Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN HMD

Disusun untuk memenuhi tugas Departemen Anak


Dosen Pembimbing: Ns. Sholihatul Amaliya, S.Kep, M.Kep, Sp.Kep.An.

Disusun Oleh:
Ade Ajeng Aulia 200070300011008
Kelompok 2A

PROGRAM STUDI NERS JURUSAN KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2021
Pengkajian Dasar Keperawatan Anak
By. M usia 6 hari dengan HMD grade II

A. Identitas klien
Nama : By. Ny. M No. Register : 11488830
Usia : 6 hari Tanggal Masuk : 27 Juli 2020
Jenis kelamin : Perempuan Tanggal Pengkajian : 2 agustus 2020
Alamat : Gondowangi RT8 RW 2 Sumber informasi : Orang tua klien
Wagir

Nama orang tua : Ny. M


Pekerjaan : IRT
Pendidikan : SMK
Agama : Islam
Suku : Jawa

B. Status kesehatan sekarang


1. Keluhan utama
 Saat MRS: bayi lahir prematur
 Saat Pengkajian: bayi sesak terpasang oksigen CPAP dengan PEEP 6 cmH 20 /
FiO2 40%
Retraksi, RR meningkat
2. Lama keluhan : 6 hari yang lalu
3. Kualitas keluhan : -
4. Faktor pencetus : prematur
5. Faktor pemberat :-
6. Upaya yang telah dilakukan : -
7. Diagnose medis : NKB/BBLSR, HMD grade II

C. Riwayat kesehatan saat ini


Bayi merupakan rujukan dari RS swasta, bayi lahir prematur dengan usia kehamilan 30 –
32 minggu. Bayi didapatkan sesak beberapa saat setelah dilahirkan, bayi muntah coklat
2x, retraksi dalam dan bayi merintih sehingga bayi di rujuk ke RSSA untuk tatalaksana
lebih lanjut

D. Riwayat kesehatan terdahulu


1. Penyakit yang pernah dialami
a. Kecelakaan (jenis dan waktu) : Tidak pernah
b. Operasi (jenis dan waktu)
c. Penyakit
• Kronis : Tidak ada
• Akut : Tidak ada
d. Terakhir MRS :
2. Alergi : Tidak ada
Obat ( - )
Makanan ( - )
E. Riwayat kehamilan dan persalinan
1. Prenatal : Hamil pertama dan pemeriksaan kehamilan rutin dilakukan ke bidan.
2. Natal : Bayi lahir secara sectio caesarea atas indikasi PROM >12 jam dengan
bantuan dokter. BBL (perempuan) : 1348 gram, panjang badan 45cm,
Bayi tidak langsung menangis
3. Postnatal : bayi dirujuk ke RSSA
4. Imunisasi :

F. Riwayat pertumbuhan dan perkembangan


1. Pertumbuhan
BBL : 1348 gram
BB : 1344 gram
PB : 45 cm

2. Perkembangan
- Mendongakkan kepala ke atas
- Menoleh ke kanan dan ke kiri

G. R iwayat keluarga
Tidak ada keluarga yang memiliki penyakit kronis seperti DM, stroke, hipertensi.
Genogram:

6 hari
Keterangan :
= Laki-laki

= Perempuan

= Klien

= Tinggal Serumah

= Garis pernikahan

= Garis keturunan

H. Lingkungan Rumah
1. Kebersihan: Bersih, ibu selalu membersihkan rumah setiap hari
2. Bahaya kecelakaan: Minimal anak-anak selalu bermain dalam rumah dengan
pengawasan orantua dan nenek
3. Polusi: Minimal rumah tidak berada di dekat pabrik dan jalan raya
4. Ventilasi: Cukup, jumalh ventilasi banyak dan memadai
5. Pencahayaan: Baik, pintu rumah dibukakan kalau siang hari

