N
02 METODE SBAR
DEFINISI HANDOVER
Handover adalah waktu dimana terjadi perpindahan atau transfer tanggung jawab tentang
pasien dari perawat yang satu ke perawat yang lain. Tujuan dari handover adalah
menyediakan waktu, informasi yang akurat tentang rencana perawatan pasien, terapi, kondisi
terbaru, dan perubahan yang akan terjadi dan antisipasinya.
TUJUAN DAN FUNGSI HANDOVER
B: Background
Komponen background menampilkan pokok masalah atau apa
saja yang terjadi pada diri pasien, keluhan yang mendorong
untuk dilaporkan seperti sesak nafas, nyeri dada, dan
sebagainya. Menyebutkan latar belakang apa yang
menyebabkan munculnya keluhan pasien tersebut, diagnosis
pasien, dan data klinik yang mendukung masalah pasien.
A: Assesment
Komponen assesment ini berisi hasil pemikiran yang
timbul;. Dari temuan serta di fokuskan pada problem
yang terjadi pada pasien yang apabila tidak di
antisipasi akan menyebabkan kondisi yang lebih
buruk.
R: Recommendation
Komponen recommendation menyebutkan hal-hal;
yang dibutuhkan untuk ditindak lanjuti. Apa
intervensi yang harus direkomendasikan oleh perawat.
Analisis Struktur Organisasi
Struktur Organisasi yang ada di Ruang PerawatanUmum RS
SITUASI Ruangan Hermina Depok terdiri dari seorang Kepala Ruangan,
Penanggung Jawab Shift dan Perawat Pelaksana.
PLAN
perawat dan Keperawatan kepada
pasien. perawat di ruang
3. Mempelajari pearawatan umum
perkembangan 4. Mendemonstrasikan
Of biologis atau fisik
pasien
gambaranHand Over
dengan tehnik SBAR
dalam Asuhan
ACTION
Keperawatan kepada
perawat di ruang
perawatan umum.
5. Melakukan observasi
terhadap kegiatan Hand
Over dengan tehnik
SBAR dalam Asuhan
Keperawatanyang
diterapkan perawat di
ruang perawatan umum
selama 5 hari.
6. Melakukan evaluasi
setelah dilakukan
observasi
PEMBAHASAN Hasil Pre Intervensi
Dari hasil pengamatan di RPU RS Hermina Depok yang
No Umur Pendidikan terakhir Pretest dilakukan pada tanggal 3 Mei sampai 5 Mei 2021 diperoleh
2 23 D3 69
antara shift tidak sistematis dan belum sepenuhnya menerapkan
3 25
S1 NERS
105
metode SBAR, sehingga berisiko untuk terjadinya kesalahan
D3 dan adanya informasi mengenai pasien yang tertinggal. Hal ini
4 24 73
D3
serah terima pasien belum optimal yaitu sebesar (58,3%) yang
8 24 77
D3
artinya hanya ada 7 perawat dari total 12 perawat yang ada di
9 26 101
ruang perawatan umum RS Hermina yang melakukan metode
D3
10 23 66
komunikasi SBAR dalam proses serah terima pasien antara
D3
11 25 101
shift, sehingga menimbulkan masalah dan kendala dalam
D3
12 24 78
melakukan asuhan keperawatan pada shift selanjutnya.
PEMBAHASAN
3 25
S1 NERS
105 dan penerapannya pada saat operan
4 24
D3
88 Diskusi dengan perawat ruangan dalam menerapkan
D3
5 25 102 komunikasi SBAR di ruang perawatan umum RS
S1 NERS
6 30 100
Hermina Depok dengan tujuan agar informasi yang
S1 NERS
7 27 124
disampaikan antar tim dapat tersampaikan secara
D3
8 24 103
D3
menyeluruh dan efektif sehingga mengurangi
9 26 101
D3 timbulnya masalah dan kendala dalam melakukan
10 23 102
11 25
D3
101
asuhan keperawatan pada shift selanjutnya.
D3
12 24 100
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Hasil Evaluasi
2 Ns.L √ √
3 Ns.W √ √
4 Ns.L √ √
1 Ns. R √ √
2 Sr.A √ √
Berdasarkan dari hasil evaluasi diatas, dapat disimpulkan bahwa dengan 3 Sr.A √ √
sampel perawat sebanyak 10 orang perawat, dari total sampel 12 sudah
4 Sr.M √ √
menerapkan komunikasi efektif dalam Hand Over dengan tehnik SBAR dalam
Asuhan Keperawatan pasien di RS Hermina dengan benar pada tanggal 3 Mei 5 Ns S √ √