Anda di halaman 1dari 16

MANAJEMEN KEPERAWATAN

PERENCANAAN MANAJEMEN KEPERAWATAN

DOSEN PENGAJAR :

Gustop Amatiria., S.Kp.,M,Kes

DISUSUN OLEH :

Kelompok 1

1. Fenny Novita 1914401001


2. Erita herlistina 1914401006
3. Jestica putri pratama 1914401011
4. Verry kumala dewi 1914401021
5. Kukuh purwati 1914401027
6. Risa rivita ar rif’at 1914401035
7. Destia pertama 1914401041
8. Safira widyatami 1914401042
9. Venty lia oktaviana 1914401050

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG

JURUSAN KEPERAWATAN

PRODI DIII KEPERAWATAN

TAHUN AJARAN 2021/2022


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas anugerah-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah dari mata kuliah
manajemen keperawatan dengan judul “ perencanaan manajemen keperawatan “
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan makalah ini selain untuk
menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Dosen pengajar, juga untuk lebih
memperluas pengetahuan para mahasiswa khususnya penulis. Penulis telah berusaha
untuk dapat menyusun makalah ini dengan baik, namun penulis menyadari bahwa
memiliki keterbatasan dan kekurangan sebagai manusia biasa. Oleh karena itu, jika di
dapati adanya kesalahan-kesalahan baik dari segi teknik penulisan maupun dari isi
makalah, maka penulis memohon maaf dan kritik serta saran dari Dosen pengajar
bahkan semua pembaca sangat diharapkan oleh penulis untuk dapat menyempurnakan
makalah ini terlebih juga dalam pengetahuan kita bersama. Harapan ini dapat
bermanfaat bagi kita sekalian. Terimakasih.

Bandar Lampung, Januari 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................... i

DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG ................................................................................................ 1


B. RUMUSAN MASALAH ........................................................................................... 2
C. TUJUAN ..................................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

A. PERENCANAAN MANAJEMEN KEPERAWATAN........................................... 3


B. JENIS-JENIS PERENCAAN KEPERAWATAN………………………………….4
C. TUJUAN PERENCANAAN ..................................................................................... 5
D. PERENCANAAN DALAM MANAJEMEN KEPERAWATAN........................... 6
E. PERUMUSAN TUJUAN .......................................................................................... 7
F. SISTEM PERENCANAAN ..................................................................................... 7
G. STANDAR PERENCANAAN……………………………………………………... 8
H. KEBIJAKAN PERENCANAAN……………………………………………………9
I. PROSEDUR PERENCANAAN…………………………………………………….10

BAB IIII PENUTUP

A. KESIMPULAN.......................................................................................................... 12
B. SARAN ...................................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Manajemen keperawatan merupakan suatu proses keperawatan dengan menggunakan


konsep manajemen secara umum yang di dalamnya terdapat perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengendalian atau evaluasi. Peningkata mutu layanan adalah derajat
memberikan pelayanan secara efisien dan efektif sesuai dengan standar profesi, standar
pelayanan yang dilaksanakan secara menyeluruh sesuai dengan kebutuhan pasien,
memanfaatkan teknologi tepat guna dan hasil penelitian dalam pengembangan pelayanan
kesehatan/keperawatan sehingga tercapai derajat kesehatan yang optimal (Mohammad Iqbal
B, 2017).

Pelayanan keperawatan di rumah sakit merupakan salah satu faktor penentu kualitas
pelayanan, perawat bertanggung jawab terhadap klien secara holistik. Dalam hal ini,
manajemen keperawatan berfokus pada komponen 5 M (Man, Money, Material, Method,
Machine). Yang mana dalam setiap kegiatan manajemen selalu diawali dengan perencanaan
dan diakhiri dengan pengontrolan yang merupakan suatu siklus berulang (Wayan Sudarta,
2014).

Tuntutan masyarakat akan kualitas mutu pelayanan kesehatan yang semakin meningkat
menyebabkan perawat harus berubah secara terkendali yang didukung dengan adanya
rencana strategis. Perubahan pelayanan keperawtatan mempunyai dua pilihan utama, yaitu
mekakukan inovasi dan berubah atau akan diubah oleh suatu keadaan dan situasi (Robbins,
2017). Perubahan pelayanan keperawatan ini dibangun dari ide kreatif seorang kepala bidang
keperawatan. Oleh karena itu, kepala bidang keperawatan rumah sakit harus memiliki ide-ide
strategis, salah satunya ide yang menarik seperti mengaktifkan Sistem Informasi Manajemen
Keperawatan (SIMK) agar pendokumentasian asuhan keperawatan tidak bersifat
konvensional di rumah sakit (Cicilia Ika WUlandari, 2019).

1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah Tujuan dari Perencanaan Manajemen Keperawatan?
2. Apa saja jenis-jenis perencanaan ?
3. Bagaimanakah Sistem dari Perencanaan Manajemen Keperawatan?
4. Bagaimana Standar dari Perencanaan Manajemen Keperawatan?
5. Bagaimana Kebijakan dari Perencanaan Manajemen Keperawatan?
6. Bagaimana Prosedur dari Perencanaan Manajememen Keperawatan?

C. TUJUAN
1. Mengetahui Tujuan dari Perencanaan Manajemen Keperawatan
2. Untuk mengetahui apa saja jenis jenis perencanaan keperawatan
3. Mengetahui Sistem dari Perencanaan Manajemen Keperawatan
4. Mengetahui Standar dari Perencanaan Manajemen Keperawatan
5. Mengetahui Kebijakan dari Perencanaan Manajemen Keperawatan
6. Mengetahui Prosedur dari Perencanaan Manajememen Keperawatan

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. PERENCANAAN MANAJEMEN KEPERAWATAN


Perencanaan adalah fungsi administrative yang menempatkan beberapa resiko terhadap
pembuatan keputusan dan pemecahan masalah yang memastikan bahwa kemungkinan hasil
akan dapat diinginkan dan efektif dalam segi penggunaan manusia dan sumber material serta
produksi produk atau pelayanan. Dalam hal keperawatan Perencaan merupakan bagian yang
sangat penting guna mengatur kebutuhan SDM yang dibutuhkan ruangan sehingga membuat
proses keperawatan lebih efektif dan efisien.
Elemen pertama dari manajemen menurut Fayol adalah perencanaan ia mendefinisikan
perencanaan merupakan membuat rencana tindakan untuk memberikan pandangan ke depan.
Rencana kegiatan ini harus merupakan kesatuan, berkelanjutan, fleksibel, dan dibuat dengan
teliti. Urwik menulis bahwa penelitian dalam administrasi membutuhkan informasi yang
dibutuhkan untuk ramalan. Sesuai pendapat Urwik, penelitian harus ilakukan dan hasilnya
ditunjukkan dalam istilah yang konkret.
Perencanaan harus didasarkan pada tujuan yang harus dibatasi dalam istilah pembuatan
produk atau memberikan pelayanan yang diperlukan oleh komunitas. Penyederhanaan dan
standarisasi adalah dasar untuk suatu prosedur perencanaan. Douglas mendifinisikan
perencanaan sebagai suatu proses kontinu dari pengkajian, membuat tujuan dan sasaran,
dan mengimplementasikan serta mengevaluasi atau mengontrolnya, yang adalah subjek untuk
mengubah sebaru mungkin fakata yang diketahui. Perencanaan adalah fungsi administrative
yang menempatkan beberapa resiko terhadap pembuatan keputusan dan pemecahan masalah.
Ini memastikan bahwa kemungkinan hasil akan dapat di inginkan dan efektif dalam segi
penggunaan manusia dan sumber material serta produksi produk atau pelayanan. Dalam
keperawatan, perencanaan membantu untuk menjamin bahwa klien atau pasien akan
menerima pelayanan keperawatan yang mereka inginkan dan butuhkan serta bahwa
pelayanan ini diberikan oleh pekerjaan keperawatan yang memuaskan.

3
B . JENIS PERENCANAAN
Jenis Perencanaan Dalam Manajemen Keperawatan Perencanaan dalam manajemen
keperawatan berdasarkan jangka waktu dibagi menjadi tiga jenis yaitu,
1.perencanaan jangka pendek
2.jangka menengah dan
3.jangka panjang.
Perencanaan jangka pendek atau yang disebut sebagai perencanaan operasional adalah
perencanaan yang dibuat untuk kegiatan dengan kurun waktu satu jam sampai dengan satu
tahun. Perencanaan jangka menengah adalah perencanaan yang dibuat untuk kegiatan dengan
kurun waktu antara satu tahun sampai dengan lima tahun (Marquis & Huston, 1998),
sedangkan perencanaan jangka panjang atau sering disebut perencanaan strategis adalah
bagian dari manajemen strategi, yang memiliki arti suatu perencanaan sebagai tindakan
adaptif atau penyesuaian terhadap tuntutan atau masalah atau perubahan yang ada di
lingkungan organisasi sehingga organisasi dapat melakukan tindakan adaptif dalam tuntutan
perubahan. Perencanaan jangka panjang yang didalamnya terdapat kesepakatan misi dan
tujuan perusahaan, sehingga membagi perencanaan strategis meliputi tahap inisiasi proses,
aturan tujuan, arti dan akhir dari hubungan, penjelasan dari perencanaan strategis dan tingkat
kepuasan yang terintegrasi.
Dalam perencanaan di ruang perawatan biasa yang digunakan adalah perencanaan jangka
pendek yaitu rencana harian, bulanan dan rencana tahunan. Rencana harian adalah rencana
yang berisi kegiatan masing-masing perawat yang dibuat setiap hari sesuai perannya.
Rencana dibuat oleh kepala ruang, ketua tim/perawat primer dan perawat pelaksana. Rencana
bulanan adalah rencana yang berisi kegiatan dalam satu bulan titik rencana. Rencana ini harus
disinkronkan dengan rencana harian. Rencana ini biasanya dibuat oleh kepala ruang dan
ketua tim/perawat primer. Rencana tahunan adalah rencana yang dibuat setiap tahun sekali
yang dibuat berdasarkan hasil evaluasi kegiatan tahun sebelumnya, rencana ini biasa dibuat
oleh kepala ruang. Menurut waktu pembuatan perencanaan dapat diklasifikasikan dalam:
1) perencanaan reaktif suatu perencanaan yang disusun ketika adanya masalah aktual
yang dihadapi saat ini.
2) perencanaan proaktif yaitu perencanaan yang disusun sebelum masalah timbul,
antisipasi terhadap perubahan kebutuhan dan meningkatkan kemampuan organisasi.

