Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK STIMULASI PERSEPSI


PENINGKATAN HARGA DIRI

A. TOPIK :

Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah

B. TUJUAN :
1. Tujuan umum :
Peserta TAK mampu meningkatkan hubungan interpersonal anggota kelompok,
berkomunikasi, mampu berinteraksi maupun berespon terhadap stimulasi yang diberikan.
2. Tujuan khusus :
1) Sesi I :
a) Klien dapat mengidentifikasi pengalaman yang tidak menyenangkan
b) Klien dapat mengidentifikasi hal positif pada dirinya.
2) Sesi II :
a) Klien dapat menilai hal positif diri yang dapat digunakan.
b) Klien dapat memilih hal positif diri yang dapat dilatih.
c) Klien dapat melatih hal positif diri yang telah dilatih.
d) Klien dapat menjadwalkan penggunaan kemapuan yang telah dilatih.
3) Sesi III
a) Klien mengetahui pentingnya menetapkan tujuan hidup.
b) Klien menetapkan tujuan hidup yang realistis.
C. LANDASAN TEORI :

1. Definisi

Konsep diri termasuk persepsi individu akan sifat kemampuannya, interaksi dengan
orang lain dan lingkungan, nilai – nilai yang berkaitan dengan pengalaman dan objek, tujuan
serta keinginan (Stuart dan Sundeen dalam keliat, 1992).

Harga Diri merupakan suatu nilai yang terhormat atau rasa hormat yang dimiliki
seseorang terhadap diri mereka sendiri. Hal ini menjadi suatu ukuran yang berharga bahwa
mereka memiliki sesuatu dalam bentuk kemampuan dan patut dipertimbangkan (Townsend,
2005).

Harga diri rendah merupakan perasaan negatif terhadap diri sendiri termasuk
kehilangan rasa percaya diri, tidak berharga, tidak berguna, tidak berdaya, pesimis, tidak ada
harapan dan putus asa ( Depkes RI, 2000 ).
Harga diri rendah adalah perasaan tidak berharga, tidak berarti dan rendah diri yang
berkepanjangan akibat evaluasi yang negatif terhadap diri sendiri dan kemampuan diri.
Adanya perasaan hilang percaya diri , merasa gagal karena karena tidak mampu mencapai
keinginansesuai ideal diri (keliat. 2001).

Gangguan harga diri rendah adalah penilaian negatif seseorang terhadap diri dan
kemampuan, yang diekspresikan secara langsung maupun tidak langsung Schult & videbeck
(1998).

Dari pendapat-pendapat diatas dapat dibuat kesimpulan, harga diri rendah adalah suatu
perasaan negatif terhadap diri sendiri, hilangnya kepercayaan diri dan gagal mencapai tujuan
yang diekspresikan secara langsung maupun tidak langsung, penurunan diri ini dapat bersifat
situasional maupun kronis atau menahun.

