Oleh :
KELAS 1 C
JURUSAN D3 KEPERAWATAN
Puji syukur saya panjatkan kehadiran Allah Swt yang telah memberikan rahmat
serta hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul “Kebutuhan Nutrisi Untuk Ibu Hamil” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas ibu
Sussanty Cahyaning N. S. Kep., Ns., M. Kep. pada mata kuliah Gizi dan Diet
tingkat 1 prodi D3 Keperawatan. Selain itu,makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang “Kebutuhan nutrisi untuk ibu hamil” bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.
Saya ucapkan terima kasih kepada ibu Sussanty Cahyaning N. S. Kep., Ns., M.
Kep, selaku dosen mata kuliah Gizi dan Diet yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Saya
menyadari bahwa makalah yang saya susun ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu,kritik dan saran yang membagun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.3 Tujuan......................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
2.5 Bahan Makanan Yang Harus Dihindari Dan Dibatasi Oleh Ibu
Hamil7
2.7 Gangguan kesehatan yang terjadi jika ibu hamil kurang gizi............8
Pre eklamsia....................................................................................................9
Hyperemesis Gravidarum..............................................................................9
BAB II PENUTUP...............................................................................................12
3.1 Kesimpulan............................................................................................12
3.2 Saran.......................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................iii
ii
iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Nutrisi atau gizi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk
fungsi normal dari dari system tubuh, pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan.
Penelitian di bidang nutrisi mempelajari hubungan antara makanan dan minuman
terhadap kesehatan dan penyakit, khususnya dalam menentukan diet yang optimal.
Dulu penelitian mengenai nutrisi hanya terbatas pada pencegahan penyakit kurang
gizi dan menentukan kebutuhan dasar nutrisi pada makhluk hidup. Angka
kebutuhan nutrisi dasar ini dikenal di dunia internasionl dengan istilah RDA
(Recommended Daily Allowance).
Bukti-bukti medis menunjukan bahwa akar dari banyak penyakit kronis adalah
stress oksidatif yang disebabkan oleh berlebihannya radikal bebas di dalam tubuh.
Penggunaan nutrisi yang optimal, dikenal dengan istilah ODA (Optimal Daily
Allowence), terbukti dapat mencegah dan menangani stress oksidatif sehingga
membantu pencegahan penyakit kronis. Level optimal ini dapat dicapai bila
jumlah dan komposisi nutrisi yang digunakan tepat. Karena itu, nutrisi/gizi sangat
erat kaitannya dengan kesehatan yang optimal dan peningkatan kualita hidup.
Hasil ukur bisa dilakukan dengan metode antropometri.
Masalah nutrisi erat kaitannya dengan intake makanan dan metabolisme tubuh
serta faktor-faktor yang memengaruhinya. Secara umum faktor yang
memengaruhi kebutuhan nutrisi adalah faktor fisioligis untuk kebutuhan
metabolisme basal, faktor fatologis seperti adanya penyakit tertentu yang
menggangu pencernaan atau meningkatkan kebutuhan nutrisi, faktor sosio-
ekonomi seperti adanya kemanpuan individu dalam memenuhi kebutuhan nutrisi.
Dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi ada system yang berperan di dalamnya yaitu
sistem pencernaan yang terdiri atas saluran pencernaan dan organ asesoris,saluran
pencernaan dari mulai mulut sampai usus halus bagian distal. Sedangkan bagian
asesoris terdiri dari hati, kantung empedu dan pankreas.
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa saja kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan oleh ibu hamil?
2. Apa yang dimaksud dengan ibu hamil?
3. Gangguan apa saja yang menjadi hambatan untuk pemenuhan kebutuhan
nutrisi bagi ibu hamil?
4. Apa saja yang harus diperhatikan untuk memenuhi kebutuhan ibu hamil
agar tidak terjadi gangguan atau kelainan pada calon bayi?
1.3 Tujuan
1. Menambah wawasan dan pengetahuan mengenai kebutuhan nutrisi yang
dibutuhkan oleh ibu hamil.
2. Dapat menyusun kebutuhan gizi dan menu sehari yang dibutuhkan ibu
hamil.
3. Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah gizi dan diet.
