Anda di halaman 1dari 6

ANALISA SINTESA TINDAKAN

PRAKTIK KLINIK KEPERATAN KRITIS

Nama : Ruang : ICU/HCU

Prodi : Profesi Ners Tanda Tangan :……………………………

Hari / Tanggal : Senin, 27 Mei 2019

A. JENIS TINDAKAN

Close suction melalui ETT

B. PENGERTIAN

Close Suction merupakan kanul dengan sistem tertutup yang selalu terhubung
dengan sirkuit ventilator dan penggunaanya tidak perlu membuka konektor sehingga
aliran udara yang masuk tidak terinterupsi.
CSS digunakan pada pasien yang terpasang endotracheal atau ventilator,
terutama dalam pencegahan hipoxemia dan infeksi nosokomial VAP. Closed Suction
System digunakan untuk mencegah kontaminasi udara luar, kontaminasi pada petugas
dan pasien, mencegah kehilangan suplai udara paru, mencegah terjadinya hipoksemia,
mencegah penurunan saturasi oksigen selama dan sesudah melakukan suction, menjaga
tekanan positive pressure ventilasi dan PEEP, terutama pasien yang sensitif bila lepas
dari ventilator seperti pasien apneu atau pasien yang butuh PEEP tinggi.
Closed Suction System merupakan salah satu penggunaan ventilasi mekanik
yang menimbulkan efek samping dan komplikasi, salah satunya adalah infeksi jalan
nafas. Infeksi jalan nafas yang berhubungan dengan pemakaian ventilator dikenal
dengan Ventilator Assisted Pneumonia. Hal ini diakibatkan salah satunya karena
tindakan suction yang dilakukan untuk mempertahankan efektifnya jalan nafas,
merangsang batuk, membersihkan sekret pada pasien yang terpasang endotracheal tub.
Namun dengan menggunakan CSS, pasien dapat mempertahanakan volume
tidal, konsentrasi oksigen, dan Positive End Expiratory Pressure (PEEP) disampaikan
oleh ventilator saat dilakukan suction. Pada akhirnya, hal ini akan mengurangi
terjadinya hipoksemia pada induced suction.
Keuntungan lain dalam penggunaan CSS adalah dapat menurunkan resiko
infeksi, bahkan ketika selang suction yang sama digunakan berkali-kali. Hal ini
disebabkan karena selang suction berada dalam kantong plastik / catheter sleeve.
Sehingga perawat tidak perlu menyentuh selang suction dan sirkuit ventilator dapat
tertutup

C. TUJUAN TINDAKAN

Tindakan suction dilakukan untuk menghisap lendir yang ada pada jalan nafas sehingga
jalan nafas tidak tersumbat, agar kebutuhan oksigenasi terpenuhi secara maksimal, serta
membebaskan jalan napas dari lendir/sekret yang menyumbat/menumpuk

D. INDIKASI
1. Pasien yang pita suaranya tidak dapat tertutup karena kelemahan otot epiglotis.
2. Pasien yang koma dengan produksi sputum meningkat.
3. Pasien yang tidak bisa batuk karena kelumpuhan dari otot pernafasan.
4. Bayi atau anak dibawah umur 2 tahun dengan produksi sputum meningkat.
5. Pasien yang sekretnya sangat banyak dan kental, dimana dia sendiri sulit
untuk mengeluarkannya.

E. PROSEDUR TINDAKAN

SOP prosedur tindakan terlampir

F. PELAKSANAAN TINDAKAN

Tindakan dilakukan pada tanggal 27 Mei 2019 pada Tn. M dengan dx. CKD + HD reg +
ALO + gagal nafas terpasang ventilator dengan mode SIMV+

1. ANALISIS (Kesenjangan Teori/SOP – Realita, Pemecahan masalah)


Tidak ada kesenjangan antara teori dengan realita atau kenyataan dilapangan

2. EVALUASI DIRI
Dalam melakukan tindakan close suction mahasiswa sudah mampu melakukan sendiri
Lampiran

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

CLOSE SUCTION SYSTEM

Pengertian Suctioning merupakan tindakan mengangkat sekresi yang terdapat pada


dinding bronchus atau trachea. Tindakan ini dilakukan pada pasien yang
terpasang ET, TT.