I. Pola aktifitas

Jenis Rumah Rumah Sakit


Makan/minum 8 x /hari
Mandi Diseka 2 x (diseka)
Berpakaian 2x ganti
Toileting Mamakai popok (dibantu
perawat)
J. Pola nutrisi
Jenis Rumah Rumah Sakit
Jenis makanan ASI
Frekuensi makan 8 kali sehari
Porsi yang dihabiskan - -
Komposisi menu ASI
Pantangan Tidak ada
Nafsu makan Baik
Jenis minuman ASI
Frekuensi minum 8 kali sehari
Jumlah minuman - -

K. Pola eliminasi
1. BAB
Jenis Rumah Rumah Sakit
Frekuensi 2-3 kali / hari
Konsistensi cair
Warna/bau Normal
Kesulitan
Upaya menangani

2. BAK
Jenis Rumah Rumah Sakit
Frekuensi Memakai pampers
Warna/bau Normal
Kesulitan Tidak ada
Upaya menangani Tidak ada

L. Pola istirahat tidur


1. Tidur siang
Sebagian besar waktunya untuk tidur

2. Tidur malam
Sebagian besar waktunya untuk tidur
M. Pola kebersihan diri
Jenis Rumah Rumah Sakit
Mandi
Frekuensi 2 x (pagi/sore)
Menggunakan sabun Ya
Keramas Belum keramas
Frekuensi -
Penggunaan shampoo -
Menggosok gigi Tidak
Frekuensi - -
Penggunaan pasta gigi - -
Frekuensi ganti baju 2 kali ganti baju
Frekuensi memotong kuku Tidak
Kesulitan Tidak ada
Upaya untuk mengatasi -

N. Pola koping keluarga


1. Pengambil keputusan: Ayah bayi
2. Masalah terkait dengan anak di RS atau penyakit: cemas karena anaknya lahir
sangat kecil, dan bingung bagaimana cara merawat bayi prematur
3. Yang biasa dilakukan keluarga apabila mengalami masalah: Bermusyawarah,
apabila berhubungan dengan kesehatan langsung menuju puskesmas/dokter
4. Harapan setelah anak menjalani perawatan: Anak segera sembuh dan cepat
membaik
5. Perubahan yang dirasakan setelah anak sakit: Harus menjaga anaknya di RS dan
aktivitas biasa kurang terurus dengan baik

O. Konsep diri (Tidak terkaji)


1. Gambaran diri:
2. Ideal diri:
3. Harga diri:
4. Peran:
5. Identitas diri:
P. Pola peran dan hubungan
1. Peran dalam keluarga : sebagai anak laki-laki
2. System pendukung keluarga : Ayah, ibu dan orang tua ibu/ayah
3. Kesulitan dalam keluarga : Tidak ada
4. Masalah tentang peran/hubungan dengan keluarga selama perawatan anak
dirumah sakit : bayinya lebih sering oleh mertuanya ( nenek bayi), karena ayahnya
harus bekerja, sedangkan ibu bayi masih lemas akibat operasi sectio dan barusan
keluar dari RS
5. Upaya yang dilakukan : Mengikhlaskan dan mengusahakan yang terbaik untuk
anak, terkadang bergantian dengan nenek klien

