Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

GIZI DAN DIET TENTANG

“ KEBUTUHAN NUTRISI IBU HAMIL TRIMESTER 1 2 3”

DISUSUN OLEH :

NURUL FAJRI

MASYA ABEL GISTHA. L

NANDA AMELISA

HASRIANA

FENA WULANDARI

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS SEMBILANBELAS NOVEMBER

KOLAKA

2023/2024
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatu

Kami mengucapkan puji sykur serta nikmat kepeda tuhan yang maha Esa atas rahmat
nya yang melimpah sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah Gizi dsn diet tentang “
kebutuhan nutrisi ibu hamil trimester 123’’

Dan tidak lupa juga kami mengucapkan terimah kasih kepada teman- teman yang telah
ikut dalam berpartisipasi dalam penyusunan makalah ini dan kami sebagai penyusun
menyadari bahwa masi terdapat kekurangan baik dari penyusunan maupun tata bahasa
penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami dengan rendah hati menerima saran
dan keritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini .

Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini dapat memberikan manfaat dan juga
inpirasi untuk pembaca.

Kolaka 25 maret 2023


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................................

DAFTAR ISI ........................................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................................

1.1 Latar Belakang..................................................................................................................................


1.2 Rumusan masalah.............................................................................................................................
1.3 Tujuan...............................................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................................

2.1 Pengertian Nutrisi Ibu Hamil ...........................................................................................................

2.2 Nutrisi Yang Diperlukan Oleh Ibu Hamil .......................................................................................

2.3 contoh Pengaturan Makanan Sehari Untuk Ibu Hamil.....................................................................

2.4 Faktor Yang Mempengaruhi Nutrisi Ibu Hamil...............................................................................

2.5 Perkembangan Janin Dalam Kandungan..........................................................................................

BAB III PENUTUP..............................................................................................................................

3.1 Kesimpulan.......................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................
BAB I

PEMBAHASAN

1.1 Latar Belakang


Masalah gizi seimbang di Indonesia masih merupakan masalah yang cukup berat.
Kekurangan atau kelebihan makanan pada masa hamil dapat berakibat kurang baik bagi ibu
dan janin. Sejak dahulu kala makanan wanita hamil telah dianggap sangat penting, sebab
orang percaya bahwa makanan yang benar akan memberi dampak yang baik bagi janin.
Sehingga masyarakat membuat berbagai aturan makanan yang boleh dimakan ibu hamil dan
makanan yang ditabukan, yang mana hal tersebut ternyata sama sekali tidak benar dilihat dari
segi kesehatan. Misalnya, ibu hamil tidak boleh makan banyak-banyak dengan tujuan agar
bayinya tidak besar dan mudah dilahirkan. Pendapat tersebut tidak dapat dibenarkan
(Soetjiningsih, 1995). Gizi ibu pada waktu hamil sangat penting untuk pertumbuhan janin
yang dikandungnya. Angka kejadian BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) lebih tiggi dinegara-
negara yang sedang berkembang daripada dinegara-negara yang sudah maju. Hal ini
disebabkan oleh keadaan sosial ekonomi yang rendah mempengaruhi diet ibu. Gizi ibu yang
baik diperlukan agar pertumbuhan janin berjalan pesat dan tidak mengalami hambatan.
Dimulai dari satu sel telur yang setelah dibuahi tumbuh dengan pesat, sehingga diperkirakan
pertumbuhan janin sejak konsepsi sampai lahir (Soetjiningsih, 1995). Sayangnya, masalah
gizi pada ibu hamil di Indonesia masih kurang menguntungkan. Ahli gizi Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia, Dr Elvina Karyadi, MSc, PhD, SpGK, memaparkan,
berdasarkan riset kesehatan dasar 2007, terdapat 13,6 persen wanita usia subur dengan
kurang energi kronis. Selain itu, ada 11,3 persen wanita dewasa yang mengalami anemia.
Bahkan, berdasarkan survei kesehatan rumah tangga 2001, prevalensi (angka kejadian)
anemia pada ibu hamil mencapai 40,1 persen (Amirullah, tempo.co).Status gizi ibu sebelum
dan selama hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan janin yang sedang dikandung. Bila
status gizi ibu normal pada masa sebelum dan selama hamil kemungkinan besar akan
melahirkan bayi yang sehat, cukup bulan dengan berat badan normal. Dengan kata lain bayi
yang dilahirkan sangat tergantung pada keadaan gizi ibu sebelum dan selama hamil. Dalam
masa kehamilan, kebutuhan zat-zat gizi meningkat. Hal ini diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan tumbuh-kembang janin, pemeliharaan kesehatan ibu, dan persediaan laktasi baik
untuk ibu maupun janin. Kekurangan nutrisi dapat mengakibatkan anemia, abortus, partus
prematurus, inersia uteri, pendarahan pascapersalinan, sepsis puerperalis, dan lain-lain.
Kelebihan nutrisi karena dianggap makan untuk dua orang dapat berakibat kegemukan,
preeklamsia, janin besar, dan lain-lain (Yulaikhah, 2006). Masih rendahnya gizi buruk ibu
hamil di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun, ini yang membuat kajian bagi
pemerintah untuk mengatasi permasalahan ini. Data Survey Demografi dan Kesehatan
Indonesia (SDKI) tahun 2007 menunjukkan Angka Kematian Balita sebesar 44/1000, Angka
Kematian Bayi 34/1000, dan Angka Kematian Neonatal 19/1000 (neraca.co.id).

