PNEUMONIA
DI RUANG ICU RSUD DR. SOETOMO SURABAYA
Disusun Oleh:
Achmad Ibrahim, S.Kep NIM. 131823143022
Lilik Manowati, S. Kep NIM. 1318231430
Bestari, S.Kep. NIM. 1318231430
Firda, S.Kep NIM. 1318231430
Lia, S. Kep. NIM. 1318231430
III. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab/ diskusi
IV. Media
LCD dan leaflet
V. Materi
a. Pengertian Pneumonia
b. Penyebab Pneumonia
c. Tanda Dan Gejala Pneumonia
d. Pemeriksaan Pneumonia
e. Faktor Resiko Terserang Pneumonia
f. Cara Pencegahan Pneumonia
g. Pengobatan Pneumonia
VI. Pelaksanaan
KEGIATAN
NO. WAKTU KEGIATAN PESERTA
PENYULUHAN
1. 5 menit Pra-interaksi
1. Menyiapkan alat 1. Alat dan media siap
atau media SAP sebelum penyuluhan
2. Menyiapkan mental 2. Mahasiswa siap mental dan
dan fisik mahasiswa fisik
yang melakukan
penyuluhan
3. Menyiapkan 3. Masyarakat berkumpul
masyarakat sebagai untuk pelaksanaan
peserta penyuluhan penyuluhan
2. 5 menit Orientasi
1. Mengucapkan salam 1. Membalas salam
2. Memperkenalkan 2. Mendengarkan penjelasan
diri
3. Menyampaikan 3. Mendengarkan penjelasan
maksud dan tujuan
4. Menentukan waktu 4. Setuju dengan kontrak
dan materi sebelum waktu dan materi
penyuluhan
3. 15 menit Kerja
1. Menggali 1. Mendengarkan penjelasan
pengetahuan peserta
mengenai
kemoterapi
2. Menjelaskan 2. Mendengarkan penjelasan
pengertian dan
manfaat peserta
mengenai
kemoterapi
4. 10 menit Terminasi
1.Mengevaluasi peserta 1. Mendengarkan dan
dengan menanyakan menjawab
kembali materi yang
telah disampaikan
2.Memberikan 2. Peserta antusias dan siap
reinforcement positif mengaplikasikan
terhadap peserta pendidikan kesehatan yang
telah disampaikan
3.Memberikan
kesimpulan dan 3. Mendengarkan
menegaskan kembali
kepada peserta
mengenai kemoterapi
4.Mengucapkan salam
4. Membalas salam penutup
VII. Pengorganisasian
1. Moderator : Achmad Ibrahim S.Kep
2. Penyuluh : Firda.Kep
3. Fasilitator : Bestari S.Kep
4. Observer : Lia S.Kep
5. Notulen : Lilik MAnowati S.Kep
VIII. Setting Tempat
X. Evaluasi
a. Evaluasi Stuktur
1. Kesiapan materi, kesiapan SAP
2. Penyelenggaraan dilakukan oleh mahasiswa. Tim penyuluh kesehatan
lengkap dengan jumlah 6 orang, terdiri atas :
(1) Penyuluh (1) Pembawa acara
(3) Fasilitator (1) Observer.
3. Tim penyuluh kesehatan menguasai materi penyuluhan dengan konsep yang
sama
4. Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di Ruang ICU RSUD Dr. Soetomo.
Lingkungan/ruang penyuluhan cukup luas untuk peserta penyuluhan,
suasana cukup tenang.
5. Peralatan : powerpoint dan leaflet menarik dan jelas dibaca.
6. 100 % peserta yang diundang datang pada acara penyuluhan.
b. Evaluasi proses
1. Pembawa acara, fasilitator, observer, penyuluh menjalankan fungsinya
sesuai dengan uraian tugas.
2. Penyuluh menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan dengan
suasana yang rileks.
3. 100 % peserta mengikuti secara aktif acara penyuluhan dari awal sampai
akhir.
4. 100 % peserta bertanya tentang materi penyuluhan.
c. Evaluasi Hasil
Setelah proses penyuluhan diharapkan :
1. 100 % peserta dapat menyebutkan pengertian kemoterapi
2. 100 % peserta dapat menyebutkan tujuan kemoterapi
3. 100 % peserta dapat menyebutkan cara kerja kemoterapi
4. 100 % peserta dapat menyebutkan jenis kemoterapi
5. 100 % peserta dapat menyebutkan cara pemberian kemoterapi
6. 100% peserta dapat menyebutkan syarat pemberian kemoterapi
7. 100 % peserta dapat menyebutkan efek samping kemoterapi dan
penanganannya
8. 100 % peserta dapat menyebutkan makanan untuk pasien kemoterapi
MATERI PENYULUHAN
PNEUMONIA
1. PENGERTIAN PNEUMONIA
Pneumonia adalah peradangan yang mengenai parenkim paru, distal dari
bronkiolus terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius, alveoli, serta
menimbulkan konsolidasi jaringan paru dan menimbulkan gangguan pertukaran gas
setempat. (Zul, 2001)
2. PENYEBAB PNEUMONIA
a. Bakteri
Pneumonia bakteri biasanya didapatkan pada usia lanjut. Organisme gram posifif
seperti : Steptococcus pneumonia, S. aerous, dan streptococcus pyogenesis. Bakteri
gram negatif seperti Haemophilus influenza, klebsiella pneumonia dan P.
