WIDYAWATI, S.Kep, Ns
DEFINISI PROSES KEPERAWATAN
Klien keluar
Evaluasi perencanaan
Implementasi
Definisi
Proses yg sistematis dari pengumpulan data,
verifikasi dan komunikasi data tentang
klien.
Mengumpulakan, memperkirakan dan
menilai signifikansi dan nilai dari data.
Tujuan Pengkajian:
Menetapkan data dasar tentang kebutuhan klien untuk menetapkan
masalah klien guna membuat rencana asuhan keperawatan yg mencakup
: Riwayat kesehatan klien, pemeriksaan fisik, hasil pemeriksaan
laboratorium dan diagnostik.
Pengkajian biasanya didasarkan pd spesialisasi /
tempat praktek keperawatan.
1. Pengumpulan Data
Data dasar
Pengetahuan dasar klien secara menyeluruh
(fisik,psikologi,sos bud,spiritual,kognitif,tingkat
perkembangan,status kes,dan gaya hidup.
Diperoleh mll
wawancara
Pemeriksaan fisik
Hasil laboratorium,hasil konsultasi
Biasanya menggunakan format pengkajian standar
Pengkajian Fokus
4. Ringkas
Uraian informasi yang didapat dapat diringkas dengan istilah
medis dan keperawatan yang tepat.
Contoh : edema anasarka.
A. Tipe data
1. Subjektif
Contoh : saya sedang sakit kepala; saya merasa sesak nafas, kaki
saya terasa lamah, saya merasa sedih, saya merasa kedinginan.
2. Objektif
1. Klien (primer)
- sumber informasi terbaik (bila sadar) dapat
memberikan informasi yang paling akkurat.
- Perlu memperhatikan lingkungan
2. Keluarga terdekat
- sumber informasi primer bila klien bayi atau anak,
tidak sadar, kritis, cacat mental, disorientasi dan
kasus berat atau darurat
- Skunder bila klien sadar.
5. Tinjauan literature
Menelaah litaratur medis, keperawatan dan farmakologi
tentang penyakit membantu perawat melengkapi data dasar
klien meningkatkan pengetahuan perawat tentang gejala,
pengobatan dan prognosis.
6. Pengalaman perawat
Pengalaman perwat dalam merawat pasien dengan kasus yang
sama merupakan guru terbaik.
C. Metode pengumpulan data
1. Observasi
2. Wawancara
3. Konsultasi
4. Pemeriksaan fisik
5. Hasil diagnostik dan laboratorium
1. Observasi
Mengamati prilaku dan keadaan klien
Tujuan :
menetapkan pola sehat sakit klien
Faktor resiko utk masalah kesehatan fisik dan prilaku
Penyimpangan dari normal
Ketersediaan sumber untuk adaptasi.
Riwayat Keperawatan meliputi :
1. Informasi biografi
• Usia, alamat, pekerjaan, status pekerjaan, status perkawinan
2. Alasan mencari perawatan kesehatan
• Mengapa klien mencari perawatan kesehatan
3. Keluhan saat ini
• Provoking Insiden memperberat keluhan
• Quality kualitas
• Region, radiation, relief dimana dirasakan, menjalar kemana
apa yg telah dilaukan untuk mengurangi masalah.
• Severity of paint seberapa berat masalah dirasakan dan
bagaimana keluhan tersebut mempengaruhi kemampuan fungsi
dirinya.
• Time seberapa lama keluhan dirasakan.
Contoh :
9. Kesehatan spiritual
Keyakinan mengenai kehidupan, penyakit yg dialami.
Kebiasaan menjalankan kegiatan keagamaan
3. Konsultasi
Medis Keperawatan
Fokus pengobatan Fokus pd respon klien
penyakit thp perubahan
Orientasi keadaan Orientasi : KDM
patologis Berubah sesuai dgn
Cenderung tetap sakit perubahan respon klien
s.d sembuh Mengarah pd fungsi
Mengarah pd tindakan mandiri pwt
medis yg sebagian Dx keperawatan
dilimpahkan pd pwt. melengkapi dx medis
Diagnosa medis
melengkapi dx. Kep.
Langkah-langkah menentukan diagnosa
keperawatan
2. Identifikasi masalah
Contoh 2
Saya merasa Mual, kulit saya kering dan saya merasa haus. Klien muntah 100
cc, turgor kulit kembali dalam 10 detik intake cairan 1000 cc dan output 2000
cc/hari.
Bandingkan dengan standar normal
Tidak muntah, kulit kembali dlm 2 detikIntake cairan 2500 cc dan output
2500/hari
Buat kesimpulan
Masalah cairan dan elektrolit
2. Identifikasi Masalah
Tentukan masalah
1. Tidak ada masalah
contoh
Batasan Karakteristik
Tanda (data objektif ) dan gejala (data subjektif) yang
menjadi bukti untuk mendukung diagnosa keperawatan
Jika perawat menduga adanya ggn konsep diri, tapi kurang data diagnosa
kemungkinan.
3. Kemungkinan : perlu data tambahan.
masalah dan faktor pendukung (-), tapi ada faktor yang menyebabkan masalah.
Syarat : adanya unsur respon dan faktor yg mungkin dpt menimbulkan masalah tapi
belum ada.
kemungkinan ggn konsep diri : rendah diri / terisolasi b.d diare.
4. Wellnes : Keputusan klinik ttg individu, keluarga dan masy dalam transisi ke tingkat
kesejahteraan tertentu ke tingkat yg lebih tinggi.