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa Pengertian Nutrisi Ibu Hamil
2. Apa Saja Nutrisi Yang Diperlukan Ibu Hamil
3. Apa Contoh Pengaturan Makanan Sehari Untuk Ibu Hamil
4. Apa Faktor Yang Mempengaruhi Nutrisi Ibu Hamil
5. Bagaimana Perkembangan Janin Dalam Kandungan

1.3 Tujuan
1. Mengetahui Pengertian Nutrisi Ibu Hamil
2. Mengetahui Nutrisi Yang Diperlukan Ibu Hamil
3. Mengetahui Contoh Pengaturan Makanan Sehari Untuk Ibu Hamil
4. Mengetahui Faktor Yang Mempengaruhi Nutrisi Ibu Hamil
5. Mengetahui Perkembangan Janin Dalam Kandungan
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Nutrisi Ibu Hamil

Menurut para ahli medis pengertian nutrisi adalah berikut ini:

a. Nutrisi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh agar bisa menjalankan fungsi nutrisi
tersebut sebagai sumber energi. Energi inilah yang akan membuat makhluk hidup bisa
melakukan aktivitas dan kegiatan sehariharinya.

b. Nutrisi adalah kebutuhan utama bagi pasien yang mengalami malnutrisi, pasien yang
mengalami kritis nutrisi enteral.

c. Nutrisi merupakan sebuah proses yang terjadi pada tubuh manusia dimana tubuh manusia
memerlukan makanan dalam pembentukan energi dan sumber kekuatan.

d. Nutrisi adalah zat energi yang dibutuhkan dalam mempertahankan kesehatan, menjaga
pertumbuhan dan juga membuat organ bisa menjalankan tugasnya secara normal.

Jadi, nutrisi ibu hamil adalah kebutuhan zat gizi bagi seorang ibu pada saat hamil. Zat
gizi sendiri menurut Almatsier (2009:3) merupakan ikatan kimia yang diperlukan tubuh agar bisa
menjalankan fungsinya, yaitu menghasilkan energy, membagun dan memelihara jaringan, serta
mengatur proses-proses kehidupan.

Nutrisi atau asupan seorang ibu disaat hamil sangat menentukan status gizi ibu hamil
tersebut. Menurut Almatsier (2009:3), status gizi sendiri dapat diartikan sebagai keadaan tubuh
sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi, dapat dibedakan menjadi status
gizi buruk, kurang, baik, dan lebih. Berdasarkan pengertian status gizi tersebut status gizi ibu
hamil berarti keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi
sewaktu hamil.

Status gizi ibu hamil sangat mempengaruhi pertumbuhan janin dalam kandungan,
apabila status gizi ibuburuk dalam kehamilan akan mengakibatkan terhambatnya otak janin,
abortus, dan sebagainya. Jadi pemantauan gizi ibu hamil sangatlah diperlukan. (Sri Mulyani,
dkk. 2013)
2.2 Nutrisi Yang Diperlukan Ibu Hamil

Masa hamil adalah masa penting untuk pertumbuhan oprimal janin dan persiapan
persalinan. Oleh karena penambahan zat-zat gizi berguna untuk: kesehatan ibu hamil,
pertumbuhan janin, saat persalinan, persiapan menyusui dan tumbuh kembang bayi. Pada
dasarnya menu makanan ibu hamil, tidak banyak berbeda dari menu sebelum hamil. Oleh karena
itu, diharapkan tidak ada kesulitan dalam pengaturan menu selama hamil. Selama hamil calon
ibu memerlukan lebih banyak zat gizi daripada wanita yang tidak hamil, karena makanan ibu
hamil dibutuhkan untuk dirinya dan janin yang dikandungnya, bila makanan ibu terbatas janin
akan tetap menyerap persediaan makanan ibu sehingga ibu menjadi kurus, lemah, pucat, gigi
rusak, rambut rontok, dan lain-lain (Lestari, 2013).