D. KLIEN
1. Karakterisitik/kriteria :
a. Klien yang sehat fisik
b. Klien yang harga diri rendah
c. Klien yang memiliki perasaan negatif pada dirinya
2. Proses seleksi :
a. Berdasarkan observasi klien sehari-hari
b. Berdasarkan informasi dan diskusi dengan perawat ruangan mengenai prilaku
klien sehari-hari
c. Hasil diskusi kelompok
d. Berdasarkan asuhan keperawatan
e. Adanya kesepakatan dengan klien
E. PENGORGANISASIAN
a. Waktu
1. Hari/ Tanggal : 19 November 2019
2. Jam : 08.00-08.45 WIB
3. Acara : 45 menit
a. Pembukaan : 5 menit
b. Perkenalan pada klien : 2 menit
c. Perkenalan TAK : 5 menit
d. Persiapan : 10 menit
e. Permasalahan : 20 menit
f. Penutup : 3 menit
b. Tim terapis
1. Leader
Bertugas :
a. Memimpin jalannya acara terapi aktivitas kelompok
b. Memperkenalkan anggota terapi aktivitas kelompok
c. Menetapkan jalannya tata tertib
d. Menjelaskan tujuan diskusi
e. Dapat mengambil keputusan dengan menyimpulkan hasil diskusi pada kelompok
terapi diskusi tersebut.
f. Kontrak waktu
g. Menyimpulkan hasil kegiatan
h. Menutup acara
2. Co leader
Bertugas :
a. Mendampingi leader jika terjadi bloking
b. Mengoreksi dan mengingatkan leader jika terjadi kesalahan
c. Bersama leader memecahkan penyelesaian masalah
3. Observer
Bertugas :
a. Mengobservasi persiapan dan pelaksanaan TAK dari awal sampai akhir
b. Mencatat semua aktifitas dalam terapi aktifitas kelompok
c. Mengobservasi perilaku pasien
4. Fasilitator
Bertugas :
a. Membantu klien meluruskan dan menjelaskan tugas yang harus dilakukan
b. Mendampingi peserta TAK
c. Memotivasi klien untuk aktif dalam kelompok
d. Menjadi contoh bagi klien selama kegiatan
5. Anggota
Bertugas : Menjalankan dan mengikuti kegiatan terapi

CO LEADER

Observer
c. Pembagian Tugas
Leader : Aris Suprianto

Co Leader : Agung Rahmawan


Observer : Saidatul
Fasilitator : 1. Prakasiwi yovi antasari
2. Guntur
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

PENINGKATAN HARGA DIRI

SESI I : IDENTIFIKASI HAL POSITIF PADA DIRI

a. tujuan
a) Klien dapat mengidentifikasi pengalaman yang tidak menyenangkan
b) Klien dapat mengidentifikasi hal positif pada dirinya.
b. Setting :
a) Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran.
b) Sesuaikan dengan kemampuan yang akan dilatih
c) Ruangan nyaman dan tenang.
c. Metode
a.) Diskusi dan tanya jawab
b.) Bermain peran
d. Alat :
a) Spidol sebanyak jumlah klien yang mengikuti TAK.
b) Kertas putih HVS dua kali jumlah klien yang mengikuti TAK.
e. Langkah kegiatan
1. Persiapan
a. Memilih klien sesuai dengan indikasi, yaitu klien dengan gangguan konsep diri
: harga diri rendah.
b. Membuat kontrak dengan klien.
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
2. Orientasi
a. Salam terapiutik
1. Salam dari terapis kepada klien.
2. Perkenalkan nama dan panggilan terapis (pakai papan nama).
3. Menanyakan nama dan panggilan semua klien (beri papan nama).
b. Evaluasi/validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini.
c. Kontrak
1. Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu bercakap – cakap tentang hal
positif diri sendiri.
2. Terapis menjelaskan aturan main berikut :
a. Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus meminta
izin kepada terapis.
b. Lama kegiatan 45 menit.
c. Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
3. Tahap kerja
a. Terapis memperkenalkan diri : nama lengkap dan nama panggilan serta memakai
papan nama.
b. Terapis membagikan kertas dan spidol kepada klien.
c. Terapis meminta tiap klien menulis pengalaman yang tidak menyenangkan.
d. Terapis member pujian atas peran serta klien.
e. Terapis membagikan kertas yang kedua.
f. Terapis meminta tiap klien menulis hal positif tentang diri sendiri : kemampuan
yang dimiliki, kegiatan yang biasa dilakukan di rumah dan di rumah sakit.
g. Terapis meminta klien membacakan hal positif yang sudah ditulis secara
bergiliran sampai semua klien mendapatkan giliran.
h. Terapis member pujian pada setiap peran serta klien.

4. Tahap terminasi.
a. Evaluasi
a. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
b. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
b. Tindak lanjut.
Terapis meminta klien menulis hal positif lain yang belum tertulis.
c. Kontrak yang akan datang.
a. Menyepakati TAK yang akan datang, yaitu melatih hl positif diri yang dapat
diterapkan di rumah sakit dan di rumah.
b. Menyepakati waktu dan tempat
4) Evaluasi dan Dokumentasi
1. Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja.
Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk
TAK stimulasi persepsi harga diri rendah sesi 1 , kemampuan klien yang diharapkan
adalah menuliskan pengalaman yang tidak menyenangkan dan aspek positif
(kemampuan) yang dimiliki. Formulir evaluasi sebagai berikut :
Kemampuan menulis pengalaman yang tidak menyenangkan dan hal positif diri sendiri

No Nama klien Menulis pengalaman yang Menulis hal positif diri


tidak menyenangkan sendiri
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Petunjuk :

1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama.
2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan membaca ulang daftar positif
dirinya, memilih satu hal positif untuk dilatih dan memperagakan kegiatan positif
tersebut. Beri tanda (√) jika klien mampu dan tanda (X) jika klien tidak mampu.
2. Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatn
proses keperawatan tiap klien. Contoh : klien mengikuti sesi 2, TAK stimulasi persepsi
: harga diri rendah. Klien telah melatih merapikan tempat tidur. Anjurkan dan
jadwalkan agar klien melakukannya serta berikan pujian.
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
PENINGKATAN HARGA DIRI
SESI II: Menghargai Hal Positif Orang Lain

a. Tujuan
1. Klien dapat memahami pentingnya menghargai orang lain
2. Klien dapat mengidentifikasi hal – hal positif orang lain
3. Klien dapat memberikan umpan balik positif kepada orang lain
b. Setting
1. Klien duduk melingkar
2. Tempat tenang dan nyaman
c. Alat
1. Spidol sejumlah klien yang menjadi peserta TAK
2. Kertas sejumlah klien yang menjadi peserta TAK
d. Metode
1. Diskusi
2. permainan
e. Langkah-langkah kegiatan
1. Persiapan
a. Terapis mempersiapkan alat dan tempat
b. Terapis mengingatkan kontrak kepada klien
2. Orientasi
a. Salam terapeutik: terapis mengucapkan salam.
b. Evaluasi/validasi:
1. Terapis menanyakan perasaan klien hari ini
2. Terapis menanyakan apakh klien pernah menghargai orang lain.
c. Kontrak
1. Terapis menjelaskan tujuan kegiatan TAK
2. Terapis menjelaskan aturan main
- Masing-masing klien mengikuti kegiatan TAK dari awal sampai
akhir
- Jika ada klien yang akan keluar dari kelompok, harus meminta izin
kepada terapis
- Kegiatan akan berlangsung selama 60 menit

3. Kerja
a. Terapis membagikan kertas dan spidol, masing-masing sebuah untuk setiap
klien
b. Terapis meminta klien untuk membagi kertas menjadi sejumlah klien yang ikut
TAK
c. Terapis meminta klien menuliskan nama klien yang lain di sudut kanan atas
kertas. Satu kertas untuk satu klien.
d. Terapis meminta klien menuliskan hal-hal positif temannya, sebanyak-
banyaknya yang bisa ditulis.
e. Terapis meminta klien menyerahkan hasil tulisannya ke klien sesuai nama di
masing-masing kertas.
f. Terapis meminta masing-masing klien secara berurutan searah jarum jam,
dimulai dari klien yang ada di kiri terapis membacakan kertas yang telah
diberikan dan mengungkapkan perasaan klien setelah membaca kertas tersebut.
g. Terapis memberikan pujian, dan meminta klien bertepuk tangan, setiap satu
klien selesai membacakan kertas yang ada di tangannya.
4. Terminasi
a. Evaluasi:
1. Terapis menanyakan perasaan klien setelah selesai mengikuti TAK
2. Terapis memberikan pujian atas pencapaian kelompok
b. Tindak lanjut
1. Meminta klien untuk menyimpan kertas tersebut dan membaca ulang jika
sedang muncul rendah dirinya
c. Kontrak yang akan datang
1. Terapis menyepakati kegiatan TAK berikutnya
2. Terapis menyepakati tempat, dan waktu TAK
5. Evaluasi dan Dokumentasi
Nama Peserta TAK
No Aspek yang Dinilai

