Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN KELOMPOK KHUSUS PADA IBU HAMIL

DENGAN FOKUS MASALAH STUNTING

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Keperawatan Kelomppok Khusus


Dosen pengampu : Ns. Diana Dayaningsih, M.Kep

Disusun Oleh :
1. Erisa Devi Vindalita (20101440120034)
2. Errisa Feliana (20101440120036)
3. Febby Pradiha Putri (20101440120038)
4. Fitriani (20101440120042)
5. Gandung Prasetyo (20101440120044)
6. Gusti Okti Saputri (20101440120045)
7. Heru Prastiyo (20101440120048)
8. Indra Bayu Woro S (20101440120049)

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


SEKOLAH INGGI ILMU KESEHATAN KESDAM IV/DIPONEGORO
SEMARANG 2023
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-Nya
laporan yang berjudul “Asuhan Keperawatan Kelompok Khusus Pada Ibu Hamil
Dengan Fokus masalah Stunting” dapat diselesaikan dengan baik. Laporan ini
disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Kelompok Khusus.
Dalam penyusunan laporan ini penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak,
pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan terimakasih
kepada :

1. Ns. Diana Dayaningsih, M.Kep., Ns. Margiyati, M.Kep., dan Ns. Novita
Wulan Sari, M.Kep selaku dosen pembimbing mata kuliah Keperawatan
Kelompok Khusus.
2. Orang tua yang telah memberikan doa dan dukungannya.
3. Teman-teman tingkat III kelas B yang saling mendukung dan bekerja
sama.

Penulis menyadari banyak kekurangan dalam penyusunan laporan ini, karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan penulisan ini. Besar
harapan penulis semoga laporan ini bermanfaat bagi para pembaca.

Semarang, Maret 2023

Penulis
DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan.......................................................................................i

Kata Pengantar...............................................................................................ii

Daftar Isi..........................................................................................................iii

Bab 1 ...............................................................................................................

A. Latar Belakang ...................................................................................


B. Tujuan .................................................................................................
C. Manfaat................................................................................................

Bab 2................................................................................................................

A. Konsep Keperawatan Kelompok Khusus.........................................


B. Konsep Kelompok Ibu Hamil............................................................
C. Konsep Stunting..................................................................................
D. Konsep Asuhan Keperawatan Kelompok Khusus Pada Ibu Hamil
Dengan Fokus Masalah Stunting......................................................

Bab 3................................................................................................................

Kesimpulan......................................................................................................

Saran................................................................................................................