Asupan gizi sangat menentukan kesehatan ibu hamil dan janin yang dikandungnya.
Kebutuhan gizi pada masa kehamilan akan meningkat sebesar 15% dibandingkan dengan
kebutuhan wanita normal. Peningkatan gizi ini dibutuhkan untuk pertumbuhan rahim (uterus),
payudara (mammae), volume darah, plasenta, air ketuban dan pertumbuhan janin. Makanan yang
dikonsumsi oleh ibu hamil akan digunakan untuk pertumbuhan janin sebesar 40% dan sisanya
60% digunakan untuk pertumbuhan ibunya (Sitanggang, 2013).

Secara normal, ibu hamil akan mengalami kenaikan berat badan sebesar 11-13 kg. Hal ini
terjadi karena kebutuhan asupan makanan ibu hamil meningkat seiring dengan bertambahnya
usia kehamilan. Asupan makanan yang dikonsumsi oleh ibu hamil berguna untuk pertumbuhan
dan perkembangan janin, mengganti sel-sel tubuh yang rusak atau mati, sumber tenaga,
mengatur suhu tubuh dan cadangan makanan (Sitanggang, 2013).

Makanan dengan gizi seimbang adalah makanan yang cukup mengandung karbohidrat
dan lemak sebagai sumber zat tenaga, protein sebagai sumber zat pembangun, serta vitamin dan
mineral sebagai zat pengatur. Kebutuhan nutrien akan meningkat selama hamil, namun tidak
semua kebutuhan nutrien meningkat secara proporsional (Lestari, 2013).

Untuk pertumbuhan janin yang memadai diperlukan zat-zat makanan yang adekuat,
dimana peranan plasenta besar artinya dalam transfer zat-zat makanan tersebut. Pertumbuhan
janin yang paling pesat terutama terjadi pada stadium akhir kehamilan. Misalnya pada akhir
bulan ketiga kehamilan berat janin hanya sekitar 30 g dan kecepatan maksimum pertumbuhan
janin terjadi pada minggu 32-38. Sehingga dibutuhkan lebih banyak zat-zat makanan pada
stadium akhir kehamilan tersebut (Soetjiningsih, 1995).

a. Karbohidrat
Janin mempunyai sekitar 9 g karbohidrat pada minggu ke 33 kehamilan, dan pada waktu
lahir meningkat menjadi 34 g. konsentrasi glikogen pada hati dan otot-otot skelet
meningkat pada akhir kehamilan.
Metabolisme karbohidrat ibu hamil sangat kompleks, karena terdapat
kecenderungan peningkatan ekskresi dextrone dalam urine. Hal ini ditunjukkan
oleh frekuensi glukosuria ibu hamil yang relatif tinggi dan adanya glukosuria
pada kebanyak wanita hamil setelah mendapat 100 gram dextrose per oral.
Normalnya, pada wanita hamil tidak terdapat glukosa. Kebutuhan karbohidrat
lebih kurang 65% dari total kalori sehingga perlu penambahan.
b. Protein
Transport protein melalui plasenta terutama asam amino, yang kemudian disintesis oleh
fetus menjadi protein jaringan. Protein dibutuhkan untuk pertumbuhan janin, uterus,
payudara, hormon, penambahan cairan darah ibu, dan persiapan laktasi. Kebutuhan
protein adalah 9 gram/hari. Sebanyak 1/3 dari protein hewani mempunyai nilai biologis
tinggi. Kebutuhan protein untuk fetus adalah 925 gram selama 9 bulan. Efisiensi protein
adalah 70%. Terdapat protein loss di urine +30%. WHO menganjurkan intake protein
untuk ibu hamil sekitar 1,01 g/kg. BB/hari dan kalori sekitar 46 kkal/kg.BB/hari untuk
rata-rata wanita dengan berat badan 55 kg.
Oleh karena itu tiap-tiap negara dapat membuat rekomendasi yang khusus yang
sesuai dengan pola makanan di negara tersebut dan keadaan masyarakatnya.
Jumlah protein yang dianjurkan dalam diet harus disesuaikan dengan nilai hayati
protein yang dimakan. Makin rendah nilai hayati protein, makin besar jumlah
protein dalam diet yang diperlukan. Nilai hayati protein, makin besar jumlah
protein dalam diet yang diperlukan. Nilai hayati protein nabati lebih rendah dari
protein hewani.
c. Lemak
Selama hamil, terdapat lemak sebanyak 2-2,5 kg dan peningkatan terjadi mulai bulan ke-
3 kehamilan. Penambahan lemak tidak diketahui, namun kemungkinan dibutuhkan untuk
proses laktasi yang akan datang.
Sebagian besar dari 500 g lemak tubuh janin ditimbun antara minggu 35-40
kehamilan. Pada stadium awal kehamilan tidak ada lemak yang ditimbun kecuali
lipid esensial dan fosfolipid untuk pertumbuhan susunan saraf pusat (SSP) dan
dinding sel saraf. Sampai pertengahan kehamilan hanya sekitar 0,5% lemak dalam
tubuh janin, setelah itu jumlahnya meningkat, mencapai 7,8% pada minggu ke-34
dan 16% sebelum lahir. Pada bulan terakhir kehamilan sekitar 14 g emak per hari
ditimbun. Transport asam lemak melalui plasenta sekitar 40% dari lemak ibu,
sisanya disintesa oleh janin. Baik lemak maupun protein meningkat dengan cepat
pada tiga bulan terakhir kehamilan bersamaan dengan meningkatnya BB janin.
Sebagian besar lemak ditimbun pada daerah subkutan, oleh karena itu pada bayi
atern 80% jaringan lemak tubuh terdapat pada jaringan subkutan.
d. Zat Besi (Fe)
Dibutuhkan untuk pembentukan Hb, terutama hemodilusi, pemasukan harus adekuat
selama hamil untuk mencegah anemia.wanta hamil memerlukan 800 mg atau 30-50
gram/hari. Anjuran maksimal: penambahan mulai awal kehamilan, karena pemberian
yang hanya pada trisemester III tidak dapat mengejar kebutuhan ibu/fetus dan juga untuk
cadangan fetus. Kebutuhan zat besi meningkat sehingga dibutuhkan tambahan 700-800
mg atau 30-60 mg perhari yang didapat dari suplemen untuk mengganti penggunaan zat
besi oleh sum-sum tulang, fetus, dan plasenta. Ibu hamil yang mengalami anemia akibat
kekurangan zat besi akan berdampak meningkatnya aborsi spontan, kelahiran dini,
rendahnya berat badan bayi saat dilahirkan (BBLR), kematian bayi saat dilahirkan, dan
kematian bayi sebelum dilahirkan. Sumber zat besi diperoleh dari hati, sumsum tulang,
telur, daging, ikan, ayam, dan sayuran berwarna hijau tua.
2.3 contoh Pengaturan Makanan Sehari Untuk Ibu Hamil

Bahan Makanan Trimester I Trimester II dan III


Nasi/ Penukar 3 ¼ gelas 3 ½ gelas
Daging/ Penukar 2 ½ gelas 2½
Tempe/ Penukar 5 potong 5 potong
Sayur 3 gelas 3 gelas
Buah 2 potong 2 potong
Minyak 2 sdm 2 sdm
Kacang Hijau 2 ½ sdm 2 ½ sdm
Susu 2 ½ sdm 2 ½ sdm
Tepung Sarikedelai - 4 sdm
Gula 1 sdm 1 sdm
Nilai Gizi Trimester 1 Trimester 2
Energi 2095,8 kal 2164,5 kal
Protein 79,5 gram 82,5 gram
Lemak 57 gram 65 gram
Karbohidrat 273,8 gram 275 gram
Vitamin C 70 mg 70 mg
Zat Besi 31 mg 31 mg

Contoh Menu Sehari Untuk Ibu Hamil

Beriku ini Contoh Menu Makanan Untuk Ibu Hamil Dalam Sehari Menurut Direktorat
Bina Gizi, Kemankes (2011)

Pagi :

