Disusun oleh :
A15.1
1
Overview Dasar Riset Keperawatan
2
Pertama, karya ilmiah yang dipublikasikan. Publikasi ini umumnya dilakukan dalam
pertemuan-pertemuan ilmiah atau melalui media seperti buku, jurnal, monografi,
prosiding. Karya ilmiah yang dipublikasikan diantaranya adalah artikel ilmiah, makalah,
jurnal, poster hasil penelitian, dan buku.
Kedua, karya ilmiah yang tidak dipublikasikan. Tidak dipublikasikan artinya hanya dapat
ditemukan dalam kalangan-kalangan tertentu, misalnya hanya didokumentasikan di
perpustakaan. Karya ilmiah jenis ini seperti penelitian baik oleh dosen atau mahasiswa,
laporan kegiatan mahasiswa, atau tugas akhir mahasiswa.
3
Riset keperawatan juga sangat berguna untuk mengevaluasi mutu layanan dan
asuhan keperawatan, khususnya dalam suatu program pengendalian/peningkatan mutu
yang menjamin mutu pelayanan/asuhan.
Riset keperawatan tidak dapat dilepasakan dari elemen keperawatan lain secara
menyeluruh. Konsep-konsep yang terkait dengan riset keperawatan digambarkan dalam
satu rentang dari dunia empirik yang konkrit sampai filosofi keperawatan yang bersifat
sangat abstrak, dan sebaliknya.
Keterkaitan riset keperawatan dengan dunia keperawatan terlihat komponen
keperawatan dalam rentang yang meliputi pemikiran dari konkrit hingga abstrak atau
sebaliknya, dunia empirik (praktik keperawatan), uji realitas (riset), proses berfikir
abstrak, ilmu, teori, pengetahuan dan fisolofi. Pemikiran tentang keperawatan
berkembang sepanjang rentang dari konkrit keabstrak yang menunjukkan bahwa
pemikiran tentang keperawatan dapat berkembang baik dari konkrit keabstrak maupun
dari abstrak ke konkrit. Pemikiran yang konkrit (concrete thinking) berorientasi pada
sesuatu yang dapat disentuh atau peristiwa yang dapat diamati dan dialami dalam
kehidupan nyata. Jadi fokus pemikiran konkrit adalah kejadian langsung yang dibatasi
oleh waktu dan ruang. Penyelesaian masalah dianggap sesuatu yang penting hanya jika
dapat memberikan pengaruh secara langsung.
Pemikiran abstrak berorientasi pada pengembangan ide tanpa penerapan atau
hubungan dengan hal tertentu, tetapi cenderung mencari arti, pola, hubungan dan
implikasi yang bersifat filosofis. Tiga proses berpikir yang penting adalah introspeksi,
intuisi dan pembenaran. Proses berpikir ini digunakan dalam praktik keperawatan,
mengembangkan danmengevaluasi teori, mengkritik dan menggunakan teemuan ilmiah,
merencanakan dan mengimplementasikan penelitian dan membangun ilmu pengetahuan
(body of knowledge).
Berbeda dengan pemikiran konkrit, pemikiran abstrak tidak dibatasi oleh waktu
dan ruang, dalam kata lain bebas waktu dan ruang. Ilmu dan teori adalah dua hal yang
berbeda tetapi merupakan konsep yang tergantung dan terkait dengan proses berpikir
4
abstrak. Ilmu adalah tubuh ilmu pengetahuan (body of knowledge) yang terdiri dari
temuan penelitian dan teori yang telah diuji untuk suatu disiplin. Jadi, ilmu terdiri dari
suatu proses (metode ilmiah) dan produk (kumpulan/tubuh ilmu pengetahuan). Ilmu
keperawatan secara bertahap berkembang melalui metode penelitian kuantitatif dan
kualitatif. Sedangkan teori adalah suatu cara untuk menjelaskan beberapa elemen dari
dunia empirik. Teori dikembangkan dan diuji melalui penelitian dan setelah diuji,
berkembang menjadi bagian dari ilmu. Filosofi keperawatan, antara lain perspektif
holistik dan pentingnya kualitas hidup sangat berpengaruh dalam penelitian yang
dilakukan dan pengetahuan yang dikembangkan pada suatu disiplin.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penelitian keperawatan tidak dapat
dipisahkan dari komponen keperawatan lainnya tetapi saling mempengaruhi sehingga
memungkinkan berkenbangnya ilmu pengetahuan keperawatan. Untuk lebih jelasnya
pada bagian berikut ini akan diuraikan tentang hubungan antara teori, praktik dan riset
keperawatan.
5
mengendalikan fenomena. Melalui riset perawat dapat menetapkan apakah suatu teori
mampu untuk melakukan suatu kegiatan tersebut sehingga bermanfaat dalam membuat
keputusan. Hubungan ini bersifat timbal balik, karena riset tidak hannya mempengaruhi
pengembangan teori, tetapi teori juga mempengaruhi desain riset dengan menentukan
variable yang perlu diteliti tentang masalah tertentu. Selanjutnya, temuan riset yang
dihasilkan dikembalikan pada tatanan praktik untuk diintegrasikan dalam prkatik
keperawatan, Dapat disimpulkan bahwa hubungan teori praktik-riset yang telah dijelaskan
tersebut bersifat timbal balik dan saling
3. Masalah riset merupakan masalah riset keperawatan apabila perawat mempunyai akses
dan kendali terhadap fenomena yang diteliti.
6
Sedangkan riset kualitatif melibatkan pengumpulan dan analisis data dalam
pengumpulan naratif bersifat subjektif menggunakan posedur dengan pengendalian yang
ketat. Jika riset kualitatif lebih sering menggunakan pendekatan deduktif, logik, dan ciri
pengalaman manusia yang dapat diukur, maka riset kualitatif cenderung menggunakan
aspek pengalaman manusia yang dinamik dengan pendekatan yang holistik.