Anda di halaman 1dari 8

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN

KEPERAWATAN (SPTK)

Diajukan sebagai Salah Satu Tugas Keperawatan jiwa


Dosen Koordinator: Rahmi Imelisa, M.Kep.,Ns.Sp.Kep.J
Dosen pembimbing : Khrisna Wisnusakti, S.Kep.,Ns.,M.Kep

OLEH :
INDA SITI SONAFA
NPM. 214120140

ROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
JENDERAL ACHMAD YANI
CIMAHI
2020
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN
KEPERAWATAN (SPTK) 1

Nama Mahasiswa : Inda Siti Sonafa


NPM : 214120140
Inisial Klien : Ny.T
Hari ke- / Pertemuan ke- : Ke satu
Hari/ Tanggal : jum’at 06/11/20

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien :
DS :
- klien mengatakan malu
- Klien mengatakan takut untuk bersosialisasi dengan tetangganya karena
belum mempunyai keturunan
- klien mengatakan lebih suka diam dirumah
- klien mengatakan sedih karena dulu sempat hamil dan keguguran
DO :
- komunikasi klien baik sedikit malu dan terkadang menunduk
- klien lebih suka menyendiri dirumah
2. Diagnosa Keperawatan : Harga diri rendah situasional
3. Tujuan :
- meningkatkan kesadaran tentang hubungan positif antara harga diri
dan pemecahan masalah yang efektif
- melakukan keterampilan positif untuk meningkatkan harga diri
- melakukan pemecahan masalah dan melakukan umpan balik yang
efektif
- menyadari hubungan yang positif antara harga diri dan kesehatan fisik
4. Tindakan Keperawatan (SP) :
SP1: Asesmen harga diri rendah dan latihan melakukan kegiatan positif:
1. Bina hubungan saling percaya
a. Mengucapkan salam terapeutik, memperkenalkan diri, panggil
pasien sesuai nama panggilan yang disukai
b. Menjelaskan tujuan interaksi: melatih pengendalian harga diri
rendah agar proses penyembuhan lebih cepat
2. Membuat kontrak (inform consent) dua kali pertemuan latihan
pengendalian harga diri rendah
3. Bantu pasien mengenal harga diri rendah:
a. Bantu pasien untuk mengidentifikasi dan menguraikan perasaannya.
b. Bantu pasien mengenal penyebab harga diri rendah
c. Bantu klien menyadari perilaku akibat harga diri rendah
d. Bantu pasien dalam menggambarkan dengan jelas keadaan evaluasi
diri yang positif yang terdahulu
4. Bantu pasien mengidentifikasi strategi pemecahan yang lalu, kekuatan,
keterbatasan serta potensi yang dimiliki
5. Jelaskan pada pasien hubungan antara harga diri dan kemampuan
pemecahan masalah yang efektif
6. Diskusikan aspek positif dan kemampuan diri sendiri, keluarga, dan
lingkungan
7. Latih satu kemampuan positif yang dimiliki
8. Latih satu kemampuan positif
Tekankan bahwa kegiatan melakukan kemampuan positif berguna
untuk menumbuhkan harga diri positif
B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM
PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
1. Fase Orientasi
a. Salam terapeutik
Selamat siang bu
b. Perkenalan / validasi identitas perawat :
Nama saya Inda Siti Sonafa dari STIKes Jenderal Achmad Yani
Cimahi

c. Pembicaraan dengan topik netral :


Ibu semalam tidurnya nyenyak?
Ibu sekarang disini sama siapa?
d. Evaluasi / validasi :
Bu disini saya akan melakukan komunikasi pada Ny. T tentang
mengatasi HDRS yang ibu alami
e. Kontrak :
Topik : kita akan belajar tentang cara mengatasi harga diri rendah
situasional yang pertama
Waktu : sekitar 20 menit, ibu bisanya jam berapa?
Tempat : ibu tempatnya mau dimana?
2. Fase Kerja (langkah-langkah tindakan keperawatan)
“coba ibu ceritakan kepada saya tentang perasaan yang ibu rasakan saat
ini?”
“oh jadi ibu sedang merasa harga diri rendah dengan keadaan ibu saat
ini?”
“saya mengerti bagaimana perasaan ibu saat ini tetapi saya kagum
terhadap ibu karena ibu mampu menahan semua cobaan ini, ibu adalah
orang yang luar biasa”
”Ibu setelah mengalami keguguran, apakah ibu masih bias melakukan
pekerjaan yang biasanya dilakukan atau harus dibantu oleh keluarga?”
“Apa kemampuan yang sering ibu lakukan?”
‘’Oh bagus sekali bu, ada lagi kemampuan yang dimiliki ibu? Bagaimana
dengan membaca puisi”
“Wah bagus sekali ya bu membacanya, ibu senang membaca puisi?”
3. Fase terminasi
a. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
Evaluasi klien (subjektif) :
Apa yang ibu rasakan setelah membaca puisi?
Evaluasi perawat (objektif setelah reinforcement) :
Coba ibu ulangi kemampuan membaca puisi yang telah kita lakukan
b. Rencana tindak lanjut :
Jika ibu merasa perasaan harga diri rendah situasional, ibu terapkan
cara yang tadi dilakukan
c. Kontrak yang akan datang :
Topik :
Ibu besok kita akan melakukan tindakan keperawatan dengan potensi
diri yang kedua ya bu
Waktu : waktunya sekitar 20 menit, ibu bisanya jam berapa?
Tempat : ibu tempatnya mau dimana?
d. Salam terapeutik : assalamualaikum bu

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN


KEPERAWATAN (SPTK) II
Nama Mahasiswa : Inda Siti Sonafa
NPM : 214120140
Inisial Klien : Ny.T
Hari ke- / Pertemuan ke- : Kedua
Hari/ Tanggal : Sabtu 07/11/20

C. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien :
DS :
- klien mengatakan malu
- Klien mengatakan takut untuk bersosialisasi dengan tetangganya karena
belum mempunyai keturunan
- klien mengatakan lebih suka diam dirumah
- klien mengatakan sedih karena dulu sempat hamil dan keguguran
DO :
- komunikasi klien baik sedikit malu dan terkadang menunduk
- klien lebih suka menyendiri dirumah
2. Diagnosa Keperawatan : Harga diri rendah situasional
3. Tujuan :
- meningkatkan kesadaran tentang hubungan positif antara harga diri
dan pemecahan masalah yang efektif
- melakukan keterampilan positif untuk meningkatkan harga diri
- melakukan pemecahan masalah dan melakukan umpan balik yang
efektif
- menyadari hubungan yang positif antara harga diri dan kesehatan fisik
4. Tindakan Keperawatan (SP) :
SP 2 Pasien : Evaluasi assesmen harga diri rendah, manfaat latihan
melakukan kemampuan positif 1, melatih kemampuan positif 2
a. Pertahankan rasa percaya pasien
1) Mengucapkan salam dan memberi motivasi
2) Asesmen ulang harga diri rendah dan kemampuan
melakukan kegiatan positif
b. Membuat kontrak ulang: cara mengatasi harga diri rendah
c. Latih satu kemampuan positif ke 2
d. Evaluasi efektifitas melakukan kegiatan positif untuk meningkatkan
harga diri
e. Tekankan kembali bahwa kegiatan melakukan kemampuan positif
berguna untuk menumbuhkan harga diri
B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN
KEPERAWATAN
1. Fase Orientasi
a. Salam terapeutik
“Selamat siang bu”
b. Perkenalan / validasi identitas perawat :
“Apakah ibu masih ingat dengan saya?”
c. Pembicaraan dengan topik netral :
“Ibu semalam tidurnya nyenyak? Akhir-akhir ini cuacanya hujan terus
ya bu”
d. Evaluasi / validasi :
“bu masih ingat tidak apa yang kita bicarakan kemarin? Lalu
bagaimana perasaan ibu sekarang? Wah alhamdulilah ya ibu luar biasa
sekali. Ibu kemarin melakukan kemampuan membaca puisi untuk
meningkatkan kesadaran hubungan positif antara harga diri dan
pemecahan masalah yang efektif ”
e. Kontrak :
Topik :kemarin kita sudah janjian ya bu untuk bertemu lagi disini jam
11 untuk ngobrol lagi
Waktu : sekitar 10 menit saja ya bu
Tempat : ibu tempatnya mau dimana?
2. Fase Kerja (langkah-langkah tindakan keperawatan)
“ nah ibu sekarang kita akan melakukan kemampuan ibu yang kedua ya,
ibu hari ini akan melukis ya bu”
“wah bagus sekali bu, ibu akan memajangkan lukisan ini dimana?”
“bagaimana kalau kita mencoba memasarkannya di kalangan
masyarakat? Wah, ide bagus bu, kita coba pasarkan juga di media social”
“berapa banyak yang akan kita pasarkan pertama bu, 3 cukup?”
“baiklah, mari kita mulai mengemas lukisan ibu”
3. Fase terminasi
a. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
Evaluasi klien (subjektif) :
Apa yang ibu rasakan setelah melukis?
Evaluasi perawat (objektif setelah reinforcement) :
Coba ibu ulangi kemampuan melukis yang telah kita lakukan
b. Rencana tindak lanjut :
Nah sekarang ibu sudah tau cara mengatasi jika ibu merasa perasaan
harga diri rendah , ibu lakukan cara yang tadi dilakukan
c. Kontrak yang akan datang {topik, waktu , tempat)
Ibu karena ini pertemuan kita yang terakhir sesuai kontrak awal. Jadi
selanjutnya ibu bias mengulang kembali secara mandiri ya bu
d. Salam terapeutik : saya pamit bu, assalamualaikum bu

Anda mungkin juga menyukai