Q. Pemeriksaan fisik
1. Keadaan umum : lemah, bayi dirawat di inkubator
• Kesadaran :
• Tanda‐tanda vital
o Tekanan darah : Tidak dikaji
o Nadi : 163x/menit
o Suhu : 36,4°C
o RR : 60x/menit
• Tinggi badan : 45 cm Berat badan: 1344 gram
2. Kepala & leher
a. Kepala
- inspeksi : Persebaran rambut rata, berwarna hitam, lurus, dan rapi
- palpasi : tidak terdapat bengkak, masa dan luka
b. Mata
- bersih
- pupil isokor
- respon terhadap cahaya +/+
- sklera non ikterik
- konjungtivo non anemis
c. Hidung
 inspeksi : bentuk simetris, tidak ada pengeluaran sekret, terlihat pernapasan
cuping hidung, terpasang oksigen CPAP dengan PEEP 6 cmH20 / FiO2 40%
 palpasi : tidak terdapat bengkak dan deformitas
d. Mulut dan tenggorokan
- mukosa bibir lembab, tidak pucat, berwarna pink kemerahan, tidak terdapat gigi
e. Telinga
- inspeksi : bentuk simetris, tidak ada pengeluaran sekret, belum terbentuk tulang
rawan
- palpasi : tidak terdapat bekas luka, laserasi
f. Leher
- inspeksi : bentuk simetris, tidak terdapat deriasi trakea
- palpasi : tidak terdapat distensi vena jugularis, tidak ada nyeri tekan
3. Thorak dan dada
a. Jantung
• Inspeksi : bentuk dada simetris, tidak sanosis
• Palpasi : pulsasi ictus cardis tidak teraba
• Perkusi : dullness
• Auskultasi : bunyi jatung normal S1 = S2 tunggal di ICS 5 midclavicula sinistra
b. Paru
• Inspeksi : bentuk simetris, terdapat retraksi intercostalis, pergerakan dinding dada
simetris, warna kulit normal (tidak sianosis)
• Palpasi : tidak teraba masa dan perbesaran paru-paru
• Perkusi : Resonan
• Auskultasi : tidak terdapat wheezing dan ronchi

4. Payudara dan ketiak : Tidak terdapat pembengkakan, massa, dan luka dibagian ketiak
5. Punggung dan tulang belakang : Tulang punggung simetris, tidak terdapat deformitas
dan kelainan bentuk
6. Abdomen
• Inspeksi : Tidak ada bekas luka operasi, terpasang umbilical catheter
• Auskultasi : Bising usus (+) 16 kali/menit
• Palpasi : tidak teraba massa
• Perkusi : Timpani
7. Genetalia dan anus
• Inspeksi : Normal, labia minor belom tertutupi labia mayor. Warna kulit normal
8. Ekstremitas
• Atas : Bentuk simetris
Tidak ada kelainan bentuk.

• Bawah : Bentuk simetris


Tidak ada kelainan bentuk.

9. System neurologi
Tidak terkaji
10. Kulit dan kuku
 Kulit : Warna kulit kemerahan, turgor kulit normal, elastis. Akral hangat
(dextra, sinistra), terdapat lanugo
 Kuku : CRT < 2 detik. Bentuk normal

R. Hasil Pemeriksaan Penunjang


Hasil pemeriksaan Laboratorium tgl 28/7/2020
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
Hematologi
Hb 12,9 g/dl 11,4 – 15,7
Eritrosit 3,72 106/ʮL 4,0 – 5,0
3
Leukosit 17,29 10 / ʮL 4,7 – 11,3 naik
Hematokrit 37,20 % 38 – 42 turun
anemia
3
Trombosit 376 10 / ʮL 142 – 424
MCV 100,00 fL 80 – 93 naik
anemia
MCH 34,70 pg 27 – 31 naik
anemia
MCHC 34,70 g/dL 32 – 36
RDW 15,80 % 11,5 – 14,5 naik
PDW 11,7 fL 9 – 13
MPV 11,5 fL 7,2 – 11,1 naik
P-LCR 33,.8 % 15,0 – 25,0
PCT 0,43 % 0,150 – 0,400
NRBC Absolut 0,01 103/ ʮL
NRBC Percent 0,1 %
Eosinofil 2,4 % 0–4
Basofil 0,2 % 0–1
Neutrofil 49,7 % 51 – 67
Limfosit 30,1 % 25 – 33
Monosit 17,6 % 2–5
Immature Granu 0,42 103/ ʮL
Immature Granu % 0,03 %
Lain-lain
Serum Elektrolit
Natrium 137 mmol/L 136-145
Kalium 4,04 mmol/L 3,5-5,0
Klorida 112 mmol/L 98-106
Faal Ginjal
Ureum 18,9 mg/dL 16,6 – 48,5
Kreatinin 0,26 mg/dL <1,2
Metabolisme Karbohidrat
Glukosa Darah 171 mg/dL
Sewaktu
Faal Hati
AST/SGOT 40 0-32
ALT/SGPT 11 0-33
Bilirubin total 6,22 <1,0
Bilirubin direk 0,48 <0,25
Bilirubin indirek 5,74 <0,75
Albumin 2,23 g/dL 3,5-5,5
Serologi
Procalcitonin 0,65 < 0,5 resiko rendah
terjadinya sepsis
>2 resiko tinggi
terjadinya sepsis
berat atau syok
septik
CRP Kuantitatif 0,03mg/dl <0,3
ANALISA GAS
DARAH
pH 7,24 7,35 -7,45
pCO2 49,0 mmHg 35 -45 naik
pO2 110,3 mmHg 80 -100 naik
Bikarbonat ( HCO3) 16,6 mmol/L 21 -28 turun
Kelebihan Basa (BE) -12,6 mmol/L (-3) –(+3)
Saturasi O2 96,6 % >95
Hb 14,1 g/dl
Suhu 37,10C
Hasil pemeriksaan Radiologi (18 juli 2020)
- HMD grade II

