Anda di halaman 1dari 6

JAWABAN UAS MATA KULIAH PROF. Dr. ENDANG KOMARA, M.

Si (MMRS-
ARS)
NAMA : REZA MARDANY
KELAS : 4B
KELOMPOK : C

1. Menurut Robert Ackerman (Endang Komara, 2014) bahwa Fhilosophy of Science in


one aspect as a critique of current scientific opinions by comparison to proven
pastviews, but such apphilosophy of science is clearly not a discipline autonomous of
actual scientific practice.

1.1. Analisis pengertian Filsafat Ilmu di atas, apa maksudnya.


Filsafat Ilmu merupakan telaah atau tinjauan kritis mengenai suatu ilmu dan
pendapat ilmiah saat ini dengan mengambil suatu pembanding dari ilmu yang ada
sebelumnya atau kriteria yang ada mengenai ilmu itu sendiri. Filsafat ilmu juga
biasanya mencari kejelasan dari dasar-dasar konsep mengenai suatu ilmu yang
dilihat lebih luas dengan ilmu-ilmu yang ada untuk mencari definisi atau dasar
konsep dari ilmu tersebut.

1.2. Salah satu karakteristik berpikir filsafat adalah komprehensif. Jelaskan hal ini
dan berikan ilustrasi secukupnya dalam bidang keilmuan anda.
Komprehensif merupakan segala sesuatu yang sifatnya luas dan lengkap. Meliputi
berbagai aspek dengan ruang lingkup yang luas. Komprehensif juga merupakan
memiliki wawasan yang luas dan melihat sesuatu dari berbagai aspek, sehingga
dapat mempelajari dan menyelesaikan masalah secara menyeluruh dengan baik.
Contoh seorang dokter melakukan pemeriksaan komprehensif kepada pasien.
Dokter tersebut melakukan pemeriksaan dari anamnesa, pemeriksaan fisik hingga
penunjang lainnya yang dibutuhkan untuk mendapatkan dan menegakkan
diagnosis.

1.3. Apa implikasi ontologi, epistemologi dan aksiologi bagi Magister Manajemen.
Ontologi: Jenis ilmu terbagi menjadi empat bagian, yaitu ilmu pengetahuan
ilmiah, ilmu pengetahuan moral, ilmu pengetahuan religius dan ilmu pengetahuan
metafisika. Manajemen merupakan bagian dari objek yang bersifat formal
(manusia) dan merupakan salah satu ilmu yang dipilih untuk di analisis dan
dideskripsikan melalui pendekatan ilmu pengetahuan ilmiah. Ontologi dari
manajemen adalah jaringan komunikasi intensif antar individu yang memiliki
perbedaan keterampilan dan ilmu, namun bekerja untuk mewujudkan tujuan yang
sama. Ontologi dari praktek manajemen bila dikaitakan dengan daya tangkap
manusia adalah adalah komunikasi dan tanggung jawab individual yang saling
terkait satu sama lain tanpa bisa terlepaskan.
Epistemiologi: Dalam mengetahui suatu pengetahuan, dalam epistimologi terdapat
proses pemikiran kritis dan mendalam, proses memanfaatkan akal, pengalaman,
budi, intuisi. Agar dapat memahami bagaimana proses dalam mengetahui
pengetahuan yang berupa ilmu adalah dengan memahami pendekatan ilmiah.
Dalam epistimologi mengandung aliran, yaitu aliran empirisme dan rasionalisme.
Dan untuk mendapatkan kebenaran yang hakiki, adanya silogisme antara kedua
aliran empirisme dan rasionalisme. Dengan demikian hal hal yang perlu
diperhatikan dalam mencari kebenaran adalah memahami dan memperhatikan
teori kebenaran koherensi, korespondensi, pragmatisme.
Aksiologi: Dalam pendekatan aksiologi, mengemukakan bahwa pada dasarnya
ilmu harus digunakan dan dimanfaatkan untuk kemaslahatan manusia. Dalam hal
ini maka ilmu dapat dimanfaatkan sebagai sarana atau alat dalam meningkatkan
taraf hidup manusia dengan memperhatikan kodrat dan martabat manusia serta
kelestarian atau keseimbangan alam. Kaitannya dengan ilmu manajemen,
pengetahuan yang diperoleh tersebut juga dapat digunakan untuk
mendeskripsikan, menjelaskan, memprediksi, dan mengendalikan suatu peristiwa
(fenomena).

