JURUSAN EPIDE,IATOLOGI
FAKULTAS KESEHATAN &1ASyARAKAT
UNIVERSITA5 HASANUDDIN
?w7
*
s
.,.**
l
BAB I
PENDAHULUAN
,,f. kfrrBelakang
Diae seringkali dianggap sebagai penyakit di tingkat global dan
sepele, padahal
mdnd Ekta mgnunjukkan sebaliknya. Menurut catatan WHo, diare adalah penyebab
mE *rhr ftsrnatian balita di seluruh dunia dan membunuh dua juta anak di dunia setiap
trhq saangkan di Indonesia, menurut Surkesnas (2001) diare merupakan
salah satu
d* kematian kedua terbesar pada balita (.langan Anggap Remeh Diare,- Available
frtnt
- wv--dicnstore-com). Menurut catatan Unicef, setiap 30 detik ada satu balita rreninggal
[m ifue (Inisiatif Kemitraan Pemerintah-Stuasta IJnruk Cuci Tangan pafuii Sabun;
,ffi fum : www. ampl.or. id).
Di lndonesi4 sekitar 162 ribu balita meninggal setiap tahun atau sekitar 460 balita
-*? hinya- Penyakit diare di negara maju walaupun sudah terjadi perbaikan kesehatan
fu ctmri masyarakat tetapi insiden diare infeksi tetap tinggi dan masih menjadi masalah
lFdG4 Di Inggris 1 dari 5 orang menderita diare infeksi setiap
tahunnya dan I dari 6
qg Frtn yang berobat ke praktek umum menderita diare infeksi. Tingginya
kejadian
dm d ryara Barat ini oleh karena foodbome infection.s dan waterborne infectiolrs
yang
'4rrt***{ bakteri salmonella spp, canry,vlohacter jejuni, srafilococcus aureus, Bacillus
ffi" clostridiun perfringens dan Enterohemorrhagic Escherichia coli (EHEC).
Diare
l*tsi di negana berkembang. menyebabkan kematian sekitar 3 juta penduduk
setiap tahun.
ni Affia anak-anak terserang diare infeksi 7 kali setiap tahunnya di
banding di negara
frutteutbans lainnya mengalami serangan diare
3 kali setiap tahun (Diare Akut Di.sebaltkan
&ern: Ava i lab Ie fro m : ul+,w. I i b r arJt. u.s u. ac. i d).
Diare merupakan penyebab kematian nomor 2 pada Balita dan nomor 3 pada bayi
{drtt lunor 5 pada semua
umur. Setiap anak di Indonesia rnengalami episode
diare sebanyak
l-b - I kali per tahun. Dari hasil Survey
Kesehatan Rurnah 'l'angga (SKRT) di tndonesia,
&re nrnempati urutan ke ketiga penyebab kematian ba,vi (Etenten
seng Mampu Atasi
F'.dit D i are ; Av ai t ab t e o m
fr^ ; v,u, r;. nt e d i u i ne{. n e s i a o n r i n e. c o ttt ) .
_t
Tabel I
I'ru,porsi Dan Peringkat Penyakit Diare Setragai Penyebatr Kematian Baf i Dan Balita di
Surkesnas 2001 a
9,4yo J 13.2% 2
Tatrel2
KLB Diare Per Propinsi di Indonesia Tahun 2005
Propinsi X Kab KLts I Letusan Kl-B X Penderita X Meninggal cFR(%)
\TT 3 t5 2194 28 1,28
SuIan'esi 69 l3 r 8.84
Teneah
: I Lampung I 2 95 2 2.11
5umatera 2 2 t45 6 8.38
i-tara
\laluku 2 2 t J-1
1
i
-ta.- 5.26
Tabel3
Jumlah Penderita Diare Dalam Tiga Tahun Terakhir di Sulawesi selatan
Tahun : Jumlah KasuJ?dngi I Ji,mtan fvreninggitGilg). CFR (%o)
Tabel4
hflel Kasus Penyakit Diare Di Kabupaten/Kota Sulawesi Selatan Berdasarkan
Umur
Tahun 2005
Umur (tahun) Jumlah Kasus Kematian (orang)
<l 27.029 25
t-4 60.794 l3
>5 100.347 l9
, Sumber: Surveisubdit Diare, Ditier*FM_p7,
Berdasarkan pada tabel diatas dapat kita lihat bahrva jumlah
kasus diare pada tahun
1i*5 6; Sulaw'esi Selatan berdasarkan u,xur yang paling tinggi terjadi
pada usia >5 tahun
strtesa'r 1CI0'347 kasus sedangkan kematian yang
paling banyak terjadi berada pada usia <l
lnlon
-ralini sebanyak 25 kematian.
untuk di Sularvesi Selatan' khususnya di puskernas Kabupaten
Maros. diare masuk
,mnum l0 besar penyakit taliun 2004.
t-
t
Tabel5
E Penyakit Rawat Jalan Di Puskesmas Di Kabupaten Maros Berdasarkan l0 Besar
3- - Fe"
* ,i:
Tabel 6
h Penyakit di Puskesmps Carangki di Kabupaten Maros Berdasarkan
10 Besar
Penyakit Tahun 2006
ther masaleh
t- B€aimma diskibrsi penyakit diare di wilayah kerja Puskesmas Carangki
X*rymMarosdrn 2W4-2C{J6
2- @aimma pelaksmaa surveilans penyakit diare di wilayah kerja
' Hemas Carmgki Kabupaen Maros ahun 2OM-ZW6
3- Bqgaimf,a CFR dan KLB penyakit diare di wilayah kerja Puskesmas
Crmgki Kabrryaftn Marostdnm 2gA+2W
C"T:iir
I" Tirn{Jmm:
m melih* diskibusi dan pela]senaan surveilans penyakit diare di wilayah
na# ns*esnnas Carmgki Kabupatm Mans -iralnm 2ffi4-2}C6
L T*rn lhuss
e {fohxk meihat disnibusi penyakit diare menurut umur di wilayah kerja
hskemas Carargki Kabupaten Marostahrm }hO+ZO{6
uffikmeliha disribusi penyakit diare menunrt tempat di wilayah kerja
hkesmas Carangki Kabupaten Maros tahrm ZW+ZOA6
Lhhk melihat distribusi penyakit diare menurut waktu di wilayah kerja
hskesmas Carangki Kabupaten Maros ahun ZOO+2ffi6
Lh,hk melihat pelaksanaan surveilans diare berdasarkan komponen
wneilas rpengumputan da4 anatisis dat4 interpretasi data, disseminasi
&ta de iink to pubiic healdr practicefintervensi)
Lrna* nengetahui angka kematian akibat penyakit diare di wilayah kerja
hskesrnas Carangki Kabupaten Maros tahun 2A0+20A6
f thk m€ngehhui KLB penyakit diare
ci wilayah kerjapuskesmas carangki
K*ryaten Maros tdrm 20A4_2006
f ndf pengamatan
emaa surveilas tersebut diharapkan dryat memberikan manfaat:
l- nsnrreri masrrkan bagi instesi kesehatan dalam pencatatan
dan pelaporan
r'qs-tasus penyakit diare
L mnhzrar instmsi kesehm dalam perencanaan
prcgram pencegahan
pcnfatit melalui evaluasi hcil surveilans
di masa yang akan dating
lfrwsnya bagi puskesmre Carangki Kabrp*ea
Maros-
BAB N
TINJAUAN PUSTAKA
tersebut, mengetahui besarnya serta menentukan upaya untuk mengatasi masalah tersebut
(Halpe in Baker, 1992, Thacker , 1994 ).
2. Tujuan Surveilans Epidemiologi
a. Identifikasi infestigasi dan penanggulangan KLB atau wabah yang terjadi dalam
masyarakat sedini mungkin
Identifikasi kelompok risiko tinggi
Untuk penentuan jenis penyakit, karakteristik penyakit, penyebab, dan cara
penanggulangannnya
d. Bahan evaluasi antara input barbagai program kesehatan dengan output yang
berupa insidensi dan prevalensi penyakit, dalam ma,syarakat
tefientu.
c. Surveilans rnenyeluruh,
),aitu pengumpulan data yang dilakukan dalarn batas
rvaktu teffentu di berbagai bidang
agar dapat mewakili populasi yan,e direliti
dalam suatu negara.
d. Suneilans sentinel. yaitu pengumpulan
data yang dlakukan tertratas pacia bidang-
biciang teftentu.
e' Surveilans berdasarkan kondisi
masvarakat! sarana dan prusarana serta
laboratorium kesehatan.
Sasaran Surveilans Epidemiologi
e- Indi'idu' pengamatannya dirakukan
pada individu yang terinfeksi dan
mempunyai
potensi uniuk nrenularkan penyakit.
Populasi lokal, yaitu kerompok
penduduk yang terbatas pada orang-orang
dengan
risiko terkena penyakit
Qtopulation at ri.sk).
Populasi nasionar, pengamatanya
dirakukan terhadap semua penduduk
secara
nasional.
Slarat disebut diare kalau ada perubahan bentuk feses dan frekuensinya
lebih dari 3
u ' :ehari' Kalau hanya salah satu, nrisalnya hanya tinjanya yang cair, belLrm bisa disebut
:;':-;' Penelitian menyebutkan bahrva berat feses (tinja) lebih dari 200 gram
per hari boleh
: ::rang mengalan.ri diare.
a Klasifikasi Diare
D;are terbagi menjadi akut dan kronik, lialau kurang
dari 2 minggu dibilang diare
'tr*''--'
=dangkan lebih dari 2 rninggu atau 3 minggu disebut kronik atau persisten.
- Diare Akut
r Baksan
sccara operasional, diare akut adalah buang
air besar lembek /cair bahka' dapat
:'tr":-f'3 air saja yang frekuensinya lebih
sering biasanya ( biasanya 3 kali atau lebih dalam
.,e'-=.*"i I dan tberlangsung kurang
dari l4 hari.
. Etiologi dan epidemiotogi
Secara klinis penyebab diare dapat dikelon"rpokkan dalam
golongan 6 besar, tetapi
"
''-' ditemukan di lapangarn ataupun klinis adalah
'ering diare yang disebabkan infeksi
tr. - li:eracunan.
\-irus
Protozoa: giardia lamblia, entamoeba
histolitica
Bakteri : yg memproduksi enterotoksi,-' (S. Aureus, c. perfingen. e.cori. v.
cnolera) Dan ,vg rnenimburkan inflamasi
usLrs ( shigeila. sarmonera sp, yersini,;
_\
L Tidak memberikan ASI ( Air Susi Ibu ) secara penuh 4-6 bulan pada pertama
kehidupan pada bayi yang tidak diberi ASI risiko untuk menmderita
diare lebih besar
dari pada bayi yang diberi ASI penuh dan kemungkinan menderita
dehidrasi berat
juga lebih besar.
b' Menggunakan botol susu , penggunakan botol ini memudahkan pencernakan oleh
Kuman , karena botol susah dibersihkan
c. Menyirnpan makanan masak pada suhu kamar. Bila makanan
disimpan beberapa jam
pada suhu kamar makanan akan tercemar dan kuman
akan berkembang biak,
!d. Menggunakan air minum yang tercemar Air mungkin sudah tercemar dari
sumbernya atau pada saat disimpan di rumah, Pemcemaran dirumah dapat terjadi
kalau tempat penyimpanan tidak tertutup atau apabila tangan
tercemar menyentuh air
pada saat mengambil air daritempat penyimpanan.
Tidak membuang tinja ( termasuk tinja bayi ) dengan benar. sering beranggapan
bahwa tinja bayi tidaklah berbahaya padahal sesungguhnya
mengandung virus atau
bakteri dalarn jumlah besar sementara itu tinja binatang
dapat menyebabkan infeksi
pada manusia.
10
c. Campak diare dan desentri sering terjadi dan berakibat
berat pada anak-anak
yang sedang menderita campak dalain
r.vaktu 4 minggu terakhir hal ini sebagai
akibat Cari penurunan kekebalan tubuh penderita.
d' Imunodefesiensi /rmunosupresi. Keadaan
ini mungkin hanya berrangsung
sementarq misalnya sesudah infeksi virus (
seperti campak ) natau rnungkin yang
berlangsung lama seperti pada penderita
AIDS ( Automune Deficiensy Syndrome
) pada anak imunosupresi berat, diare dapat terjadi karena
kuman yang tidak
parogen dan mungkin juga berlangsung
lama,
e' Segera Proposionar , diare rebih ban,vak
rerjadi pada gorongan Barita ( s5 %
)
r Falitor lingkungan dan perilaku :
71
i
' Pada umumnya sen-rbuh sendiri dalam 5 hari dengan pengobatan sederhana yg
disertai rehidrasi
Dia re Kronik (persisten)
Batasan
Diare persisten adalah diare akut yang beilarrjut sampai 14hariatau
lebih.
Etiologi dan Epidemiologi
:esuai dengan batasan bahwa diare persisten adalah diare akut yang
menetap dengan
Pemuasaan penderita
" Patogenesis
' .
3:rlanjutnya paparan etiorogi infeksi rnisar : infeksi Giardia yang tidak
::r'ieteksi. Infeksi Shiger ra yang resisten ganda
terrradap antibiotik.
' ':':eksi intestinal sekunder nrisal :rnunculnya infeksi c defficile
akibat terapi
.-: iniotik
' iksi parenreral baik sebagai kornprikasi maupun sebagai penyariit en,r,efta, vang
'::rng adalah campak "oMA ( otitis'redia akLrta ). ISK ( infeksi Saruran Kencing
::n pnerrmonia
l:":"ri tulnbuh latnpau cliusus halus rretabolit hasil
penghancuran makanan oleh
.
'..:eri serta iekon,r,ugasi cjan clehidroksilasi garatn empeclu bersifbt toksik
--::Jap ntukosa' canggrtan tretiibolisrle garam empedu
nrenimbulka, sarg-qllan
12
penyerapan lernak Bakteri turnbuh lampau berkompetisi dengan
tubuh
mendapatkan mikronutrien , misalnya -,,itanrin B 12.
' Gangguan gizi yang terjadi sebelum sakit, yang diperberat oleh berkurangnya
masukan. Bertarnbahnia kebutuhan. sefta kehilangan nutrien melalui usgs
sangguan gizi tidak hanya mencakup makronutrien yang dapat menimbulkan
kurang energi Protein ( KEP , tetapi juga rnalnutrisi rnikronutrien, termasuk
)
vitamin, Elektrolit dan trace element.
' \{enurunnya imunitas disebabkan oieh : faktor etiologi misalnya pada shigellosis
,
lang diikuti enteropati hilang protein, KEP, kurang mikronutrien ( vitamin A"
zinc dan cuprum ) kerusakan mukosa yang mengganggu imunitas instestinal
local
,ian penyakit penyerta misalnya campak
' \lalabsorpsi yang sering terjadi adalah malabsorpsi laktosa sebagian besar
diikuti
lniolerasi laktosa.
' -.'lergi yang senng adalah alergi terhadap protein susu sapi pada keadaan ,Jiare
iebih [rudah terjadi penyerapan molekul makro. Molekul makro
ini dari golongan
lrotein tertentu dapat menimbutkan reaksi alergi jadi sensitisasi dapat terjadi saat
seran-qan diare yang sama. Akibat diare yang berlangsung
lama disertai dengan
:ingguan pencernaan pada diare persisten lebih rnungkin
terjadi gangguan
f:eseimbangan elektrolit dan hipoglikemia serta KEp.
Peadekatan diagnostik
irre,ltla Diare
. ' I -:::h
13
Badan lesu atau lemah
Panas
{ hmaplikasi
Ketanrakan penderita diare sembuh tanpa mengalami komplikasi, tetapi sebagian
*rrui. nengalami komplikasi dari dehidrasi kelainan elektrolit . Kornplikasi yang sering
qrai lalah:
:l :rflnatfemia
--:-}:{Ftfemla
-'qfr,anr
.;e:na olerhidrasi
t*;lc"rsls metabolic
:: :l_aiiAlgmia
14
'.1:,absorpsi dan inioieransi laktosa
'l.iabsorpsi glukosa
'1:rtah
*"-al ginjal akut
Frinsip Tatalaksana Penderita Diare
\Iencegah terjanya dehidrasi
l.It:ceeah terjadinya dehidasi dapat dilakukan mulai dari rumah dengan memberikan
i: - -: iebih banyak dengan cairan rumah tangga yang dianjurkan seperti air ta.iin - kual',
Tersedianya oralit
: tidak mungkin rnemberikan cairan rumah tangga yang diajukan , berikan air
.r:,_l"l;_J1
r
I \Iengobafi dehidrasi
-- : 'er-iadi ciehioiasi (terut'ama pada anak), penderita harus segera dibarva ke petugas
r,ll.,i - :crlr-ra kesehatan untuk mendapatkan pengobatan yang cepat dan tepat, yaitu dengan
Bila terjadi dehidrasi berat, penderita harus segera diberikan cairan intravena
: :inger laktat sebelum dilanjutkan terapioral.
--:r \allg diare membutuhkan lebih banval'. cairan untuk meng,uanti cairan
yang
; :elalui tinja dan muntah. Pemberian cairan yang tepat dengan memadai
-iumlah
r:J.3n Inodal utama mencegah dehidrasi. Dehidrasi harus dicegah. karena dapat
r:--::--arn jirva. Pemberian cairan pada anak diare adalah inti dari terapi diare itu
;*l -' fairan harus diberikan sedikit demi sedikit dengan frekuensi sesering mungkin.
:J: \anq lebih uta'ra dalarn terapi diare selain pemberian cairan,
- :' 'i inerupakan salah satu cairan pilihan untuk mencegalr dan nrengatasi dehidi-asi.
: ' '' *:'h dilengkapi dengan elektrolit, sehingga dapat mengganti elektrolit yang ikut
' :'-- ::isama cairan. Baca aturan penggunaan oralit dengan baik.
berapa junrlah air
-' -:'.is disiapkan untuk membuat iarutan oralit. sehingga takaran
oralit dapat tepat
r:-':i. Lartttan sllp mallpun air biasa crikup prakiis dan harnpir efektii'sebagai upa),a
rral untuk lt-''encegah dehidrasi. Cairan yang biasa disebLrt sebasai cairan nrrnah
15
:i.- '.:i ini harus segera diberikan pada saat anak mulai diare. Berikan cairan dengan
l,."-l-'i- sesenciok tiap 1-2 menit. Untuk anak yang iebih besar dapat diberikan minum
r-:::-rs dari gelasicangkir dengan tegukan yang sering. Jika terjadi muntah, ibu dapat
ri;-,J:entikan pemberian cairan selama kurang lebih 10 menit, selanjutnya cairan
:,:n::r-ajr perlahan-lahan (rnisalnya 1 sendok setiap 2-3 rnenit).(http:r'infoibu.comr)
Loperamide
Loperamide merupakan golongan opioid yang bekerja dengan cara
memperlambat motilitas saluran cerna dengan mempengaruhi otot sirkuler dan
longitudinal usus. obat diare ini berikatan dengan reseptor opioid sehingga
diduea efek konstipasinya diakibatkan oleh ikatan loperamid dengan reseptor.
tersebut. Efek sarnping yang sering dijumpai adalah kolik abdomen (luka di
bagian perut). sedangkan toleransi terhadap e{bk konstipasi jarang
sekali
re rladi.
\ituroxazide
\ituroxazide adalah senyawa nitrofuran rnemiliki efek bakterisidal terhadap
Escherichia coli, Shigella dy"senteriae, Streptococcus, Staphylococcus
dan
Pseudomonas aeruginosa. Nifuroxazide bekerja lokal pada saluran
nencemaall.
obat diare ini diindikasikan ui.''rk dire akut, diare yang disebabkan oleh
E.
:.'ii & Staphvlococcus. kolopatis spesifik dan non spesilik. baili digunakan
"rtuk anak-anak maupLrn dewasa.
16
-1. Dioctahedral smectite
Dioctahedral smectite (DS), suatu aluminosilikat nonsisternik
berstruktur
fi1itik, secara in vitro telah terbukti dapat melindungi barrier
mukcsa usus dan
menyerap toksin, bakteri, serta rotavirus. Smectite rnengubah
sifat fisik mukus
lambung dan melawan mukolisis
;.'ang diakibatkan oleh bakteri. Zat ini juga
dapat memulihkan integritas mukosa usus seperti yarlg terlihat
dari
normalisasi rasio laktulose-manitol uri'pada anak dengan
diare akut.
{' obstipa'sia untuk terapi simtomatis (mengrrilangkan gejala) yang
dapat
menghentikan diare dengan beberapa cara:
j' Zat penekan peristaltik, sehing-9a nremberikan lebih banyak waktu untuk
resorpsi air dan elektrolit oleh mukosa usus seperti derivat petidin
(difenoksilatdan loperamida), antokolinergik (atropine,
ekstrak belladonna)
5. Adstringensia yang menciutkan selaput lendir usus, misalnya
asam samak
(tannin) dan tan'arbunrin, garam-garam bis'ruth
dan alumuniurn.
' l:irkan Inakanan selama diare untuk mernberikan gizi pada penderita terutama
:=ia anak agar tetap kuat dan tuntbLrh sefta mencegah
berkurangnya berat badan.
3:rikan cairan termasuk oralit da' nrakanan
sesuai yang dian-jurkan.
' --::k _r ang masih minrun ASI harus lebih sering diberi ASI.
:i r anq rninurrr susu rbrrnura dibcrikarr rebirr ser.ing dari biasalrra.
1-
--:-i Usia 6 bLrlan atau lebih termasuk bayi yang telah ,.rendapat
makanan padai
-.:rs ciiberikan makanan yang muciarr dicerna sedikit
secrikit tetapi sering.
::.liah diare berhenti pernberian makanan ekstra diteruskan
selanra 2 nii,ng-*u
, - :; ntelnbanr-'u pentuiihan berat
baCan anak.
t7
. lfengobati masalah lain
-{pabila diketemukan penderita diale disertai dengan penyakit lain, maka diberikan
p*m€-nbatan sesuai indikasi, dengan tetap mengutamakan rehidrasi.
18
BAB III
METODE PRAKTIK
Kondisi Geografis
l--okesmas Carangki terletak di Desa Lekopancing Kecamatan Tanralili Kabupaten
'iil:. sekitar 12 kilometer dari ibu kota kabupaten dan sekitar 4 kilonreter
dari ibukota
' :;:--:ann' Wilayah kerja Puskesmas Carangki rreliputi seluruh rvilayah Kecamatan
-l-:.:iiilang terdiricjari satu kelurahan dan tuiuh desa.
Tabel 7.
Distri busi Desa/Kelu rahan di Kecamatan Tanralili
Berdasarkan Luas as Wila h Tahun
un 2007
NO DESAIKEL LUAS WILAYAH (KM2)
I ALLAERE 6.16
2 BORONG 4.49
3 DAMAI ol
o.J
4 KURUSUMANGE 5.34
5 LEKOPANCING Is.5
6 PURNAKARYA 4.35
7 SUDIRMAN 13.17
8 TODDOPULIA 32.t2
JUMLAH 89.45
Sumber : Data Primer
*-:,;:atan l-anralili rnenrpunyai luas ti9..l5 km: dengan morfologi
alarn berupa
rJii 'I--:- :-=::dah dan perbukitan.
Batas-batas wilayahnya adarah sebagai
berikut :
| :,:^,- .:t Ltara berbatasan dengan Kecanratan
Simbang
r \:-i. :: Seiatan berbatasan dengan Kecalnatan
Sinrbang
TirnLrr berbatasan dengan Kecallalan
Tonrpobulu
Barat berbatasan dengan Kecanratn Mandai
19
Kondisi Demografis
'l:riah penduCuk Kecamatan Tanralili dari tahun 2A04 sampai dengan tahun 2006
---;=iami peningkatan. .lurnlah penduduk tahun 2C04 sebesar 21.803 jirva, tahun 2005
':i::':'r 13.193 jirva Can pada tahun 2006 sebesar 23.437 jiv,a. Untuk lebiir jelasnya dapat
: *.: rada tabel berikut :
Tabel 8
Distribusi Penduduk di Kecamatan Tanralili Menurut Desa/Kelurahan
Tahun 2A04- 2A$6
JUMLAH PENDUDUK
NO DES.{/KEL TAHLIN
2004 2005 2006
IALLAERE l90l zMA I 903
2 BORONG I 353 I 353 I 368
3 DAMAI 3972 4100 4055
4 KURUSUMANGE 280r 2750 3284
) LEKOPANCINC 3975 3662 4030
6 PURNAKARYA 1162 I 800 1652
7 SUDIRMAN 4366 5200 4870
8 TODDOPULIA 2273 2298 2275
JUMLAH 21803 23193 23437
Sumber : Data Primer
r'-'iiin ciri-ciri kependudukan seperti .jenis kelamin. kelompok umur. rasio beban
*r-i'J-ir3n dan rasio jenis kelamin dapat digambarkan secara garis
besar berikut ini :
: -:_r<5aran penduduk
:;-="::aran penduduk
di Kecamatan Tanralili tidak merata, sebagian besar penduduk
':-:"-:rsentrasi
di Desa Sudirman. Hal ini disebabkan oleh terdapatnya asranra
militer
_ :-=: tersebut.
- .-::r:aian Penduduk
.-:l:lll3fl penduduk Kecamatan Tanralili tidak merata. Kepadatan
tertinggi terdapat
: lt-.a Sudirman (1.094/kni2), dan kepadatan terenclah terdapat
pada Desa
-,,--_::lia 17llkm2).
_: --t -
20
I Lngka Ketergantuilgan (Dependency Ratio)
dngka ketergantungan merupakan faktor pengharnbat
pembangunan ekonomi di suatu
-erah. karena sebagian dari pendapatan yang diperoreh oleh goronga' yang
::oduktif, harus dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan yang tidak produktif.
Jika
:enduduk usia tidak produktif semakin besar,
beban tanggungan oleh penduduk usia
r:rduktifpun semakin tinggi' Angka ketergantungan di Kecamatan
Tanralili tahun
I -'t-tf sebesat 7 -51 . Hal ini berarti bahwa setiap 100 orang yang produktif
mena,ggung
;ekitar 8 orang yang tidak produktif.
B, \\aktu Pelaksanaan
l;"aksanaan praktik pada kunjungan pertalna
dilaksanakan pada hari Karnis tanggal
l! Pebruari2008 sarnpai 7 Mei 200g.
-\fetode Sun'ailans
1,1:r:"le survailans yang dipakai adalah
survei deskriptif. Sur.,'ei deskriptif merupakan
:.* :""i _r2n-s tujukan untuk menggambarkan
frekuensi dan distribusi kejadian penyakit
27
F Fcpulasi den sampel
a Populasi
Populasi pada kegiatan ini adatah semua penderita dari hasil pencatatan dan
pelaporan yang Ercdat di Puskesmas cr:agki Kabrpden Maros tahun
2404-20A6
b" Sampel
Sampel pada kegiatan ini adalalr semuapenderita diare dari hasil pencatatan
dan pelaporm di hrskesas Carangki Kabupafen Marros Tahun 2004-2006
f Fengumpulan data
- .{:aiL_isis Data
Data yang telah diolah akan dianalisis secara deskriptif untuk mengetahui
gInb'ffan distribusi da permasalahan Surveilans penyakit diare di puskesmas
22
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
23
d. Pengclahan dan analisis data
e. Pelaporan
Evaluasi
Disseminasi
:," Intervensi
lrm--
laporan /T n '\
;;; ;;,:
^^:^ (LB
saja l).
24
:, Fleksibilitas
Suatu sistem surveilans harus dapat menyesuaikan diri dengan perubahan
informasi yang dibutuhkan atau situasi pelaksanaan tanpa disertai peningkatan
l ang berarti akan kebutuhan biay4 tenaga dan waktu. Sistem Surveilans penyakit
Diare pada Puskesmas Carangki tergolong kurang fieksibel karena kurang mampu
menyesuaikan diri terhadap perubahan informasi yang dibutuhkan, hal ini dilihat
dari pelalsanaan sistem surveilans yang dari waktu ke waktu tidak mengalami
perubahan dan tidak mengalami peningkatan sistem surveilans itu sendiri.
: {ftseptabilitas
Sistem Surveilans Penyakit Diare pada Puskesmas Carangki memiliki
akseptabilitas yang sedang, hal ini dapat dilihat dari tingkat partisipasi tenaga
pciaksana surveilans yang kurang, serta ketidaklengkapan formulir pelaporan.
:" Sensitivitas
Sensitivitas suatu sistem dapat dilihat pada 2 tingkatan yaitu, tingkatan
F€rtama pada tingkat pengumpulan data, proporsi kasus yang dideteksi oleh
-'istem surveilans. Pada Puskesmas Carangki pengumpulan data berjalan dengan
laik. Tingkatan kedua yaitu kemampuan sistem untuk menilai KLB.
