Anda di halaman 1dari 23

TUGAS KELOMPOK KEPERAWATAN KOMUNITAS, KOMPETENSI

DAN AREANYA
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA KELOMPOK IBU HAMIL

Dibuat Oleh Kelompok 6 :


Achmat Budi Ramadhani (1920001)
Febrinella Prameswari (1920023)
Jeri Farida (1920030)
Lutfi Ferdiansyah (1920037)
Nanda Indah Utami (1920045)
Syahrul Gunawan (1920056)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KEPANJEN


PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
Rahmat, Inayah, Taufik dan Hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah tentang Asuhan Keperawatan Komunitas Diare pada Balita
ini.

Dalam menyelesaikan makalah ini, banyak kesulitan yang kami hadapi.


Namun berkat bimbingan dari Dosen Bapak Bima Aminul Karim.,M.Tr.Kep dan
Ibu Lintang Puspita Prabarini.,M.Kep sehingga makalah ini dapat terselesaikan
tepat pada waktunya.

Kami menyadari, sebagai seorang mahasiswa yang pengetahuannya belum


seberapa dan masih banyak belajar dalam membuat makalah. Oleh karena itu,
kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang positif agar makalah ini
menjadi lebih baik dan berdaya guna. Harapan kami, mudah-mudahan makalah ini
dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua.

Malang, 2 juni 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………….....……………………………………………….2
DAFTAR ISI..............................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................3
PENDAHULUAN......................................................................................................4
Latar Belakang...........................................................................................................4
Rumusan Masalah......................................................................................................4
Tujuan........................................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................4
PEMBAHASAN........................................................................................................5
Pengertian Ibu Hamil.................................................................................................5
Nutrisi Ibu Hamil.......................................................................................................6
Kekurangan Energi Kronik........................................................................................7
Faktor yang mempengaruhi KEK...............................................................................7
Tanda dan Gejala KEK..............................................................................................8
Patofisiologis..............................................................................................................8
Dampak KEK.............................................................................................................8
Pathway......................................................................................................................9
Penanganan KEK.......................................................................................................9
BAB III.....................................................................................................................10
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELOMPOK IBU HAMIL..........................10
3.1 Pengkajian..........................................................................................................10
3.2 Analisa Data.....................................................................................................13
Penerapan Kasus......................................................................................................13
3.4 Pengkajian..........................................................................................................14
3.5 Analisa Data.......................................................................................................16
3.6 Diagnosa Keperawatan.......................................................................................16
3.7 Intervensi Keperawatan......................................................................................16
3.8Perencanaan Komunitas...................................................................................19
BAB IV....................................................................................................................21
PENUTUP................................................................................................................21
Kesimpulan..............................................................................................................21
Saran........................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................22
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kekurangan Nutrisi merupakan suatu kondisi yang disebabkan oleh adanya
ketidakseimbangan antara asupan dengan kebutuhan energi dan protein.
Menurut data Riset Kesehatan Dasar tahun 2013, proporsi ibu hamil yang
mengalami
Ibu hamil yang menderita Kekurangan Nutrisi dapat menyebabkan
keguguran, cacat bawaan, kematian neonatal, bayi lahir mati dan berat bayi
lahir rendah (BBLR).
Kekurangan Nutrisi yang dialami oleh ibu hamil berhubungan
dengan tingkat pendidikan yang mempengaruhi pengetahuan, perilaku,
status pekerjaan, pendapatan dan usia kehamilan. Berbagai macam metode
dapat dilakukan dalam upaya mencegah serta menanggulangi kejadian
Kekurangan Nutrisi pada ibu hamil, salah satunya yaitu dengan pemberian
edukasi gizi. Program KUA yang sebatas mengajarkan bagaimana cara
hidup berumah tangga juga tidak cukup dalam mencegah terjadinya
Kekurangan Nutrisi ibu hamil. Pemberian edukasi gizi bertujuan untuk
memberikan informasi dini mengenai Kekurangan Nutrisi dan upaya
pencegahannya.
Berdasarkan uraian tersebut, peneliti tertarik untuk meniliti
bagaimana pengaruh edukasi gizi terhadap pengetahuan dan praktik
calon ibu dalam pencegahan Kekurangan Nutrisi pada ibu hamil.

