SERVO 900
Pengertian
Memberikan bantuan pernafasan dengan menggunakan alat bantu pernafasan
Tujuan
-
Prosedur
A. Tahap Persiapan :
Persiapan Alat :
1. Main unit ventilator
2. Set tubing ventilator
3. Humidifier
4. Test lung
5. Aquadest steril
6. Ambu bag
7. Emergency Trolley
II.
Pemasangan
1. Pasang set tubing ventilator, humidifier, test lung.
2. Sambungkan ventilator ke sumber listrik
3.
Set tombol utama di belakang ventilator dengan cara menarik dulu baru
menekan ke atas.
Set PRESET INSP. MIN. VOL. Pada 7,5 L/menit, constant flow,
BREATHS/MIN 10, INSP.TIME 25 % dan PAUSE TIME 30%.
Pada Lower alarm limit : Putar tombol LOWER ALARM LIMIT pada 7,5
l/menit, yakinkan alarm akan menyala pada kisaran 7,5 0,5 l/menit
Pada Upper Alarm Limit : Putar tombol UPPER ALARM LIMIT pada 7,5
l/menit, yakinkan alarm akan menyala pada kisaran 7,5 0,5 l/menit
13. O2 alarm
a. Set tombol parameter pada O2 CONC. %
b. Set mixer O2 pada 40% sehingga terbaca pada display
c.
Putar tombol LOWER ALARM LIMIT searah jarum jam , yakinkan alarm
menyala pada kisaran 36 44 %, lalu putar kembali ke 18%
d.
Putar tombol UPPER ALARM LIMIT berlawanan arah jarum jam, yakinkan
alarm akan menyala pada kisaran 36-40%, lalu putar kembali ke 100%.
Nilai akan terbaca pada display sesuai dengan nilai yang di set pada
tombol BREATHS/MIN
f.
Mode Ventilator
A. VOLUME CONTROL atau VOL. CONTR. + SIGH
1. Set WORKING PRESSURE pada 60
2. Set mode VOL. CONTR. Atau VOL. CONTR. + SIGH
3. Set MINUTE VOLUME : 5-10 cc/kg BB x RR
4. Set kurva aliran flow inspirasi
5. Set frekuensi nafas BREATHS/MIN : 12 20x/menit
6. Set INSP. TIME % :25 %
7. Set PAUSE TIME % : 10 %
8. Set Mixer O2 : 35 100 %
9.
C. PRESS. SUPPORT
1. Set WORKING PRESSURE
2. Set mode PRESS. SUPPORT
3. Set BREATHS/MIN
4. Set Mixer O2
5. Set O2 LOWER ALARM LIMIT dan UPPER ALARM LIMIT O2 CONC
6. Set parameter selector
7. Set INSP. PRESS LEVEL
8. Set PEEP
9. set UPPER PRESS.LIMIT untuk AIRWAY PRESSURE
10. Set TRIG. SENSITIVITY
11. Set skala INFANTS/ADULTS
12. Sambungkan ke pasien dan cek pasien dapat men-trigger ventilator,
sesuaikan INSP. PRESS LEVEL sehingga tidal volume terpenuhi
13. Set LOWER ALARM LIMIT dan UPPER ALARM LIMIT untuk EXPIRED
MINUTE VOLUME
D. SIMV
1. Set WORKING PRESSURE pada 60
2. Set mode SIMV
3. Set frekuensi nafas, LOW RATE/HIGH RATE
4. Set SIMV BREATHS/MIN
5. Set PRESET INSP. MIN. VOL. L/m
6. Set Respirasi rate BREATHS/MIN
7. Set INSP. TIME %
8. Set PAUSE TIME %
9. Set mixer O2
10. Set LOWER ALARM LIMIT dan UPPER ALARM LIMIT O2 CONC.%
11. Set parameter
A. PENGERTIAN
Pemasangan Endotracheal Tube (ETT) atau Intubasi adalah memasukkan pipa jalan nafas buatan
kedalam trachea melalui mulut. Tindakan Intubasi baru dapat di lakukan bila : cara lain untuk
membebaskan jalan nafas (airway) gagal, perlu memberikan nafas buatan dalam jangka panjang,
ada resiko besar terjadi aspirasi ke paru.
B. TUJUAN
1. Membebaskan jalan nafas
2. Untuk pemberian pernafasan mekanis (dengan ventilator).
3. Mandrin
4. Xylocain jelly
5. Sarung tangan steril
6. Xylocain spray
7. Spuit 10 cc
8. Orofaringeal tube (guedel)
9. Stetoskop
10.Bag Valve Mask (ambubag)
11. Suction kateter
12. Plester
13. Gunting
14.Masker
D. PERSIAPAN TINDAKAN
masukan blade pelan-pelan menyusuri dasar lidah-ujung blade sudah sampai di pangkal
lidah- geser lidah pelan-pelan ke arah kiri
masukkan dari sudut mulut kanan arahkan ujung ETT menyusur ke rima glotis masuk ke
cela pita suara
cabut stylet
cek adakah suara keluar dari pipa ETT dengan Menghentak dada pasien dengan ambu
bag
cek ulang dengan stetoskop dan dengarkan aliran udara yang masuk leawt ETT apakah
sama antara paru kanan dan kiri
o
6. Pernafasan yang adekuat dapat di monitor melalui cek BGA (Blood Gas Analysis) 1jam
setelah intubasi selesai
7. Mencuci tangan sesudah melakukan intubasi
8. catat respon pernafasan pasien pada mesin ventilator