GLOBALISASI
Dosen Pengampu:
Dr. Enkin Asrawijaya, M.Pd
Oleh:
Putri Salamiati Ruhan
(044537866)
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA
UNIVERSITAS TERBUKA TARAKAN
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu
tanpa ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada bapak Dr. Enkin
Asrawijaya, M.Pd sebagai dosen pengampu mata kuliah Ilmu Sosial Dan
Budaya Dasar yang telah memberi kesempatan dalam Tugas Tutorial Online
2 pada sesi ini
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan karena keterbatasan saya. Maka dari itu penyusun sangat
mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga
apa yang ditulis dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
2
DAFTAR ISI
Hlm
COVER…………………………………………………………………… i
KATA PENGANTAR……………………………………………………. ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………… iii
DAFTAR LAMPIRAN (Jika Ada)……………………………………… vi
BAB I: PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang …………………………………………………………. 4
1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………………… 4
1.4 Tujuan Penulisan ………………………………………………….......... 4
BAB II: PEMBAHASAN
2.1 Materi Pertama………………….............................................................. 2
2.1.1 Sub-Materi Pertama…………………………………………………
2.1.2 Sub-Materi Kedua…………………………………………………...
2.2 Materi Kedua……………………………..………………………….......
2.3 Materi Ketiga……………………………………………………………
BAB III: PENUTUP
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………...
3.2 Saran…………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………
3
BAB I
PENDAHULUAN
Namun, pertemuan berbagai kebudayaan ini tidak selalu berjalan lancar dan
mulus.Banyak saja konflik atau masalah yang terjadi akibat perbedaan yang muncul
di tempat yang mungkin belum dapat menerima. Konflik ini melibatkan isu perbedaan
identitas kelompok etnis, agama, atau jenis kelamin. Tetapi, demokratisasi yang
mengusung nilai-nilai untuk individu dapat berekspresi justru menjadi
ladang yang subur untuk tumbuhnya kesadaran-kesadaran kelompok budaya.
4
2. Memberikan pemahaman kepada Pembaca mengenai bagaimana cara
menyikapi perbedaan – perbedaan yang sering kali menjadi pemicu
konflik;
3. Memberikan pemahaman kepada Pembaca mengenai bagaimana cara
mengatasi konflik – konflik dalam multikulturalisme;
4. Memberikan pemahaman kepada Pembaca agar terus menjaga persatuandan
kesatuan ditengah keberagaman.
BAB II
PEMBAHASAN
Adat atau kebiasaan inilah yang menjadi ciri khas tersendiri bagi Indonesia untuk
lebih dikenal oleh bangsa lain. Hal ini yang menjadi acuan utama demi terwujudnya
masyarakat multikultural, karena multikulturalisme sebagai sebuah ideologi akan
mengakui dan mengagungkan perbedaan dalam kesederajatan baik secara individual
maupun secara kebudayaan yang berlaku umum.
Multikulturalisme yang ada di Indonesia sangatlah membutuhkan solidaritas antar
sesama manusia demi tercapainya kehidupan yang harmonis. Menurut Emile Durkheim
yang di kutip oleh Robbert M.Z Lawang (1985:63) Bahwa solidaritas sosial adalah
keadaan saling percaya antar anggota kelompok atau komunitas. Jika orang saling percaya,
maka mereka akan menjadi satu atau menjadi sahabat, saling menghormati, saling
bertanggung jawab dan saling membantu untuk memenuhi kebutuhan antar sesama.
Adanya solidaritas yang kuat serta masyarakatnya yang selalu berpegang teguh terhadap
nilai gotong-royong menjadikan Indonesia tetep aman dan damai.
Namun, akibat arus globalisasi yang tidak seimbang dan ketidakmampuan dalam
memfilter budaya yang datang dari luar, menjadi salah satu faktor penyebab pudarnya jati
diri dari masyarakat multikultural. sangat minim dan banyak dilupakan demi kepuasan diri
sendiri atas kepentingan pribadi. Perpecahan diantara umat manusia semakin bertambah
banyak jika tidak ada solidaritas yang dimulai dari dalam diri. penyebab adanya degradasi
moral (kemerosotan moral) yang terjadi pada milenial. Hal ini, diakibatkan karena
6
kebebasan mereka dalam berpikir tanpa dilandasi dengan adanya norma dan etika agama
yang memadai.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bagian ini berisi ringkasan dan simpulan dari seluruh pembahasan yang telah
dipaparkan di BAB II. Dalam kesimpulan tidak perlu memasukkan kutipan apapun.
Panjang kesimpulan dibatasi maksimal sebanyak 2 lembar. Kesimpulan dan seluruh isi
BAB III Penutup diketik dengan format margin 4 cm (kiri), 4 cm (atas), 3 cm (kanan), dan
3 cm (bawah). font yang digunakan adalah Times New Roman ukuran 12 pt. dengan spasi
ukuran 1.5. Judul BAB dan setiap sub-judul yang ada dalam BAB III Penutup wajib
diketik cetak tebal (bold).
3.2 Saran
Bagian ini berisi saran-saran yang dikemukakan oleh mahasiswa bagi Guru BK dan
Mahasiswa BK sebagai konsekuensi dari membaca isi pembahasan makalah yang telah
dipaparkan sebelumnya. Saran dibuat dalam bentuk poin-poin sebagai berikut:
3.2.1 Bagi Guru BK
a. Saran pertama
b. Saran kedua
c. Dst.
3.2.2 Bagi Mahasiswa BK
a. Saran pertama
b. Saran kedua
7
c. Dst.
DAFTAR PUSTAKA
Semua rujukan-rujukan yang diacu di dalam isi makalah harus didaftarkan di bagian Daftar
Pustaka. Isi daftar pustaka minimal harus memuat pustaka-pustaka acuan yang berasal dari
sumber yang direkomendassikan oleh dosen pengampu mata kuliah. Sangat dianjurkan
untuk menggunakan sumber acuan atau literatur yang diterbitkan selama 10 tahun terakhir.
Penulisan Daftar Pustaka sebaiknya menggunakan aplikasi manajemen referensi seperti
Mendeley atau References Ms. Word. Bentuk font yang digunakan adalah Times New
Roman ukuran 12 pt. Spasi untuk daftar referensi adalah 1 spasi. Daftar pustaka ditulis
dengan model paragraf Hanging. Format penulisan yang digunakan adalah sesuai dengan
format APA 6th Edition (American Psychological Association). Berikut adalah contoh
penggunaan beberapa referensi.
Catatan: Penjelasan ini tidak perlu dimasukkan dalam penulisan daftar pustaka yang
sebenarnya. Demikin juga dengan tulisan bertanda *) tidak perlu dimasukkan pada daftar
pustaka sebenarnya.
Buku 1 Penulis*)
Sunarto, K. (2004). Pengantar Sosiologi. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia.
Buku 2 Penulis*)
Tubagus, A, & Wijonarko. (2009). Langkah-Langkah Memasak. Jakarta: PT Gramedia.
Buku 3 Penulis*)
Leen, B., Bell, M., & McQuillan, P. (2014). Evidence-Based Practice: a Practice Manual.
USA: Health Service Executive.
8
Buku Lebih Dari Satu Edisi*)
Prayitno, & Amti, E. (2012). Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling (Edisi ke-10).
Jakarta: PT Rineka Cipta.
Buku Terjemahan*)
Gladding, S. T. (2012). Konseling: Profesi yang Menyeluruh (6th ed.). (Terj. P. Winarno,
& L. Yuwono). Jakarta: PT. Indeks.
9
for more than 31 days and are more severe with stress, dependence, DRD2 Al
allele, and depressive traits. Nicotine and Tobacco Research, 6, 249—267
Majalah*)
Susanta, R. (Juni 2010). “Ambush Marketing”. Marketing, 140 (2), 15-17.
Majalah Online*)
Susanta, R. (Juni 2010). “Ambush Marketing”. Marketing, 140 (2), 15-17. Diakses dari:
http//majalahmarketing.com//
Surat Kabar*)
Irawan, A. (24 September 2010). “Impor Beras dan Manajemen Logistik Baru”. Koran
Tempo, A11.
10
Skripsi/Tesis/Disertasi Tidak Terpublikasi*)
Nurgiri, M. (2010). Antropologi Indonesia (Skripsi Tidak Terpublikasi). Sarjana Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, Jakarta.
Video*)
American Psychological Association. (Produser). (2000). Responding therapeutically to
patient expressions of sexual attraction [DVD]. Tersedia di
http://www.apa.org/videos/
Serial Televisi
Egan, D. (Penulis), & Alexander, J. (Pengarah). (2005). Failure to communicate [Episode
Seri Televisi]. In D. Shore (Produser Pelaksana), House. New York, NY: Fox
Broadcasting.
Musik Rekaman*)
Lang, K.D. (2008). Shadow and the frame. On Watershed [CD]. New York, NY: Nonesuch
Records.
11