami ucapkan banyak terima kasih kepada bapak/ibu
selaku dosen pembimbing, bapak/ibu selaku pembimbing di Klinik Ananda dan
kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini.
Dalam penulisan laporan ini tentunya tidak lepas dari kekurangan dan
kelemahan sehingga saran dan kritik diharapkan untuk menambah wawasan kami.
Akhir kata, kami ucapkan terima kasih dan mohon maaf apabila ada
kekurangan atau kesalahan dalam mengerjakan tugas ini.

Kudus , 19 Juli 2022

Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDULi
HALAMAN PENGESAHAN...................................................................................................ii
KATA PENGANTAR.............................................................................................................iii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG..................................................................................1
B. WAKTU PELAKSANAAN.........................................................................2
C. TUJUAN.......................................................................................................3
D. PESERTA.....................................................................................................3
BAB II HASIL KAJIAN.....................................................................................................4
A. Profil/Gambaran Umum Ruang Keperawatan..............................................4
B. Unsur Input/Masukan....................................................................................4
C. Unsur Proses...............................................................................................22
BAB III PERMASALAHAN DAN RENCANA KEGIATAN....................................................54
A. Permasalahan..............................................................................................54
B. Rencana Kegiatan.......................................................................................54
BAB IV PELAKSANAAN DAN EVALUASI.........................................................................57
A. Pelaksanaan.................................................................................................58
B. Evaluasi.......................................................................................................58
BAB V PENUTUP.........................................................................................................59
A. Kesimpulan.................................................................................................59
B. Saran ...........................................................................................................59
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................61
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Proses manajemen berlaku untuk semua orang yang mencari cara untuk
mempengaruhi perilaku orang lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Proses ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan proses manajemen
dengan melibatkan semua anggota untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
Keperawatan sebagai salah satu bentuk pelayanan profesional yang
merupakan bagian integral yang tidak dapat dipisahkan dari upaya pelayanan
kesehatan secara keseluruhan. Selain itu, pelayanan keperawatan merupakan
faktor penentu baik buruknya mutu dan citra dari rumah sakit, oleh karena itu
kualitas pelayanan keperawatan perlu dipertahankan dan ditingkatkan hingga
tercapai hasil yang optimal. Dengan memperhatikan hal tersebut, proses
manajemen yang baik perlu diterapkan dalam memberikan asuhan
keperawatan sehingga dicapai suatu asuhan keperawatan yang memenuhi
standar profesi yang ditetapkan, sumber daya untuk pelayanan asuhan
keperawatan dimanfaatkan secara wajar, efisien, efektif, aman bagi pasien
dan tenaga keperawatan, memuaskan bagi pasien dan tenaga keperawatan
serta aspek sosial, ekonomi, budaya, agama, etika dan tata nilai masyarakat
diperhatikan dan dihormati.
Manajemen keperawatan adalah salah satu menajemen pelayanan
kesehatan dan manajemen asuhan keperawatan. Manajemen pelayanan
keperawatan adalaha suatu pelayanan di rumah sakit yang dikelola oleh
bidang perawatan melalui 3 tingkatan manajerial yaitu manajemen puncak
(kepala bidang keperawatan, manajemen menengah ( kepala unit pelayanan
atau supervisior, dan juga manajemen bawah ( kepala ruang perawatan)
(Suyanto, 2012).
Manajemen keperawatan mempunyai lingkup manajemen operasional
untuk dapat merencanakan, mengatur dan menggerakkan karyawan dalam
memberikan pelayanan keperawatan sebaik-baiknya pada pasien melalui
manajemen asuhan keperawatan. Agar dapat memberikan suatu pelayanan
keperawatan sebaik-baiknya kepada pasien, diperlukan suatu standar yang
akan digunakan baik sebagai target maupun alat pengontrol pelayanan
tersebut (Anonim, 2011).
Klinik adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan dan
menyediakan pelayanan medis dasar dan atau spesialistik, diselenggarakan
oleh lebih dai satu jenis tenaga kesehatan dan dipimpin oleh seorang tenaga
medis (premenkes RI No.9,2014).
Klinik Ananda berada di Kecamatan Pecangaan Kabupaten jepara
sebagai salah satu penyelenggara pelayanan kesehatan, pendidikan dan
penelitian serta usaha lain di bidang kesehatan, bertujuan untuk meningkatkan
derajat kesehatan dan senantiasa berorientasi kepada kepentingan masyarakat,
maka rumah sakit perlu didukung dengan adanya organisasi yang mantap dan
manajemen yang baik dengan berorientasi pada mutu pelayanan bagi
masyarakat.
Di lihat dari sudut pandang yang ada, sepertinya klinik ada keterbatasan
pada tenaga kesehatan, terutama pada perawat yang berkoordinasi ruang
rawat inap yang ada di Klinik Ananda. Perawat sebagai bagian integral dari
pelayanan kesehatan, dituntut untuk memiliki kemampuan manajerial yang
tangguh sehingga pelayanan yang diberikan mampu memuaskan kebutuhan
klien. Kemampuan manajerial yang dimiliki perawat dapat dicapai melalui
banyak cara. Salah satu cara untuk dapat meningkatkan ketrampilan
manajerial yang handal selain didapatkan di bangku kuliah juga harus melalui
pembelajaran di lahan praktik.
Mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan Universitas Muhammadiyah
Kudus dituntut untuk dapat mengaplikasikan langsung pengetahuan
manajerialnya di Klinik Ananda yang berlangsung selama 1 minggu yaitu
tanggal 18 Juli 2022-23 Juli 2022 dengan arahan dari pembimbing lapangan
maupun dari pembimbing pendidikan yang intensif. Adanya praktik
manajemen ini diharapkan mahasiswa mampu menerapkan ilmu yang didapat
dan mengelola ruang perawatan dengan pendekatan proses manajemen.
B. WAKTU PELAKSANAAN
Pelaksanaan praktek manajemen keperawatan ini dilakukan di Klinik
Ananda berlangsung selama 1 minggu mulai tanggal 18-23 Juli 2022.

C. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Setelah melakukan praktik manajemen keperawatan selama 1 minggu
di Klinik Ananda Jepara, mahasiswa mampu memahami manajemen
kegiatan keperawatan dalam tatanan klinik.
b. Tujuan Khusus
Secara kelompok dan individu mahasiswa dapat menunjukkan
kemampuan dalam hal manajemen keperawatan baik pengelolaan sarana
maupun kegiatan keperawatan dalam tatanan klinik. Kemampuan
managemen diantaranya meliputi :
1) Mengaplikasikan keterampilan dalam mengorganisasi dan
mengkoordinasi kegiatan-kegiatan keperawatan secara efektif dengan
menggunakan fungsi-fungsi manajemen.
2) Menjalin kerjasama yang baik dalam tim.
3) Menerapkan gaya kepemimpinan yang tepat, pendekatan dan strategi
untuk mempengaruhi individu atau kelompok untuk melakukan
perubahan yang positif dan pencapaian tujuan.
4) Menggunakan metode pendekatan pemecahan masalah yang efektif
dan konstruktif.
5) Menggunakan konsep penjaminan mutu dan penampilan kerja dalam
melakukan asuhan keperawatan.

D. PESERTA
Mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan Universitas
Muhammadiyah Kudus yang sedang menjalani tahap klinik manajemen
periode 18-23 Juli 2022 di Klinik Ananda dengan anggota sejumlah 4
mahasiswa.
1.
BAB II
HASIL KAJIAN

A. Profil/Gambaran Umum Ruang Keperawatan


1. Gambaran Umum
Di klinik Ananda terdiri dari 12 bed yang terdiri dari ruang UGD
dengan 3 bed, Pemeriksaan dokter 1 bed, dan Ruang Tindakan 2 bed,
ruang rawat inap 6 bed.
2. Visi Klinik Ananda
Menjadi pusat pelayanan kesehatan yang primer, yang berkualitas,
yang menjadi tujuan dan harapan seluruh lapisan masyarakat.
3. Misi Klinik Ananda
a. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu, dengan
mengutamakan keselamatan pasien.
b. Meningkatkan pelayanan yang cepat, tepat, ramah, dan terjangkau.
c. Mengutamakan kepercayaan dan kepuasan pasien dengan
memberikan pelayan kesehatan yang prima dan optimal.
d. Menjadi fasilitas kesehatan primer yang berstandar dan
komprehensif sesuai dengan perkembangan ilmu pelayanan primer.
4. Motto Pelayanan
Sehat dan sembuh anda adalah doa dan harapan kami.
5. Tata Nilai
SIAP (Senyum, Ikhlas, Aman, dan Profesional)
6. Janji Layanan
Melayani dengan hati cepat dan berkualitas

B. Unsur Input/Masukan
1. Pasien, jumlah penyakit terbanyak, demografi, asal rujukan,dll
Kajian Teori
a. Man / Ketenagaan
Pada suatu pelayanan profesioal jumlah tenaga yang diperlukan
tergantung pada jumlah pasien dan derajat ketergantungan pasien.
Klasifikasi derajat ketergantungan pasien di bagi menjadi 3 yaitu :
perawatan minimal memerlukan waktu 1-2 jam/ 24 jam , perawatan
intermediate memerlukan waktu 3-4 jam /24 jam , perawatan maksimal
atau total memerluka waktu 5-6 jam / 24 jam (Swanburg, 2011).
Dalam penelitian Douglas (2011) tentang jumlah tenaga kesehatan
di rumah sakit/ klinik di dapatkan jumlah tenaga yang dibutukan pada
pagi,siang,sore, malam tergantung pada tingkat ketergantungan pasien.
b. Money
1. Prosedur pengangguran
Suatu pusat biaya adalah bidang tertentu yang di tunjuk
bertanggung gugat untuk baik pengeluaran belanja langsung atau
tidak langsung. Suatu divisi keperawatan adalah pusat biaya, pusat
seperti juga setiap unitnya, setiap klinik departemen pengembangan
staf, lingkungan bedah, dan bagian lain dengan misi keperawatan
dimana perawat memberikan pelayanan pada klien. Setiap pusat
biaya mempunyai manager, yang disebut manager pusat biaya untuk
mengidentiifikasi peralatan dan program yang perlu untuk
mempertahankan kemajuan dalam tingkat teknologi saat ini di
tingkat unit. Dalam pusat biaya, biaya yang dianggarkan di pecah
pecah menjadi sub kode. Departemen pengembangan staf dapat
menjadi pusat penghasil pendapatan (masukan). Anggaran untuk
setiap bidang pendapatan harus dievaluasi secara terpisah untuk
menunjukan biaya persus pendpatan (Sitorus, 2011).
2. Tahapan-tahapan untuk anggaran menurut Sitorus (2011) :
 Tahapan formulasi
Selama periode tersebut prosedur ini digunakan untuk
mendapatkan perkiraan adana yang diperlukan, dana yang tersedia,
pengeluaran dan pendapatan. prosdur ini dan instruksi untuk
melakukannya harus di komunikasikan pada administrator
keperawatan dan unit atau managerpusat biaya melalui kantor
anggaran.
 Tahap tinjauan dan pembuatan
Tinjauan dan pembuatan adalah proses pengembangan
anggaran yang menempatkan semua bagian bersama untuk
pembuktian yang menempatkan semua bagian bersama untuk
pembuktian tentan anggaran akhir. Bila manager pusat biaya
menunjukkan anggaran mereka pada dewan anggaran rumah sakit,
eksekutif perawat kepala aka mengkonsuldasikan kedalam
anggaran organisasi oleh kantor anggaran.
 Tahapan pelaksanaan
Pelaksanaan anggara mencakup evaluasi dan pengarahan.
Anggaran dilaksanakan oleh administrator dan manager perawat
ang merencanakannya.
c. Material
Manajemen fasilitas adalah suatu program lengkap yang
direncanakan untuk menjamin lingkungan yang aman bagi pasien, staf
dan pengunjung. Biasanya departemen tehnik memikul tanggung jawab
yang besar dlam menejemen fasilitas, akan tetapi tidak bisa di abaikn
pentingnya kontribusidan kerjasama dengan fungsional yang
lain.trmasuk layanan lingkungan dan keselamatan serta keamanan
(Rosmary, 2011).
d. Metode
Model yang digunakan untuk memberikan asuhan keperawatan
sehari – hari adalah dengan menggunakan metode tim pada pagi hari
dan fungsional, untuk dinas siang dan dinas malam perawat yang
bertugas menjalankan asuhan keperawatan secara menyeluruh
(memberikan pemenuhan kebutuhan dasar klient), mulai pengkajian
sampai evaluasi dalam pemberian pelayanan kesehatan, belum
ditemukan pembagian peran, tugas dan wewenang dengan jelas,
terdapat konflik peran/peran ganda bagi perawat (Nurssalam, 2013).
e. Mesin
Rumah sakit / puskesmas / klinik menghabiskan sejumlah besar
uang untuk perlengkapan yang sangat canggih yang digunakan untuk
diagnose dan pengobatan bermacam macam gangguan kesehaan.
Biasanya perlengkapan ini meliputi instrument instrument seperti
piranti pencitraan, monitor fisiologis, peralatan bedah listrik,
spektrofometer, defribillator, respirator, dan penganalisa darah
otomatis. Karena akurasi, presisi, dan kehandalan perlengkapan ini
sangat penting, maka semua rumah sakit/ klinik/ puskesmas mempunyai
program manajemen perlengkapan biomedis dari jenis tertentu. Pada
rumah sakit yang kecil, program ini mungkin berbentuk layanan
kontrak dengan para pabrik, dengan organisasi pemeliharaan
perlengkapan medis luar, atau organisasi layanan bersama. Pada
fasilitas yang sangat besar, semuanya kecuali peralatan pencitraan
dengan teknis mutakhir, bias di pelihara oleh staf dalam. Pada rumah
sakit/ klinik/ puskesmas yang berukuran sedang, pemelihara dalam
menjadi semakin lazim sebab biaya kontrak layanan terus meningkat.
Harus diingat bahwa rumah sakit di haruskan mempunyai program
manajemen perlengkapan biomedis yang lengkap untuk lulus akreditasi
dari the joint commission (Nurssalam, 2013).
1. Pasien
Klinik Ananda sebagai klinik Faskes Umum. Klinik Ananda
adalah klinik yang merawat pasien dengan berbagai kasus. Pada
Tanggal 18-23 Juli 2022 kasusnya terbanyak berupa:
1) Febris : 44
2) Ispa : 32
Kajian Data
Jumlah Pasien Masuk di klinik Ananda pada minggu terakhir
Bulan juli mulai tanggal 18 sampai 23 Juli 2021 terdapat pasien.
Tabel 1.1 Kasus Penyakit di Klinik Ananda tanggal
18-23 Juli 2022
a. Tanggal 18 Juli 2022
No. Na J
ma u
Dia m
gno la
sa h
1. Post 2
jatu
h
2. Feb 1
ris 5
3. Ispa 1
1
4. Bro 5
nkit
is
5. Imp 1
erti
go
6. Konjungtifa hemorgen 1

7. My 2
algi
a
8. Diar 5
e
9. Sca 2
bies
10.Dermatitis 1

11.Disminore 1

12.Gerd 3

13.Vomitus 2

14.PPOK 1

15.Colic abdomen 2
16.Vertigo 1

17.Dyspepsia 3

b. Tanggal 19 Juli 2022


No. Na J
ma u
Dia m
gno l
sa a
h
1. Der 2
mati
tis
2. Hip 3
erte
nsi
3. CH 1
F
4. Diar 2
e
5. Vo 3
mit
us
6. Sin 1
usiti
s
7. Dia 2
bete
s
mell
itus
8. Neu 1
ropa
ti
9. Feb 5
ris
10. Ton 1
sil
11. Bro 3
nchi
tis
12. Art 1
hriti
s
13. Ispa 7
14. Cep 1
algi
a
15. Abd 1
ome
n
pain
t
16. Dys 1
pep
sia
17. Typ 1
oid

c. Tanggal 20 Juli 2022


No. Na J
ma u
Dia m
gno l
sa a
h
1. Feb 1
ris 5
2. PP 2
OK
3. Diar 4
e
4. Ispa 9
5. Ceu 1
palg
ia
6. Sca 1
bies
7. Bro 3
nchi
tis
8. Abd 2
ome
n
pain
t
9. Vert 1
igo
10. Der 1
mati
tis
11. Vo 1
mit
us
d. Tanggal 21 Juli 2022
No. Na J
ma u
Dia m
gno l
sa a
h
1. Ispa 5
2. Abd 6
ome
n
pain
t
3. Feb 9
ris
4. Bro 5
nchi
tis

e. Tanggal 22 Juli 2022


No. Na J
ma u
Dia m
gno l
sa a
h
1. DH 3
F
2. Thy 6
poid
Fev
er
3 Bro 1
nchi 2
tis

f. Tanggal 22 Juli 2022


No. Na J
ma u
Dia m
gno l
sa a
h
1. Der 2
mati
tis
2. Hip 3
erte
nsi
3. CH 1
F
4. Diar 5
e
5. Vo 3
mit
us
6. Sin 1
usiti
s
7. Dia 2
bete
s
mell
itus
8. Neu 6
ropa
ti
9. Feb 5
ris
10. Ton 1
sil
11. Bro 3
nchi
tis
12. Art 1
hriti
s
13. Ispa 7
14. Cep 1
algi
a
15. Abd 1
ome
n
pain
t
16. Dys 1
pep
sia
17. Typ 1
oid

Analisis
Jumlah pasien di Klinik Ananda mulai tanggal 18 sampai 23 Juli
2022 semua data pasien masuk sudah tercatat didalam buku
keperawatan Klinik Ananda. Pada tanggal 18 sampai 23 Juli 2022
kasus terbanyak yang sering muncul adalah penyakit febris dan ispa .
Kajian Pustaka
Pendidikan dan praktik keperawatan profesional merupakan aspek
yang tidak dapat dipisahkan dalam mengembangkan calon perawat
profesional secara komprehensif dalam hal pengetahuan, sikap, dan
keterampilan. Pengetahuan yang didapat dari pendidikan, baik di kelas
maupun di laboratorium akan digunakan pada situasi nyata di
lapangan/klinik, sehingga keselarasan antara pendidikan dan praktik
klinis sangatlah penting.
Klinik Ananda merupakan klinik yang digunakan sebagai lahan
praktik klinik untuk mahasiswa keperawatan. Pendidikan dan praktek
keperawatan profesional merupakan aspek yang tidak bisa dipisahkan
dalam mengembangkan calon perawat, bidan, dan dokter secara
komprehensif dalam hal pengetahuan. Mahasiswa praktikan berhak
mendapatkan bimbingan yang optimal dari pembimbing, baik
pembimbing klinik maupun pembimbing akademik (Pusdiknakes).
Data mahasiswa keperawatan yang praktik di Klinik Ananda periode
18-23 Juli 2022 berjumlah 4 orang.
Kajian Data
Data mahasiswa keperawatan yang praktik di Klinik Ananda bulan
Juli 2022 dari Universitas Muhammadiyah Kudus berjumlah 4 orang
yang dibagi dalam 2 shif yaitu pagi dan siang.
Analisis Data
Berdasarkan hasil kajian data, klinik Ananda baru kali ini
digunakan sebagai lahan praktek bagi mahasiswa S1 Keperawatan.
2. Ketenagaan
 Kualitas
Salah satu indikator keberhasilan Klinik dalam memberikan
pelayanan kesehatan ditentukan oleh pelayanan kesehatan yang
baik. Pelayanan kesehatan yang baik di dukung oleh pelayanan
yang meningkat dan sebagai pengobatan rujukan terakhir.
Tabel.4 Jumlah SDM Klinik Ananda
No Kategori Tenaga Jumlah Keterangan
1 i. Dokter Jumlah dokter
- Dokter 1 Penanggung
Penanggung jawab jawab ,
- Dokter Fungsional 2 Fungsional dan
- Dokter pengganti 3 dokter pengganti
di Klinik Ananda
ii. Tenaga Medis
2 dapat di hitung
- D3 Keperawatan
2 dengan pasti
- S1 Keperawatan
disetiap
Ners
1 waktunya karena
- Bidan
1 jumlah dokter
- Apoteker
disesuaikan
- Farmasi 3
dengan kasus
- Laborat
2 yang terjadi.
iii. lain-lain
- Admin 2
- OB
1

Analisis
Berdasarkan kajian data diatas dapat dilihat bahwa kualitas
tenaga keperawatan di Klinik Ananda masih kurang karena hanya
ada4 orang dan setiap sift hanya 1-2 orang.
 Kuantitas
Penetapan jumlah tenaga keperawatan merupakan suatu
proses membuat perencanaan untuk menentukan berapa
banyak tenaga yang dibutuhkan dan dengan kriteria seperti
apa pada suatu unit untuk setiap shiftnya. Untuk penetapan ini
ada beberapa rumus yang dikembangkan oleh para ahli. Selain
untuk menetapkan rumus ini juga dapat digunakan untuk
menilai dan membandingkan apakah tenaga yang ada saat ini
cukup, kurang atau berlebih. Kebutuhan tenaga perawat
secara kuantitatif dapat dirumuskan dengan perhitungan
sebagai berikut:
Tenaga Perawat (TP) = jumlah jam perawatan yang
dibutuhkan/tahun jumlah hari kerja
perawat/tahun x jam kerja perawat/hari

atau

Tenaga Perawat (TP) = A x B x 365

(365 - C) x jam kerja/hari

Keterangan :

A : Jam efektif 9 jam waktu perawatan yang dibutuhkan


pasien/hari
B : Rata-rata jumlah pasien per hari / BOR x jumlah tempat tidur
C : Jumlah hari libur, 365 = jumlah hari kerja dalam 1 tahun
3. Sumber Dana (Umum)
Kajian Data
Tabel 4.1 Sumber Dana Umum Pada Periode Januari-Juli
2022 di Klinik Ananda
NO Jenis dan Bulan Pelanyanan Juml
ah
1 Pendapatan Umum Januari 101.9
Klinik Ananda 52.60
0
2 Pendapatan Umum Februari 123.0
Klinik Ananda 26.70
0
3 Pendapatan Umum Maret 94.96
Klinik Ananda 7.200
4 Pendapatan Umum April 93.25
Klinik Ananda 7.500
5 Pendapatan Umum Mei Klinik 102.3
Ananda 39.10
0
6 Pendapatan Umum Juni Klinik 95.80
Ananda 3.800
7 Pendapatan Umum Juli Klinik 58.03
Ananda 1-20 5.900

