Anda di halaman 1dari 14

ANALISA DATA

N DATA ETIOLOGI MASALAH


O KEPERAW
ATAN
1 DS : STEMI Pola nafas
Klien mengatakan nyeri dada, batuk ↓ tidak efektik
dan sesak Iskemia Miokard bd... dd pola
Klien mengatakan ketika melakukan ↓ nafas
aktivitas tiba-tiba nafas klien Aliran darah koroner menurun abnormal,
“ngongsrong” ↓ pernafasan
DO : B1 Breathing cuping
1. Diagnosamedis : ↓ hidung,
a. STEMI inferior (+) RVI Killip Iv Aliran darah ke paru penggunaan
onset >12 jam terganggua otot bantu
Timi 8/14 GRACE 24 ↓ nafas
b. ALI ext inf (D) grade II A Suplai O2 tidak seimbang
c. HF stc fc II dt CAD dengan kebutuhan tubuh
d. AV Block grade II dengan ↓
periodic TAVB on TP Meningkatnya kebutuhan O2
e. Pneumonia CAP ↓
f. Susp COPD A/E type II Takipnea
g. Dyspepsia Syndrome ↓
2. Terdapat pernafasan cuping Pola nafas tidak efektif
hidung
3. Terdapat retraksi dinding dada
4. Terpasang O2 NRBM Mask
8L/menit
5. Nadi 120x/mnt
6. RR 30x/mnt
2 DS : STEMI Penurunan
1. ↓ curah
terkadang masih terasa hingga Iskemia Miokard jantung bd
punggung ↓ perubahan
2. Aliran darah koroner menurun irama
2018 pagi pukul 4 ↓ jantung,
3. B2 Blood perubahan
tinggi dan asam urat tinggi ↓ preload dd
4. Edema dan bengkak sekitar takikardia,
5. miokard gambaran
napas klien ngrongsong dan nyeri ↓ EKG,
bagian dada Jalur hantaran listrik terganggu edema,
DO : ↓ distensi
1. Diagnosamedis : Pompa jantung tidak vena
a. STEMI inferior (+) RVI Killip Iv terkoordinasi jugularis
onset >12 jam ↓
b. Timi 8/14 GRACE 24 Vol. Sekuncup turun
c. ALI ext inf (D) grade II A ↓
d. HF stc fc II dt CAD Penurunan curah jantung
e. AV Block grade II dengan
periodic TAVB on TP
f. Pneumonia CAP
g. Susp COPD A/E type II
h. Dyspepsia Syndrome
2. Nadi 120xmnt
3. RR 30x/mnt
4. CRT >2 dtk
5. Palpasi jantung : Ictus cordis
tidak teraba tepat pada ICS V
midclavicula line sinistra (begeser
ke kiri 2,5 cm), teraba irreguler
6. Perkusi jantung : dullness ke
arah kiri, terdapat pembesaran
jantung/kardiomegali
7. Troponin I positif (6,90)
8. Terapi Diit DJ II 15W ccal/hari,
Dobutamin 6mg, Drip ISDN
2mg/jam, captopril 3x25mg