4
C.TUJUAN PERENCANAAN
Stephen Robbins dan Mary Coulter mengemukakan empat tujuan perencanaan
yaitu :
1. Tujuan pertama adalah untuk memberikan pengarahan baik untuk manajer maupun
karyawan non manajerial. Dengan rencana, karyawan dapat mengetahui apa yang
harus mereka capai, dengan siapa mereka harus bekerja sama, dan apa yang harus
dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi. Tanpa rencana, departemen dan
individual mungkin akan bekerja sendiri-sendiri secara serampangan, sehingga
kerja organisasi kurang efesien.
2. Tujuan kedua adalah untuk mengurangi ketidakpastian. Ketika seorang manajer
membuat rencana, ia dipaksa untuk melihat jauh ke depan, meramalkan perubahan,
memperkirakan efek dari perubahan tersebut, dan menyusun rencana untuk
menghadapinya.
3. Tujuan ketiga adalah untuk meminimalisir pemborosan. Dengan kerja yang terarah
dan terencana, karyawan dapat bekerja lebih efesien dan mengurangi pemborosan.
Selain itu, dengan rencana, seorang manajer juga dapat mengidentifikasi dan
menghapus hal-hal yang dapat menimbulkan inefesiensi dalam perusahaan.
4. Tujuan yang terakhir adalah untuk menetapkan tujuan dan standar yang digunakan
dalam fungsi selanjutnya, yaitu proses pengontrolan dan pengevalusasian. Proses
pengevaluasian atau evaluating adalah proses membandingkan rencana dengan
kenyataan yang ada. Tanpa adanya rencana, manajer tidak akan dapat menilai
kinerja perusahaan. Selain keempat hal tersebut, sebagian besar studi menunjukan
adanya hubungan antara perencanaan dengan kinerja perusahaan.
Tujuan perencanaan dalam manajemen :

a. Meningkatkan peluang untuk sukses


b. Menstimulasi berpikir analisis
c. Mencegah terjadinya krisis manajemen
d. Memfasilitasi berpikir kritis dan membuat keputusan secara fleksibel
e. Meningkatkan keterlibatan staf dan komunikasi
f. Menjamin biaya yang efektif

5
D. PERENCANAAN DALAM MANAJEMEN KEPERAWATAN
Perencanaan manajemen keperawatan diawali dengan perumusan tujuan institusi/
organisasi yang dijelaskan dalam visi misi, filosofi dan tujuan sebagai arah kebijakan
organisasi. Sebagai perawat harus memahami tujuan organisasi supaya dapat bersinergi
untuk mencapai cita-cita atau harapan organisasi.
a. Perumusan Visi
Sisi merupakan dasar untuk membuat suatu perencanaan sehingga disusun secara
singkat, jelas, dan mendasar serta ada batasan waktu untuk pencapaian. Visi
merupakan pernyataan berisi tentang Mengapa organisasi dibentuk. Contoh rumusan
visi: “Menjadi ruang perawatan bedah yang melakukan perawatan profesional dan
unggul dalam manajemen perawatan luka modern di tahun 2018”.

b. Perumusan Misi
Misi adalah uraian yang berisi pernyataan operasional guna mencapai visi yang telah
ditetapkan, contoh misi ruang perawatan bedah yang mengacu pada visi tersebut di
atas adalah:
1. Memberikan asuhan keperawatan pada pasien bedah secara holistik bio-psiko-
sosio-kultural dan spiritual
2. Melakukan tindakan perawatan luka dengan menggunakan manajemen perawatan
luka modern
3. Menyediakan sarana prasarana untuk menunjang manajemen perawatan luka
modern
4. Melakukan penelitian tindakan bedah berdasarkan perkembangan dan trend
perawatan bedah

c. Perumusan Filosofi
Filosofi adalah nilai nilai dan keyakinan yang menyangkut keyakinan dan praktik
keperawatan dalam suatu organisasi (Swanburg, 1999). Contoh:
1. Pasien adalah manusia yang merupakan makhluk holistik (bio-psiko-
sosialspiritual)
2. Pasien adalah individu yang unik dan bermartabat

6
E.PERUMUSAN TUJUAN

Tujuan merupakan sesuatu yang ingin dicapai sebagai arah kebijakan bagi organisasi
untuk menentukan apa yang harus dilakukan dan bagaimana cara pencapaiannya.
Tujuan mutlak harus ada dalam organisasi pelayanan keperawatan. Untuk
merumuskan tujuan yang baik harus memenuhinya antara lain (Gillies,1994):
1. Tujuan harus dapat menjelaskan arah
2. Tujuan harus memungkinkan untuk dicapai
3. Terukur artinya tujuan berarti ketentuan kuantitatif
4. Terdapat batasan waktu untuk pencapaian target
5. Pencapaian akhir setiap tujuan dapat diterima semua anggota organisasi
6. Kriteria dibuat untuk melihat seberapa besar tujuan tercapai
7. Setiap tujuan mendukung sasaran organisasi Contoh : meningkatkan kualifikasi
tenaga perawatan yang handal dan competent dalam keperawatan bedah melalui
pendidikan dan pelatihan