Daftar Pustaka................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perawatan kelompok khusus adalah upaya di bidang keperawatan
kesehatan masyarakat yang ditujukan kepada kelompok-kelompok
individu yang mempunyai kesamaan jenis kelamin, umur, permasalahan
kesehatan dan kesehatan serta rawan terhadap masalah tersebut yang
dilaksanakan secara terorganisir dengan tujuan meningkatkan kemampuan
kelompok dan derajat kesehatannya, mengutamakan upaya promotif dan
preventif dengan tidak melakukan upaya kuratif dan rehabilitatif yang
ditujukan kepada mereka yang tinggal di panti dan kepada kelompok-
kelompok yang ada di masyarakat, diberikan oleh tenaga keperawatan
dengan pendekatan pemecahan masalah memalui proses keperawatan.(1)
Kelompok khusus dengan kebutuhan kesehatan khusus sebagai
akibat perkembangan dan pertumbuhan seperti ibu hamil, bayi baru lahir,
anak balita, anak usia sekolah, dan usia lanjut. Keperawatan pada ibu
hamil bersifat preventif care untuk mencegah terjadinya masalah kurang
baik bagi ibu maupun janin agar dapat melalui persalinan dengan sehat dan
aman, diperlukan kesiapan fisk dan mental ibu sehingga ibu dalam
keadaan status Kesehatan yang optimal karena dengan keadaan Kesehatan
ibu yang optimal sangat berpengaruh bagi pertumbuhan janin yang di
kandungnya.(2)
Tujuan pelayanan pada ibu hamil adalah memantau kemajuan
kehamilan, memastikan kesejahteraan ibu dan tumbuh kembang janin,
meningkatkan dan mempertahankan Kesehatan fisik, mental serta sosial
ibu dan bayi, meneemukan secara dini adanya masalahg/gangguan dan
kemungkinan komplikasi yang terjadi selama kehamilan, mempersiapkan
kehamilan dan persalinan dengan selamat baik ibu maupun bayi, dengan
trauma seminimal mungkin, mempersiapkan ibu agar masa nifas dan
pemberian ASI Ekslusif berjalan normal, mempersiapkan ibu dan keluarga
dapat berperan dengan baik dalam memelihara bayi agar dapat tumbuh dan
berkembang secara normal.(2)
Kehamilan merupakan periode yang menentukan untuk kualitas
sumber daya manusia dimasa depan karena tumbuh kembang anak
sangat ditentukan oleh kondisi janin dalam kandungan. Pada masa
kehmilan kebutuhan nutrisi memiliki peran yang sangat penting
karena akan mempengaruhi kondisi janin dan ibu. Ibu hamil yang
memliki gizi yang kurang akan mengalami Kekurangan Energi
Kronik (KEK) dan akan menyebabkan risiko dan komplikasi kehamilan.
Resiko kehamilan yang akan terjadi pada ibu hamil dengan KEK yaitu
akan menyebabkan gangguan kesehatan janin seperti cacat bawaan dan
akan memicu bayi lahir prematur serta dapat menyebabkan anak
mengalami stunting.(3)
Stunting merupakan kondisi gagalnya tumbuh pada anak yang
disebabkan karena gizi yang kurang selama lebih dari 6 bulan atau kronis
dan mengakibatkan anak menjadi lebih pendek dari usia yang semestinya.
Kondisi stunting baru akan terlihat setelah anak memasuki usia 2 tahun
karena proses ini terjadi sejak bayi dalam kandungan dan pada masa awal
setelah bayi lahir.(4) Stunting pada anak merupakan indikator utama
dalam menilai kualitas modal sumber daya manusia di masa mendatang.
Gangguan pertumbuhan yang diderita anak pada awal kehidupan, dapat
menyebabkan kerusakan yang permanen.(5)
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk memenuhi tugas keperawatan kelompok khusus dan menambah
wawasan mahasiswa tentang asuhan keperawatan kelompok khusus
pada ibu hamil.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui dan memahami konsep keperawatan kelompok khusus
b. Mengetahui dan memahami konsep kelompok ibu hamil
c. Mengetahui dan memahami konsep stunting
d. Mengetahui konsep asuhan keperawatan kelompok khusus pada
ibu hamil dengan focus masalah stunting
C. Manfaat
Laporan ini diharapkan memberikan manfaat bagi :
1. Penulis
Dapat memperoleh pengalaman baru dan menambah pengetahuan
tentang keperawatan khusus pada ibu hamil
2. Pengembangan ilmu dan teknologi keperawatan
Menambah luas ilmu pengetahuan dan teknologi terapan di bidang
keperawatan khusus pada ibu hamil
3. Ibu hamil
Meningkatkan pengetahuan ibu hamil terhadap penatalaksanaan
selama kehamilan dan pencegahan stunting.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Keperawatan Kelompok Khusus


1. Pengertian
Keperawatan kelompok khusus merupakan suatu sintesis dari
praktik keperawatan dan praktik kesehatan masyarakat yang
diterapkan untuk meningkatkan serta memelihara kesehatan
penduduk. Sasaran dari keperawatan kesehatan komunitas adalah
individu yaitu balita gizi buruk, ibu hamil resiko tinggi, usia lanjut,
penderita penyakit menular. Sasaran keluarga yaitu keluarga yang
termasuk rentan terhadap masalah kesehatan dan prioritas. Sasaran
kelompok khusus, komunitas baik yang sehat maupun sakit yang
mempunyai masalah kesehatan atau perawatan (Ariani, Nuraeni, &
Supriyono, 2015)
Keperawatan Kolompok khusus adalah pelayanan keperawatan
profesional yang ditujukan kepada masyarakat dengan pendekatan
pada kelompok resiko tinggi, dalam upaya pencapaian derajat
kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit dan
peningkatan kesehatan dengan menjamin keterjangkauan
pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai
mitra dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan
keperawatan. Pelayanan Keperawatan Kelompok khusus adalah
seluruh masyarakat termasuk individu, keluarga dan kelompok
yang beresiko tinggi seperti keluarga penduduk didaerah kumuh,
daerah terisolasi dan daerah yang tidak terjangkau termasuk
kelompok bayi, balita, lansia dan ibu hamil. (6)