3 DS : STEMI Nyeri akut


1. ↓ bd agen
terkadang masih terasa hingga Iskemia Miokard pencedera
punggung ↓ fisiologi dd
2. Aliran darah koroner menurun mengeluh
2018 pagi pukul 4 ↓ nyeri,
3. B3 Brain frekuensi
tinggi dan asam urat tinggi ↓ nadi
4. Metabolisme anaerob meningkat,
5. ↓ pola nafas
napas klien ngrongsong dan nyeri Asam laktat meningkat berubah
bagian dada ↓
Menyentuh ujung saraf
DO : reseptor
1. Diagnosamedis : ↓
a. STEMI inferior (+) RVI Killip Iv Nyeri dada
onset >12 jam ↓
b. Timi 8/14 GRACE 24 Nyeri akut
c. ALI ext inf (D) grade II A
d. HF stc fc II dt CAD
e. AV Block grade II dengan
periodic TAVB on TP
f. Pneumonia CAP
g. Susp COPD A/E type II
h. Dyspepsia Syndrome
2.
O (>12 jam), P (aktivitas ringan),
Q (seperti ditindih beban yang
berat), R (nyeri dada terasa
hingga belakang punggung,
pundak kiri dan beakang tengkuk
kepala), S (5/10), T (hilang timbul)
4 DS : STEMI Intoleransi
1. ↓ aktivitas bd
terkadang masih terasa hingga Iskemia Miokard ketidakseim
punggung ↓ bangan
2. Aliran darah koroner menurun antara
2018 pagi pukul 4 ↓ suplai dan
3. B6 Bone kebutuhan
tinggi dan asam urat tinggi ↓ o2,
4. Gangguan fungsi ventrikel kelemahan
5. ↓ dd
napas klien ngrongsong dan nyeri Penurunan aliran darah mengeluh
bagian dada ↓ lelah,
Curah jantung mneurun frekuensi
DO : ↓ jantung
1. Kualitas keluhan nyeri : Suplai O2 ke jaringan menurun meningkat
O (>12 jam), P (aktivitas ringan), ↓ dari kondisi
Q (seperti ditindih beban yang Kelemahan istirhat,
berat), R (nyeri dada terasa ↓ iskemi/aritmi
hingga belakang punggung, Intoleransi aktivitas a
pundak kiri dan beakang tengkuk
kepala), S (5/10), T (hilang timbul)
2. Pola aktivitas dirumah sakit
dibantu semua
3. Diagnosamedis :
a.STEMI inferior (+) RVI Killip Iv
onset >12 jam
b. Timi 8/14 GRACE 24
c.ALI ext inf (D) grade II A
d.HF stc fc II dt CAD
e.AV Block grade II dengan
periodic TAVB on TP
f. Pneumonia CAP
g.Susp COPD A/E type II
h.Dyspepsia Syndrome
RENCANA INTERVENSI KEPERAWATAN

N DIAGNOSA TUJUAN DAN SLKI SIKI RASIONAL EBP


O KEPERAWATAN
1 Pola nafas tidak Tujuan : Setelah dilakukan SIKI : Manajemen Jalan Napas Salah satu terapi yang paling banyak
efektik bd... dd pola perawatan selama 1x24 jam Observasi diresepkan di STEMI adalah oksigen, yang
nafas abnormal, pola nafas pasien adekuat Monitor pola nafas telah digunakan selama beberapa dekade.
pernafasan cuping sesuai dengan kriteria hasil. Monitor bunyi napas Pada pedoman 2012, terapi oksigen rutin
hidung, SLKI : Pola Nafas Montiro sputum direkomendasikan pada pasien dengan
penggunaan otot 1. Dispnea menurun Terapeutik SaO2 < 95%. Ada bukti baru yang
bantu nafas 2. Penggunaan otot bantu Pertahankan kepatenan jalan menunjukkan bahwa hiperoksia mungkin
nafas menurun napas dengan head-lil dan chin-lift berbahaya pada pasien dengan infark
3. Frekuensi napas Posisikan semi fowler atau fowler miokard tanpa komplikasi, mungkin karena
membaik Berikan oksigen (O2 NRBM peningkatan cedera miokard. Data yang
Mask 8L/menit) lebih baru dengan jelas menunjukkan
bahwa oksigen rutin untuk pasien dengan
SIKI : Pemantauan Respirasi SaO2 ≥ 90% tidak memiliki manfaat klinis.
Observasi Oleh karena itu, pada pedoman 2017,
Monitor frekuensi irama kedalaman terapi oksigen rutin hanya
dan upaya napas direkomendasikan untuk pasien dengan
Monitor pola napas SaO2 < 90% dan tidak diindikasikan pada
Auskultasi bunyi napas pasien dengan SaO2 ≥ 90%.
Monitor saturasi oksigen Ibanez, B., & James, S. (2018). The 2017
Monitor nilai AGD ESC STEMI Guidelines. European heart
Terapeutik journal, 39(2), 79-82.
Atur interval pemantauan respirasi Borja Ibanez, Stefan James, The 2017 ESC
sesuai kondisi pasien STEMI Guidelines, European Heart
Dokumentasikan hasil pemantauan Journal, Volume 39, Issue 2, 07 January
Edukasi 2018, Pages 79–
Jelaskan tujuan dan prosedur 82, https://doi.org/10.1093/eurheartj/ehx753
pemantaun

2 Penurunan curah Tujuan : Setelah dilakukan SIKI : Perawatan Jantung Terapi antiplatelet oral adalah landasan
jantung bd perawatan selama 1x24 jam Observasi pengobatan untuk infaksi miokard akut
perubahan irama curah jantung adekuat sesuai Identifikasi tanda/gejala primer (IMA). Tingkat penggunaan tingkat awal
jantung, perubahan dengan kriteria hasil. penurunan curah jantung terapi clopidogrel untuk AMI di Cina
preload dd SLKI : Curah Jantung Identifikasi tanda/gejala sekunder meningkat dari 45,7% pada tahun 2006
takikardia, 1. Kekuatan nadi perifer penurunan curah jantung menjadi 79,8% pada tahun 2011 menurut
gambaran EKG, meningkat Monitor tekanan darah China PEACE-Retrospective AMI Study
edema, distensi 2. Takikardia menurun Monitor intake dan output cairan dalam Tang, X., Liu, L., Yang, J., Gao, Z.,
vena jugularis 3. Lelah menurun Monitor keluhan nyeri dada Zhao, X., Qiao, S., ... & Yang, Y. (2021).
4. Edema menurun Monitor EKG 12 sadapan Evidence-based oral antiplatelet therapy
5. Distensi vena jugularis Monitor aritmia among hospitalized Chinese patients with
menurun Monitor nilai laboratorium jantung acute myocardial infarction: results from the
6. Dipsnea menurun Periksa tekanan daran dan Chinese acute myocardial infarction
7. Batuk menurun frekuensi sebelum dan sesudah registry. BMC Cardiovascular
8. CRT membaik aktivitas Disorders, 21(1), 1-12.
Periksa tekanan darah dan
frekuensi sebelum pemberian obat
Terapeutik
Posisikan pasien semi fowler atau
fowler dengan kaki ke bawah atau
posisi nyaman
Berikan diet jantung yang sesuai
Fasilitasi pasien da keluarga untuk
modifikasi gaya hidup sehat
Berikan terapi relaksasi untuk
mengurangi stress
Berikan oksigen utnuk
mempertahankan saturasi oksigen
>94%
Edukasi
Anjurkan beraktivitas fisik sesuai
toleransi
Anjurkan beraktivitas fisik secara
bertahap
Ajarkan pasien dan kelaurga
mengukur berat badan harian
Ajarkan pasien dan keluarga
mengukur intake dan output cairan
harian
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian antiaritmia
Rujuk ke proram rehabilitasi
jantung

SIKI : Perawatan Jantung Akut


Observasi
Identifikasi karakteristik nyeri dada
Monitor EKG 12 sadapan untuk
perubahan ST dan T
Monitor elektrolit yang dapat
meningkatkan risiko aritmia
Monitor enzim jantung
Montor saturasi oksigen
Terapeutik
Pertahankan tirah baring minimal
12 jam
Pasang akses intravena
Berikan terapi relaksasi untuk
mengurangi ansietas dan stress
Edukasi
Anjurkan segera melapor nyeri
dada
Anjurkan menghindari manuver
Valsava
Jelaskan tindakan yang dijalani
pasien
Ajarkan teknik menurunkan
kecemasan dan ketakutan
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
antiplatelet
Kolaborasi pemberian antiangina
Kolaborasi pemberian inotropik
Kolaborasi oemberian obat untuk
mencegah manuver Valsava
Kolaborasi pencegahan trombus
dengan antikoagulan
Kolaborasi pemeriksaan x-ray
dada