 Nasi
 Ayam Goreng Bumbu Lengkuas
 Pepes Tahu
 Oseng-oseng Jagung Muda+Wortel
 Susu

Siang :
 Nasi
 Sop Sayuran
 Ikan Balado
 Kripik Tempe
 Jeruk

Malam :
 Nasi
 Telur Balado
 Perkedel tahu
 Tumis Tauge+Baso
 Pisang

2.4 Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Nutrisi Ibu Hamil

Status gizi adalah ukuran keberhasilan dalam pemenuhan nutrisi untuk ibuhamil. Status
gizi juga didefinisikan sebagai status kesehatan yang dihasilkan olehkeseimbangan antara
kebutuhan dan masukan nutrient. Gizi ibu hamil adalahmakanan sehat dan seimbang yag harus
dikonsumsi ibu selama masakehamilannya, dengan porsi dua kali makan orang yang tidak hamil
(Sitanggang,2013).Kesehatan ibu hamil dapat terwujud dengan berperilaku hidup sehat
selamakehamilan yaitu merawat kehamilan dengan baik melalui asupan gizi yang baik,memakan
tablet zat besi, melakukan senam hamil, perawatan jalan lahir,menghindari merokok dan makan
obat tanpa resep. Melakukan kunjunganminimal empat kali untuk mendapat informasi dari
petugas kesehatan tentangperawatan yang harus dilakukan (Gulardi H, 2006 dalam Sitanggang,
2013).Beberapa faktor yang mempengaruhi nutrisi ibu hamil adalah (Sitanggang,2013):
A. Faktor Langsung
Nutrisi secara langsung dipengaruhi oleh Nutrisi secara langsung dipengaruhi oleh
asupan makanan dan penyakit,khususnya penyakit infeksi. Faktor-faktor tersebut
meliputi:
1) Keterbatasan ekonomi, yang berarti tidak mampu membeli bahan makananyang
berkualitas baik, sehingga mengganggu pemenuhan gizi.
2) oduk pangan, dimana jenis dan jumlah makanan di negara tertentu ataudaerah
tertentu biasanya berkembang dari pangan setempat untuk jangkawaktu yang
panjang sehingga menjadi sebuah kebiasaan turun-temurun.
3) Sanitasi makanan (penyiapan, penyajian, penyimpanan) hendaknya jangansampai
membuat kadar gizi yang terkandung dalam bahan makanan menjaditercemar atau
tidak higienis dan mengandung kuman penyakit.
4) Pembagian makanan dan pangan masyarakat Indonesia umumnya
masihdipengaruhi oleh adat atau tradisi. Misalnya, masih ada kepercayaan
bahwaayah adalah orang yang harus diutamakan dalam segala hal
termasukpembagian makanan keluarga.
5) Pengetahuan gizi yang kurang, prasangka buruk pada bahan makanan
tertentu,salah persepsi tentang kebutuhan dan nilai gizi suatu makanan
dapatmempengaruhi status gizi seseorang.
6) Pemenuhan makanan berdasarkan pada makanan kesukaan saja akan
berakibatpemenuhan gizi menurun atau berlebih.
7) Pantangan pada makanan tertentu, sehubungan dengan makanan yangdipandang
pantas atau tidak untuk dimakan. Tahayul dan larangan yangberagam didasarkan
pada kebudayaan daerah yang berlainan. Misalnya, adasebagian masyarakat yang
masih percaya ibu hamil tidak boleh makan ikan.
8) Selera makan juga akan mempengaruhi dalam pemenuhan kebutuhan gizi.Selera
makan dipicu oleh sistem tubuh (misal dalam keadaan lapar) atau pundipicu oleh
pengolahan serta penyajian makanan.
9) Suplemen Makanan
B. Faktor Tidak Langsung
1) Pendidikan keluarga. Faktor pendidikan dapat mempengaruhi
kemampuanmenyerap pengetahuan tentang gizi yang diperolehnya melalui
berbagaiinformasi.
2) Faktor budaya. Masih ada kepercayaan untuk melarang memakan
makanantertentu yang jika dipandang dari segi gizi, sebenarnya sangat baik bagi
ibuhamil.
3) Faktor fasilitas kesehatan. Fasilitas kesehatan sangat penting untukmenyokong
status kesehatan dan gizi ibu hamil, dimana sebagai tempatmasyarakat
memperoleh informasi tentang gizi dan informasi kesehatanlainnya, bukan hanya
dari segi kuratif, tetapi juga preventif dan rehabilitatif.

