Anda di halaman 1dari 16

PENYUSUN

Tim Dosen Pembimbing


Profesi Keperawatan gerontik

TA. 2020-2021

PEDOMAN PENULISAN
KARYA ILMIAH
PROFESI GERONTIK
TIM PENYUSUN
Ns. Maryati, S. Sos., S. Kep., MARS
Ns. Tati Suryati, M. Kep., Sp. Kep. J.
Ns. Alfonsa Reni Oktavia, S. Kep., M.K.M
Ns. Dewi Susanti, M . Kep.
Ns. Ricca Olivia N, S. Kep.

BAB I
PENDAHULUAN

A. Pengertian Karya Ilmiah


Karya Ilmiah adalah suatu karya tulis ilmiah, berupa laporan kasus yang
dibahas secara ilmiah, dimulai dari pengkajian sampai dengan evaluasi.
Karya Ilmiah Ners dilakukan selama mahasiswa menjalankan proses
pembelajaran klinik pada tahap profesi

Karya Ilmiah Ners adalah kegiatan terencana, terarah, sistematis dan


terkendali yang merupakan hasil analisis asuhan keperawatan atau
tindakan keperawatan yang disesuaikan dengan hasil penelitian terkini dan
studi pustaka yang disusun dengan menggunakan metode ilmiah

B. Tujuan Karya ilmiah


Setelah menyelesaikan Karya Ilmiah mahasiswa diharapkan:
1. Mampu melakukan analisis asuhan keperawatan dan
mengembangkan ilmu bidang keperawatan berdasarkan Evidence
Based Practice
2. Melakukan studi kepustakaan yang relevan dengan masalah yang
dianalisis
3. Menyusun dan menulis suatu karya ilmiah bidang keperawatan
4. Mempublikasikan karya ilmiah di jurnal cetak maupun elektronik

C. Materi Karya ilmiah


Permasalahan yang akan diangkat menjadi topik Karya Ilmiah
dikembangkan dari ilmu keperawatan yang terkait. Materi karya tulis
didasarkan atas data dan/atau informasi yang berasal dari hasil asuhan
keperawatan, studi kepustakaan, penelitian klinik, dan/atau penelitian di
masyarakat. Hal ini dimaksudkan agar mahasiswa memperoleh
pengalaman penerapan dari hasil penelitian yang sudah pernah dilakukan,
dan menuangkan dalam bentuk paparan karya tulis ilmiah.

BAB II
PROSES KEGIATAN PENYUSUNAN
KARYA TULIS ILMIAH

Proses penyusunan Karya Ilmiah dilakukan melalui beberapa tahap yaitu


sebagai berikut:
1. Penugasan Karya Ilmiah dalam praktek profesi Gerontik adalah
tugas kelompok selama tiga minggu melakukan praktek Ners.
2. Mahasiswa melakukan asuhan keperawatan kepada pasien/klien
masing-masing mengelola 2 klien per mahasiswa.
3. Pertemuan pertama dengan dosen pembimbing untuk menentukan
kasus yang akan dikelola dan dianalisis dengan pembimbing. Pada
pertemuan tersebut , mahasiswa berperan secara aktif menyiapkan
materi berupa study literature referensi kepustakaan yang terkait
dengan kasus yang akan dibahas.
4. Proses konsultasi penyusunan karya ilmiah dapat dilakukan
melalui metode daring berbagai media (email, media social, zoom,
g-meet).
5. Kegiatan konsultasi dengan pembimbing dilakukan 2 kali yaitu
pada awal minggu pertama, dan awal minggu kedua, seminar hasil
karya tulis ilmiah dilakukan pada akhir minggu ketiga.
BAB III
SISTEMATIKA KARYA TULIS ILMIAH

Sistematika Karya Tulis Ilmiah


Laporan Hasil Karya Tulis Ilmiah
a. Cover
b. Halaman Persetujuan
c. Kata Pengantar
d. Abstrak (satu spasi, font 11 , TNR, maksimal 250 kata)
e. Abstrac (Bahasa inggris)
f. Daftar Isi
g. Daftar tabel (bila ada)
h. Daftar lampiran (Jurnal rujukan)

