VINNY ISMAWATI
G3A020189
2021
LAPORAN ANALISIS SINTESA
1. Identitas Klien
Nama : Tn. M
No CM : 594020
2. Diagnosa Medis
Diabetes Mellitus
3. Dasar Pemikiran
Pada diabetes melitus tipe II terdapat dua masalah utama yang berhungan dengan
insulin, yaitu resistensi insulin dan gangguan sekresi insulin. Normalnya insulin akan
terikat dengan reseptor khusus pada mukosa sel. Resistensi insulin pada DM tipe II disertai
dengan penurunan sekresi atau reaksi intrasel. Dengan demikian insulin menjadi tidak
efektif untuk menstimulasi pengambilan glukosa oleh jaringan. Diabetes melitus
merupakan kelainan neterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar gula dalam darah/
hiperglikemia. Glukosa secara normal bersirkulasi dalam jumlah tertentu dalam darah.
Glukosa dibentuk oleh hati dari makan yang dikonsumsi. Insulin, yaitu suatu hormon yang
diproduksi oleh pangkreas, mengendalikan kadar gula dalam darah dengan mengatur
produksi dan penyimpanannya (Suzanne & Brenda, 2002).
Pada diabetes melitus, kemampuan tubuh untuk bereaksi terhadap insulin dapat
menurun atau pankreas dapat menghentikan sama sekali produksi insulin. Keadaan ini
dapat menimbulkan hiperglikemia yang dapat mengakibatkan komplikasi metabolik akut
seperti diabetes ketoasidosis dan sindrom hiperglikemik hiperosmoler non ketosik
(HHNK). Hiperglikemia jangka panjang dapat ikut menyebabkan komplikasi
mikrovaskuler yang kronis (penyakit ginjal dan mata) dan komplikasi neuropati (penyakit
pada saraf) (Suzanne & Brenda, 2002).
Jadi, pengukuran gula darah sewaktu sangat penting guna untuk menegakkan suatu
diagnosa dan perencanaan tindakan selanjutnya (Suzanne & Brenda, 2002).
A. Analisa Sintesa
Riwayat diabetes militus
Penurunan kesadaran
Hiperglikemia
D. Data Fokus
Tn.M, usia 48 tahun dibawa ke ruang IGD dengan keluahan deman sudah 2 hari
yang lalu, radang tenggorokan, telinga, dan lemas. Pasien mengatakan memiliki riwayat
gula. diagnosa medis sementara hiperglikemia, kesadaran composmetis, GCS : E4 M5
V6, terpasang oksigen nasal canul 5 lpm, akral hangat, pasien tampak pucat dan terbaring
lemas. Mukosa bibir kering TD : 109/69 mmHg, N: 158, S: 39,3 OC, RR : 22 x/m, SPO2 :
97 % GDS : 201.
E. Prinsip-Prinsip Tindakan Keperawatan
1. Proteksi diri dengan handscoon
Rasional : meminimalkan resiko kontaminasi dan mencegah masuknya kuman
kedalam tubuh
F. Tujuan Tindakan
Mengetahui kadar glukosa dalam darah untuk menegakkan diagnose dan memberikan
terapi sesuai kebutuhan pasien
G. Bahaya Yang Mungkin Terjadi Akibat Tindakan Tersebut dan Cara Pencegahannya
1. Bahaya
Bila jarum yang digunakan untuk menusuk tidak steril bisa menyebabkan infeksi
dan jika tindakan tidak sesuai SOP bisa menyebabkan kesalahan dalam hasil GDS
sehingga menyebabkan salah diagnose serta salah intervensi.
2. Pencegahan
Berhati-hati dalam melakukan tindakan dan melakukan tindakan sesuai SOP.
H. Evaluasi (Hasil Yang Didapatkan dan Maknanya)