Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

RISET KEPERAWATAN

DI SUSUN OLEH:

KELOMPOK 1

1. ABDUL AZIZ BASANGGA


2. BQ. HARSANI AURORA
3. NUR IKA MERDEKAWATI
4. DKK

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM

PRODI S1 KEPERAWATAN

TAHUN 2017

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
nikmat jasmani dan rohani kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Sejarah Perkembangan Riset Keperwatan tahun 1900’an”
dengan tepat waktu.
Kami menyadari dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan
dan kesalahan dalam pengetikan kata maupun muatan materi. Oleh karena itu,
kami sangat berharap masukan berupa kritik dan saran dari dosen pembimbing
agar makalah ini menjadi lebih baik.

Mataram , 9 November 2017

Penyusun

2
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Kajian ilmiah tentang ilmu keperawatan merupakan suatau keharusan bagi


para perawat Indonesia saat ini. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa belum
terdapat kejelasan yang secara empiris dapat diterima secara ilmiah oleh
masyarakat non-keperawatan. Realitas suatu ilmu, dapat dibedakan menjadi 3,
yaitu: proses, produk, dan paradigma etis. Proses merupakan suatu kegiatan untuk
memahami alam semesta dan isinya didasarkan pada tuntutan metode keilmuan
(rasionalistis dan objektif); produk adalah segala proses keilmuan harus menjadi
milik umum dan selalu terbuka untuk dikaji oleh orang lain; sedangkan paradigma
etis artinya ilmu harus mengandung nilai-nilai moral dan etika yang tidak
bertentangan dengan nilai-nilai moral yang ada di masyarakat, Perhatian utama
dari para perawat adalah menyediakan pelayanan kesehatan yang berkualitas
tinggi dan terbaru kepada klien.Bagaimana peran perawat di lingkungan
masyarakat terhadap fasilitas perawatan, atau salah satu dari banyak sekali
lingkungan praktik, harapan pokok adalah bahwa perawat akan memberikan
perawatan komprehensif dan akan terus menerus mencoba menggabungkan
pengetahuan sekarang ini ke dalam protocol taktik sehari – hari. Harapan
konsumen terhadap hambatan biaya perawatan kesehatan mengakibatkan tuntutan
yang menantang.Perawat harus meningkatkan diri mereka sendiri untuk mencari
strategi perawatan yang lebih baik dan lebih efektif dalam biaya, sementara tidak
membahayakan kebutuhan pelayanan kesehatan klien. Riset keperawatan adalah
kunci untuk menyediakan pelayanan keperawatan yang tepat. Riset ini adalah
proses yang memungkinkan banyak pertanyaan muncul dalam praktik
keperawatan sehari – hari dapat di jawab. Riset juga memberikan data yang
mencatat ke efektifan dan kemanjuran asuhan keperawatan pasien yang di
dasarkan pada informasi ini akan menjamin bahwa pelayanan yang di berikan
perawat.

3
BAB II
TINJAUAN TEORI

1. Pengertian
Penelitian merupakan terjemahan dari kata research (Inggris) yang
akhirnya diIndonesiakan menjadi RISET. Secara etimologi, riset berasal dari
dua kata yaitu ”re” yang berarti kembali atau berulang-ulang, dan ”search”
berarti mencari. Dengan demikian, riset berarti mencari makna kembali
secara berulang-ulang.
Penelitian merupakan proses ilmiah karena dalam penelitian
menggunakan ilmu dan penelitian akan menghasilkan penemuan untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan. Dalam penelitian menggunakan metode
ilmiah. Metode ilmiah merupakan proses yang teratur yang menggunakan
prinsip-prinsip ilmu, memerlukan langkah-langkah yang berurutan untuk
mencari informasi bagi pemecahanmasalah. Metode ilmiah ditandai dengan
ciri : 1) sistematis; 2) terkendali; 3) empiris (nyata); 4) generalisasi; dan 5)
formulasi teori.
Kegiatan penelitian bergerak secara sistematis dan teratur, mulai dari; 1)
penemuan masalah; 2) mengumpulkan data berdasarkan rancangan penelitian
yang tepat; 3) analisis data dan; 4) merumuskan kesimpulan hasil penelitian.
Kontrol merupakan unsur kunci dari pendekatan ilmiah. Kontrol melibatkan
pemasukan kondisi dalam situasi penelitian agar masalah dapat diperkecil dan
validitas (sahih) dan realibilitas (ketepatan) dapat tercapai. Empiris adalah
proses dimana suatu kejadian berakar dari lialitas yang objektif dan
dikumpulkan secara langsung atau tidak langsung melalui pengindraan dan
digunakan untuk perumusan masalah. Penyelidikan empiris menghasilkan
objektifitas penelitian karena gagasan/ide dicoba dalamsituasi nyata.
Generalisasi merupakan slah satu ciri metoda ilmiah , berarti penelitian tidak
menggunakan metode ilmiah untuk kejadian tertentu, tetapi harus mampu
menggunakan hasil penelitian untuk lingkup yang luas. Generalisasi
membantu perkembangan ilmu pengetahuan, memberikan penjelasan dan
prediksi untuk pristiwa yang akan terjadi.

4
Penelitian keperawatan menurut American Nurse’s Assosiation (1981)
adalah pengembangan pengetahuan tentang kesehatan dan kemajuan
kesehatan di dalam keseluruhan rentang kehidupan, merawat atau memelihara
orang yang mengalami masalah kesehatan dan ketidakmampuan baik fisik
maupun psikologis.
Penelitian keperawatan merupakan studi yang sistematis, mengkaji
masalah keperawatan atau fenomena paktik dan asuhan keperawatan melalui
studi yang kreatiif, mengawali dan mengevaluasi perubahan, mengambil
tindakan untuk menghasilkan pengetahuan baru yang berguna bagi
keperawatan.

2. Jenis Penelitian
A. Jenis penelitian digolongkan menurut jenis data yang dicari, yaitu :
1. Penelitian Kuantitatif:
1) Bersifat objektif dan sistematis.
2) Data yang dicari bersifat numerik (kuantitatif) : Nominal
(dikotomi); Ordinal (katagorikal); Interval (tidak ada nol absulut);
Rasio (Nol absulut). Terdiri dari jenis penelitian sebagai berikut.
a. Diskriftif (Non analitik) : pada populasi ; studi ekologi dan
pada individu Case report, Case series, Cross sectional.
b. Obsevasional (Analitik) Cross sectional, case control, kohor.
c. Eksperimental (Eksperimental semu/ Quasi dan Eksperiment
murni: RCT (Randomized Controlled Trial
2. Penelitian Kualitatif
1) Bersifat subjektif
2) Data yang dicari bersifat kualitatif tentang pengalaman dan
perasaan/emosi. Terdiri dari jenis penelitian :
a. Fenomenalogical
b. Grounded theory (studi pengembangan teori)
c. Ethnografi (studi suku/bangsa)
d. Historical (studi pengalaman)
e. Philosophical (studi pengetahuan)

5
B. Berdasarkan tujuan, metoda, kelengkapan, kesinambungan (waktu),
tempat dan aktivitas dan dapat digambarkan sebagai berikut.
C. Triangulasi (penggunaan lebih dari satu metode dalam mempelajari suatu
penomena melalui; Theoritical, data, invertigasi, dann sebagainya.