2.5 Perkembangan Janin Dalam Kandungan

1) Bulan ke 1
sperma membuahi ovum, membelah, masuk di uterusdan menempel padahari ke-11
(Rochmawati, 2015). Pada minggu pertama hingga minggu ke-3 sangibu mungkin belum
menyadari bahwa ia mengandung. Namun pada minggu ke-4,embrio memproduksi
hormon kehamilan (Chorionic Gonadotropin-CG), sehinggaapabila Anda melakukan test
kehamilan, hasilnya positif. Janin mulai membentukstruktur manusia. Saat ini telah
terjadi pembentukan otak dan tulang belakangserta jantung dan aorta (urat besar yang
membawa darah ke jantung). Bagiantubuh embrio yang pertama muncul akan menjadi
tulang belakang, otak, dan saraftulang belakang. Jantung, sirkulasi darah dan pencernaan
juga sudah terbentuk.

2) Bulan ke 2
Panjang janin 250 mm. Jantung mulai memompa darah. Raut muka danbagian utama otak
dapat terlihat. Terbentuk telinga, tulang dan otot di bawah kulityang tipis (Rochmawati,
2015).Pada minggu ke-5, terbentuk 3 lapisan yaituectoderm, mesoderm dan endoderm.
Ectoderm adalah lapisan yang akanmembentuk system saraf yang seterusnya membentuk
otak, tulang belakang, kulitserta rambut. Lapisan Mesoderm akan membentuk organ
jantung, buah pinggang,tulang dan organ reproduktif. Lapisan Endoderm membentuk
usus, hati, pankreasdan pundi kencing.Minggu ke-6 , ukuran embrio rata-rata 2-4 mm,
jantung bayimulai berdetak, sistem pencernaan dan pernafasan mulai dibentuk, pucuk-
pucukkecil yang akan berkembang menjadi lengan kaki pun mulai tampak. Minggu ke-7
panjangnya sekitar 5-13 mm dan beratnya 0,8 gram. Pucuk lengan mulaimembelah
menjadi bagian bahu dan tangan yang mungil. Jantung dan paru-parutelah terbagi
menjadi ruang-ruang.Minggu ke-8 , panjang kira-kira 14-20 mm,bayi sudah mulai
terbentuk diantaranya pembentukan lubang hidung, bibir, mulut serta lidah. Matanya juga
sudah kelihatan berada dibawah membran kulit yang tipis

3) Bulan ke 3
Panjang janin 7-9 cm. Tinggi rahim di atas simpisis (tulang kemaluan).Embrio menjadi
janin. Denyut jantung terlihat pada USG. Mulai ada gerakan.Sudah ada pusat tulang,
kuku, ginjal mulai memproduksi urin (Rochmawati,2015).Pada minggu ke-9, panjangnya
sekitar 22-30 mm dan beratnya sekitar 4gram. Minggu ke-10, semua organ penting yang
telah terbentuk mulaibekerjasama. Pertumbuhan otak meningkat dengan cepat, hampir
250.000 selsaraf baru diproduksi setiap menit. Minggu ke-11, panjang tubuhnya
mencapaisekitar 6,5 cm. Baik rambut, kuku jari tangan dan kakinya mulai tumbuh.
Sesekalidi usia ini janin sudah menguap, janin sudah mulai bisa mengubah posisinya.
Minggu ke-12, panjang fetus 6-7 cm berat 14 gram, jari dan kuku mulai terbentuk, janin
bergerak secara spontan, penyempurnaan seluruh organ tubuh .
4) Bulan ke 4
Panjang janin 10-17 cm. Berat janin 100 gram. Tinggi rahim setengah atassimpisis –
pubis. Sistem muskuloskeletal sudah matang, sistem saraf mulai melakukan kontrol.
Pembuluh darah berkembang cepat. Tangan janin dapat menggenggam. Kaki menendang
aktif. Pankreas memproduksi insulin. Kelamin luar sudah dapat ditentukan jenisnya
(Rochmawati, 2015). Pada minggu ke-13(akhir trimester pertama), plasenta berkembang
untukmenyediakan oksigen, nutrisi dan pembuangan sampah bayi. Kelopak mata bayi
merapat untuk melindungi mata yang sedang berkembang. Janin mencapaipanjang 76
mm dan beratnya 19 gram.Minggu ke-14, kelenjar prostat bayi laki-laki berkembang dan
ovarium turun dari rongga perut menuju panggul.Mingguke-15, bayi sudah mampu
menggenggam tangannya dan mengisap ibu jari.Kelopak matanya masih tertutup Minggu
ke 16, bayi telah mempunyai tulang yang kuat dan mulai mendengar suara.