BAB I Pendahuluan
a. Latar belakang
Latar belakang berisi uraian tentang kasus /masalah keperawatan yang
akan diteliti dan alasan mengapa kasus/masalah itu penting.
Kasus/masalah tersebut harus didukung oleh fakta empiris (pemikiran
induktif) sehingga jelas, ada masalah yang perlu diteliti. Tunjukkan letak
kasus/masalah yang akan diteliti dalam konteks teori (pemikiran deduktif)
dengan kasus/masalah yang lebih luas, serta peranan penelitian tersebut
dalam pemecahan permasalahannya.
Identifikasi kasus/ masalah penelitian merupakan langkah awal seorang
peneliti yang harus dilaksanakan. Masalah kesehatan atau keperawatan
terjadi apabila terdapat kesenjangan antara apa yang seharusnya ada (teori)
dengan kenyataan yang dijumpai dilapangan dan memerlukan suatu
pemecahan (Sastroasmoro dan Ismael, 1995; Praktiknya, 1993, Abedo
1974).
Dalam perumusan masalah pada karya tulis hal-hal berikut diuraikan
(MSKS) :
a. Masalah penelitian berupa kasus atau peristiwa/kejadian yang ada
dan teori atau referensi yang mendukung .
b. Skala masalah/Justifikasi berupa besarnya kasus/ masalah dan
pengaruh yang timbul terhadap kesehatan, waktu terjadi pada saat ini
(apakah semakin meningkat), tempat kejadian, karakteristik
masyarakat yang terkena. Justifikasi adalah pembenaran dan bukti
secara autentik tentang keberadaan masalah yang telah diuraikan.
Dalam paragraf ini diungkapkan kesenjangan: antara harapan dan
kenyataan, antara teori dan praktik, antara visi dengan realitas.
Selain kesenjangan perlu diungkap besar / skala masalah, artinya
seberapa besar masalah keperawatan itu dapat diangkat menjadi
masalah penelitian, yang dapat dibuktikan dengan data kualitatif
maupun kuantitatif. Data dapat diperoleh dari literatur yang terbaru,
hasil penelitian yang masih relevan dan survey awal (bukti empiris).
c. Kronologis berupa penyebab kasus/masalah keperawatan dan
dampak dari kasus/masalah tersebut yang masih dirasakan.
Kronologis berisi tentang bagaimana urutan kejadian suatu
kasus/masalah itu sampai timbulnya akibat jika masalah keperawatan
tersebut tidak ditangani (dampak). Hal ini diuraikan sesuai dengan
teori yang didapat dari literatur tentang masing-masing variabel serta
akibat jika masalah tersebut tidak diselesaikan.
d. Solusi berupa konsep pemecahan kasus/masalah yang sudah dan
akan digunakan .

Paragraf terakhir berisi tentang alternatif solusi untuk menyelesaikan


masalah dan dampak yang ditimbulkannya. Upayakan tidak hanya satu
solusi, tetapi berbagai macam solusi untuk beberapa pihak yang terkait
dengan masalah penelitian. Jelaskan bagaimana penelitian ini dapat
dipakai untuk solusi yang telah dipaparkan. Uraikan juga peran perawat
dalam solusi tersebut, sehingga peneliti sebagai perawat ingin
memperdalam pengetahuan tentang kasus ini melalui desain studi kasus.

Rumusan Masalah
Rumusan masalah adalah rumusan secara masalah konkrit yang ada,
dalam bentuk pertanyaan penelitian yang dilandasi oleh pemikiran teoritis
yang kebenarannya perlu dibuktikan dengan studi kasus yang akan
dilaksanakan.
Contoh : Apakah ada pengaruh kompres jahe terhadap skala nyeri pada
lansia dengan hipeuresemia?

b. Tujuan
Tujuan disusun dalam dua hal:
1) Tujuan umum dimaksudkan untuk mengungkap masalah secara
umum
Contoh : menjelaskan asuhan keperawatan dengan pemberian
kompres jahe pada pasien dengan masalah keperawatan nyeri akut
2) Tujuan Khusus dimaksudkan untuk dapat mengungkap spesifikasi
tujuan yang akan dianalisis
(a) Melakukan pengkajian pada klien dengan masalah …..
(b) Mengidentifikasi masalah keperawatan pada klien dengan
masalah …………
(c) Membuat intervensi keperawatan pada klien dengan
masalah ………..
(d) Mengaplikasikan ……… pada klien dengan ……untuk
………….
(e) Mengevaluasi Pengaruh ………pada klien ……..agar …….
(f) Memaparkan hasil analisis inovasi keperawatan (sebelum
dan sesudah tindakan) pada kasus berdasarkan kebutuhan
dasar manusia

c. Manfaat Penelitian
1) Manfaat Teoritis
2) Manfaat aplikatif
a) Penulis
b) Rumah Sakit/Puskesmas
c) Masyarakat/Pasien

