Anda di halaman 1dari 25

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA TN. P DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR NUTRISI


DI UNIT RAWAT INAP DIPONEGORO BAWAH
RSUD KANJURUHAN KABUPATEN MALANG

Oleh:
PUSPITA DYAH TRI UTAMI
NIM: 1920046

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KEPANJEN
2020/2021
PENGKAJIAN DASAR KEPERAWATAN

Nama Mahasiswa: Puspita Dyah Tri Tempat Praktik: Unit Diponegoro


Utami Bawah RSUD Kanjuruhan Malang
NIM : 1920046 Tgl. Parktik : 17-22 Januari 2022

A. Identitas Klien
Nama : Tn. P No. RM : 528104
Usia : 70 Tahun Tgl. MRS: 10 Januari 2022
Jenis kelamin : Laki-laki Tgl. Pengkajian: 18 Januari 2022
Alamat : Kel. Argotirto, Sumber informasi: Keluarga
Kec. Sumbermanjing Wetan Nama klg.yg bisa dihubungi: Ny. S
Status pernikahan: Menikah Status : Anak
Alamat : Kel. Argotirto, Pekerjaan : Petani
Kec. Sumbermanjing Wetan Pendidikan :-
Agama : Islam
Pendidikan :-
Pekerjaan : Petani
B. Status kesehatan Saat Ini
- Keluhan Utama Saat MRS: Klien mengeluh nyeri pada bagian perut,
mual, perut membesar dan terdapat nyeri tekan pada baian perut.
- Keluhan Utama Saat Pengkajian: Klien mengeluh nyeri, mual dan
muntah, tidak bisa tidur akibat adanya nyeri
- Diagnosa medis: Peritonitis Duodenum Akut
C. Riwayat Kesehatan Saat Ini
Pada saat pengkajian pada hari selasa, 18 Januari 2022, klien post operasi
laparotomy jejustomy feeding perforasi gaster repair hernia H-7. Klien
mengeluhkan nyeri di bekas operasi ketika diunakan untuk bergerak, Klien
mual dan muntah. Klien juga mengeluhkan tidak bisa tidur akibat rasa nyeri.
Keluarga Klien juga menambahkan jika badan Klien sering terasa dingin
karena Klien tidak menggunakan baju dan hanya ditutupi selimut saja.
D. Riwayat Kesehatan Terdahulu
- Penyakit yg pernah dialami:
a. Kecelakaan (jenis & waktu) : Tidak ada
b. Operasi (jenis & waktu) : Operasi Laparotomi pada tangal 11
Januari 2022
c. Penyakit : Tidak ada
d. Terakhir masuk : Klien mengatakan belum pernah MRS
sebelumnya
- Alergi (obat, makanan, plester, dll): Tidak ada alergi
- Imunisasi:
( ) BCG ( ) Hepatitis
( ) Polio ( ) Campak
( ) DPT () Tidak terkaji
- Kebiasaan:
Jenis Frekuensi Jumlah Lamanya
Merokok Sering 4-6 batang > 50 tahun
Kopi Sering 2-3 gelas > 60 tahun
Alkohol - - -
E. Riwayat Keluarga
GENOGRAM
Keterangan :
: Laki laki meninggal

: Perempuan meninggal

: Laki-laki

: Perempuan

: Pasien

: Tinggal serumah

F. Pola Aktifitas-Latihan
Aktivitas Rumah Rumah sakit
Makan/minum 0 4
Mandi 0 4
Berpakaian/berdandan 0 4
Toiletting 0 4
Mobilitas di tempat tidur 0 4
Berpindah 0 4
Berjalan 0 4
Naik tangga 0 4
Pemberian Skor: 0 = mandiri, 1 = alat bantu, 2 = dibantu orang lain, 3 =
dibantu orang lain, 4 = tidak mampu
G. Pola Makan dan Minum
Aktivitas Rumah Rumah Sakit
Jenis makanan Tidak ada Diet cair via NGT/oral
Frekuensi makan 2-3 kali sehari 8x50 ml
Porsi yang dihabiskan 1 porsi habis Sesuai porsi diet
Komposisi menu Nasi, sayur, lauk pauk Susu
Pantangan Tidak ada Tidak ada
Nafsu makan Baik Baik
Fluktuasi BB 6 bulan (tidak terkaji) (tidak terkaji)
terakhir
Jenis minuman Air putih, teh, kopi Air mineral dan susu
Frekuensi minum 3-5 ali sehari 8x50 ml
Berapa gelas yang 3 gelas
dihabiskan
Sukar menelan Tidak ada Tidak ada
Pemakaian gigi palsu Tidak ada Tidak ada