2. Tujuan Keperawatan Kelompok Khusus


Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat sehingga
tercapai derajat kesehatan yang optimal agar dapat menjalankan
fungsi kehidupan sesuai dengan kapasitas yang mereka miliki.
Tujuan proses keperawatan dalam komunitas adalah untuk
pencegahan dan peningkatan kesehatan masyarakat melalui
upayaupaya sebagai berikut :
a. Pelayanan keperawatan secara langsung (direct care) terhadap
individu, keluarga dan kelompok dalam konteks komunitas.
b. Perhatian langsung terhadap kesehatan seluruh masyarakat
(health general community) dengan mempertimbangkan
permasalahan atau isu kesehatan masyarakat yang dapat
memengaruhi keluarga, individu, dan kelompok.

3. Sasaran Keperawatan Kelompok Khusus


Ada dua sasaran pokok pembinaan yaitu melalui institusi –
institusi yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan terhadap
kelompok khusus dan pelayanan kelompok khusus dimasyarakat
yang telah terorganisir secara baik atau melalui melalui posyandu
yang ditujukan untuk ibu hamil, bayi dan anak balita atau terhadap
kelompok – kelompok khusus dengan ciri khas tertentu misalnya
kelompok usila, kelompok penderita berpenyakit kusta dan
sebagainya Institusi Penyelenggara Pelayanan Kesehatan Terhadap
Kelompok Khusus Lembaga – lembaga sosial kemasyarakatan
yang menyelenggarakan  pemeliharaan dan pembinaan kelompok –
kelompok khusus tertentu, diantaranya:
 Panti wreda
 Panti asuhan
 Pusat rehabilitasi anak cacat (fisik, mental, sosial)
 Penitipan balita Yang menjadi sasaran pembinaan dan
pelayanan kelompok khusus di institusi meliputi:
a. Penghuni Merupakan prioritas utama karena
mereka yang rawan terhadap masalah kesehatan
dan umumnya merekalah yang bermasalah baik
secara individu maupun kelompok. Dalam
mengatasi permasalahan perlu kolaborasi dengan
profesi kesehatan lain maupun dengan petugas –
petugas terkait.  
b. Petugas Merupakan orang yang setiap
berhubungan langsung dengan pelayanan
penghuni panti dalam mengatasi permasalahan
yang dihadapi dan merekalah yang  paling
mengetahui.
c. Lingkungan Lingkungan mendapat perhatian
karena dapat berpotensi menjadi salah satu mata
rantai penyebaran penyakit atau sebab kesakitan.
4. Klasifikasi Keperawatan Kelompok Khusus

Kelompok khusus dapat diklasifikasikan berdasarkan


permasalahan dan kebutuhan yang mereka hadapi, diantaranya:

a. Kelompok khusus dengan kebutuhan khusus yang


memerlukan pengawasan akibat  pertumbuhan dan
perkembangannya misal:

• Kelp. Ibu hamil

• Kelp. Ibu bersalin.

• Kelp. Ibu nifas.

• Kelp. Bayi dan anak balita.

• Kelp. Anak usia sekolah.

• Kelp. Usia lanjut.

b. Kelompok khusus dengan kesehatan khusus yang


memerlukan pengawasan dan  bimbingan, diantaranya:
• Kelp. penderita penyakit menular (kusta, TBC,
AIDS, Peny. Kelamin)

• Kelp. Penderita penyakit tidak menular (DM,


Jantung, Stroke) 6

• Kelp. Cacat yang memerlukan rehabilitasi (Fisik,


mental, sosial)

• Kelp. Khusus yang mempunyai resika terserang


penyakit (WTS,  penyalahgunaan obat & narkotika,
pekerja tertentu)

5. Ruang Lingkup Kegiatan

Kegiatan perawatan kelompok khusus mencakup upaya – upaya


promotif,  preventif, kuratif, rehabilitative dan resosialitatif melalui
kegiatan – kegiatan yang terorganisasi sebagai berikut:

 Pelayanan kesehatan dan keperawatan.


 Penyuluhan kesehatan.
 Bimbingan dan pemecahan masalah terhadap anggota
kelompok, kader kesehatan dan petugas panti.
 Penemuan kasus secara dini.
 Melakukan rujukan medic dan kesehatan.
 Melakukan koordinasi dan kerja sama dengan masyarakat,
kader dan  petugas panti atau pusat – pusat rehabilitasi
kelompok khusus.
 Alih tegnologi dalam bidang kesehatan dan keperawatan
kepada  petugas panti, kader kesehatan

B. Konsep Kelompok Ibu Hamil


1. Definisi Ibu Hamil
Kehamilan manusia terjadi selama 40 minggu antara waktu
menstruasi terakhir dan kelahiran (38 minggu dari pembuahan).
Istilah medis untuk wanita hamil adalah gravida, sedangkan
manusia di dalamnya disebut embrio (mingguminggu awal) dan
kemudian menjadi janin sampai kelahiran. Kehamilan adalah masa
kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya
hamil normal 280 hari ( 40 minggu atau 9 bulan 7 hari ) dihitung
dari pertama haid terakhir. Kehamilan adalah rangkaian peristiwa
yang baru terjadi bila ovum dibuahi dan pembuahan ovum
akhirnya berkembang sampai fetus yang aterm.
2. Pemeriksaan Pada Ibu Hamil
a. Anamnesa
Biodata Nama, umur, pekerjaan, suami, umur, agama,
alamat, dan lain-lain untuk mengetahui penderita dan
menentukan status sosial ekonominya harus diketahui.
Misalnya untuk menentukan anjuran apa atau pengobatan
apa yang akan diberikan untuk menentukan diagnosa
kehamilan, jika umur terlalu tua atau muda maka
persalinan lebih banyak resiko
b. Keluhan utama
c. Apakah penderita datang untuk pemeriksaan
kehamilan/keluhan yang dirasakan oleh ibu
d. Tentang riwayat haid
- Menarche : haid tidak teratur dan siklusnya,
lamanya haid, banyaknya darah, sifat darah
- Haid terakhir : teratur tidaknya haid yang
dipergunakan untuk menghitung tafsiran persalinan.
Yang dimaksud dengan hari terakhir adalah hari
pertama dari haid yang terakhir (HPHT)
3. Riwayat kehamilan persalinan dan nifas yang lalu
a. Kehamilan Adakah gangguan seperti pendarahan, muntah
yang sangat, toxacmia gavidarum
b. Persalinan Spontan atau buatan, aterm atau premature,
perdarahan, ditolong bidan, dokter atau dukun
c. Nifas Adakah panas atau perdarahan, bagaimana laktasi
d. Anak Jenis kelamin, hidup atau tidak jika meninggal
umur berapa dan penyebab meninggalnya, berat badan
waktu lahir.
4. Riwayat kehamilan sekarang
a. Mulai merasakan gerakan janin
b. Kehamilan masih muda adakah mual, muntah, sakit
kepala, perdarahan, sakit pinggang dan lain-lain
5. Keperawatan Pada Ibu Hamil Di Komunitas
Perawatan pada ibu hamil bersifat preventif care untuk mencegah
terjadinya masalah kurang baik bagi ibu maupun janin agar dapat
melalui persalinan dengan sehat dan aman, di perlukan kesiapan
fisik dan mental ibu sehingga ibu dalam keadaan status kesehatan
yang optimal karena dengan keadaan kesehatan ibu yang optimal
sangat berpengaruh bagi pertumbuhan janin yang di kandungnya .
Tujuan pelayanan pada ibu hamil adalah :
a. Memantau kemajuan kehamilan, memastikan
kesejahteraan ibu dan tumbuh kembang janin.
b. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik,
mental serta sosial ibu dan bayi.
c. menemukan secara dini adanya masalah/gangguan dan
kemungkinan komplikasi yang terjadi selama kehamilan.
d. Mempersiapkan kehamilan dan persalinan dengan
selamat baik ibu maupun bayi, dengan trauma seminimal
mungkin.
6. Pelayanan Kesehatan Pada Ibu Hamil Di Komunitas
Pelayanan kelompok khusus di masyarakat, dilakukan
melalui kelompok – kelompok yang terorganisir dengan
melibatkan peran serta aktif masyarakat, melalui
pembentukan kader kesehatan diantara kelompok tersebut,
yang telah mendapatkan pendidikan dan pelatihan oleh
puskesmas . Selain itu, pembinaan pada kelompok ibu hamil
dapat dilakukan melalui Posyandu. Keperawatan komunitas
mencakup berbagai bentuk upaya pelayanan kesehatan baik
upaya promotif, preventif, kuratif, rehabilitative.
a. Upaya promotif untuk meningkatkan kesehatan ibu hamil
dengan melakukan kegiatan penyuluhan kesehatan,
peningkatan gizi, pemeliharaan kesahatan perorangan,
pemeliharaan kesehatan lingkungan, olahraga teratur,
rekreasi dan pendidikan seks.
b. Upaya preventif untuk mencegah terjadinya penyakit dan
gangguan kesehatan terhadap ibu hamil melalui
puskesmas dan kunjungna rumah, pemberian vitamin A,
iodium, ataupun pemeriksaan kehamilan.
