Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

MANAJEMEN KEPERAWATAN I
“JENIS PERENCANAAN YANG DISUSUN KEPALA RUANG RAWAT”

NAMA ANGGOTA KELOMPOK 1:


1. Ni Made Mita Lestari (203213206)
2. Dewa Ayu Putu Seri Yunita Dewi (203213208)
3. Ida Ayu kade Intan Cahyani (203213211)
4. Ni Made Udiyani Lestari (203213234)
5. I Putu Agus Artawan (203213235)

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA BALI
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Makalah ini merupakan tugas dari mata kuliah
“Manajemen Keperawatan I” dengan judul “Jenis Perencanaan Yang Disusun Kepala Ruang
Rawat”. Tidak lupa penulis juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak
yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.

Dan harapan penulis, semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman penulis. Sehingga masih


banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran
dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnan makalah ini.

Denpasar, 19 Februari 2023

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................... i
DAFTAR ISI......................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................... 1
A. Latar Belakang.............................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................... 1
C. Tujuan........................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................... 3
A. Konsep dasar, tujuan, syarat, komponen perencanaan................................................. 3
B. Jenis perencanaan yang disusun kepala ruang rawat................................................... 6
BAB III PENUTUP.............................................................................................................. 8
A. Kesimpulan................................................................................................................... 8
B. Saran............................................................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................... 9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam manajemen, perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi,
membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja
organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen,
karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain tak akan dapat berjalan.
Memikirkan masalah sebagai sesuatu hal yang buruk adalah suatu hal yang mudah
untuk dilakukan, karena kita jarang mengartikan frase mengambil keuntungan dari sebuah
situasi sama halnya dengan kita mengartikan frase memperbaiki sebuah situasi yang
buruk. Kita akan memperhitungkan peraihan kesempatan kedalam pemecahan masalah
dengan mendefinisikan masalah sebagai suatu kondisi atau peristiwa yang merugikan atau
memiliki potensi untuk merugikan bagi sebuah perusahaan atau yang menguntungkan
atau memiliki potensi untuk menghasilkan keuntungan. Selama proses pemecahan
masalah, manajer akan terlibat dalam pengambilan keputusan. Di kehidupan sehari-hari
kita sebenarnya kehidupan yang selalu bersangkutan dengan keputusan. Keputusan
merupakan kesimpulan terbaik yang diperoleh setelah melakukan musyawarah.
Pengambilan keputusan sangat penting dalam manajemen dan merupakan tugas utama
dari seorang pemimpin.
Puskesmas merupakan pusat pengembangan, pembinaan dan pelayanan kesehatan
masyarakat sekaligus merupakan pos terdepan dalam pembangunan kesehatan masyarakat
untuk maksud tersebut, puskesmas berfungsi melaksanakan tugas teknis dan
administrative.
Pusat kesehatan masyarakat berfungsi sebagai penggerak sumber daya masyarakat
dalam bidang kesehatan, motor pembangunan berwawasan kesehatan dan pelayanan
kesehatan strata pertama. Selama ini yang banyak berkembang adalah puskesmas
merupakan pelayanan kesehatan masyarakat strata pertama sehingga fungsi yang lain
seolah tertinggal.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep dasar, tujuan, syarat, komponen perencanaan?
2. Bagaimana jenis perencanaan yang disusun kepala ruang rawat?
1
C. Tujuan
1. Mengetahui konsep dasar, tujuan, syarat, komponen perencanaan.
2. Mengetahui jenis perencanaan yang disusun kepala ruang rawat.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep dasar, tujuan, syarat, komponen perencanaan