2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Ibu Hamil
Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional, kehamilan
dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat
hingga ke-27), dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga ke-40).
didengar dengan stetoskop laenec pada minggu 17-18, dapat dipalpasi (yang
harus ditemukan adalah bagian-bagian janin jelas pada minggu ke-22 dan
gerakan janin dapat dirasakan dengan jelas setelah minggu 24) dan juga
A. Makronutrien
3
1. Karbohidrat merupakan sumber energi yang penting bagi ibu hamil.
Konsumsilah karbohidrat kompleks yang juga mengandung serat, agar
Anda terhindar dari sembelit. Contoh karbohidrat kompleks adalah nasi
merah, roti gandum, kacang-kacangan, serta sayuran dan buah, misalnya
jagung dan durian.
2. Protein berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan sel atau
jaringan, termasuk sel otak janin. Selain itu, protein juga membantu
pertumbuhan jaringan payudara pada ibu hamil, serta meningkatkan suplai
darah dalam tubuh.Kebutuhan asupan protein untuk ibu hamil adalah
sekitar 75–100 gram atau 2–3 porsi sumber protein per hari.
3. Lemak. Saat hamil, dianjurkan untuk mengonsumsi lemak baik atau
lemak tak jenuh. Lemak baik yang mengandung omega-3 berperan penting
untuk mendukung pertumbuhan otak dan mata bayi sebelum lahir serta
perkembangan kognitif dan penglihatan anak sesudah kelahiran. Selain itu,
lemak juga membantu pertumbuhan plasenta dan jaringan lainnya, serta
menurunkan risiko terjadinya kelahiran prematur dan baby blues.
B. Mikronutrien
1) Vitamin. Asupan vitamin selama hamil juga perlu dilengkapi untuk
mendukung kesehatan ibu hamil dan bayi di kandungannya. Adapun
vitamin yang diperlukan di masa kehamilan meliputi: Vitamin A, C, B6,
B12, dan vitamin D.
2) Mineral. Asupan mineral selama hamil juga perlu dilengkapi untuk
mendukung kesehatan ibu hamil dan bayi yang dikandungnya. Adapun
mineral yang diperlupan di masa kehamilan meliputi: kalsium, asam
fosfat, dan zat besi.
Kebutuhan gizi untuk ibu hamil setiap harinya ditambah sesuai dengan usia
kehamilan. Hal ini dikarenakan adanya perkembangan dan pertumbuhan janin.
Berikut merupakan jumlah penambahan yang harus dipenuhi selama hamil:
4
Trimester merupakan masa kehamilan yang berlangsung sekitar 40 minggu
dengan artian sejak saat itu juga janin yang ada di dalam rahim akan berkembang.
Trimester kehamilan ini dibagi menjadi tiga sesuai dengan usia kehamilan, yaitu:
5
2.4 Tips Memenuhi Kebutuhan Nutrisi Ibu Hamil Dengan Baik
Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi selama hamil, Anda bisa melakukan beberapa
langkah sederhana berikut ini:
6
Hindari makanan pedas dan berlemak, terlebih jika Anda menderita
penyakit maag.
Hindari mengonsumsi minuman beralkohol, kafein, minuman bersoda, dan
ikan dengan kandungan merkuri tinggi.
Hindari mengonsumsi banyak makanan cepat saji atau junk food yang
tinggi kalori, lemak, dan gula.
2.5 Bahan Makanan Yang Harus Dihindari Dan Dibatasi Oleh Ibu Hamil
1. Menghindari makanan yang diawetkan karena biasanya mengandung
bahan tambahan makanan yang kurang aman
2. Menghindari daging/telur/ikan yang dimasak kurang matang karena
mengandung kuman yang berbahaya untuk janin
3. Membatasi kopi dan coklat, didalamnya terdapat kandungan kafein yang
dapat meningkatkan tekanan darah
4. Membatasi makanan yang mengandung energi tinggi seperti yang banyak
mengandung gula, lemak misalnya: keripik, cake.
5. Membatasi makanan yang mengandung gas, contoh: nangka (matang dan
mentah), kol,ubi jalar, karena dapat menyebabkan keluhan nyeri ulu hati
pada ibu hamil.
6. Membatasi konsumsi minuman ringan (soft drink), karena mengandung
energi tinggi, yang berakibat pada berat badan ibu hamil meningkat
berlebihan dan bayi lahir besar
7
1 gelas jus buah
Makan Siang
1-2 piring nasi atau penggantinya (1-2 gelas)
2 potong sedang tempe atau tahu
1 potong ikan goreng
1 mangkuk sayuran
1 buah jeruk
Selingan
1 mangkuk bubur kacang hijau
1 gelas jus buah
1 gelas teh manis
Makan malam
1-2 piring nasi atau penggantinya (1-2 gelas)
2 potong sedang tempe atau tuhu
1 potong semur daging
1 mangkuk sayuran
1 buah apel
2.7 Gangguan kesehatan yang terjadi jika ibu hamil kurang gizi
Ibu hamil dengan gizi buruk juga akan mempengaruhi kesehatan dirinya sendiri.