1.2 Rumusan Masalah

2. Apa pengertian dari Nutrisi Ibu Hamil ?


3. Apa etiologi kekurangan nutrisi ibu hamil ?
4. Apa Nutrisi yang di perlukan pada ibu hamil ?

1.3 Tujuan
2. Untuk mengetahui pengertian dari Nutrisi Ibu Hamil ?
3. Untuk mengetahui etiologi yang mempengaruhi nutrisi ibu hamil ?
4. Untuk mengetahui nutrisi yang di perlukan ibu hamil ?
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Ibu Hamil

Ibu hamil adalah seseorang wanita yang mengandung dimulai dari konsepsi
sampai lahirnya janin (Prawirohardjo, 2005). Lama kehamilan yaitu 280hari
atau 40 minggu. Kehamilan terbagi atas 3triwulan (semester), kehamilan
trimester I antara 0-12 minggu, kehamilantrimester II antara 12-28
minggu, kehamila trimester III antara minggu 28-40minggu (Mochtar, 2011).

Ibu hamil memiliki kebutuhan makanan yang berbeda dengan ibu yang
tidak hamil, karena ada janin yang tumbuh dirahimnya. Kebutuhan makanan
dilihat bukan hanya dalam porsi tetapi harus ditentukan pada mutu zat-zat
nutrisi yang terkandung dalam makanan yang dikonsumsi (Derek, 2005).
Untuk pertumbuhan maupun aktivitas janin memerlukan makanan yang
disalurkan melalui plasenta. Untuk itu ibu hamil harus mendapat nutrisi yang
cukup untuk dirinya sendiri maupun bagi janinnya. Maka bagi ibu hamil,
kualitas maupun jumlah makanan yang biasanya cukup untuk kesehatannya
harus ditambah dengan zat-zat nutrisi dan energi agar pertumbuhan janin
berjalan dengan baik. Selama hamil ibu akan mengalami banyak perubahan
dalam tubuhnya agar siap membesarkan janin yang dikandungnya,
memudahkan kelahiran, dan untuk memproduksi ASI bagi bayi yang akan
dilahirkannya (Francin, 2005).

Bila ibu mengalami kekurangan nutrisi selama hamil akan menimbulkan


masalah, baik pada ibu maupun janin yang dikandungnya, antara lain :anemia,
perdarahan dan berat badan ibu tidak bertambah secara normal,kurang nutrisi
juga dapat mempengaruhi proses persalinan dimana dapat mengakibatkan
persalinan sulit dan lama, prematur, perdarahan setelah persalinan, kurang
nutrisi juga dapat mempengaruhi pertumbuhanjanin dandapat menimbulkan
keguguran, abortus, cacat bawaan dan berat janin bayi lahir rendah (Zulhaida,
2005). Seorang ibu hamil akan melahirkan bayi yang sehat bila tingkat
kesehatan dan nutrisinya berada pada kondisi yang baik. Ibu yang mengalami
Kekurangan Energi Kronis (KEK) selama hamil akan menimbulkan masalah
baik ibu maupun janin. Masalah yang terjadi pada ibu dapat menyebabkan
risiko dan komplikasi. Nutrisi seorang ibu selama hamil mempunyai pengaruh
yang sangat penting baik terhadap kesehatan maupun kemampuan
memproduksi ASI dan menyusui bayi, kebutuhan nutrisi akan meningkat
selama masa hamil untuk kebutuhan ibu dan janin (Denok, 2004). Apabila
masukan nutrisi pada ibu hamil tidak sesuai dengan kebutuhan maka akan
terjadi gangguan dalam kehamilan baik kepada ibu dan janin yang
dikandungnya (Arisman, 2007).