1. Pengertian Perencanaan
Suarli dan Bahtiar (2009) menyatakan bahwa perencanaan adalah suatu keputusan
dimasa yang akan datang tentang apa, siapa, kapan, dimana, berapa, dan bagaimana
yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu yang dapat ditinjau dari proses,
fungsi dan keputusan.
Perencanaan merupakan langkah awal sebelum kegiatan dilaksanakan yang
meliputi kegiatan merumuskan tujuan puskesmas sampai dengan menetapkan
alternatif kegiatan. Tanpa ada perencanaan puskesmas, tidak akan ada kejelasan
kegiatan yang akan dilaksanakan oleh staf untuk mencapai tujuan puskesmas.
(Alamsyah, 2011).
Perencanaan sebagai proses yang di mulai dari peetapan tujuan organisasi,
menentukan strategi untuk pencapaian tujuan organisasi, menentukan strategi untuk
pencapaian tujuan organisasi tersebut secara menyeluruh, serta merumuskan system
perencanaan yang menyeluruh untuk mengintegrasikan dan mengorganisasikan
seluruh pekerjaan organisasi hingga tujuan organisasi tercapai. Dalam kerangka piker
keperawatan, perencanaa adalah tahap untuk merumuskan masalah keperawatan yang
berkembang dalam pelayanan keperawatan, menentukan kebutuhan dan sumber daya
yang tersedia, menetapkan tujuan program yang paling pokok, dan menyusun langkah
– langkah praktis untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan untuk memenuhi
kebutuhan pasien. (Simamora, 2012).
Perencanaan merupakan fungsi dasar manajemen. Perencanaan adalah pandangan
ke depan dan merupakan fungsi yang paling penting tentang suatu rencana kegiatan
yang berisi tujuan apa yang harus dicapai, bagaimana cara mencapainya, tempat
kegiatan tersebut dilaksanakan, bagaimana indicator/ tolak ukur untuk mencapai
tujuan, serta kegiatan apa yang harus dilakukan selanjutnya atau berkelanjutan.
(Asmuji, 2014).
Perencanaan dalam keperawatan merupakan upaya dalam meningkatkan
profesionalisme pelayanan keperawatan sehingga mutu pelayanan keperawatan dapat
dipertahankan, bahkan ditingkatkan. Dengan melihat pentingnya fungsi perencanaan,
dibutuhkan perencanaan yang baik dan professional. Perencanaan yang baik harus
berdasarkan sasaran, bersifat sederhana, mempunyai standar, fleksibel, seimbang, dan
menggunakan sumber-sumber yang tersedia terlebih dahulu secara efektif dan efisien.
(Asmuji, 2014).
Perencanaan merupakan usaha sadar dan pembuatan keputusan yang telah
diperhitungkan secara matang tentang hal-hal yang akan dikerjakan di masa depan
dalam dan oleh suatu organisasi dalam rangka pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan. Perencanaan adalah sejumlah keputusan yang menjadi pedoman untuk
mencapai suatu tujuan tertentu.

2. Tujuan Perencanaan
Douglas menyusun hal berikut sebagai alasan untuk perencanaan:

3
a. Hal tersebut menimbulkan keberhasilan dalam mencapai sasaran dan tujuan
b. Hal tersebut bermakna pada pekerjaan
c. Hal tersebut memberikan penggunaan efektif dari personal dan fasilitas yang
tersedia
d. Hal tersebut membantu dalam koping dengan situasi krisis
e. Hal tersebut efektif dalam hal biaya
f. Hal tersebut berdasarkan berdasarkan masa lalu dan akan datang, sehingga
membantu menurunkan elemen perubahan
g. Hal tersebut dapat digunakan untuk menemukan kebutuhan untuk berubah.
h. Hal tersebut diperlukan untuk kontrol efektif. (Swanburg, 2000).

3. Manfaat Perencanaan
Manfaat perencanaan Adapun manfaat perencanaan antara lain:
a. Membantu proses manajemen dalam menyesuaikan diri dengan
perubahanperubahan lingkungan.
b. Memungkinkan manajer mamahami keseluruhan gambaran operasi lebih jelas.
c. Membantu penetapan tanggung jawab lebih tepat.
d. Memberikan cara pemberian perintah yang tepat untuk pelaksanaan.
e. Memudahkan koordinasi.
f. Membuat tujuan lebih khusus, lebih terperinci dan lebih mudah dipahami.
g. Meminimalkan pekerjaan yang tidak pasti.
h. Menghemat waktu dan dana.

4. Syarat Perencanaan
Persyaratan perenecanaan menurut Simamora (2012) yaitu:
a. Factual atau realistis
Perencanaan yang baik perlu persyaratan factual atau realistis. Hal ini berarti
perencanaan harus sesuai dengan fakta dan wajar untuk dicapai dalam kondisi
tertentu yang dihadapi keperawatan.
b. Logis atau rasional
Perencanaan juga harus memenuhi syarat logis atau rasional. Hal ini berarti
perencanaan keperawatan harus bisa masuk akal sehingga dapat dijalankan.
c. Fleksibel
Perencanaan yang baik bukan berarti kaku dan kurang fleksibel. Perencanaan
yang baik justru perencanaan yang dapat disesuaikan dengan kondisi dimasa
datang, sekalipun tidak berarti perencanaan dapat diubah seenaknya.
d. Komitmen
Perencanaan yang baik harus melahirkan komitmen bagi seluruh anggota dalam
organisasi untuk berupaya mencapai tujuan organisasi.
e. Komprehensif
Perencanaan yang baik juga memenuhi syarat komprehensif, artinya menyeluruh
dan mengakomodasi aspek-aspek secara langsung maupun tidak langsung dalam
organisasi.