4. Fasilitas/alat/bahan dan obat-obatan


Kajian Teori
Di dalam manajemen keperawatan sangat diperlukan adanya
pengelolaan peralatan sebagai faktor pendukung dan penunjang
terlaksananya pelayanan keperawatan. Peralatan kesehatan untuk
pelayanan keperawatan adalah semua bentuk alat kesehatan yang
dipergunakan dalam melaksanakan tindakan untuk menunjang
kelancaran pelaksanaan asuhan keperawatan, sehingga diperoleh tujuan
keperawatan yang efisien dan efektif.
Kajian Data
Klinik Ananda merupakan fasilitas kesehatan dengan memberikan
pelayanan kesehatan,terdiri dari :
1) Ruang Pendaftaran
2) UGD
3) Poli Umum
4) Poli Paru
5) Apotek
6) Ruang Tunggu
7) Laboratorium
8) Mushola
9) Ruang periksa
10) Gudang
a. Perlengakapan Alat Medis
1) IGD
a) Kursi Roda
b) Bed
c) Tiang Infus
d) Troli
e) Tensi
f) Tabung Oksigen
g) Alat Saturasi
h) Stetoskop
i) Termometer
j) Timbangan BB
k) Alat steril
l) EKG
m)Lampu tindakan
n) Nebulizer
o) Kotak P3K
2) Poli Umum
a) Spatula
b) Stetopkop
c) GCU
d) Senter
e) Timbangan BB ( Dewasa & Bayi )
3) Poli Paru
a) Stetoskop
b) Oximetri
4) Ruang periksa
a) Bed
b) APPAR
c) Alat GCU (Gula, Kolestrol, Asamurat)
d) Troli
e) Timbangan
f) Medline
g) Pengukur tinggi badan
b. Perlengkapan Alat Non Medis
1) Komputer Fullset
2) Wifi
3) Telephone
4) Almari CM
5) Laci ATK
6) Laci dokumen
7) Laci kertas sisa
8) Alat laminating kartu berobat
9) Printer
10) Mesin EDC
11) Meja dan Kursi
12) ATK
13) Kipas Angin
14) AC
15) Etalase
16) Troli Makanan
17) Troli Tindakan
18) Tempat Sampah Medis dan Non Medis
19) Safety Box
20) TV
21) CCTV
22) Speaker
23) Jam Dinding
Analisis Data

Ruang rawat inap klinik Ananda sudah memiliki kelengkapan alat


medis ataupun alat non medis sudah sesuai dengan standar KlinikAnanda.
Metode/standar/pedoman/ prosedur tetap.
5. Standar
Kajian teori
Standar adalah persyaratan teknis atau suatu yang dibakukan,
termasuk tata cara dan metode yang disusun berdasarkan konsensus semua
pihak/pemerintah/keputusan internasional yang terkait dengan
memperhatikan syarat keselamatan, keamanan, kesehatan, lingkungan
hidup, perkembangan ilmu pengetahuan dan hidup, perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, pengalaman, serta perkembangan masa kini
dan masa depan untuk memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya (UU
No. 20, 2014).
Standar praktik keperawatan adalah ekspektasi / harapan-harapan
minimal dalam memberikan asuhan keperawatan yang aman, efektif dan
etis. Standar praktek keperawatan juga merupakan sebuah komitmen
profesi keperawatan dalam melindungi masyarakat terhadap praktik yang
dilakukan oleh anggota profesi. Sehingga dapat melindungi perawat dan
masyarakat dari adanya malpraktek (PPNI, 2020). Menurut Ramadana
(2015) Secara umum tujuan standar praktik keperawatan sebagai berikut :
a. Perawat, standar praktik keperawatan digunakan sebagai pedoman
untuk membimbing perawat dalam penentuan tindakan keperawatan
yang akan dilakukan terhadap klien dan perlindungan dari kelalaian
dalam melakukan tindakan keperawatan dengan membimbing perawat
dalam melakukan tindakan keperawatan yang tepat dan benar.
b. Rumah sakit, dengan menggunkan standar praktek keperawatan akan
meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelayanan keperawatan dapat
menurun dengan singat waktu perawatan di rumah sakit.
c. Klien, dengan perawatan yang tidak lama maka biaya yang
ditanggung klie dan keluarga menjadi ringan.
d. Profesi, sebagai alat perencanaan untuk mencapai target dan sebagai
ukuran untuk mengevaluasi penampilan, dimana standar sebagai alat
pengontrolnya.
e. Tenaga kesehatan lain, untuk mengetahui batas kewenangan dengan
profesi lain sehingga dapat saling menghormati dan bekerja sama
secara baik.
Standar Asuhan Keperawatan disusun oleh DepKes (2015), yaitu:
 Standar I. Pengkajian Keperawatan
Pengkajian keperawatan adalah data anamnesa, observasi yang
paripurna dan lengkap serta dikumpulkan secara terus menerus
tentang keadaan pasien untuk menetukan asuhan keperawatan
sehingga data keperawatan harus bermanfaat bagi semua anggota tim,
data pengkajian meliputi pengumpulan data, pengelompokan data, dan
perumusan masalah.
 Standar II. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah respon pasien yang dirumuskan
berdasarkan data status kesehatan pasien, dan komponennya terdiri
dari masalah, penyebab, dan gejala (PES), bersifat actual dan potensial
dan dapat ditanggulangi perawat.
 Standar III. Perencanaan Keperawatan
Perencanaan keperawatan disusun berdasarkan diagnosa keperawatan,
komponennya meliputi prioritas masalah, tujuan asuhan keperawatan
dan rencana tindakan.
 Standar IV. Intervensi Keperawatan
Intervensi keperawatan adalah pelaksanaan tindakan yang ditentukan
dengan maksud agar kebutuhan pasein terpenuhi secara maksimal
yang mencakup aspek peningkatan, pencegahan, pemeliharaan serta
pemulihan kesehatan dengan mengikutsertakan keluarga.
 Standar V. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi keperawatan dilakukan secara periodic, sistematis, terencana
untuk menilai perkembangan pasien.
 Standar VI. Catatan Asuhan Keperawatan
Dokumentasi keperawatan dilakukan secara individu oleh perawat
selama pasein dirawat inap maupun rawat jalan, digunakan sebagai
informasi, komunikasi dan laporan, dilakukan setelah tindakan
dilakukan, sesuai dengan pelaksanaan proses keperawatan, setiap
mencatat harus mencantumkan inisial atau paraf nama perawat,
menggunakan formulir yang baku, simpan sesuai peraturan yang
berlaku.
Standar Keperawatan menurut DepKes RI meliputi:
o Standar Pelayanan Keperawatan(SPK)
o Standar Asuhan Keperawatan(SAK)
Suatu ruang perawatan di dalam sebuah rumah sakit idealnya
mempunyai prosedur tetap (protap) tindakan yang berlaku secara resmi
yang dipahami dan diterapkan oleh seluruh staf di ruangan, ruang
perawatan mempunyai prosedur tetap semua tindakan perawatan dan SAK
(Standar Asuhan Keperawatan) minimal 10 kasus diagnosis terbanyak.
Standar Asuhan Keperawatan (SAK) RSUP Dr. Sardjito disusun
berdasarkan standar asuhan keperawatan internasional. Standar acuan yang
dipakai adalah Standarized Nursing Language, yaitu NANDA(North
American Nursing Diagnosis Association) taksonomi II untuk diagnosa
keperawatan, NOC (Nursing Outcome Classification) untuk tujuan dan
outcome yang ingin dicapai, dan NIC (Nursing Intervention Classification)
untuk rencana tindakan/ intervensinya. SAK berisi penjelasan/informasi
tentang penyakit dan rencana asuhan keperawatan. Informasi tentang
penyakit meliputi Pengertian, Tanda dan Gejala, Etiologi, Patofisiologi,
Pemeriksaan penunjang, dan Manajemen terapi, serta Prinsip pengkajian
kasus penyakit (Brunner, 2012).
Standar asuhan keperawatan adalah acuan dalam proses pengambilan
keputusan dan tindakan yang dilakukan oleh perawat sesuai dengan
wewenang dan ruang lingkup praktiknya berdasarkan llmu dan kiat
keperawatan. Mulai dari pengkajian, perumusan diagnosa dan atau
masalah keperawatan, perencanaan, implementasi evaluasi dan pencatatan
asuhan keperawatan.
STANDAR I : Pengkajian
 Pernyataan standar
Perawat mengumpulkan semua informasi yang akurat, relevan dan
lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien.
 Kriteria pengkajian
o Data tepat, akurat dan lengkap
o Terdiri dari datasubjektif
STANDAR II: Perumusan diagnosa dan atau masalah keperawatan
 Pernyataan Standar
Perawat menganalisis data yang diperoleh pada pengkajian,
menginterpretasikannya secara akurat dan logis untuk menegakkan
diagnosa dan masalah keperawatan yang tepat.
 Kriteria perumusan diagnosa dan atau masalah
o Diagnosa sesuai dengan nomenklatur keperawatan
o Masalah dirumuskan sesuai dengan kondisi klien
o Dapat diselesaikan dengan asuhan keperawatan secara mandiri,
kolaborasi dan rujukan
STANDAR III: Perencanaan
 Pernyataan standar
Perawat merencanakan asuhan keperawatan berdasarkan
diagnosa dan masalah yang ditegakkan.
 Kriteria perencanaan
Rencana tindakan disusun berdasarkan prioritas masalah dan
kondisi klien, tindakan segera, tindakan antisipsi dan asuhan
secara komprehensif.
o Melibatkan klien / pasien dan keluarga
o Mempertimbangkan kondisi psikologi, sosial budaya
klien
o Memilih tindakan yang aman sesuai kondisi dan
kebutuhan klien berdasarkan evidence based dan
memastikan bahwa asuhan yang diberikan bermanfaat
untuk klien
o Mempertimbangkan kebijakan dan peraturan yang
berlaku, sumber daya serta fasilitas yang ada.
STANDAR IV: Implementasi
 Pernyataan Standar
Perawat melaksanakan rencan asuhan keperawatan secara
komprehensif. Efektif, efisien dan aman berdasarkan
evidence based kepada klien/pasien dalam bentuk upaya
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Dilaksanakan
secara mandiri, kolaborasi dan rujukan.
 Kriteria
 Memperhatikan keunikan klien sebagai makhluk bio-
psiko-sosial– spiritual– kultural
 Setiap tindakan asuhan harus mendapatkan persetujuan
dari klien atau keluarganya
 Melaksanakan tindakan asuhan berdasarkan evidence
based
 Melibatkan klien dalam setiap tindakan
 Menjaga privacy klien
 Melaksanakan prinsip pencegahan infeksi
 Mengikuti perkembangan kondisi klien secara
berkesinambungan
 Menggunakan sumber daya, sarana dan fasilitas yang ada
dan sesuai
 Melakukan tindakan sesuai standar
 Mencatat semua tindakan yang telah dilakukan
STANDAR V : Evaluasi
 Pernyataan Standar
Perawat melakukan evaluasi secara sistimatis dan
berkesinambungan untuk melihat kefektifan dari asuhan
yang sudah diberikan sesuai dengan perubahan
perkembangan kondisi klien.
 Kriteria evaluasi
o Penilaian dilakukan segera setelah selesai melaksanakan
asuhan sesuai kondisi klien
o Hasil evaluasi segera dicatat dan didokumentasikan
pada klien
o Evaluasi dilakukan sesuai dengan standar
o Hasil evaluasi ditindak lanjuti sesuai dengan kondisi
klien
STANDAR VI : Pencatatan asuhan keperawatan
 Pernyataan standar
Perawat melakukan pencatatan secara lengkap akurat,
singkat, dan jelas mengenai keadaan/kejadian yang
ditemukan dan dilakukan dalam memberikan asuhan
keperawatan.
 Kriteria pencatatan asuhan keperawatan
o Pencatatan dilakukan segera setelah melaksanakan
asuhan pada formulir yang tersedia
o Ditulis dalam bentuk catatan perkembangan SOAP
S : adalah data subyektif, mencatat hasil anamnesa
O : adalah data obyektif, mencatat hasil pemeriksaan
A : adalah data hasil Analisis, mencatat diagnosa dan masalah
keperawatan
P : adalah penatalaksanaan yang sudah dilakukan seperti
tindakan antisipatif, tindakan segera, tindakan secara
komprehensif : penyuluhan, dukungan, kolaborasi evaluasi /
follow up dan rujukan.
6. Mesin
Kajian Teori
Mesin merupakan peralatan yang berupa barang elektronik dan
membutuhkan tenaga listrik yang digunakan untuk membantu menangani
pasien baik secara medis maupun keperawatan.
Kajian Data
Klinik Ananda tidak memiliki fasilitas mesin khusus sendiri untuk
membantu menangani pasien baik secara medis maupun keperawatan,
beberapa alat yang terdapat di klinik antara lain adalah sebagai berikut:
a. Laborat
b. Janset
c. Mesin Cuci (Laundry)
d. Nebulizer
Analisis Data
Berdasarkan data mesin yang dimiliki klinik Ananda, klinik ini sudah
memiliki mesin yang sesuai standar minimal klinik Ananda.

C. Unsur Proses
1. Proses Asuhan Keperawatan
Proses asuhan keperawatan adalah metode ilmiah dalam pemberian
asuhan keperawatan. Proses asuhan keperawatan juga merupakan proses
terapeutik yang melibatkan hubungan kerja sama antara perawat dengan
klien, keluarga dan atau masyarakat untuk mencapai tingkat kesehatan
yang optimal (Keliat 2012). The Washington State Board Of Nursing
(Swansburg, 2011) menyebutkan definisi legal praktek keperawatan
meliputi observasi, pengkajian, diagnosis, asuhan atau konseling, dan
penyuluhan kesehatan kepada individu yang sakit, cedera,
ataupemeliharaan kesehatan atau pencegahan sakit yang dilaksanakan
olehperawatberlisensi. Pelaksanaannya diterima dan disepakati oleh
profesi keperawatan dankedokteran.
UU RI No.23 tahun 1992 tentang Kesehatan dalam penjelasan pada
Pasal 93 ayat 2 mendefinisikan standar profesi sebagai “pedoman yang
harus dipergunakan sebagaipetunjuk dalam menjalankan profesi secara
baik” atau secara singkat dapat dikatakan standar adalah pedoman kerja
agar pekerjaan berhasil dan bermutu. Berdasarkan alasan ini maka
kehadiran Standar Asuhan Keperawatan yang identik dengan standar
profesi keperawatan, berguna sebagai criteria untuk mengukur
keberhasilan dan mutu asuhan keperawatan. SAK terdiri dari 6 standar:
 Standar Pengkajian Keperawatan
 Standar Diagnosis Keperawatan
 Standar Perencanaan Keperawatan
 Standar Pelaksanaan / Intervensi
 Standar Evaluasi
 Standar Catatan Asuhan Keperawatan (Depkes RI, 2013).
Standar Asuhan Keperawatan tidak harus baku, melainkan sewaktu-
waktu dapat ditinjau kembali dan disesuaikan dengan perkembangan
IPTEK Kesehatan khususnya keperawatan, serta sistem nilai masyarakat
yang berlaku.
Sistematika penyusunan Standar Asuhan Keperawatan (SAK) sebagai
berikut:
1. Standar Pengkajian Keperawatan
Asuhan keperawatan paripurna memerlukan data yang lengkap dan
dikumpulkan secara terus menerus, tentang keadaannya untuk
menentukan kebutuhan asuhan keperawatan. Data kesehatan harus
bermanfaat bagi semuaanggota tim kesehatan.
2. Standar Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan dirumuskan berdasarkan data status kesehatan
pasien, dianalisis dan dibandingkan dengan norma fungsi kehidupan
pasien dengan kriteria:
 Diagnosa keperawatan dihubungkan dengan penyebab
kesenjangandanpemenuhan kebutuhan pasien.
 Di buat sesuai dengan wewenang perawat.
 Komponennya terdiri dari masalah, penyebab dan gejala/tanda
(PES) atau terdiri dari masalah dan penyebab (PE).
 Bersifat aktual apabila masalah kesehatan pasien sudah nyata
terjadi.
 Bersifat potensial apabila masalah kesehatan pasien kemungkinan
besar akan terjadi.
 Dapat ditanggulangi oleh perawat.
3. Standar Perencanaan Keperawatan
Perencanaan Keperawatan disusun berdasarkan diagnosa keperawatan.
Komponen perencanaan keperawatan meliputi:
a. Prioritas masalah dengan kriteria:
 Masalah-masalah yang mengancam kehidupan merupakan
prioritas pertama
 Masalah-masalah yang mengancam kesehatan seseorang
adalah prioritas kedua
 Masalah-masalah yang mempengaruhi perilaku merupakan
prioritas ketiga
b. Tujuan asuhan keperawatan dengankriteria :
 Spesifik
 Bisa diukur
 Bisa dicapai
 Realistik
 Ada batas waktu
c. Rencana tindakan dengankriteria;
 Disusun berdasarkan tujuan asuhankeperawatan
 Melibatkan pasien/keluarga
 Mempertimbangkan latar belakang budayapasien/keluarga
 Menentukan alternatif tindakan yang tepat
 Mempertimbangkan kebijaksanaan dan peraturan yang
berlaku,lingkungan, sumber daya dan fasilitas yang ada
 Menjamin rasa aman dan nyaman bagipasien
 Kalimat perintah ringkas, tegas dengan bahasanya mudah
dimengerti.
4. Standar Intervensi Keperawatan
Intevensi keperawatan adalah pelaksaaan rencana tindakan yang
ditentukan dengan maksud agar kebutuhan pasien terpenuhi secara
maksimal yang mencakup aspek peningkatan, pencegahan,
pemeliharaan serta pemulihan kesehatan dengan mengikutsertakan
pasien dankeluarganyadengan kriteria:
a. Dilaksanakan sesuai dengan rencana keperawatan
b. Menyangkut keadaan bio-psiko-sosio spiritual pasien
c. Menjelaskan setiap tindakan keperawatan yang akan
dilakukan kepada pasien/keluarga
d. Sesuai dengan waktu yang telah ditentukan
e. Menggunakan sumber daya yang ada
f. Menerapkan prinsip aseptik dan antiseptic
g. Menerapkan prinsip aman, nyaman, ekonomis, privacy dan
mengutamakan keselamatan pasien
h. Melaksanakan perbaikan tindakan berdasarkan respon
pasien
i. Merujuk dengan segera bila ada masalah yang mengancam
Keselamatan pasien
j. Mencatat semua tindakan yang telah dilaksanakan
k. Merapikan pasien dan alat setiap selesai melakukan
tindakan
l. Melaksanakan tindakan keperawatan berpedoman pada
prosedur teknis yang telah ditentukan.
Intervensi keperawatan berorientasi pada 14 komponen
keperawatan dasar yang meliputi :
• Memenuhi kebutuhan oksigen
• Memenuhi kebutuhan nutrisi, keseimbangan cairan dan
elektrolit
• Memenuhi kebutuhan eliminasi
• Memenuhi kebutuhan keamanan
• Memenuhi kebutuhan kebersihan dan kenyamanan fisik
• Memenuhi kebutuhan istirahat dantidur
• Memenuhi kebutuhan aktivitas dan kegiatan jasmani
• Memenuhi kebutuhan spiritual
• Memenuhi kebutuhan emosional
• Memenuhi kebutuhan komunikasi
• Mencegah dan mengatasi reaksi fisiologis
• Memenuhi kebutuhan pengobatan dam membantu
prosespenyembuhan
• Memenuhi kebutuhan penyuluhan
• Memenuhi kebutuhan rehabilitasi
5. Standar Evaluasi Keperawatan
Evaluasi keperawatan dilakukan secara periodik,
sistematis dan berencana untuk menilai perkembangan pasien,
dengan kriteria;
a. Setiap tindakan keperawatan dilakukan evaluasi
b. Evaluasi hasil menggunakan indikator yang ada pada
rumusan tujuan
c. Hasil evaluasi segera dicatat dan dikomunikasikan
d. Evaluasi melibatkan pasien, keluarga dan tim kesehatan
e. Evaluasi dilakukan sesuai dengan standar
6. Standar Catatan Asuhan Keperawatan
Catatan asuhan keperawatan dilakukan secara individual
dengan kriteria:
a. Dilakukan selama pasien dirawat inap dan rawatjalan
b. Dapat digunakan sebagai bahan informasi, komunikasi dan
laporan

c. Dilakukan segera setelah tindakan dilaksanakan


d. Penulisannya harus jelas dan ringkas serta menggunakan
istilah yangbaku
e. Sesuai dengan pelaksanaan proses keperawatan
f. Setiap pencatatan harus mencantumkan initial/ paraf/ nama
perawat yang
g. Melaksanakan tindakan dan waktunya
h. Menggunakan formulir yang baku
i. Disimpan sesuai dengan peraturan yang berlaku (Depkes
RI,2013)
Analisa Data

 Diagnosa keperawatan secara umum sudah berdasarkan NANDA.


Masalah utama sudah ditetapkan maksimal 1x24jam. Diagnosa
yang ditemukan diantaranya: cemas, nyeri, risiko infeksi, proteksi
tidak efektif, nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.
 Perencanaan sudah ditetapkan sesuai dengan diagnosa dengan
tujuan belum terukur (jika dinilai berdasarkan SMART) yang
ditetapkan maksimal 1x24 jam. Sebagian besar pengkajian
discharge planning sudah direncanakan sejak pasien dirawat.
Implementasi keperawatan sudah dilakukan, saat tindakan sudah
dengan SOP, sebagian data didapatkan bahwa kegiatan
monitoring pada mutu klinik sudah terisi. Selain itu, edukasi
mengenai nyeri, gelang identitas, pengendalian infeksi,
penggunaan alat bantu, hak dan kewajiban pasien, discharge
planning perlu ditingkatkan dan didokumentasikan secara
tepatpadalembar/berkas yang ada.
 Evaluasi secara umum catatan rekam medis pasien sudah
dilakukan dengan baik. Evaluasi yang digunakan perawat adalah
menggunakan sistim SOAP.
 Pendokumentasian secara umum telah dilakukan dengan baik
dengan menggunakan formulir yang baku, telah dicatat dengan
jelas, ringkas, istillah dan singkatan yang baku dan benar serta
telah mencantumkan paraf ,tanggal dan jam tindakan pada
dokumentasi keperawatan. Namun masih ditemukan adanya
dokumentasi pada evaluasi SOAP yang belum mencantumkan
jam.

2. Proses Manajemen Pelayanan Keperawatan

Standar manajemen pelayanan keperawatan adalah proses


pengelolaan pelayanan keperawatan melalui pelaksanaan fungsi
manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengaturan
tenaga, pengarahan, evaluasi, dan pengendalian mutu pelayanan
keperawatan untuk mencapai tujuan pelayanan keperawatan
(Depkes, 2011) Menurut Monica (2013) cit. Hersey dan Blancard
(2011) menyebutkan bahwa manajemen yang komprehensif yaitu
bekerja dengan dan melalui individu dan kelompok untuk
mencapai tujuan organisasi.
Proses manajemen pelayanan keperawatan terdiri dari:
1 Planning
Kajian Teori
Perencanaan adalah sebuah keputusan untuk suatu
kemajuan yang berisikan apa yang akan dilakukan serta
bagaimana, kapan, dan dimana akan dilaksanakan (Marquis,
2011). Perencanaan dimaksudkan untuk menyusun suatu
perencanaan yang strategis dalam mencapai suatu tujuan
organisasi yang telah ditetapkan. Perencanaan
dibuatuntukmenentukan kebutuhan dalam asuhan keperawatan
kepada semua pasien, menegakkan tujuan, mengalokasikan
anggaran belanja, memutuskan ukuran dan tipe tenaga
keperawatan yang dibutuhkan, membuat pola struktur organisasi
yang dapat mengoptimalkan efektifitas staf serta menegakkan
kebijaksanaan dan prosedur operasional untuk mencapai visi dan
misi institusi yang telah ditetapkan.
Model perencanaan meliputi:
 Reactive planning,yaitu tak ada perencanaan, manajer
langsung melakukan tindakan begitu menemukan masalah.
Perubahan yang terjadi tidak pasti karena dipengaruhi oleh
masalah dan kondisi yang ada.
 Inactive planning, yaitu perencanaan sudah dibuat sejalan
dengan masalah yang muncul (telah ada bayangan atau
perencanaan tetapi dalam pelaksanaannya dilakukan sejalan
dengan pekembangan masalah).
 Preactive planning, yaitu penyusunan perencanaan dengan
mengetahui rencana ke depan pencapaian target yang sudah
pasti (sudah jelas dan tidak berubah). Ciri dari perencanaan
ini adalah tujuan yang akan dicapai jelas, terdapat
pembatasan waktu perencanaan berlangsung, terdapat
indikator pencapaian target, risiko, dan ketidakpastian jelas.
 Proactive planning, yaitu pembuatan perencanaan dengan
memperhatikan masa lalu, masa sekarang dan masa depan.
Masa lalu digunakan sebagai pengalaman untuk menyusun
perencanaan sekarang dan masa depan, masa sekarang
sebagai pelaksanaan perencanaan, dan masa depan
merupakan perencanaan yang disusun berdasarkan evaluasi
pelaksanaan perencanaan masa lalu dan sekarang.
Perencanaan meliputi:
 Jangka pendek (target waktu dalamminggu/bulan)

 Meliputi perubahan jadwal dinas (pagi, siang, malam)


akibat perubahan kondisi bangsal dan permintaan fasilitas
yang segera akibat kerusakan yang tidak dapat
diperkirakan sebelumnya.
 Jangka menengah (periode dalam satutahun)
 Meliputi pengaturan dinas, perbaikan peralatan/service,
permintaan perlengkapan rutin/barang habis pakai
 Jangka panjang (untuk tahunmendatang)
 Meliputi pengembangan SDM baik perawat maupun non
perawat, penambahan peralatan, penambahan jumlah
tenaga, cuti tahunan dansebagainya.
Berdasarkan buku pedoman uraian tugas tenaga keperawatan
di RS (Depkes RI, 2011), Tugas Kepala Ruang dalam
perencanaan (P1) meliputi:

 Menyusun rencana kerja kepalaruang

 Berperan serta menyusun falsafah dan tujuan pelayanan


keperawatan di ruang rawat yang bersangkutan
 Menyusun rencana kebutuhan tenaga keperawatan dari
segi jumlah maupun kualifikasi untuk di ruang rawat,
koordinasi dengan kepala perawat instalasi/kepala
instalasi.
Berdasarkan buku pedoman uraian tugas tenaga keperawatan
di Klinik Amal Sehat Tugas Kepala Ruang dalam perencanaan
(P1) meliputi:
 Menyusun jadwal dinas.
 Merencanakan koordinasi.

 Menyusun perencanaan tahunan.


Analisa Data

Perencanaan yang telah dilakukan oleh karu meliputi


perencanaan dinas masing- masing perawat. Hal-hal yang berkaitan
dengan koordinasi dilakukan secara insidental tanpa perencanaan
spesifik baik perbulan maupun pertahun. Pengajuan kebutuhan
logistik ruangan diatur melalui perencanaan di awal bulan ke bagian
logistik instalasi, termasuk di dalamnya pengelolaan sisa alat pada
bulan sebelumnya. Pengembangan staff dilakukan setiap adanya sesi
pelatihan yang diadakan oleh pihak rumah sakit, sehingga rencana
pengembangan staf disesuaikan dengan program yang diadakan
rumah sakit. Pengajuan tenaga di ruangan diajukan setiap tahunnya
namun realisasinya diatur oleh pihak pusat bukan otonomi ruangan.
2. Organizing

Kajian Teori
Pengertian organisasi dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu
pengertian secara statis dan pengertian secara dinamis. Jika dilihat
secara statis, organisasi merupakan wadah kegiatan sekelompok orang
untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan secara dinamis, organisasi
merupakan suatu aktivitas dari tata hubungan kinerja yang teratur dan
simetris untuk mencapai tujuan tertentu (Nurssalam, 2013).
Setiap organisasi kemungkinan mempunyai prinsip- prinsip dalam
menjalankan tugasnya, prinsip-prinsip organisasi antara lain :
a. Tujuan yang jelas ( clear objective )
b. Pertanggungjawaban ( responsibility)
c. Pembagian kerja (devision of work)
d. Rentang kendali ( span of control)
e. Fungsionalisasi (funcionalization)
f. Fleksible / kelenturan (flexibility)
g. Keseimbangan (balance)
Model praktik keperawatan professional (MPKP) adalah suatu
system (struktur, proses, nilai-nilai professional) yang memungkinkan
perawat professional mengatur pemberian asuhan keperawatan
termasuk lingkungan untuk menmdukung pemberian asuhan
keperawatan. MPKP terdiri dari elemen subsistem yaitu:
a. Nilai-nilai professional atau inti MPKP
b. Pendekatan management
c. Metode pemberian asuhan keperawatan
d. Hubungan profesional
e. System kompensasi dan penghargaan
Dalam sistem pemberian asuhan keperawatan delivery system, ada
beberapa teori mengenai metode asuhan keperawatan. Adapun
metode dalam asuhan keperawatan metode tim, kasus, fungsional
dan keperawatan primer.
Penerapan Model Praktek Keperawatan Profesional di Klinik
Ananda

Berdasarkan buku pedoman penerapan MPKP di Klinik


Ananda adalah modifikasi atau gabungan dari model keperawatan
primer yang dimodifikasi yang disebut Metode Primer Modifikasi
(MPM) yang dikembangkan oleh Nuryandari (2016).
Model keperawatan primer modifikasi didasarkan pada beberapa
alasan antara lain:

o Keperawatan primer tidak digunakan secara murni karena


sebagai perawat primer harus mempunyai latar belakang
pendidikan S1 Keperawatan.
o Keperawatan tim tidak digunakan secara murni karena
tanggung jawab pasien terfragmentasi pada berbagai tim.
o Melalui kombinasi kedua model tersebut diharapakan
komunitas asuhan keperawatan dan akuntabilitas asuhan
keperawatan terdapat pada PN.
Tugas kepala ruangan dalam pengorganisasian (RS Sardjito, 2015),
meliputi: Tugas Pokok:
o Mengelola kegiatan pelayanan dan asuhan keperawatan
pasien di ruang rawat

o Melaksanakan fungsi kolaboratif dengan tim kesehatan lain

o Melaksanakan pendidikan kesehatan bagi pasien dan keluarga

o Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan bimbingan PKK

o Melakukan/membantu pelaksanaan penelitian

o Melakukan pengendalian, pemantauan dan evaluasi kegiatan


guna peningkatan mutu pelayanan keperawatan di ruang
rawat
o Mendukung terlaksananya program Patient safety.

Uraian tugas Kepala Ruang

Planning

o Menyusun jadwal dinas.

o Merencanakan koordinasi.

o Menyusun perencanaan tahunan

Organizing

o Mensosialisasikan, mengatur dan mengendalikan pelaksanaan


kebijakan yang telah ditentukan kepada semua staf
o Mengecek kelengkapan inventaris peralatan dan obat-obatan
yang tersedia untuk kelancaran pelayanan
o Mengajukan permintaan peralatan dan obat-obatan sesuai
kebutuhan. Memeriksa keadaan ruangan dan peralatan serta
menyusun laporan kerusakan, usulan perbaikan dan
pemeliharaannya
o Menyusun data yang berhubungan dengan pelayanan untuk
membuat laporan harian, bulanan, triwulan serta tahunan
o Mengadakan rapat secara berkala untuk mengetahui masalah
dan mendapatkan cara penyelesaian agar pelaksanaan
pelayanan berjalan baik
o Memberikan pengarahan, orientasi dan bimbingan kepada staf
baru/mahasiswa praktek di ruangan
o Mengkoordinir pelaksanaan tatatertib, disiplin, kebersihan
dan keamanan ruangan.

o Melaksanakan asuhan dengan menggunakan pendekatan


proses ilmiah

o Membuat usulan nilai pra DP3 semua tenaga yang menjadi


tanggung jawabnya

o Membuat usulan pengembangan tenaga

o Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan dalam


rangka memperlancar pelaksanaan kegiatan di instalasi.
Membagi staf keperawatan ke dalam grup MPM sesuai
dengan kemampuan dan beban kerja
o Membuat jadwal dinas koordinasi dengan perawat primer
(PN)

o Membagi pasien kepada grup MPM sesuai kemampuan dan


beban kerja

o Memfasilitasi dan mendukung kelancaran tugas perawat


primer dan perawatan asosiate (PN & AN)
o Melakukan supervisi dan memberi motivasi seluruh staf
untuk mencapai kinerja yang optimal
o Melakukan upaya peningkatan mutu asuhan dan pelayanan
dengan mengevaluasi melalui berbagai metode evaluasi
peningkatan mutu
o Berperan sebagai konsultan/pembimbing bagi perawat primer
(PN)

o Mendelegasikan tugas pada sore, malam, dan hari libur


kepada penanggung jawab tugas jaga ruangan
o Membuat laporan pelaksanaan tugas secara berkala/insidentil

Berdasarkan struktur organisasi dan uraian jabatan keperawatan Klinik


Pratama Sehat:
Tugas Pokok Primery Nurse: Mengelola asuhan keperawatan pasien
di ruang rawat

o Melakukan fungsi kolaboratif dengan tim kesehatan lain

o Melaksanakan pendidikan kesehatan bagi pasien dan keluarga

o Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan bimbingan PKK

o Melakukan/membantu pelaksanaan penelitian

o Melakukan pengendalian, pemantauan dan evaluasi kegiatan


guna peningkatan mutu pelayanan keperawatan di ruang
rawat
o Mendukung terlaksananya program Patient Safety

Tugas Primary Nurse :

o Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan dalam


rangka memperlancar pelaksanaan kegiatan
o Menggantikan tugas PJ ruang pada pagi hari jika PJ tidak ada.

o Mendelegasikan tugas perawat primer pada sore, malam, hari


libur kepada perawat asosiate
o Memberikan bimbingan mahasiswa praktek yang ada dalam
groupnya dalam rangka orientasi dan pelaksanaan praktek
keperawatan.
o Perawat primer menginformasikan peraturan dan tata tertib
yang berlaku pada pasien/keluarga.
o Perawat primer melakukan visite/monitoring perkembangan
pasien dan memberitahukan serta menyiapkan pasien yang
akan pulang
o Perawat primer menerima konsultasi/keluhan pasien/keluarga
dan berupaya mengatasinya, serta memfasilitasi pelaksanaan
konsultasi dengan dokter
o Perawat primer membuat laporan tugas kepada Karu setiap
akhir tugas tentang kondisi pasien dan masalah yang ada
o Mengikuti pertemuan ilmiah/rutin yang diselenggaraan RS di
lingkungan tugasnya

o Betanggung jawab atas kelengkapan entry data dalam Billing


System.

Tanggung Jawab Primary Nurse :

o Kebenaran kajian data, diagnosa dan rencana keperawatan

o Kebenaran kajian data keperawatan

o Kebenaran diagnosis

o Kebenaran rencana keperawatan

o Kebenaran layanan asuhan, evaluasi dan resume keperawatan

o Kebenaran dan ketepatan pelaksanaan tindakan keperawatan

o Kebenaran evaluasi keperawatan

o Kebenaran resume keperawatan

o Kebenaran dan ketetapan pendidikan/penyuluhan kesehatan


pada pasien

o Pemenuhan kebutuhan kesehatan pasien dengan kolaborasi


tim kesehatan lain

o Kelengkapan dan kebenaran informasi kepada pasien tentang


dokter dan perawat yang bertanggung jawab, jadwal
konsultasi &rencana tindakan yang akan dilakukan & rencana
perawatan setelah pasien pulang
o Kelengkapan dan kebenaran isian dokumen asuhan
keperawatan

o Kebenaran bimbingan dan arahan kepada perawat asosiet dan


mahasiswa praktek klinik keperawatan
o Kebenaran dan kelengkapan laporan dan dokumen asuhan
keperawatan Wewenang Primary Nurse :
o Mengatur, membimbing dan memberikan arahan tugas
kepada AN/mahasiswa PKK yang menjadi tanggung
jawabnya
o Meminta bahan dan perangkat kerja yang dibutuhkan untuk
pelaksanaan asuhan dan pelayanan sesuai dengan kebutuhan
pasien
o Melakukan kolaborasi dengan tim kesehatan

o Melakukan konsultasi dan koordinasi tugas dengan


penanggung jawab ruang dan PN lain
o Melakukan asuhan dan pelayanan yang komprehensif dan
prima kepada semua pasien yang menjadi tanggung jawabnya
o Mendelegasikan tugas pada AN bila sedang tidak bertugas.
Tugas Pokok Penanggung Jawab Tugas Jaga:
o Mengelola kegiatan pelayanan dan asuhan keperawatan
pasien di ruang rawat pada sore, malam dan hari libur
o Melaksanakan fungsi kolaboratif dengan tim kesehatan lain
o Melaksanakan pendidikan kesehatan bagi pasien dan keluarga
o Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan bimbingan PKK
o Melakukan/membantu pelaksanaan penelitian
o Melakukan pengendalian, pemantuan dan evaluasi kegiatan
guna peningkatan mutu pelayanan keperawatan di ruang
rawat pada sore, malan, dan hari libur
o Mendukung terlaksananya program Patient Safety.

Uraian Tugas Penanggung Jawab Tugas Jaga:

o Memberikan pengarahan, orientasi dan bimbingan kepada


mahasiswa praktek di ruangan
o Mengkoordinir pelaksanaan tata tertib, disiplin, kebersihan
dan keamanan ruangan

o Melaksanakan asuhan keperawatan dengan menggunakan


proses keperawatan

o Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan dalam


rangka memperlancar pelaksanaan kegiatan di ruangan
o Membagi pasien kepada grup MPM sesuai kemampuan dan
beban kerja
o Memfasilitasi dan mendukung kelancaran tugas asuhan dan
pelayanan

o Melakukan supervisi dan memberi motivasi seluruh staf


untuk mencapai kinerja yang optimal
o Melakukan upaya peningatan mutu asuhan dan pelayanan
Berperan sebagai konsultan dari perawat asosiet (AN) pada saat
PN tidak bertugas. Tanggung Jawab Penanggung Jawab Tugas
Jaga:
o Ketepatan koordinasi tugas asuhan dan pelayanan di ruangan

o Kebenaran arahan tugas staf dan mahasiswa

o Kelancaran memfasilitasi kebutuhan yang diperlukan untuk


asuhan dan pelayaan

o Kelancaran layanan dan asuhan yang komprehensif dan prima

o Kelancaran pelaksanaan pendelegasian tugas Pj. Ruang


keperawatan pada sore, malam dan hari libur
o Kebenaran dan ketepatan penggunaan sumber daya yang
efisien dan efektif

o Kebenaran laporan pelaksanaan kegiatan asuhan dan


pelayanan keperawatan. Wewenang Penanggung Jawab Tim:
o Mengatur dan membimbing dan memberikan arahan anggota
tim/mahasiswa PKK yang menjadi tanggung jawabnya
o Meminta bahan dan perangkat kerja yang dibutuhkan untuk
pelaksanaan asuhan dan pelayanan sesuai dengan kebutuhan
pasien
o Melakukan kolaborasi dengan tim kesehatan

o Melakukan konsultasi dan koordinasi tugas dengan


penanggung jawab ruang dan PN lain
o Melakukan asuhan dan pelayanan yang komprehensif dan
prima kepada semua pasien yang menjadi tanggung jawabnya
o Mendelegasikan tugas pada AN bila sedang tidak bertugas.
Tugas Pokok Assosiate Nurse (AN) :
o Melaksanakan asuhan keperawatan pasien di ruang rawat inap

o Melaksanakan fungsi kolaboratif dengan tim kesehatan lain

o Melaksanakan pendidikan kesehatan bagi pasien dan keluarga

o Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan bimbingan PKK

o Melakukan/membantu pelaksanaan penelitian

o Melakukan pengendalian, pemantauan dan evaluasi kegiatan


guna peningkatan mutu pelayanan keperawatan di ruang
rawat inap
o Mendukung terlaksananya program Patient Safety

Uraian Tugas Assosiate Nurse (AN):

o Melakukan doa bersama setiap awal dan akhir tugas yang


dilakukan setelah selesai serah terima operan tugas jaga.
o Mengikuti pre conference yang dilakukan PN setiap awal
tugas pagi.

o Melakukan asuhan keperawatan kepada pasien yang menjadi


tanggung jawab dan ada bukti di rekam keperawatan.
o Melakukan monitoring respon pasien dan ada bukti di rekam
keperawatan.

o Melakukan konsultasi tentang masalah pasien kepada PN.

o Membimbing dan melakukan pendidikan kesehatan kepada


pasien yang menjadi tanggung jawabnya dan ada bukti
direkam keperawatan.
o Menerima keluhan pasien dan keluarga dan berusaha untuk
mengatasinya.

o Melengkapi catatan asuhan keperawatan pada semua pasien


yang menjadi tanggung jawabnya.
o Melakukan evaluasi asuhan keperawatan setiap akhir tugas
pada semua pasien yang menjadi tanggung jawabnya dan ada
bukti direkam keperawatan.
o Mengikuti post conference yang diadakan oleh PN pada
setiap akhir tugas dan melaporkan kondisi/perkembangan
semua pasien yang menjadi tanggung jawabnya kepada PN
dan ada bukti di rekam keperawatan
o Bila PN tidak ada, wajib mengenalkan AN yang ada dalam
satu group yang akan memberikan asuhan keperawatan pada
jaga berikutnya kepada pasien/keluarga baru.
o Mengikuti diskusi kasus/conference dalam pertemuan rutin

o Melaksanakan tugas lain sesuai uraian tugas AN

o Melaksanakan tugas PN pada sore, malam, dan hari libur

o Berkoordinasi dengan Pj tugas jaga apabila ada kesulitan


tentang pelayanan
o Bertanggung jawab atas kelengkapan entry data dalam Billing
System.

Tanggung Jawab Assosiate Nurse (AN):

o Kebenaran asuhan keperawatan meliputi kajian diagnosis,


rencana tindakan keperawatan
o Kebenaran dan ketepatan pelayanan dan asuhan keperawatan
yang komprehensif dan prima
o Kelengkapan bahan dan peralatan kesehatan

o Kebenaran isian rekam keperawatan

o Kebenaran infomasi/bimbingan/penyuluhan kesehatan kepada


pasien/keluarga

o Ketepatan penggunaan sumber daya secara efisien dan efektif


Wewenang Assosiate Nurse (AN) :
o Memeriksa kelengkapan dan alat yang diperlukan

o Meminta bahan dan perangkat kerja sesuai dengan kebutuhan


pelaksanaan tugas

o Melakukan pengkajian, menetapkan diagnosa dan


perencanaan keperawatan bagi pasien baru pada saat PN tidak
bertugas sore, malam, dan hari libur
o Melakukan asuhan keperawatan pasien

o Melaporkan asuhan keperawatan pasien ke PJ tugas jaga dan


Perawat Primer (PN)