1.4. Apa persamaan dan perbedaan paradigma kualitatif dengan paradigma


kuantitatif dalam penelitian Magister Manajemen Rumah Sakit.
Persamaan:
Dalam penelitian, kualitatif dan kuantitatif sama-sama digunakan, keduannya
sama-sama memiliki metode sistematis, dan mempunyai variable serta subjek
yang akan diteliti.
Perbedaan:
Kualitatif memandang sesuatu lebih kepada sifat dan ciri-ciri objek tersebut.
Kuantitatif lebih ke jumlah objek dan cenderung menggeneralisasikan sesuatu.
1.5. Coba Analisa keterkaitan antara latar belakang masalah, tinjauan pustaka dan
kerangka pemikiran. Berika ilustrasinya melalui proposal tentatif tesis anda.
Latar Belakang adalah informasi yang tersusun sistematis berkenaan dengan
fenomena dan masalah problematik yang menarik untuk diteliti. Semua informasi
yang disusun didapatkan datanya melalui pencarian dengan membaca dan
menelaah laporan-laporan penelitian dan bahan pustaka yang memuat teori-teori
yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan. Hal ini merupakan tinjauan
pustaka. Setelah hal ini semua terkumpul dan sudah dipilih, hal-hal mengenai
penelitian sebelum dibuat secara keutuhan, akan dibuatkan terlebih dahulu
kerangka pemikiran agar menjadi lebih sistematis.

2. Dalam filsafat ilmu dapat diketahui kedudukan ilmu dalam pengetahuan, sifat dan
asumsi dasar ilmu, komponen ilmu dan upaya membangun ilmu yang belum
diketahui, serta memperbaiki ilmu yang diragukan kebenarannya. Upaya membangun
dan memperbaiki kebenaran ilmu itu tidaklah dilakukan dengan semena-mena,
melainkan dilakukan dengan prosedur tertentu menurut metode ilmiah yang berupa
langkah-langkah sistematis. Metode ilmiah berupa langkah-langkah sistematis yang
disebut metodologi penelitian.

2.1. Coba analisis keterkaitan antara Filsafat Ilmu dengan Metode Penelitian.
Berikan ilustrasinya melalui proposal penelitian tentatif tesis anda.
Filsafat ilmu merupakan dasar keilmuan, yang banyak dijadikan pondasi metode
penelitian. Metode penelitian merupakan jalur bagi filsafat ilmu untuk
menemukan kebenaran. Filsafat ilmu merupakan cabang dari filsafat yang secara
spesifik mengkaji hakikat ilmu untuk mencapai suatu kebenaran. Metode
penelitian adalah ilmu tentang metode. Sedangkan penelitian adalah kegiatan
mencari dan mengumpulkan data kemudian mengolah, menganalisa dan mengkaji
data yang dilakukan secara sistematis dan objektif.

2.2. Jelaskan hubungan antara ilmu, filsafat dan agama. Berikan penjelasan yang
disertai dengan ilustrasi tentang hal tersebut.
Ketiga hal tersebut sama-sama bertujuan untuk mencari dan merumuskan suatu
kebenaran. Filsafat mencari kebenaran dengan menggunakan akal, pikiran serta
logika, ilmu mencari kebenaran dengan menggunakan metode ilmiah didalam
penelitian-penelitian yang ada, serta agama berusaha untuk menjelaskan
kebenaran tersebut dengan wahyu dari Allah SWT. Hal ini sangat berkaitan,
karena tanpa adanya hubungan antar hal ini, maka kebenaran akan sulit ditemui.
Contoh; Seorang dokter mencari fakta tentang suatu penyakit, maka hal baik jika
menggabungkan ketiga unsur tersebut untuk mencarinya. Mencari ilmunya dari
penelitian yang ada tentang penyakit tersebut. Mencari beberapa pendapat serta
sudut pandang tentang penyakit tersebut dari informasi yang pernah
berpengalaman dalam menghadapi atau menangani penyakit tersebut. Mencari
dalil-dalil yang berhubungan tentang penyakit dan cara mengatasinya dari kitab
suci atau hadits yang ada, sehingga semua itu dapat digabungkan dan digunakan
untuk pemeriksaan serta penyembuhan pasien.