F. SISTEM PERENCANAAN
Perencanaan terdiri dari dua elemen penting, yaitu sasaran (goals) dan rencana
itu sendiri (plan).
a. Sebelum perencanaan dibuat, seorang perencana terlebih dahulu harus menetapkan
sasaran dari rencana yang ingin dibuat. Sasaran merupakan hal yang ingin dituju
ataupun didapatkan. Semakin tinggi sasaran yang ingin dituju oleh seorang
perencana, semakin rinci pula rencana yang dibutuhkannya.
b. Setelah sasaran telah ditentukan, selanjutnya seorang perencana harus menyusun
rencana yang akan dilakukan untuk bisa mencapai sasaran tersebut. Perencana
yang baik harus bisa melihat fakta-fakta dan juga kemungkinan (berupa peramalan)
yang terkait dengan sasaran yang dituju. Dalam menyusun rencana yang akan
dilakukan, seorang perencana harus memperhatikan beberapa hal seperti alokasi
sumber daya yang dibutuhkan, jadwal pelaksanaan dan pelaksana rencana, serta
tindakan-tindakan penting lainnya.

7
G. STANDAR PERENCANAAN
1. Perencanaan (Planning): 
Perencanaan adalah fungsi dasar dan pertama dalam manajemen (the first function
of management). Semua fungsi manajemen tergantungdari perencanaan.
Perencanaan adalah suatu proses berpikir atau proses mental untuk membuat
keputusan dan peramalan (forecasting). Perencanaan harus berorientasi ke masa
depan dan memastikan kemungkinan hasil yang diharapkan
(Swansburg & Swansburg, 1999). Dalam perencanaan, salah satu hal penting yang
menjadi pusat perhatian adalah rencana pengaturan sumber daya manusia (SDM)
dan sumber daya yang lain yang relevan. Perencanaan yang baikakan
meningkatkan capaian tujuan dan pembiayaan yang efektif.

2. Penggunaan Waktu Efektif (Effective utilization of time): 


Penggunaan waktu efektif berhubungan dengan pola pengaturan dan pemanfaatan
waktu yang tepat dan memungkinkan berjalannya roda organisasi dan tercapaianya
tujuan organisasi. Waktu pelayanan dihitung, dan kegiatan perawat dikendalikan.

3. Pengambilan keputusan (Decision making): 


Pengambilan keputusan adalah suatu hasil atau keluaran dari proses mental atau
kognitif yang membawa pada pemilihan di antara beberapa alternatif yang tersedia
yang dilakukan oleh seorang pembuat keputusan. Keputusan dibuat untuk
mencapai tujuan melalui pelaksanaan/ implementasi dari pilihan keputusan yang
diambil.

4. Pengelola/Pemimpin (Manager/leader):
Manajer yang bertugas mengatur manajemen memerlukan keahlian dan tindakan
nyata agar para anggota menjalankan tugas dan wewenang dengan baik. Adanya
manajer yang mampu memberikan semangat, mengontrol dan mengajak mencapai
tujuan merupakan sumber daya yang sangat menentukan

8
5. Tujuan sosial (Social goal):
Manajemen yang baik harus memiliki tujuan yang jelas dan ditetapkan dalam
bentuk visi, misi dan tujuan organisasi.

6. Pengorganisasian (Organizing): 
Pengorganisasian adalah pengelompokan sejumlah aktivitas untuk mencapai tujuan
yang diharapkan. Penugasan pada masing-masing kelompok dilakukan berdasarkan
supervisi, ada koordinasi dengan unit lain baik secara horizontal maupun secara
vertikal (Swansburg & Swansburg, 1999).

