Anda di halaman 1dari 8

STRATEGI PELAKSANAAN

A. FORMAT STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN


Masalah : Waham
Pertemuan : Ke-1 (pertama)
Proses Keperawatan
1. Kondisi : Terlampir
2. Diagnosis : Perubahan
pola pikir : waham
3. TUK : SP 1 (BHSP
dan Mengidentifikasi Kebutuhan Waham)
4. Tindakan Keperawatan : Terlampir
Strategi Komunikasi dan Pelaksanaan
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
a. Memberikan salam
b. Memperkenalkan diri dan menanyakan nama pasien
c. Memanggil nama pasien yang di sukai
d. Menyampaikan tujuan interaksi

Evaluasi dan Validasi data


1) menanyakan perasaan pasien hari ini
2) memvalidasi/ mengevaluasi masalah pasien
b. Kontrak
1) Topik : Membahas masalah apa yang perlu diatasi
2) Tempat : Kamar tidur
3) Waktu : 10-15 menit
2. Fase Kerja
1. Membina hubungan saling percaya
2. Identifikasi kebutuhan pasien
3. Bicara konteks realitas (tidak mendukung dan tidak membantah waham pasien)
4. Latih pasien memenuhi kebutuhan dasar nya
5. Memberikan Reinforcement positif
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi Subjektif
Pasien mengatakan senang karena bisa berbagi cerita dengan perawat
b. Evaluasi Objektif
Pasien tampak senang
c. Rencana Tindak Lanjut
2 jam kemudian pasien akan di datangi perawat
d. Kontrak Yang Akan Datang
1) Topik : Membahas apa yang di rasakan dan juga di permasalahkan (waham)
2) Tempat : Kamar Pasien
3) Waktu : 10-15 menit
B. STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
Masalah : Waham
Pertemuan : Ke- 1 (Pertama)

PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi
a. Klien sedang duduk diata tempat tidur sambil menunduk. Tidak mau melihat
dan bercakap - cakap dengan klien yng sedang duduk disamping tempat
tidurnya.
b. Klien masuk kerumah sakit karena menolak untuk bergaul dengan orang lain.
Hal itu terjadi sejak bapaknya meninggal dunia dua tahun yang lalu.
c. Klien seering mengatakan bahwa dialah penyebab kematian bapaknya, karena
dia tidak mampu menjaganya dengan baik. Klien mengatakan seandainya dulu
dia menyelesaikan pendidikan akpernya pasti akan mampu merawat bapaknya.
Klien mengatakan bahwa dia adalah anak yang bodoh dan tidak berguna bagi
keluarga. Klien mengatakan dirinya diangkat menjadi nabi setelah kematian
bapaknya.
d. Observasi pada klien didapatkan klien sering menunduk, menghindari kontak
mata, dan berbicara hanya sebentar atau seperlunya saja.
2. Diagnosis keperawatan
Perubahan proses pikir : waham
3. TUK/ SP 1
a. Klien mampu mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
b. Pasien dapat berorientasi kepada realitas secara bertahap
c. Pasien dapat memenuhi kebutuhan dasar
d. Pasien mampu berinteraksi dengan orang lain dari lingkungan.
e. Pasien menggunakan obat dengan prinsip 5 benar
4. Tindakan keperawatan
a. Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang masih dimiliki klien.
b. Tindakan yang dapat dilakukan perawat agar klien mampu mengungkapkan
kemampuan dan aspek positif yang masih dimiliki adalah dengan cara sebagai
berikut :
1) Mendiskusikan bahwa klien masih memiliki sejumlah kemampuan dan
aspek positif, seperti melakukan pekerjaan rumah dengan keluarga dan
lingkungan terdekat klien.
2) Beri pujian yang realistis atau nyata dan hindarkan penilaian yang negative
setiap kali beertemu dengan klien.
c. Membantu klien agar mampu menilai kemampuan yang dapat digunakan.
Tindakan yang dapat dilakukan perawat agar klien mampu menilai kemampuan
yang dapat digunkan adalah dengan cara berikut ini.
1) Mendiskusikan dengan klien keampuan yang masih dapat digunakan saat
ini setelah mengalami bencana
2) Bantu klien menyebutkannya dan berikan penguatan pada kemampuan diri
yang diungkapkan klien
3) Perlihatkan respons yang kondusif dan jadilah pendengar yang aktif
d. Membantu klien agar dapat memilih atau menetapkan kegiatan sesuai dengan
kemampuan.
Tindakan keperawatan yang dapat dilakukanadalah sebagai berikut.
1) Mendiskusikan dengan klien beberapa aktivitas ang dapat dilakukan dan
dipilih sebagai kegiatan yang akan klien lakukan sehari- hari
2) Bantu klien dalam menetapkan aktivitas-aktivitas yang memerlukan
bantuan minimal dan bantuan penuh dari keluarga atau lingkungan terdkat
klien. Berikan contoh cara pelaksanaan aktivitas yang dapat dlakukan
klien. Susun bersama klien dan buat daftar aktivitas kegiatan sehari- hari
klien.
e. Melatih kegiatan klien yang sudah dipilih sesuai kemampuan
Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut.
1) Mendiskusikan denan klien untuk menetapkan urutan kegiatan( yang
sudah dipilih klien) yan akan dilatihkan..
2) Bersama kliendan keluarga memperagakan beberapa kegiatan yang kan
dilakukan klien
3) Berikan dukungan dan pujian yang nyata pada setiap kemajuan yang
diperlihatkan klien.
f. Membantu klien agar dapat merencanakan kegiatan sesuai kemampuanya
Untuk mencapai tujuan dari tindakan keperawatan tersebut, perawat dapat
melakukan hal- hal berikut.
1) Memberi kesempatan pada klien untuk mencoba kegiatan yang telah
dilatihkan
2) Beri pujian atas aktivitas atau kegiatan yang dapat dilakukan klien setiap
hari
3) Tingkatkan kegiatan seesuai dengan kemampuan dan perubahan setiap
aktivitas
4) Susun daftar aktivitas yang sudah dilatihkan bersama klien dan keluarga
5) Berikan kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaannya setelah
pelaksanaan kegiatan
6) Yakinkan bahwa keluarga mendudkung setiap aktivitas yang dilakukan
klien
C. STRATEGI KOMUNIKASI DAN PELAKSANAAN
1. ORIENTASI
“Assalamu alaikum. Selamat pagi Kak. Saya suster Ana Muawwanah panggil saja
suster Ana saya mahasiswa Keperawatan Universitas Muhammadiyah Kudus yang
akan bertugas disini dari jam 7 sampai jam 2 nanti. Saya yang akan merawat Kakak
hari ini. Nama kakak siapa, senangnya dipanggil apa?
2. KERJA
“Saya mengerti kak B merasa bahwa kak B adalah seorang nabi, tapi sulit bagi saya
untuk mempercayainya karena setahu saya semua nabi sudah tidak adalagi, bisa kita
lanjutkan pembicaraan yang tadi terputus bang?”
“Tampaknya kak B gelisah sekali, bisa kakak ceritakan apa yang
Kakak B rasakan?”
“O... jadi kak B merasa takut nanti diatur-atur oleh orang lain dan tidak punya hak
untuk mengatur diri kakak sendiri?”
“Siapa menurut kak B yang sering mengatur-atur diri kakak?”
“Jadi ibu yang terlalu mengatur-ngatur ya Kak, juga adik kakak yang lain?”
“Kalau kakak sendiri inginnya seperti apa?”
“O... bagus kakak sudah punya rencana dan jadwal untuk diri sendiri”
“Coba kita tuliskan rencana dan jadwal tersebut kak”
“Wah..bagus sekali, jadi setiap harinya kakak ingin ada kegiatan diluar rumah
karena bosan kalau di rumah terus ya”
3. TERMINASI
“Bagaimana perasaan kakak B setelah berbincang-bincang dengan saya?”
”Apa saja tadi yang telah kita bicarakan? Bagus”
“Bagaimana kalau jadwal ini kakak coba lakukan, setuju kak?”
“Bagaimana kalau saya datang kembali dua jam lagi?”
”Kita bercakap-cakap tentang kemampuan yang pernah Kakak miliki? Mau di mana
kita bercakap-cakap? Bagaimana kalau di sini lagi?”

STRATEGI PELAKSANAAN
A. FORMAT STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
Masalah : Waham
Pertemuan : Ke-2 (kedua)
Proses Keperawatan
1. Kondisi : Terlampir
2. Diagnosis : Perubahan pola pikir : waham
3. TUK : SP 2 (Mengidentifikasi Kemampuan yang dimiliki)
4. Tindakan Keperawatan : Terlampir
Strategi Komunikasi dan Pelaksanaan
1. Fase Orientasi
1. Salam Terapeutik
1) Memberikan salam
2) Memperkenalkan diri dan menanyakan nama pasien
3) Memanggil nama pasien yang di sukai
4) Menyampaikan tujuan interaksi
2. Evaluasi dan Validasi data
1) menanyakan perasaan pasien hari ini
2) memvalidasi/ mengevaluasi masalah pasien
3. Kontrak
Topik : Membahas masalah apa yang perlu diatasi (waham)
Tempat : Kamar tidur
Waktu : 10-15 menit
2. Fase Kerja
1. Mengevaluasi pertemuan sebelumnya (SP 2)
2. Mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki
3. Memilih dan melatih kemampuan yang dimiliki
4. Memberikan Reinforcement positif

3. Fase Terminasi
1. Evaluasi Subjektif
Pasien mengatakan senang karena bisa berbagi cerita dengan perawat
2. Evaluasi Objektif
Pasien tampak senang
3. Rencana Tindak Lanjut
2 jam kemudian pasien akan di datangi perawat
Kontrak Yang Akan Datang
Topik : Membahas apa yang di rasakan dan juga di permasalahkan (waham)
Tempat : Kamar Pasien
Waktu : 10-15 menit
B. STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
Masalah : Waham
Pertemuan : Ke- 2 (Kedua)
PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi
a. Klien sedang duduk diata tempat tidur sambil menunduk.
b. Klien masuk kerumah sakit karena menolak untuk bergaul dengan orang lain. Hal
itu terjadi sejak bapaknya meninggal dunia dua tahun yang lalu.
c. Klien seering mengatakan bahwa dialah penyebab kematian bapaknya, karena dia
tidak mampu menjaganya dengan baik. Klien mengatakan seandainya dulu dia
menyelesaikan pendidikan akpernya pasti akan mampu merawat bapaknya. Klien
mengatakan bahwa dia adalah anak yang bodoh dan tidak berguna bagi keluarga.
Klien mengatakan dirinya diangkat menjadi nabi setelah kematian bapaknya.
d. Observasi pada klien didapatkan klien sering menunduk, menghindari kontak
mata, dan berbicara hanya sebentar atau seperlunya saja.
2. Diagnosis keperawatan
Perubahan proses pikir : waham
3. TUK/ SP 2
1. Klien mampu mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
2. Pasien dapat berorientasi kepada realitas secara bertahap
3. Pasien dapat memenuhi kebutuhan dasar
4. Pasien mampu berinteraksi dengan orang lain dari lingkungan.
5. Pasien menggunakan obat dengan prinsip 5 benar
4. Tindakan keperawatan
1. Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang masih dimiliki klien.
2. Tindakan yang dapat dilakukan perawat agar klien mampu mengungkapkan
kemampuan dan aspek positif yang masih dimiliki adalah dengan cara
sebagai berikut :
a) Mendiskusikan bahwa klien masih memiliki sejumlah kemampuan dan
aspek positif, seperti melakukan pekerjaan rumah dengan keluarga dan
lingkungan terdekat klien.
b) Beri pujian yang realistis atau nyata dan hindarkan penilaian yang
negative setiap kali beertemu dengan klien.