2.3. Jelaskan intisari laporan buku yang anda buat dengan pendekatan Scientific
Approach.
Filsafat merupakan inti dari ilmu. Dimana filsafat ilmu Pendidikan sangat erat dan
tidak terputus dari inti ilmu filsafat itu sendiri. Ilmu Pendidikan di Indonesia dapat
dikembangkan berdasarkan filsafat umum atau Pancasila. Dan semua dapat
diambil dan di telaah melalui nilai-nilai budaya, sosiologi serta geografis wilayah
Indonesia.

2.4. Proporsi sebagai pembangun teori atau ilmu dan jelaskan 10 macam proposisi
(lima pasang) linkage proposisi serta lengkapi dengan contoh yang sesuai dengan
Magister Manajemen Rumah Sakit.
a. Reversible and Irreversible Proposition
- Reversible proposition, proposisi yang kedudukan variabelnya dapat
bolak-balik. Contoh: Jika jumlah kunjungan IGD meningkat, maka
pendapatan rumah sakit meningkat, jika pendapatan Rumah Sakit
meningkat, maka jumlah kunjungan IGD dapat meningkat.
- Irreversible proposition, proposisi searah dimana kedudukan variable
determinant dan result tidak dapat dibolak-balik. Contoh; Jika obat
kadaluarsa, maka akan dipisahkan dan dibuang.
b. Deterministic and Stochastic Proposition
- Deterministic proposition, proposisi dimana keeratan hubungan variable-
variabelnya sudah pasti atau sudah barang tentu atau selalu. Contoh: Jika
kunjungan pasien berkurang, pasti pendapatan Rumah Sakit akan
berkurang.
- Stochastic proposition, proposisi dimana keeratan hubungan variabelnya
tidak pasti atau tidak selalu, melainkan bersifat kemungkinan. Contoh: Jika
Rumah Sakit sepi kunjungan, mungkin tenaga kesehatannya menjadi
kurang cekatan.
c. Coentensive and Sequintial Proposition
- Coentensive proposition, proposisi dimana keeratan hubungan variabelnya
menyatakan dengan sendirinya. Contoh: Jika jumlah kunjungan IGD
meningkat, maka dengan sendirinya jumlah pasien Rawat Inap akan
meningkat.
- Sequintial proposition, proposisi yang hubungan variabelnya menyatakan
bahwa result sebagai akibat dari determinant itu terjadinya pada waktu
yang akan datang. Contoh: Jika kualitas dari Rumah Sakit tidak
ditingkatkan, maka nantinya jumlah kunjungan akan semakin berkurang.
d. Contingency and Sufficient Proposition
- Contingency proposition, proposisi yang keeratan hubungannya
memerlukan suatu syarat. Contoh: Jika kebersihan Rumah sakit tidak
terjaga, maka pasien dapat terkena infeksi sekunder, jika tidak dijaga
perawat atau dokternya.
- Sufficient proposition, proposisi dimana hubungan variabelnya
mempunyai keeratan tanpa syarat. Contoh: Jika tidak diperhatikan dokter
atau perawat, pasien dapat komplain.
e. Necessary and Substitutable Proposition
- Necessary proposition, proposisi dimana keeratan variabelnya menyatakan
keharusan atau seharusnya. Contoh: Jika dokter mengambil spesialis, maka
seharusnya dia menguasai spesialisasi tersebut.
- Substitutable proposition, proposisi yang keeratan hubungan variable
determinant nya dapat diganti determinant lain karena menyebabkan result
yang sama. Contoh: Jika salah melakukan tindakan, maka akan
membahayakan pasien. Jika salah memberi obat, juga akan
membahayakan pasien.
2.5. Analisa perbedaan logika kodratiah dengan logika ilmiah dalam Filsafat Ilmu.
Logika kodratiah sudah ada pada setiap diri manusia karena kodratnya sebagai
makhluk yang rasional. Jadi setiap manusia dapat menggunakan akal nya untuk
berpikir dan menjalankan hukum-hukum logika secara spontan atau disengaja.
Logika ilmiah merupakan ilmu praktis normatif yang mempelajari hukum-hukum,
prinsip-prinsip, dan bentuk-bentuk pikiran manusia yang jika dipatuhi akan
membimbing kita mencapai kesimpulan-kesimpulan yang lurus atau sah. Logika
ilmiah membentangkan metode yang menjamin kita bernalar secara tepat atau
semestinya.

Anda mungkin juga menyukai