c. Upaya kuratif bertujan untuk mengobati anggota keluarga
yang sakit atau masalah kesehatan melalui kegiatan
perawatan orang sakit di rumah, perawatan rumah sakit
sebagai tindak lanjut daari puskesmas atau rumah sakit,
perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis, perawatan
payudara, ataupun perawatan tali pusa bayi baru lahir.
d. Upaya rehabilitative atau pemulihan terhadap pasien yang
di rawat di rumah atau kelompok-kelompok yang
menderita penyakit tertentu seperti TBC, kusta dan cacat
fisik lainnya melalui kegaiatan latihan fisik pada
penderita.
7. Peran Perawat Dalam Komunitas Ibu Hamil
a. Melakukan promosi kesehatan meliputi edukasi dan
konseling untuk meningkatkan perilaku sehat, untuk
meningkatkan pengetahuan tentang kehamilan dan untuk
meingkatkan kenyamanan individu dan kemampuan
dalam berdiskusi tentang kesehatan dan sistem perawatan
medis.
b. Promosi pemberian ASI dan penyediaan pemberian
intervensi edukasi.
c. Melakukan pembinaan kepada kelompok sasaran yaitu
ibu hamil, ibu bersalin, keluarga, tokoh masyarakat
setempat.
d. Bekerja sama dengan tokoh masyarakat untuk
mengadakan desa siaga yang meliputi pengaturan
transportasi setempat yang siap melakukan rujukan
kedaruratan, mengadakan pengaturan biaya bagi
masyarakat yang tidak mampu atau dapat mengadakan
tabungan ibu bersalin pada ibu hamil sebagai persiapan
untuk biaya persalinannya nanti, melakukan
pengorganisasian donor darah berjalan serta mencari
calon pendonor bagi ibu bersalin nanti sebagai antisipasi
jika dalam persalinan ibu terjadi perdarahan sehingga
tidak sampai terjadi kematian ibu.
C. Konsep Stuning
1. Definisi stunting Stunting
Kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat dari
kekurangan gizi kronis sehingga anak menjadi terlalu pendek untuk
usianya. Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan dan
pada masa awal setelah anak lahir, tetapi baru nampak setelah anak
berusia 2 tahun. Menurut WHO Stunting disebabkan oleh asupan
gizi yang kurang dalam waktu cukup lama akibat pemberian
makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Stunting dapat
terjadi mulai janin masih dalam kandungan dan baru nampak saat
anak berusia dua tahun.
2. Faktor risiko stunting
Stunting disebabkan oleh faktor multi dimensi yang tidak hanya
disebabkan oleh faktor gizi buruk yang dialami oleh ibu hamil
maupun anak balita penyebab stunting dapat digambarkan sebagai
berikut :
a. Praktek perawatan anak yang kurang baik
Beberapa fakta dan informasi yang ada menunjukkan
bahwa 60% dari anak usia 0-6 bulan tidak mendapatkan
Air Susu Ibu (ASI) secara ekslusif, dan 2 dari 3 anak usia
0-24 bulan tidak menerima Makanan Pendamping Air
Susu Ibu (MP-ASI). MP-ASI diberikan/mulai
diperkenalkan ketika balita berusia diatas 6 bulan. Selain
berfungsi untuk mengenalkan jenis makanan baru pada
bayi, MPASI juga dapat mencukupi kebutuhan nutrisi
tubuh bayi yang tidak lagi dapat disokong oleh ASI, serta
membentuk daya tahan tubuh dan perkembangan sistem
imunologis anak terhadap makanan maupun minuman.
b. Masih kurangnya akses rumah tangga/ keluarga ke
makanan bergizi Kurangnya akses keluarga ke makanan
bergizi dikarenakan harga makanan bergizi di Indonesia
masih tergolong mahal.
c. Kurangnya akses ke air bersih dan sanitasi
Kesehatan lingkungan apabila dikaitkan dengan status
gizi terutama prevalensi pendek pada anak balita adalah
sangat berhubungan. Perbaikan akses sanitasi dan
penyediaan air bersih akan menurunkan masalah pendek
pada balita
3. Dampak stunting bagi perkembangan
Stunting memiliki dampak yang besar terhadap tumbuh
kembang anak dan juga perekonomian Indonesia di masa yang
akan datang. Dampak stunting terhadap kesehatan dan tumbuh
kembang anak sangat merugikan. Stunting dapat mengakibatkan
gangguan tumbuh kembang anak terutama pada anak berusia di
bawah dua tahun. Anak-anak yang mengalami stunting pada
umumnya akan mengalami hambatan dalam perkembangan
kognitif dan motoriknya yang akan mempengaruhi
produktivitasnya saat dewasa. Selain itu, anak stunting juga
memiliki risiko yang lebih besar untuk menderita penyakit tidak
menular seperti diabetes, obesitas, dan penyakit jantung pada saat
dewasa.(7)
D. Konsep Asuhan Keperawatan Kelompok Khusus Pada Ibu Hamil
Dengan Fokus Masalah Stunting
DAFAR PUSTAKA

