Anda di halaman 1dari 32

PERAWATAN ORANG SAKIT

Pandangan Islam Tentang Berobat dan Perawatan


Wajib berobat
Usamah bin Syarik berkata:

ِ ‫سلَّ َم َو َجا َء‬


‫ت‬ َ ‫علَ ْي ِه َو‬َ ُ‫صلَّى هللا‬ َ ‫هللا‬ِ ‫س ْو ِل‬ُ ‫ت ِع ْن َد َر‬ُ ‫ ُك ْن‬:‫سا َمةَب ِْن ش َِري ٍْك قَا َل‬َ ُ ‫ع ْن ا‬
َ
‫ض ْع‬َ َ‫هللا لَ ْم ي‬ ِ ‫ نَعَ ْم يَا ِعبَا َد‬:‫هللا اَنَت َ َد َاوى؟ فَقَا َل‬
َ ‫هللا ت َ َد َاو ْوافَا َِّن‬ ِ ‫س ْو َل‬ ُ ‫ار‬َ َ‫ي‬:‫اب فَقَالُوا‬ ُ ‫اْالَع َْر‬
.‫ ا َ ْل َه َر ُم‬:‫ َما ُه َو؟ قَا َل‬:‫اح ٍد قَالُوا‬
ِ ‫غي َْر َداءٍ َو‬َ ‫ض َع لَهُ ِشفَا ًء‬ َ ‫َدا ًء اِالَّ َو‬
Pada waktu saya berada bersama Rasulullah SAW datanglah
beberapa orang Badui (pegunungan) lalu mereka berkata, Ya
Rasulullah, apakah kita mesti berobat? Maka beliau
menjawab Ya, wahai hamba Allah, berobatlah kamu, karena
Allah tidak menurunkan penyakit melainkan Dia menurunkan
juga obatnya, kecuali satu penyakit, Mereka bertanya lagi:
penyakit apakah itu? Beliau menjawab: Tua (Riwayat Ahmad
dalam buku Zaidul Ma ad juz III halaman 66 cet. Mesir tahun
1928).
Abu Darda berkata: Rasulullah SAW bersabda:

َ ‫سلَّ َم ِإ َّن‬
‫هللا‬ َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َ ُ‫صلَّى هللا‬ َ ‫هللا‬ ِ ‫س ْو ُل‬ُ ‫ قَا َل َر‬:‫ع ْن ا َ ِبى ال َّد ْر َد ِاء قَا َل‬ َ •
.‫ا َ ْنزَ َل ال َّدا َء َوال َّد َوا َء َو َجعَ َل ِل ُك ِِّل َداءٍ َد َواءٍ فَت َ َد َاو ْو َاوالَتَت َ َد َاو ْوا ِب َح َر ٍام‬
• Sesungguhnya Allah menurunkan penyakit dan
obat dan menjadikan bagi setiap penyakit
obatnya, maka berobatlah kamu, tapi jangan
berobat dengan yang haram. (Riwayat Abu Daud
dalam Kitab Jami’us Shaghir, Juz I hal : 227,
cetakan Hijazi)
• Karena berobat wajib, maka wajib pula ada ahli
pengobatan (dokter), tenaga para medis
(perawat, bidan) dan rumah-rumah sakit, tempat
perawatan dan pengobatan.
• Perlu dokter dan para medis
– Firman Allah SWT di dalam kitab suci Al Qur’an
surat An Nahl ayat 43.

Artinya: Maka bertanyalah kamu kepada orang


yang ahli jika kamu tidak mengetahuinya
Hadits Nabi SAW diriwayatkan dari
sahabat Abu Hurairah.