Indikasi 1. Pasien tidak sadar dengan penumpukan sekret berlebih


2. Suara nafas gurgling

Tujuan 1. Mengangkat secret yang tidak bisa dikeluarkan sendiri atau


dibatukkan oleh pasien.
2. Mengurangi penumpukan CO2 di paru – paru.
3. Mencegah terjadinya bronchopneumonia.
4. Memperlancar sirkulasi dan perfusi ke seluruh jaringan
Persiapan 1. Kateter suction/ closed suction (diemeternya tidak > 50% diameter
tempat dan alat ETT), neonatus (0 – 28 hari) ukuran 5-6, bayi (1 bln-1 th) ukuran 6-
8, anak (6-12 th) ukuran 8-10, dewasa 10-16
2. Sarung tangan steril 1 buah dan masker
3. Alat suction sentral atau portable
4. NaCl 0.9% 25 cc.
5. Spuit disposable 10 cc 1 buah
6. Cek fungsi suction dan resusitator bag
7. Set tekanan suction; dewasa (80 – 120 mmHg), neonatus ( 30-60
mmHg ), bayi-anak (60-80 mmHg).
Persiapan pasien 1. Jelaskan pada pasien prosedur tindakan dan tujuan tindakan itu
dilakukan
2. Kaji bunyi nafas pasien dengan mengauskultasi dada pasien.
3. Posisikan pasien yang aman atau semi fowler

Pelaksanaan 1. Cuci tangan.


2. Jelaskan prosedur pada pasien.
3. Observasi saturasi, nadi, pernapasan, tekanan darah, dan irama
EKG.
4. Gunakan masker
5. Beri hiperoksigenasi pasien dengan memasang fraksi O2 100% atau
set suction preparation pada ventilator 30-60 detik
6. Hidupkan mesin suction dan atur tekanan dewasa (80-120 mmHg),
bayi ( 30-60 mmHg ) dan anak (60-80 mmHg).
7. Buka kateter suction
8. Gunakan sarung tangan steril pada tangan yang dominan.
9. Ambil kateter suction yang steril dengan tangan yang menggunakan
sarung tangan steril.
10. Gunakan tangan yang tidak menggunakan sarung tangan untuk
menghubungkan selang suction dengan kateter suction, pertahankan
kateter suction dalam kondisi tetap steril.
11. Lepas flexi tube ventilator dari ETT/TT pasien, gunakan tangan
yang tidak steril.
12. Masukkan kateter suction dengan cepat dan hati-hati ke dalam
ETT/TT hingga menyentuh karina, tarik kateter suction hnggga 3
cm kemudian dengan cara rotasi tarik kateter keluar. Bila slem
kental, beri Normal saline 2 cc untuk membantu mengencerkan
sekret. Lama prosedur tidak boleh lebih dari 10 detik. Lakukan
kembali hiperoksigenisasi selama 30 detik. Ulangi bila perlu.
13. Ganti selang kateter, lakukan suction pada area mulut dan
nasofaring.
14. Bilas kateter suction dengan cairan desinfektan
15. Sambungkan kembali flexi tube dengan ETT/TT, beri model
pernafasan yang sesuai untuk pasien.
16. Rapihkan alat-alat, dokumentasikan dalam lembar observasi dan
implementasi harian ICU. Catat warna, jumlah dan kekentalan.
17. Jika menggunakan closed suction, gunakan sarung tangan non steril
kemudian atur closed suction pada posisi on, sambungkan ujung
closed suction dengan selang suction. Kemudian masukkan kateter
closed suction ke dalam ETT sampai pangkalnya. Tarik kateter
closed suction sambil menarik mundur knop konektor closed
suction sehingga sekret terhisap.
18. Bilas kateter dengan NaCl 0.9% sampai bersih.

Evaluasi Monitor TTV setelah suctioning

Monitor saturasi oksigen

kaji suara nafas

Daftar Pustaka 1. Hammad. 2016. Pendekatan Clinical Pathway dalam Praktik


Keperawatan Gawat Darurat. Madiun : CV radius
2. Talesfon, J. (2010), Clinical Psychomotor Skills, Assessment tools
for nursing student, 4 th ed. Australia : Cengange Learning.

Anda mungkin juga menyukai