2.2 Nutrisi Ibu Hamil


Menurut para ahli Nutrisi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh
agar bisa menjalankan fungsi nutrisi tersebut sebagai sumber energi. Energi
inilah yang akan membuat makhluk hidup bisa melakukan aktivitas dan
kegiatan sehari-harinya. Nutrisi adalah kebutuhan utama bagi pasien yang
mengalami malnutrisi, pasien yang mengalami kritis nutrisi enteral. Nutrisi
merupakan sebuah proses yang terjadi pada tubuh manusia dimanatubuh
manusia memerlukan makanan dalam pembentukan energi dan
sumberkekuatan.
Nutrisi adalah zat energi yang dibutuhkan dalam mempertahankan
kesehatan menjaga pertumbuhan dan juga membuat organ bisa menjalankan
tugasnya secara normal. Jadi, nutrisi ibu hamil adalah kebutuhan zat gizi bagi
seorang ibu pada saathamil. Zat gizi sendiri menurut Almatsier (2009:3)
merupakan ikatan kimia yang diperlukan tubuh agar bisa menjalankan
fungsinya, yaitu menghasilkan energy, membagun dan memelihara jaringan,
serta mengatur proses-proses kehidupan. Nutrisi atau asupan seorang ibu
disaat hamil sangat menentukan status gizi ibuhamil tersebut. Menurut
Almatsier (2009:3), status gizi sendiri dapat diartikan sebagai keadaan tubuh
sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi, dapat
dibedakan menjadi status gizi buruk, kurang, baik, dan lebih. Berdasarkan
pengertian status gizi tersebut status gizi ibu hamil berarti keadaan tubuh
sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi
sewaktuhamil.Status gizi ibu hamil sangat mempengaruhi pertumbuhan janin
dalam kandungan, apabila status gizi ibuburuk dalam kehamilan akan
mengakibatkan terhambatnya otak janin, abortus, dan sebagainya. Jadi
pemantauan gizi ibu hamil sangatlah diperlukan. (Sri Mulyani, dkk. 2013).

2.3 Kekurangan Energi Kronik


KEK merupakan salah satu keadaan malnutrisi atau keadaan patologis
akibatkekurangan secara relative atau absolut satu atau lebih zat
besi. MenurutDepkes RI (2002) dalam program perbaikan gizi Mikro
menyatakan bahwaKEK merupakan keadaan ibu yang menderita
kekurangan gizi yangberlangsung lama dan menahun (Supariasa, 2013).

2.4 Faktor yang mempengaruhi KEK


1. Faktor sosial ekonomi
Ekonomi seseorang mempengaruhi dalam pemilihan makanan
yangdikonsumsi sehari-hari. Seseorang dengan ekonomi yang
tinggi kemudian hamil maka kemungkinan besar sekali gizi
yangdibutuhkan tercukupi (Kristiyansari, 2010).
2. Pendidikan
Faktor pendidikan juga mempengaruhi pola makan ibu hamil, tingkat
pendidikan yang lebih tinggi di harapkan pengetahuan atau informasi
tentang gizi yang dimiliki lebih baik, sehingga bisa memenuhi
asupan gizinya (Depatermen Gizi dan Kesmas FKM UI, 2011)
3. Pekerjaan
Ibu yang sedang hamil harus mengurangi beban kerja yang terlalu berat
karena akan memberikan dampak kurang baik terhadap
kehamilannya (Depatermen Gizi dan Kesmas FKM UI, 2011)
4. Asupan makanan
Saat ibu hamil sering terjadi kekurangan gizi, hal ini terjadi karena asupan
zat gizi yang dikonsumsi tiap harinya tidak mencukupi untuk proses
pertumbuhan janin serta mendukung status gizi ibu hamil yang
sehat.
5. Usia kehamilan
Pada trimester I diharapkan kenaikan berat badan normal antara 0,7- 1,4
kg, namun pada trimester I ini umumnya ibu mengalami nafsu makan
berkurang, sering timbul rasa mual dan ingin muntah.
6. Keadaan Infeksi
Hubungan infeksi dan kekurangan gizi merupakan hubungan sinergis
yang artinya infeksi akan mempengaruhi status gizi dan
mempercapat malnutrisi (Supariasa, 2013).

2.5 Tanda dan Gejala KEK


KEK memberikan tanda dan gejala yang dapat dilihat dan diukur. Tanda
dan gejala KEK yaitu lingkar lengan atas (LILA) kurang dari 23,5 cm, Hb <
11 gr/dl, cepat lelah. (Supariasa, 2013).

2.6 Patofisiologis
Kebutuhan nutrisi meningkat selama hamil. Masukan gizi pada ibu hamil
sangat menentukan kesehatannya dan janin yang dikandungnya. Kebutuhan
gizi pada masa kehamilan berbeda dengan masa sebelum hamil, peningkatan
kebutuhan gizi ibu hamil sebesar 15 %, karena dibutuhkan untuk
pertumbuhan rahim, payudara, volume darah, plasenta, air ketuban, dan
pertumbuhan janin. Jika asupan nutrisi tidak adekuat maka akan terjadi KEK
(Supariasa, 2013).

2.7 Dampak KEK


Bila ibu mengalami kekurangan gizi selama hamil akan menimbulkan
masalah, baik pada ibu maupun janin
1. Terhadap Ibu
Gizi kurang pada ibu hamil dapat menyebabkan resiko dan
komplikasi pada ibu antara lain: anemia, pendarahan, berat badan ibu
tidak bertambah secara normal, dan terkena penyakit infeksi.
2. Terhadap Persalinan
Pengaruh gizi kurang terhadap proses persalinan dapat
mengakibatkan persalinan sulit dan lama, persalinan sebelum
waktunya (premature), pendarahan setelah persalinan, serta
persalinan dengan operasi cenderung meningkat.
3. Terhadap Janin
Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat mempengaruhi proses
pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan keguguran, abortus, bayi
lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi,
asfiksia intra partum (mati dalam kandungan), lahir dengan BBLR.

2.8 Pathway
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

Faktor sosial ekonomi, pendidikan, pekerjaan, asupan makanan, usia


kehamilan, keadaan infeksi

Asupan nutrisi tidak kuat

Terjadi kekurangan energi kronik

Berat badan kurang

Resiko gangguan pada janin

Ansietas & Resiko ketidakefektifan proses kehamilan-melahirkan

2.9 Penanganan KEK


KEK dapat dicegah dan ditangani melalui berbagai langkah:
1. Menganjurkan kepada ibu untuk mengkonsumsi makan-makanan yang
berpedoman umum gizi seimbang.
2. Hidup sehat
3. Beri penyuluhan mengenai gizi seimbang yang diperlukan oleh ibu
hamil
4. Peningkatan variasi dan jumlah makanan.
5. Mengurangi beban kerja pada ibu hamil.
6. Rutin memeriksakan kehamilan (Supariasa, 2013).
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELOMPOK IBU HAMIL

3.1 Pengkajian
Asuhan Keperawatan komunitas adalah suatu kerangka kerja untuk
memecahkan masalah kesehatan yang ada di masyarakat secara sistematis dan
rasional yang didasarkan pada kebutuhan dan masalah masyarakat. Model
community as partner terdapat dua komponen utama yaitu roda pengkajian
komunitas dan proses keperawatan. Roda pengkajian komunitas terdiri(1) inti
komunitas (the community core), (2) subsistem komunitas (the community
subsystems), dan (3) persepsi (perception). Model ini lebih berfokus pada
perawatan kesehatan masyarakat yang merupakan praktek, keilmuan, dan
metodenya melibatkan masyarakat untuk berpartisipasi penuh dalam
meningkatkan kesehatannya.

1. Data Inti
a. Demografi
Variabel yang dapat dikaji adalah jumlah ibu hamil. Data diperoleh
melalui Puskesmas atau kelurahan berupa laporan tahunan atau
rekapitulasi jumlah kunjungan pasien yang berobat.

b. Statistik vital
Data statistik vital yang dapat dikaji adalah jumlah angka kesakitan
dan angka kematian pada ibu hamil. Angka kesakitan dan kematian
tersebut diperoleh dari penelusuran data sekunder baik dari Puskesmas
atau Kelurahan.

c. Karakteristik penduduk
Variabel karakteristik penduduk meliputi :
 Fisik : jenis keluhan yang dialami oleh warga terkait ibu hamil.
Bidan mengobservasi ketika ada program posyandu.
 Psikologis : efek psikologis terhadap ibu hamil maupun
suaminya yaitu berupa kesedihan karena ibu hamil berisiko
tidak kekurangan nutrisi yang mengakibatkan kekurangan gizi
pada bayi.

 Sosial : sikap masyarakat terhadap adanya kasus penyakit


masih acuh dan tidak memberikan tanggapan berupa bantuan
untuk mendapatkan pelayanan kesehatan, namun suami
membawa istrinya yg sedang hamil ke posyandu rutin untuk
diperiksa.

 Perilaku : seperti nafsu makan berkurang dan sering muntah


mungkin mempengaruhi penyebab ibu hamil mengalami
kurang gizi.

2. Sub Sistem

a. Lingkungan fisik
Lingkungan fisik yang kurang bersih akan menambah dampak
buruk terhadap penurunan daya tahan tubuh sehingga rentan
terkena penyakit, selain faktor untuk menjamin mendapatkan
makanan yang sehat akan sulit didapat, selain itu kerentanan
terhadap vektor penyakit menjadi salah satu tingginya risiko
peningkatan kejadian kurang gizi pada ibu hami diwilayah
tersebut.
b. Sistem kesehatan
Jarak antara desa dengan puskesmas tidak terlalu jauh yaitu
hanya 1 km, desa tersebut memiliki 1 posyandu dalam 1 RW dan
aktif melaksanakan program kerja yang dilaksanakan 1 bulan
sekali, namun untuk ketersedian posbindu belum ada.
c. Ekonomi
Pekerjaan yang dominan diwilayah tersebut yaitu buruh,
petani,dan lainnya yang berpenghasilan bervariasi untuk setiap
keluarga.
d. Keamanan dan transportasi
Wilayah tersebut memiliki mobil yang disediakan oleh
pemberi bantuan untuk dimaanfaatkan oleh masyarakat dalam hal
memfasilitasi masyarakat untuk mempermudah akses mendapatkan
layanan kesehatan.

Variabel keamanan meliputi jenis dan tipe pelayanan keamanan


yang ada, tingkat kenyamanan dan keamanan penduduk serta jenis dan
tipe gangguan keamanan yang ada.

a. Kebijakan dan pemerintahan


Jenis kebijakan yang sedang diberlakukan, kegiatan promosi
kesehatan yang sudah dilakukan, kebijakan terhadap kemudahan
mendapatkan pelayanan kesehatan, serta adanya partisipasi
masyarakat dalam

b. Komunikasi
Komunikasi keluarga yang dilakukan pada ibu hamil dengan
komunikasi verbal maupun non verbal. Informasi dari posyandu
setempat dilakukan dengan memberi tahu ibu hamil secara
langsung saat posyandu berlangsung.
c. Pendidikan
Pendidikan sebagai sub sistem meliputi tingkat pengetahuan
penduduk tentang pengertian tentang kurang gizi pada ibu hamil
yang dihadapi, bahaya dan dampaknya, cara mengatasi, bagaimana
cara perawatan, serta cara mencegahnya. Mayoritas penduduk
berpendidikan rendah yaitu SD bahkan tidak sekolah.

3. Persepsi
Persepsi masyarakat dan keluarga terhadap kurangnya gizi pada
ibu hamil masih acuh, mungkin dipengaruhi rendahnya tingkat
pendidikan masyarakat ataupun kurangnya pengetahuan kesehatan
mengenai suatu penyakit.

3.2 Analisa Data


Analisa data dilakukan setelah dilakukan pengumpulan data melalui
kegiatan wawancara dan pemeriksaan fisik. Analisa data dilakukan dengan
memilih data-data yang ada sehingga dapat dirumuskan menjadi suatu
diagnosa keperawatan. Analisa data adalah kemampuan untuk mengaitkan
data dan menghubungkan data dengan kemampuan kognitif yang dimiliki,
sehingga dapat diketahui kesenjangan atau masalah yang dihadapi oleh ibu
hamil. Tujuan analisa data:
a. Menetapkan kebutuhan ibu hamil

b. Menetapkan kekuatan.

c. Mengidentifikasi pola respon ibu hamil

d. Mengidentifikasi kecenderungan penggunaan pelayanan kesehatan.

Perumusan masalah berdasarkan analisa data yang dapat menemukan


masalah kesehatan dan keperawatan yang dihadapi oleh kelompok khusus ibu
hamil. Masalah yang sudah ditemukan tersebut perawat dapat menyusun
rencana asuhan keperawatan yang selanjutnya dapat diteruskan dengan
intervensi. Masalah yang ditemukan terkadang tidak dapat di selesaikan
sekaligus sehingga diperlukan prioritas masalah. Prioritas masalah dapat
ditentukan berdasarkan hierarki Maslow yaitu:
a. Keadaan yang mengancam kehidupan

b. Keadaaan yang mengancam kesehatan

c. Persepsi tentang kesehatan dan keperawatan

3.3 Penerapan Kasus


Di Desa Sidoarjo kec. Pagelaran, di Posyandu tersebut terdapat 9 ibu
hamil yang terdiri dari : trimester perama = 4, trimester kedua = 3, trimester
ketiga = 2. Berdasarkan informasi dari kader Posyandu ibu hamil. Ibu hamil
yang kekurangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh. Ibu hamil yang berat
badannya tidak sesuai dengan umur kehamilannya (Berat badan ibu hamil dan
bayi yang berada digaris kuning dan digaris merah) 4 orang. Sebagian besar
ibu hamil bekerja sebagai ibu rumah tangga dan kepala keluarganya sebagian
bekerja di pabrik sebagai buruh pabrik dan sebagiannya lagi petani. Dari 5 ibu
hamil pendidikan terakhirnya adalah SMP, dan 4 lainnya ibu hamil pendidikan
terakhirnya SMA/SMK. Dari pengamatan yang kami lihat di desa tersebut
memiliki lingkungan yang sehat dan bersih. Untuk kebutuhan makan sehari-
hari keluarga ibu hamil masih berkecukupan. Dari hasil wawancara kami
kebanyakan ibu hamil mengalami mual dan muntah yang membuat nafsu
makan ibu hamil tersebut berkurang terutama trimester 1 dan 2. Dan ibu hamil
mengatakan kurang memahami tentang kebutuhan nutrisi pada ibu hamil.
Namun ada sebagian ibu hamil yang tidak datang secara rutin dalam acara
posyandu ini yang diadakan di sebelah kantor Desa 1 bulan sekali,
dikarenakan alasannya sibuk masing-masing di rumahnya sebagai Ibu Rumah
Tangga.

3.4 Pengkajian
Di Desa Sidoarjo kec. Pagelaran
1) Data Inti
Di Desa Jambangan Posyandu Melati terdapat 20 balita
 Umur kandungan : trimester perama= 4, trimester kedua= 3,
trimester ketiga = 2
 Pekerjaan : sebagian besar ibu hamil bekerja sebagai ibu rumah
tangga sedangkan kepala keluarganya sebagian bekerja di pabrik
sebagai buruh pabrik dan sebagian lagi sebagai petani
 Agama : mayoritas islam
 Data statistik: Berdasarkan informasi dari ibu hamil setempat
mereka selalu mengalami mual dan muntah di saat pagi hari dan
setelah makan yang membuat nafsu makan mereka berkurang ada
4 ibu hamil yg mengalaminya, ibu hamil yang berat badannya
tidak sesuai dengan umur kandungannya (Berat badan ibu hamil
yang berada digaris kuning dan digaris merah ) 2 orang.
2) Data Subsistem
a. Lingkungan Fisik
 Perumahan dan lingkungan : di desa tersebut memiliki
lingkungan yang bersih dan sehat.
 Lingkungan terbuka : Mayoritas tidak mempunyai halaman
rumah yang luas
 Kebiasaan : ibu hamil hanya makan sebanyak 4 sendok
 Transportasi : ibu hamil ke posyandu dengan jalan kaki
sedangkan untuk beraktivitas biasanya menggunakan sepeda
motor
 Pusat pelayanan : Terdapat 1 posyandu dan 1 puskesmas
 Tempat belanja : Dipasar tradisional dan mini market
b. Pelayanan Kesehatan Dan Sosial
Pelayanan kesehatan Terdapat 1 posyandu dan 1
puskesmas.
c. Ekonomi
Berdasarkan hasil wawancara, penghasilan rata- rata kepala
keluarga perbulan ± Rp. 1.000.000- 1.500.000.
d. Keamanan Dan Transportasi
Bila terjadi kebakaran, mobil pemadam kebakaran bisa
masuk di pemukiman warga karena jarak antar rumah berdekatan,
namun jalannya masih bisa diakses oleh kendaraan luar. Mayoritas
warga menggunakan alat transportasi sepeda motor untuk pergi
beraktivitas.
e. Pemerintahan
Posyandu merupakan Di Desa Sidoarjo kec. Pagelaran
Kader yang dimiliki sebanyak 5 orang.
f. Politik
Pemerintah sudah memberikan pelatihan kepada kader,
untuk mengajarkan kepada ibu hamil, agar segera memberikan
vitamin pada ibu hamil yang kekurangan nutrisi dan lansung di
bawa ke puskesmas untuk tindakan lebih lanjut.
g. Komunikasi
Komunikasi kelurga yang dilakukan pada ibu hamil dengan
komuniaksi verbal maupun non verbal. Informasi dari RT/RW
setempat dilakukan dengan menggunakan pengeras suara melalui
siaran di masjid.
h. Pendidikan
Tingkat pendidikan ibu hamil 5 orang lulusan SMP dan 4
lainnya ibu hamil lulusan SMA/SMK.
3.5 Analisa Data
No Data Etiologi
1. DS : klien mengatakan sering Program tidak mengatasi seluruh
mangalami mual dan muntah saat masalah kesehatan komunitas

pagi hari dan setelah makan yang


mebuat nafsu makan ibu hamil
tersebut berkurang. Dan klien
mengatakan kurang memahami
tentang kebutuhan nutrisi pada
ibu hamil.

DO : ibu hamil terlihat kurus dan


pucat

3.6 Diagnosa Keperawatan


1. Defisit Kesehatan Komunitas b.d program tidak mengatasi seluruh
masalah kesehatan komunitas d.d terjadi masalah kesehatan yang dialami
komunitas (D.0110)
2. Defisit Pengetahuan b.d kurangnya terpapar informasi kebutuhan nutrisi
pada ibu hamil yang d.d menunjukkan perilaku tidak sesuai anjuran
(D.0111)

3.7 Intervensi Keperawatan


Diagnosa Luaran Intervensi
Defisit Setelah dilakukan Promosi Perilaku Uapaya
Kesehatan observasi selama 2 hari Kesehatan (I.12472) :
Komunitas diharapkan Status Meningkatkan perubahan perilaku
(D.0110) Kesehatan Komunitas penderita/klien agar memiliki
(L.12109) meningkat kemauan dan kemampuan yang
dengan kriteria hasil : kondusif bagi kesehatan secara
 Ketersedian menyeluruh baik bagi lingkungan
program promosi maupun masyarakat sekitarnya.
kesehatan Tindakan
meningkat 5 Observasi
 Ketersediaan  Identifikasi perilaku upaya
program proteksi kesehatan yang dapat
kesehatan ditingkatkan
meningkat 5 Terapeutik
 Partisipasi dalam  Berikan lingkungan yang
program kesehatan mendukung kesehatan
komunitas  Orientasi pelayanan
meningkat 5 kesehatan yang dapat
 Keikutsertaan dimanfaatkan
asuransi/jaminan Edukasi
kesehatan  Anjurkan persalinan ditolong
meningkat 5 oleh tenaga kesehatan
 Kepatuhan terhadap  Anjurkan memberi bayi ASI
standar kesehatan Ekslusif
lingkungan  Anjurkan menimbang balita
meningkat 5 setiap bulan
 Sistem surveilens
 Anjurkan menggunakan air
kesehatan
bersih
meningkat 5
 Anjurkan mencuci tangan
 Pemantauan standar
dengan air bersih dan sabun
kesehatan
 Anjurkan menggunakan
komunitas
jamban sehat
meningkat 5
 Anjurkan makan sayur dan
 Angka mortalitas
menurun 5 buah setiap hari
 Angka morbiditas  Anjurkan melakukan
menurun 5 aktivitas fisik setiap hari
 Prevalensi penyakit
cukup menurun 4
 Angka kelahiran
pretterm menurun 5
 Angka berat badan
lahir rendah
menurun 5
Defisit Setelah dilakukan Edukasi Kesehatan (I.12383) :
Pengetahua observasi selama 2 hari mengajarkan pengelolaan faktor
n (D.0111) diharapkan Tingkat resiko penyakit dan perilaku hidup
Pengetahuan (L.12111) bersih serta sehat.
meningkat dengan kriteria Tindakan
hasil : Observasi
 Perilaku sesuai  Identifikasi kesiapan dan
anjuran meningkat kemampuan menerima
5 informasi
 Verbalisasi minat  Identifikasi faktor-faktor
dalam belajar yang dapat meningkatkan
meningkat 5 dan menurunkan motivasi
 Kemampuan perilaku bersih dan sehat.
menjelaskan Terapeutik
pengetahuan  Sediakan materi dan media
tentang suatu topik pendidikan kesehatan
meningkat 5  Jadwalkan pendidikan
 Kemampuan kesehatan sesuai kesepakatan
menggambarkan  Berikan kesempatan untuk
pengalaman bertanya
sebelumnya yang Edukasi
sesuai dengan topik  Jelaskan faktor resiko yang
cukup meningkat 4 dapat mempengaruhi
 Perilaku sesuai kesehatan
dengan  Ajarkan perilaku hidup
pengetahuan bersih dan sehat
meningkat 5  Ajarkan strategi yang dapat
 Pertanyaan tentang digunakan untuk
masalah yang meningkatkan perilaku hidup
dihadapi cukup bersih dan sehat.
menurun 4
 Persepsi yang
keliru terhadap
masalah menurun 5
 Menjalani
pemeriksaan yang
tidak tepat menurun
5