َ ُ‫صلَّى هللا‬
‫علَ ْي ِه‬ َ ‫هللا‬ ِ ‫س ْو ُل‬ ُ ‫ قَا َل َر‬:‫ع ْنهُ قَا َل‬ َ ُ‫ى هللا‬ َ ‫ض‬ ِ ‫ع ْن ا َ ِبى ُه َري َْرة َ َر‬
َ •
.َ‫عة‬ َّ ‫غي ِْر ا َ ْه ِل ِه فَا ْنت َ ِِ ِرال‬
َ ‫سا‬ َ ‫سلَّ َم اِذَا ُو ِس َد اْالَ ْم ُراِلَى‬
َ ‫َو‬
• Abu Hurairah berkata: Nabi SAW bersabda: Apabila
sesuatu urusan diserahkan kepada orang yang
bukan ahlinya maka tunggulah saat kehancurannya
(Riwayat Bukhari dalam Kitab Faidhul Qadir, Juz I hal
: 451).
Hadits Nabi SAW disampaikan oleh Ibnu Umar

ٍ ‫اع‬ ‫ر‬ َ ‫م‬


ْ ُ
‫ك‬ ُّ ‫ل‬ ُ
‫ك‬ ‫م‬
َ َّ ‫ل‬ ‫س‬
َ ‫و‬
َ ‫ه‬
ِ ‫ي‬
ْ َ ‫ل‬ ‫ع‬
َ ُ ‫هللا‬ ‫ى‬ َّ ‫صل‬
َ ‫هللا‬ ُ ‫ قَا َل َر‬:‫ع َم َر قَا َل‬
ِ ‫س ْو ُل‬ ُ ‫ع ِن اب ِْن‬
َ •
.‫ع ْن َر ِعيَّتِ ِه‬ َ ‫َو ُكلُّ ُك ْم َم ْس ُؤ ْو ٌل‬
• Ibnu Umar berkata: Rasulullah SAW bersabda:
Tiap-tiap kamu adalah pemimpin/pemelihara dan
tiap kamu bertanggung jawab atas
pimpinannya/pemeliharaannya (Riwayat Bukhari,
Ahmad dan Abu Daud, dalam Kitab Faidhul Qadir,
juz 5 hal 78).
• Qaidah Usul Fiqh:
• Segala sesuatu yang tidak sempurna melainkan
dengan dia, maka dia itu wajib (Abdul Hamid
Hakim, Mabaadi awaaliyah)
Hal-hal yang dianjurkan pada
perawatan orang sakit ringan

1. Mengajarkan, memperingatkan dan memberi


kesempatan kepadanya supaya senantiasa ingat
kepada Allah dan mengerjakan segala amal
ibadat yang dapat mendekatkan diri kepada
Allah dan mengerjakan segala amal ibadat yang
dapat mendekatkan diri kepada Allah seperti
sembahyang, berzikir, membaca Al Qur’an dan
sebagainya.
2. Menyediakan:
a. Mushalla khusus
b. Bacaan enteng yang berjiwa keagamaan
c. Hiburan-hiburan yang berjiwa keagamaan
(film, radio, dll)
d. Mewujudkan suasana keagamaan.
Hal-hal yang dianjurkan pada
perawatan orang sakit keras
1. Nabi SAW bersabda:
َ َ‫سلَّ َم ِحيْنَ قَد َِم ْال َم ِد ْينَة‬
‫سأ َ َل َع ِن‬ َ ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو‬
َ ‫ى‬َّ ‫• َع ْن ا َ ِبى قَتَا َدة َ ا َ َّن النَّ ِب‬
‫ث َما ِل ِه لك يارسول هللا واوصى‬ ِ ُ‫البَ َّرا َءب ِْن َم ْع ُر ْو ٍرقَالُ ْوا ت ُ ُوفِِّى َوا َ ْوصى ِبثُل‬
‫ اصاب‬:‫ان يوجه القبلة اذا احتضر فقال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم‬
.‫الفطرة‬
Abu Qatadah meriwayatkan bahwa Nabi SAW ketika
tiba di Madinah menanyakan tentang Bara’ bin Ma’rur.
Mereka mengatakan bahwa dia telah meninggal dunia
dan mewasiatkan sepertiga hartanya buat engkau, ya
Rasulullah dan dia telah mewasiatkan agar dia
dihadapkan ke kiblat bila ia sudah dalam dekat wafat,
maka Nabi SAW bersabda: “wasiatnya itu sudah sesuai
dengan fitrah Islam”. (Riwayat Hakim dalam Kitab
Nailul Authar Juz IV hal 23).
2. Memperingatkan dan mengajari ia
mengucapkan kalimat “La ilahail
lallah”
• Nabi SAW bersabda:
‫سلَّ َم لَ ِقِّنُ ْوا‬ َ ُ‫صلَّى هللا‬
َ ‫علَ ْي ِه َو‬ ُ ‫ قَا َل َر‬:‫س ِع ْي ٍد قَا َل‬
ِ ‫س ْو ُل‬
َ ‫هللا‬ َ ‫ع ْن ا َ ِبى‬
َ •
.ُ‫َم ْوتَا ُك ْم الَ اِلهَ اِالَّ هللا‬
• Abu Sa’id meriwayatkan bahwa Nabi SAW
bersabda: Ajarilah orang-orang kamu yang
hampir mati kalimat “La ila ha il lallah” pasti
ia masuk surga (Riwayat Ahmad dan Abu
Daud dalam Kitab Nailul Authar, juz IV hal 17).
3. Menasehatinyasupaya ia bertaubat dan berbaik sangka
kepada Allah dengan mengharapkan kemampuannya dan
rahmat-Nya sekalipun ia merasa banyak berdosa, namun
Allah dapat memberinya ampun dan rahmat.