S. Terapi
- O2 CPAP PEEP 6 cmH20 / FiO2 40% : Ventilasi mekanik
- IVFD CN 10 % 16 tpm
Drip kcl 7,4 % 1,5 cc : hipokalemia
Ca gluconas 10 % 1,5 cc : mengatasi kekurangan kalsium (hipokalsemia),
mengatasi kadar magnesium dalam darah berlebih (hipermagnesemia) dan
membantu mengatasi kadar kalium dalam darah terlalu tinggi (hiperkalemia).
MgSO4 0,5 cc
- Injeksi Aminofilin 3 x 2,6 mg : sesak nafas
- PO Nystatin 3 x 1cc : infeksi jamur
- PO Interlac 1 X 5 tts : pencernaan neonatus
- Diit ASI 8 x 20 cc
ANALISA DATA
DATA ETIOLOGI MASALAH
KEPERAWATAN
DS : Prematuritas Gangguan Pertukaran Gas
Bayi didapatkan sesak
beberapa saat setelah Zat surfaktan belum
dilahirkan terbentuk sempurna
DO :
Saat pengkajian bayi Atelektasis
sesak
PCO2 meningkat Alveolus menjadi kolaps
(49mmHg)
Takikardia (nadi HMD
163x/mnt)
Nafas cuping hidung Pertukaran gas terganggu
Frekuensi nafas
meningkat (60x/menit) AGB abnormal
terdapat retraksi
intercostalis Gangguan Pertukran gas
terpasang oksigen CPAP
dengan PEEP 6 cmH20 /
FiO2 40%
pO2 meningkat (110,03
mmHg)
HCO3 menurun (16,6
mmol/L)
BE meningkat (12,6
mmol/L)
Diagnose medis
: NKB/BBLSR, HMD
grade II

DS : Prematuritas Defisit Nutrisi


DO :
Prematur Zat surfaktan belum
Usia 6 hari terbentuk sempurna
BBL : 1348 gram
BB : 1344 gram Atelektasis
PB : 45 cm
BAB 2-3 kali sehari Alveolus menjadi kolaps
Bayi tampak lemah
dirawat dalam inkubator HMD
GDS 171mg/dL
SGOT/AST meningkat Pertukaran gas terganggu
(40)
Serum albumin menurun Peningkatan usaha untuk
(2,23 g/dL bernafas
Terapi Diit ASI 8 x 20 cc
Terapi PO Nystatin 3x1 cc Takipneu
Terapi PO Interlac 1x5 tts
Reflek hisap menurun

