Anda di halaman 1dari 13

PSIKOLOGI GIZI PADA MASA PRENATAL (KEHAMILAN)

Dosen Pengampu : Drs. Tukiman, MKM.

Disusun Oleh:

Kelompok 1

1. Devy Erinta
2. Lulu Anastasya
3. Pramesti Tri
4. Stephanie Marpaung
5. Tresha Yolanda
6. Ulfa Khairani (231001015)
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya
kepada kami, sehingga makalah yang berjudul “Psikologi Gizi Pada Masa Prenatal
(Kehamilan)” dapat terselesaikan tepat waktu.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. Tukiman, MKM. selaku dosen
pengampu mata kuliah Psikologi Gizi dan Kesehatan yang banyak memberikan kami arahan
dan wawasan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami berharap semoga
makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman untuk para pembaca. Bahkan
kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktikkan dalam kehidupan
sehari-hari.
Kami yakin masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan
pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Medan, September 2023

Kelompok 1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................................2

DAFTAR ISI........................................................................................................................................3

BAB 1...................................................................................................................................................4

PENDAHULUAN................................................................................................................................4

1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................................4

1.3 Tujuan..........................................................................................................................................4

BAB 2...................................................................................................................................................5

PEMBAHASAN...................................................................................................................................5

2.1 Kebutuhan Gizi Pada Masa Prenatal (Kehamilan).......................................................................5

2.2 Pengaruh Status Gizi Dan Faktor – Faktor Yang Mempengaruhinya...........................................7

2.4 Dampak Gizi Kurang Pada Masa Prenatal (Kehamilan)..............................................................8

2.5 Cara Mencegah Kekurangan Gizi Pada Ibu Hamil....................................................................10

2.5.1 Karbohidrat.........................................................................................................................10
2.5.2 Protein................................................................................................................................10
2.5.3 Lemak.................................................................................................................................10
2.5.4 Zat Besi...............................................................................................................................11
2.5.5 Vitamin C............................................................................................................................11
2.5.6 Asam Folat..........................................................................................................................11
2.5.7 Yodium...............................................................................................................................11
BAB 3..................................................................................................................................................12

PENUTUP..........................................................................................................................................12

3.1 Kesimpulan................................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................13
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kehamilan menyebabkan meningkatnya metabolisme energi, karena itu kebutuhan energi


dan zat gizi lainnya meningkat selama masa kehamilan. Peningkatan energi dan zat gizi
tersebut diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, pertambahan besarnya
organ kandungan, perubahan komposisi dan metabolisme tubuh ibu. Sehingga kekurangan zat
gizi tertentu yang diperlukan saat hamil dapat menyebabkan janin tumbuh tidak sempurna.
Usia kehamilan sangat menentukan kebutuhan gizi yang akan diperlukan. Apabila sedikit saja
dari kebutuhan gizi tersebut tidak terpenuhi akan dapat menyebabkan anak memiliki kelainan
atau cacat bawaan.
Pada usia kehamilan muda, tambahan gizi dalam bentuk vitamin dan mineral sangat
diperlukan , sedangkan kebutuhan akan kalori dan protein akan sangat diperlukan pada usia
kehamilan kedelapan sampai kelahiran. Selain dalam masa kehamilan yang memerlukan
tambahan gizi yang sangat banyak, ibu juga memerlukan tambahan yang lebih besar lagi
menjelang kelahiran dan menyusui.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja gizi yang dibutuhkan selama masa prenatal (kehamilan)?
2. Apa saja pengaruh status gizi dan faktor apa saja yang mempengaruhi gizi ibu hamil?
3. Dampak apa yang terjadi jika seorang ibu hamil mengalami kekurangan gizi?
4. Cara apa yang dapat dilakukan untuk mencegah kekurangan gizi pada ibu hamil?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui gizi apa saja yang dibutuhkan selama masa prenatal (kehamilan)
2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi gizi pada ibu hamil
3. Untuk mengetahui pengaruh status gizi pada ibu hamil
4. Untuk mengetahui dampak yang terjadi akibat kekurangan gizi pada masa prenatal
(kehamilan)
5. Untuk mengetahui cara mencegah kekurangan gizi pada ibu hamil.
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Kebutuhan Gizi Pada Masa Prenatal (Kehamilan)


Konsumsi makanan ibu hamil harus memenuhi kebutuhan untuk dirinya dan untuk
pertumbuhan serta perkembangan janin/bayinya. Oleh karena itu, ibu hamil membutuhkan zat
gizi yang lebih banyak dibandingkan dengan keadaan tidak hamil, dengan konsumsi
pangannya tetap beranekaragam dan seimbang dalam jumlah dan proporsinya. Janin tumbuh
dengan mengambil zat-zat gizi dari makanan yang dikonsumsi oleh ibunya dan dari simpanan
zat gizi yang berada di dalam tubuh ibunya.

Selama hamil, ibu harus menambah jumlah dan jenis makanan yang dimakan untuk
mencukupi kebutuhan gizi ibu hamil dan janinnya. Selain itu, gizi juga diperlukan untuk
persiapan memproduksi ASI. Bila makanan ibu sehari-hari tidak cukup mengandung zat gizi
yang dibutuhkan, maka janin akan mengambil persediaan yang ada di dalam tubuh ibunya,
seperti sel lemak sebagai sumber kalori dan zat besi sebagai sumber zat besi. Oleh karena itu,
ibu hamil harus mempunyai status gizi yang baik sebelum hamil dan mengonsumsi makanan
yang beranekaragam baik proporsi maupun jumlahnya (Kemenkes RI, 2014).

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Nomor 75 Tahun 2013 tentang Angka
Kecukupan Gizi yang dianjurkan bagi Bangsa Indonesia memberi panduan tentang angka
kebutuhan gizi berdasarkan jenis kelamin dan umur. Kebutuhan zat gizi yang akan meningkat
selama kehamilan diantaranya adalah kebutuhan energi. Pertambahan kebutuhan energi
utamanya terjadi pada trimester II dan III. Penambahan konsumsi energi pada trimester II
diperlukan untuk pertumbuhan jaringan ibu seperti penambahan volume darah, pertumbuhan
uterus dan payudara, serta penumpukan lemak. Adapun penambahan konsumsi energi
sepanjang trimester III digunakan untuk pertumbuhan janin dan plasenta (Arisman, 2004).
Angka Kecukupan Gizi ibu hamil dan penambahan masing-masing zat gizi di setiap trimester
ditunjukkan dalam :
2.2 Pengaruh Status Gizi Dan Faktor – Faktor Yang Mempengaruhinya
Status gizi didefinisikan sebagai status kesehatan yang dihasilkan oleh keseimbangan
antara kebutuhan dan masukan nutrient. Gizi ibu hamil adalah makanan sehat dan seimbang
yang harus dikonsumsi ibu selama masa kehamilannya, dengan porsi dua kali makan orang
yang tidak hamil. Ibu hamil merupakan salah satu kelompok yang rentan menghadapi
masalah gizi. Hal ini berhubungan dengan proses pertumbuhan janin dan pertumbuhan
berbagai organ tubuhnya sebagai pendukung proses kehamilannya.

Gizi yang baik diperlukan seorang ibu hamil agar pertumbuhan janin tidak mengalami
hambatan, dan selanjutnya akan melahirkan bayi dengan berat normal. Dengan kondisi
kesehatan yang baik, sistem reproduksi normal, tidak menderita sakit, dan tidak ada
gangguan gizi pada masa pra hamil maupun saat hamil, ibu akan melahirkan bayi lebih besar
dan lebih sehat daripada ibu dengan kondisi kehamilan yang sebaliknya

Kesejahteraan dan derajat gizi masyarakat dapat diukur melalui status gizi terutama pada
status gizi anak, balita, dan l. Kebutuhan gizi seorang wanita meningkat selama masa
kehamilan. Seorang ibu hamil akan melahirkan bayi yang sehat apabila tingkat gizinya
selama kehamilan memiliki kondisi yang baik (Wahyuni, 2008).

Adapun beberapa faktor yang dapat memengaruhi gizi ibu hamil, yaitu;