3 Nyeri akut bd agen Tujuan : Setelah dilakukan SIKI : Manajemen Nyeri Penerapan terapi akupresur yang dilakukan
pencedera fisiologi perawatan selama 1x24 jam Observasi pada pasien Acute Coronary
dd mengeluh nyeri, nyeri pada pasien menurun Identifikasi lokasi, karakteristik, Syndrome/ACS dengan keluhan nyeri dada
frekuensi nadi sesuai dengan kriteria hasil. durasi, frekuensi, kualitas, mampu memberikan manfaat mengurangi
meningkat, pola SLKI : intensitas nyeri nyeri, sehingga dapat menurunkan peluang
nafas berubah 1. Keluhan nyeri menurun Identifikasi kuliatas nyeri terjadinya ketergantungan serta dampak
2. Frekuensi nadi membaik Identifikasi respons nyeri non efek samping pengobatan dan berdampak
3. Pola napas membaik verbal menurunkan hari perawatan pasien.
Identifikasi faktor yang Kambu, I. S. W., Kristinawati, B., &
memperberat dan memperingan Shalihien, S. Terapi akupresur sebagai
nyeri evidence based nursing untuk mengurangi
Identifikasi pengetahuan dan nyeri dada pada pasien sindrom koroner
keyakinan tentang nyeri akut.
Monitor efek samping penggunaan
analgesik
Monitor keberhasilan terapi
komplementer yang sudah
diberikan
Terapeutik
Berikan teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri
Fasilitasi istirahat dan tidur
Pertimbangkan jenis dan sumber
dalam pemilihan strategi
meredakan nyeri
Edukasi
Jelaskan penyebab, periode dan
pemicu nyeri
Jelaskan strategi meredakan nyeri
Ajarkan teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri
Anjurkan menggunakan analgetik
secara tepat
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian analgetik

SIKI : Pemberian Analgesik


Observasi
Identifikasi karakteristik nyeri
Identifikasi riwayat alergi obat
Identifikasi kedsesuaian jenis
analgesik dengan tingkat
keparahan nyeri
Monitor TTV sebelum dan sesudah
pemberian analgesik
Monitor efektifitas analgesik
Terapeutik
Dokumentasikan respons terhadap
efek analgesik dn efek yang tidak
diinginkan
Edukasi
Jelskan efek terapi dan efek
samping obat
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian dosis dan
jenis analgesik
SIKI : Terapi Akupresur
Observasi
Periksa kontraindikasi
Periksa tingkat kenyamanan
psikologis dengan sentuhan
Periksa temoat yang sensitif untuk
dilkukan oenekanan dengan jari
Identifikasi hasil yang ingin
dicapapai
Terapeutik
Tentukan titik akupuntur, sesuai
dengan hasil yang dicapai
Perhatikan isyarat verbal atau non
verbal untuk menentukan lokasi
yang diinginkan
Rangsang titik akupresur dengan
jari atau ibu jari dengan kekuatan
tekanan yang memadai
Lakukan akupresur setiap hari
dalam satu pekan pertama untuk
mengatasi nyeri
Edukasi
Anjurkan untuk rileks
Ajarkan keluarga atau orang
terdekat melakukan akupresur
secara mandiri
Kolaborasi
Kolaborasi dengan terapis yang
tersertfikasi

4 Intoleransi aktivitas Tujuan : Setelah dilakukan SIKI : Manajemen Energi


bd perawatan selama 3x24 jam Observasi
ketidakseimbangan pasien menunjukkan Identifikasi gangguan fungsi tubuh
antara suplai dan peningkatan aktivitas secara yang mengakibatkan kelelahan
kebutuhan o2, bertahap sesuai kriteria hasil. Monitor kelelahan fisik dan
kelemahan dd SLKI : Toleransi Aktivitas emosional
mengeluh lelah, 1. Kemudahan dalam Monitor pola dan jam t9idur
frekuensi jantung melakukan aktivitas Monitor lokasi dan
meningkat dari sehari-hari meningkat ketidaknyamanan selama
kondisi istirhat, 2. Keluhan lelah menurun melakukan aktivitas
iskemi/aritmia 3. Dispnea saat aktivitas Terapeutik
4. Dipsnea setelah Sediakan lingkungan nyaman dan
aktivitas rendah stimulus
5. Aritmia saat aktivitas Lakukan latihan rentang gerak
6. Aritmia setelah aktivitas pasif dan atau aktif
7. EKG iskemia membaik Berikan aktivitas distraksi yang
menyenangkan
Fasilitasi duduk di sisi tempat tidur,
jika tidak dapat berpindah atau
berjalan
Edukasi
Anjurkan tirah baring
Anjurkan melakukan aktivitas
secara bertahap
Anjurkan mengubungi perawat jka
tanda dan gejala kelelahan tidak
berkurang
Ajarkan stategi koping untuk
mengurangi kelelahan

Anda mungkin juga menyukai