Intake tidak adekuat

Defisit Nutrisi
DO : Anak lahir prematur Kesiapan Peningkatan
DS : Koping Keluarga
6. Orangtua bayi Kecemasan pada kondisi
mengatakan cemas anak
karena anaknya lahir
sangat kecil, dan Tidak tahu cara merawat
bingung bagaimana anak
cara merawat bayi
prematur Terdapat nenek bayi yang
7. bayi lebih sering oleh membantu merawat
mertuanya ( nenek
bayi), karena ayahnya Melibatkan faskes
harus bekerja,
sedangkan ibu bayi Mengharapkan agar anak
masih lemas akibat segera sembuh dan
operasi sectio dan mengusahakan yang
barusan keluar dari terbaik untuk anaknya
RS
Kesiapan Peningkatan
Koping Keluarga

Prioritas Diagnosa :
1. Gangguan Pertukaran Gas
2. Defisit Nutrisi
3. Kesiapan Peningkatan Koping Keluarga
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

DX TUJUAN SLKI SIKI


Gangguan Setelah SLKI : Pertukran Gas SIKI : Pemantauan
Pertukaran dilakukan Dispnea menurun Respirasi
Gas perawatan Napas cuping hidung Observasi
selama 1x24 menurun 1. Monitor frekuensi,
jam gangguan PCO2 membaik irama, kedalaman
pertukaran gas Takikardi membaik dan upaya napas
membaik Pola nafas membaik 2. Monitor pola napas
sesusai dengan 3. Palpasi
indikator SLKI kesimetrisan
ekspansi paru
4. Auskultasi bunyi
napas
5. Monitor saturasi
oksigen
6. Monitor nilai AGD
Terapeutik
1. Atur intervensi
pemantauan
respirasi sesuai
kondisi pasien
2. Dokumentasi hasil
pemantauan
Edukasi
1. Jelaskan tujuan dan
prosedur
pemantauan
2. Informasikan hasil
pemantauan

SIKI : Manajemen
Ventilasi Mekanik
Observasi
1. Periksa indikasi
ventilator status
oksigenasi
2. Monitor efek
ventilaotr terhadap
oksigenasi
3. Monitor kriteria
perunya penyapihan
ventilator
4. Monitor efek negatif
ventilator
5. Monitor gejala
peningkatan
pernafasan
6. Monitor kondisi
yang meningkatkan
konsumsi oksigen
7. Monitor gangguan
mukosa oral nasal
trakea dan laring
Terapeutik
1. Atur posisi kepala
untuk mencegah
aspirasi
2. Reposisi pasien
setiap 2 jam sekali
3. Lkukan perawtan
mulut secara rutin
4. Lakukan
penghisapan lendir
sesuai kebutuhan
5. Ganti sirkuit
ventilator srtiap 24
jam sekali
6. Dokumentasi
respon terhadap
ventilator
Kolaborasi
1. Kolaborasi
pemilihan mode
ventilator
2. Kolaborasi
penggunaan PS
atau PEEP untuk
meminimalkan
hipovolemi alveolus
(O2 CPAP PEEP 6
cmH20 / FiO2 40%)
Defisit Setelah SLKI : Status Nutrisi SIKI : Manajemen
Nutrisi dilakukan Serum albumin Nutrisi
perawatan meningkat Observasi:
selama 3x24 Berat badan membaik 1. Identifikasi status
jam defisit nutrisi
nutrisi membaik
2. Identifikasi alergi dan
sesusai dengan
intoleransi makanan
indikator SLKI
3. Identifikasi
kebutuhan kalori dan
jenis nutrient