7. Perubahan (Change):
 Perubahan adalah proses penggantian dari suatu hal dengan yang lainnya yang
berbeda dari sebelumnya (Douglas, 1988). Perubahan, di dalam manajemen
keperawatan perubahan dijadikan prinsip karena sifat layanan yang dinamis
mengikuti karakteristik pasien yang akan Anda layani.

H. KEBIJAKAN PERENCANAAN
Jika managemen merupakan proses dimana aspek interpersonal dan teknikal
digunakan untuk mencapai tujuan organisasi (murray & dicroce 1997), sedangkan
manager adalah orang yang mengelola proses kerja untuk mencapai tujuan organisasi.
Di tatanan unit keperawatan sistem manajerial meliputi tiga tingkatan diantaranya
adalah Top manajer, middle manajer dan lower manajer. Untuk Top Manajer
menentukan kebijakan keperawatan ditingkat atas, menerjemahkan kebijakan dan
aturan organisasi yang ada di institusi,serta mengelola manajer pada tingkat middle
manager, sebagai contohnya adalah direktur keperawatan.Middle manajer merupakan
sistem manajerial di keperawatan yang berada pada posisi tengah. Manajer ini
bertugas menerjemahkan dan meneruskan kebijakan dari top manager, mengelola
manager pada tingkat front line seperti kepala ruang, kepala seksi, koordinator
penanggung jawab unit perawatan, serta penanggung jawab unit.
Lower manajer adalah manajer yang berada pada tingkatan yang paling rendah
yang bertugas mengelola staf perawatan (provider) yang memberikan pelayanan
9
keperawatan pada pasien ( customer), yang termasuk dalam jajaran lower manajer
tersebut adalah kepala ruang dan ketua tim perawatan. Manajemen keperawatan
adalah proses mengelola sumber daya manusia keperawatan dari top manajer, middle
manajer, sampai lower manajer untuk melaksanakan pelayanan keperawatan melalui
pelaksanaan asuhan keperawatan kepada pasien, keluarga, serta kelompok masyarakat
oleh staf perawat.
Tanggung jawab manajer Keperawatan adalah :
1. Mencapai goal atau tujuan rumah sakit sebagai institusi dan atau bagian bidang
keperawatan
2. Mempertahankan kualitas asuhan keperawatan dengan segala keterbatasan
fasilitas yang ada
3. Mendorong motivasi staf perawatan dan pasien, sehingga menurunkan angka
absen kerja dan memperbaiki produktivitas
4. Meningkatkan kemampuan staff, peer dan bawahan untuk malakukan perubahan
dalam rangka mencapai kualitas
5. Mengembangkan kekuatan, spirit, dan tanggung jawab moral dari tim
6. Mengembangkan profesional staf,yang menjadi tanggung jawabnya
7. Mencari kesempatan untuk meningkatkan kemajuan dan pengembangan hal-hal
baru di bidang keperawatan( enterprenir )
8. Mengambil tindakan untuk memperbaiki dan menghadapi gangguan masalah yang
tidak diharapkan(penanganan gangguan )
9. Menentukan sumber daya manusia yang dibutuhkan dan mengalokasikan sesuai
dengan kebutuhan (pengalokasi sumber daya)
10. Mewakili bagian atau institusi dalam melakukan tawar menawar atau sebagai
penengah ( penegosiasi)

