Anda di halaman 1dari 3

Diskusi 4 pengantar ilmu hukum/PTHI

Mulyadi
017232272
Soal
Jelaskan korelasi antara sumber hukum formil dengan sumber hukum materiil, berikan
contohnya.

Jawaban

Menurut Utrecht, sumber-sumber hukum materiil yaitu perasaan hukum-hukum atau


keyakinan hukum individu dan pendapat umum (public opinion), yang menjadi faktor
penentu dari isi hukum (determinant materiil).

Menurut Algra, dikutip oleh Sudikno Mertokusumo, mengemukakan bahwa sumber


Hukum Materiil adalah tempat dari mana materiil itu diambil. Sumber hukum materiil ini
merupakan faktor yang membantu pembentukan hukum. Sumber hukum materiil adalah
beberapa faktor yang dianggap dapat menentukan isi hukum.

Faktor-faktor yang dimaksud yaitu:

1) Faktor idiil: beberapa patokan yang tetap tentang keadilan yang harus ditaati
oleh para pembentuk undang-undang ataupun para pembentuk hukum lainnya
dalam melaksanakan tugasnya.

2) Faktor riil: Hal-hal yang benar-benar hidup dalam masyarakat dan merupakan
petunjuk hidup bagi masyarakat yang bersangkutan. Yang termasuk faktor riil
antara lain: Struktur ekonomi dan kebutuhan masyarakat; Adat istiadat dan
kebiasaan yang dilakukan berulang-ulang dan menjadi pola tingkah laku yang
tetap; Keyakinan tentang agama dan kesusilaan; Berbagai gejala dalam
masyarakat.

Marhaenis mengemukakan bahwa sumber hukum materiil, ialah sumber hukum yang
dilihat dari segi isinya misalnya, KUHP segi materiilnya ialah mengatur tentang pidana
umum, kejahatan, dan pelanggaran. Sedangkan, KUH Perdata, dari segi materiilnya
mengatur tentang masalah orang sebagai subyek hukum, barang sebagai obyek
hukum, perikatan, perjanjian, pembuktian, dan kadaluwarsa.

Sumber hukum materiil pun dapat dimaknai yaitu sumber hukum yang menentukan isi
hukum atau sumber dari mana materi hukum itu diambil. Misalnya Pancasila sebagai
pandangan hidup bangsa Indonesia. Pancasila menjadi sumber hukum materiil
peraturan perundang-undangan di Indonesia.

Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum dalam arti materiil karena:

1) Pancasila merupakan isi dari sumber hukum

2) Pancasila merupakan pandangan hidup dan falsafah negara

3) Pancasila merupakan jiwa dari setiap peraturan yang dibuat, diberlakukan,


segala peraturan perundang-undangan atau hukum apapun yang bertentangan
dengan jiwa Pancasila harus dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pancasila sebagai staatsfundamentalnorm atau kaidah Negara yang fundamentil
pertama kali disampaikan oleh Notonegoro. Pancasila suatu kesusilaan positif, suatu
etika kenegaraan, yang menjadi dasar dari negara Indonesia. Suatu peraturan
Perundang-undangan tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung
dalam Pancasila. Penempatan Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum
negara adalah sesuai dengan Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 alinea keempat.
Sedangkan Sumber hukum formil adalah sumber hukum yang ditinjau dari segi
pembentukannya. Dalam sumber hukum formil terdapat rumusan berbagai aturan yang
merupakan dasar kekuatan mengikatnya peraturan agar ditaati masyarakat dan para
penegak hukum. Singkatnya, sumber hukum merupakan causa efficient dari hukum

• Algra, dikutip oleh Sudikno Mertokusumo, mengemukakan bahwa sumber hukum


formil, ialah tempat atau sumber darimana suatu peraturan memperoleh
kekuatan hukum. Ini berkaitan dengan bentuk atau cara yang menyebabkan
peraturan hukum itu berlaku secara formal.

• Utrecht menyatakan bahwa sumber-sumber hukum formal yaitu yang menjadi


determinant formal membentuk hukum (formele determinanten van de
rechtsvorming) menentukan berlakunya hukum.

• Dalam sumber hukum formil, terdapat sumber hukum penting yang berada di
bidang hukum tata negara, yaitu proklamasi dan revolusi kemerdekaan, coup
d’etat yang berhasil, serta takluknya suatu negara kepada negara lain. Sanusi
mengatakan bahwa sumber hukum yang umum disebut sumber hukum yang
normal, sedangkan proklamasi, revolusi, coup d’etat dan takluknya suatu negara
kepada negara lain disebut sebagai sumber hukum abnormal. Selain itu, Utrecht
menambahkan agama sebagai hukum firmal.

• Sumber hukum formil terdapat yang tertulis maupun tidak tertulis. Selain itu,
sumber hukum formal terdiri dari Undang-Undang, Kebiasaan dan Adat, Traktat,
Yurisprudensi, dan Doktrin. Selanjutnya, Utrecht menambahkan agama sebagai
sumber hukum formil. Hal ini disebabkan daerah-daerah di Indonesia pandangan
hidup penduduknya sangat terikat oleh agama, sehingga menjadi sumber hukum
yang penting sekali.

Perkataan sumber hukum menunjuk kepada pengertian tempat dari mana asal-muasal
suatu nilai atau norma tertentu berasal. Sumber hukum dijadikan bahan untuk
penyusunan peraturan perundang-undangan.

Hans Kelsen, sumber hukum adalah ekspresi yang figuratif dan ambigu, istilah tersebut
tidak hanya digunakan untuk menyebut metode pembuatan hukum, yaitu kebiasaan
dan legislasi, tetapi juga untuk mengkarakteristikkan alasan validitas hukum, khususnya
alasan paling akhir, norma dasar menjadi sumber hukum.

C.S.T Kansil, sumber hukum merupakan segala apa saja yang menimbulkan aturan-
aturan yang mengakibatkan sanksi yang tegas dan nyata.

Secara garis besar, pada hakikatnya digolongkan menjadi dua, yaitu sumber-sumber
hukum materiil yaitu perasaan hukum-hukum atau keyakinan hukum individu dan
pendapat umum, yang menjadi faktor penentu dari isi hukum. Sedangkan, sumber
hukum formil sumber hukum yang ditinjau dari segi pembentukannya. Sumber-sumber
hukum tidak terlepas dari perkembangan masyarakat itu sendiri.
Jadi berdasarkan fungsinya, atau bagaimana korelasinya dengan hubungan-hubungan
hukum, atau menurut kedudukannya, atau menurut cara mempertahankan hukum.
Hukum materiil (materieel recht = subtantive law), yaitu peraturan hukum yang
mengatur kepentingan-kpentingan dan hubungan-hubungan hukum. Jadi merupakan
hukum yang menentukan hak dan kewajiban, memerintahkan dan melarang berbagai
perbuatan kepada orang-orang dalam masyarakat. Contoh: hukum perdata, hukum
dagang, hukum pidana, hukum tata usaha negara.
Hukum formil ((formeel recht + adjective law), yaitu peraturan hukum yang mengatur
bagaimana menjamin ditaatinya atau ditegakkanya hukum materiil, sehingga ada pihak
yang dirugikan atau ketertiban dan keamanan masyarakat terganggu. Contoh : Hukum
acara perdata, hukum acara acara pidana, hukum acara peradilan tata usaha Negara.
Penegakan hukum perdata materiil sebenarnya tidak hanya dengan beracara di
pengadilan, melainkan masih ada cara lain, yaitu dengan cara perwasitan atau
arbitrase, dan juga dengan akta notaris yang berupa akta pengakuan hutang yang
jumlahnya sudah pasti, atau akta hipotek, atau akta hak tanggungan, apabila hukum
perdata materiil dilanggar, maka penegakannya terserah sepenuhnya kepada pihak
yang berkepentingan atau pihak yang dirugikan. Hal ini berarti para pihak bebas untuk
menyeleseaikannya, asal pelaksanaannya tidak merupakan tindakan main hakim
sendiri (eigenrichting). Apabila peraturan hukum tidak laksnakan secara sukarela atau
secara damai, maka hukum acara telah menyediakan acaranya dan juga telah
menentukan siapa yang berwenang untuk menanganinya.

Anda mungkin juga menyukai