Anda di halaman 1dari 4

1

SEPAK SAWUT SEBAGAI PERMAINAN MASYARAKAT YANG


MENGANDUNG NILAI-NILAI KERJA SAMA DAN GOTONG ROYONG

Penulis:
Septian Rendianto1, Dinda Andina2, Gita Anggraini3
1 STKIP Muhammadiyah Sampit, srendianto@gmail.com
2 STKIP Muhammadiyah Sampit, dinaandina02@gmail.com
3 STKIP Muhammadiyah Sampit, ................. @gmail.com

Abstrak

Sepak Sawut adalah Permainan tradisional warisan budaya dari suku Dayak di
Kalimantan Tengah. Sepak Sawut merupakan permainan sejenis sepak bola biasa
hanya saja menggunakan bola dari buah kelapa yang kemudian direndam minyak
dan dibakar menjadi bola api. Permainan bola api ini merupakan salah satu budaya
olahraga unik diindonesia yang patut dilestarikan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui apa saja nilai-nila yang terkandung didalam permainan tradisional
sepak sawut ini. Adapun metode yang digunakan adalah metode pengumpulan
referensi-referensi dan ribrary research dari berbagai buku dan jurnal-jurnal. Hasil
yang ditemukan yakni masyarakat Kalimantan Tengan mampu melestarikan dan
menanamkan nilai-nilai permainan tradisional sepak sawut kepada regenerasi muda
selanjutnya melalui festival event-event tahunan salah satunya Isen Mulang.

Kata Kunci: Permainan tradisional, Sepak Sawut

Abstrack

Sepak Sawut is a traditional game of cultural heritage from Dayak tribes in Central
Kalimantan. Sepak Sawut is a kind of ordinary soccer game that only uses balls
from coconuts which are then soaked in oil and burned into fireballs. This fireball
game is one of the unique sports culture of Indonesia that deserves to be preserved.
This research aims to find out what values are contained in this traditional soccer
game. The method used is a method of collecting references and ribrary research
2

from various books and journals. The results found were the people of Central
Kalimantan who were able to preserve and instill the values of traditional games of
Sawut to the next young regeneration through the annual festival events, one of
which was Isen Mulang.

A. Latar Belakang
Dimasa revolusi 4.0 ini Kemajuan IPTEK semakin pesat dan berdampak
pada penggunaan teknologi yang lebih besar sehingga anak-anak atau para
remaja lebih menyukai game online atau permainan yang diakses melalui
handphone. Hal ini berdampak pada semakin minimnya anak-anak atau remaja
yang memainkan permainan-permainan tradisional. Padahal permainan
tradisional mengandung nilai-nilai yang dapat melatih moral dan menanamkan
nilai-nilai luhur masyarakat setempat pada diri anak-anak dan remaja.
Permainan tradisional yang telah lahir sejak ribuan tahun yang lalu
merupakan hasil dari proses kebudayaan manusia zaman dahulu yang masih
kental dengan nilai-nilai kearifan lokal. Meskipun sudah sangat tua, ternyata
permainan tradisional memiliki peran edukasi yang sangat manusiawi bagi
proses belajar seorang individu, terutama anak-anak. Dikatakan demikian,
karena secara alamiah permainan tradisional mampu menstimulasi berbagai
aspek-aspek perkembangan anak yaitu: motorik, kognitif, emosi, bahasa, sosial,
spiritual, ekologis, dan nilai-nilai moral (Misbach, 2006).

B. Metode
Penulis menggunakan metode library riset dalam penyusunan laporan hasil
mini riset ini, library riset yang dilakukan menggunakan studi pustaka jurnal
dan buku-buku yang relevan dengan laporan penelitian mini riset ini.

C. Kerangka Teoretik
1. Permainan tradisional
3

Menurut Morzoan & Hamidi (2017: 46), “permainan tradisional merupakan


kegiatan yang dilakukan dengan suka rela dan menimbulkan kesenangan
bagi pelakunya, diatur oleh peraturan permainan yang dijalankan berdasar
tradisi turun-temurun”.
2. Masyarakat
Menurut Mac Iver dan Page (dalam Soerjono Soekanto 2006: 22),
memaparkan bahwa masyarakat adalah suatu sistem dari kebiasaan, tata
cara, dari wewenang kerja sama antara berbagai kelompok, penggolongan,
dan pengawasan tingkah laku secara kebiasaan-kebiasaan manusia.
3. Nilai-nilai
Menurut Mansur Isna (2001: 98), nilai adalah sesuatu yang bersifat abstrak,
idea, nilai bukan benda konkrit, bukan fakta, tidak hanya persoalan benar
dan salah yang menuntut pembuktian emperik, melainkan sosial
penghayatan yang dikehendaki, disenangi, dan tidak disenangi.

D. Pembahasan
1. Permainan Tradisional Sepak Sawut
2. Cara memainkan permainan Sepak Sawut
3. Nilai-nilai terkandung dalam permaina tradisional Sepak Sawut
E. Simpulan
1 Paragraf
F. Referensi
Misbach, I. 2006. Peran Permainan Tradisional yang Bermuatan Edukatif
dalam Menyumbang Pembentukan karakter dan Identitas Bangsa. Laporan
penelitian. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Dharmamulyo, S .1992. Transformasi Nilai Budaya Melalui Permainan Anak.


Yogyakarta: Proyek P2NB.

Kniker, C. R. 1997. You and Value Education. Unitet State of America: Abell
& Howell Company.

Poerwandari, E. K. 1998. Pendekatan Kualitatif dalam Penelitian Psikologi.


Jakarta:Universitas Indonesia
4

Mulyani, Novi. 2016. Super Asyik Permainan Tradisional Anak Indonesia.


Yogyakarta: Diva Press.

Marzoan, Hamidi. Juni 2017. Permainan Tradisional Sebagai Kegiatan


Ekstrakulikuler Untuk Meningkatkan Kompetensi Sosial Siswa. Jurnal An
nafs vol. 2 No. 1.

Mulyani, Sri. 2013. 45 Permainan Tradisional Anak Indonesia. Yogyakarta:


Langensari Publishing

Soekanto, Soerjono. 2006. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Raja


Grafindo Persada.

Taneko, B. Soleman. 1984. Struktur dan Proses Sosial Suatu Pengantar


Sosiologi Perkembangan. Jakarta: CV. Rajawali.

Isna, Mansur. 2001. Dikursus Pendidikan Islam. Yogyakarta: Global Pustaka


Utama.

Thoha, M Chabib. 1996. Kapita Selekta Pendidikan Islam. Yogyakarta: Pustaka


Belajar.

Siagawati, Moniqa. 2007. Mengungkapkan Nilai-nilai Yang Terkandung dalam


Permaianan Tradisional. Skripsi Fakultas Psikologi Universitas
Muhammadiyah Surakarta.

Anda mungkin juga menyukai