I. PROSEDUR PERENCANAAN
Pada dasarnya dalam pembuatan perencanaan mesti ada beberapa hal yang
mendasar sebagai kerangka dalam pembuatan perencanaan. Menurut George R Terry
didalam sebuah perencanaan sebaiknya mengandung 5W+1H, yaitu:
1. What (apa )
Membicarakan masalah tentang apa yang menjadi tujuan sebuah perencanaan dan
hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan perencanaan tersebut.
10
2. Why (mengapa)
Membicarakan masalah mengapa tujuan tersebut harus dicapai dengan mengapa
beragam kegiatan dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut
3. Where (dimana)
Membicarakan masalah dimana program dalam perencanaan tersebut dilaksanakan
4. When (kapan)
Membicarakan masalah kapan kegiatan tersebut akan dilaksanakan dan diakhiri.
5. Who (siapa)
Membicarakan masalah siapa yang akan melaksanakan program tersebut.
6. HOW (bagaimana)
Membicarakan masalah bagaimana cara melaksanakan program yang direncanakan
tersebut.
Langkah-langkah pembuatan perencenaan :
1. Menetapkan tugas dan tujuan
Antara tugas dan tujuan tidak dapat dipisahkan, suatu rencana tidak dapat
diformulir tanpa ditetapkan terlebih dahulu apa yang menjadi tugas dan tujuannya.
Tugas diartikan sebagai apa yang harus dilakukan, sedang tujuan yaitu suatu atau
nilai yang akan diperoleh.
2. Observasi dan analisa
Menentukan faktor-faktor apa yang dapat mempermudah dalam pencapaian tujuan
(Observasi) bila sudah diketahui dan terkumpul, maka dilakukan analisa
terhadapnya untuk ditentukan mana yang digunakan.
3. Mengadakan kemungkinan-kemungkinan
Faktor yang tersedia memberikan perencanaan membuat beberapa kemungkinan
dalam pencapaian tujuan. Dimana kemungkinan yang telah diperoleh dapat diurut
atas dasar tertentu, misalnya lamanya penyelesian, besarnya biaya yang
dibutuhkan, efisiensi dan efektivitas dan lain sebagainya
4. Membuat sintesa
Sintesa yaitu alternatif yang akan dipilih dari kemungkinan-kemungkinan yang ada
dengan cara mengawinkan sintesa dari kemungkinan-kemungkinan tersebut.

11
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Keperawatan merupakan suatu bentuk pelayanan profesional bersifat humanistik,


menggunakan pendekatan holistik, dilakukan berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan,
berorientasi kepada kebutuhan objektif klien.
Pelayanan keperawatan di rumah sakit dan Puskesmas adalah salah satu jenis
pelayanan profesional yang dilaksanakan oleh rumah sakit dan Puskesmas untuk
melayani kebutuhan Masyarakat khususnya dalam bidang keperawatan yang diorganisir
melalui pelayanan keperawatan.
Perencanaan keperawatan adalah suatu proses di dalam pemecahan masalah yang
merupakan keputusan awal tentang sesuatu apa yang akan dilakukan, bagaimana
dilakukan, kapan dilakukan, siapa yang melakukan dari semua tindakan keperawatan.
Perencanaan manajemen keperawatan diawali dengan perumusan tujuan institusi/
organisasi yang dijelaskan dalam visi misi, filosofi dan tujuan sebagai arah kebijakan
organisasi.
B. SARAN

Sebaiknya dalam mengambil keputusan dan tindakan dalam berbagai bentuk


organisasi menggunakan proses dasar manajemen berupa perencanaan. Dalam sebuah
prencanaan perlu memperhatikan sifat rencana yang baik untuk mencapai hasil yang
diinginkan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Mariono. 2001. Materi kuliah ketenagaan, Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia
Jakarta
Simamora Manajemen Keperawatan Jakarta, EGC , 2014
Swansburg. 1999. Standar perencanaan manajemen keperawatan

Mugianti,Sri.2016. Modul Bahan Ajar Cetak Keperawatan :Manajemen dan Kepemimpinan


Dalam Praktik Keperawatan.Kebayoran Baru Jakarta Selatan : Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia.

Nursalam.2014.Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik Keperawatan


Profesional.Jakarta Selatan: Salemba Medika.

13

Anda mungkin juga menyukai