H. Pola Eliminasi
- BAB:
Aktivitas Rumah Rumah Sakit
Frekuensi 1 kali sehari Klien menggunakan pampers
Konsistensi Lembek Lembek cenderung cair
Warna dan bau Kuning Kuning
Kesulitan Tidak ada Bangun dari tempat tidur
Upaya mengatasi Tidak ada Pemasangan pampers

- BAK

Aktivitas Rumah Rumah Sakit


Frekuensi 4-5 kali sehari Klien menggunakan selang kateter
Konsistensi Cair Cair
Warna dan bau Kuning Kuning
Kesulitan Tidak ada Kesulitan bangun dari tempat tidur
Upaya mengatasi Tidak ada Pemasangan selang kateter

I. Pola Tidur-Istirahat
- Tidur Siang

Aktivitas Rumah Rumah Sakit


Lamanya 1-3 jam < 1 jam
Jam 13.00 – 15.00 Tidak menentu
Kenyamanan setelah tidur - -

- Tidur Malam

Aktivitas Rumah Rumah Sakit


Lamanya 5-8 jam < 6 jam
Jam 21.00 – 04.00 Tidak menentu
Kenyamanan setelah tidur - -

J. Pola Kebersihan Diri


Aktivitas Rumah Rumah Sakit
Frekuensi mandi 2 kali sehari Seka 2 kali sehari
Frekuensi Keramas 2 hari sekali 3 hari sekali
Frekuensi Gosok gigi 2 kali sehari Tidak
Frekuensi Ganti baju 2 kali sehari Tidak
Frekuensi Memotong Satu minggu sekali Seminggu sekali
kuku
Kesulitan Tidak ada Tidak ada
Upaya yang dilakukan Tidak ada Tidak ada