Gizi yang tidak cukup selama kehamilan akan menyebabkan beberapa gangguan
kesehatan seperti anemia, merasa lelah dan lesuh, produktivitas rendah, dan
menurunnya sistem kekebalan tubuh sehingga mudah terserang infeksi.
Kekurangan gizi pada ibu hamil tidak hanya terjadi jika kurangnya nutrisi
makronutrien. Namun, ini juga akan berdampak buruk jika ibu hamil kekurangan
nutrisi mikronutrien. Gangguan kesehatan yang mungkin terjadi meliputi:
8
Asupan vitamin B12 yang tidak memadai juga dapat menyebabkan
masalah pada sistem saraf.
Kekurangan vitamin K bisa menyebabkan perdarahan yang berlebihan saat
melahirkan.
Asupan yodium yang tidak memadai selama kehamilan dapat
menyebabkan keguguran dan bayi lahir mati.
Pre eklamsia
Preeklamsia adalah kondisi peningkatan tekanan darah disertai dengan adanya
protein dalam urine. Kondisi ini terjadi setelah usia kehamilan lebih dari 20
minggu. Preeklamsia harus diberikan penanganan untuk mencegah komplikasi
dan mencegahnya berkembang menjadi eklamsia yang dapat mengancam nyawa
ibu hamil dan janin. Salah satu faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya
preeklampsia adalah ibu hamil berusia lebih dari 40 tahun atau di bawah 20 tahun.
Meskipun penyebabnya belum diketahui, sejumlah faktor berikut ini dinilai dapat
memicu gangguan pada plasenta:
9
Hyperemesis Gravidarum
Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah yang muncul secara berlebihan
selama hamil. Mual dan muntah (morning sickness) pada kehamilan trimester
awal sebenarnya normal. Namun pada hiperemesis gravidarum, mual dan muntah
dapat terjadi sepanjang hari dan berisiko menimbulkan dehidrasi.
10
berat lahir rendah. Kekurangan gizi selama kehamilan akan meningkatkan
risiko:
1. Stillbirth (bayi lahir mati).
2. Lahir premature.
3. Kematian perinatal (kematian bayi tujuh hari setelah lahir). Bayi yang
memiliki berat kurang dari 2,5 kilogram (kg) kemungkinan 5 hingga 30
kali lebih besar untuk meninggal dalam tujuh hari pertama kehidupan
dibandingkan dengan bayi dengan berat normal (≥2,5kg). Bayi yang
memiliki berat badan kurang dari 1,5 kg memiliki peningkatan risiko
kematian 70 hingga 100 kali dalam tujuh hari sejak lahir.
4. Gangguan sistem saraf, pencernaan, pernapasan, dan peredaran darah.
5. Cacat lahir.
6. Kurang berkembangnya beberapa organ.
7. Kerusakan otak.
11
BAB II PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kebutuhan nutrisi untuk ibu hamil sangat penting untuk diperhatikan karena
berpengaruh besar pada perkembangan dan pertumbuhan janin/calon bayi yang
sedang dikandungnya. Jika kebutuhan gizi atau nutrisi tersebut kurang maka bisa
terjadi gangguan pada janin maupun pada ibu hamil pada saat mengandung
maupun melahirkan.
3.2 Saran
12
13
DAFTAR PUSTAKA
Muslihah, Nurul. 2016. “Gizi Seimbang Ibu Hamil”, http://gizi.fk.ub.ac.id/gizi-
seimbang-ibu-hamil/ diakses pada kamis, 1 september 2016.
Coletta, J. M., et al. (2010). Omega-3 Fatty Acids and Pregnancy. Reviews in
Obstetrics & Gynecology, 3(4), pp. 163–171.
Rasouli, M., Pourheidari, M., & Hamzeh Gardesh, Z. (2019). Effect of Self-care
Before and During Pregnancy to Prevention and Control Preeclampsia in High-
risk Women.
Wegrzyniak, L.J., Repke, J.T., & Ural, S.H. (2012). Treatment of Hyperemesis
Gravidarum. Obstetrics & Gynecology, 5(2), pp. 78-84.
iii