Anda di halaman 1dari 6

KHUTBAH

Khutbah Idul Adha: Belajar Sabar dari Siti


Hajar
Muhammad Syakir NF  Senin, 26 Juni 2023 | 10:00 WIB

Khutbah Idul Adha ini mengajak umat Islam untuk meneladani kesabaran yang
dicontohkan oleh Siti Hajar, Ibunda Nabi Ismail yang juga istri dari Nabi Ibrahim. Kisah
kesabarannya melegenda dan menjadi bagian dari ritual ibadah haji yang menjadi
kewajiban bagi umat Islam.

Teks khutbah berikut ini berjudul “Khutbah Idul Adha: Belajar Sabar dari Siti Hajar”.
Untuk mencetak naskah khutbah Jumat ini, silakan klik ikon print berwarna merah di atas
atau bawah artikel ini (pada tampilan desktop). Semoga bermanfaat! (Redaksi)

Khutbah I

‫َاللُه َأ ْك َبُر َاللُه َأ ْكَبُر َاللُه َأ ْك َبُر‬.


‫َاللُه َأ ْك َبُر َاللُه َأ ْك َبُر َاللُه َأ ْك َبُر‬.
‫َاللُه َأ ْك َبُر َاللُه َأ ْك َبُر َاللُه َأ ْك َبُر‬.
‫ اللُه َأ ْك َبُر َوللِه اْل َحْمُد‬.‫َلا ِاٰلَه َّلِا ا اللُه َواللُه َأ ْك َبُر‬
‫ َوَأ ْشَهُد َأ ْن َلا ِاٰلَه َّلِا ا اللُه ُذْو َرْح َمٍة‬.‫ َوَبَلَغَنا ِإ َلى ٰهَذا اْلَيْوِم ِمْن َعْشِر ِذي اْل َّجِح ِة‬.‫اْل َحْمُد ِلّٰلِه اَّلِذْي َأ َمَرَنا ِبَذْب ِح اْلُأ ْض ِحَّي ِة‬

‫ َأ لّٰلُهَّم َص ِّل َوَسِّلْم َوَباِرْك َعَلى َسِّيِدَنا ُم َّمَح ٍد‬.‫ َوَأ ْشَهُد َأ َّن َسِّيَدَنا ُم َّمَح ًدا َعْبُدُه َوَرُسْوُلُه اَّلِذْي ُتْرَجى ِمْنُه الَّش َفاَعُة‬.‫َواِسَعٍة‬
.‫ َاَّم ا َبْعُد‬.‫ َاللُه َأ ْك َبُر‬.‫ َصَلاًة َوَسَلاًما ُمَتَلاِزَمْيِن ِإ َلى َيْوِم اْلِقَياَمِة‬.‫ َوَعَلى ٰاِلِه َوَأ ْص َحاِبِه َذِوي اْلُعُقْوِل الَّس ِلْيَمِة‬,‫الَّن ِبِّي الَّر ْح َمِة‬
‫َفَيا َأ ُّي َها الَّن اُس َّتِا ُقوا اللَه ِفْي َما َأ َمَر َواْنَتُهْوا َعَّم ا َنَه ى اللُه َعْنُه َوَحَّذ َر‬

Jamaah yang dimuliakan Allah swt,


Marilah kita panjatkan puji dan syukur kepada Allah swt yang telah memberikan nikmat
iman, islam, dan sehat wal afiat sehingga kita dapat melaksanakan shalat Idul Adha pada
pagi hari ini.

Shalawat dan salam, mari kita haturkan kepada Nabi Muhammad saw, juga kepada
keluarganya, dan sahabatnya. Semoga, kita semua selaku umatnya mendapatkan syafaatnya
kelak di hari kiamat nanti. Amin ya Rabbal alamin.

Baca Juga:
Khutbah Idul Adha: Mengurai Makna Ibadah Kurban dan Haji

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah swt,


Saat ini, kita memasuki puncak dari 10 hari yang istimewa, hari yang bahkan dijadikan
sumpah Allah swt dalam Al-Qur’an surat al-Fajr: "Wal fajr, wa layalin ‘asyr, demi waktu
fajar, demi malam yang sepuluh". Para ulama menafsirkan bahwa maksud malam yang
sepuluh adalah 10 hari pertama di bulan Dzulhijjah.

