Anda di halaman 1dari 5

PROPOSAL

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK


STIMULASI PERSEPSI : HARGA DIRI RENDAH

Diajukan sebagai Salah Satu Tugas Keperawatan jiwa


Dosen Koordinator: Rahmi Imelisa, M.Kep.,Ns.Sp.Kep.J
Dosen pembimbing : Khrisna Wisnusakti, S.Kep.,Ns.,M.Kep

OLEH :
INDA SITI SONAFA
NPM. 214120140

ROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
JENDERAL ACHMAD YANI
CIMAHI
2020
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
STIMULASI PERSEPSI : HARGA DIRI RENDAH

A. TOPIK : Stimulisasi : Harga diri rendah


B. TUJUAN :
1. Tujuan umum :
Peserta TAK mampu meningkatkan hubungan interpersonal anggota kelompok,
berkomunikasi, mampu berinteraksi maupun berespon terhadap stimulasi yang
diberikan.
2. Tujuan khusus :
-Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
-Menilai kemampuan yang dapat digunakan
-Menetapkan / memilih kegiatan yang sesuai dengan kemampuan
-Melatih kegiatan yang sudah dipilih, sesuai kemampuan
-Merencanakan kegiatan yang sudah dilatihnya.
3. Tujuan hari ini :
- klien mampu melakukan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
C. LANDASAN TEORITIS (Memberikan justifikasi bahwa TAK
dibutuhkan pada kondisi klien yang akan dilibatkan)
Konsep diri termasuk persepsi individu akan sifat kemampuannya, interaksi dengan
orang lain dan lingkungan, nilai – nilai yang berkaitan dengan pengalaman dan objek,
tujuan serta keinginan (Stuart dan Sundeen dalam keliat, 1992).
Harga diri merupakan suatu nilai yang terhormat atau rasa hormat yang dimiliki
seseorang terhadap diri mereka sendiri. Hal ini menjadi suatu ukuran yang berharga
bahwa mereka memiliki sesuatu dalam bentuk kemampuan dan patut dipertimbangkan
(Townsend, 2005).
Harga diri rendah adalah menolak dirinya sebagai sesuatu yang berharga dan tidak dapat
bertanggungjawab pada kehidupannya sendiri (Yoedhas, 2010).
Harga diri rendah adalah perasaan tidak berharga, tidak berarti dan rendah diri yang
berkepanjangan akibat evaluasi diri yg negatif terhadap diri sendiri atau kemampuan diri.
Gangguan harga diri adalah keadaan ketika individu mengalami atau beresiko mengalami
evaluasi diri yang negative tentang kemampuan atau diri (Capenitu, Lynda Jual-Moyet,
2007). Harga diri rendah adalah keadaan ketika individu mengalami evaluasi diri
negative mengenai diri atau kemampuan diri (Lynda Juall Carpenitu-Moyet, 2007).
Harga diri rendah adalah perasaan tidak berharga,tidak berarti dan rendah diri yang
berkepanjangan akibat evaluasi yang negatif terhadap diri sendiri atau kemampuan diri.
Adanya perasaan hilang kepercayaan diri, merasa gagal karena tidak mampu mencapai
keinginan sesuai ideal diri. ( Yosep,2009).
TAK adalah metode kelompok, inspiransi refresi yaitu metode yang tergantung
pada seorang pemimpin yang kuat dan otoritatif, membangkitkan perasaan kelompok dan
respon kelompok, metode ini dapat mengungkapkan perasaan-perasaan klien dan
mendiskusikan problem dengan orang lain.
Penggunaan TAK dalam keperawatan jiwa memberikan dampak positif dalam upaya
pencegahan, pengobatan serta pemulihan kesehatan jiwa seseorang. Beberapa
keuntungan yang dapat diperoleh klien melalui TAK meliputi dukungan, pendidikan,
peningkatan kemampuan memecahkan masalah, peningkatan hubungan interpersonal dan
juga untuk meningkatkan uji realitas kepada klien gangguan orientasi realitas.
D. KLIEN
1. Karakteristik / kriteria peserta
a. Klien yang sehat fisik
b. Klien yang harga diri rendah
c. Klien yang memiliki perasaan negatif pada dirinya
2. Proses seleksi
a. Berdasarkan observasi klien sehari-hari
b. Berdasarkan informasi mengenai prilaku klien sehari-hari
c. Hasil diskusi kelompok
d. Berdasarkan asuhan keperawatan
e. Adanya kesepakatan dengan klien

E. PENGORGANISASIAN
1. Waktu
Hari/Tanggal : Sabtu 07 november 2020
Waktu : 11.00 WIB
Tempat : Ruangan melati
2. Tim Terapis
a. Leader : Inda Siti Sonafa
Tugas :
1) Memimpin jalannya kegiatan
2) Memperkenalkan anggota terapi
3) Menjelaskan tujuan
4) Mengatur jalannya terapi
5) Menetapkan jalannya tata tertib
6) Mengambil keputusan dan menyimpulkan
b. Co Leader : Inda Siti Sonafa
Tugas :
1) Membantu leader jika terjadi blooking
2) Mengoreksi dan mengingatkan leader jika terjadi kekeliruan
3) Bersama leader menjelaskan dalam menyelesaikan masalah
c. Fasilitator : Inda Siti Sonafa
Tugas :
1) Mendampingi peserta diskusi
2) Membantu meluruskan dan menjelaskan tugas yang dilakukan klien sebagai
anggota kelompok
3) Memberikan motivasi pada klien untuk tetap aktif dalam melaksanakan kegiatan
kelompok
4) Menjadi contoh bagi klien selama kegiatan
d. Observer : Inda Siti Sonafa
Tugas :
1) Mengobservasikan persiapan pelaksanaan terapi kelompok
2) Mencatat aktivitas semua kegiatan dalam terapi kelompok
3. Metoda
Adapun metode yang digunakan pada terapi aktivitas ini adalah diskusi dan
permainan
4. Media
a.papan nama sejumlah pasien dan perawat yang ikut TAK
b.kertas HVS
c. pulpen atau spidol
d. buku gambar
e. pensil warna
A. PROSES PELAKSANAAN
1. Orientasi
a. Salam perkenalan
1) Fase Perkenalan (10 menit)
a. Mengucapkan salam
b. Memperkenalkan anggota yang hadir
c. Pembacaan tata tertib pelaksanaan
d. Kontrak waktu
b. Penjelasan tujuan dan aturan main
1. Penjelasan tujuan TAK
2. Penjelasan topik yang akan dibahas
2. Kerja
a. Leader memperkenalkan diri : nama lengkap dan nama panggilan serta memakai
papan nama
b. Leader membagikan kertas dan spidol pada klien
c. Leader meminta tiap klien menulis pengalaman yang tidak menyenangkan
d. Leader memberi pujian atas peran serta klien
e. Leader membagikan kertas yang kedua
f. Leader meminta tiap klien menulis hal positif tentang diri sendiri : kemampuan
yang dimiliki, kegiatan yang biasa dilakukan dirumah dan dirumah sakit
g. Leader meminta klien membacakan hal positif yang sudah ditulis secara
bergiliran sampai semua klien mendapatkan bergiliran.
h. Leader memberi pujian pada setiap peran serta klien
3. Terminasi
a. Evaluasi respons subjektif klien
1) Leader menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
2) Leader memberikan pujian kepada kelompok
b. Tindak lanjut (apa yang dapat dilaksanakan setelah TAK)
Leader meminta klien menulis hal positif lain yang belum tertulis
c. Kontrak yang akan dating
1) Menyepakati TAK yang akan datang yaitu melatih hal positif
diri yang dapat diterapkan di rumah sakit dan di rumah.
2) Menyepakati waktu dan tempat

Anda mungkin juga menyukai