3. Pelaku Penelitian
Sesuai dengan hakekatnya maka penelitian bertopang pada ilmu
pengetahuan yang selanjutnya akan mengembangkan ilmu pengetahuan
tersebut karenanya penelitian harus dilaksanakann oleh orang yang memiliki
dasar ilmu yang adekut sesuai dengan bidang yang diteliti. Bahkan mutu dan
kualitas seseorang ilmuan dapat dinilai dari mutu ide dan kegiatan penelitian
yang dilakukan.
Ilmuan yang mengamalkan ilmu tertentu dalam tugas perkerjaannya
perlu mengembangkan ilmunya melalui penelitian. Dalam bidang kesehatan
(UU No.23 1992) dinyatakan ada 4 ilmu bidang kesehatan yaitu kedokteran,
keperawatan, kesehatan masyarakat dan farmasi. Penelitian adalah tulang
punggung ilmu pengetahuan karena pengetahuan berkembang dengan
penelitian, tentunya hasil penelitian tersebut harus diamalkan dalam tatanan
praktik profesi, dengan demikian akan memperbaiki mutu pelayanan profesi
termasuk keperawatan.

4. Lingkup Dan Area Penelitian Keperawatan


Lingkup penelitian keperawatan termasuk dalam penelitian kesehatan
serta bersumber pada penelitian epedemiologi kesehatan serta dalam area
penelitian keperawatan sebagai berikut;
A. Pre Klinik :
1) Keperawatan dasar
2) Dasar Keperawatan
3) Administrasi dan Manajemen Keperawatan dan Kesehatan
4) Pendidikan Keperawatan
5) Teori terkait (kedokteran, farmasi, kesehatan masyarakat, psikologi,
sosial dll)
B. Klinik:

6
1) Keperawatan Reproduksi (Maternal Perinatal)
2) Keperawatan Pediatrik
3) Keperawatan Medikal Bedah
4) Keperawatan Psikiatrik
C. Komunitas :
1) Keperawatan Keluarga
2) Keperawatan Komunitas
3) Keperawatan Gerontik dan Kelompok khusus
4) Keperawatan Kesehatan Matra dan kesehatan kerja

5. Proses (Tahapan Kegiatan) Penelitian


Proses penelitian terdiri atas 4 tahapan yang berurutan yang
direncanakan untuk menjawab pertanyaan-pernyataan penelitian atau
pemecahan masalah penelitian, yaitu;
1) Tahapan perencanaan (menyusun proposal);
2) Tahap pelaksanaan (pengumpulan data, penampilkan data);
3) Tahap analisis (mengelompokkan data, menerapkan cara perhitungan /
statistik yang sesuai, interpretasi hasil penelitian);
4) Tahap desiminasi (menyajikan hasil penelitian secara tertulis diserta
secara lisan dalam bentuk pertanggungjawaban / promosi).

1. Tahap Perencanaan (pembuatan proposal)


Tahap ini merupakan tahap yang menentukan hasil kegiatan, serta
akan berakhir dengan output berupa suatu proposal atau rancangan
penelitian dan melampaui berbagai kegiatan panjang dan sistematis.
Diawali dengan mengidentifikasi masalah penelitian dan
merumuskan masalah, menetapkan tujuan umum dan khusus serta
maksud penelitian, merujuk bahan kepustakaan, merumuskan hipotesis
(tidak semua penelitian) atau pertanyaan penelitian, menentukan
rancangan / desain serta metodologi penelitian termasuk rancangan
analisis data/hasil penelitian.
Sesuai dengan hakekat penelitian ingin menemukan,
mengembangkan dan membuktikan kebenaran maka upaya perencanaan

7
harus merujuk kepada konsep pengetahun dan teori oleh karenanya
penelusuran kepustakaan untuk mendapatkan konsep dan teori yang
sementara yang ada sebagai pijakan merupakan kegiatan yang mutlak
dilakukan. Untuk selanjutnya akan diperoleh konsep dan teori baru yang
lebih tepat tau pengtetahuan yang sesuai atau tepat guna. Kegiatan
lainnya dalam tahap ini adalah melakukan penelaahan etis dan uji coba
metodologi penelitian khususnya (instrumen atau alat pengumpul data
agar hasilnya valid dan reliabel)

