Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN

DIARE

Pokok Bahasan : Penyakit Diare pada Anak


Sub Pokok Bahasan : 1. Pengertian Diare
2. Penyebab Diare dan Epidemiologi Diare
3. Pencegahan penyakit diare
4. Prinsip tatalaksana penderita diare
5. Tatalaksana penderita diare di rumah
Hari / Tanggal : Selasa, 18 Juli 2017
Waktu : 20 menit
Sasaran : Pasien dan keluarga pasien di kamar 10 A Ruang
Cempaka RSUD dr. R Goeteng Taroenadibrata
Purbalingga
Tempat :Ruang Cempaka RSUD dr. R Goeteng
Taroenadibrata Purbalingga
Pemberi Materi : Viki Tias Devi Pratiwi
LATAR BELAKANG
Berdasarkan kajian & analisa dari beberapa survei yang dilakukan, angka
kesakitan diare pada semua golongan umur pada saat ini adalah 280/1000
penduduk. Pada golongan Balita episode diare adalah 1,5 kali per tahun. Angka
kematian diare yang didapat dari Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT 1995)
bila diproyeksikan pada penduduk Indonesia, setiap tahunnya terdapat 112.000
kematian pada semua golongan umur (54/100.000 pendududk) pada balita terjadi
55.000 kematian (2,5 per 1000 balita).
Secara global ada dua tujuan pokok program P2 Diare, yaitu mencegah
kematian karena diare dan mencegah agar tidak sakit diare. Upaya pencegahan
yang efektif melalui peningkatan kegiatan komunikasi Informasi Edukasi (KIE)
serta menggerakkan peran serta masyarakat secara aktif. Sebagai sasaran utama
KIE adalah masyarakat, terutama ibu yang mempunyai balita agar dapat
melaksanakan tatalaksana diare dengan benar dan kegiatan pencegahan yang
efektif.

A. TUJUAN
1. Tujuan instruksional umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang perawatan diare pada
anak, pasien dan keluarga pasien dapat mengerti, menghayati dan
melaksanakan hidup sehat melalui pendekatan Komunikasi, Informasi
dan Edukasi (KIE) sehingga kesakitan dan kematian diare dapat dicegah.
2. Tujuan instruksional khusus
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 20 menit tentang
perawatan diare pada anak diharapkan pasien dan keluarga pasien
mampu :
1. Mengetahui dan memahami Pengertian Diare
2. Mengetahui dan memahami Penyebab Diare dan Epidemiologi
Diare
3. Mengetahui dan memahami Pencegahan penyakit diare
4. Mengetahui dan memahami Prinsip tatalaksana penderita diare
5. Mengetahui dan memahami Tatalaksana penderita diare di rumah
6. Mendemonstrasikan cara pembuatan oralit dan LGG (larutan gula
garam)

B. SASARANDAN TARGET
1. Sasaran : Pasien dan keluarga pasien di ruang Cempaka
2. Target : Pasien dan keluarga pasien An. F

C. STRATEGI DAN PELAKSANAAN


1. Hari dan tanggal : Selasa, 18 Juli 2017
2. Waktu : 08.00 WIB
3. Tempat :Ruang Cempaka RSUD dr. R. Goeteng
Taroenadibrata Purbalingga
D. MEDIA
1. Leaflet
2. Lembar Balik

E. METODE
1. Ceramah
2. Tanya Jawab

F. SETTING TEMPAT

Keterangan : : penyaji
: pasien
: moderator
: keluarga pasien

G. PEMBAGIAN PERAN DAN PENUGASAN


Penyaji : Viki Tias Devi Pratiwi

H. MATERI
Terlampir

I. PENGORGANISASIAN
KEGIATAN
PELAKSANA RESPON AUDIENS
1. Memberikan salam 1. Pasien dan keluarga
pasien menjawab
salam
2. Memperkenalkan diri 2. Pasien dan keluarga
3. Menyampaikan tujuan pasien mendengarkan
3. Pasien dan keluarga
pasien mendengarkan
4. Menyepakati
4. Pasien dan keluarga
kontrak waktu
pasien menyepakati
5. Apersepsi tentang peny- kontrak waktu
5. Pasien dan keluarga
akit yang di derita
pasien menjawab
sesuai dengan penge-
tahuan mereka
1. Menjelaskan isi materi 1. Pasien dan keluarga
pasien mendengarkan
dan memperhatikan
penjelasan secara
seksama
2. Pasien dan keluarga
2. Mengevaluasi secara
pasien bertanya
verbal pada pasien dan
kepada penyaji
keluarga pasien
3. Pasien dan keluarga
pasien menjawab
pertanyaan dari
penyaji
1. Berpamitan dengan 1. Pasien dan keluarga
pasien dan keluarga pasien
memperhatikan
2. Mengakhiri kegiatan
2. Pasien dan keluarga
dengan salam
pasien menjawab
salam