Ada 2 kunci :
a. sesuatu yg menyenangkan pd tingkat yg lebih tinggi,
b. Adanya status dan fungsi yg efektif.
5. Syindrome : diagnosa yg terdiri dari dx kep aktual dan resiko akanmuncul karena kejadian
tertentu.
Contoh: Syndroma trauma perkosaan.
III. PERENCANAAN
Perencanaan merupakan tahap ketiga dari proses keperawatan
dimana tujuan/hasil ditentukan dan intervensi dipilih.
a. Konsep Trias
Pada bagian lain diluar emergensi, konsep trias ini cukup dengan tiga
kategori, yaitu : segera, urgent dan non-urgent.
1. segera adalah masalah yang mengancam kematian atau hilangnya bagian tubuh.
1) Kebutuhan fisiologis
Tujuan adalah pedoman yang luas yang menunjukkan arah keseluruhan untuk
perpindahan sebagai akibat dari intervensi tim perawatan kesehatan; dibagi
menjadi tujuan jangka panjang dan tujuan jangka pendek.
Tujuan jangka panjang merupakan tujuan yang tidak dicapai sebelum
pemulangan tetapi memerlukan perhatian yang terus menerus dari pasien
dan/atau orang lain.
Tujuan jangka pendek adalah tujuan yang biasanya harus dicapai sebelum
pemulangan atau perpindahan ke tingkat perawatan yang kurang akut.
Tujuan yang ditetapkan harus mengarah pada masalah, apakah mencegah,
mengurangi atau menghilangkannya.
Contoh :
Diagnosa keperawatan : bersihan jalan nafas tak efektif yang
berhubungan dengan peningkatan produksi sputum ditandai dengan
klien mengeluh sesak suara nafas wheezing, RR = 30x/menit, adanya
sputum purulen
Tujuan : bejalan nafas bersih dan efektif setelah diberikan tindakan
keperaataah selama 7 hari
2. Kriteria hasil / tujuan / sasaran
Contoh tujuan
Klien (S) mampu mengeluarkan (KK /P) sekret paru (H/K)
tanpa bantuan (KH/K) pada tanggal 17/01/09 (T/W)
Ibu klien (S) mampu mendemonstrasikan (KK/) cara
menggunakan peralatan oksigen (H) dengan benar (KH)
pada tanggal 19/01/09 (T/W)
3. Rencana tindakan Keperawatan
Tindakan spesifik yg diimplementasikan pwt
dlm mencapai KH
Didesain u/ mengurangi atau mengatasi
etiologi.
Komponen Rencana keperawatan:
1. Tanggal: hari, bulan, tahun
2. Kata kerja yg dapat diukur:
3. Subjek: siapa yg menerima tindakan
4. Target waktu
5. Tanda tangan: membuktikan kebenaran instruksi
perawat
Dalam menuliskan rencana tindakan berfokus pada 5
w1H
Intervensi keperawatan
Jenis tindakan keperawatan dibedakan berdasarkan
kewenangan dan tanggungjawab perawat secara
profesional meliputi : tindakan independen,
dependen dan interdependen
1. Independen
suatu kegiatan yg dilaksanakan oleh perawat tanpa
petunjuk dan perintah dari prefesi lain.
Tindakan independen dibedakan menjadi 4:
Tipe tindakan keperawatan independen
Tindakan diagnostik
Kaji (KK) kemampuan klien (S) untuk batuk (H) pd
tanggal 15/01/09 (W) ttd
Tindakan terapeutik
Lakukan pengisapan sekresi paru klien jika perlu
Dependen
Berhubungan dengan pelaksanaan tindakan medis
Contoh perawatan kolostomi
IV. IMPLEMENTASI
Definisi
Kegiatan pelaksanaan tindakan dari
perencanaan untuk memenuhi kebutuhan fisik
dan emosional.
3. Dokumentasi
Pencatatan yang lengkap dan akurat harus dilakukan.
Tahapan proses keperawatan
Klien masuk pengkajian Diagnosa
keperawatan
Klien keluar
Evaluasi perencanaan
Implementasi
TUJUAN
Tujuan umum :
Menjamin asuhan keperawatan secara optimal
Meningkatkan kualitas asuhan keperawatan.
Tujuan khusus :
Mengakhiri rencana tindakan keperawatan
Menyatakan apakah tujuan keperawatan telah tercapai atau belum
Meneruskan rencana tindakan keperawatan
Memodifikasi rencana tindakan keperawatan
Dapat menentukan penyebab apabila tujuan asuhan keperawatan
belum tercapai
MANFAAT :
Untuk menentukan perkembangan kesehatan klien
Untuk menilai efektifitas, efisiensi dan produktifitas
asuhan keperawatan yang diberikan
Untuk menilai pelaksanaan asuhan keperawatan
Sebagai umpan balik untuk memperbaiki atau menyusun
siklus baru dalam proses keperawatan
Menunjang tanggung gugat dan tanggung jawab dalam
pelaksanaan keperawatan
JENIS EVALUASI :
Evaluasi formatif (evaluasi proses) : menilai jalannya
pelaksanaan proses keperawatan sesuai dengan situasi,
kondisi dan kebutuhan klien. Evaluasi proses harus
dilaksanakan segera setelah perencanaan keperawatan
dilaksanakan untuk membantu keefektifan terhadap
tindakan.