5) Bulan ke 5
Panjang janin 18-27 cm. Berat janin 300 gram. Tinggi rahim setinggi pusat.Verniks
melindungi tubuh. Lanugo menutupi tubuh dan menjaga minyak padakulit. Terbentuk
alis, bulu mata, dan rambut. Janin membuat jadwal teratur tidur,menelan dan menendang
(Rochmawati, 2015).Pada minggu ke-17 , lapisan lemak cokelat mulai berkembang,
untuk menjadi suhu tubuh bayi setelah lahir, sidik jari mulai terbentuk. Minggu ke-18
bayi sudah bisa melihat cahaya yang masuk melalui dinding rahim ibu. Mingguke-19,
tubuh bayi diselimuti vernix caseosa, semacam lapisan lilin yang melindungi kulit dan
luka. Minggu ke 20 terjadi penyempurnaan jantung dan sistem pernapasan.

6) Bulan ke 6
Panjang janin 28-34 cm. Berat rahim 600 gram. Tinggi rahim di atas pusat.Kerangka
berkembang cepat. Berkembangnya sistem pernafasan (Rochmawati,2015).Pada minggu
ke-21, usus bayi telah cukup berkembang sehingga ia sudahmampu menyerap atau
menelan gula dari cairan lalu dilanjutkan melalui sistempencernaan manuju usus besar.
Gerakan bayi semakin pelan karena beratnyasudah 340 gram dan panjangnya 20
cm.Minggu ke-22,perbandingan kepala dantubuh semakin proporsional.Minggu ke-23,
beratnya hampir 450 gram.Mingguke-24, paru-paru mulai mengambil oksigen meski bayi
masih menerima oksigendari plasenta. Untuk persiapan hidup di luar rahim, paru-paru
bayi mulaimenghasilkan surfaktan yang menjaga kantung udara tetap mengembang,
kepalamasih terlihat besar, bulu mata dan alis mulai tampak, kulit bayi mulai menebal.

7) Bulan 7
Panjang janin 35-38 cm. Berat rahim 1000 gram. Tinggi rahim antarapertengahan pusat –
prosessus xifodeus. Janin bisa bernafas, menelan danmengatur suhu. Terbentuk surfaktan
dalam paru-paru. Mata mulai membukadan menutup. Bentuk janin dua pertiga bentuk
saat lahir (Rochmawati, 2015).Pada minggu ke-25, bayi cegukan, ini tandanya ia sedang
latihan bernafas.Ia menghirup dan mengeluarkan air ketuban. Jika air ketuban yang
tertelanterlalu banyak, ia akan cegukan, bagian hidung bayi mulai berfungsi.Minggu ke-
26 , aktifitas otaknya yang berkaitan dengan pendengarannya danpengelihatannya sudah
berfungsi, bunda dapat memulai memperdengarkan laguyang ringan dan mencoba untuk
memberi cahaya lebih disekitar perut, mungkinbunda akan merasakan anggukan kepala si
kecil.Minggu ke-27 , paru-paru, hatidan sistem kekebalan tubuh masih harus
dimatangkan

8) Bulan ke 8
Panjang janin 42,5 cm. Berat rahim 1700 gram. Tinggi rahim dua pertiga diatas pusat.
Simpanan lemak berkembang di bawah kulit. Janin mulaimenyimpan zat besi, kalsium
dan fosfor. Kulit merah dan gerak aktif(Rochmawati, 2015).Pada minggu ke-29, kelenjar
adrenalin bayi mulai menghasilkan hormon,sensitifitas dari bayi semakin jelas, bayi
sudah bisa mengidentifikasi perubahansuara, cahaya, rasa dan bau. Selain itu otak bayi
sudah bisa mengendalikannafas dan mengatur suhu badan dari bayi. Minggu ke-30,
beratnya sekitar 1400gram dan panjangnya 27 cm, cairan ketuban (amniotic fluid) di
rahim bundasemakin berkurang, bayi sudah mulai memproduksi air mata. Minggu ke 31
aliran darah di plasenta memungkinkan bayi menghasilkan air seni
apabiladiperdengarkan musik, bayi akan bergerak. Minggu ke-32, panjang fetus 28
cm,berat 1800 gram, bayi sudah mulai bisa bermimpi, pada usia kehamilan inibiasanya
kepala bayi sudah berada di bawah dan tidak berputar putar lagi.

