Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)

STIMULUS PENANGANAN PASIEN "GANGGUAN CITRA TUBUH"

Mata Kuliah : KLINIK KEERAWATAN JIWA

Penyusun :

Nama : Sherly Widyastuti

NPM : 2018 21 023

Dosen Pembimbing :

Ns. Marta Suri, S.Kep

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BAITURRAHIM JAMBI

DESEMBER 2020
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)
STIMULASI PERSEPSI SESI II : MENINGKATKAN CITRA TUBUH
KLIEN (BERDANDAN & BERSOSIALISASI)

A. Topik

TAK : Gangguan Citra Tubuh

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

a. Klien dapat meningkatkan citra tubuhnya secara perlahan


b. Klien dapat memahami cara meningkatkan citra tubuh
c. Klien dapat memperagakan cara meningkatkan citra tubuh

2. Tujuan Khusus

Setelah mengikuti terapi aktifitas kelompok, klien mampu menjawab


pertanyaantentang :

a. Manfaat merawat diri

b. Alat-alat mempercantik diri

c. Mempraktekan cara merawat diri

C. Latar Belakang

Therapy Aktivitas Kelompok (TAK) merupakan kegiatan yang diberikan


kelompok klien dengan maksud memberi therapy bagi anggotanya. Dimana
berkesempatan untuk meningkatkan kualitas hidup.

Terapi aktivitas kelompok merupakan salah satu bentuk kegiatan terapi


yang dilakukan dalam sebuah aktivitas dan diselenggarakan secara kolektif
dalam rangka pencapaian penyesuaian psikologis, perilaku dan pencapaian
adaptasi optimal pasien. Dalam kegiatan aktivitas kelompok; tujuan ditetapkan
berdasarkan akan kebutuhan dan masalah yang dihadapi oleh sebagian besar
peserta dan sedikit banyak dapat diatasi dengan pendekatan terapi aktivitas
kolektif.

Pemahaman akan jati diri pada seorang pasien akan sangat menentukan
penentuan terhadap citra diri positif pasien. Pengembangan dan eksplorasi
mendalam terhadap kekuatan dan kelemahan diri akan sangat penting artinya
dalam pencapaian pemahaman obyektif terhadap realitas diri dan sekaligus
modal dasar pembangunan citra diri untuk kemudian mengembangkan peran
diri.

Pemahaman yang benar dan realtistis terhadap kekuatan dan kelemahan


diri merupakan salah satu kunci peningkatan konsep diri positif sebagai salah
satu modal dalampengelolaan gangguan jiwa; khususnya yang dipengaruhi
adanya citra diri negatif seperti rasa tidak mampu, kekurangan fisik,
kekurangan fisiologis, rasa minder dan sebagainya.

Dari beberapa kasus gangguan jiwa yang ada di RSJ Keperawatn khususnya Ruang
Cempaka sebagian besar pasien menderita gangguan citra tubuh. Oleh karena itu,
perlu diadakan Terapi Aktivitas Kelompok tentang gangguan citra tubuh.

Berdasarkan pemikiran diatas, maka Terapi aktivitas kelompok ini bertujuan


untuk mengembangkan gangguan citra tubuh melalui terapi aktifitas kelompok
dengan topik meningkatkan citra tubuh klien.

D. Seleksi Pasien

a. Kondisi pasien kooperatif.

Sebelum dilakukan TAK Gangguan Citra Tubuh (Meningkatkan Citra Tubuh),


para mahasiswa STIKES BAITURRAHIM JAMBI melakukan :

1) Observasi

2) Status kesehatan klien

3) Adanya kesepakatan dengan klien

4) Hasil diskusi kelompok

b. Jenis masalah keperawatan sesuai indikasi TAK

Dari beberapa kasus gangguan jiwa yang ada di RSJ Keperawatn khususnya Ruang
Cempaka sebagian besar pasien menderita gangguan citra tubuh. Oleh karena itu, perlu
diadakan Terapi Aktivitas Kelompok tentang gangguan citra tubuh.
c. Jumlah pasien atau anggota yang mengikuti Terapi Aktifitas Kelompok
kali ini ada 4 orang .

d. Pasien bersedia mengikuti TAK

a. Pasien dengan gangguan citra tubuh


b. Pasien dengan perubahan presepsi
c. Pasien yang dapat berkomunikasi

e. Proses seleksi pasien dilakukan sehari sebelum pelaksanaan


Perilaku yang diharapkan dari anggota : pasien kooperatif dan dapat mengikuti
TAK dari awal sampai akhir TAK.

E. Jadwal Kegiatan

Hari/Tgl : Kamis ,18 Desember 2020

Waktu : Pukul 10.45 - 11.30

Tempat : Cempaka

F. Metode

1) Diskusi & Tanya jawab

2) Bermain peran

G. Media dan Alat

1. Papan nama

2. Whiteboard

3. Spidol

4. Jadwal kegiatan klien

H. Pengorganisasian

Leader :

Co Leader :

Observer :

Fasilitator :

Anggota : klien berjumlah 4 orang


I. Setting Tempat

J. Program Antisipasi

1. Klien tidak aktif

a. Panggil nama klien.

2. Klien meninggalkan kegiatan tanpa pamit.

a. Panggil nama klien

b. Tanyakan sebab meninggalkan kegiatan.

c. Beri kesempatan bila klien bersedia ikut kembali.

3. Klien tidak mau ikut dalam kegiatan

Beri penjelasan pada klien bahwa kegiatan ini dilakukan bersama pasien
lain supaya lebih menyenangkan dalam bekerjasama

K. Langkah – Langkah

1. Persiapan
a. Memilih klien sesuai indikasi, yaitu yang sudah dapat berinteraksi
dengan orang lain

b. Membuat kontrak dengan klien


c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan

2. Orientasi

a. Memberikan salam teraupetik

b. Menanyakan perasaan klien saat ini

c. Menjelaskan tujuan

d. Kontrak tempat waktu dan topik

e. Menjelaskan aturan main sebagai berikut :

1) Aktif

2) Konsentrasi

3) Tidak boleh menyela

4) Jika ada klien yang akan meninggalkan tempat harus meminta ijin pada
terapis

5) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai dengan selesai

6) Lama kegiatan ± 25 menit

3. Tahap Kerja

a. Leader meminta klien menceritakan apa yang dilakukan agar tangan dan kaki
bisa berfungsi kembali dan cara memgurangi rasa malu. Ulangi sampai semua
pasien mendapat giliran

b. Berikan pujian setiap klien selesai bercerita

c. Leader menjelaskan cara mengatasi gangguan citra tubuh dengan cara harus
melatih bagian tangan dan kaki yang masih sulit digerakkan untuk digerakkan
dengan sesering mungkin

d. Co-Leader memperagakan cara melatih bagian tangan dan kaki yang masih
sulit digerakkan. Yaitu : "Bapak/Ibu bisa berjalan sebentar setiap bangu tidur dari
kasur ke depan pintu lalu kembali lagi dan pada saat tangan atau kakinya terasa
sakit bapak/ibu bisa memijatnya dengan lembut dari bagian atas ke bawah
secara merata"

e. Leader meminta masing-masing klien memperagakan cara melatih bagian


tangan dan kaki yang masih sulit digerakkan

f. Leader memberikan pujian dan mengajak semua klien bertepuk tangan


setiap klien memperagakan cara melatih kaki tangan yang sulit digerakkan

4. Tahap Terminasi

1) Evaluasi Proses

a) ............% Pasien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir

b) .............% Pasien memperhatikan penjelasan leader

2) Evaluasi Hasil

a) Peserta dapat mempersepsikan TAK Gangguan Citra Tubuh


(Meningkatkan citra tubuh klien)

b) Klien dapat berkonsentrasi dengan yang disampaikan


3) Evaluasi Kerja

NO NAMA KLIEN KEMAMPUAN KEMAMPUAN


MENINGKATKAN CITRA MENINGKATKAN CITRA
TUBUH (BERDANDAN) TUBUH (BERSOSIALISASI)

1 Ny. P ✓ ✓

2 Ny. L ✓ ✓

3 Ny. I ✓ ✓

4 Tn. U ✓ ✓
Standar Prosedur Operasional

A. Pengertian
Terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi adalah terapi yang
menggunakan aktivitas sebagai stimulasi dan terkait dengan pengalaman dan/
kehidupan untuk didiskusikan di dalam kelompok, dimana hasik diskusi
kelompok dapat berupa kesepakatan persepsi atau alternatif penyelesaian
masalah.
Terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi Gangguan Citra Tubuh :
melatih kemampuan meningkatkan citra tubuh (berdandan), kemampuan
meningkatkan citra tubuh (bersosialisasi) adalah kegiatan terapi yang dilakukan
secara berkelompok klien dengan dengan masalah gangguan citra tubuh atau
yang mempunyai riwayat gangguan citra tubuh oleh seorang terapis melalui
stimulus persepsi terhadap pengalaman terkait cara meningkatkan citra tubuh
yang harus dilakukan