 Pendidikan, sangat berhubungan dengan status gizi ibu hamil karena tingkat
pendidikan yang baik dapat meningkatkan status gizi .
 Pendapatan, merupakan faktor yang paling menentukan kualitas dan kuantitas
konsumsi makanan. Semakin banyak pendapatan berarti semakin baik makanan yang
akan diperoleh (Fikawati, 2012).
 Pengetahuan, Ibu hamil dengan pengetahuan gizi baik diharapkan dapat memilih
asupan makanan yang bernilai gizi baik dan seimbang bagi dirinya sendiri, janin, dan
keluarga.
 Pekerjaan, tingkat kesulitan dalam pekerjaan dapat memengaruhi keselamatan bagi
Ibu dan janin.
 Usia Ibu hamil, melahirkan anak pada usia yang muda atau terlalu tua mengakibatkan
kualitas janin/anak yang rendah dan juga akan merugikan kesehatan ibu.
 Jarak kehamilan, Jarak melahirkan yang terlalu dekat akan menyebabkan kualitas
janin/anak yang rendah dan juga akan merugikan kesehatan ibu. Ibu tidak akan
memperoleh kesempatan untuk memperbaiki tubuhnya sendiri (ibu memerlukan
energi yang cukup untuk memulihkan keadaan setelah melahirkan anaknya).
2.4 Dampak Gizi Kurang Pada Masa Prenatal (Kehamilan)
Selama hamil, pasti orang-orang sekitar mewanti-wanti Bumil untuk menjaga pola makan
dan mengonsumsi makanan bergizi, kan? Ya, faktanya hal tersebut memang perlu dilakukan
agar kebutuhan nutrisi selama hamil terpenuhi. Jika tidak, kesehatan Bumil dan janin dalam
kandungan bisa terganggu.

Nah, berikut ini adalah beragam dampak dari kekurangan gizi saat hamil:

1. Menderita anemia

Kurang gizi saat hamil bisa menyebabkan Bumil menderita anemia, terutama jika Bumil
kurang mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi. Jadi, agar Bumil tak
mengalaminya, konsumsilah makanan yang kaya akan zat besi, seperti sayuran hijau, daging
ayam, kacang-kacangan, dan daging merah tanpa lemak.

2. Melahirkan bayi dengan berat rendah

Kurang gizi saat hamil juga bisa menyebabkan Bumil melahirkan bayi dengan berat badan
yang rendah. Bahkan, risiko untuk melahirkan bayi secara prematur juga bisa meningkat
kalau Bumil menderita kekurangan gizi selama kehamilan.

3. Melahirkan bayi dengan kondisi cacat lahir

Tak hanya berisiko untuk melahirkan bayi dengan berat badan rendah, kurang gizi saat hamil
juga bisa menyebabkan cacat lahir pada bayi. Hal ini dikaitkan dengan kurangnya asupan
asam folat selama kehamilan yang bisa meningkatkan risiko terjadinya cacat tabung saraf
atau spina bifida.

4. Mengalami keguguran

Keguguran juga rentan untuk dialami oleh ibu hamil yang kekurangan gizi. Hal ini dikaitkan
dengan kurangnya asupan asam folat, vitamin, dan mineral lainnya selama kehamilan yang
menyebabkan pertumbuhan janin terhambat dan akhirnya mengakibatkan keguguran.

5. Memiliki anak dengan daya ingat rendah

Sebuah penelitian menemukan bahwa ibu hamil yang kekurangan gizi lebih berisiko untuk
memiliki anak dengan kemampuan mengingat yang rendah. Hal ini diduga terjadi karena
gangguan pada perkembangan otak janin saat dalam kandungan akibat kurangnya zat-zat gizi
tertentu.
Nah, selain 5 hal tersebut, kurang gizi saat hamil juga dikaitkan dengan gangguan
pertumbuhan dan mental pada anak. Anak yang lahir dari ibu yang kekurangan gizi bahkan
diklaim lebih rentan menderita penyakit kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah). Oleh
karena itu, dampak dari kekurangan gizi saat hamil tidak bisa dianggap remeh. Selama hamil,
Bumil perlu memperhatikan makanan yang dikonsumsi dan kandungan nutrisinya. Jika
Bumil mengalami morning sickness yang parah atau kondisi medis tertentu yang bisa
menyebabkan kekurangan nutrisi, sebaiknya konsultasikan masalah tersebut dengan dokter.
2.5 Cara Mencegah Kekurangan Gizi Pada Ibu Hamil
Kebutuhan gizi Ibu hamil akan mempengaruhi kesehatan ibu serta janin yang
dikandungnya. Dengan asupan nutrisi ibu hamil yang baik, risiko komplikasi saat persalinan,
kecacatan bayi, penyakit kronik di masa yang akan datang dapat berkurang. Berat badan serta
tumbuh-kembang bayi sangat dipengaruhi oleh asupan makanan dan status kesehatan ibu di
masa kehamilannya.

