Anda di halaman 1dari 6

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2021/22.2 (2022.1)

Nama Mahasiswa : JERRY SASTRA


Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 042827454

Tanggal Lahir : 18/04/1983

Kode/Nama Mata Kuliah : ISIP 4212 / PENGANTAR ILMU POLITIK

Kode/Nama Program Studi : 71 / ILMU PEMERINTAHAN

Kode/Nama UPBJJ : 16 / PEKANBARU

Hari/Tanggal UAS THE : SABTU / 25 JUNI 2022

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN


RISET, DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan Mahasiswa Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : JERRY SASTRA


NIM : 042827454
Kode/Nama Mata Kuliah : ISIP 4212 / PENGANTAR ILMU POLITIK
Fakultas : FAKULTAS HUKUM, ILMU SOSIAL, DAN ILMU POLITIK (FHISIP)
Program Studi : 71 / ILMU PEMERINTAHAN
UPBJJ-UT : 16 / PEKANBARU

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE
pada laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan
soal ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai
pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai
dengan aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media
apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik
Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi
akademik yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.
Rengat, 25 Juni 2022

Yang Membuat Pernyataan

JERRY SASTRA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

1. a. Aksi demonstrasi tersebut merupakan hak warga negara yang telah diakomodir dalam UUD
1945? Sebutkan pasal berapa dan jelaskan isinya secara lengkap pasal tersebut?

b. Aksi demonstrasi yang merusak fasilitas umum tersebut tentu melanggar undang-undang (UU)
yang mengatur tentang demonstrasi. Telusuri secara online peraturan PerUUan tersebut dan
serta tautannya (link). Sebutkan UU tersebut dan pasalnya serta jelaskan isi dari UU yang
mengatur mengenai demonstrasi tersebut.

Jawaban :

a. Hak warga negara dalam melakukan aksi demonstrasi di atur dalam beberapa pasal, yaitu 28 E UUD 1945, Pasal
19 Kovenan Internasional tentang Hak Sipil dan Politik yang diratifikasi lewat Undang-Undang No. 12 Tahun 2005,
Pasal 25 UU Nomor 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi. Manusia, Undang-Undang Nomor 9 tahun 1998 tentang
Penyampaian Pendapat di Muka Umum.

Penjelasannya Sebagai Berikut :

Pasal 28 E UUD 1945 : “Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan
dan sebagainya ditetapkan dengan Undang-Undang.”

Pasal 19 Kovenan Internasional tentang Hak Sipil dan Politik yang diratifikasi lewat Undang – Undang No. 12
Tahun 2005 : “ 1.) Setiap orang berhak untuk berpendapat tanpa campur tangan; 2.) Setiap orang berhak atas
kebebasan untuk menyatakan pendapat; hak ini kebebasan untuk mencari, menerima dan memberikan informasi
dan pemikiran apapun, terlepas dari pembatasan-pembatasan secara lisan, tertulis, atau dalam bentuk cetakan,
karya seni atau melalui media lain sesuai dengan pilihannya; 3.) Pelaksanaan hak-hak yang diicantumkan dalam
ayat 2 pasal ini menimbulkan kewajiban dan tanggung jawab khusus. Oleh karenanya dapat dikenai pembatasan
tertentu, tetapi hal ini hanya dapat dilakukan seesuai dengan hukum dan sepanjang diperlukan untuk : (a)
Menghormati hak atau nama baik orang lain; (b) Melindungi keamanan nasional atau ketertiban umum atau
kesehatan atau moral umum.”

Pasal 25 UU Nomor 39 Tahun 1999 : “Setiap orang berhak untuk menyampaikan pendapat di muka umum,
termasuk hak untuk mogok sesuai dengan ketentuan peraturan perundang - undangan”

Undang-undang Nomor 9 Tahun 1998 : Berisi VII BAB dan 20 Pasal tentang Penyampaian pendapat dimuka
umum

Sumber Referensi :
1. https://www.ilmusiana.com/2019/04/pasal-28-uud-1945-bunyi-dan-penjelasan.html diakses pada tanggal 25
Juni 2022 Pukul 00.27 WIB
2. https://id.wikisource.org/wiki/Kovenan_Internasional_tentang_Hak-hak_Sipil_dan_Politik diakses pada tanggal
25 Juni 2022 Pukul 00.29 WIB
3. https://www.jogloabang.com/pustaka/uu-39-1999-hak-asasi-manusia Diakses pada tanggal 25 Juni 2022
Pukul 00.30 WIB
4. https://www.basishukum.com/uu/9/1998 diakses pada tanggal 25 Juni 2022 Pukul 00.34 WIB

b. Dalam Pasal 16 Undang-undang Nomor 9 Tahun 1998 dijelaskan “Pelaku atau peserta pelaksanaan
penyampaian pendapat di muka umum yang melakukan perbuatan melanggar hukum, dapat dikenakan sanksi
hukum sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.” Pasal ini dikenakan ke pelanggar
jika terjadi perbuatan yang melanggar hukum seperti penganiayaan, pengeroyokan, perusakan barang, dan
kematian. Pengrusakan barang yang dimaksud salah satu nya merusak fasilitas umum yang ada dan
menyebabkan kerugian
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

dan Pasal 17 Undung-undang Nomor 9 Tahun 1998 dijelaskan pula “Penanggung jawab pelaksanaan
penyampaian pendapat di muka umum yang melakukan tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16
Undang-undang ini dipidana sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan pidana yang berlaku
ditambah dengan1/3 (satu per tiga) dari pidana pokok.”

Sumber Referensi :
- https://www.goodnewsfromindonesia.id/2019/09/25/jangan-asal-demo-pahami-aturannya diakses pada
tanggal 25 Juni 2022 Pukul 00.47 WIB

2. a. Jika menggunakan kategori budaya politik Almond dan Powell, selama kurun waktu tahun 1966 hingga
1998 (masa Orde Baru), Indonesia berada pada kategori budaya politik yang mana? Jelaskan tentang
budaya politik tersebut?
b. Terkait contoh kasus diatas, jelasan alasan Anda pada pilihan kategori budaya politik dari Almond dan
Powell tersebut! Lakukan analisis terhadap pilihan Anda tersebut.

Jawaban :

a. Menurut Almond dan Powell ada tiga macam tipe budaya politik, yaitu parokial, subjek dan partisipan. Jika dilihat
dalam kasus soal nomor 2, maka Indonesia pada tahun 1966 sampai 1998 masuk dalam tipe parokial, dimana
Orientasi politik individunya terbatas pada satu wilayah atau lingkup yang kecil dan sempit, Tingkat kesadaran
individu terhadap adanya kekuasaan pusat dalam negara sangat rendah, Individu tidak mengharapkan apapun
dari sistem politik, Tidak ada peranan politik yang bersifat khas dan beridri sendiri dan biasanya terjadi dalam
mayarakat tradisional ataupun pedesaan.

b. Karena pada masa pemerintahan Soeharto atau masa Orde Baru, kesadaran masyarakat akan pentingnya peran
mereka dalam sistem politik belum tersosialisasi dengan baik dan sistem pemerintahan pun seakan menjadi
diktator karena tidak terjalankannya dengan baik demokrasi. Sehingga pemerintahan diktator terjadi selama
puluhan tahun.

Sumber Referensi :
1. BMP Pengantar Ilmu Politik ISIP 4212 Modul 4
2. https://nasional.kompas.com/read/2022/02/17/00000071/budaya-politik-menurut-almond-dan-powell?page=all
dikases pada tanggal 25 Juni 2022 Pukul 01.05 WIB

3. a. Joan Nelson dalam bukunya No Easy Choice, membedakan tipe partisipasi politis yaitu partisipan yang
otonom dan yang dimobilisasi. Setelah membaca artikel di atas, menurut Anda manakah yang terjadi di
Indonesia saat itu?
b. Jelaskan alasan jawaban Anda pada poin a, dan lengkapi argumen jawaban Anda dengan materi yang
telah Anda pelajari pada BMP dan dengan sumber referensi lain merujuk pada jurnal ilmiah online yang
relevan dan kredibel. Jangan lupa sertakan tautan (link) sumber rujukan online tersebut

Jawaban :

a. Partisipan yang otonom apabila partisipasi tersebut atas inisiatif (anggota) masyarakat sendiri dan dilakukan
secara sukarela, sedangkan partisipan dimobilisasi apabila masyarakat dikerahkan atau terkadang ada unsur
tekanan dari pemerintah (pihak atasan atau yang berkuasa). Dilihat dari kasus nomor 3, naiknya partisipasi dalam
pemilu 2019 masuk dalam kategori partisipasi otonom.