B. Tujuan

1. Klien dapat meningkatkan citra tubuhnya secara perlahan

2. Klien dapat memahami cara meningkatkan citra tubuh

3. Klien dapat memperagakan cara meningkatkan citra tubuh

C. Prosedur
1. Persiapan
a. Alat dan bahan
1) Persiapan tempat yang aman dan tenang
2) Tempat yang cukup luas atau longgar
3) Alat dan bahan
4) Form CPT (Catatan Perlembangan Terintegrasi Dan Bollpoint)
5) Form Nursing Order (resep keperawatan) (jika klien bisa
membaca)
6) Form Logbook SKP Harian.

b. Pasien
1) Membuat kontrak pertemuan dengan klien.
2) Menjamin kebutuhan pemenuhan kebutuhan privacy klien,
hanya ada perawat dan klien saja.

2. Pelaksanaan
Persiapan
a. Mengumpulkan klien yang pernah dilibatkan dalam TAK SP
GANGGUAN CITRA TUBUH sesi II dan pernah dilatih secara
individual
b. Membuat kontrak dengan klien
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
Fase Orientasi
a. Salam terapeutik
1) Salam dari terapis atau perawat (misalnya dengan selamat
pagi atau selamat siang)
2) Perkenalkan nama perawat dan nama panggilan (lebih
bagus pakai papan nama)
3) Memberi kesempatan kepada klien untuk memperkenalkan
nama masing – masing (dan diberi papan nama)
b. Evaluasi Validasi
1) Menanyakan perasaan klien saat ini
2) Menanyakan masalah yang dirasakan
c. Menanyakan penerapan TAK Stimulasi Persepsi
Sesi I: mengidentifikasi manfaat meningkatkan citra tubuh
d. Kontrak
1) Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu TAK SP GANGGUAN
CITRA TUBUH sesi II : meningkatkan citra tubuh
2) Menjelaskan aturan permainan sebagaiberikut :
a.Jika ada anggota kelompok yang ingin meninggalkan
kelompok harus minta ijin
b. Mengikuti kegiatan sampai selesai
c.Mempersilahkan klien untuk minum, atau kencing dulu
sebelum acara dimulai.
d. Lama kegiatan tidak lebih dari 40 menit

