Anda di halaman 1dari 6

FILSAFAT ILMU

SUJARNO
NPM. 21.012.121.041

UNIVERSITAS DARMA AGUNG


MAGISTER ILMU KOMUNIKASI
Pengertian dan Jenis Filsafat Ilmu

Filsafat ilmu adalah cabang filsafat yang mempelajari dan mempertanyakan secara sistematis
mengenai hakikat pengetahuan ilmu yang berhubungan dalam masalah-masalah filosofis dan
fundamental yang terdapat pada ilmu untuk mencapai pengetahuan yang ilmiah.

Intinya, filsafat ilmu adalah filsafat dengan pokok bahasan ilmu sebagai inti dari apa yang
dipertanyakan mengenai kebenaran. Masalahnya, mudah untuk mengingat dan menjelaskan
apa definisi dari filsafat ilmu namun terhitung cukup sulit untuk benar-benar memahami esensi
apa yang dipelajari dalam filsafat ilmu.

Contoh nyatanya dijelaskan oleh Lacey (1996) yang membuat beberapa poin bahasan yang
akan dieksplorasi dalam filsafat ilmu, poin-poin pokok bahasan tersebut adalah:

1. Hakikat ilmu itu sendiri


2. Tujuan dari ilmu
3. Metode ilmu
4. Bagian-bagian ilmu
5. Jangkauan ilmu
6. Hubungan ilmu dengan masalah kehidupan atau filosofi yang lain seperti: nilai, etika, moral
dan kesejahteraan manusia
Untuk memperdalam pemahaman terhadap filsafat ilmu pula kita harus benar-benar paham apa
yang dimaksud dengan filsafat.

Pengertian Filsafat
Filsafat adalah pemikiran dan kajian menyeluruh terhadap suatu pemikiran, kepercayaan, dan
sikap yang sudah dijunjung tinggi kebenarannya melalui pencarian ulang dan analisis konsep
dasar untuk menciptakan kebenaran, pertimbangan, dan kebijaksanaan yang lebih baik.

Filsafat secara harfiah berarti “mencintai kebijaksanaan”. Artinya, filsafat juga memiliki arti
mencintai pencarian menuju penemuan kebijaksanaan atau kearifan. Mencintai kearifan di sini
tentunya bermakna mencintainya dengan melakukan proses pencarian terhadap kearifan
sekaligus makna mendasar produknya sendiri.
Di dalam proses pencarian tersebut, yang dicari adalah kebenaran-kebenaran prinsip yang
bersifat general. Prinsip yang bersifat umum ini harus dapat dipakai untuk menjelaskan segala
sesuatu kajian atas objek filsafat yang dicari. Lebih jauh mengenai pengertian filsafat, dapat
dibaca pada artikel di bawah ini:

Pengertian Ilmu
Kata ilmu berasal dari bahasa Arab, yaitu alima yang berarti pengetahuan. Pemakaian kata
ilmu dalam bahasa Indonesia merujuk pada kata science dalam bahasa inggris. Science sendiri
berasal dari bahasa Latin: Scio, Scire yang artinya juga pengetahuan.
Ilmu adalah pengetahuan, namun ada berbagai macam pengetahuan, seperti: pengetahuan biasa
dan pengetahuan ilmu. Pengetahuan biasa adalah pengetahuan keseharian yang kita dapatkan
dari berbagai sumber bebas dan belum tentu benar atau berdasarkan kenyataan. Sementara
pengetahuan ilmu adalah pengetahuan yang pasti, eksak, berdasarkan kenyataan dan
terorganisir.

Pengetahuan Ilmu
Ilmu harus disusun secara sistematis dan berdasarkan metodologi tertentu untuk berusaha
mencapai suatu kesimpulan atau generalisasi. Ilmu terbagi menjadi tiga kategori
pembentuknya, yaitu: hipotesis, teori, dalil hukum. Dalam suatu kajian ilmiah untuk
membangun ilmu, jika data faktual yang terkumpul masih belum banyak atau belum cukup,
maka peneliti baru membentuk hipotesis.

Hipotesis adalah dugaan pemikiran berdasarkan sejumlah data tebatas yang belum cukup kuat.
Hipotesis akan memberikan arah pada penelitian untuk menghimpun data yang dibutuhkan.
Data yang telah dihimpun dan dinilai cukup sebagai hasil penelitian dihadapkan pada hipotesis.

Apabila data yang telah dikumpulkan mampu memvalidasi hipotesis, maka hipotesis tersebut
berubah menjadi tesis atau teori. Selanjutnya, jika teori mencapai generalisasi atau kesimpulan
umum, maka teori tersebut berubah menjadi dalil atau hukum.

Tahapan terakhir adalah jika teori atau dalil dapat memastikan hubungan sebab-akibat yang
serba tetap di mana saja dan dalam konteks apa saja, maka ia akan menjadi hukum, seperti
hukum Newton, dsb.
Perlu menjadi catatan bahwa tidak semua ilmu dapat menjadi hukum. Hukum biasanya hanya
berlaku pada ilmu eksak, misalnya hukum Newton. Dalam ilmu sosial atau humaniora, teori
yang telah mencapai generalisasi atau kesimpulan umum hanya dapat menjadi semacam dalil
yang paling kuat meskipun terkadang masih disebut sebagai hukum. Dalil tersebut juga dapat
diverifikasi “kekuatan kebenarannya” dengan melihat seberapa banyak dalil tersebut dijadikan
referensi oleh peneliti lain.

Pengertian Pengetahuan
Pengetahuan berasal dari bahasa Inggris yaitu: knowledge. Dalam encyclopedia of philosophy,
definisi pengetahuan adalah kepercayaan yang benar. Sementara secara terminologi akan
dikemukakan salah satu pendapat ahli mengenai definisi tentang pengetahuan dibawah ini:
Pengetahuan adalah apa yang diketahui atau hasil pekerjaan tahu (mengetahui). Pekerjaan tahu
tersebut adalah hasil dari kenal, sadar, insaf, mengerti, dan pandai. Pengetahuan itu adalah
semua milik atau isi pikiran. Dengan demikian, pengetahuan merupakan hasil proses dari usaha
manusia untuk tahu (Gazalba, 1973).

Pengetahuan adalah suatu proses kehidupan yang diketahui manusia secara langsung dari
kesadarannya sendiri. Orang pragmatis, terutama John Dewey tidak membedakan pengetahuan
dengan kebenaran (antara knowledge dengan truth). Jadi, menurut Dewey pengetahuan itu
harus benar, kalau tidak benar maka hal tersebut bukanlah pengetahuan.

Jenis pengetahuan
Beranjak dari pengetahuan adalah kebenaran dan kebenaran adalah pengetahuan maka di dalam
kehidupan manusia dapat memiliki pengetahuan dan kebenaran. Burhanuddin Salam
mengemukakan bahwa pengetahuan yang dimiliki manusia ada empat, yaitu:

1. Pengetahuan biasa
Pengetahuan biasa adalah pengetahuan yang dalam filsafat dikatakan dengan istilah common
sense atau nalar wajar; sesuatu yang masuk akal. Terkadang disebut sebagai good sense pula
yang berarti pengetahuan yang diterima secara baik. Contohnya: semua orang menyebutnya
sesuatu itu merah karena itu memang merah, benda itu panas karena memang dirasakan
panas dan sebagainya. Terkadang terdapat beberapa pengetahuan biasa yang sebetulnya
kurang tepat hingga tidak benar, namun sudah diterima apa adanya oleh masyarakat.
2. Pengetahuan ilmu
Pengetahuan ilmu adalah ilmu sebagai terjemahan dari science yang pada prinsipnya adalah
usaha untuk mengorganisasikan, mensistematisasikan common sense, suatu pengetahuan
yang berasal dari pengalaman dan pengamatan dalam kehidupan sehari-hari atau dugaan lain
yang belum dibuktikan. Hal itu dilakukan untuk kemudian dilanjutkan dengan suatu
pemikiran secara cermat dan teliti menggunakan berbagai metode. Ilmu dapat merupakan
suatu metode berpikir secara objektif (objective thinking), tujuannya untuk menggambarkan
dan memberi makna terhadap dunia faktual. Pengetahuan yang diperoleh dengan ilmu,
diperolehnya melalui observasi, eksperimen, dan klasifikasi. Analisis ilmu itu objektif dan
menyampingkan unsur pribadi atau subjektif, pemikiran logika diutamakan, netral dan
menjunjung fakta.
3. Pengetahuan filsafat
Pengetahuan filsafat adalah pengetahuan yang diperoleh dari pemikiran yang kontemplatif
dan spekulatif. Dalam konteks ini, pengetahuan filsafat menekankan pada universalitas
kedalaman kajian mengenai Ilmu hanya pada satu bidang pengetahuan yang mengerucut,
sementara filsafat membahas hal yang lebih luas namun tetap mendalam. Filsafat biasanya
memberikan pengetahuan reflektif dan kritis sehingga ilmu yang tadinya kaku dan cenderung
tertutup dilonggarkan kembali untuk menerima perubahan yang dianggap lebih positif.
4. Pengetahuan agama
Merupakan pengetahuan yang hanya diperoleh dari Tuhan lewat para utusan-Nya.
Pengetahuan agama bersifat mutlak, absolut dan wajib diyakini oleh para penganutnya tanpa
bukti empiris sekalipun.
Perbedaan Ilmu dan Pengetahuan
Dari berbagai uraian di atas, tampak timbul kerancuan antara pengertian pengetahuan dan
ilmu. Kedua kata tersebut sering dianggap memiliki persamaan arti. Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia, ilmu disamakan artinya dengan pengetahuan. Hal itu diperumit dengan
fenomena ilmu dan pengetahuan terkadang disatukan menjadi kata majemuk; ilmu
pengetahuan.

Hal tersebut sering kita jumpai dalam berbagai karangan yang membicarakan tentang ilmu
pengetahuan. Namun, jika kedua kata ini berdiri sendiri akan tampak perbedaan antara
keduanya. Dari asal katanya, dapat ketahui bahwa pengetahuan diambil dari bahasa inggris
yaitu: knowledge, sementara ilmu diambil dari kata science dan peralihan dari bahasa
arab: alima.
Untuk memperjelas pemahaman kita juga harus mampu membedakan antara pengetahuan yang
sifatnya pra ilmiah dan pengetahuan ilmiah. Pengetahuan pra ilmiah adalah pengetahuan yang
belum memenuhi syarat-syarat ilmiah pada umumnya seperti:

1. harus memiliki objek tertentu (objek formal dan materil)


2. harus bersistem
3. memiliki metode tertentu
4. sifatnya umum
Sebaliknya, pengetahuan ilmiah adalah pengetahuan yang harus memenuhi syarat-syarat
ilmiah. Pengetahuan pertama disebut sebagai pengetahuan biasa dan pengetahuan kedua
disebut pengetahuan ilmiah seperti yang telah dijelaskan pada uraian sebelumnya diatas.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya pengetahuan berbeda dengan ilmu. Perbedaan
tersebut terlihat dari sifat sistematisnya dan cara memperolehnya. Namun dalam
perkembangannya, pengetahuan dengan ilmu bersinonim arti, sedangkan dalam arti material
keduanya mempunyai perbedaan.

Anda mungkin juga menyukai