Dengan nutrisi yang baik semenjak masa kehamilan, diharapkan anak yang dilahirkan
dapat tumbuh dewasa secara sehat pula. Asupan makanan bergizi sejak trimester pertama
adalah bagian dari rangkaian penting dalam upaya mengoptimalkan kecerdasan anak. Di
masa kehamilan, ibu perlu mengonsumsi asupan yang menjadi sumber protein untuk Ibu
hamil, seperti ikan, daging tanpa lemak, dan kacang-kacangan.

Saat ibu hamil makan, nutrisi akan diserap, kemudian melalui peredaran darah menuju
plasenta yang kemudian akan diserap oleh bayi. Asupan nutrisi untuk ibu hamil harus
bervariasi serta mengandung sumber protein untuk Ibu hamil, mengandung karbohidrat,
lemak, aneka vitamin dan mineral, asam folat, dan zat besi. Ada macam-macam makanan
yang mengandung asam folat untuk Ibu hamil.

2.5.1 Karbohidrat
Karbohidrat adalah sumber energi utama bagi Mama dan bayi, dapat ditemukan pada nasi,
umbi-umbian, kentang, singkong, serta aneka makanan manis.

2.5.2 Protein
Protein untuk Ibu hamil yang dibutuhkan pada masa kehamilan sangat bervariasi dan
meningkat seiring dengan usia kehamilan. Sumber protein untuk Ibu hamil yang berasal dari
hewan dapat diperoleh pada daging merah, unggas, olahan susu, dan makanan laut,
sedangkan sumber protein non-hewani paling banyak berasal dari kacang-kacangan semisal
tahu, tempe dan polong-polongan.

2.5.3 Lemak
Lemak diperlukan sebagai cadangan energi dan membantu penyerapan vitamin A, D, E
dan K. Lemak esensial tidak dapat dibuat oleh tubuh, sehingga harus diperoleh dari makanan,
yaitu asam linoleate dan alfa linolenat, mengandung omega 6 dan omega 3 yang bersumber
dari kacang kedelai, minyak jagung, minyak bunga matahari, sayuran hijau, dan aneka
kacang-kacangan, seperti biji Chia, biji Flax. Komponen lemak esensial ini berguna untuk
mendukung pertumbuhan bayi dan perkembangan otak.
2.5.4 Zat Besi
Zat besi selama masa kehamilan berguna untuk membentuk hemoglobin, yaitu protein
pada sel darah merah yang berfungsi mengangkut oksigen menuju seluruh organ dan jaringan
tubuh pada Mama dan janin, terutama pada trimester awal kehamilan. Beberapa sumber
makanan yang mengandung zat besi di antaranya, sayuran berwarna hijau tua, gandum, buah
serta daging merah.

2.5.5 Vitamin C
Vitamin C, yang dapat ditemukan pada aneka buah dan sayur, dapat membantu
penyerapan zat besi yang bersumber dari sayuran.

2.5.6 Asam Folat


Asam folat direkomendasikan selama kehamilan berfungsi untuk pembentukan struktur
vital dan saraf. Bahkan, konsumsi asam folat sudah direkomendasikan sejak dini sebelum
kehamilan atau saat merencanakan kehamilan. Makanan sumber asam folat dapat ditemukan
pada sayuran hijau, kacang-kacangan, buah sitrus, roti, sereal, pasta, nasi dan tepung dengan
fortifikasi/penambahan asam folat di dalamnya.

2.5.7 Yodium
Yodium dibutuhkan untuk produksi hormon tiroid yang berperan dalam menjaga
kehamilan dan tumbuh-kembang janin. Seorang Mama hamil yang kekurangan yodium
memiliki risiko keguguran, persalinan prematur, dan kelainan bawaan pada janin. Selain itu,
seorang anak yang lahir dari Mama dengan kekurangan yodium dapat mengalami retardasi
mental, pertumbuhan terhambat, serta gangguan kemampuan bicara dan pendengaran.
Sumber yodium banyak terdapat pada produk susu (keju dan yogurt), rumput laut, kerang,
ikan, daging, garam beryodium, dan telur.