K. Pola Toleransi-Koping Stres


1. Pengambilan keputusan: ( ) sendiri () dibantu orang lain, sebutkan:
2. Masalah utama terkait dengan perawatan di RS atau penyakit (biaya,
perawatan diri, dll): -
3. Yang biasa dilakukan apabila stress/mengalami masalah: -
4. Harapan setelah menjalani perawatan: Bisa sembuh sehat kembali dan
beraktivitas seperti sedia kala
5. Perubahan yang dirasa setelah sakit: -
L. Pola Nilai & Kepercayaan
1. Apakah Tuhan, agama, kepercayaan penting untuk Anda, Ya
2. Kegiatan agama/kepercayaan yg dilakukan dirumah (jenis & frekuensi):
Keluara klien mengatakan jika klien sering melaksanakan sholat Jum’at
setiap mingunya.
3. Kegiatan agama/kepercayaan tidak dapat dilakukan di RS: -
4. Harapan klien terhadap perawat untuk melaksanakan ibadahnya: -
M. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum: Lemah
a. Kesadaran : Composmentis
b. Tanda-tanda vital :
- Tekanan darah : 123/68 Suhu : 36,3°
- Nadi : 78 Pernafasan : 20
c. Tinggi badan :- Berat badan :-
2. Kepala dan Leher
a. Kepala
Bentuk : Simetris Massa : Tidak ada
Distribusi rambut : Merata Warna kulit kepala: Kuning
kecoklatan
b. Mata
Bentuk : Simetris Konjungtiva : Anemis
Pupil : ()
reaksi terhadap cahaya: ( ) isokor
Funsi penglihatan : () Baik ( ) Kabur
Penggunaan alat bantu : ( ) Ya () Tidak
Pemeriksaan mata terakhir : Tidak Terkaji
Riwayat Operasi : Tidak pernah
c. Hidung
Bentuk : Simetris Warna : Kuning Kecoklatan
Pembengkakan : Tidak ada Perdarahan : Tidak ada
Nyeri tekan : Tidak ada Riw. Alergi : Tidak ada
Penyakit yg pernah terjadi : Tidak ada
d. Mulut dan Tenggorokan
Warna bibir : Pucat Mukosa :
Kering
Lesi : Tidak ada Massa : Tidak ada
Warna Lidah : Pucat Perdarahan gusi: Tidak ada
Karies : Tidak ada Kesulitan menelan: Ada
Sakit tenggorokan : Tidak ada Gangguan bicara: Sedikit
e. Telinga
Bentuk : Simetris Warna : Kuning kecoclatan
Lesi : Tidak ada Massa : Tidak ada
Nyeri : Tidak ada Fs. Pendengar : Normal
Alat bantu pendengaran: Tidak ada
f. Leher
Kekakuan : Tidak ada Nyeri/Nyeri tekan: Tidak ada
Benjolan/massa : Tidak ada Keterbatasan gerak:Tidak ada
3. Dada
Bentuk : Simetris Pergerakan Dada: Normal
Nyeri/nyeri tekan : Tidak ada Massa : Tidak ada
Peradangan : Tidak ada
Jantung: perkusi : Normal Paru: perkusi : Resonan
Auskultasi : Tdk ada suara Auskultasi: Tdk ada suara
tambahan tambahan
4. Payudara dan ketiak
Benjolan/massa : Tidak ada Nyeri/nyeri tekan: Tidak ada
Bengkak : Tidak ada Kesimetrisan : Simetris
5. Abdomen
Inspeksi : Datar Auskultasi :
Bising usus
10x/menit
Palpasi : Ada nyeri tekan Perkusi : Tidak ada
6. Genetalia : Tidak terkaji
7. Ekstremitas
Kekuatan otot : Melemah Kontraktur : Tidak ada
Pergerakan : Terbatas Deformitas :
Edema : Tidak ada Nyeri/nyeri tekan: Tidak ada
Pus : Tidak ada Luka : Tidak ada
Pembengkakan : Ada pada ekstremitas bawah
8. Kulit dan kuku
Kulit : Besih Warna : Sawo matang
Jaringan parut : Tidak ada Lesi : Tidak ada
Suhu : 36,3°C Tekstur : Lembab
Turgor :-
Kuku : Bersih Warna : putih
Lesi : Tidak ada Pengisian kapiler: < 2 detik
N. Hasil pemeriksaan penunjang
Laboratorium
Tanggal: 18 Januari 2022
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI RUJUKAN
Hematologi
Darah Rutin
Hemolobin 12.9 g/dL 13.4 - 17.7
Hematokrit 41.7 % 40 - 47
Indeks Eritrosit
MCV 93.3 fL 80-93
MCH 28.9 pg 27 -31
MCHC 30.9 g/dL 32 - 36
Eritrosit 4.47 Juta/cmm 4.0 - 5.5
Leukosit 19,560 Sel/cmm 4,300 - 10,300
Trombosit 367,000 Sel/cmm 142,000 – 424,000
Hitung Jenis Leukosit
Eosinofil 0.5 % 0-4
Basofil 0.2 % 0-1
Neutrofil 92.2 % 51 - 67
Limfosit 3.8 % 25 - 33
Monosit 3.3 % 2-5
Kimia Klinik
Albumin 2.38 g/dL 3.5 - 5.5

Pemeriksaan Radiologi: Tidak ada


O. Terapi Pengobatan
Tanggal: 18 Januari 2022
No. Nama Obat Dosis Keterangan
1. Dulcolac 1x1 Via Supositoria
Supp
2. Ondansentron 8 mg Via Injeksi IV
3. Albumin 25% Via Tranfusi IV

ANALISA DATA
No Data Pohon Masalah Masalah
1. DS: Pembedahan abdomen Defisit Nutrisi
- Klien mengatakan
jika badannya terasa Status kesehatan
lemah menurun
- Klien merasa mual
dan sempat muntah Asupan nutrisi kurang
- Klien mengeluhkan
nyeri pada perut Mual / muntah
DO:
- Klien terpasang NGT Defisit nutrisi

- Klien meringis
- K/U: Lemah
- TTV:
 TD: 123/68
 N: 64
 RR: 20
 S: 36.3°C

2. DS: Penyakit saluran cerna Risiko Disfungsi


- Klien mengatakan Motilitas
jika badannya terasa Pembedahan abdomen Gastrointestinal
lemah
Imobilisasi
DO:
- Klien kesulitan untuk
Risiko disfungsi
memulai mobilisasi
motilitas
- Klien dalam keadaan
gastrointestinal
lemah
- Klien sehabis
menjalani operasi
laparotomy hari ke-7

3. DS: Status kesehatan Kesiapan


- Keluarga mengatakan menurun Peningkatan
diet yang diberikan Nutrisi
kepada klien sudah Status nutrisi menurun
sesuai dengan anjuran
Kesiapan peningkatan
DO:
nutrisi
- Asupan nutrisi klien
sudah sesuai anjuran

DIAGNOSA KEPEWATAN
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Defisit nutrisi b.d ketidakmampuan mengabsorbsi nutrien d.d serum
albumin turun dan nyeri abdomen
2. Risiko disfungsi motilitas gastrointestinal d.d pembedahan abdomen dan
imobilitas
3. Kesiapan peningkatan nutrisi d.d mengekspresikan keinginan untuk
meningkatkan nutrisi
INTERVENSI KEPERAWATAN
Hari/ Diagnosa Intervensi Keperawatan
Tanggal Keperawatan (SDKI) Kriteria Hasil (SLKI) Intervensi (SIKI)
Selasa, 18 Defisit nutrisi b.d Status Nutrisi Menejemen Nutrisi
Januari ketidakmampuan Keadekuatan asupan nutrisi untuk memenuhi Mengidentifikasi dan mengelola asupan nutrisi
2022 mengabsorbsi nutrien kebutuhan metabolisme yang seimbang
d.d serum albumin  Ekspektasi: Membaik  Tindakan
turun dan nyeri  Kriteria Hasil: Observasi:
abdomen  Serum albumin meningkat  Identifikasi status nutrisi
 Nyeri abdomen menurun  Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis
 Diare menurun nutrien
 Bising usus membaik  Monitor asupan makanan
 Membran mukosa membaik  Monitor hasil pemeriksaan laboratorium
Terapeutik
Fungsi Gastrointestinal  Hentikan pemberian makan melalui selang
Kemampuan saluran cerna untuk memasukkan nasogstrik jika asupan oral dapat ditolerir
dan mencerna makanan serta menyerap nutrisi Edukasi
dan membuang zat sisa  Anjurkan posisi duduk
 Ekspektasi: Membaik Kolaborasi
 Kriteria Hasil:  Kolaborasi pemberian medikasi sebelum
 Toleransi terhadap makanan membaik makan
 Mual menurun
 Muntah menurun Pemantauan Nutrisi
 Nyeri abdomen menurun Mengumpulkan dan menganalisis data yang
 Jumlah residu cairan lambung saat aspirasi berkaitan dengan asupan nutrisi dan status gizi
menurun  Tindakan
 Konsistensi feses membaik Observasi:
 Peristaltik usus membaik  Identifikasi faktor yang memengaruhi
Tingkat Nyeri asupan gizi
Pengalaman sensorik atau emosional yang  Identifikasi kemampuan menelan
berkaitan dengan kerusakan jaringan aktual atau  Monitor mual dan muntah
fungsional, dengan onset mendadak atau lambat  Monitor asupan oral
dan berintensitas ringan hingga berat dan  Monitor hasil pemeriksaan laboratorium
konstan Terapeutik (-)
 Ekspektasi: Menurun Edukasi (-)
 Kriteria Hasil: Kolaborasi (-)
 Keluhan nyeri menurun
 Meringis menurun Pemberian Makanan Enteral
 Kesulitan tidur menurun Menyiapkan dan memberikan nutrisi melalui
 Mual menurun selan gastrointestinal
 Muntah menurun  Tindakan
 Frekuensi nadi membaik Observasi:
 Pola tidur membaik  Periksa posisi NGT
 Monitor makanan pada pompa setiap jam
 Monito rasa penuh, mual, dan muntah
 Monitor residu lambung
Terapeutik
 Gunakan teknik bersih dalam pemberian
makanan via selang
 Tinggikan kepala tempat tidur selama
pemberian makan
 Ukur residu sebelum pemberian makan
 Irigasi selang setiap 4-6 jam selama
pemberian makan dan setelah pemberian
makan
Edukasi
 Jelaskan tujuan dan langkah-langkah
prosedur
Kolaborasi
 Kolaborasi pemilihan jenis dan jumlah
makanan enteral
Selasa, 18 Risiko disfungsi Motilitas Gastrointestinal Edukasi Diet
Januari motilitas Aktivitas peristaltik gastrointestinal Mengajarkan jumlah, jenis dan jadwal asupan
2022 gastrointestinal d.d Ekspektasi: Membaik makanan yang diproramkan