• Nabi SAW bersabda:


:‫سلَّ َم قَا َل‬
َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َ ُ‫صلَّى هللا‬ ِ ‫س ْو َل‬
َ ‫هللا‬ ُ ‫ع ْنهُ ا َ َّن َر‬ َ ُ‫ى هللا‬ َ ‫ض‬ِ ‫ع ْن َجا ِب ٍر َر‬
َ •
.‫هلل تَعَالى‬ َّ ‫الَ يَ ُم ْوت ُ َّن ا َ َح ُد ُك ْم اِالَّ َو ُه َو ُم ْح ِس ُن‬
ِ ‫الِ ِِّن ِبا‬
• Jabir meriwayatkan bahwa, dia mendengar Nabi
Muhammad SAW bersabda: Barang siapa
diantara kamu yang menghadapi maut
hendaklah ia berbaik sangka bahwa Allah akan
memberinya rahmat dan ampun (Riwayat Muslim
Kitab Subulussalam Juz II hal 148).
4. Nabi SAW bersabda:

‫علَ ْي ِه‬ ِ ‫صلَّى‬


َ ‫هللا‬ َ ‫هللا‬ ِ ‫س ْو َل‬ ُ ‫ع ْن َها ا َ َّن َر‬َ ُ‫ى هللا‬ َ ‫ض‬ ِ ‫ع َم َر َر‬
ُ ‫هللا ب ِْن‬ َ ‫ع ْن‬
ِ ‫ع ْب ِد‬ َ •
.‫هللا يَ ْقبَ ُل ت َ ْوبَةَ ْالعَ ْب ِد َمالَ ْم يُغ َْر ِغ ْر‬
َ َّ
‫ن‬ َ ‫ا‬ :‫ل‬َ ‫ا‬َ ‫ق‬ ‫م‬ َّ
َ ‫سل‬ َ ‫َو‬
Abdullah bin Umar r.a. meriwayatkan bahwa Nabi
SAW bersabda: Sesungguhnya Allah menerima
taubat hambaNya selama ia belum dalam krisis
mati (Riwayat Ibnu Majjah dan Turmudzi hadits
hasan Kitab At Targhib wat tarhib, juz II, hal 221).


Menjaga supaya pakaian dan tempat si sakit senantiasa bersih suci

‫ب َج ِيِّ ٍد‬
ٍ ‫عا ِب ِثيَا‬
َ ‫ت َد‬ ُ ‫ض َرهُ ْال َم ْو‬َ ‫ى اَنَّهُ لَ َّما َح‬ ِّ ِ ‫س ِع ْي ٍد ْال ُخ ْد ِر‬
َ ‫ع ْن ا َ ِبى‬َ •
:‫سلَّ َم يَقُ ْو ُل‬
َ ‫علَ ْي ِه َو‬َ ُ‫صلَّى هللا‬ ِ ‫س ْو َل‬
َ ‫هللا‬ ُ ‫ت َر‬ ُ ‫س ِم ْع‬َ :‫س َها ث ُ َّم قَا َل‬َ ‫فَلَ ِب‬
.‫ت ِف ْي َها‬ ُ ‫ث ِفى ِثيَا ِب ِه الَّ ِتى يَ ُم ْو‬ ُ ‫ا َ ْل َم ِي‬
ُ َ‫ِّت يُ ْبع‬
Abi Sa’id Al Khudri ketika dia menghadapi maut,
meminta pakaian yang baik/bersih dan lalu
dipakainya, seraya berkata: Saya mendengar
Rasulullah SAW bersabda: Orang yang mati akan
dibangkitNya di hari qiyamat dengan pakaian
yang dipakai waktu meninggal (Riwayat Abi Daud
dalam Kitab Subulus Salam, juz II halaman 56).
5. Mendo’akannya
Nabi SAW bersabda:
َ ‫ض ْرت ُ ُم ْال َم ِري‬
‫ْض‬ َ ‫ اِ َذا َح‬:‫سلَّ َم‬ َ ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو‬ َ ‫هللا‬ ِ ‫س ْو ُل‬ ْ َ‫سلَ َمةَ قَال‬
ُ ‫ قَا َل َر‬:‫ت‬ َ ‫َع ْن ا ُ ِ ِّم‬
. َ‫ِّت فَقُ ْولُ ْوا َخي ًْرا فَا َِّن ْال َمالَ ئِ َكةَ يُ َؤ ِ ِّمنُ ْونَ َما تَقُ ْولُ ْون‬
َ ‫ا َ ِو ْال َم ِي‬
Ummu Salamah meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW
bersabda: Bila kamu berada pada orang sakit atau
mati, ucapkanlah do’a yang baik-baik maka
sesungguhnya malaikat-malaikat akan mengaminkan
apa-apa yang engkau katakana (Riwayat Muslim Kitab
Muslim juz I, hal 339).
SIFAT-SIFAT YANG HARUS DIMILIKI OLEH TENAGA
MEDIK DAN PARA MEDIK

Melihat bagaimana besarnya amal dan


pengabdian yang diberikan oleh dokter dan
tenaga para medis, maka Islam menganjurkan
beberapa sifat-sifat yang harus dipunyai antara
lain:
1. Beriman
Sebab tanpa iman segala amal saleh sebagai
dokter dan tenaga para medis akan hilang sia-sia
dimata Allah.
Dalillnya:
Surat Al-‘Ashri: 1-3
2. Tulus-ikhlas karena Allah

Dalil:

Mereka hanya diperintahkan untuk


mengabdikan diri kepada Allah dengan ikhlas,
lurus mengerjakan agama, karena Dia (Al
Bayyinah : 5)
3. Penyantun

Artinya ikut merasakan penderitaan orang lain


dan karena itu suka menolong orang lain
dalam kesukaran.
Dalilnya:
Firman Allah SWT, dalam surat Al-Baqarah
ayat 263 yang artinya: Tutur bahasa yang baik
dan pemaaf lebih utama dari pada pemberian
yang diiringi dengan sesuatu yang menyakiti,
dan Allah Maha Kaya dan Maha Penyantun.
Sabda Nabi SAW yang artinya: Segala
orang yang penyantun disukai oleh
Allah yang maha penyantun,
santunilah orang yang dibumi niscaya
kamu akan disantuni oleh yang
dilangit (Riwayat Tirmidzi dan Abu
Daud dalam Kitab At-Targib, juz I, hal
90)
4. Peramah

