Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

ASMA BRONKIAL

Disusun oleh :
Syukur Nur Muhammad Daulay
181633
3A Keperawatan

POLITEKNIK KESEHATAN KARYA HUSADA YOGYAKARTA


Jl. Tentara Rakyat Mataram No. 11 B Yogyakarta
Tahun 2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN PEMBERIAN MP ASI PADA BAYI

Topik : Penyuluhan Asma Bronkial pada Anak

Hari, Tanggal : Selasa, 05 Januari 2021

Waktu : 10.00 – 10.30 (30 menit)

Penyaji : Syukur Nur Muhammad Daulay

Tempat : Rumah Keluarga Tn. S

A. LATAR BELAKANG

Asma bronkial merupakan penyakit kronik yang sering dijumpai pada


anak maupun dewasa di negara berkembang maupun negara maju. Sejak
dua dekade terakhir, dilaporkan bahwa prevalensi asma bronkial meningkat
pada anak maupun dewasa. Prevalensi total asma bronkial di dunia
diperkirakan 7,2 % (6% pada dewasa dan 10% pada anak). Prevalensi
tersebut sangat bervariasi pada tiap negara dan bahkan perbedaan juga
didapat antar daerah di dalam suatu negara. Prevalensi asma bronkial di
berbagai negara sulit dibandingkan, tidak jelas apakah perbedaan angka
tersebut timbul karena adanya perbedaan kritertia diagnosis atau karena
benar-benar terdapat perbedaan (IDAI, 2010).
Asma bronkial memberi dampak negatif bagi kehidupan pengidapnya,
seperti menyebabkan sering tidak masuk sekolah atau kerja dan membatasi
kegiatan olahraga serta aktifitas dari individu maupun seluruh keluarganya.
Pada anak- anak, biaya tidak langsung meningkat jika anak dirawat sehingga
menggangu pekerjaan keluarga. Menurut sumber, di Amerika tiap harinya
30.000 orang kambuh, 40.000 orang tidak masuk kerja dan sekolah dan
5.000 orang masuk Instalasi Gawat Darurat (IGD) akibat asma bronkial. Anak
dengan asma bronkial membutuhkan biaya kesehatan 2,8 kali lebih tinggi
daripada anak tanpa asma bronkial (CDC, 2010).
Berdasarkan penelitian sebelumnya, karakteristik asma bronkial pada
anak digambarkan melalui faktor-faktor risiko yang terdapat pada anak
penderita asma bronkial. Faktor risiko asma bronkial adalah berbagai faktor
yang dapat mempengaruhi terjadinya serangan asma bronkial, kejadian
asma bronkial, berat ringannya penyakit, serta kematian akibat penyakit
asma bronkial. Beberapa faktor tersebut sudah disepakati oleh para ahli,
sedangkan sebagian lain masih dalam penelitian. Faktor-faktor tersebut
antara lain adalah jenis kelamin, usia, sosio-ekonomi, alergen, infeksi, atopi,
lingkungan, dan lainlain (IDAI, 2010).

B. TOPIK
Penyuluhan tentang Asma Bronkial

C. SASARAN
Anak dan Keluarga

D. TUJUAN
1. Tujuan umum
Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit diharapkan
keluarga Tn. K dapat mengetahui tentang penyakit asma bronkial
pada anak
2. Tujuan khusus
a. Menjelaskan pengertian asma bronkial
b. Menyebutkan penyebab asma bronkial
c. Menyebutkan tanda dan gejala asma bronkial
d. Menjelaskan cara pencegahan asma pada anak
e. Menjelaskan cara penanganan asma pada anak
f. Mendemonstrasikan salah satu tindakan keperawatan

