• Filsafat adalah pemikiran dan kajian menyeluruh terhadap suatu pemikiran, kepercayaan dan sikap
yang sudah dijunjung tinggi kebenarannya melalui pencarian ulang dan analisis konsep dasar untuk
menciptakan kebenaran, pertimbangan dan kebijaksanaan yang lebih baik.
• Filsafat secara harfiah berarti “mencintai kebijaksanaan”. Itu artinya, filsafat juga memiliki arti
mencintai mencari menuju penemuan kebijaksanaan atau kearifan. Mencintai kearifan disini
tentunya bermakna mencintainya dengan melakukan proses dalam arti pencarian kearifan sekaligus
produknya.
• Di dalam proses pencarian itu, yang dicari adalah kebenaran-kebenaran prinsip yang bersifat
general. Prinsip yang bersifat general ini harus dapat dipakai untuk menjelaskan segala sesuatu
kajian atas objek filsafat.
Pengertian Ilmu
• Kata ilmu berasal dari bahasa Arab, yaitu alima yang berarti pengetahuan. Pemakaian kata ilmu
dalam bahasa Indonesia merujuk pada kata science dalam bahasa inggris. Science sendiri berasal dari
bahasa Latin: Scio, Scire yang artinya juga pengetahuan.
• Ilmu adalah pengetahuan, namun ada berbagai macam pengetahuan, seperti: pengetahuan biasa
dan pengetahuan ilmu. Pengetahuan biasa adalah pengetahuan keseharian yang kita dapatkan dari
berbagai sumber bebas dan belum tentu benar atau berdasarkan kenyataan. Sementara
pengetahuan ilmu adalah pengetahuan yang pasti, eksak, berdasarkan kenyataan dan terorganisir
• Ilmu farmasi adalah ilmu yg mempelajari tentang obat, mulai dari bahan baku obat, pembuatan
bahan baku, pencampuran bahan obat/ racikan , pembuatan obat, pengujian obat, penggunaan
obat, kemudia ADEME (Farmakologi dinamik dan farmakokinetik , uji klinik hingga farmakologi)
Pengetahuan Ilmu
• Ilmu harus disusun secara sistematis dan berdasarkan metodologi untuk berusaha mencapai suatu
kesimpulan atau generalisasi. Ilmu terbagi menjadi tiga kategori pembentuknya, yaitu: hipotesis, teori, dalil
hukum. Dalam kajian ilmiah untuk membangun ilmu, jika data faktual yang terkumpul masih belum
banyak atau belum cukup, maka peneliti baru membentuk hipotesis.
• Seperti yang telah dijelaskan diatas, hipotesis adalah dugaan pemikiran berdasarkan sejumlah data
tebatas yang belum cukup kuat. Hipotesis akan memberikan arah pada penelitian untuk menghimpun
data yang dibutuhkan. Data yang telah dihimpun dan dinilai cukup sebagai hasil penelitian dihadapkan
pada hipotesis.
• Apabila data yang telah dikumpulkan mampu memvalidasi hipotesis, maka hipotesis tersebut berubah
menjadi tesis atau teori. Jika teori mencapai generalisasi atau kesimpulan umum, maka teori tersebut
berubah menjadi dalil atau teori, namun teori mapan yang telah banyak digunakan oleh para peneliti lain
sebagai tinjauan pustaka. Tahapan terakhir adalah jika teori dapat memastikan hubungan sebab-akibat
yang serba tetap dimana saja, maka ia akan menjadi hukum (e.g: hukum newton, dsb).
sistem pembentukan ilmu (kategori): hipotesis, tesis, dalil, hukum.
Pengertian Pengetahuan
• Pengetahuan berasal dari bahasa Inggris yaitu: knowledge. Dalam encyclopedia of philosophy,
definisi pengetahuan adalah kepercayaan yang benar. Sementara secara terminologi akan
dikemukakan salah satu pendapat ahli mengenai definisi tentang pengetahuan dibawah ini:
• Pengetahuan adalah apa yang diketahui atau hasil pekerjaan tahu. Pekerjaan tahu tersebut adalah
hasil dari kenal, sadar, insaf, mengerti, dan pandai. Pengetahuan itu adalah semua milik atau isi
pikiran. Dengan demikian, pengetahuan merupakan hasil proses dari usaha manusia untuk tahu
(Gazalba, 1973).
