Anda di halaman 1dari 4

PENGANTAR ILMU POLITIK (ISIP4212.

65)
TUGAS 3

Oleh

JERRY SASTRA
NIM. 042827454

PRODI ILMU PEMERINTAHAN

Fakultas Hukum Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FHISIP)

UPBJJ UT PEKANBARU RIAU


assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Jawaban atas pertanyaan pada Tugas 3 sebagai berikut :

1. Bandingkan mekanisme checks and balances masa Orde Baru dengan era reformasi!
Jawaban :
A. Mekanisme Cheks and balances pada masa Orde Baru
- Pada masa orde baru pemisahan kekuasaan bersifat vertikal, dalam artian MPR
(Majelis Permusyawaratan Rakyat) selaku pemegang kekuasaan tertinggi, hal ini
seperti disebutkan di dalam Pasal 1 Ayat 2 UUD 1945 sebelum amandemen, yang
menyebutkan “Kedaulatan berada di tangan rakyat, dan dilakukan sepenuhnya oleh
Majelis Permusyawaratan Rakyat”. Dengan pernyataan “dilakukan sepenuhnya oleh
Majelis Permusyawaratan Rakyat” bahwa ada penafsiran hanya MPR yang
melakukan kedaulatan rakyat, sedangkan DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) yang
merupakan wakil rakyat dipandang tidak melaksanakan kedaulatan
rakyat.Masyarakat menyadari hak dan tanggung jawabnya serta mampu
menggunakan hak itu dan dapat menanggung kewajibannya. Dalam keanggotaan
MPR terdiri dari anggota DPR ditambah dengan Utusan Daerah (Utusan Daerah) dan
Utusan Golongan (Utusan Golongan), dari ketiga lembaga tersebut tidak ada lembaga
yang terlalu dominan dalam keanggotaan MPR ditambah Ketua MPR dipimpin oleh
partai yang memenangi pemilu. Sehingga apabila eksekutif mampu merangkul MPR,
maka akan menambah letigimasi kekuasaan dari eksekutif tersebut, dan akibatnya
lembaga eksekutif mengontrol lembaga lain dalam melakukan tindakan apapun. Hal
ini lah yang dirasakan oleh masyarakat baik pada zaman orde lama maupun orde
baru.
- Pada masa orde baru juga menunjukkan bahwa kekuasaan seorang presiden sangat
kuat, dimana lembaga – lembaga selain eksektuf dibawah kekuasaan
presiden. Sementara lembaga seperti DPR, MPR, MA hanya menjalan perintah yang
dberikan oleh presiden.
- Dalam UUD 1945 sebelum amandemen, memuat ketentuan yang memberikan
kekuasaan kepada Presiden untuk merancang undang-undang dengan persetujuan
DPR. Dapat kita lihat, dimana kewenangan DPR hanya sebatas menyetujui RUU
yang diajukan oleh Presiden.
B. Mekanisme Cheks And Balance pada masa reformasi
- Setelah perubahan pada UUD 1945 membawa dampak perubahan kelembagaan dan
kewenangan pada lembaga negara di Indonesia. Perubahan pada kekuasaan
kelembagaan negara yang sebelumnya bersifat vertikal berubah menjadi horizontal
fungsional dengan prinsip saling mengimbangi dan saling mengawasi antar lembaga
negara checks and balances
- Perubahan pada pasal-pasal dalam UUD 1945 tersebut memindahkan titik berat
kekuasaan membentuk undang-undang yang semula berada pada Presiden beralih
kepada DPR.
- Dewan Perwakilan Daerah (DPD) juga dapat mengajukan rancangan undang-undang
yang berkaitan dengan otonomi daerah. Pengaturan mengenai kekuasaan dalam
membentuk UU dalam UUD 1945. Hal ini menunjukkan adanya keterlibatan tiga
lembaga tinggi negara, yaitu DPR, Presiden dan DPD, sehingga akan terwujud
checks and balances dalam pembentukan undang-undang. Walaupun kekuasaan
pembentukan undang-undang ada pada DPR, tetapi Presiden dan DPD dapat
berperan dalam mengawasi dan mengimbangi dalam pembentukan Undang –
Undang.
2. Kemukakan secara singkat praktek checks and balances dalam sistem demokrasi pada
proses berjalannya pemerintahan
Jawaban ;
Mekanisme checkand balances merupakan salah satu tuntutan reformasi. Salah satu
tujuan utama mekanisme ini adalah untuk menghindari pemusatan kekuasaan
pada satu lembaga saja. Dalam rangka menjamin bahwa masing- masing kekuasaan
tidak melampaui batas kekuasaannya maka dalam sistim demokrasi berjalan pada saat
sekarang ini diperlukan suatu sistem checks and balances atau sistem pengawasan dan
keseimbangan sebagai fungsi control terhadap suatu pemerintahan. Dalam sistim
checks and balances demokrasi, masing- masing kekuasaan saling mengawasi dan
mengontrol. ini merupakan suatu mekanisme yang menjadi tolok ukur kemapanan
konsep negara hukum dalam rangka mewujudkan demokrasi. Ada beberapa contoh
mekanisme praktek cheks and balances dalam sistim demokrasi pemerintahan
berjalan diantaranya seperti Mekanisme check and balances Presiden dan DPR.
Dimana dalam praktek sistim pengawasan dan keseimbangan yang dilakukan DPR
meliputi beberapa bidang antara lain legislasi, anggaran dan lain sebagainya. Dari segi
pengawasan dapat kita lihat DPR dapat mengawasi jalannya pemerintahan seperti
mengawasi pengsian dan pemilihan beberapa jabatan strategis kenegaraan dalam
pemerintahan.
Dengan dijalankannya funsi checks and balances maka sistem pemerintahan akan
berjalan stabil, dimana antar lembaga negara dapat saling mengontrol dan
mengimbangi antar lembaganegara, baik eksekutif, legislatif, maupun yudikatif
secara constitutional

Demikian Jawaban pada Tugas Kali ini, semoga dapat diberi pembelajaran yang lebih
baik lagi. Terimavkasih.

Sumber Referensi :
http://jurnal.umt.ac.id/index.php/replik/article/view/926/592 diakses pada tanggal 03
Juni 2022 pukul 21. 25 WIB

https://www.kompasiana.com/alit.amarta/550043c28133117c1bfa7469/trias-politica-
dan-checks-and-balances-a-la-indonesia diakses pada tanggal 03 Juni 2022 pukul
22.25 WIB

Anda mungkin juga menyukai