J. EVALUASI
1. Evaluasi struktur
a. SAP siap 1 hari sebelum pelaksanakan kegiatan.
b. Perencanaan pendidikan kesehatan yang sesuai dan tepat sebelum
pelaksanaan kegiatan.
c. Media pendidikan kesehatan siap satu hari sebelum pelaksanaan
kegiatan.
2. Evaluasi proses
a. Pasien dan keluarga pasien bersedia untuk mengikuti kegiatan yang
telah direncanakan.
b. Pasien dan keluarga pasien dapat memerhatikan materi yang
disampaikan.
c. Penyaji menyampaikan materi dengan jelas dan benar.
3. Evaluasi hasil
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang penyakit diabetes
mellitus diharapkan:
a. Pasien dan keluarga pasien dapat menjelaskan Pengertian Diare
(indikator 100%)
b. Pasien dan keluarga pasien dapat menyebutkan Penyebab Diare dan
Epidemiologi Diare (indikator 100%)
c. Pasien dan keluarga pasien dapat menyebutkan Pencegahan penyakit
diare (indikator 100%)
d. Pasien dan keluarga pasien dapat menyebutkan Prinsip tatalaksana
penderita diare (indikator 100%)
e. Pasien dan keluarga pasien dapat menyebutkan Tatalaksana penderita
diare di rumah (indikator 100%)
f. Pasien dan keluarga pasien dapat mendemonstrasikan pembuatan
oralit dan LGG (larutan gula garam) (indikator 100%)

K. REFERENSI
Depkes RI , 2007, Pelaksanaan Program P2 Diare, Depkes RI, Jakarta
Anonim, 2009, Ilmu Kesehatan Anak, FK-UI, Jakarta
Depkes RI, 2007, Manajemen Terpadu Balita Sakit, Depkes RI, Jakarta
Greenberg CM, 2011, Nursing Care Planning Guides For Children,
California State Univercity, California.
Lampiran

PERAWATAN DIARE DI RUMAH

A. Pengertian Penyakit Diare


Diare adalah buang air besar dengan konsistensi lembek /cair bahkan
dapat berupa air saja yang frekuensinya lebih sering dari biasanya ( biasanya
lebih dari 3 kali dalam sehari).

B. Penyebab Diare
Penyakit diare dapat disebabkan oleh :
a. Infeksi oleh karena Penyebaran kuman yang menyebabkan diare
Kuman penyebab diare biasanya menyebar melalui fecal oral antara lain
melalui makanan / miniman yang tercemar tinja dan atau kontak
langsung dengan tinja penderita.
b. Malabsorsi : Gangguan dalam pencernaan makananan
c. Alergi makanan dan keracunan makanan
d. Imunodefisiensi / imunosupresi(kekebalan menurun)
Keadaan ini biasanya berlangsung sementara setelah infeksi virus
(campak) dan mungkin berlangsung lama seperti pada penderita AIDS
e. Faktor lingkungan dan perilaku

Klasifikasi Diare
a. Diare akut : jika kurang dari 1 minggu
b. Diare Persisten : jika diare 14 hari atau lebih
c. Diare dengan tinja bercampur darah (disentri)

Epidemiologi Diare
Epidemiologi diare adalah sebagai berikut :
a. Penyebaran kuman yg menyebabkan diare
Kuman penyebab diare biasanya menyebar melalui saluran pencernaan antara
lain melalui makanan / miniman yang tercemar tinja dan atau kontak
langsung dengan tinja penderita. Beberapa perilaku dapat menyebabkan
penyebaran kuman enterik dan meningkatkan resiko terjadinya diare, a.l :
- Tidak memberikan ASI secara penuh 4-6 bulan pertama kehidupan
- Menggunakan botol susu
- Menyimpan makanan masak pada suhu kamar
- Menggunakan air minum yang tercemar
- Tidak cuci tangan sesudah buang air besar dan sesudah membuang tinja
anak atau sebelum makan dan menyuapi anak
- Tidak membuang tinja (termasuk tinja bayi) dengan benar.
b. Faktor penjamu (manusia) yang meningkatkan kerentanan terhadap diare
a.l:
- Tidak memberikan ASI sampai 2 tahun
- Kurang gizi
- Campak, Diare dan desentri sering terjadi dan berakibat berat pada anak-
anak yang sedang menderita campak dalam 4 minggu terakhir.
- Imunodefisiensi / imunosupresi. Keadaan ini biasanya berlangsung
sementara setelah infeksi virus (campak) dan mungkin berlangsung lama
seperti pada penderita AIDS. Pada anak imunosupresi berat, diare dapat
terjadi karena kuman tidak patogen dan mungkin juga berlangsung lama
- Secara proporsional, diare lebih banyak terjadi pada golongan balita (55%)
c. Faktor lingkungan dan perilaku
Apabila faktor lingkungan tidak sehat karena tercemar kuman diare serta
berakumulasi dengan perilaku manusia yang tidak sehat pula yaitu melalui
makanan dan minuman, maka dapat menimbulkan kejadian penyakit diare.