E. MATERI
1. Terlampir

F. METODE
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Demonstrasi

G. MEDIA
1. Leaflet

H. WAKTU PELAKSANAAN

No Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan peserta


1. 1 menit Pembukaan 1. Menyampaikan salam
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan
2 10 menit Pelaksanaan 1.Menjelaskan dan
menguraikan materi
asma bronkial yang di
sampaikan
2.Memberikan
kesempatan kepada
peserta untuk
bertanya
3. Menjawab
pertanyaan peserta
yang belum jelas
3. 5 menit Evaluasi 1. feedback
4. 5 menit Terminasi 1.Menyimpulkan hasil
dari penyuluhan
2. mengakhiri kegiatan
(salam)

I. Evaluasi
Standart Persiapan
a. Menyiapkan materi penyuluhan
b. Menyiapkan tempat
c. Menyiapkan leaflet

Standart Proses

a. Membaca buku referensi tentang asma bronkial


b. Memberi penyuluhan tentang asma bronkial pada anak

Evaluasi hasil

a. Orang tua anak mampu mengetahui tentang pengertian asma


bronkial
b. Orang tua mampu mengetahui tentang faktor penyebab asma
bronkial
c. Orang tua mampu mengetahui tentang pencegahan asma bronkial
pada anak
d. Orang tua mampu mengetahui tentang cara penanganan asma
bronkial

Lampiran
1. Pengertian Asma Bronkial
asma merupakan suatu penyakit saluran pernafasan yang
mengalami penyempitan karena hipereaktivitas oleh faktor risiko
tertentu. Penyempitan ini bersifat sementara serta menimbulkan
gejala sesak nafas dan mengi.

2. Etiologi
Menurut Wijaya & Putri (2014) etiologi asma dapat dibagi atas :
a. Asma Ekstrinsik/alergi
Asma yang disebabkan oleh alergen/penyebab alergi yang
diketahui semenjak anak-anak. Seperti : debu, serbuk, bulu
halus, dan binatang.
b. Asma Instrinsik/idiopatik
Asma yang tidak ditemukan faktor pencetus yang jelas, tetapi
ada faktor-faktor non spesifik seperti ; flu, latihan fisik,
kecemasan atau emosi yang sering memicu asma. Asma ini
sering muncul sesudah usia 40 tahun setelah menderita infeksi
sinus.
c. Asma campuran
Asma yang timbul karena adanya komponen ekstrinsik dan
intrinsik.

3. Tanda dan Gejala


Menurut Brunner & Suddarth, 2011
Gejala Asma Bronkial yang terjadi secara reversibel dan episodik
berulang.
- Batuk-batuk pada pagi hari, siang hari, dan malam hari
- Sesak napas
- Ada suara nafas tambahan (wheezing atau mengi)
- Rasa tertekan didada
- Gangguan tidur

4. Pencegahan Asma pada Anak


a. Mencari Faktor pencetus (penyebab alergi) tes alergi
b. Menghindari faktor penyebab alergi
c. Tingkatkan kesehatan optimal
d. Berikan makanan dan minuman bergizi
e. Istirahat cukup, tidur, da olahraga teratur
f. Minum cukup
g. Hindari rokok

5. Penanganan Pertolongan pertama


a. Tenangkan anak
b. Berikan ruang cukup lapang/tidak dikrumuni
c. Berikan posisi nyaman (tinggikan bagian kepala dengan 2-3
bantal
d. Beri dan bantu anak menggunakan obat semprot inhaler
e. Coba mengajak anak untuk bernafas dalam-dalam
f. Usahakan memberikan ventilasi udara yang baik
g. Jika 3 menit tidak aa perubahan, coba berikan obat inhaler lagi
h. Jika masih belum memberikan pengaruh atau tambah parah
setelah 5 menit, coba untuk memberikan obat semprot setiap 5-
10 kali sambil membawa anak ke dokter untuk mendapatkan
pertolongan medis
i. Mengatasi serangan akut
Langkah-langkah :
a. Tak perlu panik, minta anak untuk bernafas teratur dan berikan
air putih hangat untuk minum
b. Jika tidak ada perubahan, segera bawa anak ke klinik terdekat.

Anda mungkin juga menyukai