\iJai prediksipositif
Proporsi orang-{rang yang diidentifikasi sebagai kasus yang sesungguhnya
remampuan sistem surveilans diare di puskesmas carangki dalam
nengidentifikasikan populasi sebagai suatu kasus yang pada kenyataanya
:nemang kasus.
{ erepresentatifan
25
g. Ketepatan waktu
LBI pada Puskesmas ini dari segi waktu pelaporan berdasarkan hasil wawancara
dengan petugas surveilans telah cukup baik. Data ini juga selalu tersedia dengan
Tabel 9
Distribusi Penderita Penyakit Diare menurut kelompok Umur
di Puskesmas Carangki Tahun 2004-2006
Tahun
Umur Jumlah
\i
, (thn) 2004 2005 2006
X (org) tl//o
X (org) al/
/o X (org) o/
/o X (org) o/
/o
<l 7"7 13.6:l r04 t6.8 lt4 18.4 295 16.4
t-4 r95 34.51 203 32.9 196 3 1.6 594 32.9
5-9 57 10.09 57 9.2 56 9.0 170 9.4
r l0- 14 27 4.78 t9 3.1 25 4.0 71 3.9
: 15-19 8 1.42 )z 5.2 t4 .!. ) 54 3.0
2A-44 t08 19.12 I t4 18.5 92 t4.8 314 17.4
-1i-,s4 40 7.08 JJ 5.3 )/ 8.4 125 6.9
i _{5-59 ll 1.94 l5 2.4 l0 r.6 36 2.0
60-69 /J 4.07 28 4.5 41 6.6 92 <t
>70 l9
3.36 l3 2.1 2A 3.2 52 29
lumlah 565 t00 618 r00 624 100 1803 100
: ,* -tr: : i-aporan Bulanan puskesmas Carangki fut u' ZOO+4OOO
26
Grafik I
Distribusi Penderita penyakit Diare menurut kelompok
umur
di Puskesmas Carangki Tahun 2004_2006
g:'+il'.]
I -lir.ll:,''
:itii
ffi
# ffi tu-8ffiffi S,, h
l-j :-l i.!'ir '.-i:
27
kejadlan penyakit diare pada tahun 2005 (2004-2005)
sebesar 0.43% dan pada
tahun 2006 (2005-2006) sebesar Z,lyo.
Jenis Kelamin
Tabel l0
Distribusi Kejadian penyakit diare berdasarftan jenis kelamin
unfuk tiga
t-hq. _1j_!t'_1, -lJalfq!)_tahun 2006
No-
-*--- -\-"qrypo!!gy(1!
JK _l_ g,r 's-::._l
| .i tt_ o_ |I i-+,:-_ tn" I rot"l o/o
*
t. Laki-Laki I :+ I zz 73 I ,2, sz.i
2. - _J __-_
:.__ _.:,-,'Pj"-l-jI 18rd II _*29 _ _]t7t I,L,*-
perempuan
tr8 oio
47.8
Total I s2
s; j_sr
| .t i.,t I-.,-
___t11 I 217
.^;
100
S"mb"r r Lapo*n B rt#pGii"rfi J Carangki tahu;t*o J
Tabel ll
Distribusi penyakit Diare Menurut Walcu
di Puskesmas Carangki tahun 20A4_2A06
Tahun
riuu, Heagrut Jumlah
Bulen 200d 200s 2006
X (kasusl o/
/o X (kasus) o/
X (kasus) 6f
/a X (kasus) o/
/o
0 0 84 13.6 53 8.5 I tl 7-6
18 50 8, I 24 3.9 92 5,r
0 0 JJ 51 24 3,9 57 3-2
{ a-J:. 34 6,0 34 5,5 35 5,6 r03 5.7
62 I 1.0 47 7.6 50 8,t 59 8,8
0 0.0 64 r0.4 4I 6,6 0-s 5.8
60 r0,6 4t 6,6 64 10,3 65 9-2
52 q) 9l 14.7
, 54 8.7 97 r 0,9
:t::rt-on tref 68 12.0 46 7,4 47 7.6 6l 8,9
'tei 75 r 3,3 29 AA
35 -7
5,6 39 1
88 r5.6 40 65 7A I 1.3 98 i 1.0
* _re:r:l_:ef t08 19 r 50 g5 123 l9,g 250
.; q{[_{H 565 100 618 r0B
16,I
62$ t00 1803
m-- t00
llrqilll _;:3lfa n Bulanan puskesmas a;;"gkGffi 2004_2006
28
Dari tabel ll, dapat dilihat bahwa kejadian penyakit diare terus rneningkat
setiap tahun. Peningkatan kejadian tertinggi yaitu dari tahun 2004 ke 2005 dengan
persentase peuingkatan kejadian penyakit g,6yo (s3 orang). Jumlah penderita diare
terbanyak pada tahun 2004 yaitu pada bulan Desember sebanyak l0g orang
(lg,lW, dan pada bulan januari, mare! dan juni tidak ditemukan karena laporan
bulanan pada bulan tersebut hilang (akibat kelalaian petugas Dinkes Kab. Maros).
Jumlah penderita diare terbanyak pda tahun 2005 yaitu pada bulan Agustus
sebanyak 9l penderita (14,7W. Jumlah penderita diare terbanyak pada tahun 2006
yaitu pada bulan Desember sebanyak 123 penderita (l9,g7o).
Grafik2
Distribusi penyakit Diare Menurut Waktu
di Puskesmas Carangki tahun 2004-2006
: i<J
? _t{r
:*_*
4W
€
o (il
',.
.*+-:3Cj
r i:', --t-:1.1r:
rl i]'li..
f t l
\1
ltt,t
li
1,r
It
d
Dari data di atas terlihat bahwa terjadi peningkatan kasus pada tahun 2005 dan
terus meningkat sampai 2006. Besarnya peningkatan kasus dari 2004-2005 yaitu
sebesar 9,4% {(618-565)/565 x 100%}. Namun, hal ini belum dapat dikarakan
KLB sebab dara pada khun 2004 tidak lengkap karena ada beberapa data yang
hilang.
29
(terjadi peningkatan kasus sebesar : 50-18 : 32118 x 100% : 177,8yo) dengan
rata-ratakasus selama tahun 2005 yaitu 52 kasus.
= 64/59 x I00% : 108,5%) dengan rata-rata kasus selama tahun 2006 sama
dengan 2005 yakni 52 kasus.
I 4,5
0 3,6
5 7 l6 28 11.3 i
14 10 43 67 , 27.1 i
9 t6 34 59'241
23 9.3
:
5 J 15
7. Sudirman I8 I 1i 41 16.6
8. J o"dopulia 0 1 8 s 3:6
. Total 52 51 144 247 100
Surnber : l-apoian grtun;n Puskesmas Carangki Tahun 2006
[)ata mengenai kejadian perryakit diare menurut distribusi tempat (desa) tahun
l1-)tl4 dan 2005 tidak ada. Hal ini disebabkan karena laporan bulanan mengenai
i'.c.iadian peny'akit diare berdasarkan distriirusi tenrpat rnerranq tidak tersedia
'
lidak dibuaf) tahun 2004 dan 200-5 .
30
B. Pembahasan
l. Pengamatan
2. Pencatatan
5. Pelaporan
6. Evaluasi
7. Disseminasi ,. .,
32
masuk atau tidak saja Penyebarluasan
informasi penyakit diare perlu juga
dilakukan
' pada lintas sektor terkair
bertujuan agar program yang dilaksanakan
mendapat
dukungan, sehingga dapat membantu
penyelesaian masarah.
8. Intervensi
b. .lenis Kelanrin
33
melihat bahiva proporsi kejadian oenyakit diare antara laki-laki dan perempuan
tidakjauh berbeda.
1'aitu pada bulan Desember, pada tahun 2005 yaitu pada bulan Agustus, pacia tahun
2006 yaitu pada bulan Desember. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan jumlah
kasus terjadi pada musim penghujan. Dimana kita ketahui pada musim penghujan
perkernbangbiakan agent penyakit diare sangat meningkat seiring rneningkatnya
curah hujan dan dihubungkan dengan banyaknya sampah yang tergenang dan
terjadinya bencana banjir.
34
Hal ini diperkuat oleh beberapa penelitian yang
mengatakan bahr,va diare disebabkan
oleh kesehatan lingkungan yang kura'g
baik yang salarr satunya yaitu penyediaan air
r;"1 i n rlm yang kurang
m emenuh i syarat keseh atan.
35
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Adapurr kesimpulan dari praktikum survailans ini
adalah :
B. Saran
1' Perlu diberikan perhatian khusus pada kelompok
umur l-4 tahun untuk menurunkan
angka kejadian penyakit diare pada kelompok
umur tersebut.
2' Perlu penambahan petugas kesehatan diKecamatan Tanralili, agar pencatatan
penyakit diare dapat dilakukan secara
maksimal.
3' Perlu dilakukan antisipasi dalam bentuk kegiatan
penyuluhan dalam menghadapi
perubahan musim.
5' Evaluasi hendaknya terus dilakukan. Hal ini penting dalam melihat kinerja
pelaksanaan surveilans yang telah
ada sehingga dapat dilakukan perbaikan-perbaikan
dalam menunj ang peningkatan pelaksanaan
s urvei lans.
36
Dokumendokumen hasil pencatatan penderita yang berkunjung di Puskesmas
Carangki hendaknya disimpan dengan baik agar mudah didapatkan apabila
dibutuhkan.
37
Daftar Pustaka
u
Diare Akibat Infeksi" http:/koaskamarl 3.wordpress.com/ 8 Maret 2008.
aya.200"1, Mengatasi diare dan keracunan pada balita. Kawan Pustaka, Jakarta.
38