b. Kasus nomor 3 poin a, masuk dalam kategori partisipan otonom karena naiknya partisipasi pemilu dikarenakan
keantusiasan masyarakat menggunakan hak pilihnya, khususnya kaum milenial yang baru mendapatkan hak pilih
nya. Dan dalam pemilu 2019 di gabungkan antara pilpres dan pileg yang memicu naiknya partisipasi masyarakat
untuk menggunakan hak suaranya. Sudah barang tentu masyarakat melakukan partisipasi dengan sukarela dan
tanpa paksaan karena pesta demokrasi yang jarang terjadi penggabungan antara pileg dan pilpres.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Sumber Referensi :
1. https://kabar24.bisnis.com/read/20190614/15/933808/tingkat-partisipasi-pemilu-2019-naik-positif-atau-negatif
diakses pada tanggal 25 Juni 2022 Pukul 01.11 WIB

4. a. Han Kelsen membagi bentuk negara menjadi 3 (tiga) yaitu: bentuk federasi, konfederasi dan negara
kesatuan. Menurut Anda, apakah bentuk negara Indonesia yang berbentuk negara kesatuan sudah tepat?

b. Jelasan alasan Anda pada pilihan poin a. Lengkapi dengan sumber referensi, merujuk pada media
online yang relevan dan kredibel. Jangan lupa sertakan sumber online yang Anda jadikan rujukan
tersebut.

Jawaban :

a. Negara federasi merupakan negara yang di dalamnya terdapat pembagian kekuasaan antara pemerintahan
pusat dengan unsur-unsur kesatuannya (provinsi, negara bagian, wilayah, kawasan, atau republik).
Kedaulatannya hanya ada di tangan pemerintah federal. Namun, negara – negara bagian memiliki kekuasaan
yang lebih besar dalam mengatur penduduknya dari pada kekuasaan pemerintah daerah yang terdapat di dalam
negara kesatuan. Kekuasaan negara bagian pada negara federasi diatur dalam konstitusi federal.
Negara Konfederasi merupakan negara yang terdiri dari persatuan negaranegara yang berdaulat. Tujuannya di
antaranya adalah untuk mempertahankan kedaulatan dalam negara konfederasi. Segala peraturan yang berlaku
dalam konfederasi hanya berlaku pada masingmasing pemerintah, tidak berpengaruh terhadap warga negara. Hal
ini berarti pemerintah tetap berdiri sendiri dan berdaulat tanpa adanya campur tangan negara lain yang tergabung
dalam konfederasi meski pemerintah tersebut terikat dalam perjanjian
Negara Kesatuan merupakan negara yang pemerintah pusatnya memiliki kekuasaan penuh dan memegang
kedudukan tertinggi dalam pemerintahan. Pada negara kesatuan, pemerintah pusat dapat melimpahkan
wewenang kepada kabupaten, kota, atau satuan pemerintahan lokal. Namun, pelimpahan wewenang ini tidak
diatur dalam konstitusi, melainkan diatur dalam undang-undang.
Negara kita, negara Indonesia sudah tepat untuk memiliki bentuk negara kesatuan.

b. Indonesia sudah tepat memiliki bentuk negara kesatuan karena dengan adanya sebuah pemerintahan yang
dikontrol dari pusat maka seharusnya kebijakan yang diberikan pemerintah pusat terhadap daerah sifatnya adalah
merata dan adil, tidak ada suatu daerah yang diberi sebuah regulasi dan kebijakan yang bersifat khusus. Jika
menganut sistem federal, sudah tentu banyak terjadi kesenjangan di berbagai daerah. Dan terlebih lagi Indonesia
merupakan negara kepulauan yang memiliki fenomena tingkat heterogenitas kependudukan yang sangat tinggi.
Keragaman etnis dan budaya menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang paling artifisial di muka bumi ini
(Anderson, 1991). Selain itu alasan yang mendasari indonesia memilih bentuk pemerintahan republik
konstitusional adalah bentuk negara kesatuan republik mengandung isi pokok pikiran kedaulatan rakyat. Bentuk
republik identik dengan kedaulatan rakyat berarti memiliki dasar yang teguh untuk menyusun sistem pemerintahan
berdasarkan pertanggungjawaban yang luas dan kekal. Kedaulatan rakyat adalah pemerintahan rakyat yang
dijalankan menurut peraturan yang telah dimufakati dengan bermusyawarah. Negara republik diharapkan dapat
mewujudkan persamaan kedudukan bagi setiap warga negara, terpenuhinya hak-hak sosial, ekonomi, dan politik
warga negara, serta mengaktifkan peran warga negara dalam menjaga kedaulatan negara.

Sumber Referensi :
1. https://nasional.kompas.com/read/2022/04/13/03000021/mengapa-indonesia-memilih-bentuk-negara-republik-
?page=all Diakses pada tanggal 25 Juni 2022 Pukul 01.25 WIB
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Anda mungkin juga menyukai