BAB II Tinjauan Pustaka


Tinjauan pustaka memuat uraian yang sistematik tentang teori dasar yang relevan,
fakta, hasil penelitian sebelumnya, yang berasal dari pustaka mutakhir yang
memuat teori, konsep atau pendekatan terbaru yang ada hubungannya dengan
penelitian studi kasus yang dilakukan. Uraian Tinjauan Pustaka meliputi
a. Konsep dasar (Medis dan keperawatan)
1) Pengertian
2) Penyebab
3) Gejala dan Tanda Mayor atau Minor
4) Derajat/klasifikasi
5) Komplikasi
6) Pemeriksaan penunjang
7) Penatalaksanaan (Penjelasan berdasarkan inovasi keperawatan dari
jurnal penelitian terbaru minimal 5 tahun terakhir)

b. Asuhan Keperawatan berdasarkan teori


1) Fokus Pengkajian
2) Diagnosa Keperawatan (Berdasarkan diagnosa keperawatan (SDKI)
yang muncul pada pathway)
3) Intervensi sesuai dengan diagnosa yang muncul pada pathway (Berisi
penjelasan SLKI dan SIKI sesuai Penelitian terkini dari Buku Teks
mengacu diagnosa keperawatan yang muncul di point 2; mengacu
pada standar asuhan keperawatan sesuai bidang keilmuan)
4) Implementasi Keperawatan
5) Evaluasi Keperawatan (Mengacu pada SLKI)
6) Kerangka Konsep

BAB III Metode


Metode penelitian mencakup rancangan penelitian yang direncanakan untuk
melakukan studi kasus.
a. Desain penelitian karya tulis ilmiah Ners menggunakan pendekatan studi
kasus
Jenis penelitian ini adalah deskriptif dalam bentuk studi kasus untuk
mengeksplorasi masalah asuhan keperawatan klien ....
Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan asuhan keperawatan yang
meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi
b. Subjek kasus (Penjelasan responden yang dijadikan partisipan) 2 klien
Subyek penelitian yang digunakan dalam penelitian keperawatan adalah
gerontik dengan kasus yang akan diteliti secara rinci dan mendalam. Adapun
subyek penelitian yang akan diteliti minimal berjumlah dua kasus dengan
masalah keperawatan yang sama
c. Lokasi dan waktu studi kasus
Dijelaskan tentang deskriptif lokasi penelitian, jika di gerontik maka perlu
menuliskan alamat yang digunakan setingkat desa serta waktu yang
digunakan dalam penelitian.
Misalnya,
(1) pada studi kasus di RS lama waktu sejak klien pertama kali MRS sampai
pulang dan atau klien yang dirwat minimal 3 hari. Jika sebelum 3 hari klien
sudah pulang, maka perlu penggantian klien lainnya yang sejenis.
(2) Pada studi kasus di gerontik, sasarannya adalah klien dan keluarga. Lama
waktu bisa menyesuaikan sesuai dengan target keberhasilan dari tindakan,
bisa 2 sd 3 minggu (dengan mengunjungi 3 x dalam seminggu)
d. Prosedur Penelitian
Penelitian diawali dengan penyusunan makalah menggunakan metode studi
kasus. Setelah disetujui oleh pembimbing proposal maka penelitian
dilanjutkan dengan kegiatan pengumpulan data. Data penelitian berupa hasil
pengukuran, observasi, wawancara terhadap kasus yang dijadikan subyek
penelitian
e. Fokus studi kasus (Penjelasan tindakan yang diberikan)
f. Instrumen studi kasus (SOP , alat2 yg dipakai, kuesioner)
g. Metode pengumpulan data (Penjelasan jalannya pengambilan data)
1) Teknik Pengumpulan data
Pada sub bab ini dijelaskan terkait metode pengumpulan data yang
digunakan;
a. Wawancara (hasil anamnesis berisi ttg identitas klien, keluhan utama,
riwayat penyakit sekarang – dahulu – keluarga dll). Sumber data dari
klien, keluarga, perawat lainnya)
b. Observasi dan pemeriksaan fisik (dengan pendekatan: inspeksi,
palpasi, perkusi, asukultasi /IPPA/IAPP) pada sistem tubuh klien
c. Studi dokumentasi dan angket (hasil dari pemeriksaan diagnostik dan
kuesionerkuesioner dari penelitian sebelumnya yg sdh valid dan
reliabel).
2) Instrumen Pengumpulan data
Alat atau instrumen pengumpulan data mengggunakan format pengkajian
Asuhan Keperawatan sesuai ketentuan yang berlaku.
3) Penyajian dan Analisa data dalam bentuk distribusi frekuensi
Analisis data dilakukan sejak penelitian di lapangan, sewaktu
pengumpulan data sampai dengan semua data terkumpul. Analisis data
dilakukan dengan cara mengemukakan fakta, selanjutnya membandingkan
dengan teori yang ada dan selanjutnya dituangkan dalam opini
pembahasan. Teknik analisis yang digunakan dengan cara menarasikan
jawaban-jawaban dari penelitian yang diperoleh dari hasil interpretasi
wawancara mendalam yang dilakukan untuk menjawab rumusan masalah
penelitian. Teknik analisis digunakan dengan cara observasi oleh peneliti
dan studi dokumentasi yang menghasilkan data untuk selanjutnya
diinterpretasikan dan dibandingkan teori yang ada sebagai bahan untuk
memberikan rekomendasi dalam intervensi tersebut.