Dan puncaknya adalah hari ini, hari raya Idul Adha. Satu hari yang memiliki sejarah
penting dalam perjalanan hidup manusia. Di hari ini, Nabi Ibrahim as melaksanakan
perintah Allah swt untuk menyembelih putranya, Nabi Ismail as yang saat itu masih belia.

Berbicara dua Nabi tersebut, kita tidak dapat memisahkan dengan istri atau ibunya.
Perempuan yang bertaruh nyawa penuh pengorbanan untuk sang putranya. Kita dapat
memetik pelajaran penting dari ibu tersebut. Ibu itu bernama Hajar, perempuan yang kaya
akan kesabaran. Di saat putra yang dilahirkannya masih kecil, ia ditinggalkan berdua saja
bersamanya di sebuah lembah yang tandus, tanpa ada tetumbuhan di atasnya. Kisah ini
terekam dalam Al-Qur’an surat Ibrahim ayat 37:

‫َرَّب َنٓا ِاِّنْٓي َاْس َكْنُت ِمْن ُذِّر َّي ِتْي ِبَواٍد َغْيِر ِذْي َزْرٍع ِعْنَد َبْيِتَك اْلُمَح َّر ِۙم َرَّب َنا ِلُيِقْيُموا الَّص ٰلوَة َفاْج َعْل َا ِٕـْف َدًة ِّمَن الَّن اِس َتْهِوْٓي‬

‫ِاَلْيِهْم َواْرُزْقُهْم ِّمَن الَّثَمٰرِت َلَعَّل ُهْم َيْش ُكُرْوَن‬

Artinya, “Ya Tuhan, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di


lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang
dihormati, ya Tuhan (yang demikian itu) agar mereka melaksanakan salat, maka jadikanlah
hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan berilah mereka rezeki dari buah-
buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur.”

Baca Juga:
Khutbah Idul Adha: Tiga Pelajaran Utama Hari Raya Kurban
Lembah yang dimaksud pada ayat tersebut adalah Kota Suci Makkah, sebagaimana
dijelaskan Imam Ibnu Jarir al-Thabari dalam kitab tafsirnya.

Dalam kitab Qishashul Anbiya, Imam Ibnu Katsir mengisahkan manakala perbekalan
kurma dan airnya habis, sudah barang tentu mereka kehausan. Siti Hajar pun berjalan ke
bukit Sofa. Ia melihat ke sekitar dari situ, tak ada seorang pun. Ia pun kembali ke lembah
semula. Ia pun menyingsingkan lengan bajunya. Kemudian berlari kecil sampai pada
Marwah. Ia berdiri dan melihat ke sekitar dari situ. Namun, tak ada seorang pun yang dia
lihat. Bolak-balik demikian sampai tujuh kali.

Ia berupaya untuk terus menghidupi putranya dengan segenap kekuatan mencari dan terus
mencari penghidupan. Sampai kemudian memancar air Zamzam di dekatnya berkat upaya
menciduk air dari kantongnya. Dari situlah, ia dapat kembali bisa minum dan menyusui
putranya.

Jamaah shalat Idul Adha yang dimuliakan Allah swt


Kisah tersebut menunjukkan betapa perjuangan seorang ibu dalam mengasuh anaknya
seorang diri sangat luar biasa. Ia demikian sabar dalam menghadapi salah satu ujian yang
teramat berat baginya dari Allah swt, yaitu ditinggalkan sang suami. Ia memahami, bahwa
suaminya, yaitu Nabi Ibrahim meninggalkannya bersama putranya yang masih bayi
bukanlah karena kehendak sendiri, melainkan atas perintah Allah swt. Karenanya, ia
menjalani hal tersebut dengan penuh kesabaran.

Sabar jika menilik Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah tahan menghadapi cobaan, tidak
lekas marah, tidak lekas putus asa, tidak lekas patah hati, tabah, tenang, tidak tergesa-gesa,
dan tidak terburu nafsu.

Demikianlah Siti Hajar berlaku menghadapi cobaannya. Ia dengan tenang sembari tetap
berupaya mencari solusi atas problem yang tengah dihadapinya. Tidak ada pikiran baginya
untuk tidak berupaya menjaga bayinya tersebut. Sedemikian sabarnya ia merawat
titipannya tersebut sampai bolak-balik dari bukit satu ke bukit lain sampai tujuh kali.
Bersabar atas perintah Allah swt untuk tinggal di tempat tersebut. Pun bersabar untuk
tidak membangkang dari perintah-Nya.

Allah swt berfirman dalam Al-Qur’an surat al-Anfal ayat 46.

‫َوَاِطْيُعوا الّٰلَه َوَرُسْوَلٗه َوَلا َتَناَزُعْوا َفَتْفَشُلْوا َوَتْذَهَب ِرْي ُحُكْم َواْص ِبُرْوۗا ِاَّن الّٰلَه َمَع الّٰص ِبِر ْيَۚن‬
Artinya, “Dan taatilah Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berselisih, yang
menyebabkan kamu menjadi gentar dan kekuatanmu hilang dan bersabarlah. Sungguh,
Allah beserta orang-orang sabar.”

Jamaah yang dimuliakan Allah swt.


Imam al-Ghazali dalam kitab Ihya Ulumiddin menjelaskan bahwa pertolongan Allah swt
itu erat kaitannya dengan kesabaran. Karenanya, setelah Siti Hajar bersabar, pertolongan
pun datang dari hal yang tak diduga-duga. Rezeki besar berupa air yang menjadi sumber
kehidupan. Ia pun meminum air tersebut dan dari situ, ia juga dapat menyusui putranya
tersebut.

Hal tersebut merupakan bentuk pembersamaan Allah swt terhadap Siti Hajar yang sabar.
Sebagaimana dijelaskan dalam kitab Tafsir Taisirul Karimirrahman fi Tafsiri Kalamil
Mannan, bahwa bentuk pembersamaan Allah swt terhadap orang-orang yang sabar adalah
dengan pertolongan.

Dari kisah tersebut, kita belajar bahwa sabar bukan sekadar menerima nasib lalu berdiam
diri begitu saja. Namun, usaha atau ikhtiar tetaplah harus dilakukan sebagai langkah untuk
mewujudkan kehidupan. Sebab, kepercayaan kita pada takdir dari Allah swt harus
dibuktikan dengan usaha. Karenanya, tak aneh jika sabar disebut oleh Rasulullah saw
sebagai setengah dari iman.

Senada dengan ayat yang tadi disampaikan, Rasulullah saw juga bersabda:

‫َلْو َكاَن الَّص ْبُر َرُجًلا َلَكاَن َكِرْيَما َواللُه ُي ِحُّب الَّص اِبِرْيَن‬

Artinya, “Jikalau sabar adalah seorang laki-laki, pastilah dia sosok yang mulia. Allah
menyukai orang-orang yang sabar.”

Jamaah Idul Adha yang dimuliakan Allah swt


Oleh karena itu, khatib mengajak kepada diri khatib sendiri, khususnya, dan jamaah
sekalian umumnya, untuk dapat bersabar atas segala takdir. Bersabar dengan tetap
berikhtiar melakukan hal-hal yang baik.

Semoga Allah swt memberikan kita kekuatan untuk bersabar atas segala takdir, bersabar
untuk tidak melakukan hal-hal yang Allah swt larang, maupun bersabar atas segala yang
‫‪Allah swt perintahkan. Dengan begitu, insyaallah kita semua niscaya akan selalu dibersamai‬‬
‫‪dan dicintai Allah swt sebagaimana yang difirmankan-Nya dan disabdakan nabi-Nya. Amin‬‬
‫‪ya Rabbal alamin.‬‬

‫‪َ.‬اللُه َأ ْك َبُر َاللُه َأ ْك َبُر َاللُه َأ ْك َبُر‪َ .‬لا ِاٰلَه َّلِا ا اللُه َواللُه َأ ْك َبُر‪َ .‬اللُه َأ ْك َبُر َو ِلّٰلِه اْل َحْمُد‬

‫‪Khutbah II‬‬

‫‪َ.‬اللُه َأ ْك َبُر َاللُه َأ ْك َبُر َاللُه َأ ْك َبُر‬


‫‪َ.‬اللُه َأ ْك َبُر َاللُه َأ ْك َبُر َاللُه َأ ْك َبُر‬
‫‪َ.‬اللُه َأ ْك َبُر‬
‫اْل َحْمُد ِلّٰلِه اَّلِذْي َأ َعاَد اْلَاْعَياَد َوَكَّر َر‪َ .‬وَأ ْشَهُد َأ ْن َلا ِاٰلَه َّلِا ا اللُه َوْحَدُه َلا َشِرْيَك َلُه اْلَمِلُك اْلَأ ْك َبُر‪َ .‬وَأ ْشَهُد َأ َّن َسِّيَدَنا ُم َّمَح ًدا‬
‫َعْبُدُه َوَرُسْوُلُه َخْيُر اْل َخَلاِئِق َواْلَبَشِر‪َ .‬أ لّٰلُهَّم َص ِّل َوَسِّلْم َوَباِرْك َعَلى َسِّيِدَنا ُم َّمَح ٍد الَّش اِفِع ِفي اْلَمْح َشِر‪َ ,‬وَعَلى ٰاِلِه َوَأ ْص َحاِبِه‬
‫اْلَأ ْط َهِر‪َ .‬اللُه َأ ْك َبُر‪َ .‬اَّم ا َبْعُد‬
‫َفَياَأ ُّي َها الَّن اُس ُأ ْوِصْيُكْم َوَنْفِسْي ِبَتْقَوى اللِه َفَقْد َفاَز اْلُمَّت ُقْوَن‪َ .‬فَقاَل اللُه َتَعاَلى ِاَّن اللَه َو َمَلاِئَكَتُه ُيَص ُّل ْوَن َعَلى الَّن ِبِّي ٰيَأ ُّي َها‬
‫اَّلِذْيَن ٰأَمُنْوا َص ُّل ْوا َعَلْيِه َو َس ِّلُمْوا َتْس ِلْيًما‪ .‬لَاّٰلُهَّم َص ِّل َوَسِّلْم َعٰلى َسِّيِدَنا ُم َّمَح ٍد َحِبْيِبَك َصاِحِب اْلَوْجِه اْلَاْنَوِر َو َعٰلى ٰأِلِه‬
‫‪َ.‬واْرَض لَاّٰلُهَّم َعِن اْل ُخَلَفاِء الَّر اِشِدْيَن‪َ .‬وَعْن َاْص َحاِب َنِبِّيَك َاْج َمِعْيَن‪َ .‬والَّت اِبِعْبَن َوَتاِبِع الَّت اِبِعْيَن َو َتاِبِعِهْم ِاٰلى َيْوِم الِّدْيِن‬
‫لَاّٰلُهَّم َأ ِعَّز اْلِاْس َلاَم َو اْلُمْس ِلِمْيَن َوَأ ْص ِلْح َجِمْيَع ُوَلاَة اْلُمْس ِلِمْيَن َوَأ ْعِل َكِلَمَتَك ِاَلى َيْوِم الِّدْيِن‪ .‬لَاّٰلُهَّم اْغِفْر ِلْلُمْس ِلِمْيَن‬
‫َواْلُمْس ِلَماِت َواْلُمْؤِمِنْيَن َواْلُمْؤِمَناِت ‪ .‬لَاّٰلُهَّم اْدَفْع َعَّن ا اْلَغَلاَء َواْلَوَباَء َوالَّط اُعْوَن َواْلَاْمَراَض َواْلِفَتَن َما َلا َيْدَفُعُه َغْيُرَك َعْن‬
‫َبَلِدَنا ٰهَذا ِاْنُدْوِنْيِس َّي ا َخاَّص ًة َوَعْن َساِئِر ِبَلاِد اْلُمْس ِلِمْيَن َعاَّم ًة َيا َرَّب اْلَعاَلِمْيَن‪َ .‬رَّب َنا ٰاِتَنا ِفي الُّد ْنَيا َحَسَنًة َو ِفي اْلٰاِخَرِة‬
‫‪َ.‬حَسَنًة َو ِقَنا َعَذاَب الَّن اِر‬

‫‪َ.‬اللُه َأ ْك َبُر َاللُه َأ ْك َبُر َاللُه َأ ْك َبُر‪َ .‬لا ِاٰلَه َّلِا ا اللُه َواللُه َأ ْك َبُر‪َ .‬اللُه َأ ْك َبُر َو ِلّٰلِه اْل َحْمُد‬

‫‪Syakir NF, Imam Masjid Baitul Maqdis, Padabeunghar, Pasawahan, Kuningan, Jawa Barat‬‬

‫‪Tata Cara Khutbah Idul Adha | NU Online‬‬


Download segera! NU Online Super App, aplikasi keislaman terlengkap. Aplikasi yang memberikan layanan
informasi serta pendukung aktivitas ibadah sehari-hari masyarakat Muslim di Indonesia.

TAGS: khutbah khutbah idul adha kurban

Anda mungkin juga menyukai