Terdapat beberapa hal yang mempengaruhi perubahan pola makan ibu selama hamil yang
dipengaruhi oleh perubahan hormon. Keluhan paling banyak dialami pada awal
kehamilannya itu, rasa kembung dan mual. Pada masa awal kehamilan, keluhan mual dan
rasa terbakar pada dada mungkin disebabkan oleh perubahan hormon yang menyebabkan
naiknya asam lambung. Dengan memahami berbagai perubahan yang dapat terjadi pada masa
awal kehamilan serta cara untuk mengatasinya, diharapkan dapat mendukung kebutuhan gizi
Ibu hamil agar dapat tetap terjaga dan membuat ibu dan janin yang dikandungnya
berkembang sehat dan optimal
BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Perkembangan manusia dimulai bukan ketika mereka dilahirkan ke dunia, melainkan
telah di mulai sejak dari masa sebelum kelahiran. Dari beberapa ulasan di atas tentunya kita
tahu, bahwa wanita hamil merupakan kelompok yang rawan gizi. Wanita hamil memerlukan
gizi yang cukup untuk kesehatan ibu dan janinnya. Jika kebutuhan gizi tidak terpenuhi, maka
akan terjadi masalah gizi. Masalah gizi tersebut berdampak pada kualitas generasi yang akan
datang karena memperlambat pertumbuhan fisik dan perkembangan mental anak serta
penurunan kecerdasan.

Terdapat faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan ini, baik faktor


pendukung maupun penghambat dalam perkembangan. Banyak hal yang harus diperhatikan
ketika masa ini berlangsung, baik kondisi fisik maupun psikis ibu. Berakhirnya masa pranatal
adalah dengan adanya masa kelahiran. Bayi yang sudah berumur cukup dalam kandungan
yaitu 9 bulan 10 hari akan memposisikan diri dan siap dilahirkan. Dalam masa kelahiran ini,
ibu akan mengalami kontraksi dan berbagai gejala yang menandakan akan terjadi proses
kelahiran. Kesehatan ibu dan kondisi psikisnya harus terus diperhatikan sebelum maupun
sesudah kelahiran.
DAFTAR PUSTAKA

Ariani, Ayu Putri.2017.Ilmu Gizi. Yogyakarta: Nuha Medika.


Elviani Yeni, Zuraidah. “FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS
GIZI IBU HAMIL DI PUSKESMAS SIDOREJO KOTA LUBUKLINGGAU.”, 2016: 7.
http://repository.poltekkes-kdi.ac.id/316/1/WORD.pdf
http://repository.poltekkes-kdi.ac.id/740/1/pdf.pdf
https://ejurnal-litbang.patikab.go.id/index.php/jl/article/view/93
https://hellosehat.com/kehamilan/kandungan/masalah-kehamilan/pengaruh-ibu-hamil-
kurang-gizi/
https://jurnal.poltekkes-kemenkes-bengkulu.ac.id/index.php/jmk/article/download/292/157
https://jurnal.umj.ac.id/index.php/YaaBunayya/article/download/6684/4246
https://www.alodokter.com/jangan-disepelekan-ini-dampak-kurang-gizi-saat-hamil
https://www.google.com/url?q=https://almaiyyah.iainpare.ac.id/index.php/almaiyah/article/
download/200/124/%23:~:text%3DTerdapat%2520beberapa%2520faktor%2520yang
%2520mempengaruhi,(Faath%2520dkk%252C
%25202004).&sa=U&sqi=2&ved=2ahUKEwi_8PKQ_aaBAxXxcmwGHXg7B-
YQFnoECBYQBQ&usg=AOvVaw3oXwtRPv8tnInRMuTQkQIP
https://www.google.com/url?sa=i&source=web&cd=&ved=0CAIQw7AJahcKEwjA_J29-
qaBAxUAAAAAHQAAAAAQAg&url=http%3A%2F%2Frepository.poltekkes-
kdi.ac.id
%2F316%2F1%2FWORD.pdf&psig=AOvVaw3UrQboCDSEe11pL6V_e0AE&ust=1
694672849528308&opi=89978449
https://www.google.com/url?
sa=i&source=web&cd=&ved=0CAIQw7AJahcKEwjgmdiT_aaBAxUAAAAAHQAA
AAAQAg&url=https%3A%2F%2Fyankes.kemkes.go.id%2Fview_artikel
%2F1464%2Fpengaruh-masalah-gizi-pada-ibu-
hamil&psig=AOvVaw14R0iIZrS6DZAIR6XP-
kr6&ust=1694673566758777&opi=89978449
https://www.nutriclub.co.id/artikel/kehamilan-menyusui/trimester-1/9-tips-untuk-mencukupi-
kebutuhan-nutrisi-ibu-hamil
https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1464/pengaruh-masalah-gizi-pada-ibu-hamil
Taba, P Jumran. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Status Gizi Ibu Hamil.", 2018: 79.

Anda mungkin juga menyukai