Dosen:
Dudi Hartono, M. Ikom
Disusun oleh:
FX. Angga Cris Serviam
44317110091
Dasar pengertian filsafat diambil dari kata philosohia atau philoshopos dari
bahasa Yunani yang diartikan sebagai cinta dan kebijaksanaan. Secara
simpel, pengertian filsafat atu filosofi adalah cinta pada pengetahuan (ilmu
pengetahuan) dan kebijksanaan. Dalam bahasa Arab, pengertian filsafat
dirujuk dari muhibb al-hikmah dan dari bahasa belanda ialah wijsbegeerte.
Menurut Kattsoff maupun Durant mengatakan bahwa filsafat adalah dasar
atau pondasi dari ilmu pengetahuan berikutnya. Berawal dari filsafatlah lahir
ilmu-ilmu pengetahuan baik itu yang berada di ranah eksakta maupun sosial.
Karena itu filsafat disebut induk ilmu pengetahuan.
Filsafat sendiri terbagi atas 4 cabang utama yang membuatnya lebih spesifik
yaitu filsafat ilmu pengetahuan (epistemologi, filsafat moral (etika), filsafat seni
(estetika), metafisika, filsafat pemerintahan (politik), filsafat agama, filsafat
ilmu, filsafat pendidikan, filsafat matematika, filsafat sejarah, filsafat hukum
(Jujun S. Suriasumantri, 2000).
Antara filsafat dan ilmu ini memiliki hubungan dan persamaan, keduanya ini
meupakan hasil ciptaan kegiatan pemikiran manusia, yaitu berfikir filosofis
dan empiris ilmiah. Filsafat menentukan tujuan hidup dan ilmu menentukan
sarana untuk hidup. Jadi, antara filsafat dan ilmu pengetahuan ini sangatlah
berkaitan erat, filsafat ini disebut sebagai patokan ilmu pengetahuan.
b. Jelaskan perbedaan antara pengetahuan dan ilmu pengetahuan?
Etika berasal dari dari bahasa Yunani “ethikos” yang memiliki arti timbul
dari kebiasaan. Ada beberapa pengertian dari kata etika, di
antaranya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), etika
diartikan sebagai sebuah bidang ilmu yang mempelajari tentang apa yang
baik dan apa yang buruk, serta hak dan kewajiban moral (akhlak). Etika
juga diartikan sebagai suatu sikap yang menunjukkan kesedian atau
kesanggupan seseorang untuk mentaati ketentuan serta macam macam
norma kehidupan lainnya yang berlaku di dalam suatu masyarakat
maupun organisasi tertentu. Etika merupakan sebuah cabang ilmu
tentang kesusilaan yang di dalamnya terdapat ketentuan-ketentuan terkait
bagaimana sepatutnya manusia hidup dalam suatu lingkungan
masyarakat, yang dapat memahami tentang baik dan buruk. Menurut
Brooks, etika merupakan cabang filsafat yang menyelidiki tentang
penilaian normatif terkait dengan apakah perilaku tersebut benar atau apa
yang seharusnya dilakukan.
Etiket berasal dari Bahasa Perancis “etiquette” yang artinya adalah sopan
santun. Terdapat beberapa definisi dari kata etiket, seperti Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), etiket didefinisikan sebagai tata
cara (adat, sopan santun, dan lain sebagainya dalam rangka memelihara
hubungan yang baik di antara sesama manusia dalam sebuah lingkungan
masyarakat. Etiket juga diartikan sebagai suatu sikap seperti sopan
santun maupun aturan lainnya yang mengatur tentang hubungan di
antara kelompok manusia yang beradab di dalam pergaulan. Etiket
merupakan suatu perilaku seseorang yang dianggap cocok, sopan, pas,
serta terhormat yang berkaitan dengan kepribadian orang tersebut,
seperti gaya berbicara, gaya makan, gaya berpakaian, gaya tidur, gaya
duduk, maupun gaya dalam berjalan. Akan tetapi, karena etiket yang
dimiliki seseorang menghubungkannya dengan orang lain, maka etiket
menjadi peraturan sopan santun dalam pergaulan, serta hidup
bermasyarakat. Jadi etiket berkaitan dengan cara suatu perbuatan, adat,
kebiasaan, serta cara-cara tertentu yang menjadi panutan bagi
sekelompok masyarakat dalam berbuat sesuatu.
Etika dan etiket dapat berubah dan berlaku sepanjang masa. Dalam
ruang lingkup budaya, etika berlaku sepanjang masyarakat budaya tetap
melestarikan apa yang sudah menjadi norma dan etikanya. Contohnya
etika ketika berbicara dengan orang yang lebih tua. Sedari dulu orang tua
selalu mengajarkan cara yang sopan-santun ketika berbicara dengan
orang yang lebih tua. Termasuk dalam hal tingkah lakunya.