Anda di halaman 1dari 5

Analisa Sintesa

Pemeriksaan GDS (Gula Darah Sewaktu) Pada Klien Dengan Diabetes Melitus
di Ruang IGD RSUP Dr. Karyadi

Desilva Setia Anggraeni


G3A018093

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN


UNIVERSITAS MHAMMADIYAH SEMARANG
2019
LAPORAN ANALISA SINTESA

Nama Mahasiswa : Desilva Setia Anggraeni Ruang : IGD


NIM : G3A018093 Tanggal : 22 September 2019

1. Identitas Klien
Nama : Ny. N
No CM : C684337
2. Diagnosa Medis
Diabetes Mellitus
3. Dasar Pemikiran
Pada diabetes melitus tipe II terdapat dua masalah utama yang berhungan dengan
insulin, yaitu resistensi insulin dan gangguan sekresi insulin. Normalnya insulin akan terikat
dengan reseptor khusus pada mukosa sel. Resistensi insulin pada DM tipe II disertai dengan
penurunan sekresi atau reaksi intrasel. Dengan demikian insulin menjadi tidak efektif untuk
menstimulasi pengambilan glukosa oleh jaringan. Diabetes melitus merupakan kelainan
neterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar gula dalam darah/ hiperglikemia. Glukosa
secara normal bersirkulasi dalam jumlah tertentu dalam darah. Glukosa dibentuk oleh hati
dari makan yang dikonsumsi. Insulin, yaitu suatu hormon yang diproduksi oleh pangkreas,
mengendalikan kadar gula dalam darah dengan mengatur produksi dan penyimpanannya.
Pada diabetes melitus, kemampuan tubuh untuk bereaksi terhadap insulin dapat
menurun atau pankreas dapat menghentikan sama sekali produksi insulin. Keadaan ini dapat
menimbulkan hiperglikemia yang dapat mengakibatkan komplikasi metabolik akut seperti
diabetes ketoasidosis dan sindrom hiperglikemik hiperosmoler non ketosik (HHNK).
Hiperglikemia jangka panjang dapat ikut menyebabkan komplikasi mikrovaskuler yang
kronis (penyakit ginjal dan mata) dan komplikasi neuropati (penyakit pada saraf).
Jadi, pengukuran gula darah sewaktu sangat penting guna untuk menegakkan suatu
diagnosa dan perencanaan tindakan selanjutnya.
A. Analisa Sintesa
Riwayat diabetes militus

Penurunan kesadaran

Dapat dilakukan pemerikasaan GDS untuk membantu menegakan diagnosa


B. Tindakan Keperawatan Yang dilakukan
Cek Gula darah sewaktu berguna untuk mengetahui kadar gula dalam darah pasien.

C. Diagnosa Keperawatan
Perfusi jaringan cerebral berhubungan dengan Diabetes Militus (Hipoglikemi)

D. Data Fokus
Ny. N 65 tahun dibawa ke ruang IGD dengan diagnosa medis sementara
hiperglikemia, kesadaran somnolent, GCS : E3 M4 V2, akral dingin, pasien tampak pucat
dan terbaring lemas, mukosa pasien kering, pasien tampak tremor.

E. Prinsip-Prinsip Tindakan Keperawatan


1. Proteksi diri dengan handscoon
Rasional : meminimalkan resiko kontaminasi dan mencegah masuknya kuman
kedalam tubuh
2. Memberikan penjelasan dan meminta persetujuan tindakan
Rasional : pasien dan keluarga mengetahui dan mengizinkan tindakan yang akan
dilakukan
3. Menyiapkan peralatan yang diperlukan
Rasional : memudahkan ketika tindakan
4. Jarum penusuk harus steril
Rasional : meminimalkan masuknya kuman/mikroorganisme
5. Disinfeksi jari yang akan ditusuk
Rasional : membersihkan jari dari kuman sebelum di tusuk
6. Oleskan darah ke stick dan tunggu hasil
Rasional : mengetahui hasil GDS pasien
F. Tujuan Tindakan
Mengetahui kadar glukosa dalam darah untuk menegakkan diagnose dan
memberikan terapi sesuai kebutuhan pasien

G. Bahaya Yang Mungkin Terjadi Akibat Tindakan Tersebut dan Cara Pencegahannya
1. Bahaya
Bila jarum yang digunakan untuk menusuk tidak steril bisa menyebabkan infeksi
dan jika tindakan tidak sesuai SOP bisa menyebabkan kesalahan dalam hasil GDS
sehingga menyebabkan salah diagnose serta salah intervensi.
2. Pencegahan
Berhati-hati dalam melakukan tindakan dan melakukan tindakan sesuai SOP.
H. Evaluasi (Hasil Yang Didapatkan dan Maknanya)
S : Pasien mengatakan masih lems dan lelah
O : Keadaan umum lemah, hasil GDS : 35 mg/dL
Kepustakaan

Maspri’s handout. 2011. Note for nurse during study

Nanda International. 2009. NURSING DIAGNOSES : Defenitions & Classifications. United


States of America: NANDA International Philadelphia

Smeltzer, Suzanne C, Brenda G bare, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &
Suddarth Edisi 8 Vol 2 alih bahasa H. Y. Kuncara, Andry Hartono, Monica Ester, Yasmin asih,
Jakarta : EGC, 2002.
Susanti, D. Buku panduan praktikum laboraturium konsep dasar keprawatan II. Yogyakarta :
PSIK Stikes A.Yani Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai