Anda di halaman 1dari 2

Sumber Hukum Materiil dan Contoh Kasusnya

Pengertian Sumber Hukum Materiil

Sumber Hukum ialah segala apa saja yang menimbulkan aturan-aturan yang mempunyai kekuatan-
kekuatan yang memaksa,yakni aturan-aturan yang kalau dilanggar mengakibatkan sanksi yang tegas dan
nyata.

Menurut Sudikno Mertokusumo , Sumber Hukum Materiil adalah tempat dari mana materiil itu diambil.
Sumber hukum materiil ini merupakan faktor yang membantu pembentukan hukum, misalnya
hubungan social, hubungan kekuatan politik, situasi social ekonomis, tradisi (pandangan keagamaan,
kesusilaan), hasil penelitian ilmiah (kriminologi, lalulintas), perkembangan internasional, keadaan
geografis, dll.

Sumber Hukum Material (Welborn) : keyakinan dan perasaan (kesadaran) hukum individu dan pendapat
umum yangmenentukan isi atau meteri (jiwa) hukum.

Sumber Hukum Materiil ialah sumber hukum yang meliputi faktor-faktor yang dapat mempengaruhi isi
atau materi dari aturan-aturan hukum. Sumber hukum materiil ini ada tiga, yakni:

 a.         Historis / Sejarah : Sumber hukum ini berasal dari undang-undang dan sistem hukum
tertulis yang telah berlaku dimasa lampau yang mempengaruhi hukum positif.

 b.         Sosiologis / Antropologis : Sumber hukum ini meliputi faktor-faktor dalam masyaraakat


yang ikut menentukan isi hukum positif yang meliputi pandangan ekonomis, agamis, psikologis,
dan sebagianya.

 c.         Filosofis : Merupakan faktor-faktor yang mendorong seseorang mau tunduk pada pada
hukum atau suatu ukuran yang menetukan sesuatu itu adil.

Tujuan Hukum

Tujuan Hukum adalah untuk mendapatkan keadilan, menjamin adanya kepastian hukum dalam


masyarakat serta mendapatkan kemanfaatan atas dibentuknya hukum tersebut. Selain itu, menjaga dan
mencegah agar tiap orang tidak menjadi hakim atas dirinya sendiri, namun tiap perkara harus
diputuskan oleh hakim berdasarkan dengan ketentuan yang sedang berlaku.
Contoh Kasus Sumber Hukum Materiil

        Analisis tentang kasus terorisme.

Kasus terorisme ini termasuk sumber hukum materiil HAN yakni jika dilihat dari faktor sosiologisnya.
Maraknya kasus terorisme ini merupakan salah sumber timbulnya Perpres No. 67 Tahun 2011 tentang
Perubahan Kedua atas Peraturan Presiden No. 26 Tahun 2009 tentang Penerapan KTP Berbasis NIK
secara Nasional. Isi peraturan ini lazim disebut dengan peraturan tentang pemberlakuan E-KTP
(Elektronik KTP). Tujuan pemerintah memberlakukan E-KTP ini diantaranya adalah supaya tidak terjadi
identitas ganda, mempermudah dalam sensus penduduk, dan mempermudah untuk pencarian teroris.

Penyelesaian Kasus

Teroris dalam bersembunyi biasanya dengan cara menyamar kemudian membuat identitas dimana-
mana sesuai dengan penyamarannya supaya tidak diketahui dan dicurigai oleh masyarakat sekitar
tempat persembunyian mereka. Inilah yang menjadi alasan pemerintah untuk memberlakukan E-KTP,
karena dalam E-KTP ini terdapat sidik jari, pemeriksa retina dan sebagainya. Sehingga tidak
dimungkinkan seseorang untuk mempunyai identitas lebih dari satu. Hal tersebut akan mempermudah
dalam pencarian teroris dan akan memperkecil ruang gerak dari jaringan terorisme di Indonesia.

Dari uraian diatas, dapatlah dikatakan bahwa maraknya kasus terorisme di Indonesia ini dapat dijadikan
sebagai sumber hukum materiil HAN di Indonesia yakni dari segi sosiologis. Kemudian Perpres No. 67
Tahun 2011 tersebut juga dapat dikatakan sebagai sumber hukum formil HAN di Indonesia karena
mengatur tentang administrasi di Indonesia yang sudah berbentuk peraturan tertulis. Perpres No. 26
Tahun 2009 juga merupakan sumber hukum, yakni sumber hukum materiil dari Perpres No. 67 Tahun
2011 yang dilihat dari faktor sejarah atau historis karena menjadi landasan dari terbentuknya Perpres
No. 67 Tahun 2011 tersebut. Jadi, Sumber hukum materiil Perpres No. 67 Tahun 2011 tersebut selain
mengenai identitas ganda, sensus penduduk, dan terorisme, juga berasal dari Perpres No. 26 Tahun
2009 sebagai peraturan historisnya.

Anda mungkin juga menyukai