Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

I. Topik : Perilaku Kekerasan/ amuk

II. Pelaksanaan
Hari/Tanggal : Jumat/13 Januari 2012
Waktu : 08.00 s/d selesai
Tempat : Poliklinik Jiwa

III. Sasaran : Pasien dan keluarga dengan anggota keluarga yang mengalami
perilaku kekerasan

IV. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah menerima pendidikan kesehatan selama 1x20 menit diharapkan pasien
dan keluarga mampu memahami tentang perilaku kekerasan.
2. Tujuan Khusus
Setelah menerima pendidikan kesehatan tentang Perilaku kekerasan selama
1x20 menit, diharapkan pasien dan keluarga mampu :
a. Menjelaskan pengertian dari perilaku kekerasan
b. Menjelaskan penyebab dari perilaku kekerasan
c. Menjelaskan tanda dan gejala perilaku kekerasan
d. Menjelaskan akibat dari perilaku kekerasan

V. Pokok Materi
a. Pengertian perilaku kekerasan
b. Penyebab dari perilaku kekerasan
c. Tanda dan gejala perilaku kekerasan
d. Akibat dari perilaku kekerasan
e. Masalah yang sering muncul
f. Cara penanganan keluarga
VI. Kegiatan Pembelajaran
No Tahap Kegiatan Waktu Respon yang diharapkan

1 Pre Interaksi  Salam pembuka 2 menit  Pasien dan keluarga


menjawab salam
 Perkenalan perawat  Pasien dan keluarga
menerima perkenalan
 Penyampaian tujuan  Pasien dan keluarga
pendidikan kesehatan mengerti tentang
tujuan penkes
 Melakukan kontrak waktu  Pasien dan keluarga
menyetujui kontrak
waktu
 Menyampaikan apersepsi  Pasien dan keluarga
mau menyampaikan
pendapat

2 Interaksi  Menjelaskan isi dari 10 menit  Pasien dan keluarga


materi : mampu dan mau
a. Menjelaskan untuk mendengarkan
pengertian dari PK ceramah dengan baik

b. Menjelaskan dan kooperatif

penyebab dari PK
c. Menjelaskan tanda
dan gejala PK
d. Menjelaskan akibat
dari PK

3 Terminasi
 Mempersilahkan pasien 8 menit  Pasien dan keluarga
dan keluarga untuk mau bertanya
bertanya mengenai materi
yang belum dipahami
 Mendiskusikan dengan  Pasien dan keluarga
pasien dan keluarga kooperatif dan mau
berpartisipasi dg baik
 Menjelaskan yang belum  Pasien dan keluarga
dipahami mau mendengarkan
 Melakukan evaluasi  Pasien dan keluarga
pelaksanaan penkes menjawab pertanyaan
perawat
 Menyampaikan  Pasien dan keluarga
kesimpulan penkes memperhatikan
 Melakukan kontrak  Pasien dan keluarga
waktu yang akan datang menyetujui kontrak
waktu
 Menyampaikan salam  Pasien dan keluarga
penutup menjawab salam

VII. Metode Penyuluhan


a. Ceramah
b. Tanya jawab
c. Diskusi

VIII. Setting Penyuluhan


Keterangan :
: Perawat

: Meja dan Media

: Pasien

: Keluarga

IX. Alat dan Media Penyuluhan


a. Leaflet
b. Power Point
X. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Persiapan pasien dan keluarga sudah terlaksana dengan baik berupa kontrak
waktu, topik, dan tempat
b. Persiapan alat bantu dan media yang digunakan untuk Penkes

2. Evaluasi Proses
a. Pasien dan keluarga mampu mengikuti Penkes dengan baik sampai selesai
b. Pasien dan keluarga kooperatif dalam mengikuti Penkes
c. Pasien dan keluarga dapat bekerjasama dengan perawat
d. Media dan alat bantu dapat digunakan dengan baik
e. Lingkungan mendukung dalam pelaksanaan Penkes

3. Evaluasi Hasil
a. Evaluasi kognitif
Setelah mengikuti Penkes, diharapkan pasien dan keluarga mampu :
1) Menjelaskan pengertian dari perilaku kekerasan
2) Menjelaskan penyebab dari perilaku kekerasan
3) Menjelaskan tanda dan gejala perilaku kekerasan
4) Menjelaskan akibat dari perilaku kekerasan

b. Evaluasi efektif
1) Keluarga akan mampu memberikan penatalaksanaan
atau cara untuk mencegah amuk pada salah satu anggota keluarga yang
menderita perilaku kekerasan.
2) Keluarga dapat mengatasi anggota keluarganya
apabila sedang dalam kondisi marah, mata melotot, tangan
menggenggam, dada berdebar – debar, membantik barang – barang.

c. Evaluasi psikomotorik
Keluarga mampu menerapkan penatalaksanaan pada anggota keluarga mereka
dengan perilaku kekerasan.
XI. Daftar Pustaka
1. Stuart GW, Sundeen. 1995. Principles and Practice of Psykiatric Nursing (5 th
ed.). St.Louis Mosby Year Book.
2. Keliat Budi Ana. 1999. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa, Edisi I. Jakarta :
EGC.
3. Keliat Budi Ana. 1999. Gangguan Konsep Diri, Edisi I. Jakarta : EGC.
4. Aziz R, dkk. 2003. Pedoman Asuhan Keperawatan Jiwa Semarang : RSJD Dr.
Amino Gonohutomo.
5. Tim Direktorat Keswa. 2000. Standar Asuhan Keperawatan Jiwa, Edisi 1.
Bandung : RSJP Bandung.
Lampiran Materi

A. Pengertian Perilaku kekerasan


Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan
yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri, orang lain maupun
lingkungan. Hal tersebut dilakukan untuk mengungkapkan perasaan kesal atau
marah yang tidak konstruktif. (Stuart dan Sundeen, 1995)

B. Penyebab dari perilaku kekerasan


Faktor predisposisi
Berbagai pengalaman yang dialami tiap orang mungkin menjadi faktor predisposisi
yang mungkin/ tidak mungkin terjadi jika faktor berikut dialami oleh individu :
a. Psikologis; kegagalan yang dialami dapat menimbulkan frustasi yang
kemudian dapat timbul agresif atau amuk.
b. Perilaku, reinforcement yang diteima ketika melakukan kekerasan, sering
mengobservasi kekerasan, merupakan aspek yang menstimuli mengadopsi
perilaku kekerasan
c. Sosial budaya; budaya tertutup, control sosial yang tidak pasti terhadap
perilaku kekerasan menciptakan seolah-olah perilaku kekerasan diterima
d. Bioneurologis; kerusakan sistem limbic, lobus frontal/temporal dan
ketidakseimbangan neurotransmiser.
Faktor presipitasi
Bersumber dari klien (kelemahan fisik, keputusasaan, ketidak berdayaan, percaya
diri kurang), lingkungan (ribut, padat, kritikan mengarah penghinaan, kehilangan
orang yang dicintai/pekerjaan dan kekerasan) dan interaksi dengan orang
lain( provokatif dan konflik).
( Budiana Keliat, 2004)
C. Tanda dan gejala perilaku kekerasan
1. Muka merah.
2. Pandangan tajam, otot tegang.
3. Nada suara tinggi.
4. Memaksakan kehendak.
5. Memukul dan mengamuk.

D. Akibat dari perilaku kekerasan


1. Penderita dapat merusak lingkungan
2. Penderita tidak bisa merawat dirinya
3. Penderita tidak bisa tidur
4. Penderita bisa melukai dirinya sendiri
5. Melukai orang lain

E. Masalah yang sering muncul


1. Menjadi pelaku kekerasan
2. Dijauhi oleh lingkungan sosial
3. Tidak mmemiliki koping pertahanan psikologi terhadap stress
4. Membehayakan diri sendiri orang lain dan lingkungan
5. Tidak mampu berinteraksi dengan orang lain

F. Cara penanganan keluarga


1. Penderita dirumah sakit: Keluarga sering mengunjungi penderita melakukan
komunikasi dengan penderita, memperlakukan penderita sebagai bagian dari
anggota keluarga, menyiapkan kebutuhan harian penderita.
2. Penderita di Rumah: Kelurga membantu penderita melakukan cara sehat
mengatasi marah: keluarga menciptakan lingkungan yang tidak mendukung
terjadinya perilaku kekerasan, menjauhkan dari benda tajam, menjamin minum
obat, dan sering mengontrolkan penderita pada puskesmas.
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PERILAKU KEKERASAN / AMUK

Disusun Oleh :

CATUR WAHYUNANTO
(294041)

S1 – KEPERAWATAN
STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN
2012

Anda mungkin juga menyukai