1. Ariana R. makalah keperawatan khusus pada anak dengan resiko covid-19.


2016;(201014401190106):1–23.

2. Lhphriwitij I, Ncu W, Whocnocnjf E, Sbsynitu I, Lhs O. makalah


komunitas ibu hamil. 2020;(37969447749).

3. Nurvembrianti I, Purnamasari I, Sundari A. Pendampingan Ibu Hamil


Dalam Upaya Peningkatan Status Gizi. J Inov Terap Pengabdi Masy.
2021;1(2):50–5.

4. Dr. Vladimir VF. Edukasi Pencegahan Stunting Menggunakan Media


Aplikasi Android Dan Booklet Pada Sasar Primer Yaitu Ibu Dengan Anak
Usia 0-24 Bulan. Gastron ecuatoriana y Tur local. 1967;1(69):5–24.

5. Irodah, Meikawati W. Hubungan Berat Badan Lahir dan Pemberian ASI


Eksklusif dengan Kejadian Stunitng pada Balita di Puskesmas Pegandon
Kabupaten Kendal. Repos Univ Muhammadiyah Semarang. 2018;7–31.

6. Veronika, Nuraini MS. Jurnal Ilmu Keperawatan Komunitas. J Ilmu


Keperawatan Komunitas. 2017;

7. Nurfatimah N, Anakoda P, Ramadhan K, Entoh C, Sitorus SBM, Longgupa


LW. Perilaku Pencegahan Stunting pada Ibu Hamil. Poltekita J Ilmu
Kesehat. 2021;15(2):97–104.

Anda mungkin juga menyukai