4. Monitor asupan
nutrisi dan berat
badan

5. Monitor hasil
pemeriksaan
laboratorium

Terapeutik:
1. Berikan diit ASI 8 x
20 cc

Kesiapan Setelah SLKI : Status Koping SIKI : Dukungan Koping


Peningkat dilakukan Keluarga Keluarga
an Koping perawatan Kekhawatiran tentang Observasi
Keluarga selama 5x24 anggota keluarga 1. Identifikasi respons
jam kesiapan menurun emosional terhadap
peningkatan Kemampuan memenuhi kondisi saat ini
koping keluarga kebutuhan anggota Terapeutik
membaik keluarga meningkat 1. Dengarkan
sesusai dengan Ketergantungan pada masalah,
indikator SLKI anggota keluarga lain pernyataan dan
menurun pertanyaan pasien
2. Terima nilai-nilai
keluarga dengan
tidak menghakimi
3. Diskusikan rencana
medis dan
perawwatannya
4. Fasilitasi
pengungkapan
perasaan antara
pasien dengan
keluarga atau
keluarga lain
5. Fasilitasi
memperoleh
pengetahuan,
ketrampilan dan
perlatan yang
diperlukan untuk
mempertahankan
keputusan
perawatan pasien
6. Hargai dan dukung
mekanisme kping
adaptif yang
digunakan
Edukasi
1. Informasikan
kemajuan pasien
secara berkala
2. Informasikan
fasilitas kesehatan
yang tersedia
Kolborasi
1. Rujuk terapi
keluarga, bila perlu

SIKI : Promosi Koping


Observasi
1. Identifikasi kegiatan
jangke pendek dan
panjang sesuai
tujuan
2. Identifikasi
kemampuan yang
dimiliki
3. Identifikasi sumber
daya yang tersedia
untuk memenuhi
tujuan
4. Identifikasi
pemahaman proses
penyakit
5. Identifikasi dampak
sutuasi terhadap
peran dan
hubungan
6. Identifikasi metode
penyelesaiaan
masalah
7. Identifikasi
kebutuhan dan
keinginan terhadap
dukungan sosial
Terapeutik
1. Diskusika
kebutuhan peran
yang dialami
2. Gunakan
pendekatan yang
tenang dan
meyakinkan
3. Fasilitasi dalam
memperoleh
informasi yang
dibutuhkan
4. Berikan pilihan
realistis mengenal
aspek-aspek
tertentu dalam
perawatan
Edukasi
1. Anjurkan
mengungkapkan
perasaan dan
persepsi
2. Anjurkan keluarga
terlibat
3. Ajarkan cara
memecahkan
masalah secara
konstruktif
IMPLEMENTASI
Tanggal No. Dx Pukul Implementasi Keperawatan Evaluasi Tanta
Kep. tangan
1 1. Memonitor frekuensi, irama, S:-
kedalaman dan upaya napas O:
2. Memonitor pola napas Anak terpasang CPAP
3. Palpasi kesimetrisan ekspansi paru Frekuensi nafas sedikit membaik
4. Auskultasi bunyi napas Anak masih sesak
5. Memonitor saturasi oksigen A:
6. Memonitor nilai AGD Dx : Gangguan Pertukaran Gas
8. Memeriksa indikasi ventilator status 1. Memonitor frekuensi, irama,
oksigenasi kedalaman dan upaya napas
9. Memonitor efek ventilaotr terhadap 2. Memonitor pola napas
oksigenasi 3. Palpasi kesimetrisan ekspansi
10. Memonitor kriteria perunya paru
penyapihan ventilator 4. Auskultasi bunyi napas
11. Memonitor efek negatif ventilator 5. Memonitor saturasi oksigen
12. Memonitor gejala peningkatan 6. Memonitor nilai AGD
pernafasan 7. Memeriksa indikasi ventilator
13. Memonitor kondisi yang status oksigenasi
meningkatkan konsumsi oksigen 8. Memonitor efek ventilaotr
14. Monitor gangguan mukosa oral nasal terhadap oksigenasi
trakea dan laring 9. Memonitor kriteria perunya
penyapihan ventilator
10. Memonitor efek negatif ventilator
11. Memonitor gejala peningkatan
pernafasan
12. Memonitor kondisi yang
meningkatkan konsumsi oksigen
13. Monitor gangguan mukosa oral
nasal trakea dan laring