BAB IV . Hasil dan Pembahasan


a. Hasil Studi Kasus dan Pembahasan
1) Hasil
memuat uraian bersifat menyeluruh, mendalam dan rinci mengenai
kasus/masalah kesehatan tersebut dan menekankan pada tahap-
tahap proses keperawatan. Hasil penelitian meliputi: gambaran
lokasi penelitian, pengkajian, diagnosis keperawatan, perencanaan,
implementasi dan evaluasi selanjutnya diberikan penjelasan atau
makna pada setiap topiknya. Penyajian bisa berupa tabel atau
narasi.
2) Pembahasan
Bagian ini berisi perbandingan antara tinjauan pustaka dengan
kasus yang disajikan untuk menjawab tujuan khusus dari
penelitian. Setiap temuan perbedaan diuraikan dengan konsep.
Pembahasan disusun sesuai dengan tujuan khusus. Pembahasan
berisi tentang mengapa (why) dan How (bagaimana). Urutan
penulisan berdasarkan paragraph adalah:
1. Hasil kasus sejenis pada penelitian yang sama (fakta)
2. Penalaran kasus/masalah kesehatan secara teoritis (Teori)
3. Hasil penalaran kasus yang sama pada penelitian sebelumnya
(Opini)
Bagian ini merupakan bagian terpenting pada KTI, yang
menunjukkan tingkat penguasaan peneliti terhadap perkembangan
ilmu, paradigma, konsep dan teori, yang dipadukan dengan hasil
penelitian. Pembahasan bersifat menyeluruh dan rinci agar dapat
memahami kasus/masalah kesehatan yang diteliti secara mendalam
b. Keterbatasan studi kasus

BAB V Penutup
a. Simpulan
1) Kesimpulan
Berisi informasi yang mengacu pada tujuan khusus yang sudah
ditetapkan
2) Saran
Saran merupakan implikasi hasil penelitian terhadap pengembangan
ilmu pengetahuan dan penggunaan praktis. Sekurang-kurangnya
memberi saran bagi penelitian selanjutnya, sebagai hasil pemikiran
penelitian atas keterbatasan penelitian yang dilakukan. Saran diharapkan
spesifik mengacu pada hasil penelitian dan operasional dalam
pelaksanaannya (kapan, siapa dan dimana)

Daftar Pustaka
a. Daftar pustaka menggunakan model APA
b. Referensi yang diambil untuk bahan pustaka (buku) dengan tahun terbit
minimal 10 tahun terakhir.
c. Jurnal yang digunakan minimal 3 jurnal berbahasa Indonesia dan 3 jurnal
berbahasa inggris dengan tahun terbit jurnal minimal 5 tahun
d. Daftar pustaka tidak diperkenankan mengakses dari Blogspot, Wikipidia,
dan Wordpress

Lampiran
a. Lampiran-lampiran berisi asuhan keperawatan, catatan perkembangan pasien
setiap hari, evaluasi akhir asuhan keperawatan)
b. Lembar penjelasan responden
c. Lembar persetujuan responden
d. Kuesioner yang sudah teruji (bila ada)
e. Lembar Observasi (bila ada)
f. SOP Intervensi (bila ada)
g. Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai