Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN An.

A USIA 1 TAHUN 8 BULAN DENGAN DIARE


DEPARTEMEN ANAK

Untuk Memenuhi Tugas Individu Departemen Keperawatan Anak

Dosen Pembimbing: Ns. Sholihatul Amaliya, M.Kep. Sp.Kep.An

Disusun Oleh
Aini Nur Farihah
200070300111020
Kelompok 2A

PENDIDIKAN PROFESI NERS


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2021
PENGKAJIAN DASAR KEPERAWATAN ANAK
Nama Mahasiswa : Tempat Praktik :
NIM : Tanggal Praktik :

A. Identitas Klien
Nama : An. A................................ No. Register : Tidak terkaji
Usia : 1 tahun 8 bulan Tgl. Masuk : 17 Mei 2021
Jenis kelamin : Laki-laki............................ Tgl. Pengkajian : 17 Mei 2021
Alamat : Desa Ngijo........................ Sumber informasi : Orang tua
Nama Orang tua : Ny. H
Status pernikahan : Menikah
Pekerjaan :-
Pendidikan :-
Agama :-
Suku :-
B. Status kesehatan Sekarang
1. Keluhan utama
 Saat MRS : Anak batuk dan panas sejak 3 hari yang lalu
 Saat Pengkajian : Ibu anak mengatakan anak batuk dan panas sejak 3 hari yang
lalu dan mulai kemarin BAB nya lebih encer dari biasanya sehari 3-4x
 Lama keluhan : 3 hari
2. Faktor pencetus : demam sejak 3 hari an lalu
3. Faktor pemberat : Diare
4. Upaya yg. telah dilakukan : -
5. Diagnosa medis :
- Diare
- DHF

C. Riwayat Kesehatan Saat Ini


Pasien pada tanggal 17 Mei 2021 diantar ibunya NY.H melakukan pemeriksaan di pola anak
PKM A. ibu anak mengatakan anak batuk dan panas sejak 3 hari yang lalu dan mulai
kemarin BAB nya lebih encer dari biasanya sehari 3-4x. Untuk sakit yang sekarang ini,
pemeriksaan ke PKM ini merupakan kunjungan pertama. Hasil pemeriksaan suhu tubuh
anak 38,5oC, anak minum ASI seperti biasanya, tidak muntah, tidak kejang, sadar, tidak ada
stidor, tida ada sianosis dan akral hangat. Anak batuk sejak 3 hari yang lalu dengan
frekuensi napas 42x/menit, tidak ada retraksi dinding dada, tidak ada wheezing. Anak juga
mengalami diare mulai kemarin, tidak ada darah dalam tinja, anak sadar dan rewel sehingga
terus digendong oleh ibu. Anak tidak mundah, BAB tidak hitam, tidak ada perdarahan hidung
dan sedikit bintik kemerahan di lengan bawah bagian dalam anak. Hasil pemeriksaan
torniket (remple leede test) didapatkan lengan bawah terdapat 20 ptekiae dalam 2,8 cm x 2,8
cm. anak tidak mengalami keluhan di telinganya. Hasil pemeriksaan telapak tangan
berwarna kemerahan.

D. Riwayat Kesehatan Terdahulu


1. Penyakit yg pernah dialami:
a. Kecelakaan (jenis & waktu) : tidak ada
b. Operasi (jenis & waktu) : tidak ada
c. Penyakit:
 Akut: tidak ada
 Kronis: tidak ada
d. Terakhir MRS: -
2. Alergi: tidak ada

E. Riwayat Kehamilan dan Persalinan


1. Prenatal :-
2. Natal : -.
3. Postnatal : Saat ini ibu masih memberi ASI pada anak sesuai dengan dengan
keinginan anak, termasuk saat malam hari
4. Imunisasi : Status imunisasi anak saat ini yaitu saat lahir sudah diumunisasi saat
lahir di bidan, lalu sudah imunisasi di usia 1, 2, 3 dan 4 bulan

F. Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan


1. Pertumbuhan : BB saat ini 8 Kg, tinggi badan 72 cm
2. Perkembangan :
- Mengangkat kepala : tidak terkaji
- Miring kanan-kiri : tidak terkaji
- Tengkurap : tidak terkaji
- Duduk : tidak terkaji
- Bicara : tidak terkaji
- Berdiri : tidak terkaji
- Kesimpulan: tidak ada masalah keperawatan

G. Riwayat Keluarga
Tidak Terkaji

H. Riwayat Lingkungan
1. Kebersihan :-
2. Bahaya kecelakaan :-
3. Polusi :-
4. Ventilasi :-
5. Pencahayaan :-

I. Pola Aktifitas-Latihan
Jenis Rumah Rumah Sakit
Makan/minum 2 2
Mandi 2 2
Berpakaian 2 2
Toileting 2 2
Mobilitas di tempat tidur 2 2
Berpindah dan berjalan 2 2
Pemberian Skor: 0 = mandiri, 1 = alat bantu, 2 = dibantu 1 orang, 3 = dibantu >1 orang, 4 =
tidak mampu

J. Pola Nutrisi
Jenis Rumah Rumah Sakit
Jenis makanan ASI dan Susu Formula -
Frekuensi makan - -
Porsi yg dihabiskan - -
Komposisi menu - -
Pantangan - -
Nafsu makan - -
Jenis minuman - -
Frekuensi minum 5-8 botol -
Jumlah minuman 800 cc -

K. Pola Eliminasi
BAB
Jenis Rumah Rumah Sakit
Frekuensi/pola 3 – 4x
Konsistensi Cair -
Warna&bau - -
Kesulitan Tidak ada masalah Tidak ada masalah, tidak ada darah
dalam tinja
Upaya mengatasi Tidak ada Tidak ada

BAK
Jenis Rumah Rumah Sakit
Frekuensi/pola - -
Warna&bau - -
Kesulitan Tidak ada masalah Tidak ada masalah
Upaya mengatasi Tidak ada Tida ada

L. Pola Tidur-Istirahat
Tidur siang
Jenis Rumah Rumah Sakit
Lama tidur - -
Kenyamanan setelah tidur - -
Tidur malam
Jenis Rumah Rumah Sakit
Lama tidur - -
Kenyamanan setelah tidur - -
Kebiasaan sebelum tidur - -
Kesulitan Tidak ada Tidak ada
Upaya mengatasi Tidak ada Tidak ada
M. Pola Kebersihan Diri
Jenis Rumah Rumah Sakit
Mandi Tidak terkaji Tidak terkaji
Frekuensi
Menggunakan sabun
Keramas Tidak terkaji Tidak terkaji
Frekuensi
Penggunaan shampo
Menggosok gigi Tidak terkaji Tidak terkaji
Frekuensi
Penggunaan pasta gigi
Frekuensi ganti baju Tidak terkaji Tidak terkaji
Frekuensi memotong kuku Tidak terkaji Tidak terkaji
Kesulitan Tidak ada Tidak terkaji
Upaya mengatasi Tidak ada Tidak terkaji

N. Pola Koping Keluarga


1. Pengambilan keputusan: tidak terkaji
2. Masalah utama terkait dengan anak di RS atau penyakit: tidak terkaji
3. Yang biasa dilakukan apabila mengalami masalah: tidak terkaji
4. Harapan setelah anak menjalani perawatan: tidak terkaji
5. Perubahan yang dirasa setelah anak sakit: -

O. Konsep Diri
1. Gambaran diri: -.................................................................................................................................
2. Ideal diri: -..........................................................................................................................................
3. Harga diri: -........................................................................................................................................
4. Peran: -..............................................................................................................................................
5. Identitas diri: -
P. Pola Peran & Hubungan
1. Peran dalam keluarga: sebagai anak dalam keluaraga .....................................................................
2. Sistem pendukung: dukungan berasal orang tua
3. Kesulitan dalam keluarga tidak ada
4. Masalah tentang peran/hubungan dengan keluarga selama perawatan anak di RS: - ......................
5. Upaya yg dilakukan: -.........................................................................................................................

Q. Pemeriksaan Fisik
Kondisi pasien saat tiba di IGD
1. Keadaan Umum:Rewel......................................................................................................................
 Kesadaran: compos mentis...........................................................................................................
 Tanda-tanda vital:
Suhu : 38,5oC
RR : 42 x/menit
 Tinggi badan: 72 cm Berat Badan: 8 kg IMT : 11,11
2. Kepala & Leher
a. Kepala : tidak terkaji
Palpasi: tidak terkaji
b. Mata:
Inspeksi: Mata tidak cekung
Palpasi: tidak terkaji
c. Hidung
Inspeksi: tidak ada perdarahan hidung
Palpasi: tidak terkaji
d. Mulut &2 tenggorokan:
Inspeksi: tidak terkaji
Palpasi: tidak terkaji
e. Telinga:
Inspeksi: tidak mengalami keluhan di telinganya
Palpasi: tidak terkaji
f. Leher:
Inspeksi: tidak terkaji
Palpasi: tidak terkaji
3. Thorak
a. Paru
 Inspeksi: tidak ada retraksi dinding dada
 Palpasi: tidak terkaji
 Perkusi: tidak terkaji
 Auskultasi: tidak ada wheezing, tidak ada stidor
b. Jantung
 Inspeksi : tidak terkaji
 Palpasi : tidak terkaji
 Perkusi : tidak terkaji
 Auskultasi : tidak terkaji
4. Payudara & Ketiak
Inspeksi: tidak terkaji
Palpasi tidak terkaji
5. Punggung & Tulang Belakang
Inspeksi: tidak terkaji
Palpasi: tidak terkaji
6. Abdomen
Inspeksi: tidak terkaji
Palpasi: tidak terkaji
Perkusi: tidak terkaji
Auskultasi: bising usus 8x/mnt
7. Genetalia & Anus
Inspeksi: tidak terkaji
Palpasi: tidak terkaji
8. Ekstermitas
Sedikit bintik kemerahan di lengan bawah bagian dalam
9. Sistem Neurologi:
tidak terkaji
10. Kulit & Kuku
 Kulit: turgor kulit masih bisa melihat lipatan kulit, tidak ada sianosis dan akral hangat
 Kuku: -
ANALISA DATA
No Data penunjang Etiologi Masalah
keperawatan
1 DS : Nyamuk edes aegypti pembawa virus dengue Hipertermia b.d
Ibu anak mengatakan ↓ proses penyakit
anak panas sejak 3 hari Menggigit manusia d.d suhu tubuh
yang lalu ↓ meningkat
Virus masuk sirkulasi darah/viremia (38,5oC)
DO : ↓
Menstimulasi sel host inflamasi (seperti makrofag,
 S : 38,5
neutrofil)
 akral hangat.

 telapak tangan
Memproduksi endogemus pirogen (IL-1. IL-6)
berwarna

kemerahan.
Endothelium hipotalamus meningkatkan produksi
prostaglandin dan neurotransmitter

Prostaglandin berikatan dengan neuron prepiotik
di hipotalamus

Menongkatkan termostat “set point” pada pusat
termoregulator

Demam

Hipertermia
2. DS : Faktor Infeksi Diare b.d proses
Ibu anak mengatakan ↓ infeksi d.d
anak mulai kemarin Masuk melalui makanan yang defekasi 3-4x
BAB nya lebih encer tercemar/terkontaminasi dalam sehari
dari biasanya sehari 3- ↓
4x Berkembang dalam usus

DO : Melepaskan enterotoksin

 RR : 42X/MNT
Mengiritasi otot dan lapisan mukosa intestinum
 TB : 72 CM

 BB : 8 kg
Merangsang pembentukan siklik adenosin
 anak tampak
monofosfat berlebihan
rewel sehingga

terus digendong
Peningkatan terbuanya kanal CI
oleh ibu.

 RR : 42 x/mnt Ci mengalir cepat dari dalam sel ke kripta usus
 IMT : 11,11 ↓
Mengaktifkan pompa Na ke dalam kripta

NaCl yang berlebihan menyebabkan osmosi air
yang ekstrim dari darah

Hipersekresi air, elektrolit dan lendir

Meningkatkan isi rongga usus dan mendorong
agen infeksius

Diare

PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Hipertermia b.d proses penyakit d.d suhu tubuh meningkat (38,5oC)
2. Diare b.d proses infeksi d.d defekasi 3-4x dalam sehari

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN


No Diagnosa 01
Nama Diagnosa Hipertermia
Kriteria Hasil Termoregulasi Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1 x 24 jam
diharapkan termoregulasi membaik, dengan kriteria hasil:
1. Suhu tubuh membaik.
2. Suhu kulit membaik.
Intervensi Manajemen Hipertermia :

1. Monitor suhu tubuh.


2. Sediakan lingkungan yang dingin.
3. Longgarkan atau lepaskan pakaian.
4. Basahi dan kipasi permukaan tubuh .
5. Berikan cairan oral.
6. Anjurkan tirah baring.
7. Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit intravena
8. Kolaborasi pemberan antipiretik, jika perlu
No Diagnosa 02
Nama Diagnosa Diare
AKriteria Hasil Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 1x24 jam diharapkan
eliminasi fekal membaik, dengan kriteria hasil :
1. Konsistensi feses membaik
2. Frekuensi defekasi membaik
3. Peristaltik usus membaik
Intervensi Manajenemen Diare
1. Observasi
o Identifikasi penyebab diare (mis. Inflamasi gastrointestinal,
iritasi gastrointestinal)
o Identifikasi riwayat pemberian makanan
o Identifikasi gejala invaginasi
o Monitor warna, volume, frekwensi, dan konsistensi tinja.
o Monitor tanda dan gejala hipovolemia
o Monitor iritasi dan ulserasi kulit didaerah perineal
o Monitor jumlah pengeluaran diare
o Monitor keamanan penyiapan makanan
2. Terapeutik
o Berikan asupan cairan oral
o Pasang jalur intravena
o Berikan cairan intravena
o Ambil sampel darah untuk pemeriksaan darah lengkap dan
elektrolit
o Ambil sampel feses untuk kultur, jika perlu
3. Edukasi
o Anjurkan makanan porsi kecil dan sering secara bertahap
o Anjurkan menghindari makanan,  pembentuk gas, pedas,
dan mengandung lactose
o Anjurkan melanjutkan pemberian ASI
4. Kolaborasi
o Kolaborasi pemberian obat antimotilitas
o Kolaborasi pemberian obat antispasmodic/ spasmolitik
o Kolaborasi pemberian obat pengeras feses.
2. Pemantauan Cairan
1. Observasi
o Monitor frekuensi dan kekuatan nadi
o Monitor frekuensi nafas
o Monitor tekanan darah
o Monitor berat badan
o Monitor waktu pengisian kapiler
o Monitor elastisitas atau turgor kulit
o Monitor jumlah, waktu dan berat jenis urine
o Identifikasi tanda-tanda hipovolemia (mis. Frekuensi nadi
meningkat, nadi teraba lemah, tekanan darah menurun,
tekanan nadi menyempit, turgor kulit menurun, membrane
mukosa kering, volume urine menurun, hematocrit
meningkat, haus, lemah, konsentrasi urine meningkat, berat
badan menurun dalam waktu singkat)
o Identifikasi factor resiko ketidakseimbangan cairan (mis.
Prosedur pembedahan mayor, trauma/perdarahan, luka
bakar, apheresis, obstruksi intestinal, peradangan pankreas,
penyakit ginjal dan kelenjar, disfungsi intestinal)
2. Terapeutik
o Atur interval waktu pemantauan sesuai dengan kondisi
pasien
o Dokumentasi hasil pemantauan
3. Edukasi
o Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
o Informasikan hasil pemantauan, jika perlu
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI
Hipertermia 1. Memonitor suhu tubuh (38,50C) S: Ibu mengatakan bahwa panas anaknya belum turun
2. Melonggarkan atau lepaskan O:
pakaian.
- S 38,50C
3. Membasahi dan kipasi permukaan
- Akral hangat
tubuh .
- Telapak tangan tampak kemerahan
4. Memberikan cairan oral.
A:
5. Mengkolaborasi pemberian cairan
dan elektrolit intravena Indikator Target Hasil
6. Mengkolaborasi pemberian Suhu tubuh membaik 3 3
antipiretik, jika perlu Suhu kulit membaik 3 3
Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi no.1-6
Diare 1. Mengidentifikasi penyebab diare S: Ibu mengatakan bahwa anaknya masih BAB encer sebanyak 4-5x
2. Mengidentifikasi riwayat pemberian dalam sehari
makanan O:
3. Memonitor warna, volume, frekwensi,
- RR : 42X/menit
dan konsistensi tinja 4-5x/hari,
- TB : 72 cm
konsistensi encer dan berwarna
- BB : 8 kg
kehitaman
- Anak tampak rewel sehingga terus digendong oleh ibu.
4. Memonitor tanda dan gejala
- IMT : 11,11
hipovolemia
- Tidak ada tanda-tanda hypovolemia dan iritasi daerah
5. Memonitor iritasi dan ulserasi kulit
perineal
didaerah perineal A:
6. Memonitor jumlah pengeluaran diare
Indikator Target Hasil
7. Berikan asupan cairan oral
Konsistensi feses 3 3
8. Memasang jalur intravena
Frekuensi defekasi 3 3
9. Memberikan cairan intravena
10. Mengambil sampel darah untuk Peristaltik usus 3 3

pemeriksaan darah lengkap dan Masalah belum teratasi


elektrolit P: Lanjutkan intervensi no. 3-7, 9, 11-19
11. Menganjurkan untuk melanjutkan
pemberian ASI
12. Mengkolaborasi pemberian obat
antimotilitas
13. Mengkolaborasi pemberian obat
antispasmodic/ spasmolitik
14. Mengkolaborasi pemberian obat
pengeras feses.
15. Mengukur TTV (RR 42x/menit)
16. Mengukur BB (8 kg)
17. Memonitor CRT
18. Monitor turgor kulit
19. Mengidentifikasi tanda-tanda
hipovolemia
DAFTAR PUSTAKA

Persatuan Perawat Nasional Indonesia. 2016. Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia


(SDKI). Edisi 1, Jakarta Selatan: DPP PPNI
Persatuan Perawat Nasional Indonesia. 2018. Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI).
Edisi 1, Jakarta Selatan: DPP PPNI
Persatuan Perawat Nasional Indonesia. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia
(SIKI). Edisi 1, Jakarta Selatan: DPP PPNI

Anda mungkin juga menyukai