Aeruginosa.
b. Virus
Disebabkan oleh virus influensa yang menyebar melalui transmisi droplet.
Cytomegalovirus dalam hal ini dikenal sebagai penyebab utama pneumonia virus.
c. Jamur
Infeksi yang disebabkan jamur seperti histoplasmosis menyebar melalui
penghirupan udara yang mengandung spora dan biasanya ditemukan pada kotoran
burung, tanah serta kompos.
d. Protozoa
Menimbulkan terjadinya Pneumocystis carinii pneumonia (CPC). Biasanya
menjangkiti pasien yang mengalami immunosupresi.
4. PEMERIKSAAN PNEUMONIA
a. Pemeriksaan Radiologi (chest X-Ray)
Teridentifikasi adanya penyebaran (misalnya lobus dan bronchial), menunjukkan
multiple abses dan infiltrasi (bacterial), penyebaran extensivenodul infiltrat
(viral)
b. Pemeriksaan Laboratorium
Leukositosis menunjukkan adanya infeksi bakteri dan menentukan diagnosis
secara spesifik. LED biasanya meningkat.
Elektrolit: Sodium dan klorida menurun, bilirubin biasanya meningkat.
c. Analisis Gas Darah dan Pulse Oximetry
Menilai tingkat hipoksia dan kebutuhan oksigen.
d. Pewarnaan gram/ cultur sputum dan darah untuk mengetahui organisme
Penyebabnya.
e. Pemeriksaan fungsi paru-paru
Volume paru-paru mungkin menurun, tekanan saluran udara meningkat, kapasitas
pemenuhan udara menurun dan hipoksemia.
7. PENGOBATAN PNEUMONIA
Terapi antibiotic
Merupakan terapi utama pada pasien pneumonia dengan manifestasi apapun, yang
dimaksudkan sebagai terapi kausal terhadap kuman penyebabnya.
a. Antibiotik yang biasanya menjadi pilihan sebagai terapi awal adalah amoxilin,
clarithromycin atau erithromycin untuk beberapa pasien CAP (Community
Acquired Pneumonia).
b. Pada kasus pneumonia CAP yang disebabkan oleh bakteri atypical, antibiotik
yang menjadi pilihan peratama penderita adalah dari golongan makrolida seperti
azithromycin dan clarithromycin, fluoroquinolol, dan doxycycline.
c. Antibiotik untuk pneumonia HCAP (Hospital Acquired pneumonia) adalah
chepalosporin generasi ketiga dan keempat, carbapenem, fluoroquinolol,
aminoglikosida dan vancomycin.
Terapi suportif umum
a. Terapi O2 untuk mencapai PaO2 80-100 mmHg atau saturasi 95-96 % berdasar
pemeriksaan AGD
b. Humidifikasi dengan nebulizer untuk mengencerkan dahak yang kental
c. Fisioterapi dada untuk pengeluaran dahak, khususnya anjuran untuk batuk dan
napas dalam
d. Pengaturan cairan: pada pasien pneumonia, paru menjadi lebih sensitif
terhadap pembebanan cairan terutama pada pneumonia bilateral
e. Pemberian kortikosteroid, diberikan pada fase sepsis
f. Ventilasi mekanis : indikasi intubasi dan pemasangan ventilator dilakukan bila
terjadi hipoksemia persisten, gagal napas yang disertai peningkatan respiratoy
distress dan respiratory arrest
g. Drainase empiema bila ada
DAFTAR PUSTAKA
Feliciano DV, Dkk. 2008. Trauma Sixth Edition New York: McGraw Hill
Purnawan,I.,at.all.2010, Mengelola pasien dengan ventilator mekanik, Reka Tama,
Jakarta, hal.21
Tanjung, Dudut.2003.Asuhan Keperawatan Klien Dengan Ventilasi Mekanik. Diakses
dari http://library.usu.ac.id/ pada tanggal 6 Januari 2016 diakses Pukul: 09:04 WIB
Mbaubedari, Sokrates. 2011. Formula Penilaian Resiko Operasional Ventilator Mekanik
Bagi Perawat. Diakses dari http://lontar.ui.ac.id/ pada tanggal 6 Januari
2016 diakses Pukul: 09:15 WIB
DAFTAR HADIR PESERTA PENYULUHAN
Catatan Evaluasi :
(..................................................)
LEMBAR NOTULEN
Kegiatan Diskusi
1. Nama Penanya
................................................................................................................................................
Pertanyaan
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
Jawaban
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
2. Nama Penanya
................................................................................................................................................
Pertanyaan
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
Jawaban
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
3. Nama Penanya
................................................................................................................................................
Pertanyaan
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
Jawaban
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
(..................................................)