• Pengetahuan adalah suatu proses kehidupan yang diketahui manusia secara langsung dari
kesadarannya sendiri. Orang pragmatis, terutama John Dewey tidak membedakan pengetahuan
dengan kebenaran (antara knowledge dengan truth). Jadi, menurut Dewey pengetahuan itu harus
benar, kalau tidak benar maka hal tersebut bukanlah pengetahuan.
Jenis pengetahuan
Beranjak dari pengetahuan adalah kebenaran dan kebenaran adalah pengetahuan maka di dalam kehidupan manusia dapat memiliki
pengetahuan dan kebenaran. Burhanuddin Salam mengemukakan bahwa pengetahuan yang dimiliki manusia ada empat, yaitu:
1. Pengetahuan biasa. Yakni pengetahuan yang dalam filsafat dikatakan dengan istilah common sense atau nalar wajar; sesuatu yang masuk
akal. Terkadang disebut sebagai good sense pula yang berarti pengetahuan yang diterima secara baik. Contohnya: semua orang
menyebutnya sesuatu itu merah karena itu memang merah, benda itu panas karena memang dirasakan panas dan sebagainya. Terkadang
terdapat beberapa pengetahuan biasa yang sebetulnya kurang tepat hingga tidak benar, namun sudah diterima apa adanya oleh
masyarakat.
2. Pengetahuan ilmu. Merupakan ilmu sebagai terjemahan dari science yang pada prinsipnya adalah usaha untuk mengorganisasikan,
mensistematisasikan common sense, suatu pengetahuan yang berasal dari pengalaman dan pengamatan dalam kehidupan sehari-
hari atau dugaan lain yang belum dibuktikan. Untuk kemudian dilanjutkan dengan suatu pemikiran secara cermat dan teliti
menggunakan berbagai metode. Ilmu dapat merupakan suatu metode berpikir secara objektif (objective thinking), tujuannya untuk
menggambarkan dan memberi makna terhadap dunia faktual. Pengetahuan yang diperoleh dengan ilmu, diperolehnya melalui observasi,
eksperimen, dan klasifikasi. Analisis ilmu itu objektif dan menyampingkan unsur pribadi atau subjektif, pemikiran logika diutamakan, netral
dan menjunjung fakta.
3. Pengetahuan filsafat. Yaitu pengetahuan yang diperoleh dari pemikiran yang kontemplatif dan spekulatif. Pengetahuan filsafat
menekankan pada universalitas kedalaman kajian mengenai Ilmu hanya pada satu bidang pengetahuan yang mengerucut, sementara
filsafat membahas hal yang lebih luas namun tetap mendalam. Filsafat biasanya memberikan pengetahuan reflektif dan kritis sehingga ilmu
yang tadinya kaku dan cenderung tertutup dilonggarkan kembali untuk menerima perubahan yang dianggap lebih positif.
4. Pengetahuan agama. Merupakan pengetahuan yang hanya diperoleh dari Tuhan lewat para utusan-Nya. Pengetahuan agama bersifat
mutlak, absolut dan wajib diyakini oleh para penganutnya tanpa bukti empiris sekalipun.
Perbedaan Ilmu dan Pengetahuan
• Dari berbagai uraian diatas, tampak timbul kerancuan antara pengertian pengetahuan dan ilmu.
Kedua kata tersebut sering dianggap memiliki persamaan arti. Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia, ilmu disamakan artinya dengan pengetahuan. Hal itu diperumit dengan fenomena ilmu
dan pengetahuan terkadang disatukan menjadi kata majemuk; ilmu pengetahuan.
• Hal tersebut sering kita jumpai dalam berbagai karangan yang membicarakan tentang ilmu
pengetahuan. Namun, jika kedua kata ini berdiri sendiri akan tampak perbedaan antara keduanya.
Dari asal katanya, dapat ketahui bahwa pengetahuan diambil dari bahasa inggris yaitu: knowledge
• sementara ilmu diambil dari kata science dan peralihan dari bahasa arab: alima.
• Untuk memperjelas pemahaman kita juga harus mampu membedakan antara pengetahuan yang
sifatnya pra ilmiah dan pengetahuan ilmiah. Pengetahuan pra ilmiah adalah pengetahuan yang
belum memenuhi syarat-syarat ilmiah pada umumnya seperti:
1. harus memiliki objek tertentu (objek formal dan materil)
2. harus bersistem
4. sifatnya umum
• Sebaliknya, pengetahuan ilmiah adalah pengetahuan yang harus memenuhi syarat-syarat ilmiah. Pengetahuan
pertama disebut sebagai pengetahuan biasa dan pengetahuan kedua disebut pengetahuan ilmiah seperti yang
telah dijelaskan pada uraian sebelumnya diatas.
• Jadi, dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya pengetahuan berbeda dengan ilmu. Perbedaan tersebut
terlihat dari sifat sistematisnya dan cara memperolehnya. Namun dalam perkembangannya,
pengetahuan dengan ilmu bersinonim arti, sedangkan dalam arti material keduanya mempunyai
perbedaan.
Pengertian Filsafat Ilmu Menurut Para Ahli
• Ismaun (2001) merangkum beberapa pengertian filsafat ilmu menurut beberapa ahli, pendapat-
pendapat para ahli tersebut adalah:
• Robert Ackerman
• Filsafat ilmu dalam satu sisi adalah suatu tinjauan kritis mengenai pendapat-pendapat ilmiah, dewasa
ini, melalui perbandingan terhadap kriteria-kriteria yang dikembangkan dari pendapat-pendapat
tertentu, tetapi filsafat ilmu juga jelas bukan suatu kemandirian cabang ilmu dari praktek ilmiah secara
aktual.
• Beck berpendapat bahwa filsafat ilmu membahas dan mengevaluasi metode-metode pemikiran ilmiah
serta upaya untuk mencoba menemukan ilmu dan pentingnya upaya ilmiah ilmu secara keseluruhan.
• Cornelius Benjamin
• Michael V. Berry
• Caws mengemukakan bahwa filsafat ilmu adalah salah satu bagian filsafat yang mencoba berupaya
dan melakukan pencarian terhadap ilmu.
• Psillos dan Curd berpendapat bahwa filsafat ilmu adalah filsafat yang berhubungan dengan
masalah-masalah filosofis dan fundamental yang terdapat di dalam ilmu.
• Filsafat ilmu mengacu pada keyakinan seseorang tentang esensi pengetahuan ilmiah, esensi metode
dalam pencapaian pengetahuan ilmiah hingga ke hubungan antara ilmu dan perilaku manusia.
Rudner (1966)
Hanurawan (2012)
1. Objek apa yang ditelaah ilmu ? Bagaimana wujud yang hakiki dari obyek tersebut? Bagaimana
hubungan antara obyek tadi dengan daya tangkap manusia yang membuahkan
pengetahuan ? (Landasan ontologis) obat menghilangkan sakit
Cara, teknik, sarana apa yang membantu kita dalam mendapatkan pengetahuan
yang berupa ilmu? (Landasan epistemologis)
3. Untuk apa pengetahuan yang berupa ilmu itu dipergunakan? Bagaimana kaitan antara
cara penggunaan tersebut dengan kaidah kaidah moral? Bagaimana penentuan obyek yang
ditelaah berdasarkan pilihan pilihan moral ? Bagaimana kaitan antara teknik prosedural yang
merupakan operasionalisasi metode ilmiah dengan norma-norma moral/profesional? (Landasan
aksiologis).
Banyaknya jenis senyawa obat yang ditemukan dalam menurunkan deman dan menghilangkan rasa
nyeri maka senyawa tersebut dapat dibuatlah pengelompokan obat menjadi obat analgesic dan anti
piretik.
1. Salam, Burhanuddin. (2003). Logika Materiil : Filsafat ilmu pengetahuan. Jakarta: Rineka Cipta.
2. Gazalba, Sidi. (1973). Sistematika filsafat; pengantar kepada dunia filsafat, teori pengetahuan,
metafisika, teori nilai. Jakarta: Bintang Bulan.