Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
MATA KULIAH
FILSAFAT HUKUM
Dosen:
Dr. H M. Ghufron AZ, SH., MHum
Oleh :
Mengenai ilmu, ada dua hal yang biasanya tertukar satu dengan yang lain
yaitu pengetahuan dan ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan (science)
berbeda dengan pengetahuan (knowledge atau biasa disebut common sense).
Pengetahuan diperoleh dari pengalaman sehari-hari seperti rasa lapar
dapat dihilangkan dengan makan, rasa haus dapat dihilangkan dengan
minum, jika hujan terus menerus akan berpotensi banjir dan lain
sebagainya. Pengetahuan tidak menyelidiki obyeknya secara menyeluruh, tak
bermetoide dan tak bersistem. Sebaliknya, ilmu pengetahuan mementingkan
sebab-sebab, mencari rumusan sebaik- baiknya, menyelidiki obyeknya
secara menyeluruh dan mendalam, bermetode dan bersistem.
Secara rinci perbedaan pengetahuan dengan ilmu pengetahuan adalah:
a. Dalam pengetahuan informasi tentang suatu fakta jarang disertai
penjelasan tentang mengapa dan bagaimana. Pengetahuan tidak
melakukan pengujian kritis hubungan sebab- akibat antara fakta yang satu
dengan yang lain. sedangkan dalam ilmu pengetahuan, di samping
diperlukan uraian yang sistematik, juga dapat dikontrol dengan sejumlah
fakta sehingga dapat dilakukan pengorganisasian dan pengklarifikasian
berdasarkan prinsip- prinsip atau dalil-dalil yang berlaku
b. Pengetahuan tidak memberikan penjelasan yang sistematis dari
berbagai fakta. Pengetahuan juga mengumpulkan data secara
subjektif. Sedangkan ilmu pengetahuan berpedoman pada teori-teori
yang dihasilkan dalam penelitian-penelitian terdahulu.
c. Kebenaran yang diakui oleh pengetahuan bersifat tetap, sedangkan
kebenaran dalam ilmu pengetahuan selalu dilakukan pengujian kritis.
Kebenaran dalam ilmu pengetahuanselalu dihadapkan pada pengujian
melalui observasi maupun eksperimen dan sewaktu-waktu dapat
diperbaharui atau diganti.
d. Pengetahuan biasanya mengandung pengertian ganda atau samar,
sedangkan ilmu pengetahuan merupakan konsep-konsep yang dapat
diverifikasi secara empirik
e. Pengetahuan didapat hanya melalui pengamatan panca indera
sedangkan ilmu pengetahuan berdasar pada metode ilmiah.
a. Ontologi
Ontologi berasal dari perkataan Yunani yaitu ontos yang berarti
being, dan logos yang berarti ilmu. Jadi ontologi adalah the theory of
being qua being (teori tentang keberadaan sebagai keberadaan). Atau bisa
juga disebut ontologi sebagai ilmu tentang “yang ada”. Yang dimaksud
“ada” adalah dari dan akan ke mana ada itu. Menurut istilah, ontologi ialah
ilmu yang membahas tentang hakikat yang ada, yang merupakan ultimate
reality baik yang berbentuk jasmani/konkret maupun rohani/abstrak. Dua
pengertian ini merambah ke dunia hakikat sebuah ilmu. Ontologi
2
membahas masalah ada dan tiada. Ilmu itu ada, tentu ada asal-muasalnya.
Ilmu itu ada yang nampak dan ada yang tidak nampak. Dengan berfikir
ontologi, manusia akan memahami tentang eksistensi sebuah ilmu
b. Epistemologi
Epistemologi derivasinya dari bahasa Yunani yang berarti teori ilmu
pengetahuan. Epistemologi merupakan gabungan dua kata, episteme yang
berarti pengetahuan dan logos, theory. Epistemologi adalah cabang filsafat
yang membicarakan tentang teori ilmu pengetahuan. Cabang ini berusaha
menemukan jawaban atas pertanyaan bagaimana ada itu berada. Proses
ada itu dari sisi ilmu pengetahuan tentu mengkuti prinsip-prinsip teoritik
yang jelas.
Dengan kata lain epistemologi adalah bagian filsafat yang meneliti
asal-usul, asumsi dasar, sifat-sifat dan bagaimana memperoleh
pengetahuan menjadi penentu penting dalam menentukan sebuah model
filsafat. Dengan pengertian ini epistemologi tentu saja menentukan
karakter pengetahuan, bahkan menentukan ”kebenaran” macam apa yang
dianggap patut diterima dan apa yang patut ditolak.
Dengan demikian, definisi epistemologi adalah suatu cabang filsafat
yang mengkaji dan membahas tentang batasan, dasar dan fondasi, alat,
tolok ukur, keabsahan, validitas dan kebenaran ilmu, makrifat, dan
pengetahuan manusia
c. Aksiologi
Aksiologi adalah istilah yang berasal dari bahasa Yunani yaitu axios
yang berarti nilai, sesuai atau wajar, dan logos yang berarti ilmu.
Aksiologi dipahami sebagai teori nilai. Dalam lingkup kajian filsafat nilai
merujuk pada pemikiran atau suatu sistem seperti politik, sosial dan
agama. Sistem mempunyai rancangan bagaimana tatanan, rancangan dan
aturan sebagai satu bentuk pengendalian terhadap institusi terwujud.
Nilai sebuah ilmu berkaitan dengan kegunaan. Guna suatu ilmu bagi
kehidupan manusia akan mengantarkan hidup semakin tahu tentang resep-
resep kehidupan. Pengetahuan itu diharapkan memiliki aspek tepat guna
bagi pemiliknya. Aksiologi memberikan jawaban untuk apa pengetahuan
yang berupa ilmu itu dipergunakan. Bagaimana kaitan antara cara
penggunaan tersebut dengan kaidah-kaidah nilai. Bagaimana penentuan
obyek yang ditelaah berdasarkan pilihan-pilihan nilai. Bagaimana kaitan
antara teknik prosedural yang merupakan operasionalisasi metode ilmiah
dengan norma-norma nilai.
Aksiologi ini penting karena pada kenyataannya tidak semua orang
yang memiliki penalaran tinggi selalu diikuti dengan perilaku yang baik.
Bahkan sebaliknya, semakin tinggi penalaran orang, kadang semakin
tinggi pula kemampuannya untuk membenarkan yang salah dan
menyalahkan yang benar.
3