2. Tahap Pelaksanaan
Kegiatan ini akan dilakukan jika prosedur administrasi telah
ditempuh dan mendapat ijin dari pihak tempat penelitian dan pihak yang
memberikan wewenang mengadakan penelitian termasuk secata etik
yaitu oleh komisi etik. Pelaksanaan penelitian dilakukan dengan teknik
yang telah ditentukan dan diujicobakan . Dalam tahap ini peneliti
mengikuti setiap rencana yang ada dalam proposal dan telah disepakati.
Apabila ada kemdala yang tidak diharapkan selama pengumpulan
data, peneliti dapat mengambil keputusan mengubah prosedur penelitian
atau tetap menerapkan sesuai proposal. Pengumpulan data dapat
dilakukan oleh asisten peneliti yang terlebih dahulu telah mendapat
pelatihan, artinya siapapun yang membantu penelitian akan tetap
mematuhi ketentuan yang ada dan telah ditetapkan dalam proposal.

3. Tahap Analisa Data


Data yang telah dihitung dan ditabulasi, dianalisis mengunakan
perhitungan/uji statistik yang sesuai (penelitian kuantitatif) dan
triangulasi (penelitian klualitatif) selanjutnya di interpretasi dan
menghasilkan temuan. Temuan penelitian perlu disentesa dengan
memadukan bersama konsep dan teori dalam studi kepustakaan
kemudian dipadukan dengan hasil penelitian terdahulu/sejenis sehingga

8
dapat menghasilkan kesimpulan. Kesimpulan yang dihasilkan dalam
tahap analisis data adalah hasil yang paling bermakna dalam penelitian.
Artinya penelitian tidak akan menghasilkan apa-apa atau tak berarti
sebelum menyimpulkan temuan penelitian.

4. Tahap Pelaporan
Penelitian sebagai metode ilmiah dalam hasanah pengetahuan perlu
disebar luaskan secara terbuka sehingga hasilnya dapat dikonsumsi
(dibaca, dipahami bahkan diterapkan untuk memperbaiki atau
meningkatkan pelayanan serta kehidupan manusia). Selain sebagai
sumber / sanggahan untuk penelitian berikutnya. Pelaporan penelitian
juga dapat dianggap sebagai bentuk pertanggungjawaban tentang apa
yang telah dilakukan, bahwa peneliti telah bersandar pada suatu konsep
dan teori yang baik dan benar menyembangkannya serta
memantapkannya. Kewajiban untuk melaporkan penelitian juga akan
membuat peneliti berhati-hati dalam memenuhi kriteria metoda ilmiah
yaitu sistematis, terkendali, empiris dan genetalisasi.

6. Perkembangan Keperawatan
A. Penelitian kep di tahun 1859
1) Riset keperawatan pada masa ini masih sangat minim.
2) Florence Nightingale (1820) adalah orang pertama yang melakukan
penelitian di bidang keperawatan semasa perang krim. Karya
pertama Florence berjudul Notes on Nursing, yang menjelaskan
aktivitas penelitian yang berfokus pada pentingnya lingkungan yang
sehat dalam mendorong kesehatan fisik dan mental pasien (patient’s
physical and mental wellbeing).
3) Florence mengidentifiksi dan mengumpulkan data tentang
lingkungan, spt ventilasi, kebersihan, temperatur atau kesterilan air
serta diet untuk menentukan pengaruhnya thd kesehatan klien.
4) Florence juga mengumpulkan data ttg morbiditas dan mortalitas
pada tentara di Perang Krim dan mengidentifikasi faktor-faktor yang

9
mempengaruhinya. Hasil penelitian tsb berhasil mengubah sikap
militer dan masyarakat dalam memelihara penderita sakit.
5) Masyarakat pun mulai menerima tanggung jawab untuk menguji
kebersihan dan kesterilan air konsumsi, perbaikan sanitasi,
mengurangi morbiditas dan mortalitas.