C. Pencegahan penyakit diare


a. Meningkatkan pemberian ASI
b. Memperbaiki pemberian makanan pendamping ASI
c. Menggunakan air bersih yang cukup
d. Mencuci tangan dengan sabun
e. Menggunakan jamban yang benar
f. Membuang tinja bayi dan anak-anak yang tepat
g. Imunisasi campak

D. Prinsip tatalaksana penderita diare


a. Mencegah terjadinya dehidrasi
Mencegah terjadinya dehidrasi dapat dilakukan mulai dari rumah dengan
memberikan minuman lebih banyak cairan rumah tangga yang
dianjurkan, bila tidak mungkin berikan air matang
b. Mengobati Dehidrasi
Bila terjadi Dehidrasi (terutama pada anak), penderita harus segera
dibawa ke petugas kesehatan atau sarana kesehatan untuk mendapatkan
pengobatan yang cepat dan tepat
c. Memberi makanan
Berikan makanan selama serangan diare untuk memberikan gizi pada
penderita terutama anak agar tetap kuat dan tumbuh serta mencegah
berkurangnya berat badan. Anak yang masih minum ASI harus lebih
sering diberi ASI. Anak yang minum susus formula diberikan lebih
sering dari biasanya. Anak usia 6 bulan atau lebih termasuk bayi yang
telah mendapatkan makanan padat harus diberikan makanan yang mudah
dicerna sedikit-sedikit tetapi sering. Setelah diare berhenti, pemberian
ekstra makanan diteruskan selama 2 minggu untuk membantu
memulihkan berat badan anak
d. Mengobati masalah lain
Apabila diketemukan penderita diare disertai dengan penyakit lain, maka
diberikan pengobatan sesuai indikasi, dengan tetapmengutamakan
rehidrasi. Tidak ada obat yang aman dan efektif untuk menghentikan
diare.

E. Tatalaksana penderita diare di rumah


Akibat dari diare yang terus menerus adalah kekurangan cairan ( dehidrasi ).
Tanda-tanda Dehidrasi Berat :
- Letargis atau tidak sadar
- Mata cekung
- Tidak bisa minum atau malas minum
- Cubitan kulit perut kemblinya sangat lama.

Tanda-tanda Dehidrasi ringan/sedang :


- Gelisah,rewel/mudah marah
- Mata cekung
- Haus,minum dengan lahap
- Cubitan kulit perut kembalinya lambat
Tanpa dehidrasi : tidak ditemukan tanda-tanda seperti diatas
Penanganan Dehidrasi Ringan :
a. Beri cairan tambahan (sebanyak anak mau)
- ASI tetap diberikan bagi anak yang masih menyusu
- Oralit
- Larutan gula garam
- Cairan makanan( air tajin,kuah sayur atau air matang)
b. Lanjutkan pemberian makan
c. Pergi ke pusat pelayanan kesehatan
Penanganan Dehidrasi Sedang/Ringan:
a. Pemberian cairan tambahan seperti penanganan dehidrasi ringan
b. Pemberian Oralit secara intensif selama periode 3 jam
c. Ulangi penilaian dan klasifikasikan derajat dehidrasinya.
Penanganan Dehidrasi Berat :
- Rujuk segera ke pusat pelayanan kesehatan untuk pengobatan IV
- Penanganan Dire persisten dan Disentri
- Lakukan rehidrasi bila terjadi dehidrasi
- Pemakaian Antibiotik sesuai anjuran dokter

F. Cara pembuatan oralit dan LGG (larutan gula garam)


Cara pembuatan dan pemberian oralit adalah sebagai berikut :
- sediakan air matang 200 cc ( 1 gelas)
- tambahkan gula pasir 1 sendok makan dan garam sepucuk sendok teh
- Kemudian aduk sampai larut
- Berikan sesendok teh tiap 1-2 menit untuk anak dibawah umur 2 tahun
- Berikan beberapa teguk dari gelas untuk anak lebih tua
- Bila anak muntah, tunggulah 10 menit, kemudian berikan cairan lebih
lama (misalnya sesendok 2-3 menit)
- Bila diare berlanjut setelah oralit habis, berikan cairan lain seperti
dijelaskan atau ke petugas kesehatan untuk mendapatkan oralit.

Berikan oralit setiap habis BAB dengan jumlah sebagai berikut :


Tabel : Pemberian oralit setiap BAB sesuai umur
UMUR Jumlah oralit yang diberikan tiap BAB
< 1 tahun 50-100 ml
1-4 tahun 100-200 ml
> 5 tahun 200-300 ml
Dewasa 300-400 ml

DAFTAR HADIR PESERTA PENDIDIKAN KESEHATAN

TANGGAL NAMA TTD


1
2
3

DAFTAR HADIR MAHASISWA PENYULUH

TANGGAL NAMA TTD


Viki Tias Devi Pratiwi 1
Purbalingga, 18 Juli 2017
Pembimbing Lahan/CI Ruangan

(....................................)

Anda mungkin juga menyukai