Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)

STIMULASI PERSEPSI: HARGA DIRI RENDAH

DISUSUN OLEH:
YOLA AMELIA PUTRI
SELLY MUSTIKASARI

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA
JAKARTA
2018
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang

Harga diri rendah merupakan komponen konsep diri. Harga


diri merupakan perasaaan yang berasal dari penerimaan diri sendiri
tanpa syarat walaupun melakukan kesalahan, kekalahan, kegagalan,
tetap merasa penting dan berharga ( Stuart, 2007).

Terapi Aktivitas Kelompok merupakan suatu psikoterapi yang


dilakukan sekelompok pasien yang mempunyai masalah
keperawatan yang sama lalu bersama-sama dengan jalan berdiskusi
satu sama lain yang dipimpin atau diarahkan oleh seorang therapist
atau petugas kesehatan jiwa yang telah terlatih (Yosep, 2007).

Terapi aktivitas kelompok adalah terapi psikologi yang dilakukan


secara kelompok untuk memberikan stimulasi bagi klien dengan
gangguan interpersonal (Riyadi, 2009).
B. Rumusan masalah
a. Apa yang dimaksud terapi aktivitas kelompok harga diri
rendah?
b. Apa saja yang terkandung dalam terapi aktivitas kelompok
harga diri rendah?
c. Bahgaimana proses keperawatan terapi aktivitas kelompok
harga diri rendah?
C. Tujuan

a. Agar mahasiswa mengerti dan memahami terapi aktivitas kelompok


harga diri rendah
b. Agar mahasiswa mengerti dan memahami apa saja yang terkandung
dalam terapi aktivitas kelompok harga diri rendah
c. Agar mahasiswa mengerti dan memahami proses keperawatan
terapi aktivitas kelompok harga diri rendah

d. Mafaat
a. Bagi Penulis
Agar mendapat pengetahuan tentang terapi aktivitas
kelompok harga diri rendah
b. Bagi Pembaca
Agar dapat mengetahui pentingnya memahami tentang terapi
aktivitas kelompok harga diri rendah
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
Harga diri adalah penilaian individu tentang pencapaian diri
dengan menganalisa seberapa jauh perilaku sesuai dengan ideal
diri. Pencapaian ideal diri atau cita – cita atau harapan langsung
menghasilkan perasaan bahagia. (Budi Ana Keliat, 1998)

Gangguan harga diri rendah adalah evaluasi diri dan perasaan


tentang diri atau kemampuan diri yang negatif yang dapat secara
langsung atau tidak langsung diekspresikan ( Townsend, 1998 ).

Harga diri rendah adalah penilaian pribadi terhadap hasil yang


dicapai dengan menganalisa seberapa jauh perilaku memenuhi
ideal diri (Stuart dan Sundeen, 1998 :227).

Pendapat senada dikemukan oleh Carpenito, L.J (1998:352).


Bahwa harga diri rendah merupakan keadaan dimana individu
mengalami evaluasi diri yang negative mengenai diri atau
kemampuan diri. Dari pendapat-pendapat di atas dapat dibuat
kesimpulan, harga diri rendah adalah suatu perasaan negatif
terhadap diri sendiri, hilangnya kepercayaan diri, dan gagal
mencapai tujuan yang diekspresikan secara langsung maupun tidak
langsung, penurunan harga diri ini dapat bersifat situasional
maupun kronis atau menahun.

Terapi aktivitas kelompok adalah terapi psikologi yang dilakukan


secara kelompok untuk memberikan stimulasi bagi klien dengan
gangguan interpersonal (Riyadi, 2009).

B. Tujuan
1. Tujuan umum TAK
Klien dapat mengidentifikasi hal positif pada dirinya
2. Tujuan khusus
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan
perawat.
b. Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan
aspekmpositif yang dimiliki.
c. Klien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan.
d. Klien dapat merencanakan kegiatan yang sesuai dengan
kemampuan yang dimiliki.
C. Langkah
1. Karakteristik klien
a. Klien yang mengalami harga diri rendah yang telah mulai
melakukan interaksi personal
b. Klien dengan indikasi : klien perubahan sensori persepsi dan
klien menarik diri yang telah mengikuti TAK
2. Proses sleksi
a. mengidentifikasi pasien yang masuk kriteria
b. mengumpulkan pasien yang masuk kriteria
c. membuat kontrak dengan pasien yang setuju ikut TAK, meliputi:
menjelaskan tujuan TAK pada pasien, rencana kegiatan
kelompok dan aturan main dalam TAK

D. Pengorganisasian
1. waktu dan tempat
Hari/ tanggal : , Mei 2018
Jam : WIB
Tempat : Ruang Anggrek

2. Alat : - spidol sebayak jumlah klien yang mengikuti tak


- Kertas hvs sebanyak jumlah klien yang
mengikuti TAK
3. Metode
1. Diskusi
2. Permainan
4 . Setting tempat

P P O P

L P

C P

P P F P

5.pembagian tugas

 Leader : Yola Amelia Putri


 Co leader : Selly Mustikasari
 Fasilitator : -
 Observer : -
a. Peran leader :
1) Menyiapkam proposal kegiatan TAKS
2) Memimpin jalannya kegiatan
3) Mampu emotivasi anggota untuk aktif dalam kegiatan
dan memperkenalkan diri
4) Menyampaikan tujuan dan waktu permainan
5) Menjelaskan cara dan peraturan kegiatan
6) Memberi respon yang sesuai dengan peraturan klien
7) Memberi reinforcement positif pada klien
8) Menyimpulkan kegiatan (lilik,2011)
b. peran CO-leader

1)membantu tugas leader

2) menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader

3)mengingatkan leader tentang kegiatan

4)bersama leader menjadi contoh kegiatan

C.Peran Observer

1. mengobservasi jalannya acara

2. mencatat jumlah klien yang hadir

3. mencacat prilaku verbal dan nonverbal selama kegiatan


berlangsung

4) mencatat tanggapan-tanggapan yang di kemukakan klien

5)mengawasi jalannya aktifitas kelompok dari mulai


persiapan,proses,hingga penutupan

6) membuat laporan hasil kegiatan


d.peran fasilitator

1) memfasilitas jalannya kegiatan

2) memfasilitasi klien yang kurang aktif

3) mampu memotivasi klien untuk kesuksesan acara

4) dapat mengatasi hambatan-hambatan yang terjadi dari dalam atau


luar kelompok

E. Proses pelaksana

1. Persiapan

a. memilih klien sesuai dengan indikasi yaitu klien dengan harga


diri rendah.

b. membuat kontrak dengan klien

c. mempersiapkan alat dan tempat pertemuan

2. Orientasi

a. salam terapeutik

 Salam dari terapis kepada klien


 Perkenalkan nama dan panggilan terapis (pakai papan nama)
 Menanyakan nama dan panggilan semua klien (beri papan
nama)
b. Evaluasi/validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini

c. Kontrak
 Terapis menjelaskan tujuan kegiatan,yaitu mengidentifikasi
hal positif diri sendiri
 Terapis menjelaskan aturan main berikut
 Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok
harus meminta izin kepada terapis
 Lama kegiatan 45 menit
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai
selesai

3. tahap kerja

a. terapis memperkenalkan diri nama lengkap dan nama panggilan serta


memakai papan nama

b. terapis membagikan kertas dan spidol kepada klien

c. terapis meminta tiap klien menulis hal positif tetang diri


sendiri,kemampuan yang di miliki,kegiatan yang biasa di lakukan di
rumah dan rumah sakit
d. trapis meminta klien membacakan hal positif yang sudah di tulis
secara bergiliran sampai semua klien mendapatkan giliran. Tanyakan
perasaan klien setelah teridentifikasi hal positif diri.

e. terapis memberi pujian pada setiap peran serta klien

4.tahap terminasi

a. Evaluasi

 Terapi menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.


 Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.

b. Tindak lanjut
terapis meminta klien menulis hal positif lain yang belom tertulis.
c. Kontrak yang akan datang
 menyepakati TAK yang akan datang yaitu melatih hal positif diri
yang dapat diterapkan dirumah sakit dan dirumah.
 Menyepati waktu dan tempat
EVALUASI DAN DOKUMENTASI
EVALUASI Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya
pada tahap kerja. Askep yang dievaluasi adalah kemampuan
klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK stimulasi persepsi:
harga diri rendah sesi 1, kemampuan klien yang diharapkan
adalah menuliskan pengalaman dan aspek positif (kemampuan)
yang dimiliki. Formulir evaluasi sebagai berikut.
Sesi 1: TAK

Stimulasi persepsi: harga diri rendah

Kemampuan menulis pengalaman yang tidak menyenangkan dan hal


positif diri sendiri

No Nama klien Menulis positif Membacakan hal Mengespresikan


diri positif perasaan
terhadap aspek
positif diri
1
2
3
4
5
6
7

Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama.
2. Untuk tiap klien beri penilaian tentang kemampuan menulis
pengalaman yang tidak menyenangkan dan aspek positif diri
sendiri. Beri tanda (√) jika klien mampu dan tanda (-) jika klien
tidak mampu

DOKUMENTASI
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat
TAK pada catatan proseskeperawatan tiap klien. Contoh:
klien mengikuti sesi 1, TAK stimulasi persepsi harga diri
rendah. Klien mampu menuliskan tiga hal pengalaman
yang tidak menyenangkan ,mengalami kesulitan
menyebutkan hal positif diri. Anjurkan klien menulis
kemampuan dan hal positif diri. Anjurkan klien menulis
kemampuan dan hal positif dirinya dan tingkatkan
reinforcement (pujian).

Anda mungkin juga menyukai