3. Actuating
Kajian Teori
Menurut Nurssalam, (2013) pengarahan yaitu perencanaan dalam
bentuk tindakan dalam rangka mencapai tujuan organisasi yang telah di
tetapkan sebelumnya. Istilah lain yang di gunakan sebagai padanan
pengarahan adalah pengkoordinasian, pengaktifan. Apapun istilah yang
di gunakan pada akhirnya akan bermuara pada “melaksanakan”
kegiatan yang telah di rencanakan sebelumnya. Dalam pengarahan,
pekerjaan di uraikan dalam tugas tugas yang mampu kelola, jika perlu
di lakukan pendelegasian. Untuk memaksimalkan pelaksanaan
pekerjaan oleg staf, seorang manajer harus melakukan upaya upaya
sebagai berikut:
a. Menciptakan iklim motivasi
b. Mengelola waktu secara efisien
c. Mendemonstrasikan keterampilan komunikasi yang terbaik
d. Mengelola konflik dan memfasilitasi kolaborasi
e. Melaksanakan system pendelegasian dan supervise
f. Negosiasi.
4. Controlling
Kajian Teori
Pengawasan adalah suatu proses untuk mengetahui apakah
pelaksanaan kegiatan / pekerjaan sesuai dengan rencana, pedoman,
ketentuan, kebijakan, tujuan, dan sasaran yang sudah ditentukan
sebelumnya. Melalui supervise, menurut Nurssalam, (2013):
1. Pengawasan langsung melalui inspeksi, mengamati sendiri atau
melalui laporan langsung secara lisan dan memperbaiki atau
mengawasi kelemahan-kelemahan yang ada saat itu juga
2. Pengawasan tidak langsung yaitu mengecek daftar hadir ketua Tim.
Membaca dan memeriksa rencana keperawatan serta catatan yang
dibuat selama dan sesudah proses keperawatan dilaksanakan (di
dokumentasikan), mendengar laporan ketua Tim tentang pelaksanaan
tugas
3. Evaluasi merupakan upaya pelaksanaan dan membandingkan dengan
rencana keperawatan yang telah disusun bersama ketua tim
4. Audit keperawatan dilakukan untuk keperluan mengevaluasi hasil
kerja diperlukan terlebih dahulu persiapan:
1) Standar operasional prosedur
2) Standar / pedoman diagnosis dan terapi
3) Indicator penilaian penampilan
Fungsi pengawasan dan pengendalian merupakan fungsi terakhir dari
proses manajemen. Ada 3 macam pengawasan yaitu :
a. Pengendalian pendahuluan, yaitu pengendalian ini dipusatkan
pada permasalahan pencegahan timbulnya penyimpangan-
penyimpangan dari bawahan terhadap kinerja pemberi pelayanan
keperawatan, baik sumber daya, SDM, bahan/alat maupun dana.
b. Concurent control, pengendalian ini berlangsung saat pekerjaan
berlangsung guna memastikan sasaran tercapai
c. Feedback control. Pengendalian ini untuk mengontrol terhadap
hasil dari pekerjaan yang telah diselesaikan, jika ada
penyimpangan akan merupakan pelajaran untuk aktifitas yang
sama di masa yang akan dating.
Analisa Data

Pelaksanaan controlling di Ruang rawat inap klinik pratama


hidup sehat dilaksanakan dengan baik. Berdasarkan hasil wawancara
secara keseluruhan proses pengawasan sudah dilakukan, baik secara
langsung maupun tidak langsung.
3. Proses Manajemen Bimbingan Praktek Klinik Keperawatan Bagi
Mahasiswa Praktikan
Kajian Teori
Pendidikan dan praktek keperawatan profesional merupakan
aspek yang tidak dapat dipisahkan dalam mengembangkan calon
perawat profesional secara komprehensif dalam hal pengetahuan, sikap
dan keterampilan. Pengetahuan yang telah didapat dari pendidikan,
baik di kelas perkuliahan maupun di laboratorium akan digunakan
pada situasi nyata dilapangan/klinik, sehingga keselarasan antara
pendidikan dan praktek klinik keperawatan (PKK) sangatlah
penting.Praktek keperawatan merupakan tindakan mandiri perawat
profesional melalui kerjasama berbentuk kolaborasi dengan pasien dan
tenaga kesehatan lain dalam memberikan asuhan keperawatan atau
sesuai dengan lingkungan wewenang dan tanggung jawabnya.
Adapun tujuan dari bimbingan klinik di Klinik Pratama Hidup
Sehat yaitu:
1. Setiap pembimbing PKK dapat mengetahui dan melaksanakan
tugasnya dengan jelas dan benar sesuai dengan peran dan fungsi
sebagai pembimbing praktek klinik keperawatan.
2. Setiap peserta didik dapat mengetahui dan melaksanakan tugasnya
dengan jelas dan benar sesuai dengan peran dan fungsi peserta
didik. Terselenggaranya program bimbingan PKK yang baik sesuai
dengan kompetensi yang diharapkan (Asmadi, 2012).
a. Planning
Kajian Teori
Institusi pendidikan mengirim proposal, surat izin dan buku
panduan ke pemilik KlinikAnanda. Penentuan lokasi praktek
didapatkan dari survey mahasiswa praktik sendiri (Nursalam,
2012).
Analisis:
Planing proses bimbingan PKK di Klinik Ananda berjalan
dengan baik. Pemberitahuan dari institusi melalui surat resmi
yang di kirim ke Klinik Ananda. Lokasi penempatan praktik
disesuaikan dengan kompetensi yang akan dicapai dan
karakteristik klinik yang akan di tempati. Mahasiswa yang akan
praktik di terima dan di orientasikan oleh pemilik Klinik Ananda
sekaligus pembimbing PKK.
b. Organizing
KajianTeori

1. Penerimaan : Setelah Institusi Pendidikan menyerahkan


pelaksanaan PKK kepada bagian Klinik Ananda selanjutnya
menentukan jadwal kegiatan orientasi peserta didik PKK.
2. Orientas: Peserta didik diorientasikan secara bersama-sama
dalam kelompok besar ke seluruh ruangan perawatan
tempat praktikan akan melaksanakan praktek klinik
keperawatan dengan mendapat penjelasan dari pembimbing
klinik.
3. Bimbingan: Bimbingan dilakukan oleh pembimbing klinik.
Pembimbing klinik adalah seorang tenaga perawat yang
profesional yang diberi wewenang dan tanggung jawab
membimbing secara langsung peserta didik (Nurssalam,
2012).
4. Metode Bimbingan: Diskusi dan tugas laporan kelompok
dilakukan peserta didik dengan pembimbing klinik.
5. Penugasan Peserta Didik: Tugas laporan kelompok dan tugas
individu.
6. Jadwal Dinas : Mengikuti dinas seuai jadwal, memberitahu
pembimbing klinik apabila izin.
7. Proses bimbingan: Mengikuti dan aktif dalam proses
bimbingan, menjalin kerjasama yang baik dengan perawat
yang ada di klinik, meminta pengesahan target kompetensi
pada pembimbing.
Kajian Data
Pengorganisasian telah dilakukan ketika peserta didik
datang untuk melakukan praktik. Kegiatan ini dimulai dengan
serah terima peserta didik dari institusi pendidikan ke pihak klinik
sebagai lahan praktik. Setelah serah terima peserta didik
diorientasikan yang terdiri dari orientasi ruangan, staff, pasien,
alat-alat, kasus-kasus yang banyak ditemukan dan yang ada saat
ini. Mahasiswa melaksanakan praktik setelah melaksanakan
orientasi.

D. Unsur Out Put/ Keluaran

1. Efisiensi ruang rawat


a. BOR (Bed Ocupanci Rate = Angka Penggunaan Tempat Tidur)
Menurut Depkes (2011) adalah persentase pemakaian
tempat tidur pada satuan waktu tertentu . Indicator ini memberikan
gambaran tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan tempat tidur rumah
sakit . Standar internasional BOR dianggap baik adalah 80-90% ,
sedangkan standar nasional BOR adalah 60-85%.
Rumus BOR : (Jumlah hari perawatan diklinik) x 100%
Jumlah tempat tidur x jumlah hari dalam 1 periode
BOR adalah indikator tinggi rendahnya pemanfaatan tempat tidur
di rumah sakit. Rumus BOR sebagai berikut:
a) BOR/ hari = (Jumlah pasien x 100%) : TT
pengkajian tanggal 18-22 juli 2022 didapatkan data sebagai
berikut :
Tanggal Jumlah
Pasien

18 Juli 2022 2

19 Juli 2022 2

20 Juli 2022 3

21 Juli 2022 3

22 Juli 2022 3

Dengan data diatas ditemukan jumlah pasien mulai tanggal


18-22 Juli 2022 dengan rentang waktu 3 hari dapat dimasukan ke
dalam rumus BOR yang akan dijelaskan dibawah ini
BOR = Jumlah pasien x 100 %
Jumlah tempat tidur x Periode
= (2+2+3+3+3) x 100%

12 x 3 hari

= 13 x 100 % = 36 %

36
Dengan hasil di atas diketahui bahwa BOR ruang Rawat Inap
pada tanggal 18-22 Juli 2022 adalah 36%. Apabila dengan
BOR 36% maka BOR ruang Rawat inap termasuk rendah
karena standar internasional BOR dianggap baik adalah 80-
90% sedangkan standar nasional BOR adalah 60-85%.
b. AVLOS (Average Length of Stay= Rata – rata Lamanya Pasien
Di Rawat )
AVLOS (Average Length of Stay) adalah rata-rata lama
rawat seorang pasien sehingga dapat digunakan sebagai
indikator gambaran tingkat efisiensi, juga dapat memberikan
gambaran mutu pelayanan
Rumus AVLOS: Jumlah lama rawat
Jumlah pasien keluar (hidup/mati)
Dari pengkajian pada tanggal 18-22 Juli 2022 ditemukan
data sebagai berikut :
- Pasien An. A pulang dan dirawat selama 2 hari
- Pasien Tn. K pulang dan dirawat selama 2 hari
- Pasien Ny. N pulang dan dirawat selama 3 hari
- Pasien Ny. L pulang dan dirawat selama 3 hari
- Pasien Sdr. H pulang dan dirawat selama 3 hari
Dari data diatas diketahui bahwa total pasien yang
pulang adalah 5 pasien dengan total perawatan selama 13 hari
dan dengan data ini dapat dimasukan kedalam rumus AVLOS
dibawah ini
AVLOS = Jumlah lama dirawat
Jumlah pasien keluar (hidup dan mati)
= 13 hari
5 pasien
AVLOS = 2,6 hari.
Setelah dimasukan dalam rumus AVLOS didapatkan hasil
AVLOS ruang rawat inap adalah 2,6 hari dan dapat disimpulkan
bahwa tingkat efisien dan mutu pelayanan tersebut termasuk dalam
skala tidak ideal karena batas skala ideal adalah 6-9 hari
(Nursalam, 2012).
c. BTO (Bed Turn Over = Angka Perputaran Tempat Tidur )
BTO (Bed Turn Over) adalah frekuensi pemakaian tempat
tidur pada periode, berapa kali tempat tidur dipakai dalam satu
satuan waktu tertentu. Idealnya dalam satu tahun , satu tempat tidur
rata – ratadipakai 40-50 kali (9-10x/3 bulan)
Rumus BTO: Jumlah pasien keluar
Jumlah tempat tidur
Pada pengkajian tanggal 05-07 Mei 2021 didapatkan data sebagai
berikut:
- Pasien An. A pulang dan dirawat selama 2 hari
- Pasien Tn. K pulang dan dirawat selama 2 hari
- Pasien Ny. N pulang dan dirawat selama 3 hari
- Pasien Ny. L pulang dan dirawat selama 3 hari
- Pasien Sdr. H pulang dan dirawat selama 3 hari
Dengan jumlah ruang dengan jumlah tempat tidur adalah 12 tempat
tidur. Dari data tersebut dapat dimasukan kedalam rumus BTO
sebagaimana dibawah ini