Bergaul dengan tidak kaku dan menyenangkan


Dalil:
Firman Allah surat Ali ‘Imran ayat 159
Maka karena rahmat Allah engkau berlaku
lemah lembut kepada mereka, sekiranya
engkau berlaku kasar dan berhati bengis,
niscaya mereka menjauhkan diri dari
sekitarmu.
Sabda Rasulullah SAW.
‫ط ْال َو ْج ِه‬ ُ ‫سعَ ُه ْم ِم ْن ُك ْم بَ ْس‬
َ َ‫اس ِبا َ ْم َوا ِل ُك ْم َول ِك ْن ِلي‬ َ َ ‫• اِنَّ ُك ْم الَ ت‬
َ َّ‫سعُ ْو َن الن‬
.‫ق‬ ِ ُ ‫ل‬‫خ‬ُ ْ
‫ال‬ ‫َو ُح ْس ُن‬
Sesungguhnya kamu tidak dapat melapangi
manusia dengan hartamu, tetapi manis muka
dan baik budi yang dapat melapangi mereka.
(Riwayat Abu Ya’la, yang disahkan
kebenarannya oleh Hakim dari Abu Hurairah,
dalam Kitab Bulughul Maram, hal 309).
5. Sabar

Artinya Tidak lekas emosional dan lekas marah.


Dalil:
Firmal Allah SWT dalam surat Asy-Syura ayat 43:
‫ع ْر ِِ اُْا م مم ْو ِر‬ َ ‫صبَ َر َو‬
َ ‫غفَ َر ا َِّن ذ ِل َك لَ ِم ْن‬ َ ‫َولَ َم ْن‬
Sesungguhnya orang yang sabar dan pemaaf
adalah termasuk pekerti yang perlu dan
dipelihara.
Sabda Nabi SAW:

‫علَى اِذَا ُه ْم َخي ٌْر‬ ْ َ‫ط النَّا ِس َوي‬


َ ‫ص ِب ُر‬ َ ‫• ا َ ْل ُم ْس ِل ُم اِذَا َك‬
َ ‫ان ُمخَا ِل‬
.‫علَى اَذَا ُه ْم‬
َ ‫ص ِب ُر‬ْ َ‫اس َوالَ ي‬ ُ ‫ِم َن ْال ُم ْس ِل ِم الَّ ِذى الَ يُخَا ِل‬
ِ َّ‫ط الن‬
Seorang muslim yang bergaul dengan orang
lain dan sabar menghadapi perbuatan mereka
yang menyakiti, lebih utama dari seorang
muslim tidak bergaul dan tidak sabar atas
perbuatan mereka yang menyakiti. (Riwayat
Tirmizi dari Abu Hurairah, dalam Kitab At-Taj
juz V, halaman 52).
6. Tenang
Tidak gugup betapapun keadaan gawat.
Dalil:
Sabda nabi SAW:
َّ ‫َعلَ ْي ُك ْم بِال‬
.‫س ِك ْينَ ِة‬
Tetaplah kamu bersifat tenang (Riwayat AT-Thabrani
dan Baihaqi dari Abu Musa, Kitab Fadhul Qadir, Juz IV,
halaman 241).
Sabda Nabi SAW:
.‫ت ا َ ْم ًرا فَعَلَي َْك ِبالت ُّ َؤ َدةِ َحتَّى يُ ِريَ َك هللاُ ِم ْنهُ ا َ ْل َم ْخ َر َج‬
َ ‫اِ َذاا َ َر ْد‬
Bila engkau hendak melakukan suatu pekerjaan,
hadapilah dengan tenang hingga Allah menunjukkan
kepada engkau jalan keluar. (Riwayat Bukhari dalam
kitab Al Adab dan Baihaqi, Faidhul Qadir, juz I hal 271).
7. Bersih, Baik, Suci
Dalilnya:
Firman Allah SWT:
Allah menyukai orang-orang yang bersih (Surat At-
Taubah ayat 108)
Firman Allah SWT:
Pakaianmu bersihkanlah! (Surat Al Muddatsri, ayat 4)
Sabda Nabi Muhammad SAW:
‫ب ْال َك َر َم‬ ُّ ‫ِافَةَ َك ِر ْي ٌم يُ ِح‬ َ َّ‫ب الن‬ُّ ‫ْف يُ ِح‬ٌ ‫ت نَ ِِي‬ َّ ‫ب‬
ِ ‫الط ِيِّبَا‬ ُّ ‫ِّب يُ ِح‬ َ ‫هللا تَعَالى‬
ٌ ‫ط ِي‬ َ ‫اِ َّن‬
ِّ ِ ‫ب ْال َج َوا َد فَن‬
.‫َِفُ ْواا َ ْفنَ ْيت َ ُك ْم‬ ُّ ‫َج َوا ٌد يُ ِح‬
Sesunguhnya Allah Ta’ala baik menyukai kebaikan. Ia
bersih, menyukai kebersihan, Ia pemurah menyukai
kemurahan, Ia pemberi menyukai kedermawanan,
maka bersihkanlah pakaianmu! (Riwayat Tirmidzi dan
Sa’ad, Faidhul Qadir juz II, hal 239).
Sabda Nabi Muhammad SAW:

Jabir bin Abdullah meriwayatkan bahwa Nabi


SAW melihat seorang laki-laki, rambutnya kusut
masai, lalu bersabda: apakah orang ini tidak
mempunyai sesuatu untuk menyelesaikan
rambutnya? Dan beliau melihat laki-laki yang lain
pakaiannya kotor, lalu beliau bersabda: “Apakah
orang ini tidak mempunyai sesuatu untuk
mencuci pakaiannya?” (Riwayat Abu Daud, juz II
hal 176)
8. Penyimpan Rahasia
Dalilnya
Firman Allah SWT dalam surat An Nisa’ ayat 148
Allah tidak menyukai orang yang
mengeluarkan kata-kata keji (menyebutkan
‘aib orang lain) kecuali bila ia dianiaya.
Firman Allah SWT:
Sesungguhnya orang-orang yang
menyukai tersiarnya kekejian pada orang-
orang yang beriman, untuk mereka siksa yang
pedih di dunia dan di akhirat. (Surat An Nur
ayat 19).
Sabda Nabi Muhammad SAW

Ibnu Abbas meriwayatkan bahwa Nabi SAW


bersabda: “Barangsiapa menyimpan rahasia (ke’aiban)
temannya Allah menyimpan pula rahasianya di hari
qiamat dan barangsiapa membukakan rahasia
temannya sesama muslim, Allah membukakan pula
rahasianya hingga Allah memberi malu di dalam
rumah tangganya (Riwayat Ibnu Majah dengan sanad
Hasan At Targhib dan At Tarhib, juz II, hal 103).

Sabda Nabi Muhammad SAW:


.‫ست َ َر َع ْو َرة ً فَ َكاَنَّ َما ا ْست َ ْحيَا َم ْو ُؤ َدة ً فِى قَب ِْر َها‬
َ ‫َم ْن‬
Barangsiapa menyimpan rahasia (ke’aiban)
seakan-akan dia menghidupkan kembali anak ‘aib
sudah dikubur hidup-hidup” (Riwayat Abu Daud dan
Nasai’i, At Tarhib, juz II, hal 102).
Sabda Nabi Muhammad SAW

.‫ست َ َرهُ هللاُ يَ ْو َم ْال ِقيَا َم ِة‬


َ َّ‫ع ْب ٌد ٍفى ال ُّد ْنيَا اِال‬
َ ‫• الَ يَ ْست ُ ُر‬

Bila seseorang menutup rahasia (ke’aiban)


orang lain didunia, pasti Allah menutup pula
rahasia (ke’aiban)nya di hari qiamat. (Riwayat
Muslim dari Abu Hurairah, Dailul Falihin, juz
III, hal 29, Sahih Muslim, juz II, hal 390).
9. Dapat Dipercaya
Dalilnya
Firman Allah SWT:

Sungguh berbahagialah orang-orang yang berimann,


yaitu yang khusyu’ dalam sembahyang, yang
meninggalkan segala yang sia-sia, yang menunaikan
zakat, yang memelihara kehormatan (alat kelaminnya)
selain kepada isteri atau hamba sahaya, buat ini
mereka tidak tercela; barangsiapa menghendaki selain
dari itu, maka adalah mereka melampaui batas, yang
memelihara amanat dan menepati janji, yang
menepati segala sembahyangnya, mereka itu
memperoleh surga Firdaus, dimana mereka akan kekal
selama-lamanya. (Surat Al Mu’minun ayat 1-11).
Firman Allah SWT:

• Wahai orang-orang yang beriman, janganlah


kamu menghianati Allah dan RasulNya dan
janganlah kamu menghianati amanat yang
dipercayakan kepadamu, sedangkan kamu
mengetahui. (Surat Al Anfal ayat 27).

– Firman Allah SWT:


• Sesungguhnya Allah memerintahkan kamu
supaya menyampaikan segala amanat (yang
dipercayakan) kepada yang berhak. (Surat An
Nisa’ ayat 58).
Sabda Nabi Muhammad SAW:

َ‫سلَّ َم اِالَّ قَا َل ال‬ َ ُ‫صلَّى هللا‬


َ ‫علَ ْي ِه ِو‬ َ ُ‫س ْو ُل هللا‬ ُ ‫طبَنَا َر‬ َ ‫ع ْن اَن ٍَس قَا َل َما َخ‬
َ •
َ َ‫اِ ْي َمانَ ِل َم ْن الَ ا َ َمانَةَ لَهُ َوالَ ِديْنَ ِل َم ْن ال‬
.ُ‫ع ْه َدلَه‬
Anas meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW
selalu dalam khutbah pidatonya bersabda: “Tidak
ada iman pada orang yang tidak dapat
dipercayai, tidak memelihara amanat dan tidak
ada Agama pada orang yang tidak menepati
janji” (Riwayat Ahmad, Khuluqul Muslim, hal 43).
10. Bertanggung Jawab
Dalilnya
Firman Allah SWT:
Dan janganlah engkau menurut saja apa-apa yang tidak kamu
ketahui, sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati itu,
masing-masingnya adalah bertanggung jawab. (Surat Al Isra’
ayat 36).
Sabda Nabi Muhammad SAW
‫ع ْن‬ َّ ‫ضيَّعَهُ َحتَّى يَ ْسئ َ َل‬
َ ‫الر ُج ُل‬ َ ‫عاهُ ا َ َح ِف‬
َ ‫ِ ا َ ْم‬ َ ٍ‫سائِ ٌل ُك َّل َراع‬
َ ‫ع َّما ا ْست َ َر‬ َ ‫هللا تَعَالى‬ َ ‫اِ َّن‬
.‫ا َ ْه ِل بَ ْيتِ ِه‬
Sesungguhnya Allah akan memeriksa setiap orang
tentang urusan yang dipertanggungjawabkan kepadanya,
apakah di urusnya dengan baik atau disia-siakannya,
sehingga pertanggungjawaban terhadap rumah tanggapun
akan diperiksa. (Riwayat An Nasai dan Ibnu Hibban dari
Anas bin Malik, Faidhul Qadir, juz II, hal 237).
Sabda Nabi Muhammad SAW

Tiap-tiap kamu adalah pemimpin/pengurus dan


tiap-tiap kamu bertanggungjawab atas
pimpinan/urusannya, kepala negara adalah pemimpin
dan bertanggungjawab atas pimpinannya, suami
adalah pemimpin dan bertanggungjawab atas
pimpinannya, isteri adalah pengurus dalam rumah
tangganya dan ia bertanggungjawab atas urusannya,
pelayan adalah pengurus harta benda majikannya dan
dia bertanggungjawab atas urusannya; ringkasnya
tiap-tiap kamu adalah pemimpin/pengurus dan
bertanggungjawab atas pimpinannya/urusannya.
(Riwayat Ahmad Bukhari, Muslim Abu Daud dan
Tirmidzi dari Ibnu Umar, Faidhul Qadir, juz V, hal 38).

Anda mungkin juga menyukai