4
5. Komponen Perencanaan
Menurut Nursalam (2011) manajemen keperawatan terdiri atas beberapa komponen
yang saling berinteraksi. Pada umumnya suatu sistem dicirikan oleh 5 elemen, yaitu:
input, proses, output, control dan mekanisme umpan balik.
a. Input
Input dalam proses manajemen keperawatan antara lain berupa informasi,
personel, peralatan dan fasilitas. Proses pada umumnya merupakan kelompok
manajer dan tingkat pengelola keperawatan tertinggi sampai keperawatan
pelaksana yang mempunyai tugas dan wewenang untuk melakukan perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan dalam pelaksanaan pelayanan
keperawatan.
Input yang dapat mengukur pada bahan alat sistem prosedur atau orang yang
memberikan pelayanan misalnya jumlah dokter, kelengkapan alat, prosedur tetap
dan lain-lain.
b. Output
Elemen lain dalam pendekatan sistem adalah output atau keluaran yang
umumnya dilihat dan hasil atau kualitas pemberian asuhan keperawatan dan
pengembangan staf, serta kegiatan penelitian untuk menindaklanjuti hasil atau
keluaran.
Output yang menjadi tolak ukur pada hasil yang dicapai, misalnya jumlah yang
dilayani, jumlah pasien yang dioperasi, kebersihan ruangan.
c. Control
Control dalam proses manajemen keperawatan dapat dilakukan melalui
penyusunan anggaran yang proporsional, evaluasi penampilan kerja perawat,
pembuatan prosedur yang sesuai standar dan akreditasi.
d. Mekanisme umpan balik
Mekanisme umpan balik dapat dilakukan melalui laporan keuangan, audit
keperawatan, dan survey kendali mutu, serta penampilan kerja perawat.
Proses manajemen keperawatan dalam aplikasi di lapangan berada sejajar dengan
proses keperawatan sehingga keberadaan manajemen keperawatan dimaksudkan
untuk mempermudah pelaksanaan proses keperawatan. Proses manajemen,
sebagaimana juga proses keperawatan, terdiri atas kegiatan pengumpulan data,
identifikasi masalah, pembuatan rencana, pelaksanaan kegiatan, dan kegiatan
penilaian hasil.
e. Proses
Proses adalah suatu rangkaian tindakan yang mengarah pada suatu tujuan. Di
dalam proses keperawatan, bagian akhir mungkin berupa sebuah pembebasan dari
gejala, eliminasi resiko, pencegahan komplikasi, argumentasi pengetahuan atau
ketrampilan kesehatan dan kemudahan dari kebebasan maksimal. Di dalam proses
manajemen Keperwatan, bagian akhir adalah perawatan yang efektif dan
ekonomis bagi semua kelompok pasien.
Proses yang dapat mengukur perubahan pada saat pelayanan misalnya kecepatan
pelayanan, pelayanan dengan rumah dan lain-lain.

5
B. Jenis perencanaan yang disusun kepala ruang rawat
Keberhasilan suatu asuhan keperawatan kepada klien sangat tergantung kepada jenis
perencanaan yang disusun kepala ruangan diantaranya adalah:
1. Menunjuk ketua tim yang bertugas didalam ruangan.
2. Mengikuti serah terima pasien di shif sebelumnya.
3. Mengidentifikasi tingkat ketergantungan klien : gawat, transisi dan persiapan pulang
bersama ketua tim.
4. Mengidentifikasi jumlah perawat yang dibutuhkan berdasarkan aktivitas dan
kebutuhan klien bersama ketua tim, mengatur penugasan atau penjadwalan.
5. Merencanakan strategis pelaksanaan keperawatan.
6. Mengikuti visite dokter untuk mengetahui kondisi, patofisiologi, tindakan, medis
yang dilakukan, progam pengobatan dan mendiskusikan dengan dokter.
7. Mengatur dan mengendalikan asuhan keperawatan.
8. Membantu dan mengembangkan niat pendidikan dan latihan diri.
9. Membantu membimbing terhadap peserta didik keperawatan.
10. Menjaga terwujudnya visi, misi keperawatan dan rumah sakit. (Syahputra, 2014).
Menurut Asmuji (2014) jenis perencanaan yang disusun kepala ruang rawat selain yang
sudah disebutkan dan dijelaskan di atas, kegiatan perencanaan dalam manajemen
keperawatan adalah membuat perencanaan jangka panjang, jangka menengah, dan jangka
pendek. Perencanaan jangka pendek atau disebut juga “perencanaan operasional” adalah
perencanaan yang dibuat untuk kegiatan satu jam sampai dengan satu tahun; perencanaan
jangka menengah adalah perencanaan yang dibuat untuk kegiatan satu hingga lima tahun;
sedangkan perencanaan jangka panjang atau sering disebut “perencanaan strategis”
adalah perencanaan yang dibuat untuk kegiatan tiga sampai dengan 20 tahun.
Dalam ruang perawatan, perencanaan biasanya hanya dibuat untuk jangka pendek.
Menurut Keliat, dkk (2006), rencana jangka yang dapat diterapkan di ruang perawatan
adalah rencana harian, rencana bulanan, dan rencana tahunan.
a) Rencana harian
Rencana harian adalah rencana yang berisi kegiatan masing-masing perawat yang
dibuat setiap hari sesuai perannya. Rencana harian ini dibuat oleh kepala ruang, ketua
tim/ perawat primer, dan perawat pelaksana.
b) Rencana bulanan
Rencana bulanan adalah rencana yang berisi kegiatan dalam satu bulan. Rencana
bulanan ini harus disinkronkan dengan rencana harian. Rencana bulanan dapat dibuat
oleh kepala ruang dan ketua tim/ perawat primer.
c) Rencana tahunan
Rencana tahunan adalah rencana yang dibuat setiap tahun sekali. Rencana tahunan
disusun berdasarkan hasil evaluasi kegiatan tahun sebelumnya. Rencana tahunan
dibuat oleh kepala ruang.
Ada dua jenis perencanaan, yaitu:
1. Perencanaan strategi merupakan perencanaan yang sifatnya jangka panjang yang
ditetapkan oleh pemimpin dan merupakan umum suatu organisasi. Perencanaan
jangka panjang digunakan untuk mengembangkan pelayanan keperawatan yang