B. Penelitian kep di awal tahun 1900-1950


1) Pada masa ini aktivitas keperawatan masih sangat terbatas.
2) Pada era ini telah bermunculan studi di bidang pendidikan
keperawatan meski serba sedikit.
3) Studi-studi tsb mencakup Nursing Report (1912), Goldmark Report
(1923), dan Burgess Report (1926).
4) Tahun 1900, American Journal of Nursing dipublikasikan untuk
pertama kalinya.
5) Gairah peneitian di bidang kep tumbuh pada tahun1940 dan terus
beranjut hingga tahun1950-an.
6) Pada era ini penelitian terfokus pada organisasi dan layanan
keperawatan, seperti klasifikasi pasien menurut kebutuhan kep,
asuhan kep komprehensif, kepuasan pasien, dll.

C. Penelitian Kep Ditahun 1950 Sampai Thn 1960-An


1) Pada thn 1950-an penelitian kep mulai mengalami kemajuan,
penelitan menjadi prioritas pada masa ini.
2) Sekolah-sekolah keperawatan mulai memperkenalkan penelitian,
akses dan dana penelitian makin mudah diperoleh.
3) Mulai dipublikasikan jurnal Nursing Research thn 1952.
4) Tahun 1950 ANA mangadakan proyek studi selama 5 thn (five years
study) dibidang fungsi dan aktivitas kep.
5) Temuan dari hasil studi tsb adalah Twenty Thousand Nurses Tell
Their Study yg merumuskan kriteria tentang fungsi, standar dan
kualifikasi perawat prof thn 1957.

10
D. Penelitian keperawatan tahun 1970-an
1) Tercatat sebanyak 275 hasil studi yang dipublikasikan dengan
rincian:
a) 26% berkaitan dgn praktik kep
b) 46% berfokus pada teknik monitoring
c) 25% berkaitan dgn prosedur penatalaksanaan fisik.
d) 29% berkaitan dengan prosedur penatalaksanaan psikologis.
2) Tahun 1973, konferensi Diagnosa Keperawatan pertama.
3) Studi-studi dilaksanakan untuk mengidentifikasi diagnosis kep yang
tepat dan efektif.

E. Penelitian Tahun 1980-an


Beragam jurnal telah diterbitkan antara lain:
a. Cancer Nursing
b. Cardiovascular Nursing
c. Dimension of Critical Care Nursing
d. Heart dan Lung
e. Journal of Obstetric
f. Gynecology and Neonate Nursing

F. Penelitian keperawatan di tahun 1990-an


Tahun 1991 ANA merevisi Standards of Clinical Nursing Practice.
Dalam standar tersebut ANA merekomendasikan agar perawat dapat
memasukkan/melaksakan temuan ilmiah dalam praktik klinis untuk
memperbaiki kesehatan, mencegah penyakit & meminimalkan penyakit
akut/kronis.

11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian merupakan terjemahan dari kata research (Inggris) yang
akhirnya diIndonesiakan menjadi RISET. Secara etimologi, riset berasal dari
dua kata yaitu ”re” yang berarti kembali atau berulang-ulang, dan ”search”
berarti mencari. Dengan demikian, riset berarti mencari makna kembali
secara berulang-ulang.
Penelitian merupakan proses ilmiah karena dalam penelitian
menggunakan ilmu dan penelitian akan menghasilkan penemuan untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan. Dalam penelitian menggunakan metode
ilmiah. Metode ilmiah merupakan proses yang teratur yang menggunakan
prinsip-prinsip ilmu, memerlukan langkah-langkah yang berurutan untuk
mencari informasi bagi pemecahanmasalah. Metode ilmiah ditandai dengan
ciri : 1) sistematis; 2) terkendali; 3) empiris (nyata); 4) generalisasi; dan 5)
formulasi teori.

B. Saran
Diharapkan para pembaca makalah ini agar dapat meberikan masukan-
masukan ide tau gagasan untuk menambah refrensi dari makalah ini, dan juga
mahasiswa keperawatan dapat memahami tentang sejarah riset keperawatan
dan menerapkan hal-hal yang positif dalam kehidupan sehari-hari, karena
sebaik-baiknya manusia ialah yang bermanfaat bagi sesama.

12
DAFTAR PUSTAKA

Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu


Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika

Suharsimi Arikunto. 2000. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

13

Anda mungkin juga menyukai