Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

“ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DALAM KESIAPAN


PENINGKATAN NUTRISI IBU HAMIL DENGAN MASALAH ANEMIA”

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah


“Keperawatan Keluarga”
Dosen Pengampu:
Dr. Suprajitno.,S.Kp.,M.Kep

Disusun oleh Kelompok 2/TK 2B


Novita Ayu (P17230203076)
Shesil Meiranda Shinta (P17230203078)
Dhea Natasya Putri Gunawan (P17230204110)
Filza Farradilla Annisa (P17230204113)
Fatimah azzahra (P17230204120)
Nofita Nila Sari (P17230204121)

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MALANG
JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI D-III KEPERAWATAN BLITAR
AGUSTUS 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita kepada Allah SWT atas limpahan berkatdan karunia-Nya
kami bisa menyelesaikan Asuhan Keperawatan keluarga yang berjudul
“ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DALAM KESIAPAN
PENINGKATAN NUTRISI IBU HAMIL DENGAN MASALAH ANEMIA”.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Keluarga.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Dosen pengampu mata kuliah


Keperawatan keluarga yang telah membimbing kami menyusun Makalah ini dan
tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu kami dalam segala aspek keperluan kami untuk menyusun Makalah
ini sehingga dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritikdan saran
yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya makalah ini.

Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan


bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan
bagi kita semua.

Blitar, 22 Agustus 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii

DAFTAR ISI..........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................4

1.1. Latar Belakang Perlunya Asuhan Keperawatan Keluarga Dalam


Kesiapan Peningkatan Nutrisi Ibu Hamil Dengan Masalah Anemia...................4

1.2. Tujuan........................................................................................................5

1.3. Manfaat......................................................................................................5

BAB II KAJIAN TEORI..........................................................................................6

2.1 Konsep yang mendasari.............................................................................6

2.1.1 Pengertian Keluarga...........................................................................6

2.1.2 Pengertian Kehamilan........................................................................6

2.1.3 Anemia...............................................................................................7

2.1.4 Etiologi Anemia Kehamilan...............................................................7

2.1.5 Tanda dan Gejala Anemia pada Ibu Hamil........................................8

2.1.6 Pengaruh Anemia dalam Kehamilan..................................................8

2.1.7 Penatalaksanaan Ibu Hamil dengan Anemia......................................9

2.1.8 Peran keluarga....................................................................................9

2.1.9 Tugas Keluarga dalam Bidang Kesehatan.......................................10

2.2 Asuhan Keperawatan Keluarga dalam Kesiapan Peningkatan Nutrisi Ibu


Hamil dengan Masalah Anemia.........................................................................10

2.2.1 Pengkajian........................................................................................10

2.2.2 Diagnosa Keperawatan....................................................................15

2.2.3 Perencanaan Keperawatan...............................................................15

BAB III PEMBAHASAN......................................................................................19

BAB IV PENUTUP...............................................................................................21

iii
4.1 Kesimpulan..............................................................................................21

4.2 Saran........................................................................................................22

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................23

iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Perlunya Asuhan Keperawatan Keluarga Dalam
Kesiapan Peningkatan Nutrisi Ibu Hamil Dengan Masalah Anemia

Kehamilan adalah salah satu masa yang terpenting untuk pertumbuhan


janin. Kebutuhan zat gizi juga akan meningkat sejalan dengan pertambahan
umur kehamilan. Ibu hamil yang kekurangan asupan gizi dapat meningkatkan
terjadinya resiko keguguran bahkan kematian perinatal. Selain itu asupan gizi
yang tidak mencukupi pada ibu hamil dapat menyebabkan anemia.
Kejadian mordibilitas dan mortalitas banyak disebabkan karena anemia. Di
samping itu, anemia pada saat hamil akan mempengaruhi pertumbuhan janin,
berat bayi lahir rendah, dan peningkatan kematian perinatal.
Dalam rangka memenuhi kebutuhan perubahan nutrisi yang terjadi selama
masa kehamilan perlu adanya asuhan keperawatan keluarga pada ibu hamil
dan anggota keluarganya. Hal ini dapat membantu ibu hamil dan keluarga
mengetahui bagaimana pemenuhan nutrisi yang baik saat masa kehamilan,
baik itu dalam menyimpan, mengolah serta menggunakan bahan makanan
yang berkualitas untuk dikonsumsi selama masa kehamilan. Selain itu
pengetahuan yang baik tentang gizi membuat ibu hamil dan anggota keluarga
tersebut akan semakin memperhatikan jumlah dan jenis makanan yang
dipilihnya untuk dikonsumsi.
Sesuai dengan fungsi pemeliharaan kesehatan, keluarga mempunyai tugas
dibidang kesehatan yang perlu dipahami dan dilakukan. Lima tugas keluarga
dalam bidang kesehatan untuk pemenuhan asuhan keperawatan keluarga
dalam kesiapan peningkatan nutrisi ibu hamil dengan masalah anemia yaitu:
mengenal masalah kesehatan keluarga setiap anggotanya (menyadari adanya
perubahan pada ibu hamil yang mengalami anemia), mengambil keputusan
untuk melakukan tindakan yang tepat bagi keluarga, merawat keluarga yang
mengalami gangguan kesehatan, memelihara/memodifikasi lingkungan rumah
yang sehat (dapat dilakukan dengan memodifikasi pola asupan makan agar
kebutuhan nutrisi terpenuhi), mempertahankan hubungan timbal balik antara
keluarga dan lembaga kesehatan (dengan rutin kontrol ke poli KIA atau bidan

4
terdekat). Perilaku kesehatan yang demikian berpengaruh terhadap penurunan
kejadian anemia pada ibu hamil dan lebih meningkatkan perkembangan janin
serta kesehatan ibu yang optimal.

1.2. Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mendeskripsikan asuhan


keperawatan keluarga pada ibu hamil dalam kesiapan peningkatan nutrisi ibu
hamil dengan masalah anemia. Selain itu untuk mengetahui asuhan
keperawatan keluarga khususnya pada ibu hamil dengan masalah anemia yang
meliputi pengkajian, diagnosis, dan rencana keperawatan.

1.3. Manfaat

1.3.1. Bagi Polttekes Kemenkes Malang Prodi D-III Keperawatan Blitar


Penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang
asuhan keperawatan keluarga dalam kesiapan peningkatan nutrisi ibu
hamil dengan masalah anemia sehingga dapat mengembangkan Ilmu
Keperawatan Keluarga.
1.3.2. Bagi Penulis
Penulisan makalah ini sebagai sarana mengaplikasikan mata kuliah
keperawatan keluarga berkaitan dengan asuhan keperawatan keluarga
dalam peningkatan nutrisi ibu hamil dengan kasus anemia. Sebagai
mahasiswa keperawatan kita bisa mengembangkan pengetahuan sehingga
Ketika kita bekerja dilapangan sudah memiliki ilmunya.
1.3.3. Bagi Pembaca
Penulisan makalah ini diharapkan mampu memberikan pengetahuan
mengenai masalah anemia pada ibu hamil, meningkatkan kesehatan,
pemenuhan nutrisi pada ibu hamil, mengurangi masalah keperawatan yang
dihadapi keluarga serta kemampuan menyelesaikan masalah kesehatan
dalam keluarga.

5
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Konsep yang mendasari

2.1.1 Pengertian Keluarga

Keluarga adalah dua orang atau lebih yang disatukan oleh ikatan-
ikatan kebersamaan dan ikatan emosional dan mengidentifikasian diri
mereka sebagai bagian dari keluarga (Zakaria, 2017). Duval dan
Logan (1986 dalam Zakaria, 2017) mengatakan keluarga adalah
sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran dan adopsi
yang bertujuan menciptakan, mempertahankan budaya dan
meningkatkan pertumbuhan fisik, mental, emosional serta sosial dari
tiap anggota
keluarganya.
Kesimpulannya bahwa keluarga adalah dua orang atau lebih yang
disatukan oleh ikatan perkawinan, kelahiran, adopsi dan boleh jadi
tidak diikat oleh hubungan darah dan hukum yang tinggal di suatu
tempat di bawah satu atap dengan keadaan saling ketergantungan dan
memiliki kedekatan emosional yang memiliki tujuan mempertahankan
budaya, meingkatkan pertumbuhan fisik, mental, emosional serta
sosial sehingga menganggap diri mereka sebagai suatu keluarga.

2.1.2 Pengertian Kehamilan

Kehamilan merupakan adalah mata rantai yang berkesinambungan


dan melalui proses ovulasi, migrasi spermatozoa menuju ovum,
konsepsi dan pertumbuhan zigot, nidasi (implantasi) pada uterus,
pembentukan plasenta dan tumbuh kembang hasil konsepsi sampai
waktunya dilahirkan. Kehamilan dibagi menjadi tiga triwulan, yaitu
triwulan pertama yaitu usia 0 sampai 12 minggu pertama, triwulan

6
kedua 13 minggu sampai 28 minggu, dan triwulan ketiga 29 minggu
sampai 42 minggu (Manuaba, 2012) .
Selama kehamilan, wanita hamil mengalami peningkatan plasma
darah hingga 30%, sel darah 18%, tetapi Hb hanya bertambah 19%.
Sehingga frekuensi anemia pada kehamilan cukup tinggi (Irianto,
2014).

2.1.3 Anemia

Menurut Kementrian Kesehatan RI (2013) , anemia merupakan


suatu keadaan saat jumlah sel darah merah atau konsentrasi
pengangkut oksigen dalam darah Hemoglobin (Hb) tidak mencukupi
untuk seluruh kebutuhan fisiologis tubuh .Anemia gizi adalah suatu
keadaan dengan kadar hemoglobin darah yang lebih rendah daripada
normal karena ketidakmampuan jaringan pembentuk sel darah merah
dalam produksinya untuk mempertahankan kadar atau jumlah
hemoglobin pada tingkat normal. Anemia gizi besi adalah anemia yang
disebabkan oleh kekurangan zat besi sehingga pembentukan sel-sel
darah merah dan fungsi lain dalam tubuh terganggu. Anemia
kehamilan adalah kondisi tubuh dengan jumlah kadar hemoglobin
dalam darah <11g% pada trimester 1 yaitu 3 bulan awal kehamilan
atau kadar Hb <10,5 g% pada trimester 2 yaitu 4-6 bulan usia
kehamilan (Aritonang, 2015). Menurut Irianto (2014) selama
kehamilan,ibu hamil mengalami peningkatan plasma darah hingga
30%, sel darah18%, tetapi Hb hanya bertambah 19%. Sehingga
berakibat, frekuensi anemia pada ibu hamil cukup tinggi.

2.1.4 Etiologi Anemia Kehamilan

Menurut Soebroto (2019), anemia merupakan suatu kumpulan


gejala yang disebabkan oleh bermacam-macam penyebab selain
disebabkan oleh defisiensi besi, kemungkinan dasar penyebab anemia
diantaranya adalah penghancuran sel darah merah yang berlebihan
dalam tubuh sebelum waktunya (hemolisis), kehilangan darah atau
pendarahan kronik, produksi sel darah merah yang tidak optimal, gizi

7
yang buruk misalnya pada gangguan penyerapan protein dan zat besi
oleh usus, gangguan pembentukan eritrosit oleh sumsum tulang
belakang.

2.1.5 Tanda dan Gejala Anemia pada Ibu Hamil

Pada umumnya tanda-tanda anemia akan tampak jelas apabila


kadar hemoglobin (Hb) <7gr/dl. Gejala anemia dapat berupa kepala
pusing, perubahan jaringan epitel kuku, palpitasi, berkunang-kunang,
pucat, perubahan jaringan epitel kuku, lesu, lemah, gangguan sistem
neuromuskular, lelah, disphagia, kurang nafsu makan, menurunnya
kebugaran tubuh, dan gangguan penyembuhan luka, serta pembesaran
kelenjar limpa (Irianto, 2014).
Menurut Syaftrudin (2011) tanda dan gejala anemia bermula
dengan berkurangnya konsentrasi Hb selama masa kehamilan
mengakibatkan suplai oksigen keseluruh jaringan tubuh berkurang
sehingga menimbulkan tanda dan gejala anemia. Pada umumnya gejala
yang dialami oleh ibu hamil anemia antara lain, ibu mengeluh merasa
lemah, lesu, letih, pusing, tenaga berkurang, pandangan mata
berkunang-kunang terutama bila bangkit dari duduk. Selain itu,
melalui pemeriksaan fisik akan di temukan tanda-tanda pada ibu hamil
seperti, pada wajah di selaput lendir kelopak mata, bibir, dan kuku
penderita tampak pucat. Bahkan pada penderita anemia yang berat
dapat berakibat penderita sesak napas atau pun bisa menyebabkan
lemah jantung.

2.1.6 Pengaruh Anemia dalam Kehamilan

Hasil penelitian didapatkan bahwa umur ibu pada saat hamil sangat
berpengaruh terhadap kajadian anemia (Amirrudin dan Wahyuddin,
2014). Paritas merupakan salah satu faktor penting dalam kejadian
anemia zat besi pada ibu hamil. Hal ini disebabkan selama kehamilan
wanita menggunakan cadangan besi yang ada di dalam tubuhnya
(Salmariantyty, 2012).

8
Anemia kehamilan disebut "potential danger to mother and child"
(potensial membahayakan ibu dan anak). Dampak dari anemia pada
kehamilan dapat terjadi abortus, persalinan pre-maturitas, hambatan
tumbuh kembang janin dalam rahim, mudah terjadi infeksi, perdarahan
antepartum, ketuban pecah dini (KPD), saat persalinan dapat
mengakibatkan gangguan His, kala pertama dapat berlangsung lama,
dan terjadi partus terlantar, dan pada kala nifas terjadi subinvolusi uteri
menimbulkan perdarahan pospartum, memudahkan infeksi
puerperium, dan pengeluarkan ASI berkurang (Aryanti dkk, 2013).

2.1.7 Penatalaksanaan Ibu Hamil dengan Anemia

a. Pengobatan
Pengobatan dengan pemberian tablet tambah darah dan kontol
setiap bulan ke pelayanan kesehatan.
b. Konseling
Konseling memberikan pemahaman kepada ibu hamil tentang
pengertian anemia, penyebab anemia, upaya pencegahan anemi,
tanda dan gejala anemia dan dampak anemia pada kehamilan.
c. Informasi pola makan yg baik
Pola makan yang baik selama kehamilan dapat membantu tubuh
dalam mengatasi permintaan khusus karena hamil, serta memiliki
pengaruh positif pada kesehatan bayi yang akan lahir. Pola makan
sehat pada seorang ibu hamil adalah memakan makanan yang
dikonsumsi oleh ibu hamil harus memiliki jumlah kalori dan zat-
zat gizi yang sesuai dengan kebutuhan seperti karbohidrat, vitamin,
mineral, serat, lemak, protein, dan air (Manuaba, 2012). Menurut
Irianto (2014) pola makan meliputi frekuensi makan, jenis
makanan, jumlah makanan, dan pemilihan makanan.

2.1.8 Peran keluarga

Peran adalah seperangkat perilaku interpersonal, sifat, dan kegiatan


yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan satuan tertentu.
Setiap anggota keluarga mempunyai peran masing-masing. Ayah

9
sebagai pemimpin keluarga, pencari nafkah, pendidik,
pelindung/pengayom, dsn pemberi rasa aman kepada anggota
keluarga. Selain itu, sebagai anggota masyaraka/ kelompok sosial
tertentu. Ibu sebagai pengurus rumah tangga, pengasuh, pendidik anak-
anak, pelindung keluarga, dan juga sebagai pencari nafkah tambahan
keluarga. Selain itu, sebagai anggota masyarakat. Anak berperan
sebagai pelaku psikososial sesuai dengan perkembangan fisik, mental,
sosial, dan spiritual.

2.1.9 Tugas Keluarga dalam Bidang Kesehatan

Sesuai dengan fungsi pemeliharaan kesehatan, keluarga


mempunyai tugas di
bidang kesehatan yang perlu dipahami dan dilakukan. yaitu:
(Harnilawati, 2013)
a. Mengenal masalah kesehatan setiap anggotanya
b. Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat
bagi keluarga
c. Memberikan keperawatan anggotanya yang sakit atau tidak
dapat membatu dirinya sendiri karena cacat atau usianya yang
terlalu muda
d. Mempertahankan suasana di rumah yang menguntungkan
kesehatan dan
e. perkembangan kepribadian anggota keluarga
f. Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan
lembaga kesehatan ( pemanfaatan fasilitas kesehatan yang ada)

2.2 Asuhan Keperawatan Keluarga dalam Kesiapan Peningkatan Nutrisi Ibu


Hamil dengan Masalah Anemia

2.2.1 Pengkajian

A. Data Umum
Meliputi nama kepala keluarga, umur, alamat,dan nomor telepon jika ada,
pekerjaan dan Pendidikan ,komposisi keluarga yang terdiri atas nama atau

10
inisial, jenis kelamin, tanggal lahir atau umur, hubungan dengan kepala
keluarga, suku bangsa atau latar belakang keluarga, genogram.
1. Umur atau jenis kelamin
Ibu hamil sering mengalami anemia pada usia trimester kedua.
2. Pekerjaan
Pekerjaan seseorang tidak dapat menjadi patokan dalam hal kesehatan
tetapi, penyebab ketidakmampuan keluarga dalam melaksanakan tugas
kesehatan dan perawatan adalah tidak seimbangnya sumber-sumber yang
ada dalam keluarga, misalnya keuangan.
3. Pendidikan
Secara umum, seseorang yang berpendidikan lebih tinggi akan mempunyai
pengetahuan yang lebih luas dibandingkan dengan seseorang yang tingkat
pendidikannya lebih rendah, sehingga tingkat pendidikan mempengaruhi
pengelolaan penyakit dan pentingnya fasilitas pelayanan kesehatan
menurut anggota keluarga.
4. Alamat
B. Komposisi keluarga yang berisi mengenai riwayat anggota keluarga.
Data ini biasanya disajikan dalam bentuk table seperti contoh
berikut:

C. Hubungan (genogram)
simbol yang dipakai dalam pembuatan genogram untuk
menggambarkan susunan keluarga. Aturan pembuatan genogram
yaitu:
1) Paling sedikit disusun tiga generasi,
2) Anggota keluarga yang lebih tua sebelah kiri ,

11
3) Gunakan simbol secara spesifik (laki-laki, perempuan,
cerai, menikah, meninggal, menderita penyakit, serumah,
dll) ,
4) Umur anggota keluarga ditulis pada simbol laki-laki atau
perempuan,
5) Tahun dan penyebab kematian ditulis disebelah simbol
laki-laki atau perempuan .

D. Tipe atau Bentuk Keluarga


Tipe keluarga didasari anggota keluarga yang tinggal bersama dalam satu
rumah. Tipe keluarga dilihat dari genogram dan komposisi dalam
keluarga.
E. Latar Belakang atau Kebiasaan Keluarga
1) Kebiasaan Makan
Asupan makanan sehari-hari yang diperlukan ibu hamil yaitu tinggi
zat besi agar bisa mengurangi terjadinya anemia
2) Pemanfaatan Fasilitas Kesehatan
Fasilitas sebagai sumber informasi yang dapat mempengaruhi
pengetahuan seseorang terhadap perawatan dan pengobatan pada
anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan.
3) Agama dan kepercayaan
Menjelaskan mengenai agama yang dianut masing-masing anggota
keluarga serta kepercayaan keluarga yang dianut keluarga terkait
dengan kesehatan.
4) Status sosial keluarga
Data ini menjelaskan mengenai pendapatan dari kepala keluarga
maupun anggota keluarga lainnya yang bekerja. Status social

12
ekonomi keluarga ditentukan oleh kebutuhan-kebutuhan yang
dikeluarkan oleh keluarga serta barang-barang yang dimiliki oleh
keluarga.
F. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
1) Tahap perkembangan keluarga
2) Riwayat kesehatan keluarga
a. Riwayat keluarga sebelumnya
Riwayat ini menjelaskan riwayat kesehatan seperti keluarga
asalnya, hubungdan dengan orangtua.
b. Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga saat ini
Menjelakan mengenai keturunan, riwayat kesehatan masing-
masing anggota keluarga. Status imunisasi, sumber kesehatan
yang biasa digunakan serta pengalaman menggunakan
pelayanan kesehatan.
c. Sumber pelayanan kesehatan dimanfaatkan
Dilakukan pengkajian jika ada masalah kesehatan.
G. Pengkajian lingkungan
1) Karakteristik rumah

Karakteristik diidentifikasi seperti tipe tempat tinggal dan gambaran


kondisi rumah.

2) Mobilitas geografis keluarga


Lamanya keluarga tinggal didaerah tempat tersebut dan
mempunyai kebiasaan berpindah-pindah tempat.
3) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Data ini menjelaskan kebiasaan keluarga berkumpul berbicara satu
sama lain, sejauh mana keterlibatan keuarga dalam pertemuan
dengan masyarakat.
4) Sistem pendukung keluarga
Data ini menjelaskan jumlah anggota keluarga yang mendukung
sehat, fasilitas keluarga, dukungan keluarga dan masyarakat sekitar
terkait dengan kesehatan,
H. Struktur keluarga

13
1) Pola komunikasi keluarga
Menjelaskan cara berkomunikasi antar anggota keluarga, bahasa
yang digunakan dalam keluarga, frekuensi dan kualitas komunikasi
yang berlangsung dalam keluarga, dan hal-hal atau masalah dalam
keluarga yang perlu didiskusikan.
2) Struktur kekuatan keluarga
Keputusan pengolahan tugas dalam keluarga, siapa yang membuat,
yang memutuskan dalam penggunaan keuangan, penngambilan
keputusan dalam pekerjaan atau tempat tinggal, serta siapa yang
memutuskan kegiatan dan kedisiplinan anak-anak
3) Struktur peran
Menjelaskan peran diri dari masing-masing anggota keluarga
secara formal maupun informal dan siapa berperan dalam keluarga
dan apakah ada konflik dalam pengaturan peran tersebut.
4) Norma keluarga
Menjelaskan mengenai nilai norma yang dianut keluarga yang
berhubungan dengan kesehatan.
I. Stress dan Koping Keluarga
1) Stresor jangka pendek yaitu stressor yang dialami keluarga yang
memerlukan penyelesaian dalam waktu lebih dari 6 bulan.
2) Stressor jangka panjang yaitu stressor yang dialami keluarga
yang memerlukan penyelesaian dalam waktu lebih dari 6 bulan.
3) Respon keluarga terhadap respon, mengkaji sejauh mana
keluarga berespon terhadap situasi atau stressor.
4) Strategi Koping, strategi koping apa yang digunakan keluarga bila
menghadapi permasalahan.
5) Strategi adaptasi disfungsional, jelaskan mengenai adaptasi
disfungsional yang digunakan keluarga bila menghadapi
permasalahan.
J. Keadaan gizi keluarga
Menyatakan makanan yang dikonsumsi keluarga, dari jenis, jumlah, dan
frekuensi makan setiap harinya. Sesorang yang menderita anemia kurang

14
mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi. Ibu hamil rentan akan
masalah gizi sehingganya penggunaan zat gizi seperti zat besi yang tidak
optimal selama masa kehamilan dapat mengakibatkan anemia.
K. Harapan Keluarga
Perawat menanyakan harapan keluarga terhadap petugas kesehatan dan
pasien.
L. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan mulai dari ujung kepala sampai ujung kaki
dengan teknik inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi.

2.2.2 Diagnosa Keperawatan

Perumusan Diagnosa dan atau Masalah Keperawatan


1) Pernyataan Standar : Perawat menganalisa data yang diperoleh pada
pengkajian, menginterpretasikannya secara akurat dan logis untuk
menegakkan diagnosa dan masalah keperawatan yang tepat.
2) Kriteria perumusan diagnosa dan atau masalah yaitu:
a) Diagnosa sesuai dengan nomenklatur keperawatan.
b) Masalah dirumuskan sesuai dengan kondisi klien.
c) Dapat diselesaikan dengan asuhan keperawatan secara mandiri,
kolaborasi dan rujukan.
Diagnosis Keperawatan yang mungkin muncul
1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan kurang asupan makanan
2. Keletihan berhubungan dengan kelesuan fisiologis (anemia dalam
kehamilan).

2.2.3 Perencanaan Keperawatan

1) Pernyataan Standar : perawat merencanakan asuhan keperawatan


berdasarkan diagnosa dan masalah yang ditegakkan.
2) Kriteria Perencanaan:
a) Rencana tindakan disusun berdasarkan prioritas masalah dan kondisi
klien; tindakan segera, tindakan antisipasi, dan asuhan secara
komprehensif.

15
b) Melibatkan klien/pasien dan atau keluarga.
c) Mempertimbangkan kondisi psikologi, sosial budaya klien/keluarga.
d) Memilih tindakan yang aman sesuai kondisi dan kebutuhan klien
berdasarkan evidence based dan memastikan bahwa asuhan yang diberikan
bermanfaat untuk klien.
e) Mempertimbangkan kebijakan dan peraturan yang berlaku, sumber daya
serta fasilitas yang ada.

1. Rencana keperawatan pada diagnosa keperawatan : defisit nutrisi


berhubungan dengan faktor psikologi (mis. keletihan karena anemia dalam
kehamilan)
Definisi: asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik
dengan batasan karakteristik:
a. Bising usus hiperaktif.
b. Cepat kenyang setelah makan.
c. Kurang informasi.
d. Kurang minat pada makanan.
e. Membran mukosa pucat .
f. Nyeri andomen.
g. Penurunan berat badan dengan asupan makanan adekuat.
SLKI : Setelah dilakukan tindakan keperawatan, pasien mampu
menunjukkan keadekuatan asupan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan
metabolisme dengan kriteria hasil :
a. Bising usus membaik
b. Perasaan cepat kenyang menurun
c. Pengetahuan tentang standar asupan nutrisi yang tepat meningkat
d. Nafsu makan membaik
e. Membran mukosa membaik
f. Nyeri abdomen menurun
g. Tebal lipatan kulit trisep membaik
SIKI :
-Manajemen Nutrisi :

16
a.Tentukan jumlah kalori dan jenis nutrisi yang dibutuhkan untuk
memenuhi persyaratan gizi
b. Monitor kalori dan asupan makanan .
c. Monitor kecendrungan terjadinya penurunan dan kenaikan berat badan.
- Monitor Nutrisi:
a. Timbang berat badan pasien.
b. Monitor kecendrungan turun dan naiknya berat badan,
c. Identifikasi pertumbuhan berat badan terakhir.
d. Monitor tugor kulit dan mobilitas.
- Monitor adanya mual muntah:
a. Monitor adanya (warna) pucat, kemerahan dan jaringan konjungtiva
yang kering.
b. Lakukan pemeriksaan laboratorium (Hb, Ht )

2. Rencana keperawatan pada diagnosa keperawatan : keletihan


berhubungan dengan kelesuan fisiologis (anemia dalam kehamilan).
Definisi : keletihan terus-menerus dan penurunan kapasitas untuk kerja
fisik dan mental pada tingkat yang lazim batasan karakteristik :
a. Gangguan konsentrasi .
b. Kelelahan.
c. Kurang energy.
d. Mengantuk.
e. Peningkatan kebutuhan istirahat.
f. Peningkatan keluhan fisik .
g. Tidak mampu mempertahankan aktivitas fisik pada tingkat dan
kebiasannya.
SLKI : Setelah dilakukan tindakan keperawatan, pasien mampu
mengurangi tingkat kelelahan dengan kriteria hasil:
a. Tidak terjadi kelelahan.
b. Tidak ada kelesuan.
c. Tidak ada kehilangan selera makan.
d. Tidak ada penurunan motivasi.

17
e. Tidak ada sakit kepala.
f. Tidak terjadi nyeri otot.
g. Kualiatas tidur tidak terganggu.
h. Kualitas istirahat tidak terganggu.
SIKI : - Manajemen Energi :
a.Tentukan jenis dan banyaknya aktivitas yang dibutuhkan untuk menjaga
ketahanan.
b. Bantu pasien untuk memilih aktivitas-aktivitas yang akan dilakukan.
c. Anjurkan tidur siang bila diperlukan.
d. Bantu pasien untuk menjadwalkan priode istirahat
e. Instruksikan pasien/orang yang terdekat dengan pasien mengenai
kelelahan (gejala yang mungkin muncul dan kekambuhan yang mungkin
nanti akan muncul kembali).
f. Monitor intake/asupan nutrisi untuk mengetahui sumber energi yang
adekuat.
-Manajemen Nutrisi:
a.Tentukan jumlah kalori dan jenis nutrisi yang dibutuhkan untuk
memenuhi persyaratan gizi.
b. Monitor kalori dan asupan makanan.
c. Monitor kecendrungan terjadinya penurunan dan kenaikan berat badan.
d. Rencana Keperawatan pada Diagnosa Keperawatan

18
BAB III
PEMBAHASAN
Menurut pendapat Prawirohardjo anemia dalam kehamilan merupakan
komplikasi akibat berbagai perubahan anatomik serta fisiologik dalam tubuh ibu.
Perubahan fisiologik ibu hamil tersebut dapat menyebabkan ekspansi volume
plasma sehingga kebutuhan oksigen lebih tinggi dan memicu peningkatan
produksi eritropenin Kehamilan trimester ke II juga terjadi pengenceran darah
(hemodilusi) pada ibu hamil sering terjadi dengan peningkatan volume plasma
30%-40%, peningkatan sel darah merah 18%-30% dan hemoglobin 19%, secara
fisiologi hemodilusi membantu meringankan kerja jantung. Hemodilusi terjadi
sejak kehamilan 10 minggu dan mencapai maksimum pada usia kehamilan 24
minggu atau trimester II dan terus meningkat hingga usia kehamilan di trimester
ke III

Faktor – faktor yang mempengaruhi anemia pada kehamilan Kondisi


lingkungan sosial sangat berkaitan dengan kondisi ekonomi di suatu daerah dan
menentukan pola konsumsi makanan dan gizi yang dilakukan oleh masyarakat
setempat. Misalnya, kondisi sosial di pedesaan dan perkotaan memiliki pola
konsumsi makanan dan gizi yang berbeda pula. Kondisi ekonomi seseorang
sangat menentukan dalam penyediaan makanan dan kualitas gizi. Semakin tinggi
tingkat perekonomian seseorang, maka kemungkinan akan semakin baik status
gizinya dan sebalinya (Irianto, 2014).

Pada umumnya tanda-tanda anemia akan tampak jelas apabila kadar


hemoglobin (Hb) <7gr/dl. Gejala anemia dapat berupa kepala pusing, perubahan

19
jaringan epitel kuku, palpitasi, berkunang-kunang, pucat, perubahan jaringan
epitel kuku, lesu, lemah, gangguan sistem neuromuskular, lelah, disphagia, kurang
nafsu makan, menurunnya kebugaran tubuh, dan gangguan penyembuhan luka,
serta pembesaran kelenjar limpa

Proses analisa data merupakan proses menganalisis atau melihat masalah


keperawatan apa saja yang muncul pada pengkajian keperawatan yang dilakukan
pada px ibu hamil primigravida trimester II dengan anemia dan pada proses
analisa data juga ditentukan prioritas masalah keperawatan pada px ibu hamil
dengan anemia. Analisa data pengkajian pada px didapatkan data masalah
keperawatan defisit pengetahuan tentang anemia pada ibu hamil berhubungan
dengan Kurang terpapar informasi, dan keletihan berhubungan dengan kondisi
fisiologis (anemia dalam kehamilan).

Diagnosa keperawatan menurut tinjauan analisa data diantaranya adalah:

Keletihan berhubungan dengan kondisi fisiologis (anemia dalam


kehamilan) yang ditandai dengan data objektif px tampak lesu, konjungtiva px
anemis, kebutuhan istirahat px meningkat dan untuk data subjektifnya px
mengatakan energinya tidak pulih walaupun telah tidur, px mengatakan badanya
tidak terasa segar saat bangun tidur, px mengatakan memakan banyak waktu
untuk beristirahat agar tenaganya pulih.

Diagnosa keperawatan yang ditegakkan sesuai dengan teori yang


menjelaskan tanda dan gejalah anemia dalam kehamilan adalah kelelahan,
kurangnya energy sehingga pada ibu mengalami penurunan pola pikir dan pada
kasus diatas ibu tidak mengerti dengan penyebab anemia dalam kehamilanya serta
tidak mengetahui manfaat buah dan sayur

Intervensi keperawatan yang akan di lakukan dalam pemberian asuhan


keperawatan dengan diagnose keletihan berhubungan dengan kondisi fisiologis
(anemia dalam kehamilan) dilakukan intervensi keperawatan identifikasi kesiapan
dan kemampuan menerima informasi, sediakan materi dan media pengaturan
aktivitas dan istirahat, jadwalkan pemberian pendidikan kesehatan, anjurkan

20
menyusun jadwal aktivitas dan istirahat ajarkan cara mengidentifikasi kebutuhan
istirahat, dan kolaborasikan dengan ahli gizi pemenuhan menu seimbang.

Implementasi keperawatan dari pemberian asuhan keperawatan pada px


ibu hamil dengan anemia dengan Diangnosa keperawatan keletihan berhubungan
dengan kondisi fisiologis (anemia dalam kehamilan) dilakukan implementasi
keperawatan mengidentifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi,
mensediakan materi dan media pengaturan aktivitas dan istirahat, menjadwalkan
pemberian pendidikan kesehatan, menganjurkan menyusun jadwal aktivitas dan
istirahat, mengajarkan cara mengidentifikasi kebutuhan istirahat, dan
mengkolaborasikan dengan ahli gizi pemenuhan menu seimbang

BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan

Kehamilan adalah salah satu masa yang terpenting untuk pertumbuhan


janin. Kebutuhan zat gizi juga akan meningkat sejalan dengan pertambahan
umur kehamilan. Ibu hamil yang kekurangan asupan gizi dapat meningkatkan
terjadinya resiko keguguran bahkan kematian perinatal. Selain itu asupan gizi
yang tidak mencukupi pada ibu hamil dapat menyebabkan anemia.
Dalam rangka memenuhi kebutuhan perubahan nutrisi yang terjadi selama
masa kehamilan perlu adanya asuhan keperawatan keluarga pada ibu hamil
dan anggota keluarganya. Hal ini dapat membantu ibu hamil dan keluarga
mengetahui bagaimana pemenuhan nutrisi yang baik saat masa kehamilan,
baik itu dalam menyimpan, mengolah serta menggunakan bahan makanan
yang berkualitas untuk dikonsumsi selama masa kehamilan. Selain itu
pengetahuan yang baik tentang gizi membuat ibu hamil dan anggota keluarga
tersebut akan semakin memperhatikan jumlah dan jenis makanan yang
dipilihnya untuk dikonsumsi.
Keluarga adalah dua orang atau lebih yang disatukan oleh ikatan-ikatan
kebersamaan dan ikatan emosional dan mengidentifikasian diri mereka
sebagai bagian dari keluarga (Zakaria, 2017). Duval dan Logan (1986 dalam
Zakaria, 2017) mengatakan keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan

21
perkawinan, kelahiran dan adopsi yang bertujuan menciptakan,
mempertahankan budaya dan meningkatkan pertumbuhan fisik, mental,
emosional serta sosial dari tiap anggota keluarganya.
Menurut Kementrian Kesehatan RI (2013) , anemia merupakan suatu
keadaan saat jumlah sel darah merah atau konsentrasi pengangkut oksigen
dalam darah Hemoglobin (Hb) tidak mencukupi untuk seluruh kebutuhan
fisiologis tubuh .Anemia gizi adalah suatu keadaan dengan kadar hemoglobin
darah yang lebih rendah daripada normal karena ketidakmampuan jaringan
pembentuk sel darah merah dalam produksinya untuk mempertahankan kadar
atau jumlah hemoglobin pada tingkat normal.
Menurut Syaftrudin (2011) tanda dan gejala anemia bermula dengan
berkurangnya konsentrasi Hb selama masa kehamilan mengakibatkan suplai
oksigen keseluruh jaringan tubuh berkurang sehingga menimbulkan tanda dan
gejala anemia. Pada umumnya gejala yang dialami oleh ibu hamil anemia
antara lain, ibu mengeluh merasa lemah, lesu, letih, pusing, tenaga berkurang,
pandangan mata berkunang-kunang terutama bila bangkit dari duduk.
Peran adalah seperangkat perilaku interpersonal, sifat, dan kegiatan yang
berhubungan dengan individu dalam posisi dan satuan tertentu. Setiap anggota
keluarga mempunyai peran masing-masing.
Sesuai dengan fungsi pemeliharaan kesehatan, keluarga mempunyai tugas
di bidang kesehatan yang perlu dipahami dan dilakukan. yaitu: (Harnilawati,
2013) Mengenal masalah kesehatan setiap anggotanya, Mengambil keputusan
untuk melakukan tindakan yang tepat bagi keluarga, Memberikan keperawatan
anggotanya yang sakit atau tidak dapat membatu dirinya sendiri karena cacat
atau usianya yang terlalu muda dan lainnya.

4.2 Saran

Demikian makalah yang dapat kami buat, semoga dengan adanya


makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua khususnya bagi
para pembaca dalam upaya membantu memahami informasi penjelasan
tentang Asuhan Keperawatan Keluarga Dalam Kesiapan Peningkatan
Nutrisi Ibu Hamil Dengan Masalah Anemia.

22
Tentunya pada penulis telah menyadari bahwa dalam penyusunan
makalah diatas masih banyak terdapat kesalahan dan jauh dari kata
sempurna. Adapun nantinya penulis akan segera melakukan perbaikan
susunan makalah tersebut dengan berpedoman dari berbagai sumber serta
kritik yang dapat membangun dari para pembaca. Terimakasih.

DAFTAR PUSTAKA

Chandra, Filius, Junita,Dini Dini, & Fatmawati, Tina Yuli. (2019, December 24).

Tingkat Pendidikan Dan Pengetahuan Ibu Hamil dengan status anemia.

OJS STIKIM. https://journals.stikim.ac.id/index.php/jiiki/article/view/398

Ferida Rahayuningsih, F. R. (2021). ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.R

PRIMIGRAVIDA DENGAN ANEMIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS

GAMPING II YOGYAKARTA. http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/5878/

Reni Yuli Astutik, & Dwi Ertiana. (2018, December). Anemia dalam Kehamilan.

Google Books. https://books.google.co.id/books?

id=6tisDwAAQBAJ&lpg=PR5&ots=A-c6VHjM70&dq=info

%3AOHD0mGCDQMcJ%3Ascholar.google.com

%2F&lr&hl=id&pg=PR4#v=onepage&q&f=true

Safitri, Angga. (2020). Studi Literatur: Asuhan Keperawatan Keluarga penderita

akizofrenia dengan gangguan konsep diri: harga diri rendah kronis.

http://eprints.umpo.ac.id/6103/

Sudi, Marselina B. (2019). ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU

HAMILG3P2A0H2DENGAN ANEMIA TRIMESTER III DI RUANGAN

23
KIA, PUSKESMAS BAKUNASE, KOTA KUPANG.

http://repository.poltekeskupang.ac.id/1024/1/KARYA%20TULIS

%20ILMIAH%20MARSELINA%20B.%20SUDI.pdf.

Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia

(1st ed.). Jakarta : DPP PPNI.

Tim pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi keperawatan Indonesia :

Definisi dan Tindakan Keperawatan (1st ed.). Jakarta: DPP PPNI.

Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia :

Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan (1st ed.). Jakarta: DPP PPNI.

Link Drive Video Diskusi :

https://drive.google.com/drive/folders/1xELB8VDoiHbxINUv2WZw4i_2uxUc

w_U_?usp=sharing

24

Anda mungkin juga menyukai