P:
1. Monitor frekuensi, irama,
kedalaman dan upaya napas
2. Monitor pola napas
3. Palpasi kesimetrisan ekspansi
paru
4. Auskultasi bunyi napas
5. Monitor saturasi oksigen
6. Monitor nilai AGD
7. Periksa indikasi ventilator status
oksigenasi
8. Monitor efek ventilaotr terhadap
oksigenasi

I:
Memantau respirasi sesuai dengan
jadwal yang ada
Memantau keadaan ventilasi mekanik
Memeriksa status oksigen
E:
Anak masih sesak
Frekuensi nafas sedikit membaik

2 1. Mengidentifikasi status nutrisi S:-


O:
2. Mengidentifikasi alergi dan
BB bayi belum meningkat
intoleransi makanan
Serum albumin belum meningkat
3. Mengidentifikasi kebutuhan kalori A :
dan jenis nutrient Dx : Defisit Nutrisi
P:
4. Memonitor asupan nutrisi dan berat
1. Mengidentifikasi status
badan
nutrisi
5. Memonitor hasil pemeriksaan
2. Mengidentifikasi alergi dan
laboratorium
intoleransi makanan
6. Memberikan diit ASI 8 x 20 cc
3. Mengidentifikasi kebutuhan
kalori dan jenis nutrient

4. Memonitor asupan nutrisi dan


berat badan

5. Memonitor hasil pemeriksaan


laboratorium

6. Memberikan diit ASI 8 x 20 cc

I:
Berikan diit ASI 8x20 cc
Memonitor asupan nutrisi dan berat
badan bayi
E:
BB bayi belum meningkat
Serum albumin belum meningkat
3 1. Mengidentifikasi respons emosional S : Keluarga mengatakan bingng
terhadap kondisi saat ini cara merawat bayinya karena
2. Mendengarkan masalah, pernyataan anaknya lahir sangat kecil
dan pertanyaan pasien
3. Menerima nilai-nilai keluarga dengan O : Keluarga tampak cemas dan
tidak menghakimi bingung
4. Mendiskusikan rencana medis dan A:
perawwatannya Dx : kesiapan peningkatan koping
5. Menginformasikan fasilitas keluarga
kesehatan yang tersedia 1. Mengidentifikasi respons
6. Mengidentifikasi kegiatan jangke emosional terhadap kondisi
pendek dan panjang sesuai tujuan saat ini
7. Mengidentifikasi kemampuan yang 2. Mendengarkan masalah,
dimiliki pernyataan dan pertanyaan
8. Mengidentifikasi sumber daya yang pasien
tersedia untuk memenuhi tujuan 3. Menerima nilai-nilai keluarga
9. Mengidentifikasi pemahaman proses dengan tidak menghakimi
penyakit 4. Mendiskusikan rencana medis
10. Mengidentifikasi dampak sutuasi dan perawwatannya
terhadap peran dan hubungan 5. Menginformasikan fasilitas
11. Mengidentifikasi metode kesehatan yang tersedia
penyelesaiaan masalah 6. Mengidentifikasi kegiatan jangke
12. Mengidentifikasi kebutuhan dan pendek dan panjang sesuai
keinginan terhadap dukungan sosial tujuan
13. Mendiskusikan kebutuhan peran 7. Mengidentifikasi kemampuan
yang dialami yang dimiliki
14. Memberikan pilihan realistis 8. Mengidentifikasi sumber daya
mengenal aspek-aspek tertentu yang tersedia untuk memenuhi
dalam perawatan tujuan
9. Mengidentifikasi pemahaman
proses penyakit
10. Mengidentifikasi dampak sutuasi
terhadap peran dan hubungan
11. Mengidentifikasi metode
penyelesaiaan masalah
12. Mengidentifikasi kebutuhan dan
keinginan terhadap dukungan
sosial
13. Mendiskusikan kebutuhan peran
yang dialami
14. Memberikan pilihan realistis
mengenal aspek-aspek tertentu
dalam perawatan