BTO = Jumlah pasien keluar


Jumlah Tempat Tidur
= 5 pasien
12 tempat tidur
= 0,4 kali
d. TOI (Turn Over Interval = Tempat Tidur Tidak terisi)
TOI (Turn Over Interval) adalah rata-rata hari dimana tempat
tidur tidak ditempati dari telah diisi ke saat terisi berikutnya.
Indicator ini memberikan gambaran tingkat efisiensi penggunaan
tempat tidur kosong anya dalam waktu 1-3 hari.
Dari data tanggal 18-22 Juli 2022 disimpulkan bahwa
TOI = Jumlah Tempat Tidur x Periode - Hari Perawatan
Jumlah Pasien Keluar (Hidup & Mati)
= 12 Tempat Tidur x 3 Hari - 3 Hari Perawatan
5 Pasien
= 36- 3 Hari
5
= 6,6 hari
Jadi dapat disimpulkan bahwa jarak antara tempat tidur ditempati
adalah 6,6 hari. Sedangkan idealnya adalah 1-3 hari. (Depkes 2013)
e. Hasil Evaluasi Penerapan SAK
Dokumentasi keperawatan adalah system pencatatan kegiatan
sekaligus pelaporan semua asuhan keperawatan sehingga terwujud data
yang lengkap, nyata dan tercatat bukan hanya tingkat kesakitan dari
pasien, tetapi juga jenis, kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan dalam
memenuhi kebutuhan pasien. Dokumentasi keperawatan merupakan suatu
upaya untuk membina dan mempertahankan akuntabilitas perawat dan
keperawatan. Tujuan dari adanya dokumentasi keperawatan adalah sebagai
berikut :
a. Sebagai media komunikasi
b. Sebagai sarana pendidikan
c. Sebagai perhitungan biaya
d. Sebagai evaluasi perencanaan perawatan pasien
e. Sebagai jaminan mutu pelayanan
f. Sebagai dokumen yang sah
g. Sebagai data penelitian
Aspek-aspek penting dalam dokumentasi keperawatan :
a. Keakuratan data
b. Breavity (ringkas)
c. Legibility (mudah dibaca)
Komponen dokumentasi keperawatan :
a. Pengkajian, meliputi : pengumpulan data dan pengorganisasian
data. Pengumpulan data dari hasil wawancara, observasi,
pemeriksaan fisik dan penunjang.
b. Diagnosa keperawatan : menggambarkan masalah pasien baik
actual maupun potensial berdasarkan hasil pengkajian data
c. Rencana keperawatan : menentukan prioritas, tujuan, kemungkinan
pemecahan, metode pendekatan pemecahan masalah
d. Implementasi/ tindakan : pemberian tindakan / asuhan keperawatan
e. Evaluasi : memeriksa kembali hasil pengkajian awal dan intervensi
awal untuk mengidentifikasi masalah dan rencana keperawatan
pasien termasuk strategi keperawatan yang telah diberikan untuk
memecahkan masalah pasien
f. Catatan asuhan keperawatan : pencatatan merupakan data tertulis
tentang kesehatan pasien dan perkembangan pasien selama dalam
pemberian asuhan keperawatan

BAB III
PERMASALAHAN DAN RENCANA KEGIATAN

A. Permasalahan
1. Intervensi Masalah
Persentase proses asuhan keperawatan di Klinik Ananda didapat
data analisis sebagai berikut: Diagnosa dan intervensi keperawatan
secara umum sudah berdasarkan NANDA NIC NOC. Perencanaan
sudah ditetapkan sesuai dengan diagnosa yang ditetapkan maksimal
1x24 jam, namun rencana tersebut belum mampu mengukur sejauh
mana masalah terselesaikan. Observasi terhadap tindakan yang
dilakukan, rata-rata penilaian tindakan sebesar 90 %. Hal tersebut
menunjukkan hasil yang sangat baik.
2. Prioritas Masalah
a. Ruang tunggu pasien kurang memadai
b. Alur pembayaran pemeriksaan pasien baru menuju administrasi
belum ada
c. Lemari untuk penyimpanan rekam medis kurang memadai
d. Fasilitas kamar periksa pasien kurang memadai (handsrub)
B. Rencana Kegiatan
Ma Ura Tuj Sas Targ Waktu Pena O
sal ian uan ara Pelaks nggu ra
ah Ke n anaan gjaw n
giat g
an T
er
k
ai
t

1. Ru Me Pas Pas Men 18 Dire dr


ang mb ien ien, amb Juli ktur .
tun eri dan kel ahka 202 klini A
ggu kan pen uar n k h
pas kur gun ga fasili m
ien si jun pas tas a
kur tam g ien yang d
ang bah me dan kura F
me an ras pen ng u
ma dan a gun a
dai kip nya jun d
as ma g
ang n
in
pas
ien
dan
pen
gun
jun
g

2. Alu Me Pas Pas Men 18 Dire dr


r mb ien ien, amb Juli ktur .
pe uat dan kel ahka 202 klini A
mb lok kel uar n k h
aya et uar ga fasili m
ran pe ga pas tas a
pe mb pas ien yang d
me aya ien kura F
riks ran tida ng u
aan di k a
BAB IV
PELAKSANAAN DAN EVALUASI

A. Pelaksanaan
1. Nama kegiatan
Praktik Manajemen Keperawatan
2. Waktu dan Tempat
Waktu : 18-23 Juli, 2022
Tempat : Klinik Ananda
3. Pengorganisasian Kelompok
Pengorganisasian kelompok ditujukan untuk memenuhi kebutuhan
kelompok selama melaksanakan praktek manajemen keperawatan.
Pengorganisasian ini dilakukan dengan membentuk struktur organisasi
kelompok.
4. Pengorganisasian pengololaan ruangan
Ditujukan untuk pelaksanaan peran dan fungsi pengelola ruang
perawat selama praktek. Struktur organisasi pengelolaan ruangan
dibentuk berdasarkan rencana pelaksanaan model keperawatan primer
yang terdiri dari: kepala ruang, perawat primer dan perawat asosiate.
Penetapan tugas perawat diatas dilakukan secara bergantian dengan
prinsip setiap mahasiswa akan mendapat kesempatan yang sama
menduduki posisi dalam struktur organisasi tersebut.
5. Pendaftaran sumber materi
Pendanaan dalam penyelenggaraan model keperawatan primer
bersumber dari swadaya kelompok dengan cara iuran setiap ada
kebutuhan. Yang dalam pengelolaannya berdasarkan kebutuhan,
akomodasi, kelengkapan pelaksanaan dan pelaporan

B. Evaluasi
Evaluasi keberhasilan dari pemberian asuhan keperawatan dengan
MPKP metode asuhan keperawatan modifikasi primer, dilakukan langsung
kepada penerima asuhan yaitu pasien.
a. Sentralisasi obat
Pada dasarnya sentralisasi obat sudah mulai berjalan, akan tetapi masih
mengalami kendala, antara lain bila dokter tidak masuk (cuti),
pemberian obat dengan menggunakan lembar daftar obat yang harus
ditanda-tangani oleh dokter belum berjalan, sehingga seakan-akan
selama beberapa jam klien tidak mendapatkan terapi.
b. Timbang terima
Timbang terima sudah berjalan dengan baik. Hal ini dimungkinkan
adanya kerjasama dari perawat di Klinik Ananda dan mahasiswa
praktek manajemen keperawatan. Beberapa hal yang harus dibiasakan
adalah menyampaikan masalah keperawatan yang walaupun terasa
masih asing tetapi harus tetap disebutkan.
c. Ronde Keperawatan
Ronde keperawatan dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 06 April
2021 dengan hasil yang baik. Beberapa masukan yang diberikan oleh
pembimbing adalah mekanisme ronde keperawatan sebaiknya
disertakan dalam proposal dan laporan.
C. Faktor Kesulitan dan pendukung yang di alami oleh mahasiswa selama
pelaksanaan praktek.
1. Kesulitan : Kurangnya penyediaan handscrub di ruang tunggu rawat jalan
dan ruang pemeriksaan
2. Pendukung : Pihak Klinik mendukung tentang rencana penyediaan
handscrub di ruang tunggu rawat jalan dan ruang pemeriksaan
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut ;

1. Sentralisasi obat terlaksana dan berjalan dengan baik, dan dalam


pendistribusian obat oral gerus kepada pasien sudah etis karena
sudah memiliki kemasan tersendiri dengan tujuan onemed (sekali
pakai).
2. Serah terima dilaksanakan hanya mengacu pada diagnosa medis
dan tindakan kolaboratif, tidak pada masalah keperawatan dan
respon pasien sehingga perawat pada shift sebelumnya hanya
terpacu pada masalah yang diterima saat timbang terima..
3. Rapat ruangan dilaksanakan secara tidak terjadwal sehingga
bersifat insidentil, yaitu pada kinerja dan tindakan perawat.
4. Saran Prasarana di ruangan cukup lengkap akan tetapi butuh
penataan peralatan , seperti: penataan rekam medis, serta penataan
dan pendayagunaan tempat sampah yang optimal.

B. Saran
Berdasarkan pada kesimpulan di atas, maka sebagai saran yang
dapat diberikan oleh kelompok lain ;

1. Mengikutsertakan mahasiswa praktikan untuk bergabung dalam


metode Asuhan Keperawatan Profesional di klinik untuk
mengurangi kekurangan tenaga.
2. Diperlukan kesiapan psikologis dan fisik dalam menerapkan
Metode Asuhan Keperawatan Profesional di klinik , seperti :
format pendokumentasian yang efektif dan efisien, penataan
ruangan dengan mengikuti konsep 5K dan Optimalisasi job
discription masing masing anggota.
3. Diperlukan dalam meningkatkan knowldge dan skil dari anggota
terutama dalam menerapkan Metode Asuhan Keperawatan
Profesional , terutama dalam kegiatan seperti: timbang terima ,
ronde keperawatan , sentralisasi obat dan discharge planing.
4. Optimalisasi peran manejerial kepala ruang sebagai inti dalam roda
organisasi di ruang perawatan
Diharapkan dari Kepala ruang klinik Ananda mengadakan supervisi secara
terstruktur dan digunakan pendokumentasian dalam supervisi
DAFTAR PUSTAKA
Nursalam. 2012. Menejemen Keperawatan. Aplikasi dalam Praktik Keperawatan
Profesional, ed. 1. Jakarta: Salemba Medika
Nursalam. 2013. Menejemen Keperawatan. Aplikasi dalam Praktik Keperawatan
Profesional, ed. 2. Jakarta: Salemba Medika.
Rosmary, Mc. Mohan. 2010. Menejemen Pelayanan Kesehatan Primer. EGC:
Jakarta.
Asmadi. 2011. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: EGC.
Sitorus, R. Yulia. 2011. Model Praktik Keperawatan Profesional di Rumah Sakit;
Penataan Struktur dan Proses (Sistem) Pemberian Asuhan Keperawatan
di Ruang Rawat Inap. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran.

Anda mungkin juga menyukai