Anda di halaman 1dari 13

TEORI MOTIVASI BELAJAR

Disusun untuk melengkapi tugas mata kuliah Metroteaching

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 4
KELAS 4B S1
KEPERAWATAN
1. Anna Muawwanah
(1020183057)
2. Sri Fuji Astutik

(1020183066)
3. Siti Nur Afifah
(1020183074)
4. Liya Fatmawati
5. Eryna Asrofatunnisak (1020183093)
6. Rossa Nisfaturrohmah(1020183103)

FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS
TAHUN 2021/2022

Kata Pengantar
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan karunia-Nya
penulis dapat menyelesaikan makalah Teori-teori Motivasi. Tujuan penulisan makalah ini adalah dalam
rangka penyelesaian tugas Mata Kuliah Metroteaching.

Makalah ini berisi beberapa informasi tentang pengertian motivasi dan tori-teori motivasi itu
sendiri. Bahan – bahan yang penulis sajikan berdasarkan dari pengamatan berbagai sumber. Namun
dengan penuh kesabaran dan pertolongan dari Tuhan Yang Maha Esa akhirnya makalah ini dapat
diselesaikan.

Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dan masih banyak kekurangan
baik datang dari penyusunan maupun dari luar penyusunan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik
dan saran demi kesempurnaan yang lebih baik dari makalah ini.

Tak lupa kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa meridhoi
segala usaha kami, amin.

Kudus, 29 September 2021

Penulis

Daftar Isi

Kata Pengantar
Daftar Isi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Tujuan

BAB II

PEMBAHASAN

II.A. Teori Isi motivasi

II.B. Teori Proses motivasi

II.C. Macam Motivasi

II.D. Motivasi belajar

II.E. Peran motivasi belajar dan pembelajaran

II.F. Faktor yang mempengaruhi motivasi belajar

BAB III

PENUTUP

III.A.Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Permasalahan

Aktivitas belajar kegiatan yang tidak terlepas dari faktor lain. Belajar tidak akan pernah dilakukan
tanpa suatu dorongan yang kuat baik dari dalam yang lebih utama maupun dari luar sebagai upaya lain
yang tidak kalah pentingnya.

Faktor lain yang mempengaruhi aktivitas belajar seseorang itu dalam pembahasan ini disebut
motivasi. Motivasi adalah gejala psikologis dalam bentuk dorongan yang timbul pada diri seseorang
secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Motivasi bisa juga
dalam bentuk usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu tergerak
melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapat kepuasan dengan
perbuatannya

Motivasi mempunyai peranan yang strategis dalam aktivitas belajar seseorang. Tidak ada seorang
pun yang belajar tanpa motivasi. Tidak ada motivasi berarti tidak ada kegiatan belajar. Agar peranan
motivasi lebih optimal, maka prinsip-prinsip motivasi dalam belajar tidak hanya diketahui, tetapi juga
harus diterangkan dalam aktivitas belajar mengajar.

1.2 Tujuan

Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui tentang apa itu motivasi, teori-teori motivasi dan hal-
hal yang berhubungan dengan motivasi.

BAB II

PEMBAHASAN
II.A Teori Isi motivasi

Teori Motivasi

Motivasi adalah bagaimana cara mengarahkan sumber daya dan potensi bawahan agar mau
bekerjasama secara produktif, guna mencapai dan mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan. Husien
Umar (2007:37) mengemukakan bahwa teori motivasi dikelompokkan menjadi 2 kelompok yaitu :

1) Teori Kepuasan (Content Theory).

2) Teori Proses (Process Theory).

Penjelasan dari kutipan diatas adalah sebagai berikut :

1) Teori Kepuasan (Content Theory).

Teori ini mendasarkan pada faktor-faktor kebutuhan dan kepuasan individu sehingga mereka mau
melakukan aktivitasnya. Teori ini mencoba memberi tahu tentang kebutuhan apa yang memuaskan dan
yang dapat mendorong semangat kerja seseorang, semakin standar kebutuhan dan kepuasan yang
diinginkan maka semakin giat seseorang untuk bekerja.