3.8 Perencanaan Komunitas

Diagnosa Tujuan Rencana Sasaran Metode Waktu Tempat PJ


Keperawatan tindakan
Defisit Tujuan 1. Penyuluhan  Warga  Komunik - - Mah
tentang
Kesehtan Umum : Desa asi dan asis
pentingnya
Komunitas Kebutuhan gizi pada Sidoarjo informasi wa
ibu hamil
cenderung nutrisi dan kec.  Ceramah,
beresiko pada elektrolit 2. Pemberian Pagelaran tanya
infomasi
ibu hamil di terpenuhi Ibu-ibu jawab,
mengenai
Desa Sidoarjo pada ibu pentingnya yang diskusi
gizi
kec. Pagelaran hamil, anak sedang  Praktik
seimbang
yang di di posyandu yang harus hamil langsung
dipenuhi
manifestasikan Desa
dengan data Sidoarjo oleh ibu
hamil
posyandu kec.Pagelar
3. Anjurkan
terdapat Ibu an Tujuan ibu hamil
meminum
hamil yang Khusus :
suplemen
nutrisi kurang Ibu- ibu makanan
4. Evaluasi
dari kebutuhan hamil
keluarga/ruj
tubuh. Ibu mengetahui ukan ibu
hamil
hamil yang makanan
mengenai
berat badannya yang ketidakseim
bangan
tidak sesuai dimakan
nutrisi
dengan umur dengan gizi kurang dari
kebutuhan
kehamilannya seimbang
tubuh
(Berat badan
ibu hamil dan
bayi yang
berada digaris
kuning dan
digaris merah)
4 orang

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Ibu hamil adalah kelompok usia khusus dimana hal ini dikarenakan
pada ibu hamil berpotensi muncul masalah yang kompleks, terlebih yang
berhubungan dengan konsep kebutuhan nutrisi pada ibu hamil. Oleh karena
itu, konsep keperawatan yang diberikan pada kelompok ini diaplikasikan
dalam bentuk pelayanan-pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan yang
memberikan layanan dalam upaya menjaga kesehatan ibu dan bayi, adalah
Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu), dan Imunisasi.

4.2 Saran
a. Bagi Perawat
Perawat sebagai care giver diharapkan mampu memberikan pelayanan
kesehatan kepada bayi, dan anak serta keluarga dalam bentuk promotif,
preventif, kuratif, dan rehabilitative.
b. Bagi Keluarga
Keluarga terutama ibu hamil merupakan pemegang peran penting
dalam menentukan kesehatan, pertumbuhan dan perkembangan janin. Oleh
karena itu keluarga diharapkan mampu memahami konsep kebutuhan gizi
seimbang untuk ibu hamil dan mampu mendampingi ibu hamil dengan
baik sehingga bisa mengoptimalkan nutrisi yang dibutuhkan tubuh pada
ibu hamil dan janin.

DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. 2008. Paduan Pelayanan Atenatal. Jakarta: EGC

Depkes RI. 2011. Materi Ajar Upaya Penurunan Angka Kematian Ibu Dan Bayi
Baru Lahir.
Jakarta: Nuha Medika.
Herdman, T. Heather. 2018. NANDA-1 diagnosis keperawatan: definisi dan
klasifikasi 2018-2020. Edisi 11. Jakarta: EGC
Jitowiyono S, Kristiyansari W. 2010. Asuhan Keperwawatan Neonates Dan Anak.
Jakarta: Nuha Medika.
Nurarif, A.H. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Nanda Nic Noc.
Yogyakarta: Medaaction
Sarwono Prawirohardjo. 2008. Buku Acuan Pelayanan Kesehatan Maternal Dan
Neonatal. Yogyakarta: Yayasan Bina Pustaka.
Supariasa, et al. 2013. Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC

Tim Pokja SDKI DPP PPNI, (2016), Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia


(SDKI),  Edisi 1, Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia

Tim Pokja SLKI DPP PPNI, (2018), Standar Luaran Keperawatan Indonesia


(SLKI),  Edisi 1, Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia

Tim Pokja SIKI DPP PPNI, (2018), Standar Intervensi Keperawatan Indonesia


(SIKI),  Edisi 1, Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia

Anda mungkin juga menyukai