P : Identifikasi respons emosional


terhadap kondisi saat ini
1. Dengarkan masalah, pernyataan
dan pertanyaan pasien
2. Terima nilai-nilai keluarga
dengan tidak menghakimi
3. Diskusikan rencana medis dan
perawwatannya
4. Informasikan fasilitas kesehatan
yang tersedia
5. Identifikasi kegiatan jangke
pendek dan panjang sesuai
tujuan
6. Identifikasi kemampuan yang
dimiliki
7. Identifikasi sumber daya yang
tersedia untuk memenuhi tujuan
8. Identifikasi pemahaman proses
penyakit
9. Identifikasi dampak sutuasi
terhadap peran dan hubungan
10. Identifikasi metode
penyelesaiaan masalah
11. Identifikasi kebutuhan dan
keinginan terhadap dukungan
sosial
12. Diskusika kebutuhan peran yang
dialami
13. Fasilitasi dalam memperoleh
informasi yang dibutuhkan
14. Berikan pilihan realistis
mengenal aspek-aspek tertentu
dalam perawatan

I:
1. Mengidentifikasi respons
emosional terhadap kondisi
saat ini
2. Mendengarkan masalah,
pernyataan dan pertanyaan
pasien
3. Menerima nilai-nilai keluarga
dengan tidak menghakimi
4. Mendiskusikan rencana medis
dan perawwatannya
5. Menginformasikan fasilitas
kesehatan yang tersedia
6. Mengidentifikasi kegiatan jangke
pendek dan panjang sesuai
tujuan
7. Mengidentifikasi kemampuan
yang dimiliki
8. Mengidentifikasi sumber daya
yang tersedia untuk memenuhi
tujuan
9. Mengidentifikasi pemahaman
proses penyakit
10. Mengidentifikasi dampak sutuasi
terhadap peran dan hubungan
11. Mengidentifikasi metode
penyelesaiaan masalah
12. Mengidentifikasi kebutuhan dan
keinginan terhadap dukungan
sosial
13. Mendiskusikan kebutuhan peran
yang dialami
14. Memberikan pilihan realistis
mengenal aspek-aspek tertentu
dalam perawatan

E : Keluarga masih belum mengerti


cara merawat bayinya yang lahir kecil
(prematur)
EVALUASI

Hari/ No
Tanda
Tanggal/ Dx Evaluasi
tangan
Jam Kep
1. S: -
O: Frekuensi nafas membaik
Dispneu membaik

SLKI: Pertukaran gas


Indikator Awal Target Akhir
Dispnea meningkat menurun Sedang
menurun
Napas cuping meningkat menurun Sedang
hidung
menurun
PCO2 memburuk membaik Sedang
membaik
Takikardi memburuk membaik Sedang
membaik
Pola nafas memburuk membaik Sedang
membaik

A: masalah teratasi sebagian


P: Lanjutkan intervensi
2. S :-
O : BB bayi belum meningkat
SLKI : Status Nutrisi
Indikator Awal Target Akhir
Serum Menurun Meningkat Cukup
albumin menurun
meningkat
Berat badan mnenurun Membaik Cukup
membaik menurun

A : Masalah teratasi sebagian


P : Lanjutkan intervensi
3 S:-
O:
SLKI : Status Koping keluarga
Indikator Awal Target Akhir
Kekhawatira Meningkat Mneurun Menurun
n tentang
anggota
keluarga
menurun
Kemampuan Menurun Meningkat Cukup
memenuhi meningkat
kebutuhan
anggota
keluarga
meningkat
Ketergantun meningkat menurun Cukup
gan pada menurun
anggota
keluarga lain
menurun
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi

Anda mungkin juga menyukai