Teori kepuasan ini dikenal antara lain:

a) Teori Hirarki kebutuhan dari Abraham Maslow (Hasibuan 2007:153), menurut teori ini kebutuhan
biologis dan psikologis yaitu berupa material maupun non material. Dasar teori ini adalah bahwa manusia
merupakan mahluk yang keinginannya tak terbatas atau tanpa henti.

b) Teori Motivasi Klasik dari Taylor, menurut teori ini motivasi pekerja hanya untuk dapat memenuhi
kebutuhan dan kepuasan biologis saja, yaitu hanya untuk mempertahankan hidup.

c) Teori dua faktor dari Frederich Herzberg, pekerja dalam melaksanakan pekerjaannya dipengaruhi oleh
dua faktor utama yang merupakan kebutuhan yaitu :

1. Faktor Motivasi

Faktor ini yang menyangkut kebutuhan psikologis yang berhubungan dengan penghargaan terhadap
pribadi yang secara langsung berkaitan dengan pekerjaan, misalnya ruangan yang nyaman, penempatan
kerja yang sesuai dan lainnya.

2. Faktor Pemeliharaan

Merupakan faktor yang berhubungan dengan hakikat pekerja yang Ingin memperoleh ketentraman
badaniah. Kebutuhan ini akan berlangsung terus-menerus seperti lapar, kenyang, dan sebagainnya. Dalam
bekerja kebutuhan seperti gaji, kepastian pekerjaan dan supervisi yang baik.Jadi faktor ini bukanlah
sebagai motivasi tetapi merupakan keharusan bagi perusahaan.

2).Teori Proses (Process Theory).


Teori ini berusaha agar setiap pekerja mau bekerja giat sesuai dengan harapan.Daya penggerak yang
memotivasi semangat kerja terkandung dari harapan yang akan diperolehnya. Jika harapan menjadi
kenyataan, maka pekerja akan cenderung akan meningkatkan kualitas kerjanya, begitu pula sebaliknya.

Ada tiga macam teori motivasi proses yang terkenal (Hasibuan

2007:165) yaitu :

a) Teori Harapan (Expectancy Theory), teori ini dikemukakan oleh Victor H. Vroom yang menyatakan
bahwa seorang bekerja didasarkan kepada tiga komponen yaitu :

1. Harapan adalah suatu kesempatan yang disediakan dan akan terjadi karena prilaku.

2. Nilai (value) adalah nilai yang diakibatkan oleh prilaku tertentu. Misalnya nilai positif pada peristiwa
terpilihnya seorang karena memang ingin dipilih, nilai negatif bila seorang kecewa karena sebenarnya
tidak ingin dipilih serta acuh tak acuh jika bernilai nol.

3. Pertautan (Instrumentality)adalah besarnya probabilitas jika bekerja secara efektif apakah akan
terpenuhi keinginan dan kebutuhan tertentu yang diharapkan.

b) Teori keadilan (Equity Theory)

Keadilan merupakan daya penggerak yang memotivasi semangat kerja karyawan, jadi atasan harus
bertindak adil terhadap semua bawahannya serta objektif. Jika prinsip ini diterapkan dengan baik maka
semangat pekerja akan cenderung meningkat.

c) Teori pengukuran (Reinforcement Theory)Teori ini didasarkan atas hubungan sebab-akibat prilaku
dengan pemberian kompensasi.

Sebagai tambahan dari kedua kelompok teori tersebut masih ada satu teoi lagi yang berhubungan dengan
motivasi tersebut yaitu teori X dan teori Y dari Mc. Gregor.

a. Asumsi teori X:

1) Pekerja rata-rata malas.

2) Pekerja tidak berambisi untuk mencapai prestasi yang optimal dan selalu menghindari tanggung jawab.

3) Pekerja lebih suka di bombing, diperintah, dan diawasi.

4) Pekerja lebih mementingkan diri sendiri.

b. Asumsi teori Y:

1) Pekerja rata-rata rajin bekerja, tidak perlu diperintah dan dipaksakan bahkan bahkan banyak pekerja
tidak betah bila tidak ada pekerjaan.

2) Dapat memikul tanggung jawab.


3) Berambisi untuk maju dalam mencapai prestasi.

4) Pekerja berusaha untuk mencapai tujuan organisasi.

Jenis-jenis motivasi yang diberikan merupakan daya penggerak yang menciptakan prestasi kerja
seseorang agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan efisien dengan segala daya upaya untuk
mencapai kepuasan. Hal tersebut disebabkan karena adanya perbedaan motif, tujuan dan kebutuhan dari
masing-masing pekerja untuk bekerja.