pembedahan abdomen  Kriteria Hasil: Tindakan
dan imobilitas  Nyeri abdomen menurun Observasi:
 Mual/muntah menurun  Identifikasi kemempuan pasien dan
 Diare menurun keluarga menerima informasi
 Suara peristaltik menurun Terapeutik
 Berikan kesempatan pasien dan keluarga
Pemulihan Pascabedah bertanya
Proses penyembuhan setelah menjalani Edukasi
pembedahan untuk memulai dan melakukan  Jelaskan tujuan kepatuhan diet terhadap
aktivitas sehari-hari kesehatan
Ekspektasi: Meningkat  Anjurkan mempertahankan posisi semi
 Kriteria Hasil: fowler seusai makan
 Kenyamanan meningkat Kolaborasi (-)
 Mobilitas meningkat
 Waktu penyembuhan menurun Perawatan Selang Gastrointestinal
 Area luka operasi membaik Meengidentifikasi dan merawat selang
gastrointestinal
Tindakan
Observasi:
 Identifikasi pemasangan selang
gastrointestinal
 Monitor kepatenan selang gastrointestinal
 Monitor danya perlukaan pada sekitar
lubang hidung akibat fiksasi
 Monitor keseimbangan cairan, jumlah,
karakteristik cairan yang keluar dari
selang, residu sebelum pemberian makan
Terapeutik
 Fiksasi selang pada hidung atau bibir atas
 Ganti selang setiap 7 hari sekali
 Irigasi sesuai protokol
 Pertahankan kelembapan mulut
Edukasi
 Jelaskan tujuan dan prosedur pemasangan
selang
 Ajarkan keluarga cara merawat selang
Kolaborasi (-)
Selasa, 18 Kesiapan peningkatan Tingkat Pengetahuan Edukasi Nutrisi
Januari nutrisi d.d Kecukupan informasi kognitif yang berkaitan Memberikan infromasi untuk meningkatkan
2022 mengekspresikan dengan topik tertentu kemampuan pemenuhan kebutuhan nutrisi
keinginan untuk Ekspektasi: Membaik Tindakan
meningkatkan nutrisi Kriteria Hasil: Observasi:
 Perilaku sesuai anjuran membaik  Periksa status gizi, status alergi, program
 Pertanyaan tentang masalah yang dihadapi diet, kebutuhan dan kemampuan
menurun pemenuhan kebutuhan gizi
 Perilaku membaik Terapeutik
 Berikan kesempatan untuk bertanya
Edukasi
 Ajarkan cara melaksanakan diet sesuai
program
 Jelaskan hal-hal yang harus dilakukan
sebelum makan
 Demonstrasikan cara mengatur posisi saat
makan
Kolaborasi (-)
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Hari/ Tanggal Diagnosa Implementasi Evaluasi
Selasa, 18 Defisit nutrisi b.d Menejemen Nutrisi Subjektif
Januari 2022 ketidakmampuan Observasi:  Klien meringis kesakitan terutama saat
mengabsorbsi nutrien d.d  Mengidentifikasi status nutrisi bergerak
serum albumin turun dan  Mengidentifikasi kebutuhan kalori  Keluarga mengatakan jika klien susah
nyeri abdomen dan jenis nutrien untuk tidur karena rasa nyeri
 Memonitor asupan makanan Objektif
 Memonitor hasil pemeriksaan  Klien dalam keadaan lemah
laboratorium  Hasil Lab. Albumin ada di bawah angka
Terapeutik (-) normal
Edukasi  Klien masih belum bisa duduk
 Menganjurkan posisi duduk Asessment
Kolaborasi  Masalah masih belum teratasi
 Mengkolaborasikan pemberian Plan
medikasi sebelum makan  Lanjutkan intervensi
 Melakukan pemeriksaan laboratorium
Pemantauan Nutrisi
Observasi:
 Mengidentifikasi faktor yang
memengaruhi asupan gizi
 Mengidentifikasi kemampuan
menelan
 Memonitor mual dan muntah
 Memonitor asupan oral
 Memonitor hasil pemeriksaan
laboratorium
Terapeutik (-)
Edukasi (-)
Kolaborasi (-)

Pemberian Makanan Enteral


Observasi:
 Memonitor makanan pada pompa
setiap jam
 Memonitor rasa penuh, mual, dan
muntah
 Memonitor residu lambung
Terapeutik
 Menggunakan teknik bersih dalam
pemberian makanan via selang
 Meninggikan kepala tempat tidur
selama pemberian makan
 Mengukur residu sebelum pemberian
makan
 Melakukan irigasi selang setiap 4-6
jam selama pemberian makan dan
setelah pemberian makan
Edukasi
 Menjelaskan tujuan dan langkah-
langkah prosedur
Kolaborasi
 Melakukan kolaborasi pemilihan jenis
dan jumlah makanan enteral
Risiko disfungsi motilitas
gastrointestinal d.d Edukasi Diet
pembedahan abdomen dan Observasi:
imobilitas  Mengidentifikasi kemempuan pasien
dan keluarga menerima informasi
Terapeutik
 Memberikan kesempatan pasien dan
keluarga bertanya
Edukasi
 Menjelaskan tujuan kepatuhan diet
terhadap kesehatan
 Menganjurkan mempertahankan
posisi semi fowler seusai makan
Kolaborasi (-)

Perawatan Selang Gastrointestinal


Observasi:
 Mengidentifikasi pemasangan selang
gastrointestinal
 Memonitor kepatenan selang
gastrointestinal
 Memonitor danya perlukaan pada
sekitar lubang hidung akibat fiksasi
 Memonitor keseimbangan cairan,
jumlah, karakteristik cairan yang
keluar dari selang, residu sebelum
pemberian makan
Terapeutik
 Memfiksasi selang pada hidung atau
bibir atas
 Mengganti selang setiap 7 hari sekali
 Melakukan rigasi sesuai protokol
 Mempertahankan kelembapan mulut
Edukasi
 Menjelaskan tujuan dan prosedur
pemasangan selang
 mengajarkan keluarga cara merawat
selang
Kolaborasi (-)
Rabu, 19 Defisit nutrisi b.d Menejemen Nutrisi Subjektif
Januari 2022 ketidakmampuan Observasi:  Klien meringis kesakitan terutama saat
mengabsorbsi nutrien d.d  Memonitor asupan makanan bergerak
serum albumin turun dan  Memonitor hasil pemeriksaan  Keluarga klien mengatakan nyeri yang
nyeri abdomen laboratorium klien rasakan semakin hebat
Terapeutik (-)  Keluarga mengatakan jika klien susah
Edukasi untuk tidur karena rasa nyeri
 Menganjurkan posisi duduk  Klien mengeluhkan batuk
Kolaborasi Objektif
 Mengkolaborasikan pemberian  Klien masih dalam keadaan lemah
medikasi sebelum makan  Hasil Lab. Albumin ada di bawah angka
normal
Pemantauan Nutrisi  Klien masih belum bisa duduk
Observasi: Asessment
 Mengidentifikasi kemampuan  Masalah masih belum teratasi dan
menelan semakin parah
 Memonitor mual dan muntah Plan
 Memonitor hasil pemeriksaan  Lanjutkan intervensi
laboratorium  Melakukan pemeriksaan laboratorium
Terapeutik (-)  Konsultasikan ke dokter
Edukasi (-) penanggungjawab
Kolaborasi (-)

Pemberian Makanan Enteral


Observasi:
 Memonitor makanan pada pompa
setiap jam
 Memonitor rasa penuh, mual, dan
muntah
 Memonitor residu lambung
Terapeutik
 Menggunakan teknik bersih dalam
pemberian makanan via selang
 Meninggikan kepala tempat tidur
selama pemberian makan
 Mengukur residu sebelum pemberian
makan
 Melakukan irigasi selang setiap 4-6
jam selama pemberian makan dan
setelah pemberian makan
Edukasi
 Menjelaskan tujuan dan langkah-
langkah prosedur
Kolaborasi (-)

Edukasi Diet
Risiko disfungsi motilitas Observasi:
gastrointestinal d.d  Mengidentifikasi kemempuan pasien
pembedahan abdomen dan dan keluarga menerima informasi
imobilitas Terapeutik
 Memberikan kesempatan pasien dan
keluarga bertanya
Edukasi
 Menjelaskan tujuan kepatuhan diet
terhadap kesehatan
 Menganjurkan mempertahankan
posisi semi fowler seusai makan
Kolaborasi (-)

Perawatan Selang Gastrointestinal


Observasi:
 Mengidentifikasi pemasangan selang
gastrointestinal
 Memonitor kepatenan selang
gastrointestinal
 Memonitor danya perlukaan pada
sekitar lubang hidung akibat fiksasi
 Memonitor keseimbangan cairan,
jumlah, karakteristik cairan yang
keluar dari selang, residu sebelum
pemberian makan
Terapeutik
 Memfiksasi selang pada hidung atau
bibir atas
 Mengganti selang setiap 7 hari sekali
 Melakukan rigasi sesuai protokol
 Mempertahankan kelembapan mulut
Edukasi
 Menjelaskan tujuan dan prosedur
pemasangan selang
 mengajarkan keluarga cara merawat
selang
Kolaborasi (-)

Selanjutnya, karena keadaan klien tidak segera membaik dan semakin melemah, dengan persetujuan keluarga klien dipindahkan ke
ruang ICU pada tanggal 20 Januari 2022.

Anda mungkin juga menyukai