9) Bulan ke 9
Pada minggu ke-33, bayi telah memiliki wajah, bayi sudah bisa mengambilnafas dalam-
dalam walaupun nafasnya masih di dalam air.Minggu ke-34, tubuh bunda sedang
mengirimkan antibodi melalui darah bunda ke dalam darah bayiyang berfungsi sebagai
sistem kekebalan tubuhnya dan proses ini akan tetapterus berlangsung bahkan lebih rinci
pada saat bunda mulai menyusui, bayiberada di pintu rahim. Minggu ke-35
, pendengaran sempurna, lemak dari tubuhbayi sudah mulai memadat pada bagian kaki
dan tangannya, lapisan lemak iniberfungsi untuk memberikan kehangatan pada tubuhnya.
Minggu ke-36 , kulitbayi sudah semakin halus dan sudah menjadi kulit bayi sudah
semakin halus dan sudah menjadi kulit bayi.
10) Bulan ke 10
Panjang janin 50 cm. Berat rahim 3000 gram. Tinggi rahim dua jari bawahprossesus
xifodeus. Kepala janin masuk PAP (pintu atas panggul), kuku panjang,testis telah turun.
Kulit halus hampir tidak ada lanugo (Rochmawati, 2015). Pada minggu ke-37 , kepala
bayi turun ke ruang pelvik. Bentuk bayi semakinmembulat dan kulitnya menjadi merah
jambu. Rambutnya tumbuh dengan lebatdan bertambah 5cm. Kuku terbentuk dengan
sempurna. Bayi sudah bisa melihatadanya cahaya diluar rahim. Bayi pada saat ini sedang
belajar untuk mengenalaktifitas harian, selain itu bayi juga sedang belajar untuk
melakukan pernafasanwalaupun pernafasannya masih dilakukan di dalam air.Minggu ke-
38 hinggaminggu ke-40, proses pembentukan telah berakhir dan bayi siap dilahirkan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Nutrisi ibu hamil adalah kebutuhan zat gizi yang diperlukan seorang ibu
disaathamil. Nutrisi ibu disaat hamil dapat mempengaruhi status gizi ibu hamil
yangberdampak pada pertumbuhan janin yang dikandungnya.

Untuk pertumbuhan janin yang memadai diperlukan zat-zat makanan yangadekuat seperti
karbohidrat, protein, lemak, zat besi, kalsium, asam folat,kolin, vitamin E, vitamin A,
vitamin B1, iodine, dan zinc (seng)

Faktor yang mempengaruhi nutrisi ibu hamil terbagi menjadi dua yaitu faktorlangsung
seperti keterbatasan ekonomi, produk pangan, sanitasi makanan,pembagian makanan dan
pangan masyarakat, pengetahuan gizi yang kurang,pemenuhan makanan berdasarkan
pada makanan kesukaan saja, pantanganpada makanan tertentu, selera makan, dan
suplemen makanan. Faktor tidaklangsung seperti pendidikan keluarga, faktor budaya dan
faktor fasilitaskesehatan.

Kecukupan gizi pada ibu disaat hamil sangat berpengaruh terhadappertumbuhan dan
perkembangan janinnya. Beberapa contoh akibat defisiensigizi pada janin diantaranya
Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR), kematian janindi dalam kandungan, abortus, cacat
bawaan, janin diresorpsi, lahir mati, bayilahir lemah, hambatan pada pertumbuhan janin,
kehamilan serotinus, partuslama, prematuritas dan reterdasi janin, beri-beri congenital,
serta kelainanstruktur tulang secara menyeluruh pada bayi.

Perkembangan janin umumnya berlangsung selama 10 bulan. Semuanyabertahap mulai


dari pembentukan otak, tulang belakang, jantung dan aortakemudian alat gerak dan
indera, sampai timbulnya gerakan dan berfungsinyaorgan-organ yang telah terbentuk.
Janin terus tumbuh dan berkembang hinggapada usia 10 bulan normalnya bayi akan
memposisikan dan siap untuk dilahirkan

Anda mungkin juga menyukai