A. PENGKAJIAN
1. Identitas Klien
a. Nama : An. S
b. Usia : 3 tahun
2. Status Kesehatan
a. Keluhan utama : Batuk berbunyi grok grok dan sesak napas
b. Kualitas : Terasa sangat berat di dada dan sulit bernapas serta
sulit berbicara
c. Upaya yang telah dilakukan : Tiga minggu yang lalu klien telah dibawa
berobat kePuskesmas, dan satu minggu yang lalu ke dokter namun keluhan
hanya sedikit mereda
d. Lama keluhan : Keluhan batuk dirasakan sejak 1 bulan yang lalu
e. Diagnosa Medis : Bronchitis kronis.
f. Riwayat kesehatan saat ini : Pasien mengeluh batuk berbunyi grok-grok
dan sesaknapas, setelah dibawah ke Puskesmas dan dibawa ke dokter
keluhan pasien hanya sedikit mereda.
g. Riwayat Kesehatan Dahulu :
a. Alergi : Suhu dingin (pilek apabila terpapar suhu dingin)
b. Imunisasi : Imunisasi dasar lengkap
h. Riwayat Kesehatan Keluarga: Ayah pasien seorang perokok.
i. Riwayat Lingkungan : Pasien tinggal di perumahan padat penduduk
(ventilasiudara kurang baik).
3. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum:
a. Kesadaran : Kompos mentis
b. TTV : - Tekanan darah: 110/70 mmHg - Suhu: 37,8oC
- Nadi : 86x/menit - RR: 30x/menit
b. Konjungtiva anemis
c. Mukosa bibir lembab
d. Pengembangan dinding dada simetris
e. Penggunaan otot bantu napas (+)
f. Bunyi paru sonor
g. Rh (+) di seluruh lapang paru
4. Pemeriksaan Penunjang
a. Hasil pemeriksaan penunjang (foto thoraks): Bronchitis kronis.
5. Terapi yang Diberikan
a. Terapi oksigen 4 lpm
b. Cefotaxime 3x300 mg
c. Dexamethasone 3x2 mg
d. Nebulisasi 2x (ventolin+pulmicort+ns)
B. ANALISA DATA
Mengiritasi jalan
nafas
Do:
Inflamasi
Batuk grok grok
Bronchial
menyempit dinding
bronchial menebal
dan mukus
menyumbat airway
Ketidakefektifan
bersihan jalan nafas
2. Ds: Mukus lebih banyak, Gangguan pertukaran gas
terjadi dalam waktu
- Sesak napas yang lama
- Sulit bernapas
- Batuk berbunyi grok-
Alveoli rusak &
grok fibrosis
Do:
Do:
Hiperventilasi Paru
- TD 110/70 mmHg
- N 86x/mnt
- RR 30x/mnt Atelektasis
0
- S 37,8 C
- Pengembangan
dinding dada simetris Hipoksemia
- Penggunaan otot
bantu nafas (+),
- Bunyi paru sonor Meningkatnya
No Indikator 1 2 3 4 5
1 Frekuensi pernafasan
2 Irama pernafasan
3 Kedalaman inspirasi
No Indikator 1 2 3 4 5
Mengidentifiasi faktor faktor resiko
1. Buka jalan nafas dengan teknik chin lift atau jaw thrust, sebagaimana mestinya
2. Posisikn pasien untuk maksimalkan ventilasi
3. Identifikasi kebutuhan aktual/potensial pasien untuk memasukkan alat
membuka jalan nafas
4. Memasukkan alat Nasopharingeal airway ( NPA ) atau oropharingeal airway (
OPA ), sebagaimana mestinya
5. Buang sekret dengan mempotivasi pasien untuk melakukan batuk atau
menyedot lendir
6. Auskultasi suara catat area ventilasinya menurun atau tidak ada adanya suara
tambahan
7. Kelola penggunaan bronkodilator sebagaimana mestinya
8. Posisikan untuk meringankan sesak nafas
9. Monitor status pernafasan dan oksigenasi sebgaimana mestinya
3. pH arteri
4. Keseimbangan ventilasi dan perfusi
5. Saturasi oksigen
6. Dispnea saat istirahat
7. Hasil rontgen dada
Keterangan: 1= deviasi berat / sangat berat
2= deviasi cukup berat / berat
3= deviasi sedang / cukup
4= deviasi ringan / ringan
5= tidak ada deviasi / tidak ada
NOC: Status Pernapasan
No. Indikator 1 2 3 4 5
5. Frekuensi pernapasan
No Indikator 1 2 3 4 5 Ket.
1 Penggunaan 1. Deviasi berat dari kisaran normal
pernafasan 2. Deviasi yang cukup berat dari
2 Suara nafas tambahan kisaran normal
3 Dispnea saat istirahat 3. Deviasi sedang dari kisaran normal
4. Deviasi ringan dari kiaran normal
4 Restraksi dinding dada 5. Tidak aa deviasi dari kisaran normal
5 Gangguan vokalisasi
No Indikator 1 2 3 4 5 Ket.
1 Frekuensi pernafasan 1. Deviasi berat dari kisaran normal
2 Irama pernafasan 2. Deviasi yang cukup berat dari
kisaran normal
3 Kedalaman inspirasi 3. Deviasi sedang dari kisaran normal
4. Deviasi ringan dari kiaran normal
5. Tidak aa deviasi dari kisaran normal