1 Mengikuti kegiatan dari awal


sampai akhir
2 Membagi kertas menjadi
sejumlah klien yang ikut
TAK.
3 Menuliskan nama klien lain di
masing-masing kertas
4 Menuliskan hal-hal positif
klien lain di masing-masing
kertas
5 Menyerahkan kertas yang diisi
ke teman sesuai namanya.
6 Membaca kertas yang telah
dibagikan.
7 Mengungkapkan perasaan
setelah membaca hal-hal
positif diri.

Petunjuk : Dilakukan =1

Tidak dilakukan = 0
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
PENINGKATAN HARGA DIRI
SESI III: MENETAPKAN TUJUAN HIDUP YANG REALISTIS

a. Tujuan
1. Klien mengetahui pentingnya menetapkan tujuan hidup.
2. Klien menetapkan tujuan hidup yang realistis.
b. Setting
1. Klien duduk melingkar
2. Klien berada di ruang yang tenang dan nyaman.
c. Alat
1. Spidol sebanyak klien yang ikut TAK
2. Kertas HVS sebanyak klien yang ikut TAK
d. Metode
1. Diskusi
2. Tanya jawab
e. Langkah – langkah kegiatan
1. Persiapan :
a. Terapis menyiapkan alat dan tempat
b. Terapis mengingstkan kontrak dengan klien
2. Orientasi :
a. Salam terapeutik: Terapis mengucapkan salam.
b. Evaluasi/validasi: Terapis menanyakan perasaan klien hari ini
c. Kontrak:
1) Terapis menjelaskan tujuan TAK
2) Terapis menjelaskan aturan main TAK:
a. Klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
b. Apabila klien akan meninggalkan kelompok, harus meminta
izin kepada terapis
c. Lama kegiatan 60 menit
3. Kerja
a. Terapis membagikan kertas HVS dan spidol, masing-masing satu buah
untuk setiap klien
b. Terapis menjelaskan pentingnya memiliki tujuan hidup; agar bersemangat
berusaha mewujudkan dan optimistis
c. Terapis meminta klien menuliskan masing-masing tujuan hidup klien di
kertas yang telah dibagikan.
d. Terapis meminta klien untuk membacakan tujuan hidup yang telah
ditulisnya, berurutan dari klien yang berada di sebelah kiri terapis, searah
jarum jam sampai semua mendapatkan giliran.
e. Terapis memberikan pujian dan mengajak tepuk tangan klien lain jika satu
orang klien telah selesai membacakan.
f. Terapis meminta klien melihat lagi tujuan hidupnya, mencoret tujuan yang
sulit (tidak mungkin) dicapai.
g. Terapis meminta klien membaca ulang tujuan hidup yang benar-benar
realistis ( seperti langkah d).
h. Terapis memberikan pujian kepada klien setiap selesai membacakan
tujuan hidupnya

4. Terminasi
a. Evaluasi:
1. Terapis menanyakan perasaan klien setelah selesai TAK
2. Terapis memberikan pujian pada kelompok
b. Tindak lanjut:
Terapis menganjurkan klien menuliskan lagi tujuan hidup yang mungkin
masih ada.
c. Kontrak yang akan Datang:
1. Terapis membuat kesepakatan kegiatan TAK berikutnya
2. Terapis menyepakati tempat dan waktu TAK
5. Evaluasi dan Dokumentasi
Nama Peserta TAK
No. Aspek yang Dinilai

1 Menyebutkan pentingnya
tujuan hidup
2 Menuliskan tujuan hidup

3 Membacakan tujuan hidup

4 Memilih tujuan hidup yang


realistis.

Petunjuk : Dilakukan =1

Tidak Dilakukan = 0

Anda mungkin juga menyukai