Tahap Kerja
a. Setelah perawat menjelaskan terapi aktivitas kelompok yang akan
dilakukan, perawat menanyakan pada pasien tentang pentingnya
meningkatkan citra tubuh
b. Perawat memberikan kesempatan pada salah satu pasien untuk
menjelaskan pentingnya meningkatkan citra tubuh
c. Perawat meminta klien lain untuk menanggapi jawaban klien
tentang pentingnya meningkatkan citra tubuh
d. Perawat memberikan penguatan positif atas kemampuan klien
menyebutkan dan menanggapi pentingnya meningkatkan citra
tubuh
e. Perawat menyimpulkan pentingnya meningkatkan citra tubuh
f. Perawat memberikan kesempatan pada salah satu pasien untuk
menjelaskan tujuan meningkatkan citra tubuh
g. Perawat meminta klien untuk menuliskan tujuan dari
mrningkatkan citra tubuh
h. Perawat meminta klien lain untuk menanggapi jawaban klien.
i. Perawat memberikan penguatan postif atas kemampuan klien
menyebut dan menanggapi tujuan dari meningkatkan citra tubuh
j. Perawat menyimpulkan tujuan meningkatkan citra tubuh
k. Perawat memberikan kesempatan pada salah satu pasien untuk
menjelaskan alat yang dibituhkan dalam meningkatkan citra
tubuh
l. Perawat meminta klien untuk menuliskan alat meningkatkan citra
tubuh yang dibutuhkan pada papan.
m. Perawat meminta klien lain untuk menanggapi jawaban klien
terkait alat yang dibutuhkan saat meningkatkan citra tubuh
n. Perawat memberikan penguatan postif atas kemampuan klien
menyebut dan menanggapi alat yang dibituhkan dalam
meningkatkan citra tubuh
o. Perawat menyimpulkan alat yang dibituhkan dalam meningkatkan
citra tubuh
p. Perawat memberikan kesempatan pada salah satu pasien untuk
menjelaskan waktu pelaksanaan meningkatkan citra tubuh
(berdandan)
q. Perawat meminta klien untuk menuliskan waktu pelaksanaan
meningkatkan citra tubuh pada papan.
r. Perawat meminta klien lain untuk menanggapi jawaban klien
terkait waktu pelaksanaan meningkatkan citra tubuh (berdandan)
s. Perawat memberikan penguatan postif atas kemampuan klien
menyebut dan menanggapi waktu pelaksanaan meningkatkan citra
tubuh
t. Perawat menyimpulkan waktu pelaksanaan meningkatkan citra
tubuh
u. Perawat memberikan kesempatan pada salah satu pasien untuk
menjelaskan langkah – langkah meningkatkan citra tubuh
v. Perawat meminta klien untuk menuliskan langkah – langkah
meningkatkan citra tubuh pada papan.
w. Perawat meminta klien lain untuk menanggapi jawaban klien
terkait langkah – langkah meningkatkan citra tubuh
x. Perawat memberikan penguatan postif atas kemampuan klien
menyebut dan menanggapi langkah – langkah meningkatkan citra
tubuh
y. Perawat menyimpulkan langkah – langkah meningkatkan citra
tubuh (berdandan) :
1) Menyiapkan alat makeup
2) Membersihkan muka dengan air bersih dan sabun kemudian
membilas kembali sampai busa hilang
3) Menghias muka dengan alat-alat makeup (bedak, lipstick, dll)
4) Merapikannya ke wajah
5) Mengambil baju yang layak pakai
6) Memakaikannya ke tubuh
7) Dan sisir rambut dengan rapi

Tahap terminasi
a. Evaluasi
1) Perawat menanyakan perasaan klien setelah mengikuti terapi
aktivitas kelompok
2) Perawat memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
dengan mengucapkan kata “Bagus”

b. Tindak lanjut
1) Menganjurkan klien untuk melatih meningkatkan citra tubuh
(berdandan & bersosialisasi) dan mendiskusikan dengan klien
lain atau perawat lain
2) Membuat jadwal mengidentifikasi manfaat meningkatkan citra
tubuh

c. Kontrak terapi kelompok yang akan datang


1) Bersama dengan klien membuat rencana untuk terapi
aktivitas kelompok selanjutnya : melatih beraktifitas
2) Bersama klien menentukan waktu dan tempat terapi aktivitas
kelompok yang akan datang

Pendokumentasian
a. Mencatat kegiatan TAK stimulasi persepsi dalam buku
catatan/laporan TAK baik jenis TAK, topik TAK, klien yang
diterapis, leader dan observer yang melakukan TAK serta hasil
evaluasi proses dan hasil serta membubuhkan tanda tangan dan
nama terang.
b. Mencatat tindakan keperawatan yang telah dilakukan ke dalam
catatan perkembangan terintegrasi sesuai Standar Prosedur
Operasional yang berlaku. Pendokumentasian Catatan
Perkembangan Terintegrasi harus dilakukan oleh perawat yang
telah diberikan penugasan klinik oleh direktur utama.
c. Mencatat tindakan keperawatan pada logbook (SKP) harian
d. Mencatat TAK stimulasi persepsi : melatih mandi pada papan
Jadwal Kegiatan untuk ditindak lanjuti perawat shift berikutnya
e. Membereskan catatan perkembangan terintegrasi pada status
rekam medis pasien.

3. Hal – hal yang harus diperhatikan


a. Mengevaluasi respon serta tolersansi pasien selama TAK stimulasi
persepsi gangguan citra tubuh.
b. Mengevaluasi kebutuhan kenyamanan dan keamanan pasien, dan
staff selama TAK stimulasi persepsi
c. Kemampuan TAK stimulasi persepsi disesuaikan dengan
kemampuan klien menerima informasi, belajar, daya ingat pasien,
sesuai kesepakatan yang dibuat oleh klien.

Anda mungkin juga menyukai