6
diberikan kepada pasien, juaga digunakan untuk merevisi pelayanan yang sudah
tidak sesuai lagi dengan keadaan masa kini.
2. Perencanaan operasional menguraikan kativitas dan prosedur yang akan
digunakan serta menyusun jadwal waktu pencapaian tujuan, menentukan siapa
orang-orang yang bertanggung jawab untuk setiap aktivitas, menetapkan prosedur
serta menggambarkan cara menyiapkan orang-orang untuk bekerja dan metode
untuk mengevaluasi perawatan pasien.

Adapun fungsi kepala ruangan sebagai berikut: Perencanaan: dimulai dengan


penerapan filosofi, tujuan, sasaran, kebijaksanaan, dan peraturan – peraturan : membuat
perencanaan jangka pendek dan jangka panjang untuk mencapai visi, misi, dan tujuan,
organisasi, menetapkan biaya – biaya untuk setiap kegiatan serta merencanakan dan
pengelola rencana perubahan.
Sebagai manajer keperawatan, uraian tugas kepala ruangan, dengan melaksanakan
fungsi perencanaan, meliputi: merencanakan jumlah dan kategori tenaga perawatan serta
tenaga lain sesuai kebutuhan, merencanakan jumlah jenis peralatan perawatan yang
diperlukan, merencanakan dan menentukan jenis kegiatan/ asuhan keperawatan yang akan
diselenggarakan sesuai kebutuhan pasien.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Perencanaan dalam keperawatan merupakan upaya dalam meningkatkan


profesionalisme pelayanan keperawatan sehingga mutu pelayanan keperawatan dapat
dipertahankan, bahkan ditingkatkan. Dengan melihat pentingnya fungsi perencanaan,
dibutuhkan perencanaan yang baik dan professional.

Fungsi perencanaan manajemen keperawatan di ruang rawat inap yang dilaksanakan


oleh kepala ruangan melibatkan seluruh personil mulai dari perawat pelaksana, ketua
tim, dan kepala ruangan. Sebelum melakukan perencanaan terlebih dahulu dianalisa dan
dikaji sistem, strategi organisasi, sumber-sumber organisasi, kemampuan yang ada,
aktifitas spesifik dan prioritas.

B. Saran
Dalam penulisan tugas ini kami menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahan
serta jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritikan dan
saran yang membangun dari pembaca demi perbaikan dan kesempurnaan tugas kami atas
kritik dan sarannya kami sampaikan terima kasih.

8
DAFTAR PUSTAKA

Asmuji. 2014. Manajemen Keperawatan: Konsep dan Aplikasi. Jogjakarta: Ar-Ruzz


Media.
Suarli & Bahtiar, (2009), Manajemen Keperawatan Dengan Pendekatan Praktis. Jakarta,
Erlangga.
Simamora, (2012). Buku Ajar Manajemen Keperawatan. Jakarta:EGC.
Alamsyah, D. 2011. Manajemen Pelayanan Kesehatan. Nuha Medika;Yogyakarta.
Swanburg, R. C. (2000). Pengantar Kepemimpinandan Manajemen Keperawatan. Jakarta :
EGC

Anda mungkin juga menyukai