3. Membantu klien agar mampu menilai kemampuan yang dapat digunakan.

4. Tindakan yang dapat dilakukan perawat agar klien mampu menilai


kemampuan yang dapat digunkan adalah dengan cara berikut ini.

a) Mendiskusikan dengan klien keampuan yang masih dapat digunakan saat


ini setelah mengalami bencana
b) Bantu klien menyebutkannya dan berikan penguatan pada kemampuan diri
yang diungkapkan klien
c) Perlihatkan respons yang kondusif dan jadilah pendengar yang aktif
d) Membantu klien agar dapat memilih atau menetapkan kegiatan sesuai
dengan kemampuan.
5. Tindakan keperawatan yang dapat dilakukanadalah sebagai berikut.
1. Mendiskusikan dengan klien beberapa aktivitas ang dapat dilakukan
dan dipilih sebagai kegiatan yang akan klien lakukan sehari- hari
2. Bantu klien dalam menetapkan aktivitas-aktivitas yang memerlukan
bantuan minimal dan bantuan penuh dari keluarga atau lingkungan
terdkat klien. Berikan contoh cara pelaksanaan aktivitas yang dapat
dlakukan klien. Susun bersama klien dan buat daftar aktivitas kegiatan
sehari- hari klien.
3. Melatih kegiatan klien yang sudah dipilih sesuai kemampuan
6. Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut.
1. Mendiskusikan denan klien untuk menetapkan urutan kegiatan( yang
sudah dipilih klien) yan akan dilatihkan.
2. Bersama kliendan keluarga memperagakan beberapa kegiatan yang
kan dilakukan klien
3. Berikan dukungan dan pujian yang nyata pada setiap kemajuan yang
diperlihatkan klien.
4. Membantu klien agar dapat merencanakan kegiatan sesuai
kemampuanya
5. Untuk mencapai tujuan dari tindakan keperawatan tersebut, perawat
dapat melakukan hal- hal berikut.
6. Memberi kesempatan pada klien untuk mencoba kegiatan yang telah
dilatihkan
7. Beri pujian atas aktivitas atau kegiatan yang dapat dilakukan klien
setiap hari
8. Tingkatkan kegiatan seesuai dengan kemampuan dan perubahan setiap
aktivitas
9. Susun daftar aktivitas yang sudah dilatihkan bersama klien dan
keluarga
10. Berikan kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaannya
setelah pelaksanaan kegiatan
11. Yakinkan bahwa keluarga mendudkung setiap aktivitas yang
dilakukan klien
C. STRATEGI KOMUNIKASI DAN PELAKSANAAN
1. Fase Orientasi
“Assalamualaikum kak B, bagaimana perasaannya saat ini? Bagus!”
“Apakah kak B sudah mengingat-ingat apa saja hobi atau kegemaran kakak?”
“Bagaimana kalau kita bicarakan hobi tersebut sekarang?”
“Dimana enaknya kita berbincang-bincang tentang hobi kak B tersebut?”
“Berapa lama kak B mau kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau 15 menit tentang hal
tersebut?”
2. Fase Kerja

Apa saja hobby kakak? Saya catat ya kaks, terus apa lagi?”

“Wah.., rupanya kak B pandai main volley ya, tidak semua orang bisa bermain
volley seperti itu lho ”(atau yang lain sesuai yang diucapkan pasien).

“Bisa kak B ceritakan kepada saya kapan pertama kali belajar main volley, siapa
yang dulu mengajarkannya kepada Kak B, dimana?”

“Bisa Kak B peragakan kepada saya bagaimana bermain volley yang baik itu?”

“Wah..baik sekali permainannya”

“Coba kita buat jadual untuk kemampuan Kak B ini ya, berapa kali
sehari/seminggu Kak B mau bermain volley?”

“Apa yang kak B harapkan dari kemampuan bermain volley ini?”

“Ada tidak hobi atau kemampuan kak B yang lain selain bermain volley?”

3. Fase Terminasi

Bagaimana perasaan kak B setelah kita bercakap-cakap tentang hobi dan


kemampuan kakak?”

“Setelah ini coba kak B lakukan latihan volley sesuai dengan jadual yang telah
kita buat ya?”

“Besok kita ketemu lagi ya kak?”

“Bagaimana kalau nanti sebelum makan siang? Di kamar makan saja, ya setuju?”

“Nanti kita akan membicarakan tentang obat yang harus kak B minum, setuju?”

Anda mungkin juga menyukai