Oleh karena itu, pimpinan harus mengetahui dan perlu mengadakan pengamatan tentang daya perangsang
atau motivasi mana yang terbaik yang akan diterapkan, sehingga masing-masing pekerja memperoleh
sesuatu sesuai dengan keinginannya.

II.B. Teori Proses motivasi

Proses terjadinya motivasi menurut Zainun (2007 : 19) adalah disebabkan adanya kebutuhan yang
mendasar. Dan untuk memenuhi kebutuhan timbullah dorongan untuk berperilaku. Bilamana seseorang
sedang mengalami motivasi atau sedang memperoleh dorongan, maka orang itu sedang mengalami hal
yang tidak seimbang.

Setiap manusia dengan berbagai kebutuhan tidak akan pernah puas dalam memenuhi
kebutuhannya. Oleh sebab itu proses motivasi akan terus berlangsung selama manusia mempunyai
kebutuhan yang harus dipenuhi. Pada dasarnya proses terjadinya motivasi menunjukkan adanya dinamika
yang terjadi disebabkan adanya kebutuhan yang mendasar dan untuk memenuhinya terjadi dorongan
untuk berprilaku.

Jangka waktu yang tertentu akan timbul kebutuhan lagi untuk dipenuhi. Apabila suatu kebutuhan
yang sama timbul berulang-ulang dengan berlangsungnya waktu maka yang berlaku adalah proses
motivasi sebagaimana gambar proses motivasi diatas, namun jika setiap kali timbul kebutuhan baru, tetapi
kebutuhan tersebut termasuk kedalam jenjang golongan yang lebih tinggi tingkatannya, maka hal ini
disebut jenjang kebutuhan Maslow.

Jenjang kebutuhan Maslow menyatakan bahwa bila kebutuhan minimal (fisiologis) saja belum
terpuaskan, maka kebutuhan kelompok pertama ini akan menuntut paling kuat untuk dipenuhi. Setelah
kebutuhan fisiologis terpuaskan, maka akan terasa adanya tuntutan dari kelompok kebutuhan kedua
(keamanan dan keselamatan kerja) dan seterusnya, kemudian kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan
dan kebutuhan aktualisasi diri.

II.C. Macam Motivasi

Menurut Anonim (2010), motivasi dibedakan atas 3 macam berdasarkan sifatnya:

1. Motivasi takut atau fear motivation, yaitu individu melakukan suatu perbuatan dikarenakan adanya rasa
takut. Dalam hal ini seseorang melakukan sesuatu perbuatan dikarenakan adanya rasa takut, misalnya
takut karena ancaman dari luar, takut Aku mendapatkan hukuman dan sebagainya.
2. Motivasi insentif atau incentive motivation, yaitu individu melakukan sesuatu perbuatan untuk
mendapatkan sesuatu insentif, bentuk insentif bermacam-macam seperti mendapatkan honorarium, bonus,
hadiah, penghargaan dan lain-lain

3. Motivasi sikap atau attitude motivation/self motivation sikap merupakan suatu motivasi karena
menunjukkan ketertarikan atau ketidaktertarikan seseorang terhadap suatu objek, motivasi ini lebih
bersifat intrinsic, muncul dari dalam individu, berbeda dengan kedua motivasi sebelumnya yang lebih
bersifat ekstrintik yang datang dari luar diri individu.

Menurut Muhibbin Syah dalam Anonim (2010), berpendapat dalam buku psikologi pendidikan dengan
pendekatan baru, bahwa motivasi dapat dibedakan 2 macam :

1. Motivasi Intrinsik. Hal atau keadaan yang berasal dari dalam diri siswa sendiri yang dapat
mendorongnya melakukan tindakan belajar.

2. Motivasi Ekstrinsik. Hal dan keadaan yang datang dari luar individu

3. Menurut Sardiman (2001), macam-macam motivasi yaitu :

a. Motivasi Ekstrinsik dan intrinsik

Motivasi intrinsic adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang
dari luar, karena dalam diri setiap individu perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu
sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Sebagai contoh seorang siswa belajar karena ingin
mendapat pengetahuan, nilai, atau keterampilan agar dapat berubah tingkah lakunya secara konstruktif.
Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang
dari luar. Sebagai contoh seorang itu belajar, karena tahu besok paginya akan ujian dengan harapan
mendapatkan nilai baik, sehingga akan dipuji oleh pacarnya atau temannya.

b. Motivasi Jasmaniah dan rohaniah

Motivasi jasmaniah seperti refleks, instink otomatis, nafsu. Sedangkan yang termasuk motivasi rohaniah
seperti momen timbulnya alasan, momen pilih, momen putusan, dan momen terbentuknya kemauan.

c. Motivasi menurut pembagian dari Woodworth dan Marquis

Motif atau kebutuhan organis meliputi kebutuhan untuk minum, makan, bernapas, seksual, berbuat dan
kebutuhan untuk beristirahat.

Motif-motif darurat meliputi dorongan untuk menyelamatkan diri, dorongan untuk membalas, untuk
berusaha, dan untuk memburu

Motif-motif objektif menyangkutkebutuhan untuk melakkan eksplorasi, melakukan manipulasi, untuk


menaruh minat.

d. Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya

Motif-motif bawaan. Motif bawaan adalah motif yang dibawa sejak lahir. Sebagai contoh dorongan untuk
bekerja, dorongan untuk makan dan minum, dorongan untuk bekerja, dorongan seksual.
Motif-motif yang dipelajari.Motif ini timbul karena dipelajari. Sebagai contoh, dorongan untuk belajar
suatu cabang ilmu pengetahuan, dorongan untuk mengajar sesuatu di dalam masyarakat.

II.D. Motivasi belajar

Pengertian Motivasi Belajar

Kata motivasi diambil dari bahasa latin, movere yang artinya dorongan dari diri sendiri untuk
mencapai sesuatu yang dikehendaki. Motivasi belajar artinya dorongan dari diri siswa untuk mencapai
tujuan belajar, misalnya pemahaman materi atau pengembangan belajar.

Dengan adanya motivasi, siswa akan senantiasa semangat untuk terus belajar tanpa ada paksaan
dari pihak manapun. Cara menumbuhkannya tentu bukan perkara mudah karena setiap siswa memiliki
karakter dan keinginan berbeda-beda.

Hal ini tentu tidak sepenuhnya menjadi tanggung jawab guru, namun Bapak/Ibu tetap memegang peranan
penting di dalamnya.

Motivasi belajar siswa bisa dibagi menjadi dua jenis, yaitu sebagai berikut.

1. Motivasi Belajar Intrinsik

Motivasi intrinsik adalah motivasi yang berasal dari diri siswa sendiri untuk belajar. Motivasi ini
bisa dipengaruhi oleh keinginan siswa untuk mencapai suatu tujuan tertentu, misalnya berprestasi, masuk
sekolah favorit, masuk perguruan tinggi favorit, membanggakan orang tua, dan sebagainya.

2. Motivasi Belajar Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang berasal dari luar, misalnya lingkungan. Contoh motivasi
ekstrinsik adalah iming-iming hadiah dari orang tua jika berprestasi, mengikuti saran atau nasihat dari
guru, dan sebagainya.

Cara meningkatkan motivasi belajar

Motivasi belajar siswa bisa dibagi menjadi dua jenis, yaitu sebagai berikut.

1. Motivasi Belajar Intrinsik

Motivasi intrinsik adalah motivasi yang berasal dari diri siswa sendiri untuk belajar. Motivasi ini
bisa dipengaruhi oleh keinginan siswa untuk mencapai suatu tujuan tertentu, misalnya berprestasi, masuk
sekolah favorit, masuk perguruan tinggi favorit, membanggakan orang tua, dan sebagainya.

2. Motivasi Belajar Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang berasal dari luar, misalnya lingkungan. Contoh motivasi
ekstrinsik adalah iming-iming hadiah dari orang tua jika berprestasi, mengikuti saran atau nasihat dari
guru, dan sebagainya.
II.E. Peran motivasi belajar dan pembelajaran

Secara umum, terdapat dua peranan penting motivasi dalam belajar. Pertama, motivasi
merupakan daya penggerak psikis dalam diri mahasiswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin
kelangsungan belajar demi mencapai satu tujuan. Kedua, motivasi memegang peranan penting dalam
memberikan gairah, semangat dan rasa senang dalam belajar, sehingga mahasiswa yang mempunyai
motivasi tinggi mempunyai energi yang banyak untuk melaksanakan kegiatan belajar Siregar Nara, 2014.
Hasil belajar akan menjadi optimal, kalau ada motivasi. Makin tepat motivasi yang diberikan, akan
semakin berhasil pula pelajaran itu. Jadi motivasi akan senantiasa menentukan intensitas usaha belajar
bagi para mahasiswa. Sardiman 2012 mengungkapkan ada tiga fungsi motivasi dalam belajar, yaitu : 1.
Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. Motivas
i dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang dikerjakan. 2. Menentukan
arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan
arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya. 3. Menyeleksi perbuatan,
yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan,
dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. Seorang mahasiswa
yang akan menghadapi ujian dengan harapan dapat lulus, tentu akan melakukan kegiatan belajar dan tidak
akan menghabiskan waktunya untuk bermain kartu atau membaca komik, sebab tidak serasi dengan
tujuan. Disamping itu ada juga fungsi-fungsi lain. Motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan
pencapaian prestasi. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik.
Dengan kata lain, dengan adanya usaha yang tekun dan terutama didasari adanya motivasi, maka
seseorang yang belajar itu akan melahirkan prestasi yang baik. Intensitas motivasi seorang mahasiswa
akan sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi belajarnya.

II.F. Faktor yang mempengaruhi motivasi belajar

Unsur-unsur yang Memengaruhi Motivasi Belajar

a.       Cita-cita atau aspirasi.

Motivasi belajar tampak pada keinginan anak sejak kecil. Keberhasilan mencapai keinginan
tersebut menumbuhkan kemauan bergiat, bahkan dikemudian hari cita-cita dalam kehidupan. Dari segi
emansipasi kemandirian, keinginan yang terpuaskan dapat memperbesar kemauan dan semangat belajar.
Dari segi pembelajaran, penguatan dengan hadiah atau juga hukuman akan dapat mengubah keinginan
menjadi kemauan, dan kemudian kemauan menjadi cita-cita.

b.      Kemampuan siswa.

Keinginan seorang anak perlu dibarengi dengan kemampuan atau kecakapan mencapainya.
Kemampuan akan memperkuat motivasi anak untuk melaksanakan tugas-tugas perkembangan.

c.       Kondisi siswa.

Kondisi siswa yang meliputi kondisi jasmani dan rohani sangat mempengaruhi motivasi belajar.

d.      Kondisi lingkungan siswa.


Lingkungan siswa berupa keadaan alam, lingkungan tempat tinggal, pergaulan sebaya, kehidupan
kemasyarakatan. Dengan kondisi lingkungan tersebut yang aman, tentram, tertib dan indah maka
semangat dan motivasi belajar mudah diperkuat.

e.       Unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran.

Siswa memiliki perasaan, perhatian, kemauan, ingatan, pikiran yang mengalami perubahan berkat
pengalaman hidup. Pengalaman dengan teman sebayanya berpengaruh pada motivasi dan perilaku belajar.

f.       Upaya guru dalam membelajarkan siswa.

Guru adalah seorang pendidik profesional. Ia bergaul setiap hari dengan puluhan atau ratusan siswa.
Sebagai pendidik, guru dapat memilil dan memilah yang baik. Partisipasi dan teladan memilih perilaku
yang baik tersebut sudah merupakan upaya membelajarkan dan memotivasi siswa.
-
BAB III

PENUTUP

III.A. Kesimpulan

Motivasi merupakan keadaan internal organisme yang mendorong untuk berbuat sesuatu.
Motivasi dapat dibedakan kedalam motivasi intrinsic dan ekstrinsik. Motivasi intrinsic merupakan
keadaan yang berasal dari dalam diri siswa sendiri yang dapat mendorongnya untuk belajar,misalnya
perasaan menyenangi materi dan kebutuhannya terhadap materi tersebut,apakah untuk kehidupannya
masa depan siswa yang bersangkutan atau untuk yang lain. Motivasi ekstrinsik merupakan keadaan yang
datang dari individu siswa yang juga mendorongnya untuk melakukan kegiatan belajar.
DAFTAR PUSTAKA

Supiani.TEORI-TEORI MOTIVASI. http://www.google.co.id/

Caray. 2017. MOTIVASI. http://makalahdanskripsi.blogspot.com/2017/10/motivasi.html

Sudrajad, akhmad. 2008. TEORI-TEORI MOTIVASI


http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2018/02/06/teori-teori-motivasi/

Udhiexz. 2018. MOTIVASI dan BIMBINGAN dalam BELAJAR.


http://udhiexz.wordpress.com/2016/08/13/motivasi-dan-bimbingan-dalam-belajar/

Agus. TEORI-TEORI MOTIVASI. http://agus.blogchandra.com/teori-teori-motivasi/

Anda mungkin juga menyukai